Hakikat Pertumbuhan Dan Perkembangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Nama : Perdana Gemilang Manurung

NIM : 2203111059

A. Pengertian Pertumbuhan

B. Pengertian Perkembangan

C. Proses Perkembangan
1. Masa perkembangan yang cepat

2. Pengaruh yang lama

3. Proses yangkompleks

4. Nilai yang diterapkan


Hakikat
Pertumbuhan dan 5. Masalah yang menarik

Perkembangan a. Kecerdasan

b. Tempramen

c. Interaksi keturunan, lingkungan, dan


perkembangan

D. Fase-Fase Perkembangan
1. Fase Pranatal

2. Fase Bayi

3. Fase Kanak-Kanak Awal

4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir

5. Fase Remaja

6. Fase Dewasa
BAB I

PENDAHULUAN

Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan

Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa


keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang anak dan ramaja.
Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan
mulai mampu berfikir abstrack. Hal-hal itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada
kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui pula pada umur beberapa anak tertentu yang
akan memperoleh keterampilan prilaku da emosi khsusus. Kedua, pengetahuan tentang
psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada
prilaku tertentu dari seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak mau
sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang
tuanya? Bila anak selalu ingin merebut mainan dari temannya apakah dibiarkan saja?
Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan
menunjukan sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan
prilakunya. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali
berbagai penyimpangan dari perkembanganyang normal. Keempat, terakhir, dengan
mempelajari perkembangan anaka akan membantu memahami diri sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar,
dan luas yang bersifat konkret dan bergantung pada struktur fisiologis dan struktur biologis.

B. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-
organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani

C. Proses Perkembangan

Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik.

1.      Masa Perkembangan Yang Cepat

Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-


perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih
cepat dari pada tahun-tahun berikutnya.

Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan
penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.

2.      Pengaruh Yang Lama

Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-
pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan pengaruh yang lama dan kuat terhadap
perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi
berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangant banyak ditentukan oleh perkembangan
kita sebagai anak.

3.      Proses Yang Kompleks

Sebagai peneliti yang mencoba memahami prilaku orang dewasa yang kompleks,
berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana prilaku itu pada saat masih sederhana akan
sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang
panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang
sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang digunakan mengikuti aturan-aturan
tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit.  Suatu
pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan berbahasa.
Anak membentuk kaliamat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul
dengan mengikuti aturan yang diajarkan oleh orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat
pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara
berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.

4.      Nilai yang diterapkan

Penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial secara relevan berkaitan dengan orang tua
tentang perannya dalam kehidupan sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan
masalah pada anak akan memberikan inforasi berharga tentang metode belajar yang baik.
Hasil penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidal dapat mempengaruhi
pada pola pendidikan atau pengajaran.

5.      Masalah yang menarik

Anak merupakan mahluk yang mengagumkan dan penuh teka teki serta menarik untuk dikaji.
Kemudahan anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak
untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak yang sedang
berkembang. Misalnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan anak yang
merupakan misteri yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih banyak menjumpai
peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.

A.      Kecerdasan

Athur Jesnsen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan


(diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan biaya hanya mempunyai peranan
minimal dalam kecerdasan. Dia telah melakukan beberapapenelitian tentang kecerdasan,
diantaranya ada yang membandingkan tentang anak kembar yang barasal dari satu telur
(identical twins) dan yang dari dua telur (fraternal twins). Identical twins memiliki genetik
yang identik, karena itu kecerdasan (IQ) seharusnya sama. Fraternal twins pada anak
sekandung genetiknya tidak sama karena itu IQ nya pun tidak sama. Menurut Jensen bila
pengaruh lingkungan lebih penting pada indentical twins yang berdasarkan pada lingkungan
yang berbeda, seharusnya menunjukan IQ yang berbeda pula. Kajian terhadap hasil penelitian
menunjukan bahwa identical twins yang berdasarkan pada dua lingkungan yang berbeda
korelasi rata-rata IQ nya. 82. dua saudara yang dipelihara pada dula lingkungan yang berbeda
korelasi rata-rata IQ nya 50.

Menurut Josen IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang beku merupakan indicator
kecerdasan yang baik. Cara individu memecahkan masalah sehari-hari penyesuaian dirinya
terhadap lingkungan kerja dan lingkungan social, merupakan aspk-aspek kecerdasan yang
penting dan tidak terukur oleh kecerdasan yangbakujang digunakan oleh Josen. Kareana itu
tidaklah mengherankan bahwa studi tentang genetik menunjukan bahwa lingkungan
mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan.

Menurut Josen pengaruh keturunan kecerdasan sebesar 80 persen. Kecerdasan memang


dipengaruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa
pengaruh itu berkisar 50 persen.

B.      Tempramen
Tempramen adalahgayaprilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli
perkembangan sangat tertarik mengenai tempramen bayi. Sebagian bayi sangat aktif
menggerak-gerakan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang,
sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian
lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi pasif
dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut diatas menunjukan tempramen seseorang.

Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar tempramen yaitu mudah, sulit, dan
lambat untuk dibangkitkan.

1. Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan
cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri
dengan pengalaman baru
2. Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta sering menangis dan
lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru
3. Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah,
kadang-kadang negative, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau
pengalaman baru.

Ches dan Thomas berpendapat bahwa tempramen adalah karakteristik bayi yang baru lahir
dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa
berikutnya.Parapeneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap tempramen
sebesar 50% sampai 60% itu menunjukan lemahnya pengarus tersebut. Kekuatan pengaruh
ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar. Menetap atau konsisten
tidaknya tempramen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang
tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anakpun mempengaruhi orang tua. Orang tua
dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya., hal
ini akan menjadikan anak yang sulit, menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat
memberi pengaruh yang menyenangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukan
kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras kepala.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan dapat mempengaruhi tempramen. Tingkat
pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-
pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.

C.      Interaksi Keturunan Lingkungan Dan Perkembangan

Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu
dengan kecerdasan, tempramen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh
lingkungan bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara
keduanya terdapat interksi.

Pengaruh genetic terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut
terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama
dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada
kepribadian dan minat.  Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga
mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan
kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi.
D. Fase-Fase Perkembangan

Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang
dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam
perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil
(produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses kognitif dan proses sosial.

Proses-proses biologis merupakan perubahan-perubahan fisik individu. Gen yang diwarisi


dari orang tua. Perkembangan otak, penambahan tinggi dan berat, keterampilan motorik, dan
perubahan-perubahan hormon pada masa puber mencerminkan peranan proses-proses
biologis dalam perkembangan.

Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada individu mengenai


pemikiran, kecerdasan dan bahasa. Mengamati gerakan mainan bayi yang digantung,
menghubungkan dua kata menjadi kalimat, menghafal puisi dan memecahkan soal-soal
matematik, mencermikan peranan proses-proses kognitif dalam perkembangan anak.

Proses-proses sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan individu


dengan orang lain, perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan individu dengan orang
lain, perubahan-perubahan dalam emosi dan perubahan-perubahan dalam kepribadian.
Senyuman bayi sebagai respon terhadap sentuhan ibunya, sikap agresif anak laki-laki
terhadap teman mainnya, kewaspadaan seorang gadis terhadap lingkungannya mencerminkan
peranan proses sosial dalam perkembangan anak.

Hendaknya selalu diingat bahwa antara ketiga proses, yaitu biologis, kognitif dan sosial
terdapat jalinan yang erat.

Gambar 1.1

Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis, kognitif dan
sosial. Proses-proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung pada
keseluruhan siklus hidupnya.

Santrok dan Yussen membaginya ataslimayaitu :


1. Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari
satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berprilaku,
dihasilkan dalam waktu lebih kurang sembilan bulan.
2. Fase Bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24
bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-
kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya ; bahasa, koordinasi sensori motor dan
sosialisasi.
3. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa
bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa prasekolah. Selama fase ini
mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-
keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu
selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas
satu SD manandai berakhirnya fase ini.
4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak
kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak
menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara
formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian
prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah
pula.

1. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-
kanak  ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan
berakhir kira – kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan
fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagiab badan,
berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya ukuran payudara, tumbuhnya
rambut pada baian tertentu dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya
untuk mandiri dan pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak dan idealis.
Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan diluar keluarga.
Hasil analisis terhadap video film pendek inspiratif “Autism Genius”
Menurut analisis saya, video tersebut menceritakan tentang seorang anak penyandang
autisme yang jenius yang bernama Chao. Dia dapat menebak hari hanya dengan mengetahui
tanggal, bulan dan tahun hari tersebut. Chao dititipkan oleh orangtuanya bersekolah di sebuah
sekolah umum. Ia dibimbing oleh seorang guru yang sangat sabar mengajari dan
membimbingnya. Guru tersebut selalu belajar dari sebuah buku/artikel yang berisi cara untuk
membimbing anak pengidap autisme tersebut.

Beberapa hal yang menjadi ciri dan banyak ditemui anak-anak penyandang autisme adalah
kemungkinan memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tinggi dibanding kisaran yang
sebelumnya diperkirakan. Intelligence Quotient (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual,
analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima,
menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta.

.Pengidap autisme cenderung sulit dikendalikan ketika marah/emosi. Sampai suatu hari,
temannya mengejek Chao dan Chao pun marah. Chao berkelahi dengan temannya sampai dia
harus berurusan dengan pihak sekolah beserta guru. Ia terancam dikeluarkan dari sekolah
karena dianggap mengganggu. Sampai akhirnya guru pembimbing Chao pun memperlihatkan
kemampuan Chao di depan pihak sekolah dan orangtua murid. Mereka pun tercengang
melihat kemampuan Chao dalam menebak hari dalam kalender.

Amanat yang bisa kita dapatkan dari film pendek inspiratif ini adalah jangan sekali-sekali
meremehkan orang lain. Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan berbeda-beda. Tidak ada yang
sempurna. Maka dari itu, sebagai sesama manusia kita harus saling menghargai dan
menghormati, sekalipun orang tersebut mempunyai kekurangan baik dari segi fisik maupun
mental. Karena mereka juga tidak menginginkan terlahir dengan kekurangannya tersebut.
Kita juga sebagai pendidik, harus sabar dan yakin bahwa di setiap kekurangan peserta didik,
pasti tersimpan kelebihan yang luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai