Makalah Konsep Sistem Dan Pendekatan Sistem - Kelompok 2 - Kelas 1A

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP SISTEM DAN PENDEKATAN SISTEM

KELOMPOK 2

Marsi Sekar Ningrum 2011311034

Rifdatul Jannah 2011313038

Fitrah Aini Rahmah 2011313005

Monica Lestari 2011311019

Tio Rivaldi 2011312059

Tessa Edrian 2011311055

Diva Erlinda 2011312005

KELAS 1A

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
Daftar Isi

Daftar Isi.....................................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................2

PENDHULUAN........................................................................................................................2

Latar Belakang........................................................................................................................2

Rumusan Masalah..................................................................................................................3

Tujuan Penulisan....................................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................4

Definifi Sistem........................................................................................................................4

Komponen system secara umum............................................................................................5

Komponen system dalam keperawatan..................................................................................5

Tipe system.............................................................................................................................5

Pendekatan system dalam pelayanan kesehatan.....................................................................5

Lingkup system pelayanan kesehatan....................................................................................5

Penerapan system dalam keperawatan...................................................................................5

Pengaruh system pelayanan kesehatan ditinjau dari prespektif sistem..................................5

BAB III.......................................................................................................................................6

PENUTUP..................................................................................................................................6

Kesimpulan.............................................................................................................................6

Saran.......................................................................................................................................6

Daftar Pustaka............................................................................................................................7
BAB I

PENDHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman


sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai
penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit
pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 7 jam
harus berada di sisi pasien adalah tenaga  perawat. Namun sangat disayangkan
bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Keadaan ini bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan
yang kita miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan
profesional yang dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah
dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien,
merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan megevaluasi
mutu serta hasil asuhan keperawatan.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai
suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen
atau unit-unit yang saling berhubungan, saling  berinteraksi, saling tergantung
dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang pasien
secara keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau
pengambilan keputusan, kesadaran adanya masalah karena berbagai faktor.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem?


2. Apa yang dimaksud dengan kompenen system secara umum?
3. Apa maksud dari kompenen system dalam keperawatan?
4. Apa saja tipe system?
5. Apa maksud dari pendekatan system dalam pelayanan kesehatan?
6. Bagaimana lingkup system pelayanan kesehatan?
7. Bagaimana penerapan system dalam keperawatan?
8. Bagaimana pengaruh system pelayanan kesehatan ditinjau dari prespektif
system?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengehatahui hal yang berkaitan dengan system


2. Untuk mengetahui kompenen system secara umum
3. Untuk mengetahui komponen system dalam keperawatan
4. Untuk mengetahui tipe system
5. Untuk mengetahui maksud dari pendekatan system dalam pelayanan
kesehatan?
6. Untuk mengetahui lingkup system pelayanan kesehatan?
7. Untuk mengetahui penerapan system dalam keperawatan?
8. Untuk mengetahui pengaruh system pelayanan kesehatan ditinjau dari
prespektif system?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definifi Sistem

Carmichael  (2014), dalam jurnalnya mengatakan “Sistem adalah


seperangkat unsur yang terkait atau berinteraksi”, bukan hanya berkaitan antar
elemen, namun lebih dari itu: “System is a set of related or interacting elements. 
But not just any aggregation of elements will do – a ‘system’ must be more than
just the sum of the parts; and it must serve a purpose that is useful from a system
user’s point of view.  This is why a good quality system is a feedback-controlled
system.”
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem,
yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur
didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, Al-Bahra (2015).  Penganut
pendekatan elemen adalah Davis (1985) yang mendefinisikan sistem  sebagai
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan Lucas (1989) dalam buku Al-Bahra
(2015)  mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu.
Sebuah sistem mempunyai tujuan atau sasaran. McLeod berpendapat, sistem
adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untukg
mencapai suatu lujuan. Begitu pula Robert G. Murdick (1993), mendefinisikan
sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur didefinisikan, bahwa sitem yaitu suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumnpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Gerald. J.
1991).
B. Komponen system secara umum

Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen
system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak
peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan
jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan/befungsi sebagaimana mestinya.
Tentunya system tesebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak
sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak tecapai.

Bagian tersebut terdiri dari input, output, dampak, umpan balik dan lingkungan yang
kesemuannya saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan
sebagai berikut:

1. Input
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah system, sepeti pelayanan kesehatan. Maka masukan dapat berupa
potensi masyarakat, tenaga kesehata n, sarana kesehatan dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu masukan
menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari system tesebut, sebagaimana contoh dalam
system pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan
dalam pelayanan kesehatan.
3. Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistm pelayanan
kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang bekualitas,efektifdan
efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh
dan sehat optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari system, yang terjadi relatif lama
waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan,
maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan
dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan inti
terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Umpan balik dalam system pelayanan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang
juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.

C. Komponen system dalam keperawatan


Sebagai suatu system, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen berikut:

1. Masukan
Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari
pengkajian klien ( misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan
fungsi fisiologis klien )
2. Hasil
Hasil merupakan bentuk akhir dari system dan dalam hal proses keperawatan adalah
dimana status keadaan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil
asuhan keperawatan.
3. Umpan balik
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah system tentang
bagaimana system berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil
menggambarkan respon klien terhadap intervensi keperawatan.
4. Isi
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari system. Selain itu, penggunaan
proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tetang pelayanan
keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.

Adapun komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


1. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang mempunyai
kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual. Manusia dipandang secara menyeluruh dan
holistic mempunyai siklus kehidupan meliputi tumbuh kembang, memberi
keturunan, memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan dengan
menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang didapat
bersifat biologis, psikologis dan social
Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui serangkaian peristiwa
yang mencakup belajar, menggali, serta menggunakan sumber-sumber yang
diperlukan berdasarkan potensi dan keterbatasannya
2. Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan meliputi
lingkungan fisik dan lingkungan social. Lingkungan merupakan tempat dimana
manusia berada, yang selalu mempengaruhi dan dipengaruhi manusia sepanjang
hidupnya. Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan memberikan
dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam menanggapi dampak
lingkungan ini, manusia selalu berespon untuk mengadakan adaptasi agar
keseimbangan dirinya tetap terjaga. Adaptasi dapat bersifat positif, dapat pula
negatife pada pengaruh lingkungan maka akan menimbulkan masalah.
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat
mempengaruhi kesehatan, lingkungan ini dapat berupa kondisi social budaya,
lingkungan geografis yang ada di masyarakat yang berada di luar institusi
kesehatan
3. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa definisi tentang
sehat adalah :
a. WHO (1947) sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental,
sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat
b. Parson (1972) sehat adalah kemampuan individu secara optimal untuk
menjalankan peran dan tugasnya secara efektif
c. Dubois (1978) sehat adalah suatu proses yang kreatif individu secara aktif dan
terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya.

Kesehatan adalah suatu kesehatan proses yang dinamis, terus-menerus


berubah sebagai interaksi antara individu dengan perubahan lingkungan baik
internal maupun eksternal
4. Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia, keperawatan
dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku
dalam keperawatan meliputi rasa simpati, empati, menghargai orang lain,
tenggang rasa, keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut
manusia. Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang
memiliki kebutuhan yang unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan professional sebagai integral dari
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual
secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat
maupun sakit, mencakup siklus hidup manusia.

D. Tipe system
Sistem informasi merupakan kesatuan antara komponen satu dengan lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi. Setiap sistem memiliki sasaran
berbeda-beda dalam setiap permasalahan yang terjadi dari tiap sistem tersebut. Dari
kasus tersebut, sistem memiliki klarifikasi dari berbagai sudut pandang. Terdapat 8
klarifikasi dalam sistem informasi ini, yaitu; sistem abstrak, sistem fisik, sistem
alamiah, sistem buatan manusia, sistem deterministik, sistem probabilistik, sistem
terbuka, dan sistem tertutup.
 Sistem abstrak (abstract system).
Sistem ini berisi mengenai gagasan atau konsep yang tidak tampak secara
fisik. Misalnya sistem teologia. Maksudnya, dalam sistem tersebut terjadi
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Hal inilah terjadi sistem
yang tidak tampak oleh manusia, akan tetapi hal itu bisa dirasakannya.
 Sistem fisik (physical system).
Sistem ini merupakan sistem yang ada dan nampak secara fisik. Misalnya
sistem komputer, sistem transportasi, dan sistem sekolah. Dalam sistem
komputer, terdapat elemen berupa peralatan yang berfungsi secara bersamaan
sebagai alat dalam menjalankan pengolahan data. Begitupun dengan sistem
lainnya yang memiliki elemen-elemen tersendiri.
 Sistem alamiah (natural system).
Merupakan sistem yang ada karena proses alam. Dalam sistem ini, tidak
dibuat oleh manusia. Seperti sistem perputaran bumi, sistem tata surya, dan
sistem terjadinya siang dan malam. Sistem tersebut terwujud tanpa ada campur
tangan dari manusia.
 Sistem buatan manusia (human made system).
Sistem ini terbuat dari hasil karya manusia yagn melibatkan interaksi manusia
dengan mesin, yang biasa disebut human-machine system atau ada yang
menyebutkan machine system. Seperti contoh, sistem komputer. Dari sistem
tersebut, mesin bergantung pada manusia yang mengoperasikannya.
 Sistem deterministik (deterministic system).
Sistem ini merupakan suatu sistem yang bergerak atau beroperasi dengan cara
yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang
terjadi pada setiap bagian-bagiannya. Misal pada sistem komputer dan
operation system android. Yang mana sistem tersebut akan bergerak dengan
perkiraan sebuah kode-kode sistem yang berfungsi untuk menjalankan sistem
satu dengan yang lain.
 Sistem probabilistik (probabilistic system).
Merupakan suatu sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau
kondisi masa depannya secara tepat, karena memiliki unsur probabilitas-
kemungkinan atau tidak menentu-. Misalnya, dalam sistem persediaan barang,
sistem pemilihan presiden, dsb. Sistem-sistem tersebut merupakan sistem
probabilistik karena tidak dapat diprediksi dalam hasilnya.
 Sistem terbuka.
Sistem ini memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
sistem dengan lingkungan. Contohnya, tumbuhan dan hewan. Tumbuhan
biasanya menyerap air dan karbondioksida dari lingkungan. Tumbuhan juga
membutuhkan kalor yang dipancarkan oleh matahari. Dengan begitu, setiap
sistem ini akan dipengaruhi oleh lingkungan.
 Sistem tertutup.
Berbeda dengan sistem terbuka, sistem tersebut merupakan kebalikannya.
Yaitu, sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran materi antara
sistem dan lingkungannya, dalam hal ini akan terjadi isolasi. Misal termos air
panas. Dinding bagian dalam termos tersebut terbuat dari bahan isolator, yaitu
tidak menghantarkan panas. Dalam kesehariannya, memang banyak sistem
terisolasi buatan yang kurang ideal. Minimal terdapat energi yang keluar,
walaupun jumlahnya sangat kecil.

E. Pendekatan system dalam pelayanan kesehatan

Kualitas pelayanan kesehatan masih menjadi persoalan tersendiri yang dihadapi oleh fasilitas
atau organisasi layanan kesehatan khususnya milik pemerintah di Indonesia. Kementerian
Kesehatan RI tahun 2015 merilis kesiapan pelayanan umum di Puskesmas, baru mencapai
71%, pelayanan PONED 62%, dan pelayanan penyakit tidak menular baru mencapai 79%.
Hal ini terjadi terutama karena kurangnya fasilitas yang tersedia; kurang lengkapnya obat,
sarana, dan alat kesehatan; kurangnya tenaga kesehatan; dan belum memadainya kualitas
pelayanan. Fasilitas pelayanan periferal seperti puskesmas, kesiapan peralatan dasar memang
cukup tinggi (84%), tetapi kemampuan menegakkan diagnosis ternyata masih rendah (61%).
Kondisi tersebut diperberat lagi akibat disparitas layanan yang  dihasilkan dari perlakuan
diskriminatif oleh tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Kondisi Indonesia yang plural berdampak pada organisasi pelayanan kesehatan melayani
pasien dari beragam kelompok etnis dan ras lainnya setiap harinya. Hal ini tentu mendorong
organisasi kesehatan memiliki sistem yang sesuai dengan klien dan layanan untuk
memberikan perawatan kesehatan yang optimal. Budaya kompetensi telah diidentifikasi
sebagai satu strategi untuk mengatasi disparitas kesehatan rasial dan etnik di Indonesia
dengan menyediakan layanan yang sesuai dengan budaya klien, sosial, dan kebutuhan
komunikasi.

McCalman et al (2017) merekomendasikan pendekatan sistem untuk meningkatkan budaya


kompetensi organisasi. Perspektif sistem yang dimaksud mempertimbangkan bahwa organisasi
kesehatan sebagai suatu sistem yang memiliki komponen yang saling berkaitan. Pendekatan sistem
terhadap budaya kompetensi mengintegrasikan praktik pada semua lini manajemen organisasi dan
sub-sistem klinis, sehingga membutuhkan penggabungan sikap, praktik, kebijakan dan struktur untuk
memungkinkan organisasi kesehatan dan tenaga kesehatan untuk bekerja secara efektif dalam situasi
buadaya yang beragam. Dengan semakin mengenal budaya kompetensi, organisasi kesehatan dapat
menjadikanya sebagai strategi untuk menjawab kebutuhan yang beragam dari masayarakat
(McCalman et al. 2017).  

F. Lingkup system pelayanan kesehatan

Dalam system pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan


keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari
pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-
masing dengan tadak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan.

Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu, primary health care, (pelayanan
kesehatan tingkat pertama),secondary care (pelayanan kesehatan tingkat kedua), dan tertiary
health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)

1 Primary health care ( pelayanan kesehatan tingkat pertama )

Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki
masalah ringan atau masyarakat sehat inin mendapatkan peningkatan kesehatan agar
menjadi optimal dan sejahtera sehimga sifat pelayanan kesehatan adalah layanan kesehatan
dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan
masyarakat dll.

2 Secondary health care ( pelayanan kesehatan tingkat kedua )

Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan
dirumah sakit dan tersedia tenaga spesialis atau sejenisya.

3 Tritiary healt service ( pelayanan kesehatan tingkat ketiga )

Tingkat pelayanan keehatan ini diguakan apabila tingkat pertama dan kedua tidak lagi
digunakan. Pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai
rujukan utama seperti rumah sakit A atau B.

G. Penerapan system dalam keperawatan

H. Pengaruh system pelayanan kesehatan ditinjau dari prespektif sistem

1. Internal
a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat
dapat mempertanggungjawabkan tugasnya sesuia standar. Jadi akhirnya
dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan profesi keperawatan secara
keseluruhan.
b. Bagi perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan
meningkatkan kecintaan pada profesi.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan.
d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya
pendidikan.
2. Eksternal
a. Bagi klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam
perawatan disetiap tahapan profesi keperawatan.
b. Tekanan dan tuntutan kebutuhhan masyarakat.
c. Perkembangan global keperawatan profesional.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pengertian yang paing umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yang
memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan
fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
keperawatan dapat diartikan sebagai satu keseuruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-
bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen sistem dalam keperawatan meliputi manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan. Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang mempunyai
kebutuhan bio-psiko-sosio-sosial. Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran), dan umpan balik.
Pendekatan sistem meupakan satu cara yang memandang keperawatan secara menyeuruh dan
sistematik, tidak parsial dan fragmentis.

Beberapa penerapan sistem keperawatan :

a. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan.


b. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan
c. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pengembangan profesi keperawatan.
d. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara umum.

B. Saran
Daftar Pustaka

https://www.dosenpendidikan.co.id/pendekatan-sistem/

https://pmatondang.wordpress.com/2016/10/07/makalah-pendekatan-system/

http://kurtek.upi.edu/2018/02/14/konsep-sistem/

Anda mungkin juga menyukai