Makalah Konsep Sistem Dan Pendekatan Sistem - Kelompok 2 - Kelas 1A
Makalah Konsep Sistem Dan Pendekatan Sistem - Kelompok 2 - Kelas 1A
Makalah Konsep Sistem Dan Pendekatan Sistem - Kelompok 2 - Kelas 1A
KELOMPOK 2
KELAS 1A
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Daftar Isi
Daftar Isi.....................................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDHULUAN........................................................................................................................2
Latar Belakang........................................................................................................................2
Rumusan Masalah..................................................................................................................3
Tujuan Penulisan....................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
Definifi Sistem........................................................................................................................4
Tipe system.............................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
Kesimpulan.............................................................................................................................6
Saran.......................................................................................................................................6
Daftar Pustaka............................................................................................................................7
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Definifi Sistem
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen
system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak
peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan
jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan/befungsi sebagaimana mestinya.
Tentunya system tesebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak
sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak tecapai.
Bagian tersebut terdiri dari input, output, dampak, umpan balik dan lingkungan yang
kesemuannya saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Input
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah system, sepeti pelayanan kesehatan. Maka masukan dapat berupa
potensi masyarakat, tenaga kesehata n, sarana kesehatan dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu masukan
menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari system tesebut, sebagaimana contoh dalam
system pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan
dalam pelayanan kesehatan.
3. Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistm pelayanan
kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang bekualitas,efektifdan
efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh
dan sehat optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari system, yang terjadi relatif lama
waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan,
maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan
dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan inti
terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Umpan balik dalam system pelayanan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang
juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
1. Masukan
Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari
pengkajian klien ( misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan
fungsi fisiologis klien )
2. Hasil
Hasil merupakan bentuk akhir dari system dan dalam hal proses keperawatan adalah
dimana status keadaan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil
asuhan keperawatan.
3. Umpan balik
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah system tentang
bagaimana system berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil
menggambarkan respon klien terhadap intervensi keperawatan.
4. Isi
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari system. Selain itu, penggunaan
proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tetang pelayanan
keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.
D. Tipe system
Sistem informasi merupakan kesatuan antara komponen satu dengan lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi. Setiap sistem memiliki sasaran
berbeda-beda dalam setiap permasalahan yang terjadi dari tiap sistem tersebut. Dari
kasus tersebut, sistem memiliki klarifikasi dari berbagai sudut pandang. Terdapat 8
klarifikasi dalam sistem informasi ini, yaitu; sistem abstrak, sistem fisik, sistem
alamiah, sistem buatan manusia, sistem deterministik, sistem probabilistik, sistem
terbuka, dan sistem tertutup.
Sistem abstrak (abstract system).
Sistem ini berisi mengenai gagasan atau konsep yang tidak tampak secara
fisik. Misalnya sistem teologia. Maksudnya, dalam sistem tersebut terjadi
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Hal inilah terjadi sistem
yang tidak tampak oleh manusia, akan tetapi hal itu bisa dirasakannya.
Sistem fisik (physical system).
Sistem ini merupakan sistem yang ada dan nampak secara fisik. Misalnya
sistem komputer, sistem transportasi, dan sistem sekolah. Dalam sistem
komputer, terdapat elemen berupa peralatan yang berfungsi secara bersamaan
sebagai alat dalam menjalankan pengolahan data. Begitupun dengan sistem
lainnya yang memiliki elemen-elemen tersendiri.
Sistem alamiah (natural system).
Merupakan sistem yang ada karena proses alam. Dalam sistem ini, tidak
dibuat oleh manusia. Seperti sistem perputaran bumi, sistem tata surya, dan
sistem terjadinya siang dan malam. Sistem tersebut terwujud tanpa ada campur
tangan dari manusia.
Sistem buatan manusia (human made system).
Sistem ini terbuat dari hasil karya manusia yagn melibatkan interaksi manusia
dengan mesin, yang biasa disebut human-machine system atau ada yang
menyebutkan machine system. Seperti contoh, sistem komputer. Dari sistem
tersebut, mesin bergantung pada manusia yang mengoperasikannya.
Sistem deterministik (deterministic system).
Sistem ini merupakan suatu sistem yang bergerak atau beroperasi dengan cara
yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang
terjadi pada setiap bagian-bagiannya. Misal pada sistem komputer dan
operation system android. Yang mana sistem tersebut akan bergerak dengan
perkiraan sebuah kode-kode sistem yang berfungsi untuk menjalankan sistem
satu dengan yang lain.
Sistem probabilistik (probabilistic system).
Merupakan suatu sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau
kondisi masa depannya secara tepat, karena memiliki unsur probabilitas-
kemungkinan atau tidak menentu-. Misalnya, dalam sistem persediaan barang,
sistem pemilihan presiden, dsb. Sistem-sistem tersebut merupakan sistem
probabilistik karena tidak dapat diprediksi dalam hasilnya.
Sistem terbuka.
Sistem ini memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
sistem dengan lingkungan. Contohnya, tumbuhan dan hewan. Tumbuhan
biasanya menyerap air dan karbondioksida dari lingkungan. Tumbuhan juga
membutuhkan kalor yang dipancarkan oleh matahari. Dengan begitu, setiap
sistem ini akan dipengaruhi oleh lingkungan.
Sistem tertutup.
Berbeda dengan sistem terbuka, sistem tersebut merupakan kebalikannya.
Yaitu, sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran materi antara
sistem dan lingkungannya, dalam hal ini akan terjadi isolasi. Misal termos air
panas. Dinding bagian dalam termos tersebut terbuat dari bahan isolator, yaitu
tidak menghantarkan panas. Dalam kesehariannya, memang banyak sistem
terisolasi buatan yang kurang ideal. Minimal terdapat energi yang keluar,
walaupun jumlahnya sangat kecil.
Kualitas pelayanan kesehatan masih menjadi persoalan tersendiri yang dihadapi oleh fasilitas
atau organisasi layanan kesehatan khususnya milik pemerintah di Indonesia. Kementerian
Kesehatan RI tahun 2015 merilis kesiapan pelayanan umum di Puskesmas, baru mencapai
71%, pelayanan PONED 62%, dan pelayanan penyakit tidak menular baru mencapai 79%.
Hal ini terjadi terutama karena kurangnya fasilitas yang tersedia; kurang lengkapnya obat,
sarana, dan alat kesehatan; kurangnya tenaga kesehatan; dan belum memadainya kualitas
pelayanan. Fasilitas pelayanan periferal seperti puskesmas, kesiapan peralatan dasar memang
cukup tinggi (84%), tetapi kemampuan menegakkan diagnosis ternyata masih rendah (61%).
Kondisi tersebut diperberat lagi akibat disparitas layanan yang dihasilkan dari perlakuan
diskriminatif oleh tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Kondisi Indonesia yang plural berdampak pada organisasi pelayanan kesehatan melayani
pasien dari beragam kelompok etnis dan ras lainnya setiap harinya. Hal ini tentu mendorong
organisasi kesehatan memiliki sistem yang sesuai dengan klien dan layanan untuk
memberikan perawatan kesehatan yang optimal. Budaya kompetensi telah diidentifikasi
sebagai satu strategi untuk mengatasi disparitas kesehatan rasial dan etnik di Indonesia
dengan menyediakan layanan yang sesuai dengan budaya klien, sosial, dan kebutuhan
komunikasi.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu, primary health care, (pelayanan
kesehatan tingkat pertama),secondary care (pelayanan kesehatan tingkat kedua), dan tertiary
health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki
masalah ringan atau masyarakat sehat inin mendapatkan peningkatan kesehatan agar
menjadi optimal dan sejahtera sehimga sifat pelayanan kesehatan adalah layanan kesehatan
dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan
masyarakat dll.
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan
dirumah sakit dan tersedia tenaga spesialis atau sejenisya.
Tingkat pelayanan keehatan ini diguakan apabila tingkat pertama dan kedua tidak lagi
digunakan. Pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai
rujukan utama seperti rumah sakit A atau B.
1. Internal
a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat
dapat mempertanggungjawabkan tugasnya sesuia standar. Jadi akhirnya
dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan profesi keperawatan secara
keseluruhan.
b. Bagi perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan
meningkatkan kecintaan pada profesi.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan.
d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya
pendidikan.
2. Eksternal
a. Bagi klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam
perawatan disetiap tahapan profesi keperawatan.
b. Tekanan dan tuntutan kebutuhhan masyarakat.
c. Perkembangan global keperawatan profesional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengertian yang paing umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yang
memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan
fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
keperawatan dapat diartikan sebagai satu keseuruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-
bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen sistem dalam keperawatan meliputi manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan. Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang mempunyai
kebutuhan bio-psiko-sosio-sosial. Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran), dan umpan balik.
Pendekatan sistem meupakan satu cara yang memandang keperawatan secara menyeuruh dan
sistematik, tidak parsial dan fragmentis.
B. Saran
Daftar Pustaka
https://www.dosenpendidikan.co.id/pendekatan-sistem/
https://pmatondang.wordpress.com/2016/10/07/makalah-pendekatan-system/
http://kurtek.upi.edu/2018/02/14/konsep-sistem/