Kelompok 1 (Hakikat Retorika)
Kelompok 1 (Hakikat Retorika)
Kelompok 1 (Hakikat Retorika)
Dosen Pengampu :
Dr.M.Oky Fardian Gafari,M.Hum.
Disusun oleh :
UNIMED
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Rutin (makalah presentasi) mata kuliah Retorika
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Terimakasih penulis ucapkan kepada Dosen pengampu
mata kuliah Bapak Dr.M.Oky Fardian Gafari,M.Hum.yang telah memberikan dukungan serta
memberikan kepercayaan kepada penulis.
Terimakasih kepada orang tua yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas ini
melalui materi yang saya butuhkan. Terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan masukan dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat
membangun saya harapkan, untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Tugas Makalah
ini bermanfaat dan dapat diaplikasikan bagi pembaca .
Medan, 2020
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................4
D. Manfaat...............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. Simpulan........................................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik, (Kunst, gut zu renden atau Ars bene
dicendi), yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (ars, techne).
Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam
proses komunikasi antar manusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berbicara lancar tanpa
jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato
secara singkat, jelas, padat dan mengesankan. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat,
daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta
penilaian yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran,
kesenian dan kesanggupan berbicara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
C. Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah
ini sebagai berikut.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis. Secara teoretis, makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi
pengetahuan baru mengenai Prinsip dasar komunikasi, hakikat retorika dan perkembangannya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia. Oleh karena itu
pembicaraan itu setua umur bangsa manusia. Bahasa dan pembicaraan itu muncul, ketika
manusia mengungkapkan dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain.
Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alam
(talenta) dan keterampilan teknis
Dalam dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang
dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia.
Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik
pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.
Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian dan
kesanggupan berbicara.
Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat,
pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar
dan mengesankan.
Keterampilan dan kesanggupan untuk menguasai seniberbicara ini dapat dicapai dengan
mencontoh para rector yang terkenal (imitatio)dengan mempelajari dan mempergunakan hukum-
hukum retorika (doctrina) dan dengan melakukan latihan yang teratur (excercitium).
Dalam seni berbicara dituntut juga penguasaan bahan (res) dan mengungkapan yang tepat
melalui bahasa melalui (verba)
PEMBAGIAN RETORIKA
5
Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa (linguistik), khususnya ilmu bina bicara
( spreherziehung). Retotika sebagai bagian ilmu bina bicara ini mencangkup:
Monologika
monologika adalah ilmu tentang seni bicara secara monolog, dimana hanya seorang yang
berbicara. Bentuk-bentuk tergolong dalam monologika adalah pidato, kata sambuan, kuliah,
makalah, ceramah dan deklamasi.
Dialogika
dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih erbicara
atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah
diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.
Efektifitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara. Teknik bicara
merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang
penting dalam retorika. Dalam bagian ini perhatian lebih diarahkan kepada pembinaan teknik
bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.
Dalam sejarah dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan instrumen
utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa dipergunakan untuk ketidak mampuan dan
keyakinkan orang lain. Ketidak mampuan mempergunakan bahasa, sehingga tidak jelas
mengungkapkan masalah atau pikiran akan membawa dampak negative dalam hidup dan karya
seorang pemimpin.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang rwetorika dan ilmu komunikasi, yang memadai
akan membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah ini:
6
Menguasai ilmu retorika dan keterampilan dalam mempergunakan bahasa secara tepat,
dapat meningkatkan kemampuan pribadi orang yang bersangkutan. Keuntungan-keuntungannya
antara lain:
· a. Rasa tertekan, tegang, takut dan cemas di depan public dapat dikuragi atau dilenyapkan
· j. Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan dan memepertahankan
pendapat atau ide
· l. Dapat mengkoordinasi dengan lebih mudah mimik dan gerak- gerik selama berbicara
atau berdialog
Orang yang menguasai ilmu retorika dapat terampil dalam mempergunakan bahasa, dapat
mengalami banyak sukses dalam hidup dan karyanya, antara lain:
· Baginya terbuka kesempatan dan kemungkinan yang lebih luas untuk mendapat kerja
7
· Memperoleh kemungkinan lebih besar untuk menanam pengaruh
· Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesame dan dunia sekitar, yang dapat
memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya
Dalam mengemban suatu tugas atau jabatan, penguasaan ilmu retorika dapat member
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
· Orang dapat mengemukakan pikiran secara singkat, jelas tetapi padat sehingga mudah
menyakinkan orang lain
· Orang memiliki keterampilan dan kekuatan dalam mempertahankan pikiran atau pendapat
· Orang dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi, perusahaan, institut
atau partai-partai politik
· Penguasaan yang lebih baik tentang seni membawakan ceramah atau pidato dalam situasi
atau kesempatan-kesempatan penting
· Dalam proses komunikasi yang sering , orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri
sendiri dan terhadap orang lain
8
· Mengaktifkan dan mengembangkan kesanggupan-kesanggupan laten
· Lewat proses komunikasi retoris dapat terbina sikap objektif dan toleran
Komunikai adalah proses pengalihan makna antar pribadi manusia atau tukar-menukar
berita dalam sistem informasi. Ada empat faktor yang menjadi persyaratan terjadinya satu proses
komunikasi yaitu:
· Komunikator (K), adalah orang atau pribadi yang mengatakan, atau mengucapkan sesuatu.
· Warta, pesan atau informasi (I), yaitu apa yang diucapkan; apa yang disampaikan.
· Resifiens (R), adalah oraang yang mendengar atau menerima apa yng dikatakan atau
disampaikan oleh komunikator.
· Medium (M), adalah tanda yang dipergunakan oleh komunuikator untuk menyampaaikan
warta atau pesan.
Supaya komunikasi dapat tejadi, dalam arti terjadi saling pengertian antara komunikator
dan resipiens, harus ada perbendaharaan tanda (T), yang dimiliki oleh komunikator dan resipiens
dan dapat dimengerti oleh keduanya.
· Seorang pembicara, menyampaikan kepada Seorang pendengar sebagai kawan bicara atau
pelanggan Sesuatu Dengan maksud dan tujuan tertentu (menjual mobil) Memberikan argumen –
argumen terhadap pembicaraan Sambil mendengar dan mempertimbangkan argumen-argumen
balik dari pendengar
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi retoris adalah:
2. Sikap komunikator
Sikap komunikator seperti agresif (menyerang) atau cepat membela diri, sikap mantap
dan mengyakinkan; sikap rendah hati, rela mendengar dan menerima anjuran dapat memberi
dampak yang besardalam proses komunikasi retoris.
3. Pengetahuan umum
4. Sistem sosial
Sistem komunikator berada dan hidup di dalam system masyarakat tertentu. Posisi,
pangkat atau jabatan yang dimiliki komunikator di dalam masyarakat sangat mempengaruhi
berpengaruh atau tidak).
5. Sistem kebudayaan
Di samping sistem sosial, sistem kebudayaan yang dimiliki seorang komunikator juga
dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris.
10
Faktor-faktor ini pada umumnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikator.
Komunikasi tidak akan terjadi apabila bahasa yang dipergunakan oleh komunikator
tidaak dimengerti oleh resipiens (pendengar). Dalam hubungan dengan hal ini, perlu diperhatika
bahwa pendengar mempunyai cara memndengar dan mengerti sendiri, yang dapata berbeda dari
apa yang sebenarnya dimaksud oleh komunikator.
Faktor ini juga dapat menentukan aktivitas komunikasi retoris. Sikap-sikap positif seperti
terbuka, senang, tertarik dan simpatik akan member pengaruh positif dalam proses komunikasi;
sebaliknya sikap-sikap negatif seperti tetutup, jengkel, tidak simpatik tehadap komunikator akan
mendatangkan pengaruh negatif.
Sistem sosial dan kebudayaan tetentu dapat menghasilkan sifat dan karakter khusus pada
resipiens. Orang dapat bersifat patuh, rendah hati, suka mendengar, tidak banyak bicara atau
tidak berani menantang. Di lain pihak orang bisa menjadi kritis, suka membantah dan tidak
mudah tunduk pada pimpinan.
11
Antara komunikator dan resipiens ada pesan dan medium . kedua faktor ini perlu
diperhatikan oleh komunikator secara khusus dalam proses komunikasi retoris.
1. Elemen-elemen pesan
2. Struktur pesan
Struktur pesan yang ingin disampaikan juga dapat mempengaruhi efektivitas proses
komunikasi retoris. Yang perlu diperhatikan adalah susunan organis di mana elemen-elemen itu
dikedepankan untuk mengungkapkan pesan .
3. Isi pesan
Isi pesan yang diungkapkan lewat medium harus dipertenggangkan dengan situasi
resipiens. Isi pesan seharusnya mudah ditangkap, tidak terlalu sulit, dan tidak mengandung
terlalu banyak kebenaran, karena dapat membingungkan resipiens.
4. Proses pembeberan
Mengapa komunikasi retoris itu penting? KONRAD LORENZ mengatakan : “apa yang
diucapkan tidak berarti juga didengar apa yang didengar, tidak berarti juga dimengerti apa yang
dimengerti tidak berarti juga disetujui apa yang disetujui tidak berarti juga diterima apa yang
diterima tidak berarti juga dihayati apa yang dihayati tidak berarti juga mengubah tingkah laku.”
Oleh karena itu komunikasi retoris itu penting supaya apa yang diucapkan dapat
dimengerti apa yang dimengerti dapat disetujui apa yang disetujui dapat diterima apa yang
diterima dapat dihayatidan apa yang dihayati dapat mengubah tingkah laku.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
13
Istilah “komunikasi” sendiri pada hakikatnya mengandung arti ganda. Komunikasi bisa di
artikan sebagai hubungan antar bagian-bagian mesin, seperti as gardan pada mobil, pemindahan
tenaga listrik pada perkakas dapur, jalan penghubung kota; dan pengaruh suatu organisme
lainnya.
Dalam hal pengertian yang terakhir, kita dapat mengenal adanya komunikasi di kalangan hewan,
dari kicauan burung, kokok ayam, raungan kucing, sampai pada gonggongan anjing yang
mengandung peringatan atau hardikan. Karena itu kita bisa lebih kenal lagi pada konsep dasar
yang membatasi komunikasi dengan interaksi di kalangan manusia .
Dengan demikian komunikasi di kalangan manusia merupakan upaya mengubah sikap, sifat,
pendapat, dan perilaku orang lain dengan menggunakan sinyal dan atau simbol yang dirasakan
melalui pikiran sehat orang lain itu, sadar ataupun tidak (jones, 1978: 6)
B. Saran
a. Penulis
Penulis diharapkan setelah membuat dan mempresentasikan makalah ini dapat lebih memahami
dalam prinsip dasar komunikasi, hakikat retorika dan perkembangannya.
b. Pembaca
Semoga setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui tentang prinsip dasar
komunikasi, hakikat retorika dan perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
14