Kelompok 1 (Hakikat Retorika)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Hakikat Retorika sebagai proses Komunikasi

Dosen Pengampu :
Dr.M.Oky Fardian Gafari,M.Hum.
Disusun oleh :

KELOMPOK 1 REGULER E 2019

Dea Yohana Sidauruk (2193311036)

Nada Sitanggang (2193311034)

Desi Monika Sagala (2192411014)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIMED

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Rutin (makalah presentasi) mata kuliah Retorika
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Terimakasih penulis ucapkan kepada Dosen pengampu
mata kuliah Bapak Dr.M.Oky Fardian Gafari,M.Hum.yang telah memberikan dukungan serta
memberikan kepercayaan kepada penulis.
Terimakasih kepada orang tua yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas ini
melalui materi yang saya butuhkan. Terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan masukan dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat
membangun saya harapkan, untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Tugas Makalah
ini bermanfaat dan dapat diaplikasikan bagi pembaca .

Medan, 2020

Penulis

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2

Daftar Isi....................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................4

D. Manfaat...............................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5

2.1 Pengertian Retorika.....................................................................................................................5

2.2 Alasan Retorika Dipelajari.................................................................................................................6

2.3 Retorika Sebagai Satu Proses Komunikasi........................................................................................9

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................14

A. Simpulan........................................................................................................................................14

B. Saran..............................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik, (Kunst, gut zu renden atau Ars bene
dicendi), yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (ars, techne).
Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam
proses komunikasi antar manusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berbicara lancar tanpa
jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato
secara singkat, jelas, padat dan mengesankan. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat,
daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta
penilaian yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran,
kesenian dan kesanggupan berbicara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud retorika ?

2. Mengapa retorika perlu untuk dipelajari ?

3. Bagaimana Retorika Sebagai Satu Proses Komunikasi?

C. Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah
ini sebagai berikut.

1. Menjelaskan pengertian retorika.

2. Mendeskripsikan dasar komuniasi.

3. Menjelaskan perkembangan retorika.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis. Secara teoretis, makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi
pengetahuan baru mengenai Prinsip dasar komunikasi, hakikat retorika dan perkembangannya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Retorika


Titik tolak retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat
kepada seorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberi
motivasi) .

Berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia. Oleh karena itu
pembicaraan itu setua umur bangsa manusia. Bahasa dan pembicaraan itu muncul, ketika
manusia mengungkapkan dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain.

Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alam
(talenta) dan keterampilan teknis

Dalam dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang
dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia.

Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik
pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.

Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian dan
kesanggupan berbicara.

Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat,
pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar
dan mengesankan.

Keterampilan dan kesanggupan untuk menguasai seniberbicara ini dapat dicapai dengan
mencontoh para rector yang terkenal (imitatio)dengan mempelajari dan mempergunakan hukum-
hukum retorika (doctrina) dan dengan melakukan latihan yang teratur (excercitium).

Dalam seni berbicara dituntut juga penguasaan bahan (res) dan mengungkapan yang tepat
melalui bahasa melalui (verba)

PEMBAGIAN RETORIKA
5
Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa (linguistik), khususnya ilmu bina bicara
( spreherziehung). Retotika sebagai bagian ilmu bina bicara ini mencangkup:

Monologika

monologika adalah ilmu tentang seni bicara secara monolog, dimana hanya seorang yang
berbicara. Bentuk-bentuk tergolong dalam monologika adalah pidato, kata sambuan, kuliah,
makalah, ceramah dan deklamasi.

Dialogika

dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih erbicara
atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah
diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.

Pembinaan teknik berbicara

Efektifitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara. Teknik bicara
merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang
penting dalam retorika. Dalam bagian ini perhatian lebih diarahkan kepada pembinaan teknik
bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.

2.2 Alasan Retorika Dipelajari


Didalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang berpengaruh,
yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara.

Menguasai kesanggupan berbicara dan keterampilan berbicara menjadi alasan utama


keberhasilan orang-orang terkenal di dalam sejarah dunia.

Dalam sejarah dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan instrumen
utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa dipergunakan untuk ketidak mampuan dan
keyakinkan orang lain. Ketidak mampuan mempergunakan bahasa, sehingga tidak jelas
mengungkapkan masalah atau pikiran akan membawa dampak negative dalam hidup dan karya
seorang pemimpin.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang rwetorika dan ilmu komunikasi, yang memadai
akan membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah ini:

1). Kemampuan pribadi

6
Menguasai ilmu retorika dan keterampilan dalam mempergunakan bahasa secara tepat,
dapat meningkatkan kemampuan pribadi orang yang bersangkutan. Keuntungan-keuntungannya
antara lain:

· a. Rasa tertekan, tegang, takut dan cemas di depan public dapat dikuragi atau dilenyapkan

· b. Rasa pasti pada diri dapat dipupuk dan bertumbuh

· c. Kesadaran dan kepercayaan terhadap diri dapat semakin bertamabah

· d. Dia dapat mengalami perkembangan dalam hal teknik berbicara

· e. Artikulasi dalam mengucapkan kata-kata menjadi lebih jelas

· f. Bahasanya memiliki daya persuasi

· g. Lewat komunikasi retoris kemampuan pendagogis dan psikologis dapat di bina

· h. Kemampuan untuk berbicara secara spontan dapat dikembangkan

· i. Kemampuan memberi motivasi dapat dipertinggi

· j. Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan dan memepertahankan
pendapat atau ide

· k. Dapat memperluas perbendaharaan kata

· l. Dapat mengkoordinasi dengan lebih mudah mimik dan gerak- gerik selama berbicara
atau berdialog

· m. Kesediaan untuk mendengarkan orang lain dapat dikembangkan

· n. Keterampilan untuk mengolah artikel dapat dikembangkan

2). Keberhasilan pribadi

Orang yang menguasai ilmu retorika dapat terampil dalam mempergunakan bahasa, dapat
mengalami banyak sukses dalam hidup dan karyanya, antara lain:

· Mengalami kemudahandalam proses berkomunikasi

· Baginya terbuka kesempatan dan kemungkinan yang lebih luas untuk mendapat kerja

· Dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha pribadi

· Lebih mudah mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang lain

7
· Memperoleh kemungkinan lebih besar untuk menanam pengaruh

· Pengertian terhadap orang lain semakin terbina

· Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesame dan dunia sekitar, yang dapat
memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya

3). Tugas dan Jabatan

Dalam mengemban suatu tugas atau jabatan, penguasaan ilmu retorika dapat member
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

· Orang dapat mengemukakan pikiran secara singkat, jelas tetapi padat sehingga mudah
menyakinkan orang lain

· Orang memiliki keterampilan dan kekuatan dalam mempertahankan pikiran atau pendapat

· Orang dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi, perusahaan, institut
atau partai-partai politik

· Penguasaan yang lebih baik tentang seni membawakan ceramah atau pidato dalam situasi
atau kesempatan-kesempatan penting

· Membantu dalam memperluas orientasi dan wawasan

· Mempertinggi keterampilan para produsen untuk menjual dan menawarkan hasil-hasil


produksinya

· Memperluas pengetahuan, khususnya mengenai sumber-sumber informasi

· Memperkecil kemungkinan kesalahan komunikasi, yang dapat membawa dampak negatif


bagi tugas dan jabtan.

4). Kehidupan pada umumnya

Secara umum penguasaan ilmu retorika dapat mendatangkan keuntungan-keuntungan di


bawah ini:

· Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri

· Dalam proses komunikasi yang sering , orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri
sendiri dan terhadap orang lain

· Menghantar orang yang bersangkutan ke dalam bidang interese yang baru

8
· Mengaktifkan dan mengembangkan kesanggupan-kesanggupan laten

· Lewat proses komunikasi retoris dapat terbina sikap objektif dan toleran

· Menjadi lebih lincah dalam pergaulan dan komunikasi antarmanusia

2.3 Retorika Sebagai Satu Proses Komunikasi


. 1) Apa itu komunikasi?

Komunikai adalah proses pengalihan makna antar pribadi manusia atau tukar-menukar
berita dalam sistem informasi. Ada empat faktor yang menjadi persyaratan terjadinya satu proses
komunikasi yaitu:

· Komunikator (K), adalah orang atau pribadi yang mengatakan, atau mengucapkan sesuatu.

· Warta, pesan atau informasi (I), yaitu apa yang diucapkan; apa yang disampaikan.

· Resifiens (R), adalah oraang yang mendengar atau menerima apa yng dikatakan atau
disampaikan oleh komunikator.

· Medium (M), adalah tanda yang dipergunakan oleh komunuikator untuk menyampaaikan
warta atau pesan.

Supaya komunikasi dapat tejadi, dalam arti terjadi saling pengertian antara komunikator
dan resipiens, harus ada perbendaharaan tanda (T), yang dimiliki oleh komunikator dan resipiens
dan dapat dimengerti oleh keduanya.

Komunikasi adalah saling hubungan antara komunikator dan resipiens, di mana


komunikator menyampaikan sesuatu pesan kepada resipiens, melalui medium untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

2). Retorika sebagai proses komunikasi

Aspek-aspek komunikasi retoris sebagai berikut:

· Seorang pembicara, menyampaikan kepada Seorang pendengar sebagai kawan bicara atau
pelanggan Sesuatu Dengan maksud dan tujuan tertentu (menjual mobil) Memberikan argumen –
argumen terhadap pembicaraan Sambil mendengar dan mempertimbangkan argumen-argumen
balik dari pendengar

3). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Retoris


9
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi
retoris. Faktor-faktor ini terdapat pada setiap unsur komunikasi seperti: komunikator, pesan,
medium dan resipiens.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi retoris adalah:

1. Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi

Yang dimaksud adalah penguasaan bahas dan keterampilan mempergunakan bahasa;


keterampilan mempergunakan media komunikasi untuk mempermudah proses pengertian pada
resipiens; kemampuan untuk mengenal dan menganalisis situasi pendengar sehingga dapat
memberikan sesuatu yang sesuai dengam kebutuhan mereka.

2. Sikap komunikator

Sikap komunikator seperti agresif (menyerang) atau cepat membela diri, sikap mantap
dan mengyakinkan; sikap rendah hati, rela mendengar dan menerima anjuran dapat memberi
dampak yang besardalam proses komunikasi retoris.

3. Pengetahuan umum

Demi efektivitas dalam komunikasi retoris, komunikator sebaiknya memiliki


pengetahuan umum yang luas karena begitu dia dapat mengenal dan menyelami situasi
pendengar dab dapat mengerti mereka dengan lebih baik.

4. Sistem sosial

Sistem komunikator berada dan hidup di dalam system masyarakat tertentu. Posisi,
pangkat atau jabatan yang dimiliki komunikator di dalam masyarakat sangat mempengaruhi
berpengaruh atau tidak).

5. Sistem kebudayaan

Di samping sistem sosial, sistem kebudayaan yang dimiliki seorang komunikator juga
dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris.

Faktor-faktor pada Resipiens

10
Faktor-faktor ini pada umumnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikator.

1. Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi

Komunikasi tidak akan terjadi apabila bahasa yang dipergunakan oleh komunikator
tidaak dimengerti oleh resipiens (pendengar). Dalam hubungan dengan hal ini, perlu diperhatika
bahwa pendengar mempunyai cara memndengar dan mengerti sendiri, yang dapata berbeda dari
apa yang sebenarnya dimaksud oleh komunikator.

2. Sikap resipiens (pendengar)

Faktor ini juga dapat menentukan aktivitas komunikasi retoris. Sikap-sikap positif seperti
terbuka, senang, tertarik dan simpatik akan member pengaruh positif dalam proses komunikasi;
sebaliknya sikap-sikap negatif seperti tetutup, jengkel, tidak simpatik tehadap komunikator akan
mendatangkan pengaruh negatif.

3. Sistem Sosial dan Kebudayan

Sistem sosial dan kebudayaan tetentu dapat menghasilkan sifat dan karakter khusus pada
resipiens. Orang dapat bersifat patuh, rendah hati, suka mendengar, tidak banyak bicara atau
tidak berani menantang. Di lain pihak orang bisa menjadi kritis, suka membantah dan tidak
mudah tunduk pada pimpinan.

Faktor –faktor Pada Pesan dan Medium

11
Antara komunikator dan resipiens ada pesan dan medium . kedua faktor ini perlu
diperhatikan oleh komunikator secara khusus dalam proses komunikasi retoris.

1. Elemen-elemen pesan

Komunikator menerjemahkan pesan dengan mempergunakan medium. Dalam proses ini ,


komunikator harus memperhatikan elemen-elemen yang membentuk pesan, supaya komunikasi
dapat membawa efek yang besar.

2. Struktur pesan

Struktur pesan yang ingin disampaikan juga dapat mempengaruhi efektivitas proses
komunikasi retoris. Yang perlu diperhatikan adalah susunan organis di mana elemen-elemen itu
dikedepankan untuk mengungkapkan pesan .

3. Isi pesan

Isi pesan yang diungkapkan lewat medium harus dipertenggangkan dengan situasi
resipiens. Isi pesan seharusnya mudah ditangkap, tidak terlalu sulit, dan tidak mengandung
terlalu banyak kebenaran, karena dapat membingungkan resipiens.

4. Proses pembeberan

Yang dimaksudkan adalah cara membwakan dan mengemukakan pesan dari


komunikator. Ada tiga kemungkinan yang dapat dipilih yaitu membawakan secara bebas, tanpa
teks, terikat pada teks, atau setengah bebas. Ketika kemungkinan ini membawa efek yang
berbeda dalam proses komunikasi.

4). Kegunaan Komunikasi Retorika

Mengapa komunikasi retoris itu penting? KONRAD LORENZ mengatakan : “apa yang
diucapkan tidak berarti juga didengar apa yang didengar, tidak berarti juga dimengerti apa yang
dimengerti tidak berarti juga disetujui apa yang disetujui tidak berarti juga diterima apa yang
diterima tidak berarti juga dihayati apa yang dihayati tidak berarti juga mengubah tingkah laku.”

Kalimat-kalimat ini mau mengungkapkan kesulitan dalam proses komunikasi antar


manusia. Antara ide atau pikiran dan realisasinya yang kongkret terbentang satu jalan panjang,
yang memiliki berbagai macam kesulitan dalam penyampaian, sehingga dapat mengurangi
efektivitas dalam proses komunikasi.

Oleh karena itu komunikasi retoris itu penting supaya apa yang diucapkan dapat
dimengerti apa yang dimengerti dapat disetujui apa yang disetujui dapat diterima apa yang
diterima dapat dihayatidan apa yang dihayati dapat mengubah tingkah laku.
12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

13
Istilah “komunikasi” sendiri pada hakikatnya mengandung arti ganda. Komunikasi bisa di
artikan sebagai hubungan antar bagian-bagian mesin, seperti as gardan pada mobil, pemindahan
tenaga listrik pada perkakas dapur, jalan penghubung kota; dan pengaruh suatu organisme
lainnya.
Dalam hal pengertian yang terakhir, kita dapat mengenal adanya komunikasi di kalangan hewan,
dari kicauan burung, kokok ayam, raungan kucing, sampai pada gonggongan anjing yang
mengandung peringatan atau hardikan. Karena itu kita bisa lebih kenal lagi pada konsep dasar
yang membatasi komunikasi dengan interaksi di kalangan manusia .
Dengan demikian komunikasi di kalangan manusia merupakan upaya mengubah sikap, sifat,
pendapat, dan perilaku orang lain dengan menggunakan sinyal dan atau simbol yang dirasakan
melalui pikiran sehat orang lain itu, sadar ataupun tidak (jones, 1978: 6)

B. Saran

a. Penulis

Penulis diharapkan setelah membuat dan mempresentasikan makalah ini dapat lebih memahami
dalam prinsip dasar komunikasi, hakikat retorika dan perkembangannya.

b. Pembaca

Semoga setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui tentang prinsip dasar
komunikasi, hakikat retorika dan perkembangannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hendrikus, Dori Wuwur. 1990. Retorika, keterampilan berpidato, berdiskusi, berargumentasi,


bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius

14

Anda mungkin juga menyukai