Study Case PERUSAHAAN GLOBAL ARNOLD PALMER HOSPITAL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

CASE STUDY

PERUSAHAAN GLOBAL

ARNOLD PALMER HOSPITAL

Disusun Oleh:

Nama Kelompok 6:

1. Dewi Syafira 1202017057

2. Dian Permata Sari 1202017060

3. Dyas Syafira 1202017072

4. Febri Prasetio 1202017096

5. Fitriana Dewi 1202017106

6. Muchtadin Albayani 1202017164

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA

2020
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Profile Perusahaan

Awal yang sederhana, terkadang mengambil langkah pertama untuk

mencapai hal-hal hebat dimulai dengan satu percakapan. Begitulah pada akhir

1970-an ketika tiga pria Andrew Townes Jr., MD; Ben Guede, MD; dan Colin

Condron, MD- mulai membicarakan keinginan mereka untuk merevolusi

perawatan khusus. Mereka percaya bahwa mereka dapat mencapai tujuan tersebut

dengan membuka satu-satunya fasilitas kesehatan yang didedikasikan untuk

wanita dan anak-anak (Putra, Awang Dirgantara dan Munasir, 2018).

Ketika tiba saatnya untuk membangun, kemurahan hati dan kemauan dari

semua dokter anak yang berkontribusi membuat rumah sakit mungkin terjadi.

Seperti yang dikatakan Dr. Townes, “ Kebanyakan dokter memberi $5000 sampai

$10.000”. Pembiayaan itu ternyata merupakan investasi yang masuk akal baik

dalam hal uang dan kepercayaan.

Sama seperti rumah sakit yang terbentuk, demikian juga model

perawatannya. Rumah sakit Arnold Palmer mulai menentukan tempatnya di

daerah Orlando dan di seluruh dunia medis. Yang paling menonjol, ia dikenal

sebagai salah satu dari sedikit rumah sakit di Amerika Serikat yang

menggabungkan kebidanan dan layanan anak-anak, meningkatkan kualitas

perawatan bagi ibu dan anak-anak.


Arnold Palmer Hospital merupakan sebuah rumah sakit terbaik yang

didirikan pada 10 September 1989 terletak di negara bagian Orlando, Flrorida,

Amerika Serikat yang mana nama Arnold Palmer itu sendiri diambil dari nama

pemain golf terkenal yang dermawan telah menyentuh jiwa lebih dari 7 juta anak,

perempuan dan keluarga mereka. Pasiennya tidak hanya datang dari Orlando

(lokasinya berdiri), tetapi juga dari 50 negara bagian AS dan seluruh dunia. Lebih

dari 13.000 bayi dilahirkan setiap tahunnya di Arnold Palmer, dan ruang ICU

yang besar untuk bayi yang baru lahir di rumah sakit ini menjadi kebanggan

karena angka keselamatannya termasuk yang tertinggi di Amerika Serikat.

Setiap rumah sakit menyatakan perawatan kesehatan mereka berkualitas,

tetapi kualitas di Arnold Palmer adalah mantranya – dipraktikkan dengan cara

seperti yang dilakukan Ritz-Carlton dalam industri perhotelan. Rumah sakit itu

termasuk dalam 10% teratas dari benchmark nasional dalam hal kepuasan pasien.

Manajernya membaca hasil kuesioner pasien setiap hari. Jika ada yang keliru,

tindakan perbaikan segera terjadi.

Sejak dibuka tanggal 10 September 1989, 431 tempat tidur rumah sakit

selalu penuh, dan peluang bar uterus ditemukan. Itu karena mereka tidak pernah

berhenti berdiskusi satu sama lain, baik berdikusi bersama pasien, maupun dengan

komunitas.

Penting bagi Arnold Palmer Hospital untuk mendapatkan penilaian pasien

tentang kualitas perawatan kesehatan karena bagi Arnold Palmer Hospital kualitas

merupakan obat kuat untuk memperbaiki operasi perusahaan. Mengelola kualitas

membantu membangun strategi defrensiasi, biaya rendah dan respon cepat yang
sukses. Jadi sangatlah penting bagi Arnold Palmer Hospital untuk mendapatkan

penilaian dari pasien tentang kinerja perusahaan. (Dedisensei, n.d.)

Visi :

“Menjadikan Rumah Sakit Bertaraf Interasional Untuk Ibu Dan

AnakDengan Meningkatkan Kualitas Dari Segi PelayananSerta Perawatan Yang

Terbaik Bagi Pasien”.

Misi :

1. Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup individu dan masyarakat

yang kami layani.

2. Mengembangkan Total Quality Management(TQM) untuk

meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan dan perawatan yang

diberikan kepada pasiennya khususnya Ibu dan Anak.

1.2. Produk/Jasa Perusahaan

Dengan 431 tempat tidur di dua bangunan seluas 676.000 m3. Rumah

sakit ini mempunyai lebih dari 2.000 karyawan, area layanan yang mencakup 18

kota di wilayah Central Florida dan satu-satunya pusat trauma tingkat 1 untuk

anak-anak di wilayah tersebut. Arnold palmer hospital menyediakan berbagai

layanan medis meliputi Perawatan intensif neonatal dan pediatic, oncologi dan

cardiologi, dan perawatan untuk kehamilan berisiko tinggi, serta perawatan

material yang intensif.


1.3. Peran Manajemen Operasi Dalam Bisnis Perusahaan

Peran manajemen operasi pada Arnold Palmer Hospital yaitu:

1. Menciptakan budaya kualitas dalam organisasi seperti Arnold Palmer Hospital

adalah dengan cara membuat aliran kualitas untuk mencapai Total Quality

Management. Berikut langkah-langkah yang akan diterapkan:

a) Praktik Organisasi; kepemimpinan, prosedur operasi yang efektif, pernyataa

misi, dan dukungan staf pelatihan.

b) Prinsip Kualitas; fokus pada pelanggan, perbaikan yang berkesinambungan,

benchmarking, just in time, perangkat-perangkat TQM.

c) Pemenuhan Pekerja; pemberdayaan dan komitmen organisasi.

d) Kualitas Pelanggan; memenangkan pesanan dan pelanggan kembali.

2. Menciptakan strategi yang berkualitas dan unik agar dapat bersaing di pasar

dengan biaya yang efektif untuk menghasilkan sebuah produk.

3. Menentukan dan mengatur lokasi gudang persediaan stok dan peralatan mesin

yang efisien agar penghematan waktu dalam mobilisasi dalam melakukan

produksi.

4. Melakukan pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan

kontinuitas operasional serta kualitas produk.

5. Menciptakan strategi yang berkualitas dan unik agar dapat bersaing di pasar

dengan biaya yang efektif untuk menghasilkan sebuah produk.


6. Menentukan schedule kerja produksi yang efisien dengan mengevaluasi biaya

tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapangan maupun di

area peruasahaan, dan mengurangi biaya lembur.

7. Bertanggungjawab terhadap kontiniutas hasil produksi yang baik dari sisi

kualitas maupun kuantitas produk tersebut.


BAB II

EVALUASI MANAGEMENT PRODUKSI

2.1. Kualitas dan Strategi

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yaitu:

1) Kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya.

Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan.

Di bidang pemasaran, kualitas produk/ jasa yg lebih tinggi berarti kinerja yg

lebih baik, fitur (tampilan) yg lebih baik, dan perbaikan lainnya.

2) Kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi.

Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan

membuat produk dengan benar sejak awal.

3) Kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel

yang pesisi dan dapat dihitung. Contoh: es krim yg benar-benar baik memiliki

tingkat lemak mentega yg tinggi.

Kualitas dan Strategi Arnold Palmer Hospital menemukan bahwa kualitas

merupakan obat kuat untuk memperbaiki operasi. Mengelola kualitas membantu

mambangun strategi diferensiasi, biaya rendah, dan respon cepat sukses. Kualitas

adalah faktor penentu keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan. Peningkatan

kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya

yang kemudian akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan penjualan sering

terjadi saat perusahaan mempercepat respon mereka, merendahkan harga jual, dan
meningkatkan reputasi mereka dengan produk-produk yang berkualitas.

Meningkatkan kualitas menurunkan biaya turun karena perusahaan meningkatkan

produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang terbuang, dan biaya garansi.

Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif di bandingkan

dengan kualitas yang paling rendah. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap

organisasi secara keseluruhan. Namun dalam hal ini yang terpenting adalah

membangun sebuah organisasi yang dapat mencapai kualitas dan mempengaruhi

organisasi secara keseluruhan. Suatu strategi kualitas yang berhasil dimulai

dengan lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kualitas yang

berhasil dan diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya untuk melibatkan

para pekerja dalam aktivitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan

kualitas (Marseliningsih, Widarsono, Gustomiyus dan Rahayu, 2016).

Sejak tahun 1989, Arnold Palmer Hospital, dinamai dermawan golf

terkenal, telah menyentuh kehidupan lebih dari 7 juta anak-anak dan wanita

berserta keluarga mereka. Hampir setiap teknik manajemen kualitas yang

dipaparkan pada bab ini digunakan oleh Arnold Palmer Hospital. Setiap teknik

manajemen kualitas yang disajikan, digunakan di Arnold Palmer Hospital.

1. Perbaikan berkesinambungan

Rumah sakit ini selalu mencari cara-cara baru untuk menurunkan tingkat infeksi,

tingkat pasien masuk kembali, kematian, biaya, dan waktu inap rumah sakit.

Mereka memulai proses perbaikan berkesinambungan dengan keyakinannya

bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan dan kesempurnaan, hal tersebut

merupakan tujuan utamanya. Mereka juga melibatkan karyawan melalui


pemberdayaan, menambahkan tanggung jawab, dan menggerakkan otoritas ke

tingkat terendah dalam organisasi.

2. Pemberdayaan pekerja

Saat pekerja melihat suatu masalah, mereka terlatih untuk

menyelesaikannya. Sama seperti Ritz, staf diberi wewenang untuk

memberikan hadiah kepada pasien yang tidak puas dengan suatu aspek

layanan mereka. Bahkan baru-baru ini disediakan layanan 24 jam

panggilan untuk pemesanan tempat tidur. Kualitas bukan hanya tanggung

jawab manajemen senior, karyawan baru diberi orientasi luas tentang

kualitas dan kepuasan pelanggan. Pemberdayaan pekerja berarti

melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi. Secara konsisten,

literature bisnis menyatakan 85% pemasalahan kualitas terletak pada

bahan dan proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu, tugas

diperlukan adalah merancang peralatan dan proses yang dapat

memproduksi kualitas yang diinginkan.

Saat terjadi ketidakcocokan kualitas, kesalahannya jarang terletak

pada para pekerja. Entah produknya dirancang dengan salah atau

pekerjanya tidak dilatih dengan benar. Walaupun pekerja dapat membantu

menyelesaikan masalah, jarang terjadi kasus dimana pekerja yang

menyebabkan masalah tersebut.

Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu :

1.      Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja

2.      Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung


3.      Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di

bagian produksi

4.      Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi

5.      Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-

lingkaran kualitas

3. Benchmarking

Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan

kinerja terbaik dari suatu proses atau aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan

standar produk, jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik

dari proses atau aktivitas serupa dengan proses atau aktivitas Anda. Langkah

menetapkan benchmark antara lain:

1.      Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark

2.      Membentuk tim benchmark

3.      Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark

4.      Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark

5.      Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark

Ukuran-ukuran kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi

persentase cacat, biaya per unit atau per pesanan, waktu proses per unit, waktu

respon layanan, imbal hasil investasi, tingkat kepuasan pelanggan, dantingkat

ingatan pelanggan.

Benchmarking internal dilakukan saat sebuah organisasi cukup dan memiliki

bayak divisi atau unit bisnis. datanya biasanya jauh lebih mudah diakses daripada
data dari luar perusahaan luar dan terdapat suatu unit internal yang memiliki

kinerja lebih tinggi dan dapat diteladani.

4. Just in Time

Konsep JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan dan

penyelesaikan masalah. Dalam konsep JIT, barang diproduksi dan diantarkan saat

mereka dibutuhkan (saat ada permintaan). JIT berkaitan dengan kualitas dalam

tiga hal:

1.      JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena rework, scrap, investasi

persediaan dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan langsung dengan

persediaan yang ada. Dengan penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit

persediaan, biayanya juga lebih rendah. Selain itu, persediaan menyembunyikan

kualitas yang buruk.

2.      JIT meningkatkan kualitas. Karena mempersingakat lead time, JIT juga

menjaga bukti kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber kesalahan yang

potensial. Oleh karena itu, JIT menciptakan sebuah sistem peringatan akan adanya

permasalahan kualitas, baik dalam perusahaan maupun dengan para penjual.

3.      Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT

yang lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah

melindungi kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak

dapat diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan

dapat mengurangi semua biaya yang terkait pada persediaaan.

5. Perangkat-perangkat seperti diagram Pareto dan diagram alir


Berbagai perangkat ini memantau proses-proses dan membantu staf menandai

area masalah secara grafis serta menunjukkan cara-cara memperbaikinya.

Diagram Pareto digunakan untuk mengidentifikasi beberapa item penting dan

memisahkan yang tidak penting. Sedangkan diagram alir digunakan untuk

memnggambarkan secara grafis suatu proses atau sistem, tolok ukur ini digunakan

untuk mencari dan memahami dimana harus dilakukan perbaikan.

6. Six Sigma

Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan

kualitas, dan menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang

menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total,

disiplin karena mengikuti six sigma improvement model formal, dan sekumpulan

perangkat (lembar perangkat, diagram sebab- akibat, diagram pareto, diagram alir,

histogram, dan statistical process control/SPC) untuk memperoleh dan

mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.

  Metodologi Six Sigma

Untuk melakukan peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma dibutuhkan

suatu pendekatan yang sistematis, berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta

(systematic, scientific and fact based) dengan menggunakan peralatan, pelatihan

dan pengukuran sehingga ekspektasi dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi

(Simon, 2005). Saat ini terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan dalam Six

Sigma, yaitu :

a. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control)


Metodologi DMAIC digunakan saat sudah terdapat produk atau proses di

perusahaan, namun belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh

pelanggan.

1.      Define, menentukan tujuan proyek dan ekspektasi pelanggan.

2.      Measure, mengukur proses untuk dapat menentukan kinerja sekarang atau

sebelum mengalami perbaikan.

3.      Analyze, menganalisa dan menentukan akar permasalahan dari suatu cacat

atau kegagalan.

4.      Improve, memperbaiki proses menghilangkan atau mengurangi jumlah cacat

atauu kegagalan.

5.      Control, mengawasi kinerja proses yang akan datang setelah mengalamai

perbaikan.

b.     DMADV (Define, Measure, Analyze, Design and Verify)

Metodologi DMADV dapat digunakan pada tempat / perusahaan yang belum

terdapat produk maupun proses atau pada perusahaan yang sudah memiliki

produk maupun proses dan sudah dilakukan optimisasi (menggunakan DMAIC

ataupun metode yang lain) namun tetap saja tidak bisa mencapai level spesifikasi

yang ditetapkan berdasarkan pelanggan atau sigma level.

1.      Define, menentukan tujuan proyek

2.      Measure, mengukur dan memutuskan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.

3.      Analyze, menganalisa beberapa proses pilihan yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan.
4.      Design, merancang proses secara terperinci yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan.

5.      Verify, menguji kemampuan dan kekuatan hasil rancangan agar sesuai dengan

kebutuhan pelanggan.

Sejak hari pertama orientasi, karyawan mulai dari bagian kebersihan

sampai perawat belajar bahwa pasien harus diutamakan. Staff yang berdiri di

lorong-lorong tidak akan pernah terdengar membicarakan kehidupan pribadi

mereka atau berkomentar tentang masalah perawatan kesehatan yang rahasia.

Budaya dari kualitas di Arnold Palmer Hospital ini membuat kunjungan rumah

sakit yang biasanya menakutkan bagi anak-anak dan orangtua menjadi

pengalaman yang lebih hangat dan nyaman.

7. Konsep Taguchi

Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan

memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas

(quality robustness), fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF)

dan kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality)

Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat

diproduksi secara beragam dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur

dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya.

Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih

murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam


memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam

bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk.

Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang

berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini

meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan.

Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya

garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-

biaya yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi

sasaran (target- oriented quality) merupakan sebuah filosofi perbaikan

terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.

2.2. Implikasi dari Kualitas

Selain menjadi elemen yang penting dalam operasional, kualitas memilik i

implikasi lain. Berikut adalah tiga alasan lain mengapa kualitas penting:

1. Reputasi perusahaan

Sebuah organisasi dapat mengharapkan reputasinya sebagai kualitas

(menjadi baik atau jahat) untuk mengikutinya. Kualitas akan muncul dalam

presepsi mengenai produk baru perusahaan, praktik kerja, hubungan

pemasok. Promosi diri bukanlah sebuah subtitusi untuk produk yang

berkualitas.

2. Kewajiban produk

Pengadilan semakin menahan organisasi yang merancang, memproduksi, atau

mendistribusikan barang dan jasa yang rusak yang bertanggung jawab atas

kerusakan atau cedera yang dihasilkan dari penggunaannya. Perundang-undangan


seperti undang-undang perlindungan produk konsumen menyusun dan mendorong

standar produk dengan melarang produknya tidak memenuhi standar tersebut.

3. Implikasi global

Pada era teknologi, kualitas menjadi perhatian internasional. Untuk

kedua perusahaan dan negara untuk bersaing secara efektif dalam ekonomi global,

produk harus dapat memenuhi kualitas, rancangan, dan ekspektasi harga

global. Produk inferior merusak profitabilitas perusahaan dan neraca

pembayaran negara. Implikasi global atas kualitas adalah sangat penting

sampai AS telah menerbitkan penghargaan Kualitas Nasional Malcolm Baldrige.


BAB III

EVALUASI PERKIRAAN RESEARCH AND DEVELOPMENT

3.1. Pengaruh Kualitas

Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan

kualitas itu penting, yaitu:   

1.      Reputasi Perusahaan. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk

baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.

2.      Kehandalan Produk. Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-

organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa

yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya:

Consumer Product Safety Act.

3.      Keterlibatan Global. Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-

produk perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi

ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global.

3.2. Biaya Kualitas


Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus

dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang

dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:

  Biaya Pencegahan Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan

komponen atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program

peningkatan kualitas.
  Biaya Penaksiran Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses,

komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.

  Kegagalan internal Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa

yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan

waktu tunggu akibat mesin rusak

  Biaya Eksternal Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang

cacat. Contoh: rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan

kepercayaan, dan biaya pada masyarakat. Tiga biaya pertama yang disebutkan

diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk

dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah

sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa

organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang

kualitas.

3.3. Etika Manajemen Kualitas

Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat,

aman, dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang

terpenting. Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk

berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi

tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya

peraturan pemerintah.

Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang

layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan

etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk


setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang

mereka pasarkan kepada masyarakat.

Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan

pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para

pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap

perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari

untuk semua orang.

3.4. Menguraikan Standar Kualitas Internasional

1.     ISO 9000

Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan

kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen

mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi

internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada

tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical

Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-

standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang

setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi

up to date dan relevan untuk organisasi.

2.    Sertifikasi ISO 9000

Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses

selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas,


penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap produk

atau jasa yang dihasilkannya.Manfaat ISO 9000:

1.      Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan

  Memberikan pendekatan praktik yang sistematis untuk manajemen mutu.

  Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk/jasa.

  Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut dengan

membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu menelusuri

serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi mutu

  Aspek Pengendalian Pencegahan. Menentukan secara jelas tanggung jawab dan

wewenang dari personel kunci yang mempengaruhi mutu

       Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi dan

proses bisnis penyedia jasa atau pabrik/industry.

       Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit mutu

internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan.

 Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan

  Sebagai sarana pemasaran

  Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen/pelanggan

  Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan

  Dapat meningkatkan produktifitas mutu jasa/produk

  Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf melalui prosedur dan

instruksi yang baik.

  Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat persaingan

bersama
  Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu selanjutnya

menuju manajemen mutu terpadu

3.5. Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000

  Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan Organisasi tergantung pada pelanggan

mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan

pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan

dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan.

Prinsip 2: Kepemimpinan Pimpinan puncak organisasi menetapkan


     

kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan

memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat

secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Prinsip 3: Pelibatan Orang Orang pada semua tingkat merupakan faktor


     

yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara

penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat

organisasi.

Prinsip 4: Pendekatan Proses Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai


     

secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan

dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur

kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang

terorganisasi.

Prinsip
      5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen Pengidentifikasian,

pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai


suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi

organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung Perbaikan berkesinambung dari


     

kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari

organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang

berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau

efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu.

Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang

progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan

sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.

Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan Keputusan yang


     

efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk

menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu

dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen

organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan

efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.

Prinsip
      8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan

Pemasok Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan

suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan

bersama dalam menciptakan nilai tambah.

ISO memperbaharui standarnya pada tahun 2000 menjadi lebih seperti

sistem manajemen kualitas yang lebih terperinci dan disebut ISO 9001:2000.

a.     ISO 14000
Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan

dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen

lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit,

evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.

Standar baru ini memiliki beberapa kelebihan:

1.      Citra publik yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap kewajibannya

2.      Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui

minimalisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas perusahaan

3.      Ketaatan dengan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan

keunggulan bersaing

4.      Berkurangnya kebutuhan untuk melakukan audit majemuk

b.     Sertifikasi ISO 14000

Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara

eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus

diakreditasi oleh ANSI- ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat,

atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia. Manfaat ISO 14000:

  Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi

  Untuk menyediakan peralatan yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel

sehingga mencerminkan organisasi yang baik.

  Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang

mungkin timbul.
  Dapat menekan biaya produksi, dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat

memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak

yang peduli terhadap lingkungan.

  Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen

puncak terhadap lingkungan.

  Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan

memperbesar pangsa pasar.

  Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang

berkaitan dengan lingkungan.

  Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.

  Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.

c.      Prinsip Pokok Elemen ISO 14000

1. Prinsip Pertama Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan

memastikan memiliki komitmen terhadap SML

2. Prinsip Kedua Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan

lingkungan yang ditetapkan sendiri.

3. Prinsip Ketiga: Implementasi dan Operasi Agar terlaksana dengan efektif,

organisasi harus mengembangakan kemampuan dan mekanisme pendukung

yang diperlukan untuk menaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran

manajemen.

4. Prinsip keempat: pemeriksaan dan koralasi Organisasi harus memeriksa,

memantau dan mengorelasi kinerja lingkungan.


  5.  Prinsip kelima: kaji ulang manajemen Organisasi harus mengkaji ulang dan

terus menerus memperbaiki standart manajemen lingkungan dengan maksud

untuk menyempurnakan kinerja lingkungan yang telah dicapai


BAB IV

EVALUASI PERKIRAAN RESEARCH AND DEVELOPMENT

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki

peran yang sangat JIT dalam upaya mempercepat kesehatan masyarakat. Peran

tersebut dewasa ini semakin di tuntun akibat adanya perubahan-perubahan

struktur organisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ramah dan

sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu contohnya adalah arnold

palmer hospital yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk memberikan

pelayanan yang prima untuk pasien dan karyawanya Rumah sakit arnold palmer

hospital didirikan pada tahun 1989, rumah sakit ini didirikan khusus untuk

merawat wanita dan anak-anak , arnold paimer hospita juga mendapatkan predikat

10% sebagai rumah sakit dengan pelanggan terbaik Salah satu tujuan utama

berdirinya rumah sakit ini adalah mengelolah pengurangan biaya, menggunakan

teknik JIT, teknik ini bermafaatn untuk mmebantu pempertahankan kontrol

dengan efesiensi tinggi, biaya rendah, variabilitas dan pemborosan. (Anonymous,

2020)

4.1 Devinisi JIT

Just in time (JIT) Adalah pendekatan pemecahan masalah yang

berkesenambungan dan diwajibkan melalui trobotosan dan pengurangan

persediaan JIT bertujuan:

1. menghilangkan kegiatan tidak perlu seperti penerimaan inspeksi kedatangan,

dan kertas kerja terkait penawaran dan pembayaran.


2. Menghilangan persedian dalam pabrik dengan pengirimin lot-lot kecil serta

langsung pada departemen yang memerlukan.

3. Mengilangkan persediaan intraksit, denga mendorong pemasok pindah ke

kawasan terebut.

4. Mendapatkan peningkatan mutu dan andalan melalui komitmen, komunikasi

dan kerja sama jangka panjang.

4.2. Tata Ruang Dalam JIT

1. Meningkatkan fleksibilitas sel kerja modern dirancang sehingga dapat mudah

ditaat ulang untuk menyesuaikan terhadap perubahan volume, peningkatan

produk, atau bahkan rancangan baru, dalam kasusu arnold palmer hospital

berkerja sama sama dengan McKesson General Medical sebagai pemasok tier

pertama yang meyediankan barang-barang medis matau pembedahan seperti

(pemasok spons, obat-obatan, baskom, handuk, alat suntik dan ratusan barang-

barang medis).

2. Mengurangi ruang dan persediaan karena tata runag JIT mengurangi jarak

perjalanan jauh, ia juga mengurangi persediaan dengan menghilangkan tempat

bagi persediaan. Apabila terdapat tempat yang kecil, persediaan harus

dipindahkan dalam lot sangat kecil atau bahkan unit-unit tunggal.

3. Dengan menggunakan JIT pada kasus arnold palmer hospital terjadi

penurunan di sentral suplai dalam hal persediaan harian. Penurunan itu dari $

400.000 hingga $114.000 semenjak arnold palmer hospital beralih

kepengendallin persedian teknik JIT.


4. Keberhasilan JIT juga di capai juga dalam bidang custom surgical packs,

lebih dari rumah sakit arnold palmer hospital menggunakan 10 pack berbeda

$50.000 setiap tahun terus menggunkan teknis JIT persediaan yang awalnya

$30 juta setiap tahun turun menjadi $1,5 juta setiap tahun.

menggunakan sistem JIT dapat mengurangi jumlah paket menjadi kurang

dari satu hari, waktu sangat penting dalam skenario kasus ini karena biasanya

rumah sakit memiliki satu cara untuk memperbaiki masalah ini, jika mencoba

menangani masalah ini dalam waktu kurang satu hari akan ada peningkatan besar

dan peningkatan efesien.

Pemasok memberikan layanan yang sangat baik yaitu dengan menerima

paket hanya satu kali dalam sehari. Tata ruang sangat penting dan desain

penyimpanan dibuat sangat dekat dengan area kerja antuk meminimalkan waktu

dan memaksimalkan ruang.

Persedian adalah tautan dengan tata letak karna teknik ini didasarkan pada

tidak memiliki terlalu banyak ruang alasanya mereka tidak ingin memproduksi

menerima dan menyimpan. Rumah sakit arnold palmer hospital mereka hanya

didasarkan pada persedian diperlukan dan di butuhkan akhirnya penjadwalan

paket medis hanya yang diperlukan jika ada yang membutuhkan. Perubahan paket

medis atau prosedur pembedahan baru dapat mengubah anggaran rumah sakit baik

menguntungkan atau tidak menguntungkan rumah skait Prosedur pembedaan baru

ini harus di evaluasi karena tujuan utama rumah skait adalah mengurangi biaya

dalam rantai pasukan dan sistem JIT.


Sistem just in time (JIT) dirumah sakit arnold palmer hospital bermanfaat

untuk mengurangi investasi persedian, pemesanan tradisional yang mahal,

penyimpanan besar dan mendukung kualitas dengan pengiriman steril atau

sanitasi, selain itu sistem JIT ini memaksimalkan efesiensi yang megurangi biaya

dalam sistem rantai pasokan, sangat penting untuk mempertahankan kontrol yang

memedahi dalm sistem JIT, menerapkan perubahan untuk menekankan

penyelesaian masalah, kelebihan eventari dan variabilitas pemotongan limbah saat

ini masalah bagi menajer operasi tetpai dengan kasus ini kita belajar bahwa JIT

adalah komponen kunci jika diterapkan denga baik, dan dengan JIT juga dapat

memberikan strategi teknik yang menarik dengan respon yanh cepat dan biaya

rendah.
BAB 5

KESIMPULAN

Kualitas adalah istilah yang berarti hal – hal yang berbeda untuk orang –

orang yang berbeda. Disini mendefinisikan kualitas sebagai “keseluruhan

fitur dan karakteristik sebuah barang dan jasa yang menggunakan

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang tertulis atau tersirat”.

Mendefinisikan ekspetasi kualitas adalah penting untuk operasional yang efektif

dan efisien. Kualitas memerlukan pembangunan lingkungan manajemen

kualitas total (TQM) karena kualitas tidak dapat diinspeksi ke dalam sebuah

produk. Bab ini juga membahas tujuh konsep TQM : perbaikan terus – menerus,

six sigma, pemberdayaan karyawan, tolok ukur, tepat waktu, konsep Taguchi,

dan pengetahuan alat – alat TQM. Tujuh alat TQM yang diperkenalkan

pada bab ini adalah lembar periksa, diagram pencar, diagram penyebab dan

efek, grafik Pareto, diagram alur, histogram, dan pengendalian proses statistik.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2020). MO 2 T 1. Retrieved from Scribd website:

https://www.scribd.com/presentation/450419684/mo-2-t-1-3

Dedisensei. (n.d.). Makalah Arnold Palmer Hospital. Retrieved from

https://www.coursehero.com/file/56085895/Makalah-Arnold-Palmer-

Hospitaldocx/

Marseliningsih, Widarsono, Gustomiyus dan Rahayu, D. (2016). MANAJEMAN

OPERASIONAL cara mengelolah kualitas pada perusahaan - cacaraku.com.

Retrieved November 13, 2016, from Blogspot website:

http://duwirahayu1.blogspot.com/2016/11/cara-mengelolah-kualitas-

pada.html

Putra, Awang Dirgantara dan Munasir, A. (2018). Studi Kasus Manajemen

Operasi Lanjut Quality Management Arnold Palmer Hospital Florida

(Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Retrieved from

https://www.academia.edu/36410821/STUDI_KASUS_MANAJEMEN_OP

ERASI_LANJUT_QUALITY_MANAGEMENT_ARNOLD_PALMER_HO

SPITAL_FLORIDA

Anda mungkin juga menyukai