Bahan Galian Industri Kel.6 Geologi
Bahan Galian Industri Kel.6 Geologi
Bahan Galian Industri Kel.6 Geologi
BAHAN GALIAN
DOSEN PENGAMPU :
ANIK JULI DWI ASTUTI, S.Si., M.Sc.
DISUSUN OLEH :
1. AYU NOVIANA SIMATUPANG (3183331010)
2. DWI IRFANSYAH (3181131004)
3. MARSHAULINA HASIBUAN (3182131018)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
RahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pemahaman mahasiswa tentang“ BAHAN GALIAN “ dan pembuatan
makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas pratikum geologi fisik.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini kami akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang.Oleh kerena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................18
3.2 Saran...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan galian ini dapat diperoleh secara langsung dari alam. Proses
pengambilan bahan galian ini pun dapat dilakukan secara manual dengan
menggunakan alat seadanya atau dengan menggunakan alat yang lengkap.Bahan
galian ini digunakan dalam industri, sebagai bahan baku dalam suatu proses
industri kimia.
1
3.3 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya :
bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium,
mangan, felspar.
b. Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit,
pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan
basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.
c. Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra
basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan
asbes
d. Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan
letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok
kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu
f. Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit, marmer,
batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.
1. Aspal Alam :
Merupakan bitumen (campuran hidrokarbon yang dapat dilebur
dan mencair dalam karbon di sulfida), berwarna hitam dgn sementasi solid
atau semi solid, jika dipanaskan akan melunak dan bila dingin akan
kembali solid. Aspal alam terjadi karena pengaruh tektonik terhadap
minyak bumi, sehingga terjadi migrasi melalui dasar dan mengimpregnasi
batuan sekitar yaitu batu gamping dan batu pasir. Karena waktu fraksi
ringan minyak bumi akan menguap, sedangkan yg berat membentuk aspal
alam.
2. Aspalite :
4
Merupakan material berwarna hitam, secara alami terhadap krn bitumen
solid, mengkilap, pecahan konkoidal (gilsonit, grahamit).
3. Aspal minyak :
Didapat dari penyulingan minyak bumi, residunya disebut aspal
minyak. Aspal minyak lebih ekonomis daripada aspal alam sebab volume
lebih besar.
Eksplorasi :
Penambangan :
Pengolahan :
Aspal dr tambang melalui apron feeder dimasukan dlm grizzly dgn spasi
150 mm. Oversize digiling dgn hammer mill, bersama dgn undersize
disaring dgn lunang saringan 10 mm, 50 mm.
Kegunaan :
Sebagai Galian pelapis, pengikat, pemeliharaan, penunjang, peningkatan
pembangunan jalan.
4. Kaolin
Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi mempunyai
komposisi kimia hidrous alumunium (Al2O3 2SiO2 2H2O). mineral yang
masuk dalam kelompok ini adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan holoysit.
Sebagai Galian min utama : kaolinit 80%, min pengotor : kuarsa, feldspar.
Pembentukan kaolin ada 2 macam yaitu secara pelapukan dan
altersai hydrothermal pada batuan beku feldspatik. Kaolin terjadi dari hasil
pelapukan batuan kristalin asam (granit, diorit). Air panas dari dalam bumi
naik ke permukaan melalui celah dari batuan induk, mengubah feldspar,
mika menjadi kaolinit (alterasi hydrothermal).
5
Komposisi mineral pada altersai hidrotermal adalah montmorilonit
dan kaolinit dengan ciri : tubuh endapan membesar ke arah bawah, makin
bawah makin miskin kandungan min asal yg masih segar. Pada proses
pelapukan atau kaolin klimatik, min utamanya adalah holoysit, cirri
tumbuh endapan meluas ke arah samping, makin ke bawah makin banyak
dijumpai mineral asal yg masih segar.
a. Kaolin residual
Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan
induknya, belum mengalami perpindahan, kristal teratur, jarang terjadi
substitusi ion, mineral murni
b. Kaolin sedimenter
Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser, diendapkan
dalam cekungan, kristal tdk teratur, bercampur dengan bahan lain (oksida
besi, titan) lebih halus dan plastis
Penambangan :
a. tambang terbuka : pengupasan lapisan penutup (cangkul, dragline,
scraper), penambangan dgn backhoe, bucket excavator
b. Tambang semprot : penambangan dgn monetor diangkut dgn pompa dan
pipa dikeringkan
Pengolahan :
Untuk membuang kotoran (pasir kuarsa, oksida besi, titan, mika).
Untuk mendapatkan ukuran halus, untuk keputihan tinggi, kadar air, pH
TTU dan sifat lainnya sesuai dengan konsumen.
Terdapatnya :
Di Aceh : Meulaboh, aceh barat
Sumut : tarutung, sibolga, padang
6
Sumbar : solok, bonjol, pasaman, sawahlunto
Penggunaan Khusus :
1. Kaolin untuk batu bata tahan api
2. Kaolin utk semen putih/kertas
3. Kaolin Untuk Industri Karet
4. Kaolin Untuk Industri Pestisida
5. Kaolin Untuk Industri Cat
6. Kaolin Untuk Industri Keramik
5. Zeolit
7
bahan pembentuk bereaksi dgn alumunium pd Tekanan tinggi.
Mineral yang terbentuk : heulandit, mordenit, analism dan
klinoptilolit.
2. Zeolit Sintesis :
Natrium aluminat, natrium silikat, natrium hidroksida, kalium
hidroksida, dibentuk gel, dikristalkan padd Temperature –200C
melalui proses depolemirisasi
Sifat Fisik Kimia
- Warna : cerah kuning, merah, hijau, coklat, putih, abu-abu
- BJ : 2 - 2,4 - kekerasan : 3 - 4 skala mosh
- Kilap : tanah, opaque
- Kristal : monoklin
Komposisi Mineral
Analism : Na16(AlO2)16(SiO2)32 16 H2O
Modernit : Na8(AlO2)8(SiO2)40 24H2O
Klinoptilolit: Na6(AlO2)6(SiO2)30 24H2O
Kabasit: (Na2Ca)6 (Al12Si24O72) 40H2O
Heulandit: (Ca4)(Al8Si28O72) 24H2O
Penambangan
tambang terbuka : linggis, ganco, cangkul, bulldozer, power
shovel, dragline.
Pengolahan :
Pemisahan dari kotoran, peremukan, penggilingan, pengeringan,
pengaktifan.
Tempat terdapatnya :
Jabar : Gunung Cereme, jampang, bayah, malimping
Jateng : Gunung muria, ajibarang, bumiayu, luk ulo
Jatim : Gunung sidomulyo tulungagung, trenggalek, pacitan
Sumsel : Muaraenim
Lampung : danidar, baturaja
Kalbar : sanggau
Kalteng : siberung
8
Kegunaan :
Umum :
1. Bidang pertanian: menetralkan tanah asam, penyerap pupuk
2. Bidang peternakan: camp pakan ternak utk meningkatkan
kualitas telur
3. Bidang perikanan: penyerap ammonia yg dikeluarkan ikan
melalui kotoran
4. Bidang bangunan: camp beton, kerikil ringan, batubata ringan.
5. Bidang Industri: penjernih minyak, penyerap warna, filter
industri kertas, panel energi matahari
6. Bidang Lingkungan: penghilang/penyerap bau ion Ca2+, gas N2,
O2, CO2 dr asap kendaraan, Tambang dalam.
Khusus :
1. Untuk Pengolahan Limbah Air
2. Rock Wool
3. Zeolit untuk Batako
4. Zeolit bhn pembuat keramik
5. Zeolit sebagai Galian Katalis Perengkah
6. Trass
Batuan induk merupakan batuan vulkanik dan tuff. Trass merupakan hasil
pelapukan endapan vulkanik sebagian besar mengandung silica, besi dan
alumina dengan ikatan gugus oksida.
Sifat :
Warna : putih kemerahan, kecoklatan, kehitaman, kelabu, kekuning-
kuningan, coklat tua, coklat muda, abu-abu. Dalam keadaan sendiri tidak
mempunyai sifat mengeras, bila ditambah kapur tohor dan air akan
memiliki masa seperti semen dan tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan
karena senyawa silica aktif dan senyawa alumina reaktif dgn reaksi :
2Al2O3 2SiO2 + 7Ca(OH)2 ---> 3CaO2SiO2H2O + 2(2CaOAl2O3SiO2
2H2O)
Mengerasnya semen pezzoland lebih lambat dari Portland meski
kekuatannya bertambah terus Trass tahan terhadap agregat alkalin, nilai
9
penyusutan dan pemuaian kecil, kelulusan air kecil (kedap air), thn thd
asam tanah maupun air laut, sifat lentur tdk mudah retak.
Komposisi Kimia:
SiO2 (40,76-56,20%), Al2O3 (17,48-27,95 %), Fe2O3 (7,35-13,15%), H2O
(3,35-10,70%), CaO (0,82-10,27%), MgO (1,96-8,05%).
7. Gypsum
1. Gypsum sintesis dr air laut
air laut banyak mengandung ion SO4 = disbanding ion Ca+
(sebagian terikat oleh Mg++) maka jika kedlm larutan tersebut
ditambah suatu larutan yang banyak mengandung Ca+ maka akan
terjadi pengendapan gypsum. Ca+ dapat diperoleh dari larutan CaCl2
sebagai Galian buangan pabrik soda abu atau larutan Ca(OH) 2 dari
kapur.
2. Gypsum sintesis dari air kawah
Dilakukan dgn menambah batu gamping kedlm air kawah dgn
reaksi:
CaCO3 + air kawah ---> CaSO4.2H2O
3. Gypsum sintesis dari produk pembakaran batubara
Pembakaran batu bara sering menghasilkan SO3 yg berbahaya
namun bila gas ini disemprot dgn Ca(OH)2 mk akan menghasilkan
gypsum.
SO3+Ca(OH)2 + H2O ---> CaSO4.2H2O
4. Gypsum sintesis hasil sampingan industri Kimia
Gypsum dapat dihasilkan dari produk samping Industri asam sulfat,
asam sitrat dan asam fosfat.
Pemanfaatan:
1. Gypsum sebelum kalsinasi
a. Retarde semen Portland
sebagai Galian bahan balu dipakai rock gypsum yang
berfungsi sebagai Galian retarder (memperlambat pengerasan).
10
Dalam industri ini digunakan yang mempunyai CaSO4 tinggi,
disamping itu mengandung 42% SO3 dan berukuran 0,5-2 inchi.
b. Pertanian : pupuk (land plaster) pada tanah alkalis
Digunakan rock gypsum yang telah dihancurkan halus (-
100mesh) sejumlah 75-90%. Biasa digunakan pada tanah alkalis
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, khususnya legume.
Gypsum menghasilkan sejml sulfur Bahan Galian tanaman kacang,
buncis, kacang tanag, kacang polong, mampu menangkap nitrogen
bertambah banyak, kalsium sulfat juga cenderung berasimilasi dgn
potas tanah.
c. Peternakan : bhn campuran makanan ternak
d. Pembuat warna dasar cat
e. Pengisi pd industri kertas, crayon, karet
f. Ornamen
g. Industri tekstil
sebagai Galian perekat produk dan bila diinginkan permukaan
yang mengkilap atau bercahaya. Untuk itu gipsu digunakan
bersama lempung dan talk. Gipsum tidak lebih dr 4% kalsium
sulfat, kandungan besi rendah.
Komposisi:
CaCO4 : 77,42%, CaCO3 : 1,45%, Fe2O3+Al2O3 : 0,12%,
Si2O3 : 0,34%, NaCl : 0,26 %, MgO: 0%
2. Gypsum Yang Dikalsinasi
Industri keramik, patung, setakan, fluks gelas, plastik,
penggosok granit, plester dental, autopaedik plater, utk wallpaper,
plaster of paris, compressed plaster yang digunakan pada dinding
penyekat langit-langit genteng. Terjadi secara organik, mekanik atau
secara kimia.
Organik : pengendapan binatang karang/cangkang siput,
foraminifera,
koral/kerang
11
Mekanik : bahannya sama dengan organik yg berbeda hanya
terjadinya perombakan dr batu gamping tsb yg kemudian terbawa
arus dan diendapkan tdk terlalu jauh dr tempat semula
Kimia : tjd pd kondisi iklim dan suasana lingk tertentu dlm air laut
atau air tawar mata air mineral dpt juga mengendapkan
batugamping krn peredaran air panas alam yg melarutkan lapisan
batugamping di bawah permukaan yg kemudian diendapkan di
permukaan.
Terdapatnya:
1. Jabar (serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya)
2. Jateng ( nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten)
3. Jatim ( tuban, pacitan, madura, malang)
4. Sumatera ( kotaraja, aceh, nias, jambi, bengkulu)
5. Kalimantan ( barito, kutai, kalbar, kalteng)
6. Sulawesi ( tonnasa, ujungpandang)
7. Nusa tenggara (timor, sumbawa)
8. Maluku
9. Papua (kotabaru)
Pengolahan :
- berwujud bongkahan
- digiling halus
- dipanaskan/dibakar/ kalsinasi
Kegunaan :
1. Batu bangunan : dipakai untuk pondasi jalan, rumah,
bendungan. Biasanya dipakai Bahan Galian Gamping yg keras
dan pejal berhablur halus dan mempunyai daya tekan 800-2500
kg/cm2.
2. Bahan bangunan
syarat : CaO+ MgO min 95 %, SiO 2+Al2O3 + Fe2O3 max 5%,
CO2 3 %, 70 % lolos ayakan 0,85 mm.
12
3. Industri kaca : berfungsi sebagai Galian fluks dgn kadar 0,96%
SiO2, 0,04 Fe2O3, 0,14 % Al2O3, 0,15% MgO, 55,8% CaO
4. Industri bata silika
Syarat: 90% CaO, max 4,5% MgO, maks 1,5% Fe 2O3+Al2O3,
maks 55,8% CO2
5. Industri semen :
syarat: 50-55% CaO, maks 2% MgO, viskositas 3200 cp (40%
H2O), 2,47 % Fe2O3, 0,95% Al2O3
3. Natrium Bentonit
Mengandung relatif banyak ion Na+ dibandingkan ion Ca++ dan Mg++,
kandungan Na2O>2%, sering dipakai sebagai Galian. bahan tambahan cat,
tinta cetak, pencegah kebocoran pada dam, Lumpur pemboran.
Mempunyai pengembangan yang besar bila ditambah air sehinga dalam
suspensi akan menambah kekentalan pH= 8,5-9,8
Sifat Bentonit:
1. Komposisi dan jenis mineral dpt diketahui dengan pengujian difraksi
sinar x
2. Sifat kimia, dengan alvalisis sifat kimia tidak langsung dapat
menentukan kualitas bentonit (hanya sebagai Galian pembanding saja
sebab komp hampir sama dengan illit maupun kaolinit)
3. Sifat teknologi, erat kaitannya dgn pemanfaatannya seperti : sifat
pemucatan, plastis, suspensi, mengikat dan melapisi
13
4. Pertukaran ion, sifat ini menentukan jml air (uap air) yg dpt diserap
bentonit. Hal ini disebabkan krn struktur kisi2 krismin montmorilonit
serta adanya unsur (ion+Kayion) yg mudah tertukar maupun menarik
air. Kation / ion Na mpy daya serap air > Mg, Ca, K dan H. Mk jk
dimasukan ke dlm air akan mengembang dan mbtk larutan koloid. Bila
air dikeluarkan akan mbtk masa yg kuat, liat dan keras serta tdk
tembus air disamping itu bersifat lembab atau thn thd reaksi kimia. Krn
itulah bentonit digunakan dlm pemboran sebab bentonit melapisi
dinding dan mampu menahan rembesan air.
14
6. sifat plastis:
Digunakan sebagai Galian pencampur keramik maupun dempul kayu.
Penyebaran Bentonit
1.Jabar : karangnunggal, manonjaya, kowalu (tasikmalaya). Sukabumi,
subang, bojong manik
2. Jateng: sangiran, sragen, wonosegoro, smg
3. DIY : Manggulan
4. Jatim: Pacitan, trenggalek, mlg, ponorogo, tulungagung
5. Sumut: pangkalan brandan, sumalungun
6. Sumsel: Muara Tiga
7. Sulut : Manado
8. Kalteng : Barito putera
4. Batu Gamping (Lime Stone)
Dibagi 2 :
Sifat
1. Secara kimia terdiri kalsium karbonat & magnesium / gamping
dolomitan.
2. BJ = 2
3. Keras. Pejal & Porous
4. Warna Putih Susu, abu – abu muda, coklat, merah, hitam.
· Bt. Gamping Metamorfosa menjadi marmer
· Ditemukan di gua – gua gamping
15
· Prosesnya air hujan mengandung CO2-àCO2 membusukkan zat
organic-àmelarutkan bt. Gamping dilalui.
CaCO3 + 2CO2 + H2O à Ca (HCO3)2 + CO2
Tempat Ditemukan
Teknik Penambangan
5. Granit
Genesa :
1. Terjadi karena proses magma yang bersifat asam
2. Terbentuk didalam bumi 3-4 Km dan 10-15 km
SIFAT
16
1. Transisi Granit dan Diorit à GRANODIORIT
TEMPAT
Sumatera, Kalimantan
TEKNIK TAMBANG
§ Sesuai dengan permintaan & produksi
§ Peledakan secara bertahap sesuai dimensi yg diinginkan
§ Alat manual (pahat, martil dll)
PENGOLAHAN & PEMANFAATAN
§ Pemolesan
§ Lebih tahan bila terkena sinar matahari & hujan
Manfaat :
§ Bahan lantai atau ornament
§ Sisa potongan menjadi tersaso dengan dicetak bersama semen putih.
6. Belerang ( Sulfur)
Sifat
1. Ada 2 jenis : Sulfida & Alam
2. BJ = 2,05
3. H = 1-5 . 2-5
4. Warna kuning
5. Bila dibkar bewarna biru à CO2 dengan bau tidak enak
Tempat Ditemukan
17
· Yg berentuk Kristal (dimasukkan kedalam autociave, ditambah solar,
air & NAOH) dimaukkan uap air panas dg tekanan 3 atm
· Yg berbentuk lumpur (flotasi (meningkatkan mutu) à dimasukkan ke
autociave
MANFAAT :
· Industi kimia (pupuk, asam sulfat, metalurgi)
· Industi cat, karet, anti serangga, pengawet kayu, obat – obatan.
GENESA :
· Terbentuk karena proses vulkanik
· Berasal dari H2S yang meruapakan Hasil reduksi CaSO4 oleh karbon
dan Methan.
· Berasal dari dome.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali
mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan
akhir industri.
Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya:
18
o Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan
asam & ultra basa
o Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu &
endapan
Beberapa bahan galian dari alam yang berguna dalam kehidupan antara
lain : Aspal Alam, Aspalite, Aspal minyak, Kaolin, Zeolit, Trass,
Gypsum, Natrium Bentonit, Batu Gamping (Lime Stone), Granit,
Belerang ( Sulfur).
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
http://bosstambang.com/Minerals/rencana-bahan-galian-industri.html
20