Resume Kegiatan Bakti Sosial
Resume Kegiatan Bakti Sosial
Resume Kegiatan Bakti Sosial
Bangsa Indonesia dan bangsa di negara-negara lain sedang dilanda wabah Covid-19.
Kondisi ini memberikan tantangan dan peluang untuk bangkit serta keluar dari rutinitas yang
ada. Berdasarkan kebijakan pemerintah tentang bekerja, belajar, dan ibadah dari rumah
menjadikan momentum untuk menciptakan kreatifitas dan memanfaatkan teknologi. Pandemi
corona membuat aktivitas usaha banyak yang terhenti. Banyak orang yang selama satu bulan
terakhir harus work from home alias kerja di rumah, mahasiswa, dan anak sekolah juga
belajar online agar terhindar dari virus. Ada pula pilihan merumahkan dan melakukan PHK
karyawan dilakukan perusahaan skala kecil maupun besar di Indonesia karena terdampak
corona. Kehilangan pekerjaan jadi permasalahan tersendiri bagi sebagian besar. Untuk
meningkatkan imunitas tubuh, orang Indonesia mengandalkan jamu untuk meningkatkan
imunitas tubuh. Oleh karena itu, saya mengangkat judul Pemanfaatan Halaman Rumah
sebagai Sumber Gizi dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga dan Tanaman
Obat.
Pada tanggal 13 September 2020 meminta izin terlebih dahulu kepada Bapak Sukino
selaku Ketua RT Dk. Kuluwan sekitar pukul 16.00 WIB. Beberapa hari sebelum sosialisi
dilakukan pencarian partisipan. Target saya ialah anak-anak sebab di era sekarang banyak
yang tidak tahu akan tanaman obat keluarga dan cara memanfaatkannya, banyak yang
menolak dengan alasan ingin bermain game online. Pada tanggal 16 September 2020 pukul
09.00 WIB acara dimulai dengan hanya ada 2 partisipan, dengan pengenalan terhadap
tanaman obat keluarga dan tata cara penanaman. Pada 17 September 2020 2 partisipan telah
datang lalu membawa temannya yang lain untuk ikut sosialisasi. Pada hari itu eksekusi
penanaman dan dilanjut bermain-main supaya anak-anak tersebut tidak merasa bosan.
Cara membuat ramuan jamu :
Bahan :
1/2 gelas kunyit iris
1/2 gelas temulawak iris
1 ruas jari jahe iris
1/2 keping gula jawa
6 gelas air
Sejumput garam
Langkah-langkah :
Kunyit diduga berawal dari India. Akar kuning ini, telah lama digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari sebagai bahan makanan, termasuk untuk kosmetik dan obat-
obatan. Kunyit mengandung curcumin, yang bisa membantu mengurangi
peradangan. Kunyit mungkin efektif untuk mengatasi beberapa kondisi kesehatan,
misalnya, rhinitis alergi (peradangan pada rongga hidung akibat alergi), osteoarthtitis
dan gatal-gatal. Belum cukup bukti untuk kunyit bisa mengatasi penyakit seperti
dispepsia, asma, nyeri sendi, dst. Menurut sebuah penelitian, kunyit mengandung
kurkumin, yang bisa bertindak sebagai antivirus, misalnya terhadap parainfluenza
type 3, respiratory syncytial virus, feline calivirus, dst. Ibu juga harus waspada,
kunyit mungkin akan berinteraksi dengan obat-obatan pencegah pembekuan darah.
2. Temulawak
Sesuai dengan namanya, temulawak atau javanese ginger ini, bermula dari daerah
Jawa, Bali dan Maluku. Secara umum, temulawak punya beberapa manfaat, yaitu
untuk mengatasi masalah pencernaan, untuk menambah nafsu makan, meningkatkan
daya tahan tubuh, dsb. Temulawak juga mengandung kurkumin. Manfaat lainnya
adalah sebagai antimikroba dan antiradang. Meskipun banyak manfaatnya, namun
Anda juga mesti tahu, jika temulawak nggak disarankan untuk konsumsi jangka
panjang, ya. Karena bisa menyebabkan iritasi pada perut, mual dan meningkatkan
produksi empedu.
3. Jahe
Menurut informasi, keberadaan jahe sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Ada pun
seorang filsuf kuno, yaitu Confucius, yang menyampaikan manfaat jahe bagi
kesehatan. Jahe, mengandung suatu zat yang bisa membantu mengurangi rasa mual
dan peradangan. Peneliti memercayai, bahwa jahe bekerja dengan baik untuk perut
dan usus, tapi juga bisa bermanfaat bagi otak dan sistem saraf untuk mengontrol rasa
mual. Manfaat jahe efektif untuk mengatasi beberapa kondisi seperti mual dan muntah
akibat obat-obatan tertentu, nyeri haid, osteoarthritis, mual akibat kehamilan dan
vertigo. Jahe mungkin tidak efektif digunakan untuk mengatasi nyeri otot setelah
berolahraga.
Pilih jahe merah, atau jahe biasa? Sebetulnya, baik itu jahe merah dan jahe biasa,
punya kandungan yang sama. Bedanya, jahe merah adalah jenis unggul, yang punya
rasa pedas lebih kuat, serta mengandung lebih banyak minyak atsiri, yang dikatakan
bisa membantu meredakan batuk. Jahe, dikatakan mengandung efek antivirus
terhadap avian influenza, respiratory syncytial virus (infeksi patu dan saluran
pernapasan), dan feline calivirus (penyakit pada kucing) yang setara dengan
norovirus pada manusia. Pada jahe juga ditemukan zat untuk menghambat replikasi
virus dan mencegah virus memasuki sel inti. Namun, hal ini masih membutuhkan
penelitian lebih lanjut. Tapi ibu perlu ingat, jahe mungkin berinteraksi dengan obat-
obatan untuk mencegah pembekuan darah, obat diabetes dan tekanan darah tinggi.