Makalah MNJ Persediaan Kel 8
Makalah MNJ Persediaan Kel 8
Makalah MNJ Persediaan Kel 8
“MANAJEMEN PERSEDIAAN”
KELOMPOK 8
MANAJEMEN 3i
Disusun Oleh :
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen
Operasional.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen Manajemen Operasional kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pentingnya Persediaan..............................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Persediaan........................................................................................................3
2.1.2 Pentingnya Persediaan.......................................................................................................3
2.1.3 Fungsi-fungsi Persediaan...................................................................................................3
2.1.4 Jenis-jenis Persediaan.........................................................................................................4
2.2 Manajemen Persediaan.............................................................................................................4
2.2.1 Analisis ABC.......................................................................................................................4
2.2.2 Keakuratan Catatan Persediaan........................................................................................5
2.2.3 Perhitungan Siklus..............................................................................................................5
2.2.4 Kontrol Persediaan Pelayanan...........................................................................................6
2.3 Model-model Persediaan...........................................................................................................7
2.3.1 Permintaan Independen versus Permintaan Dependen...................................................7
2.3.2 Biaya Penyimpanan, Pemesanan, dan Pemasangan.........................................................7
2.4 Model-Model Persediaan Untuk Permintaan Independen.....................................................8
2.4.1 Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) Dasar.........................................................8
2.4.2 Meminimalkan Biaya.........................................................................................................8
2.4.3 Titik-titik Pemesanan Ulang..............................................................................................9
2.4.4 Model Kuantitas Pesanan Produksi.................................................................................9
2.4.5 Model Diskon Kuantitas...................................................................................................10
2.5 Model-model Probabilistik dan Persediaan Pengaman........................................................10
2.5.1 Model-model Probabilistik Lainnya................................................................................11
2.6 Model Periode Tunggal...........................................................................................................12
2.7 Sistem Periode Tetap (P).........................................................................................................12
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................14
3.2 Saran.........................................................................................................................................15
ii
STUDI KASUS..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia, maka banyak
bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Tujuan utama
suatu perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin dan mengawasi berjalannya
perusahaan serta berkembangnya perusahaan, maka hal yang perlu dilakukan oleh suatu
perusahaan adalah mengadakan penilaian terhadap persediaan dan pengaruhnya terhadap laba
perusahaan. Hal ini dilakukan karena persediaan bagi kebanyakan perusahaan merupakan
salah satu modal kerja yang sangat penting didalam suatu perusahaan, dimana prosedurnya
terus menerus mengalami perubahan dan perputaran.
Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan
dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur
yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus meneru diperoleh, diproduksi
dan dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin
sehingga tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan. Pelaporan
persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang
berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan
mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh. Jika
persediaan akhir dinilai terlalu rendah dan mengakibatkan harga pokok barang yang dijual
terlalu rendah, maka pendapatan bersih akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan
lamanya persediaan yang tersimpan digudang akan mempengaruhi biaya sehingga
kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang mengakibatkan kerugian dan kemungkinan
juga persediaan akan kadaluarsa sehingga tidak laku dipasar.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya
bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan
memahami bagaimana persediaan dimanage secara benar yang diterapkan dalam suatu
perusahaan agar membawa manfaat yang baik dalam pencapaian laba yang diinginkan.
Menurut prinsip-prinsip akuntansi persediaan merupakan barang dagang yang disimpan
kemudian dijual dalam operasi normal perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya persediaan ?
2. Bagaimana manajemen persediaan itu ?
1
3. Apa saja model-model persediaan ?
4. Apa saja Model-model Persediaan Untuk Permintaan Independen ?
5. Apa saja Model-model Probabilistik dan Persediaan Pengaman ?
6. Apa itu Model Periode Tunggal ?
7. Apa itu Sistem Periode Tetap ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pentingnya persediaan.
2. Untuk Mengetahui manajemen persediaan.
3. Untuk Mengetahui model-model dari persediaan.
4. Untuk Mengetahui model-model Persediaan Untuk Permintaan Independen.
5. Untuk Mengetahui Model-model Probabilistik dan Persediaan Pengaman.
6. Untuk Mengetahui tentang Model Periode Tunggal.
7. Untuk Mengetahui Sistem Peride Tetap.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Persediaan
3
Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan pelanggan yang
diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan.
2. Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi.
3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah karena pembelian dalam jumlah
besar dapat menurunkan biaya pengiriman barang.
4. Untuk menghindari inflasi dan kenaikan harga.
2.1.4 Jenis-jenis Persediaan
2.2.1 Analisis AB
4
Analisis ABC merupakan penerapan persediaan dari Prinsip Pareto yang mengemukakan
ada “beberapa hal sangat penting dan banyak hal sepele” yaitu memfokuskan persediaan pada
bagian-bagian persediaan penting yang sedikit dan bukan pada bagian persediaan yang
banyak. Untuk menentukan volume uang tahunan dalam analisis ABC, kita mengukur
permintaan tahunaan dari setiap barang persediaan dikalikan biaya per unit.
Kriteria selain volume tahunan dalam nilai uang dapat menentukan kalasifikasi barang
Misalnya, biaya kekurangan persediaan atau penyimpanaan yang tertinggi, perubahan teknis
yang diantisipasii, masalah pengiriman, atau kualitas yang dapat menyebabkan barang naik
ke klasifikasi yang lebih tinggi. Keuntungaan membagi barang-barang persediaan ke dalam
kelas-kelas adalah berbagai kebijakan dan pengendalian dapat ditetapkan pada setiap kelas.
5
Perhitungan siklus juga memiliki berbagai keuntungan berikut:
Sama halnya, kerusakan atau pencurian sebelum terjual adalah kerugian. Dalam bisnis
eceran, persediaan yang tidak tercatat dlam kuitansi saat penjualan dikenal dengan
penyusutan. Penyusutan muncul dari kerusakan dan pencurian, juga dari administrasi yang
ceroboh. Pencurian persediaan juga dikenal dengan pilferage. Kerugian persediaan eceran
sebesar 1% dari penjualan dapat dianggap baik dengan mempertimbangkan ahwa kerugian di
banyak toko melebihi 3%.
Hal-hal ini tidaklah mudah, tetapi sangat diperlukan dalm operasi-operasi pelayanan
makanan, grosir, dan eceran di mana pegawai memiliki akses ke barang yang langsung
dikonsumsi.
Tugas ini diselesaikan oleh banyak perusahaan melalui penggunaan barcode dan sistem radio
frequency ID (RFID) yang membaca setiap pengiriman yang datang dan memeriksa jumlah
hitungan terhadap pesanan pembelian secara otomatis. Jika dirancang dengan tepat, sistem ini
sulit dikalahkan. Setiap barang memiliki stock keeping unit yang unik
6
3. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas
Tugas ini diselesaikan dengn barcode pada barang yang dikirimkan, pita magnetis pada
barang, atau melalui observasi langsung. Observasi langsung dapat dijaga oleh pegawai pada
pintu keluar dan dlam daerah-daerah yang berpotensi kerguian tinggi atau dapat berbentuk
cermin satu arah dan pengawasan video. Operasi eceran yang sukses memerlukan kontrol
tingkat toko yang sangat baik dengan persediaan yang akurat di lokasinya yang sesuai.
Biaya pemasangan (setup cost) adalah biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin
atau proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk
membersihkan serta mengganti peralatan atau alat penahan. Manajer operasi dapat
menurunkan biaya pemesanan dengan mengurangi biaya penyetelan serta menggunakan
prosedur yang efisien, seperti pemesanan dan pembayaran elektronik.
7
Dalam banyak lingkungan kerja, biaya penyetelan sangatlah berkatan dengan waktu
penyetelan (setup time). Penyetelan biasanya memerlukan sejumlah pekerjaan yang harus
dilakukan sebelum penyetelan benar-benar dimulai di pusat kerja. Dengan perencanaan yang
tepat, banyak persiapan yang diperlukan untuk melakukan sebuah penyetelan dapat dilakukan
tanpa harus mematikan mesin atau proses. Dengan demikian, waktu penyetelan cukup banyak
yang dikurangi. Mesin-mesin dan proses-proses yang secara tradisional akan memakan waktu
berjam-jam untuk dipasang, sekarang dapat dipasang dalam waktu kurang dari satu menit
seiring dengan semakin imajinatifnya pabrik-pabrik kelas dunia. Mengurangi waktu
penyetelan adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi investasi persediaan dan
meningkatkan produktivitas.
Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu
yang tepat.
8
Seiring dengan meningkatnya kuantitas yang dipesan, maka jumlah pemesanan per
tahunnya akan menurun. Namun, seiring dengan meningkatnya kuantitas pesanan, biaya
penyimpanan akan meningkat karena jumlah persediaan rata-rata yang harus diurus lebih
banyak.
Dengan model EOQ, kuantitas pesanan optimal akan muncul pada satu titik dimana
biaya penyetelan totalnya sama dengan biaya penyimpanan total. Dengan menggunakan
variabel-variabel berikut kita dapat menentukan biaya penyetelan dan penyimpanan dan
menyelesaikan untuk Q*.
ROP = (Permintaan per hari) x (Waktu tunggu untuk pesanan baru dalam hari)
=dxL
Persamaan ini mengasumsikan permintaan selama waktu tunggu dan waktu tunggu itu sendiri
adalah konstan. Ketika kasusnya tidak seperti ini, persediaan tambahan (persediaan
pengaman/safety stock) haruslah ditambahkan.
9
menumpuk secara berkelanjutan selama waktu tertentu, dan saat asumsi kuantitas pesanan
produksi berlaku.Kita menurunkan model ini dengan menetapkan biaya pemesanan atau
biaya pemasangan sama dengan biaya penyimpanan dan menentukan ukuran pesanan yang
optimal,Q*.
Dimana :
Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen adalah menjaga tingkat pelayanan
yang cukup dalam menghadapi permintaan yang tidak pasti. Tingkat pelayanan adalah
komplemen dari probabilitas kehabisan persediaan. Permintaan yang tidak pasti
meningkatkan kemungkinan kehabisan persediaan. Salah satu metode untuk mengurangi
kehabisan persediaan adalah menyimpan unit-unit tambahan dalam persediaan. Persediaan
seperti ini biasanya disebut persediaan pengaman. Ini melibatkan penambahan sejumlah unit
sebagai penyangga sampai ROP
10
Disertakannya persediaan pengaman (ss) mengubah persamaannya menjadi :
ROP = d xL + ss
Dimana :
d = permintaan harian
L = waktu tunggu pesanan, atau jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk mengantarkan
sebuah pesanan
Jumlah persediaan pengaman yang dijaga bergantung pada biaya yang ditimbulkan
jika terjadi kehabisan persediaan dan biaya penyimpanan persediaan tambahan. Biaya
kehabisan persediaan tahunan dihitung sebagai berikut.
Ketika kita sulit atau tidak mungkin menentukan biaya karena kehabisan persediaan,
seorang manajer mungkin memutuskan untuk mengikuti kebijakan menjaga persediaan
pengaman yang cukup untuk memenuhi tingkat pelayanan pelanggan yang telah ditentukan.
Dengan mengasumsikan bahwa permintaan selama waktu tunggu (periode pemesanaan
ulang) mengikuti kurva normal, hanya mean dan standar deviasi yang diperlukan untuk
menentukan kebutuhan persediaan untuk tingkat pelayanan yang ditentukan.
11
2.6 Model Periode Tunggal
Model persediaan periode tunggal (single-periode inventory model) menjelaskan
situasi dimana satu pesanan dilakukan untuk satu Produk.
Dimana :
Cs = Biaya kekurangan persediaan (kita menaksir terlalu rendah)=Harga jual per unit - Biaya
per unit.
Co = Biaya kelebihan persediaan (kita menaksir terlalu tinggi) = Biaya per unit – nilai sisa
peru unit (jika ada)
Pada sistem periode tetap atau sistem P, di lain pihak, persediaan di pesan pada akhir
periode tertentu. Barulah dan hanya jika demikian, persediaan yang akan dihitun. Jumlah
yang dipesan hanyalah sebanyak yang diperlukan untuk mencapai tingkat target yang telah
ditentukan.
Sistem-sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti sistem kuantitas
tetap EOQ dasar.
1. Biaya biaya yang relevan hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
12
2. Waktu tunggu diketahui dan kostan
3. Barang-barang saling independen.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan pelanggan yang
diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan.
3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah karena pembelian dalam jumlah besar
dapat menurunkan biaya pengiriman barang.
14
Berikut ini adalah tiga model permintaan independen:
Model-model probabilistik adalah sebuah model statistik yang dapat digunakan ketika
permintaan produk atau variabel lainnya tidak dikietahui, tetapi dapat di spesifikasikan
dengan menggunakan sebuah distribusi probabilitas. Model persediaan periode tunggal
(single-periode inventory model) menjelaskan situasi dimana satu pesanan dilakukan untuk
satu Produk.
3.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran bahwa
penerapan Manajemen Persediaan yang baik harus dilaksanakan secara efektif, karena akan
menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.
15
STUDI KASUS
(Kampoeng Roti Jl. MT. Haryono No.73 Malang )
Kampoeng Roti dulu berdiri pada tahun 2012 dan telah memiliki lebih dari 17 cabang
yang telah tersebar di Surabaya,Sidoarjo,Gresik,Mojokerto,Malang,Madura,
Roti dengan banyak varian rasa mulai dari Kacang Hijau, Roti Skippy ,Roti Asia, Roti
Kiwi ,Roti Lemon ,Roti Mango, Roti Marmer, Roti Widodaren, Sangkuriang , dan masih
banyak lagi roti dengan rasa yang enak dan menarik untuk dicoba.Dan dengan hadirnya
macaron dan cake membuat Kampoeng Roti kian dikunjungi oleh banyak orang.Kampoeng
roti menerima pesanan hingga 10.000 ribu roti setiap harinya, dan yang menarik kotak dari
kami sudah gratis. Itulah yang membuat Kampoeng Roti berbeda dengan yang lainnya.
Outlet buka pukul 6 pagi sampai 10 malam. Kami menyajikan kualitas roti yang terbaik dan
pelayanan yang ramah serta cepat.
Untuk Persediaan roti nya sendiri itu mulai dari bahan baku sampai menjadi barang
jadi itu dibuat di Pabrik kampoeng roti yang Terletak di Singosari,Untuk pengiriman nya itu
berbeda-beda setiap harinya,kalau hari rabu- jumat (puncak rame outlet) itu pabrik bisa
mengirimkan 2000-3000 roti di setiap outlet.Kalau stok roti habis di outlet itu bisa dikirim 2
kali ,Untuk pengiriman roti itu sendiri setiap hari pukul 05.00,tapi kalau stok habis dikirim
lagi pukul 14.00-15.00.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://lifeblogid.com/2015/07/27/pengertian-persediaan-inventory/
https://marieffauzi.wordpress.com/2013/10/31/6-manajemen-persediaan-inventory-
management/
17