Metodologi Penelitian Kel.1
Metodologi Penelitian Kel.1
Metodologi Penelitian Kel.1
MINI RISET
Ditulis Oleh:
DIYAH ANANDITA
FENI ASTRI YOLANDA
MANAT ARIFING
NURUL AULIA DEWI
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan mini riset ini masih terdapat
banyak sekali kekurangan. Penyusunan mini riset ini tidak akan dapat
terselesaikan tanpa dukungan dari banyak pihak, maka dengan segala kerendahan
dan ketulusan hati penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
semakin berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan
4. Ibu Effriyanti, S.E., Ak., M.Si, CA., selaku Ketua Program Studi S1
ii
5. Ibu Nisak Ruwah Ibnatur Husnul, S.pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu pada
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi S1 Akuntansi yang
7. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf akuntansi.
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran mini riset ini yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terimakasih atas dorongan, motivasi, bantuan, dan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan mini riset ini masih jauh
dari yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Penulis berharap mini riset ini dapat berguna bagi para
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
iv
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan zaman yang semakin modern seperti saat ini. Sektor industri
pertumbuhan yang positif, sangat cepat dan akan selalu ada karena merupakan
salah satu kebutuhan pokok. Industri makanan dan minuman masih menjadi
khususnya negara Indonesia. Bisnis makanan dan minuman adalah salah satu
usaha yang tidak akan pernah habis karena kebutuhan akan makanan dan
dan minuman mempunyai peranan penting untuk tenaga kerja dan meningkatkan
pendapatan suatu negara dan dinilai mampu menjadi instrument yang berperan
1
makanan dan minuman dapat bertahan karena tidak bergantung pada bahan baku
impor dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik. Selain itu kebutuhan
akan makanan dan minuman dalam kebutuhan sehari-hari begitu besar dan
yang harus dicapai dari kinerja suatu perusahaan. Kondisi perusahaan yang baik
kondisi apapun, dan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memenuhi
operasional perusahaan. Oleh sebab itu sangat penting untuk melihat kinerja
keuangan perusahaan.
2
baru serta dapat mensejahterakan pemilik dan karyawannya. Oleh karena itu,
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Harahap (2010)
assets (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM), gross profit
margin (GPM). Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on
3
Pentingnya return on assets bagi investor yaitu sebagai salah satu tolak
Pada setiap periode, perusahaan pasti mendapatkan laba yang berbeda-beda dari
laba perusahaan pada setiap periodenya. Hal ini terjadi pada beberapa perusahaan
periodenya.
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang akan dijadikan sampel
Tabel 1.1
Perkembangan Return on Assets Sub Sektor Makanan dan Minuman
Periode 2015-2019
4
Rata-rata 7,87% 9,02% 7,14% 7,36% 10,17%
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan sub sektor makanan dan minuman di
BEI
tahun 2019. Sedangkan rata-rata ROA terendah terjadi pada tahun 2017. Pada
tahun 2015 dari rata-rata ROA sebesar 7,87%, posisi tertinggi yaitu PT. Ultra Jaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. Sedangkan pada tahun 2016 memiliki
rata-rata ROA sebesar 9,02% sehingga naik sebesar 12,75%, posisi tertinggi yaitu
PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Kemudian pada tahun 2017 rata-rata ROA
sebesar 7,14% sehingga menurun sebesar -26,33%, Posisi tertinggi yaitu PT. Ultra
Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Dan pada tahun 2018 rata-rat ROA
sebesar 7,36% sehingga meningkat sebesar 3,08%, posisi tertinggi yaitu PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Kemudian pada tahun 2019 rata-rata ROA
sebesar 10,17% sehingga naik sebesar 38,18%, posisi tertinggi yaitu PT. Ultra
Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Dan posisi terendah selama lima
Berikut ini data mengenai CR fan DER pada perusahaan sub sektor
5
Tabel 1.2
Rata-rata Perbandingan CR (%) & DER (%)
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
Periode 2015-2019
Tahun
No Rasio
2015 2016 2017 2018 2019
1 CR 198,17 217,63 211,05 242,19 253,27
2 DER 111,26 87,71 80,63 77,8 62,76
Sumber: Laporan Keuangan di BEI (data diolah).
pada setiap tahunnya. Variabel tertinggi CR terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar
Variabel DER tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 111,26%, sedangkan
Rasio likuiditas dalam penelitian ini menggunakan current ratio. Menurut Kasmir
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Menurut Hery (2018, hal.
152) Semakin rendah nilai current ratio, maka akan menunjukan perusahaan
tersebut memiliki asset lancer atau modal kerja yang sedikit untuk melunasi
6
atas kewajibannya sehingga hal tersebut mempengaruhi tingkat profitabilitas
perusahaan.
sendiri, (Kasmir 2019). Rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan debt to
equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas, (Kasmir 2013). Memberikan pinjaman kepada debitor yang
memiliki tingkat debt to equity ratio yang tinggi menimbulkan konsekuensi bagi
kreditor untuk menanggung risiko yang besar pada saat debitor mengalami
kegagalan dalam hal keuangan (Hery 2018). Dengan demikian jika perusahaan
menimbulkan risiko keuangan yang besar. Selain itu tingkat profitabilitas akan
menurun karena dari kewajiban tersebut memiliki beban bunga yang harus
ratio terhadap return on assets masih mengalami perbedaan pada hasil penelitian.
7
Tabel 1.3
Research Gap
Variabel X
Nama Debt to Equity Variabel Y
Current Ratio
Ratio
Melinda A
Negatif Negatif Return on Assets
(2011)
Darminto
& Fuadati Negatif Positif Return on Assets
(2020)
Raditya
Jatismara Negatif Negatif Return on Assets
(2011)
Eri A.
putra, dkk Negatif Negatif Return on Assets
(2020)
Barus &
Leliani Positif Positif Return on Assets
(2013)
Sumber: Diolah
research gap untuk variabel yang mempengaruhi return on assets yaitu, penelitian
negatif dan signifikan terhadap return on assets, debt to equity ratio berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap return on assets, debt to equity ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on assets. Lain halnya dengan
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return on assets, debt to equity
8
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan Malka peneliti
mebuat suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Current Ratio dan Debt to
2015-2019”.
3. Apakah ada pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap
Return On Assets?
Assets
9
1.4 Manfaat Penelitian
keuangan.
10
dalam bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang lingkup
yang berbeda.
Proposal mini riset ini terdiri dari tiga bab yang tersusun secara sistematis.
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor
demikian jika ROA tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik bagi investor,
karena dengan ROA yang tinggi maka kinerja keuangan perusahaan tersebut baik
hasil (return) atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih.
12
perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan laba dengan keseluruhan
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan atau seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Sedangkan menurut Harahap
(2016) current ratio adalah rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk
bersifat jangka pendek. rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar
pendeknya. rasio ini dapat dibuat dalam bentuk beberapa kali atau dalam bentuk
presentasi.
jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan memanfaatkan total aset lancar
yang tersedia.
bahwa current ratio merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk
13
2.1.4 Debt to Equity Ratio
saham kepada pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio maka semakin rendah
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur utang dengan ekuitas. Rasio ini
dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk utang lancar
bahwa debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
14
Parlindungan On Assets Pada Asset Total Asset Turnover
Sipahutar Perusahaan Sub Turnover tidak berpengaruh
Vol 4, No 1 Sektor Kosmetik Dependen signifikan terhadap
(2020) Dan Barang Return on Return On Asset. Secara
ISSN 2548- Keperluan Rumah Assets simultan Pengaruh
9585 Tangga Yang Current Ratio, Debt to
(Online) Terdaftar Di Bursa Equity Ratio, Total Asset
Efek Indonesia Turnover secara bersama-
sama ada pengaruh yang
signifikan terhadap
Return on Asset.
2 Joana Pengaruh Current Variabel Current Ratio
Saragih Ratio, Total Independen berpengaruh negatif dan
Vol 7 No. 1 Assets Turn Over, Current tidak signifikan terhadap
Tahun 2021 Dan Debt To Ratio, Total Return On Asset, total
p-ISSN : Assets Ratio Assets Turn Asset Turnover
2443-1079 Terhadap Return Over, Dan berpengaruh positif dan
e-ISSN : On Assets Pada Debt To signifikan terhadap Retun
2715-8136 Perusahaan Assets Ratio On Asset, dan Debt to
Makanan Dan Dependen Asset Ratio berpengaruh
Minuman Yang Return on positif dan tidak
Terdaftar Di Bursa Assets signifikan terhadap Retun
Efek Indonesia On Asset. Hasil Uji secara
simultan (uji f)
menunjukkan bahwa
Current Ratio, total Asset
Turnover dan Debt to
Asset Ratio berpengaruh
positip dan signifikan
terhadap Return On Asset.
3 Marinus Gea, Pengaruh Current Variabel Current Ratio secara
Jamaludin Ratio Dan Debt To Independen parsial tidak berpengaruh
Vol 1, No 01 Equity Ratio Current dan tidak signifikan
(2021) Terhadap Return On Ratio Dan terhadap Return On Asset.
Asset Pada PT Debt To Debt To Equity Ratio
Hanjaya Mandala Equity Ratio secara parsial tidak
Soemporna Tbk Dependen berpengaruh dan tidak
Periode 2010-2019 Return on signifikan terhadap
Assets Return On Asset. Secara
simultan Current Ratio
dan Debt To Equity Ratio
tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap
Return On Asset.
4 Rina Pengaruh Current Variabel Current Ratio tidak
Dameria Ratio Dan Harga Independen berpengaruh terhadap
15
Napitupulu Saham Terhadap Current Return On Assets. Harga
Vol 5 No 1 Return on Assets Ratio Dan Saham berpengaruh
(2021) Pada Perusahaan Sub Harga Saham terhadap Return On
e-ISSN: Sektor Food And Dependen Assets. Current Ratio dan
2598-8719 Beverage Yang Return on Harga Saham secara
p-ISSN: Terdaftar Di Bursa Assets bersama - sama
2598-8700 Efek Indonesia mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
Return On Assets.
16
2.3 Kerangka Berpikir
secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis
perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam
penelitian ada variabel moderator, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel
itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya
dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap
tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel
Current Ratio
(X1)
Return On Assets
(Y)
Debt to Equity Ratio
(X2)
hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang belum pasti untuk
penelitian ini:
H3: Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara sumultan terhadap
Return On Assets
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN