Metodologi Penelitian Kel.1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH CURRENT RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO

TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR


MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2015-2019

MINI RISET

Ditulis Oleh:
DIYAH ANANDITA
FENI ASTRI YOLANDA
MANAT ARIFING
NURUL AULIA DEWI

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
mini riset yang berjudul “Pengaruh Current Ratio dan Debt To Equity Ratio
Terhadap Return On Assets pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019”.
Penulisan mini riset ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Metodelogi Penelitian.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan mini riset ini masih terdapat

banyak sekali kekurangan. Penyusunan mini riset ini tidak akan dapat

terselesaikan tanpa dukungan dari banyak pihak, maka dengan segala kerendahan

dan ketulusan hati penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang

telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya

pendidikan dengan biaya terjangkau dan berkualitas.

2. Bapak Dr. E. Nurzaman A.M.,M.Fi.,M.M., selaku Rektor Universitas

Pamulang yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang

semakin berkualitas.

3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah memajukan Fakultas

Ekonomi menjadi semakin baik.

4. Ibu Effriyanti, S.E., Ak., M.Si, CA., selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi yang senantiasa sabar memberikan pengarahan.

ii
5. Ibu Nisak Ruwah Ibnatur Husnul, S.pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu pada

Mata Kuliah Metodelogi Penelitian yang senantiasa membimbing dan

mengarahkan dalam penyusunan mini riset ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi S1 Akuntansi yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

7. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf akuntansi.

8. Keluarga tercinta yang selalu support dalam kondisi apapun.

9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran mini riset ini yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terimakasih atas dorongan, motivasi, bantuan, dan

doa yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan mini riset ini masih jauh

dari yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun. Penulis berharap mini riset ini dapat berguna bagi para

pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.

Tangerang Selatan, Maret 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................5

1.4.1 Manfaat Teoritis...................................................................................................5

1.4.2 Manfaat Praktis....................................................................................................5

1.5 Sistematika Penulisan..................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan sektor industri semakin meningkat diiringi dengan

perkembangan zaman yang semakin modern seperti saat ini. Sektor industri

makanan dan minuman merupakan industri yang perkembangannya baik,

pertumbuhan yang positif, sangat cepat dan akan selalu ada karena merupakan

salah satu kebutuhan pokok. Industri makanan dan minuman masih menjadi

cabang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan industri

nasional. Hal ini berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi suatu negara

khususnya negara Indonesia. Bisnis makanan dan minuman adalah salah satu

usaha yang tidak akan pernah habis karena kebutuhan akan makanan dan

minuman merupakan kebutuhan pokok manusia, sehingga kebutuhan akan

makanan dan minuman di Indonesia memiliki volume yang terus meningkat,

meskipun perekonomian sedang terpuruk tetapi permintaan makanan dan

minuman selalu meningkat karena konsumen akan berusaha mendahulukan

kebutuhan tersebut dibandingkan dengan kebutuhan yang lainnya.

Barang konsumsi menjadi hal yang penting bagi perkembangan

perekonomian dalam industri barang konsumsi di Indonesia. Industri makanan

dan minuman mempunyai peranan penting untuk tenaga kerja dan meningkatkan

pendapatan suatu negara dan dinilai mampu menjadi instrument yang berperan

mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Industri

1
makanan dan minuman dapat bertahan karena tidak bergantung pada bahan baku

impor dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik. Selain itu kebutuhan

akan makanan dan minuman dalam kebutuhan sehari-hari begitu besar dan

karakteristik masyarakat yang cenderung dapat memberikan kontribusi terbesar

dalam pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia.

Tujuan utama perusahaan pada dasarnya yaitu meningkatkan kinerja dan

memaksimalkan laba perusahaan. Dan melakukan serangkaian proses dengan

mengorbankan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan hasil

yang harus dicapai dari kinerja suatu perusahaan. Kondisi perusahaan yang baik

dapat menjadi kekuatan perusahaan untuk bertahan dan berkembang demi

tercapainya tujuan perusahaan.

Kondisi perusahaan dapat dikatakan baik apabila dapat bertahan dalam

kondisi apapun, dan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban finansial, dan mampu memanfaatkan aktivanya untuk mendapatkan

laba dari penjualan serta dapat menjalankan dan mengembangkan kegiatan

operasional perusahaan. Oleh sebab itu sangat penting untuk melihat kinerja

keuangan perusahaan.

Pada umumnya kinerja keuangan diartikan sebagai prospek dan

pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi suatu perusahaan, Untuk

dapat berkembang dan bertahan dalam persaingan ekonomi yang ketat,

perusahaan harus mampu mencermati kondisi keuangannya dalam

memaksimalkan perolehan laba perusahaan. Dengan memperoleh laba yang

maksimal, perusahaan dapat meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi

2
baru serta dapat mensejahterakan pemilik dan karyawannya. Oleh karena itu,

manajemen perusahaan harus mampu memnuhi target yang telah ditetapkan.

Artinya besarnya keuntungan harus dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, dapat

menggunakan analisis rasio keuangan. Menurut Warsidi dan Bambang dalam

Fahmi (2014) menyatakan analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis

prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan,

yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan

perusahaan. Analisis rasio keuangan salah satunya dengan menggunakan rasio

keuntungan atau rasio profitabilitas.

Rasio profitabilitas yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti

kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

Harahap (2010)

Profitabilitas sangatlah penting bagi perusahaan, karena untuk dapat

bertahan, perusahaan harus dalam keadaan yang menguntungkan dengan

menghasilkan laba yang maksimal guna mendukung kegiatan operasional

perusahaan. Dalam penelitian menurut Kasmir (2019, hal. 201), menyatakan

bahwa profitabilitas dapat diukur menggunakan rasio sebagai berikut: return on

assets (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM), gross profit

margin (GPM). Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on

assets (ROA) digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dengan memanfaatkan total asset yang dimiliki.

3
Pentingnya return on assets bagi investor yaitu sebagai salah satu tolak

ukur dalam pengambilan keputusan investasi sebelum keputusan tersebut diambil.

Pada setiap periode, perusahaan pasti mendapatkan laba yang berbeda-beda dari

periode sebelumnya. Perusahaan akan mengalami peningkatan atau penurunan

laba perusahaan pada setiap periodenya. Hal ini terjadi pada beberapa perusahaan

industri makanan dan minuman di Indonesia, dimana perusahaan-perusahaan

tersebut mengalamai fenomena profitabilitas yang tidak menentu pada setiap

periodenya.

Dalam penelitian ini, dari 30 kelompok perusahaan sub sektor makanan

dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang akan dijadikan sampel

dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan sebagai berikut:

Tabel 1.1
Perkembangan Return on Assets Sub Sektor Makanan dan Minuman
Periode 2015-2019

Nama Perusahaan Kode Return On Assets (ROA)


2015 2016 2017 2018 2019
Aksha Wira International
Tbk,PT ADES 5,03% 7,29% 4,55% 6,01% 10,20%
Budi Strarch & Sweetener
Tbk, PT BUDI 0,65% 1,32% 1,55% 1,49% 2,13%
Wilmar Cahaya Indonesia
Tbk, PT CEKA 7,17% 17,51% 7,71% 7,93% 15,47%
Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk, PT ICBP 11,01% 12,56% 11,21% 13,56% 13,85%
Indofood Sukses Makmur
Tbk, PT INDF 4,04% 6,41% 5,85% 5,14% 6,14%
Mayora Indah Tbk, PT
MYOR 11,02% 10,75% 10,93% 10,01% 10,71%
Nippon Indosari Corpindo
Tbk, PT ROTI 10,00% 9,58% 2,97% 2,89% 5,05%
Sekar Laut Tbk, PT
SKLT 5,32% 3,63% 3,61% 4,28% 5,68%
Siantar Top Tbk, PT
STTP 9,67% 7,45% 9,22% 9,69% 16,75%
Ultra Jaya Milk Industry &
Trading Company Tbk, PT ULTJ 14,78% 16,74% 13,72% 12,63% 15,67%

4
Rata-rata 7,87% 9,02% 7,14% 7,36% 10,17%
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan sub sektor makanan dan minuman di
BEI

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat perkembangan rata-rata ROA secara

keseluruhan pada sepuluh perusahaan. Dimana rata-rata tertinggi terjadi pada

tahun 2019. Sedangkan rata-rata ROA terendah terjadi pada tahun 2017. Pada

tahun 2015 dari rata-rata ROA sebesar 7,87%, posisi tertinggi yaitu PT. Ultra Jaya

Milk Industry & Trading Company Tbk. Sedangkan pada tahun 2016 memiliki

rata-rata ROA sebesar 9,02% sehingga naik sebesar 12,75%, posisi tertinggi yaitu

PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Kemudian pada tahun 2017 rata-rata ROA

sebesar 7,14% sehingga menurun sebesar -26,33%, Posisi tertinggi yaitu PT. Ultra

Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Dan pada tahun 2018 rata-rat ROA

sebesar 7,36% sehingga meningkat sebesar 3,08%, posisi tertinggi yaitu PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Kemudian pada tahun 2019 rata-rata ROA

sebesar 10,17% sehingga naik sebesar 38,18%, posisi tertinggi yaitu PT. Ultra

Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Dan posisi terendah selama lima

tahun terakhir yaitu PT. Budi Strarch & Sweetener Tbk.

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan hasil fluktuatif. Hal ini terjadi

dikarenakan persaingan bisnis sehingga perusahaan dituntut untuk

memaksimalkan kinerjanya. Selain itu terjadi karena terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan tersebut.

Diantaranya yaitu likuiditas dan leverage.

Berikut ini data mengenai CR fan DER pada perusahaan sub sektor

makanan dan minuman di BEI tahun 2015-2019.

5
Tabel 1.2
Rata-rata Perbandingan CR (%) & DER (%)
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
Periode 2015-2019
Tahun
No Rasio
2015 2016 2017 2018 2019
1 CR 198,17 217,63 211,05 242,19 253,27
2 DER 111,26 87,71 80,63 77,8 62,76
Sumber: Laporan Keuangan di BEI (data diolah).

Berdasarkan tabel 1.2, dapat dilihat bahwa rata-rata pergerakan CR pada

setiap tahunnya mengalami fluktuatif, sedangkan DER mengalami penurunan

pada setiap tahunnya. Variabel tertinggi CR terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar

242,19%, sedangkan CR terendah pada tahun 2015 yaitu sebesar 198,17%.

Variabel DER tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 111,26%, sedangkan

DER terendah terjaid pada tahun 2019 yaitu sebesar 62,76%.

Faktor pertama yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan yaitu

likuiditas, rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. (Kasmir 2010).

Rasio likuiditas dalam penelitian ini menggunakan current ratio. Menurut Kasmir

(2013) meyatakan bahwa current ratio merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Menurut Hery (2018, hal.

152) Semakin rendah nilai current ratio, maka akan menunjukan perusahaan

tersebut memiliki asset lancer atau modal kerja yang sedikit untuk melunasi

kewajiban jangka pendeknya. Dengan demikian jika perusahaan tidak mampu

membayar kewajiban jangka pendeknya maka dapat dikenakan beban tambahan

6
atas kewajibannya sehingga hal tersebut mempengaruhi tingkat profitabilitas

perusahaan.

Faktor kedua yaitu leverage, rasio leverage merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan

kewajiban. Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk

membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan penggunaan modal

sendiri, (Kasmir 2019). Rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan debt to

equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

utang dengan ekuitas, (Kasmir 2013). Memberikan pinjaman kepada debitor yang

memiliki tingkat debt to equity ratio yang tinggi menimbulkan konsekuensi bagi

kreditor untuk menanggung risiko yang besar pada saat debitor mengalami

kegagalan dalam hal keuangan (Hery 2018). Dengan demikian jika perusahaan

lebih banyak menggunakan kewajiban dibandingkan modal maka daoat

menimbulkan risiko keuangan yang besar. Selain itu tingkat profitabilitas akan

menurun karena dari kewajiban tersebut memiliki beban bunga yang harus

ditanggung perusahaan. Jika beban yang ditanggung perusahaan semakin besar

maka akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Beberapa penelitian mengenai pengaruh current ratio dan debt to equity

ratio terhadap return on assets masih mengalami perbedaan pada hasil penelitian.

Berikut disajikan hasil research gap:

7
Tabel 1.3
Research Gap
Variabel X
Nama Debt to Equity Variabel Y
Current Ratio
Ratio
Melinda A
Negatif Negatif Return on Assets
(2011)
Darminto
& Fuadati Negatif Positif Return on Assets
(2020)
Raditya
Jatismara Negatif Negatif Return on Assets
(2011)
Eri A.
putra, dkk Negatif Negatif Return on Assets
(2020)
Barus &
Leliani Positif Positif Return on Assets
(2013)
Sumber: Diolah

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu pada tabel 1.3 masih menunjukkan

research gap untuk variabel yang mempengaruhi return on assets yaitu, penelitian

dari Meilinda Afriyanti (2011) menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap return on assets, debt to equity ratio berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap return on assets. Sedangkan dari penlitian

Darminto & Fuadati (2020) menunjukkan bahwa current assets berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap return on assets, debt to equity ratio

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on assets. Lain halnya dengan

penelitian Barus & Leliani (2013) menunjukkan bahwa current assets

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return on assets, debt to equity

ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return on assets.

8
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan Malka peneliti

mebuat suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Current Ratio dan Debt to

Equity Ratio Terhadap Return On Assets pada Perusahaan Sub Sektor

Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2015-2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh Current Ratio terhadap Return On Assets?

2. Apakah ada pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Assets?

3. Apakah ada pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap

Return On Assets?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan diatas, maka tujuan

penelitian yang akan dicapai sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio terhadap Return On Assets.

2. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On

Assets

3. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio

terhadap Return On Assets.

9
1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas akhir Mata Kuliah

Metodelogi Penelitian. Hasil Penelitian ini diharapkan penulis akan memberikan

manfaat antara lain:

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Menambah Pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam

memahami Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity terhadap

Return On Assets pada perusahaan sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Sebagai bahan evaluasi dari teori dengan keadaan yang ada di

lapangan dan memberikan perkembangan teori akuntansi

keuangan.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memeberikan

gambaran khusus kepada pihak manajerial perusahaan mengenai

faktor fundamental perusahaan dan kondisi makro ekonomi dalam

rangka mengoptimalkan profitabilitas perusahaan.

b. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat

membantu dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan

modalnya pada sebuah perusahaan.

c. Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi

pembelajaran dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya

10
dalam bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang lingkup

yang berbeda.

1.5 Sistematika Penulisan

Proposal mini riset ini terdiri dari tiga bab yang tersusun secara sistematis.

Adapun masing-masing babnya secara ringkas disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diberikan penjelasan mengenai latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan dari mini riset ini yang memberikan gambaran

singkat keseluruhan dalam mini riset.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang melandasi penelitian

yang sedang dilakukan atau temuan-temuan ilmiah dari buku ilmiah,

jurnal, hasil penelitian terdahulu. Terdiri dari landasan teori, penelitian

terdahulu, kerangka berpikir dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang menjelaskan

mengenai Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Operasional

Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan

Teknik Analisis Data.

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Menurut Brigham dan Hauston (2014) mendefinisikan teori sinyal adalah

suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor

tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Dengan

demikian jika ROA tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik bagi investor,

karena dengan ROA yang tinggi maka kinerja keuangan perusahaan tersebut baik

dan bisa menarik minat investor.

2.1.2 Return on Assets

Menurut Hery (2017:144) return on assets adalah rasio yang menunjukkan

hasil (return) atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih.

Sedangkan menurut Kasmir (2019) menyatakan bahwa ROA digunaka untuk

menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan total asset yang dimiliki.

Kemudian menurut Sitanggang (2014) return on asset merupakan rasio

untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari jumlah

dana yang diinvestasikan perusahaan atau total asset perusahaan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa return

on assets adalah rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan

12
perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan laba dengan keseluruhan

jumlah aktiva yang terdapat dalam perusahaan.

2.1.3 Current Ratio

Menurut Kasmir (2013:110), current ratio merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan atau seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi

kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Sedangkan menurut Harahap

(2016) current ratio adalah rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang

bersifat jangka pendek. rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar

menutupi kewajiban kewajiban lancar. makin benar perbandingan aktiva lancar

dengan utang lancar semakin tinggi perusahaan menutupi kewajiban jangka

pendeknya. rasio ini dapat dibuat dalam bentuk beberapa kali atau dalam bentuk

presentasi.

Selanjutnya menurut Hery (2018) rasio lancar merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang

jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan memanfaatkan total aset lancar

yang tersedia.

Berdasarkan uraian dari beberapa  penelitian diatas dapat disimpulkan

bahwa current ratio merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya

yang segera jatuh tempo secara keseluruhan.

13
2.1.4 Debt to Equity Ratio

Menurut Murhadi (2015:61), debt to equity ratio adalah rasio yang

digunakan untuk menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas perusahaan.

Sedangkan menurut Radiman (2018) menyatakan bahwa debt to equity ratio

merupakan rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang

saham kepada pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio maka semakin rendah

pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.

Kemudian menurut Kasmir (2019) menyatakan bahwa debt to equity ratio

yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur utang dengan ekuitas. Rasio ini

dicari  dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk utang lancar

dengan seluruh ekuitas.

Berdasarkan pendapat menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana perusahaan dibiayai oleh hutang dan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban dengan ekuitas yang dimilikinya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil


Penelitian Penelitian Penelitian
1 Dedek Pengaruh Current Variabel Current ratio tidak
Kurniawan, Ratio, Debt To Independen berpengaruh signifikan
Gultom, Equity Ratio, Current terhadap Return On Asset.
Mukhritazia Total Asset Ratio, Debt Debt to Equity Ratio
Manurung, Turnover To Equity berpengaruh signifikan
Roni Terhadap Return Ratio, Total terhadap Return On Asset.

14
Parlindungan On Assets Pada Asset Total Asset Turnover
Sipahutar Perusahaan Sub Turnover tidak berpengaruh
Vol 4, No 1 Sektor Kosmetik Dependen signifikan terhadap
(2020) Dan Barang Return on Return On Asset. Secara
ISSN 2548- Keperluan Rumah Assets simultan Pengaruh
9585 Tangga Yang Current Ratio, Debt to
(Online) Terdaftar Di Bursa Equity Ratio, Total Asset
Efek Indonesia Turnover secara bersama-
sama ada pengaruh yang
signifikan terhadap
Return on Asset.
2 Joana Pengaruh Current Variabel Current Ratio
Saragih Ratio, Total Independen berpengaruh negatif dan
Vol 7 No. 1 Assets Turn Over, Current tidak signifikan terhadap
Tahun 2021 Dan Debt To Ratio, Total Return On Asset, total
p-ISSN : Assets Ratio Assets Turn Asset Turnover
2443-1079 Terhadap Return Over, Dan berpengaruh positif dan
e-ISSN : On Assets Pada Debt To signifikan terhadap Retun
2715-8136 Perusahaan Assets Ratio On Asset, dan Debt to
Makanan Dan Dependen Asset Ratio berpengaruh
Minuman Yang Return on positif dan tidak
Terdaftar Di Bursa Assets signifikan terhadap Retun
Efek Indonesia On Asset. Hasil Uji secara
simultan (uji f)
menunjukkan bahwa
Current Ratio, total Asset
Turnover dan Debt to
Asset Ratio berpengaruh
positip dan signifikan
terhadap Return On Asset.
3 Marinus Gea, Pengaruh Current Variabel Current Ratio secara
Jamaludin Ratio Dan Debt To Independen parsial tidak berpengaruh
Vol 1, No 01 Equity Ratio Current dan tidak signifikan
(2021) Terhadap Return On Ratio Dan terhadap Return On Asset.
Asset Pada PT Debt To Debt To Equity Ratio
Hanjaya Mandala Equity Ratio secara parsial tidak
Soemporna Tbk Dependen berpengaruh dan tidak
Periode 2010-2019 Return on signifikan terhadap
Assets Return On Asset. Secara
simultan Current Ratio
dan Debt To Equity Ratio
tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap
Return On Asset.
4 Rina Pengaruh Current Variabel Current Ratio tidak
Dameria Ratio Dan Harga Independen berpengaruh terhadap

15
Napitupulu Saham Terhadap Current Return On Assets. Harga
Vol 5 No 1 Return on Assets Ratio Dan Saham berpengaruh
(2021) Pada Perusahaan Sub Harga Saham terhadap Return On
e-ISSN: Sektor Food And Dependen Assets. Current Ratio dan
2598-8719 Beverage Yang Return on Harga Saham secara
p-ISSN: Terdaftar Di Bursa Assets bersama - sama
2598-8700 Efek Indonesia mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
Return On Assets.

5 Aurick Pengaruh Debt To Variabel Debt to Equity Ratio,


Chandra Equity Ratio, Total Independen Total Assets Turnover,
Felicia Assets Turnover, Debt To ukuran perusahaan, dan
Wijaya Firm Size, Dan Equity Ratio, Current Ratio memiliki
Angelia Current Ratio Total Assets pengaruh yang signifikan
Keumala Terhadap Return On Turnover, terhadap Return on
Hayati Assets Firm Size, Assets. Pengujian
VOL 2 NO 1 Dan Current hipotesis secara parsial
(2020): Ratio menunjukkan bahwa Debt
DESEMBER Dependen to Equity Ratio memiliki
ISSN:2716- Return on pengaruh negatif dan
0807 Assets signifikan terhadap
Return on Assets. Total
asset turnover dan firm
size berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Return on Assets. Namun
Rasio Saat Ini tidak
berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap
Return on Assets.

16
2.3 Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2019) kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan

secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis

perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam

penelitian ada variabel moderator, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel

itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya

dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap

penyusunan paradigma harus didasarkan pada kerangka berpikir.

Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi

argumentasi dalam menyusun kerangka berpikir yang membuahkan hipotesis.

Kerangka berpikir ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala

yang menjadi objek permasalahan. Jadi, kerangka berpikir merupakan sintesa

tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut,

selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa

tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel

tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Berdasarkan

landasan teori dan penelitianterdahulu, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini, seperti yang disajikan dalam gambar berikut ini:


Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir

Current Ratio
(X1)
Return On Assets
(Y)
Debt to Equity Ratio
(X2)

2.4 Pengembangan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2019) menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban

sementara dari rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, dapat disimpulkan bahwa

hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang belum pasti untuk

memberikan gambaran terhadap penelitian. Berikut merupakan hipotesis dalam

penelitian ini:

H1: Current Ratio berpengaruh terhadap Return On Assets

H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return On Assets

H3: Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara sumultan terhadap

Return On Assets

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai