Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
OLEH:
NURSINAM TOGOLO
18182020
CI LAHAN CI INSITUSI
2021
A. Masalah Utama
Gangguan Mood (Bipolar).
1
Peneliti menunjukkan bahwa pada orang-orang dengan riwayat keluarga
penderita bipolar maka kemungkinan terkena bipolar akan sedikit lebih
besa dibandingkan masyarakat pada umumnya.
2. Teori agresi berbalik pada diri sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang
dialihkan pada diri sendiri.
3. Teori kehilangan
Menunjukkan adanya perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang
yang dicintai.
4. Teori kepribadian
Menggambarkan konsep diri yang negative dan harga diri yang rendah
mempengaruhi kepercayaan dan penilaian terhadap stressor.
5. Teori kognitif
Mengemukakan bahwa depresi adalah masalah kognitif yang didominasi
oleh penilaian negative terhadap diri sendiri, lingkungan, dan masa depan.
6. Model ketidakberdayaan yang dipelajari
Mengemukakan bahwa bukan trauma yang menghasilkan depresi,
melainkan keyakinan individu akan ketidakmampuannya mengontrol
kehidupannya.
7. Faktor biologi
Menggambarkan perubahan kimiawi di dalam tubuh yang terjadi pada
keadaan depresi, termasuk defisiensi dari katekolamin, tidak berfungsinya
endokrin dan hipersekresi cortisol.
b. Faktor presipitasi
1. Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk kehilangan
cinta seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri, dl.
2. Banyaknya peran dan konflik peran mempengaruhi berkembangnya
depresi terutama pada wanita.
3. Kejadian penting dalam kehidupan, sering kali sebagai keadaan yang
mempengaruhi episode depresi dan mempunyai dampak pada individu
untuk menyelesaikan masalah.
2
4. Sumber koping termasuk status sosial ekonomi, keluarga, hubungan
interpersonal dan organisasi kemasyarakatan.
3. Manifestasi Klinis
Gangguan bipolar dapat terlihat sangat berbeda pada orang yang berbeda.
Gejala bervariasi dalam pola mereka, keparahan, dan frekuensi. Ada empat jenis
episode suasana hati pada penderita bipolar, yakni mania, hipomania, depresi, dan
episode campuran.
a. Tanda dan gejala mania
- Gembira berlebihan, merasa sangat bersemangat
- Mudah tersinggung sehingga mudah marah
- Merasa dirinya sangat penting
- Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih disbanding orang lain
- Penuh ide dan semangat baru
- Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
- Mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengarnya
- Nafsu seksual meningkat
- Menyusun rencana yang tidak masuk akal
- Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
- Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
- Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
- Mudah melempar kritik terhadap orang lain
- Sulit tidur
b. Tanda dan gejala hipomania
Hipomania adalah gangguan yang lebih ringan dari mania. Orang-orang dalam
keadaan hipomania merasa gembira, energik, dan produktif, tetapi mereka
mampu meneruskan kehidupan sehari-hari dan tidak pernah kehilangan
kontak dengan realitas. Tanda dan gejala dari tahap hipomania adalah sebagai
berikut :
- Bersemangat dan penuh energi dengan munculnya kreativitas
- Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah
- Penurunan kebutuhan untuk tidur
3
c. Tanda dan gejala depresi bipolar
- Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan
- Sering menangis tanpa alasan yang jelas
- Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu
- Tidak mampu merasakan kegembiraan
- Mudah lelah. Tak bergairah, tak bertenaga
- Sulit konsentrasi
- Merasa tak berguna dan putus asa
- Merasa bersalah dan berdosa
- Rendah diri dan kurang percaya diri
- Beranggapan masa depan suram dan pesimistis
- Berpikir untuk bunuh diri
- Hilang nafsu makan atau makan berlebihan
- Penurunan berat badan atau penambahan berat badan
- Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan
- Kehilangan gairah seksual
- Menghindari komunikasi dengan orang lain
d. Tanda dan gejala episode campuran
Episode ini merupakan gangguan bipolar campuran dari kedua fitur gejala
mania atau hipomania dan depresi. Tanda-tanda umum episode campuran
termasuk depresi dikombinasikan dengan agitasi, iritabilitas, kegelisahan,
insomnia, distractibility, dan layanan pikiran (flight of idea). Kombinasi
energi tinggi dan rendah membuat suasana hati penderita berisiko tinggi untuk
bunuh diri. Tanda dan gejalanya yaitu sebagai beriku :
- Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-
orang di sekitarnya
- Memiliki pandangan pribadi tentang kematian
- Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alcohol
- Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti tagihan listrik dan
telepon
4
4. Akibat
Gangguan bipolar sering menimbulkan komplikasi berupa :
Masalah terkait kepada kecanduan alkohol atau narkoba
Masalah hukum
Masalah keuangan
Permasalahan hubungan sosial
Isolasi dan hidup menyendiri
Kinerja buruk di sekolah atau di tempat kerja
Sering bolos kerja atau sekolah
Bunuh diri
Gangguan kecemasan seperti gangguan stress pasca trauma (post
traumatic stress disorder/PTSD)
Fobia sosial
Gangguan hiperaktivitas pemusatan perhatian (attention deficit
hyperactivity disorder/ADHD)
C. Pohon Masalah
Koping maladaptif
5
Patofisiologi bipolar
Neurotransmitter yang paling berpengaruh pada patofisiologi gangguan afektif
bipolar ini adalah norepinefrin, dopamine, serotonin, dan histamine (Ikawati, 2011).
a. Norepinefrin
Teori ini merujuk pada penurunan regulasi dan penurunan sensitivitas dari reseptor
Beta adrenergic dan dalam klinik hal ini dibuktikan oleh respon pada penggunaan anti
depresan yang cukup baik sehingga mendukung adanya peran langsung dari sistem
noradrenergic pada depresi.
b. Dopamine
Data memperkirakan bahwa aktivitas dopamine dapat mengurangi depresi dan
meningkat pada mania.
c. Serotonin
Teori ini didukung oleh respon pengobatan SSRJ dalam mengatasi depresi.
Rendahnya kadar serotonin dapat menjadi faktor resipitas depresi, beberapa pasien
dengan dorongan bunuh diri memiliki konsentrasi serotonin yang rendah dalam cairan
cerebrospinalnya dan memiliki kadar konsentrasi rendah uptake pada platelet.
6
f) Roman muka : biasanya banyak mimic.
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan psikologis
Untuk mengecek ada tidaknya depresi dan mania, dokter atau tenaga kesehatan akan
menanyakan tentang perasaan dan pikiran, dan pola perilaku pasien. Dokter atau
petugas akan mengajukan pertanyaan tentang gejala, kapan mulainya, apakah pernah
mengalami hal yang sama dulu. Dokter juga akan menanyakan apakah ada pemikiran
ke arah menganiaya diri sendiri atau bunuh diri, pasien mungkin akan diminta untuk
mengisi kuissionare untuk membantu menentukan ada tidaknya depresi dan mania.
4. Mood charting
Untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi, dokter akan meminta pasien untuk
mencatat suasana hati (mood), pola tidur dan hal-hal lain yang akan mendukung
diagnose dan pengobatan gangguan bipolar.
E. Diagnosa
1. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan gangguan alam perasaan (depresi)
2. Resiko tinggi mencederai diri berhubungan dengan harga diri rendah, koping
individu tidak efektif,
7
2. Tujuan jangka panjang
a. Klien dapat mengekspresikan perasaan mengingkari ketidakberdayaan, putus asa,
marah dan bersalah.
b. Klien dapat menganalisa stressor kekuatan yang dapat dimilikinya.
c. Klien dapat meningkatkan control, tanggungjawab dan kesadaran diri.
d. Klien dapat membina hubungan interpersonal yang sehat.
e. Klien dapat meningkatkan pengertian tentang respon maladaktif dan
mengembangkan koping yang adaktif.
9
an 3. Anjurkan klien untuk sumber
kegiatan melakukan kegiatan pengembangan
terarah. motorik yang terarah baru.
seperti : menyapu, 3. Kegiatan terarah
olahraga, menggambar, mampu
dll. mengurangi
stress dan tidak
berpotensi untuk
mencederai diri
sendiri dan orang
lain.
10
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Proses Perawatan - Petugas mengatakan bahwa klien emosinya berubah-
ubah dan sangat extreme
1.) Kondisi klien
- Klien mengatakan sering mendengar
suara yang orang lain tak
dapat mendengarnya
2.) Diagnosa keperawatan
Koping individu yang tidak efektif : gangguan alam
perasaan (depresi)
3.) Tujuan
- Klien mampu mengontrol emosi pada dirinya
- Klien dapat mengontrol tingkat halusinasi dan depresi
nya
4.) Tindakan keperawatan
- Membantu klien untuk bisa mengontrol
tingkat emosi dan mood yang sering
berubah-ubah secara extreme
- Melatih klien mengontrol tingkat halusinasi dan
depresinya dengan cara sering berinteraksi
dengan orang lain.
A
.
S
t
r
a
t
e
g
i
K
o
m
u
n
i
11
k perasaan bapak/ibu hari ini ? dan apa keluhan
a bapak/ibu saat ini ?”
s
- “Baiklah bapak/ibu saya kesini untuk mengajak
i
bapak/ibu shareing tentang suara dan emosi
*Orientasi
bapak/ibu yang dirasakan, kita akan
-
shareing di ruang ini dengan
“Assalamu
kontrak waktu selama 30 menit kedepan apakah
alaikum
bapak/ibu bersedia ?”
selamat
pagi *Kerja
bapak/ibu, - “Apakah bapak/ibu sering mengalami perubahan
perkenalka emosi ? seberapa parah tingkat emosi
n nama yang dirasakan ?”
saya Anggi
Malina
bapak bisa
panggil
saya anggi
mahasiswa
keperawata
n STIKes
Kuningan,
kalau boleh
saya tahu
nama
bapak/ibu
siapa dan
baiknya
saya
panggil
apa?”
-
“Bagai
mana
12
- “Dan apakah bapak/ibu sering juga mendengar suara tanpa wujudnya? Dan apa yang
dikatakan suara itu?”
- “Ketika bapak/ibu dalam keadaan sangat marah apakah sampai melempar barang
atau melukai diri sendiri ataupun orang lain ?”
- “Apa yang bapak/ibu lakukan saat mendengar suara itu ?”
- “Bapak/ibu ada bebrapa cara untuk mengontrol emosi atau perubahan mood yang
extreme serta cara untuk mencegah suara-suara itu muncul, yaitu apabila bapak/ibu
sedang mengalami perubahan emosi yang buruk bapak/ibu bisa tarik nafas dalam
selama 1 menit, dan juga harus banyak berolahraga, makan dan minum sehat, tidur
yang cukup dan yang terpenting lawan stress itu sendiri dengan cara tenangkan diri
atau rilex. Serta apabila bapak/ibu mendengar suara-suara aneh bapak/ibu bisa
menghardik suara tersebut dan ketika ada waktu luang harus tetap menjaga interaksi
sosial dengan orang terdekat.”
*Terminasi
- “Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah kita shareing tadi ? apakah tadi yang saya
jelaskan sudah dapat difahami oleh bapak/ibu? Jika sudah boleh disebutkan ulang
pak/bu ? bagus, benar semua apa yang dikatakan bapak/ibu tadi. Nah mungkin
sampai sini dulu perbincangan kita hari ini, kita akan lanjutkan besok ditempat yang
sama dengan waktu pukul 10.00 WIB. Assalamualaikum”
G. Daftar Pustaka https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gangguan_bipolar
https://www.tirtojow.org
https://www.academia.edu/Mengenal_Gangguan_Bipolar_v2_15.0
https://www.google.com/document/LP-Depresi-SP-depresi
https://www.scribd.com/document/Lp-Dan-Askep-Jiwa-Bipolar-Arun