Bab 3 PRNT

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

58

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh persepsi tentang kompetensi

pedagogik guru, teman sebaya dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar.

Dalam penelitian ini Penulis memilih lokasi penelitian di SMP Islam Terpadu Al

Azhar Kota Jambi yang beralamat di Telanaipura, Kota Jambi .

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (Mixed

Methods). Menurut Sugiyono (2011:404) bahwa, Metode penelitian kombinasi

(mixed methods) adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau

menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan

secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data

yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif. Berdasarkan pendapat di

atas bahwa, metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang

menggunakan dua metode yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk

digunakan dalam suatu kegiatan penelitian. Sehingga diperoleh data yang lebih

lengkap dan menyeluruh.

Desain penelitian ini menggunakan Sequential Explanatory. Menurut

Sugiyono (2011:406), model penelitian Sequential Explonatory design dicirikan

dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap

pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap

kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap

58
59

pertama. Sesuai dengan definisi di atas maka desain penelitian ini menggunakan

model Sequential Explonatory, yakni model penelitian ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dan menganalisis data kuantitatif pada tahap pertama,

kemudian melakukan pengumpulan data dan menganalisis data kualitatif pada

tahap kedua, selanjutnya menganalisis data secara keseluruhan untuk kemudian

diambil kesimpulan dari analisis data tersebut.

3.3 Data dan Sumber Data

Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar

kajian (analisis/kesimpulan). Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer,

yakni data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Sedangkan data

sekunder adalah data yang diperoleh dari informasi yang telah diolah oleh pihak

lain, seperti segala macam bentuk dokumen (Wahidmurni, 2010:41) . Data primer

ini diperoleh melalui hasil angket persepsi tentang kompetensi pedagogik guru,

teman sebaya dan lingkungan keluarga. Data sekundernya adalah hasil belajar

yang berupa nilai hasil ujian siswa.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2014:173) Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Sedangkan menurut Sugiyono (2017:115) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karekteristik


60

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi didalam penelitian ini

Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa


SMP IT VII 1 30
Al Azhar VII 2 30
VIII 1 26
VIII 2 25
VIII 3 25
IX 1 25
IX 2 25
Jumlah 186

Adapun teknik untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penarikan sampel proporsional. Penentuan ukuran sampel

diambil berdasarkan rumus dari Slovin dalam Umar (2005:67) tentang

besarnya sampel yang ditentukan menurut rumus berikut:

Dimana:

N= Populasi Penelitian

n= Sampel

E= Persentasi kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih bisa ditolelir

= 126,96

Dibulatkan menjadi 127 siswa.


61

Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh jumlah sampel tiap kelas untuk

masing-masing siswa adalah sebagai berikut:

Kelas VII I = dibulatkan menjadi 20

Kelas VII 2 = dibulatkan menjadi 20

Kelas VIII 1 = dibulatkan menjadi 18

Kelas VIII 2 = dibulatkan menjadi 17

Kelas VIII 3 = dibulatkan menjadi 17

Kelas IX 1 = dibulatkan menjadi 17

Kelas IX 2 = dibulatkan menjadi 17

Total dari jumlah keseluruhan sampel dari sampel adalah 127 siswa

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan yaitu berupa pernyataan untuk angket dan

wawancara. Untuk mengukur Instrument penelitian ini yaitu menggunakan

skala Likert. Skala likers ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

minat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
62

(Sugiyono,2017: 93). Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan. Setelah pernyataan atau pertanyaan dibuat, maka

dilanjutkan dengan pemberian skor atau bobot untuk setiap alternatif jawaban.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likers mempunyai

gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak, sebagaimana yang peneliti

ambil yaitu :

Untuk Semua Angket

SS : Sangat Setuju ; dengan skor 5

S : Setuju ; dengan skor4

KS : Kurang Setuju ; dengan skor 3

TS : Tidak Setuju ; dengan skor 2

STS : Sangat Tidak Setuju ; dengan skor 1

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini yaitu menggunakan cara sebagai berikut :

1. Angket merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti menggunakan metode

angket ini yaitu dengan memberikan pernyataan-pernyataan kepada siswa

(sampel yang telah ditentukan) sekaligus dengan jawabannya dengan

tujuan peneliti mendapatkan jawaban dan tanggapan yang peneliti

inginkan. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian adalah


63

terstruktur, yaitu angket menyediakan jawaban. Jawaban merupakan

bentuk tertutup, dimana setiap itemnya sudah tersedia alternatif jawaban.

Angket ini diberikan kepada responden pada waktu yang telah ditetapkan

dan akan ditarik pada hari itu juga. Jadi responden diberikan waktu 1 jam

untuk menjawab angket yang telah diberikan oleh si Peneliti.

2. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi melalui siswa

tentang persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru, lingkungan

keluarga dan teman sebaya sebagai tambahan yang dirasakan perlu untuk

menunjang data penelitian, terutama dalam hal hasil belajar.

3.7. Tahap Analisis Data

Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data, untuk

menganalisis dua jenis data kuantitatif dan kualitatif maka digunakan analisis

sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yakni, sequential explonatory.

Maka, analisis data kuantiatif dijadikan sebagai metode utama sedangkan analisis

data kualitatif menjelaskan lebih dalam tentang data kuantitatif. Secara rinci dapat

ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

3.7.1 Secara Kuantitatif


64

1. Uji Coba Instrumen

Data merupakan kedudukan yang sangat penting bagi suatu penelitian,

karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai

alat untuk memperbaiki hipotesis. Oleh sebab itu dalam suatu penelitian dapat

dikumpulkan dalam suatu instrumen. Instrumen yang dipakai dalam

mengumpulkan data harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu validitas dan

reliabilitas.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2014:160) Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila hasil penelitian terdapat kesamaan data yang terkumpul

dengan data yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti. Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti. Didalam penelitian ini

penulis menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Menggunakan validitas

isi karena dalam pengujiannya dilakukan dengan membandingkan antara isi

instrument dengan kisi-kisi. Sedangkan setelah dilihat kesesuaian angket dengan

kisi-kisi maka akan dilakukan pemeriksaan.

Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen yakni

memecahkan variabel menjadi beberapa indiktor kemudian dicari lagi

deskriptornya. Baru dirumuskan butir-butir pertanyaan, maka dapat lah dikatakan

bahwa instrumen ini telah memiliki validitas logis. Selain itu butir istrumen juga

divalidasi melalui uji coba lapangan kemudian hasil uji coba tersebut dianalisis

menggunakan rumus product moment, yaitu


65

keterangan : rxy : Koefisien korelasi dari hasil x dan y


N : Banyaknya sampel
∑x : Jumlah variabel bebas yaitu X1 dan X2
∑y : Jumlah variabel terikat yaitu Y
Sebuah data dikatakan valid apabila validitas tersebut mencapai rxy :

≥0,483, maka data tersebut dikatakan valid, begitu sebaliknya jika validitas tidak

mencapai rxy : ≤0, 483 maka data tersebut tidak dapat dikatakan valid.

b. Uji Reliablitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya dan yang

reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk mengujinya

digunakan rumus alpha Cronbach

dimana :

Keterangan :

Nilai reliabelitas
K= jumlah item
= jumlah varian skor tiap item

= varian total
66

= jumlah scor kuadrat

= jumlah skor total


N= jumlah responden

Tabel 3.1 Analisis Interpretasi Reabilitas test

Interval Kriteria
0,80 < r < 1,000 Sangat kuat
0,60 < r < 0,799 Kuat
0,40 < r < 0,599 Cukup kuat
0,20 < r < 0,399 Rendah
0,00 <r < 0,199 Sangat rendah

(Sugiyono, 2017:257)

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Menurut Idris (2010:72), pengujian normalitas adalah pengujian

tentang kenormalan distribusi data. Uji normalitas menggunakan metode

Kolmogorov-Smirnov (Sulianto, 2011,75). Taraf signifikan yang digunakan

sebagai dasar menolak dan menerima keputusan normal atau tidaknya suatu

distribusi data adalah , Analisis ini didapat dengan menggunakan

SPSS 17 dengan kriteria pengujian pada sebagai berikut :

a. Jika nilai Sig. Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 berarti distribusi data

sampel dinyatakan normal.

b. Jika nilai Sig. Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 berarti distribusi data

sampel dinyatakan tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk melihat apakah data homogen atau

tidak. Pengujian homogenitas menggunakan metode kolmogrov-smirnov pada


67

α = 0,05 Analisis ini didapat dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai sig ≥ α varians homogen

b. Jika nilai sig < α varians tidak homogen

3. Uji Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Sebelum dilakukan analisis data dengan regresi berganda, maka

sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji multikolinearitas. Analisis ini

didapat dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows , berguna untuk melihat

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel

independen, jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi problem

multicolinearitas (Santoso, 2001:203). Untuk melihat ada tidaknya

multicolinearitas dilakukan dengan rumus VIF (Variable Inflation Factor):

1
VIF =

1 r2 

Jika nilai VIF < 5, maka tidak terdapat Multikolinearitas, jika VIF >

5, maka variabel tersebut mempunyai multikolinearitas dengan variabel bebas

lainnya.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah varian data sama

atau berbeda. Dengan melihat grafik Scatterplot, yaitu apabila sebaran data

membentuk sebuah pola tertentu maka dapat dikatakan bahwa data tersebut
68

bersifat homogen. Menurut Suliyanto (2011:95) Heteroskedastisitas berarti

ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model

regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-

Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1)   Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol

ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2)   Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang

berarti tidak ada autokorelasi.

3)   Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat

untuk menjelaskan hal tersebut dan dituntut untuk melakukan pengecekannya.

Jika asumsi atau dugaan tersebut dikhususkan mengenai populasi, umumnya

mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis itu disebut dengan

hipotesis statistik.

Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis ini dimulai dengan

menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha), pemilihan tes statistik
69

dan perhitungannya, menetapkan tingkat signifikansi dan penetapan kriteria

pengujian.

1) Uji t ( Signifikan Parsial)

Uji statistik t disebut juga uji signifikasi individual. Menurut Sarwono

(2005:62) Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.

Uji t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas yaitu

variabel persepsi kompetensi pedagogik guru (X1), teman sebaya (X2), dan

lingkungan keluarga (X3) terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar (Y).

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi

statistic SPSS agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat. Adapun rumus

yang digunakan menurut Sugiyono (2014:184) dalam menguji hipotesis (Uji t)

penelitian ini adalah:

t=

Keterangan:

r = Korelasi

n = Banyaknya sampel

t = Tingkat signifikan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang selanjutnya dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Kemudian menentukan model keputusan dengan menggunakan statistik

Uji t, dengan melihat asumsi sebagai berikut :

a. Interval keyakinan α = 0.05

b. Derajat kebebasan = n-2

c. Dilihat hasil 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙


70

Hasil hipotesis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan kriteria uji sebagai

berikut:

- Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho ditolak dan H1 diterima (berpengaruh)

- Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho diterima dan H1 ditolak (tidak berpengaruh).

2). Uji F

Menurut Sarwono (2005:45) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas yaitu persepsi tentang kompetensi pedagogik guru (X1), teman

sebaya (X2) dan lingkungan keluarga (X3) secara bersama-sama (simultan)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar

(Y). Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi.

Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu

0,05 (5%).

Secara statistik dapat dituliskan kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Jika Fhit > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

b. Jika Fhit < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Koefisien Determinasi

Menurut Sarwono (2005:72) Koefisien Determinasi digunakan untuk

menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas (variabel X) terhadap

variabel tergantung (variabel Y). Koefisien determinasi dihitung dengan cara

mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100%. Uji ini

bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel

terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Apabila analisis yang digunakan

adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R Square. Namun,

apabila analisis yang digunakan adalah regresi berganda, maka yang digunakan
71

adalah Adjusted R Square. Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada

output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa

persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Menguji kenormalan adalah uji

Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa

sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis

tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal. Pengujian uji t ini dengan

menggunakan aplikasi statistic SPSS 17.0 for windows.

Untuk menjawab rumusan masalah pertama kedua dan ketiga yaitu peneliti

menggunakan rumus regresi linier dan membuat rumusan sebagai berikut :

Y= a+bx

Untuk rumusan masalah ke empat menggunakan rumus regresi berganda

dan membuat rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X 1+b2X2+b3X3 + e

(Riduwan & Sunarto,2007:80).

3.7.2 Secara Kualitatif

Langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menganalisis data kualitatif yaitu

sebagai berikut:

1. Pengumpulan data melalui teknik wawancara untuk mengumpulkan

informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan yakni

siswa mengenai hasil belajar siswa


72

2. Pemilihan data dalam penelitian ini dengan cara menentukan sejumlah

data dari hasil wawancara yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu

tentang hasil belajar.

3. Pembandingan data dalam penelitian ini dengan cara membandingkan

hasil dengan konsep atau teori yang menjadi acuan pada pembelajaran

terpadu.

4. Penyatuan data dalam penelitian ini dengan cara menyatukan data

kuantitatif yang dilaksanakan melalui penyebaran angket kemudian

dijelaskan dengan melakukan analisis kualitatif yang dilaksanakan melalui

studi wawancara mengenai bukti yang terjadi di lapangan dan

dihubungkan dengan teori atau konsep.

5. Penafsiran data hasil analisis digunakan dengan mengadaptasi yang

bertujuan untuk menarik kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai