BAB III - Rina Widhiyastuti

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berjenis
korelasional. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
mengkaji populasi atau sampel tertentu, melalui pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat
kuantitatif/statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2019: 16). Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui
bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian terhadap populasi dan
sampel yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel.
Korelasional menurut Mundir (2014: 109) adalah hubungan antara
dua variabel (bivariate correlation) atau hubungan antara lebih dua
variabel (multivariate correlation). Pemilihan korelasi bertujuan untuk
mengetahui besar kecilnya koefisien korelasi dan menentukan signifikansi
hubungan antara kedua variabel tersebut. Variabel yang digunakan dalam
penelitian korelasi ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut
Siregar (2017: 10) variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau
mempengaruhi variabel lain (variabel dependent). Sedangkan variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau
mempunyai akibat karena adanya variabel lain (variabel independent).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan metakognitif (X)
dan variabel terikatnya adalah berpikir kreatif matematis (Y).
B. Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di sebuah sekolah madrasah
di Dusun Karangwuni RT 02/ RW 04, Desa Kragan, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tepatnya yaitu
MI Negeri 02 Karanganyar. Pemilihan tempat penelitian ini karena
adanya masalah yang sesuai dengan rumusan masalah terkait rendah
atau kurang optimalnya siswa dalam berpikir kreatif matematis.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksankan bertahap mulai bulan Oktober
2022 sampai Mei 2023.

Tabel 3.1 Uraian Waktu Penelitian

Bulan
No Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023
1 Penyusunan
judul
2 Observasi awal
3 Penyusunan
proposal
4 Uji coba
instrumen
5 Pelaksanaan
penelitian dan
pengambilan
data
6 Analisis data
7 Penyusunan
Hasil
8 Penyusunan
laporann akhir

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijadikan
wilayah generalisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan subyek yang
akan diukur, yang merupakan unit yang diteliti (Sugiyono, 2019: 126).
Sedangkan menurut (Indra P & Cahyaningrum, 2019: 46) populasi
merupakan wilayah generalisaasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai sifat dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun yang
menjadi populasi dalam peneliti ini adalah siswa kelas IV di MI Negeri
02 Karanganyar tahun ajaran 2022/2023 yang beralamat di
Karangwuni RT 02/RW 04, Kragan, Gondangrejo, Karanganyar yang
terdiri dari atas 3 kelas dengan jumlah sebanyak 87 siswa.

Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa Kelas IV di MI Negeri 02


Karanganyar
No Kelas Jumlah
1 IV A 29
2 IV B 20
3 IV C 17
4 IV D 21
Jumlah 87

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi serta mewakili populasi tersebut (Sugiyono,
2019: 127). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40
siswa yang berasal dari diambilnya 10 siswa di setiap kelas IV A, B, C
dan D di MI Negeri 02 Karanganyar tahun ajaran 2022/2023 secara
random.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan cara atau teknik yang digunakan
untuk pengambilan sampel dalam penelitian (Sugiyono, 2019: 128).
Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
propability sampling dan non propability sampling. Penelitian ini
menggunakan teknik sampling probability sampling. Menurut
(Sugiyono, 2019: 129) propability sampling merupakan teknik
pengumpulan sampel yang memberikan anggota populasi kesempatan
yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut (Siregar, 2017: 31) simple random sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada
setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menentukan simple
random sampling, yaitu: membuat undian berdasarkan absensi nama
siswa. Masing-masing nama siswa kelas IV A, B, C dan D di tulis pada
secarik kertas, kemudian kertas yang berisi nama tersebut dimasukkan
ke dalam 4 kotak yang telah dibagi sesuai kelasnya. Setelah itu setiap
kotak tersebut dikocok, dan dipilih sebanyak 10 sampel dalam setiap
kotak atau kelas, sehingga sampel pada penelitian ini adalah 40
sampel. Untuk lebih jelas akan diuraikan pengambilan sampel
penelitian dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian


No Kelas Siswa Sampel
1 IV A 29 10
2 IV B 20 10
3 IV C 17 10
4 IV D 21 10
Jumlah 87 40

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara-cara atau teknik yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data berkaitan dengan
masalah penelitian. Penelitian ini menggunakan tiga teknik
pengumpulan data, yaitu:
a. Tes
Menurut Arikunto (2013: 67) tes adalah alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
suasana dengan cara tertentu dan menurut aturan. Penelitian
korelasi ini menggunakan tes subjektif berupa tes uraian mata
pelajaran matematika. Jadi, dalam penelitian ini menggunakan tes
subjektif untuk mengukur dan mengumpulkan data terkait variabel
berpikir kreatif matematis pada siswa kelas IV di MI 02
Karanganyar tahun ajaran 2022/2023.
b. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2019:
199). Tujuan diberikannya angket ini adalah untuk mencari
informasi yang lengkap mengenai masalah yang berkaitan dengan
responden. Penelitian korelasi ini, menggunakan angket tertutup
untuk mengumpulkan data terkait varibel kemampuan
metakognitif, angket tertutup yaitu memilih satu atau lebih
kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah disediakan
sehingga cara menjawab sudah diarahkan dan jawaban telah
ditetapkan (Dermawan, 2016: 160).
Dalam analisis hasil angket siswa, peneliti menggunakan
skala Likert sebagai alat ukur jawaban dari suatu pernyataan pada
indikator yang sudah ditentukan secara spesitfik. Skala likert
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, minat,
pendapat, motivasi dan pesepsis seseorang tentang suatu objek atau
fenomena tertantu (Sugiyono, 2019: 146). Skala likert mempunya 2
bentuk pernyataan yaitu: pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Pernyataan positif diberi skor 4, 3, 2, dan 1 sedangkan pernyataan
negati diberi skor 1, 2, 3, dan 4. Bentuk skala likert terdiri dari:
4 = Selalu (SL)
3 = Sering (SR)
2 = Kadang-kadang (KD)
1 = Tidak Pernah (TP)
c. Dokumentasi
Dokumentasi dapat digunakan sebagai pengumpul data
apabila informasi berasal dari dokumen. Dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah
siswa kelas IV di MI Negeri 02 Karanganyar tahun ajaran
2022/2023, nama siswa, hasil belajar matematika, RPP, dan
silabus.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Definisi Konseptual Variabel
a. Variabel bebas
Veriabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini merupakan
kemampuan metakognitif (X). Kemampuan metakognitif
merupakan kemampuan atau kesadaran siswa mengenai bagaimana
ia belajar, dan dapat mengelola atau mengontrol proses-proses
kognitif.
b. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
mempunyai akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah berpikir kreatif matematis. Kemampuan
berpikir kreatif matematis adalah kemampuan memecahkan atau
menyelesaikan masalah matematika dengan lebih dari satu
penyelesaian dan siswa dapat berpikir lancar, luwes, melakukan
elaborasi, dan memiliki orisinalitas dalam jawabannya.
2. Definisi Operasional Variabel
Menurut (Ulfa, n.d. : 350) definisi operasional variabel adalah
batasan dan cara pengukuran variabel yang akan diteliti. Definisi
operasional dibuat untuk memudahkan dan menjaga konsistensi
pengumpulan data, menghindarkan perbedaan interpretasi serta
membatasi ruang lingkup variabel. Definisi operasinal variabel
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas sebagai X
(kemampuan metakognitif) dan variabel terikat sebagai Y (berpikir
kreatif matematis). Sehingga definisi operasional variabel dalam
penelitian ini adalah:
a. Kemampuan Metakognitif
Kemampuan metakognitif merupakan kemampuan atau
kesadaran siswa mengenai bagaimana ia belajar, dan dapat
mengelola atau mengontrol proses-proses kognitif. Menurut
Schraw & Dennison dalam Amir (2018: 123) definisi operasioanal
variabel kemampuan metakognitif dapat diukur melalui indikator:
1) Perencanaan (Planning)
a) Memahami masalah
b) Memikirkan representasi dan mengingat kembali materi
prasyarat yang dapat membantu menyelesaikan tugas
c) Strategi perencanaan yang digunakan
2) Pemantauan (Monitoring)
a) Mengontrol keterlaksanaan aktivitas
b) Menyelesaikan masalah
3) Evaluasi (Evaluation)
a) Strategi perbaikan ika terdapat kesalahan
b) Mengevaluasi hasil yang diperoleh
c) Mengevaluasi cara atau strategi yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah
b. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Kemampuan berpikir kreatif matematis adalah kemampuan
memecahkan atau menyelesaikan masalah matematika dengan
lebih dari satu penyelesaian dan siswa dapat berpikir lancar, luwes,
melakukan elaborasi, dan memiliki orisinalitas dalam jawabannya.
Menurut Zahid (2016: 589) definisi operasional variabel berpikir
kreatif matematis antara lain:
1) Kelancaran (fluency)
a) Menghasilkan banyak gagasan/ jawaban yang releven
b) Arus pemikiran lancar
2) Keluwesan (flexibility)
a) Menghasilkan banyak gagasan-gagasan yang beragam
b) Mampu mengubah cara atau pendekatan
c) Arah pemikiran yan berbeda-beda
3) Keaslian (originality)
a) Memberikan jawaban yang lazim, yang lain dari yang lain,
yang jarang diberikan kebanyakan orang
b) Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan
4) Keterperincian (elaboration)
a) Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan
b) Memperinci detail-detail
c) Memperluas gagasan
3. Kisi-kisi Instrumen
Berdasarkan definisi operasional variabel di atas, instrumen
penelitian ini menggunakan tes dan angket untuk mengukur variabel
kemampuan metakogitif adan berpikir kreatif matematis pada siswa
kelas IV A dan IV C di MI Negeri 02 Karanganyar. Berikut ini adalah
uraian mengenai kisi-kisi instrumen beserta pedoman pesekorannya:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Kemampuan Metakognitif

Indikator No. Butir


Variabel Aspek Jumlah
Memahami masalah 1 1
Memikirkan representasi dan
mengingat kembali materi prasyarat
yang dapat membantu menyelesaikan 2 1
Perencanaan tugas

Strategi perencanaan yang


Digunakan 3, 4 2

Mengontrol keterlaksanaan
Kemampuan Aktivitas 5, 6 2
Pemantauan
Metakognitif
Menyelesaikan masalah 7, 8 2
Strategi perbaikan jika
9
terdapat kesalahan 1

Mengevaluasi hasil yang


10, 11, 12
diperoleh 3
Evaluasi
Mengevaluasi cara atau
strategi yang digunakan untuk
13, 14
menyelesaikan masalah 2

Jumlah 14

(Schraw & Dennison dalam Amir 2018: 123)


Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Berpikir Kreatif Matematis

Variabel Aspek Indikator Indikator Soal No. Item

Menghasilkan banyak 1. Disajikan sebuah


gagasan/ jawaban yang kertas berbentuk
releven persegi panjang,
siswa dapat
1
membuat bangun
segitiga yang
memiliki ukuran
berbeda.
Arus pemikiran lancar 2. Siswa dapat
menyebutkan
minimal 3 macam-
macam bangun
datar segitiga
3. Diberikan
permasalahan
Beripikir mengenai bangun
Kreatif Kelancaran datar gabungan
Matematis bangun persegi
dan segitiga, siswa
dapat menentukan
luas bangun 2, 3, 4
gabugan tersebut
4. Diberikan
permasalahan
mengenai ukuran
panjang sisi
persegi luar dan
ukuran panjang
persegi yang
diarsir, siswa dapat
mengetahui luas
bangun yang tidak
diarsir
Menghasilkan banyak 5. Disajikan gambar
gagasan-gagasan yang angka 1, 2, dan 6,
beragam siswa dapat
menyusun
bilangan terkecil
hingga terbesar
yang terbentuk
dari ketiga kartu
tersebut 5, 6
6. Diberikan
permasalahan
mengenai hasil
penjumlahan,
siswa dapat
membagi 2
permen kepada
temannya.
Mampu mengubah cara 7. Disajikan
Keluwesan atau pendekatan permasalahan
mengenai panjang
persegi dan telah
diketahui cara
penyelesaiannya,
siswa dapat
menggunakan cara
lain untuk
menyelesaikan 7, 8
permasalahan
keliling persegi.
8. Diberikan
permasalahan
mengenai 3
bangun datar,
siswa dapat
mengetahui luas
persegi panjang
Arah pemikiran yang 9. Diberikan 9, 10
berbeda-beda permasalahan
mengenai
bangudatar
gabungan persegi
panjang, siswa
dapat berikan 2
cara
penyelesaiannya
10. Disajikan gambar
papan catur , siswa
dapat menghitung
seluruh petak pada
papan catur dan
memberikan 2 cara
penyelesaian
Memberikan jawaban 11. Diberikan
yang lazim, yang lain permasalahan
dari yang lain, yang tentang bangun
jarang diberikan gabungan segitiga,
Keaslian 11
kebanyakan orang siswa dapat
menentukan luas
daerah yang tidak
diarsir
Mengembangkan, 12. Disajikan gambar
menambah, titik untuk sketsa,
memperkaya suatu siswa dapat
gagasan menghubungkan
12
titik yang tersedia
hingga menjadi
Keterperinci sketsa bangun
an datar.
Memperinci detail- 13. Disajikan gambar
detail beberapa macam
bangun datar,
13, 14, 15
siswa dapat
mengetahui nama
bangun datar
terbanyak kedua
14. Disajikan gambar
piramida segitiga,
siswa dapat
menentukan
banyaknya segitiga
yang harus
ditambah jika
ditambah satu lapis
pada lapisan
bawah
15. Diberikan
permasalahan
mengenai panjang
satu batang korek
api, siswa dapat
mengetahui luas
daerah yang
dibatasi oleh korek
api
Memperluas gagasan 16. Diberikan
permasalahan
mengenai luas
persegi panjang
dan harga bibit
16
tanaman, siswa
dapat menentukan
uang kembalian
Pak Sardi

Jumlah 16

(Zahid, 2016: 589)


4. Uji Coba Instrumen
Uji coba bertujuan untuk mengetahui validitas dan reabilitas
dari instrumen yang nanti akan digunakan dalam penelitian. Sehingga
akan diketahui apakah alat pengumpulan data tersebut layak digunakan
atau harus diperbaiki. Tempat pengambilan uji coba instrumen
berdasarkan hasil undian adalah 5 siswa disetiap kelas IV A, B, C dan
D di MI Negeri 02 Karanganyar dengan jumlah 20 siswa.
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas atau keshahihan adalah menunjukkan sejauhmana
suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar,
2017: 46). Validitas Instrumen dinyatakan valid apabila hasil
sesuai dengan kriteria atau dapat mengukur secara tepat. Untuk
perhitungan uji validitas dari sebuah instrumen, dapat
menggunakan rumus korelasi Product Moment. Adapun rumus
korelasi Product Moment sebagai berikut :

√{ }{ }
Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan
= jumlah perkalian x dan y
= jumlah kuadrat dari x
= jumlah kuadrat dari y
= jumlah kuadrat skor x
= jumlah kuadrat skor y
= jumlah subyek penelitian
= skor masing-masing item
= skor total (Siregar, 2017: 48).
Uji validitas instrumen ini menggunakan perhitungan
dengan SPSS 22, tingkat kevalidan data dilihat dari
membandingkan antara hasil rxy dengan rtabel, dengan taraf
signifikasi 5%. Jika rxy > rtabel, maka butir angket yang diuji
dinyatakan valid. Akan tetapi, jika rxy < rtabel, maka butir instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid (Siregar, 2017: 48).
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan oleh ahli,
kemudian dilakukan revisi yakni perbaikan bahasa yang ambigu,
perbaikan penulisan ejaan dalam pernyataan dan perbaikan
penulisan soal, maka diperoleh kesimpulan bahwa angket
kemampuan metakognitif layak digunakan dengan rata-rata skor 4
dan soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis layak
digunakan dengan rata-rata skor 3,25 dengan rentang skor 1 – 4.
Uji coba validitas variabel kemampuan metakognitif dari hasil
perhitungan dengan SPSS 22 diketahui bahwa dari 30 butir item
angket yang di uji coba terdapat 14 butir angket dinyatakan tidak
valid yaitu 1, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 15, 16, 20, 21, 24, 26, 28, 29 dan
14 butir dinyatakan valid yaitu 2, 4, 9, 10, 12, 14, 17, 18, 19, 22,
23, 25, 27, 30. Butir item yang tidak valid dinyatakan gugur dan
tidak dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
(Perhitungan pada lampiran 1)
Pada variabel berpikir kreatif matematis diketahui bahwa
dari 20 butir, diantaranya 16 butir soal dinyatakan valid yaitu 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15,16, 17, 18, 19 dan 4 butir soal
dinyatakan tidak valid yaitu 1, 12, 14, 20. Butir soal yang
dinyatakan valid dapat digunakan untuk penelitian.
(Perhitungan pada lampiran 2)
b. Uji Reabilitas Instrumen
Reabilitas adalah kestabilan atau konsistensi skor suatu
instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan
dalamm waktu yang berbeda (Siregar, 2017: 242). Pada uji
reabilitas peneliti menggunakan teknik Alpha Cronbach, sebab
skor butir instrumen bukan 1 dan 0 melainkan skornya rentangan
antar 1 - 5. Rumus Alpha cronbach digunakan untuk mencari data
reabilitas instrumen untuk jenis data interval dan essay, misalnya
angket dan soal penelitian. Tahapan perhitungan uji reabilitas
dengan teknik Alpha Cronboard, yaitu :

* +* +

Keterangan :
k = mean kuadrat antara subyek
= mean kuadrat kesalahan
= varians total (Sugiyono, 2016: 365)
Untuk mempertegas keterandalan instrument, hasil
perhitungan dicocokkan dengan klasifikasi reabilitas, sebagai
berikut.
Tabel 3.6 Klasifikasi Reabilitas
Rentang Nilai Kategori
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 - 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2013)
Dari hasil perhitungan dengan SPSS 22 yang dilakukan
maka dapat dikatakan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7 Output Uji Reabilitas Cronbarch Alpha


Variabel Jumlah Item Nilai Cronbarch Alpha
Kemampuan Metakognitif 14 0,88
Kemampuan Berpikir Kreatif
21 0,85
Matematis
(Perhitungan pada lampiran 3)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan Cronbach


Alpha dengan bantuan SPSS 22, dapat diperoleh nilai variabel
kemampuan metakognitif sebesar 0,88 dan nilai kemampuan
berpikir kreatif matematis sebesar 0,85. Nilai keduanya
menunjukkan bahwa kuesioner tentang kemampuan metakognitif
dan tes tentang kemampuan berpikir kreatif matematis adalah
reliabel dan kedua variabel tersebut termasuk dalam kualifikasi
tinggi.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah kegiatan mengelompokkan data berdasarkan
jenis responden dan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel
masing-masing responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakuakan perhitungan untuk mendukung hipotesis yang telah diajukan
(Sugiyono, 2019: 206).
1. Analisis Unit
Analisis unit merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui nilai mean, median, standar deviasi, nilai minimal dan
nilai maksimal dari masing-masing variabel yang diteliti. Untuk lebih
jelasnya dapat dituliskan sebagai berikut:
a. Mean
Penelitian ini menggunakan nilai mean untuk menghitung
nilai rata-rata dari suatu data (Sugiyono, 2016: 49) . Mean dapat
ditulis menggunakan simbol ̅ . Rumus untuk menentukan mean
adalah sebagai berikut:
Data kelompok

̅=
Keterangan:
̅ = Mean atau rata-rata hitung yan dicari
∑fx = jumlah skor individu setelah dikalikan frekuensi
∑f = jumlah subjek (Yusuf, 2016: 260-261).
b. Median
Penelitian ini menggunakan nilai median untuk menghitung
nilai tengah sebuah distribusi frekuensi, atau angka yang membagi
skor total menjadi dua bagian yang sama antara skor atas dan
bawah, (Mundir, 2014: 56). Rumus untuk menentukan median
adalah sebagai berikut:

= ( )

Keterangan =
= Median
= Batas bawah, dimana median akan terletak
n = Banyak data/jumlah sampel
p = Panjang kelas interval
F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas median (Sugiyono, 2016: 53).
c. Modus
Penelitian ini menggunakan modus untuk menghitung nilai
yang memiliki frekuensi terbanyak (sering muncul) dibanding
skor-skor lain dari hasil sebuah pengukuran (Mundir, 2014: 57).
Rumus untuk menentukan modus adala sebagai berikut:

= ( )

Keterangan :
= Modus
= Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
= Panjang kelas interval
= Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas
interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval
terdekat sebelumnya
= Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
berikutnya (Sugiyono, 2016: 52).
d. Standar Deviasi
Penelitian ini menggunakan standar deviasi untuk
menghitung sebaran data dalam sampel, dan rata-rata nilai sampel.
Rumus untuk menentukan standar deviasi adalah sebagai berikut:
̅

Keterangan :
= Simpangan baku sampel
= Jumlah frekuensi
= Nilai x ke i sampai ke n
̅ = Nilai rata-rata
= Jumlah Sampel (Sugiyono, 2016: 57).
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Kolmogorov Smirnov Test dengan bantuan microsoft excel
2013. Apabila nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas <
0,05 maka distribusi adalah tidak normal. Sebaliknya jika nilai Sig.
atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi
adalah normal (Nuryadi et al., 2017: 87).
b. Uji Lineritas
Uji lineritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua
variabel atau lebih mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan. Uji linieritas pada penelitian menggunakan uji F
dengan perhitungan manual. Adapun prosedur uji lineritas yaitu :
1) Hipotesis
H0: =0
H1: ≠0
2) Taraf signifikasi α =5%
3) Kaidah pengujian
Jika: Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima
Jika: Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak
4) Statistika Uji

Fhitung =

5) Menentukan nilai Ftabel


Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan tabel F
Rumus:
Ftabel = F (α)(1, n.2)
6) Membuat keputusan apakah Ho atau H1 yang diterima
Apabila nilai F yang dapat/diamati lebih besar dari nilai F
tabel pada taraf signifikasi (α) = 0.05, maka dapat dikatakan linear
(Siregar, 2017: 285-286)

3. Uji Hipotesis
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil
penelitian dan meguji hipotesis, apakah diterima atau ditolak, maka Uji
hipotesis yang digunakan dalam penelitan ini adalah product moment
dengan perhitungan manual. Langkah-langkah uji statistik sebagai
berikut:
1) Hipotesis
Ho : r = 0
H1 : r ≠ 0
2) Ketentuan uji :
Jika, -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka, Ho diterima
Jika, thitung > ttabel, maka Ho ditolak
3) Statistika Uji
a) Rumus korelasi Product Moment

√{ }{ }
Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel
Y, dua variabel yang dikorelasikan
= jumlah perkalian x dan y
= jumlah kuadrat dari x
= jumlah kuadrat dari y
= jumlah kuadrat skor x
= jumlah kuadrat skor y
= jumlah subyek penelitian
= skor masing-masing item
= skor total (Siregar, 2017: 48).
Lampiran 1 Hasil Validitas Angket Kemampuan Metakognititf

Hasil Validitas Angket Kemampuan Metakognititf

No Nilai r Niali r
Keputusan
Item Hitung Tabel
1 0,235 0,444 Tidak Valid
2 0,574 0,444 Valid
3 0,276 0,444 Tidak Valid
4 0,536 0,444 Valid
5 -0,240 0,444 Tidak Valid
6 -0,070 0,444 Tidak Valid
7 0,071 0,444 Tidak Valid
8 0,392 0,444 Tidak Valid
9 0,736 0,444 Valid
10 0,775 0,444 Valid
11 -0,115 0,444 Tidak Valid
12 0,514 0,444 Valid
13 -0,061 0,444 Tidak Valid
14 0,630 0,444 Valid
15 -0,102 0,444 Tidak Valid
16 0,226 0,444 Tidak Valid
17 0,577 0,444 Valid
18 0,463 0,444 Valid
19 0,500 0,444 Valid
20 0,214 0,444 Tidak Valid
21 0,353 0,444 Tidak Valid
22 0,583 0,444 Valid
23 0,495 0,444 Valid
24 -0,175 0,444 Tidak Valid
25 0,456 0,444 Valid
26 0,376 0,444 Tidak Valid
27 0,459 0,444 Valid
28 0,311 0,444 Tidak Valid
29 0,066 0,444 Tidak Valid
30 0,646 0,444 Valid
Lampiran 2 Hasil Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Hasil Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

No Nilai r Niali r
Keputusan
Item Hitung Tabel
1 0,431 0,444 Tidak Valid
2 0,527 0,444 Valid
3 0,502 0,444 Valid
4 0,825 0,444 Valid
5 0,533 0,444 Valid
6 0,527 0,444 Valid
7 0,675 0,444 Valid
8 0,597 0,444 Valid
9 0,651 0,444 Valid
10 0,475 0,444 Valid
11 0,459 0,444 Valid
12 0,395 0,444 Tidak Valid
13 0,819 0,444 Valid
14 0,425 0,444 Tidak Valid
15 0,582 0,444 Valid
16 0,631 0,444 Valid
17 0,576 0,444 Valid
18 0,825 0,444 Valid
19 0,580 0,444 Valid
20 0,226 0,444 Tidak Valid
Lampiran 3 Hasil Reliabilitas Angket Kemampuan Metakognititf

Hasil Reliabilitas Angket Kemampuan Metakognititf

Jumlah
No Varian
Varian Butir Varian r11 Reliabilitas
Item Total
Butir
1 0,976 17,447 100,94 0,882 Sangat Tinggi
2 0,555
3 0,471
4 1,411
5 0,345
6 1,313
7 1,937
8 1,313
9 0,253
10 0,766
11 0,976
12 2,134
13 2,221
14 0,555
15 1,116
16 1,105
Lampiran 4 Hasil Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Hasil Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Jumlah
Varian Varian
No Item Varian r11 Reliabilitas
Butir Total
Butir
1 0,976 11,321 64,274 0,852 Sangat Tinggi
2 0,568
3 0,937
4 0,368
5 1,103
6 0,800
7 0,766
8 0,724
9 0,726
10 0,682
11 1,187
12 0,726
13 1,063
14 0,695

Anda mungkin juga menyukai