Laporan 1 - 190106061 Tiara Rahma Dhesti
Laporan 1 - 190106061 Tiara Rahma Dhesti
Laporan 1 - 190106061 Tiara Rahma Dhesti
PERCOBAAN 1
STERILISASI ALAT, BAHAN DAN MEDIA
DI SUSUN OLEH :
190106061
Dosen Pengampu:
I. Tujuan
a. Menentukan sterilisasi alat-alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan secara
mikrobiologi
b. Menentukan dan membuat media
c. Menentukan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaaan mikrobiologi
II. Prinsip Percobaan
Sterilisasi adalah suatu proses dengan metode tertntu yang dapat memberikan hasil
akhir yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dpat ditunjukkan ladi adanya
mikroorganisme hidup. Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih
sangat bergantung pada keadaan. Apapun pilihan metodenyaa, hendaknya tetap menjaga
kualitas dari hasil sterilisasinya (Raudah, 2017).
Cara sterilisasi didasarkan pada sifat bahan yang akan disterilkan. Cara sterilisasi
umum digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi ialah dengan pemanasan.
Bila panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi basah, bila
tanpa kelembaban disebut sterilisasi kering [ CITATION Amm13 \l 1057 ].
III. Alat dan Bahan
a. Alat
Bahan Fungsi
Akuades Untuk mebuat uap pada autoklaf
Alumunium foil Untuk menutupi alat yang akan disterilisasi
Benang kasur Untuk mengikat
Kapas berlemak Untuk penutup alat bermulut
Kasa asbes Untuk alas pemanas bunsen
Kertas label Untuk membuat etiket
Kertas timbangan Untuk alas menimbang
Nutrien agar Sebagai media
Nutruen broth Sebagai media
Natrium klorida Sebagai pengencer
Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci bersih terlebih dahulu dan dikeringkan.
Sebelum disterilisasi semua alat di elap terlebih dahulu agar tidak ada genangan air. Alat-
alat gelas dan alat lain yang tidak berpresisi (memiliki ukuran) disterilisasi menggunakan
oven pada suhu 170 ºC selama 1 jam, sedangkan alat-alat yang berpresisi disterilisasi
menggunakan autoklaf pada suhu 121 ºC selama 15-20 menit. Bila telah selesai
disterilisasi dengan autoklaf, alat-alat tersebut dikeringkan dalam oven pengering dengan
suhu 70 ºC selama 30 menit untuk menghilangkan uap air yang masih tersisa. Setelah
selesai mensterilisasi alat, alat disimpan dan dibeli etiket.
Ditimbang semua media seperti Nutrien Agar, Nutrien Broth, dan NaCl untuk
pembuatan 50 mL. Media yang sudah ditimbang dimasukkan ke dalam erlemeyer dan
beri kertas label untuk menandai medi tersebut. Untuk media yang sudah dimasukkan ke
dalam erlemeyer ditambahkan masing-masing 50 mL akuades. Dipanaskan di atas hingga
menjadi larutan encer. Media yang sudah encer dipindahkan ke dalam botol media. Tutup
botol media dengan kapas lemak kemudian ditutup ulang dengan alumunium foil, diikat
mulut botol media menggunakan benang kasur. Sterilisasi media yang telah dibuat dalam
autoklaf. Setelah steril, biarkan dahulu pada suhu kamar. kemudian masukkan ke dalam
lemari pendingin untuk disimpan
28
NA = x 50 mL = 1,4 gram
1000
8
NB = x 50 mL = 0,4 gram
1000
0,9
NaCl = x 50 mL = 0,045 gram
1000
V. Hasil Pengamatan
Sterilisasi adalah kegiatan membebaskan suatu alat atau bahan dari mikroorganisme.
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara sterilisasi basah
dan sterilisasi kering. Sterilisasi menggunakan oven disebut juga sterilisasi kering,
sedangkan sterilisasi denga autoklaf disebut sterilisasi basah.
Sedangkan sterilisasi menggunakan oven hanya dapat digunakan untuk alat-alat yang
tahan panas, misalnya cawan petri, pinset atau alat berbahan gelas. Tujuan dari sterilisan
ini adalah untuk membebaskan alat dan media dari kontaminasi mikroba. Pada percobaan
ini alat yang digunakan untuk mensterilisasi yaitu oven dan autoklaf.
Oven digunakan untuk mensterilisasi alat yang terbuat dari kaca dan kertas yang
tahan terhadap suhu tinggi. Sebelum memasukan alat-alat keseperti erlenmeyer, cawan
petri, gelas ukur, tabung reaksi dan alat lain yang terbuat dari kaca dibungkus terlebih
dahulu oleh kertas lemak dan ditambah alumunium foil. Tujuan dari pembungkusan
dengan alumunium foil gunanya untuk mencegah terjadinya keretakkan dan kontaminasi
pada saat alat dikeluarkan dari dalam oven. Alat-alat yang sudah dibungkus dimasukkan
ke dalam oven dengan suhu 170℃ selama 1 jam. Setelah pemanasan selesai oven
dimatikan sampai suhu mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk menghindari
keretakkan pada alat dan menghindari masuknya udara yang yang berdebu. Suhu yang
digunakan 170℃ karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba
dibandingkan dengan uap air panas. Maka metode ini dibutuhkan temperatur suhu yang
lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang.
Bunsen untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina dan
autoklaf yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas yang bertekanan. Autoklaf
digunkan untuk mensterilisasi alat seperti gelas, kayu, plastik, larutan dan media yang
akan tahan terhadap suhu tinggi. Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama
15 menit pada suhu 121℃. Ketika ingin menggunakan autoklaf harus diisi dengan air
sampai batas yang berlubang-lubang . alalt-alat yang akan disteril terlebih dahulu
dibungkus denga alumunium foil dan bagian mulutnya ditutup dengan kapas. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terbentuknya uap air didinding dan di daam alat alat yang
dipanaskan. Alat –lata yang ingin disteril dimasukkan ke dalam autoklaf lalu tutup
dipasang hingga pas.
Pada percobaan selanjutnya membuat media nutrien agar (NA), nutrien broth (NB),
dan larutan encer. Media NA dan NB memilki kandungan yang sama, yaitu ektrak
daging, penton dan agar. Namun berbeda konsentrasinya, media NA berbentuk padat
sedangakan media NB berbentuk cairan.
Pada pembuatan media, ,menggunakan 28 gram serbuk NA untuk 1000 mL, 8 gram
serbuk NB untuk 1000 mL, dan NaCl 0,9%. Masing-masing dilarutkan ke dalam 50 mL
akuades di dalam erlenmeyer. Ketiga larutan ini dihomogenkan dengan cara diaduk dan
dipanaskan di atas bunsen. Hal ini dilakukan agar saat disterilisasi media yang dibuat
tidak setegah-setengah hasilnya. Berhenti pemansan jika sudah terbentuknya buih dan
larutan media berubah warna dari keruh menjadi bening. Kemudian mulut erlenmeyer
ditutup oleh kapas dan yang dibungkus oleh alumunium foil agar larutan media tidak
menguap. Setelah itu larutan media disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121℃
selama 15 menit. Setelah media steril, media didinginkan di dalam kulkas sebelum
digunakan. Hal ini dilakukan agar media yang sudah steril tidak terkontaminasi oleh
udara luar, dan untuk mempertahankan kelamaan sterilnya.
VII. Kesimpulan
Dalam mensterilkan alat memakai terdapat dua metode yaitu metode secara sterilisasi
basah dan sterilisasi kering. Sterilisasi kering dilakukan menggunakan oven pada suhu
170℃ selama 1 jam. Alat-alat yang disterilisasikan yaitu bukan alat ukur dan tahan
pemanasan tinggi. Seperti cawan petri, tabung reaksi. Sterilisasi panas basah mengunakan
autoklaf pada suhu 121℃ selama 15 menit. Alat-alat yang disterilisasi adalah pipet ukur,
erlenmeyer, gelas ukur, dan media.