Laporan Praktikum - Modul 5 - Kelompok 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI ANALISIS


TITRASI ARGENTOMETRI PADA NATRIUM KLORIDA

Kelompok 2
Anggota:
1. Puteri Zsalsabila Balkist 190106039
2. Sabila Azizah 190106045
3. Selviana 190106049
4. Tasya Auliya’a Halim 190106059
5. Tiara Rahma Dhesti 190106061
6. Wildan Hamed Andri 190106065

Dosen Pengampu : Nanda Raudhatil Jannah,M.Si.P


Program Studi : Farmasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG


2019-2020
Percobaan 1
Titrasi Redoks
I. TUJUAN
II. PRINSIP PERCOBAAN
III. TEORI DASAR
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1. Alat
No Alat Fungsi Gambar
1. Buret Untuk titrasi
dengan presisi
tinggi atau bisa
juga untuk
mengukur
volume suatu
larutan.
2. Corong Kaca Memasukkan
atau
memindahkan
larutan dari satu
wadah ke wadah
lain.
3. Klem Penjepit peralatan
laboratorium.

4. Labu Mencampur,
Erlenmeyer mengukur, dan
menyimpan
cairan.

5. Labu Ukur Mengencerkan


zat tertentu
hingga batas leher
labu ukur.
6. pH Meter Mengukur derajat
keasaman pada
suatu cairan atau
larutan.

7. Pipet Volume Mengambil bahan


dan mengukur
volume larutan.

8. Statif Penegak
peralatan
laboratorium.

4.2. Bahan
No Bahan Rumus Kimia

1. Air Sumur -

2. Air PDAM -

3. Indikator Kalium Kromat 5% Indikator K2CrO4

4. Perak Nitrat AgNO3

5. Natrium Klorida NaCl

6. Natrium Hidroksida NaOH

7. Asam Sulfat H2SO4

V. PROSEDUR
Pembakuan Larutan AgNO3 0.1 N
Pada percobaan kali ini, larutan NaCl 0,1 N dipipet sebanyak 25 ml.
Kemudian dimasukkan ke dalam labu titrasi 250 ml. Selanjutnya indikator K 2CrO4
ditambahkan sebanyak 1 ml., kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 hingga warna
merah jingga terbentuk. Setelah itu, dilakukan titrasi blanko dan dihitung normalitas
AgNO3.
Preparasi Sampel
Pada percobaan kali ini, sampel air minum dan air PDAM masing-masing
diambil sebanyak 25 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. Setelah
itu, apabila sampel tidak memiliki pH sebesar 7-10, maka H2SO4 1 N atau NaOH 1 N
ditambahkan hingga mencapai pada pH 7-10.
Penetapan Kadar Klorida.
Pada percobaan kali ini, indikator K2CrO45% ditambahkan ke dalam sampel
sebanyak 0,5 mL dan titrasi dilakukan dengan menggunakan AgNO3 0,0095 N hingga
timbul warna kuning kemerah-merahan, kemudian dicatat volume titran yang
digunakan. Selanjutnya, dilakukan titrasi blanko dengan air suling sebanyak 25 ml
dengan perlakuan yang sama pada sampel sebelumnya. Kemudian pengukuran pada
kedua sampel dilakukan pengulangan sebanyak dua kali. Setelah itu, kadar klorida
dalam sampel air minum dan air PDAM dihitung.
VI. DATA PENGAMATAN
6.1 Data Pengamatan Pembakuan Larutan AgNO3
Volume AgNO3 Hasil
No Volume AgNO3 N AgNO3
Titrasi
1 25 mL 25 mL 0,1 N
2 25 mL 25,5 mL 0,098 N
3 25 mL 26 mL 0,096 N
Rata-rata 25 mL 25,5 mL 0,098 N

6.2 Data Pengamatan Penetapan Kadar Ion Klorida Air Sumur

Volume Volume
Penitran Volume Kadar Ion
Titrasi Penitran N Titran
sampel Klorida
AgNO3 Blanko

1 21 mL 0,2 mL 0,0095 M 25 mL 280 mg/L


2 22 mL 0,2 mL 0,0095 M 25 mL 293 mg/L
Rata-rata 21,5 mL 0,2 mL 0,0095 M 25 mL 286 mg/L

6.3 Data Pengamatan Penetapan Kadar Ion Klorida Air PDAM

Volume Volume Volume Kadar Ion


Titrasi N Titran
Penitran Penitran sampel Klorida
AgNO3 Blanko

1 10 mL 0,2 mL 0,0095 M 25 mL 132 mg/L

2 10,3 mL 0,2 mL 0,0095 M 25 mL 136 mg/L


Rata-rata 10,1 mL 0,2 mL 0,0095 M 25 mL 134 mg/L

VII. HASIL PENGAMATAN


7.1 Pembakuan Larutan AgNO3
Data Titrasi I
Diketahui :
- Normalitas NaCl : 0,1 N
- Volume NaCl : 25 mL
- Volume AgNO3 Hasil Titrasi : 25 mL

Ditanyakan M NaNO2 ?
Jawab
N NaCl x V NaCl
N AgNO3 =
Volume Perak Nitrat Hasil Titrasi

0,1 N x 25 mL
=
25 mL
2,5
= = 0,1 N
25 mL
Data Titrasi II
Diketahui :
- Normalitas NaCl : 0,1 N
- Volume NaCl : 25 mL
- Volume AgNO3 Hasil Titrasi : 25,5 mL

Ditanyakan M NaNO2 ?
Jawab
N NaCl x V NaCl
N AgNO3 =
Volume Perak Nitrat Hasil Titrasi

0,1 N x 25 mL
=
25. 5 mL
2,5
= = 0,098 N
25.5 mL
Data Titrasi III
Diketahui :
- Normalitas NaCl : 0,1 N
- Volume NaCl : 25 mL
- Volume AgNO3 Hasil Titrasi : 26 mL

Ditanyakan M NaNO2 ?
Jawab
N NaCl x V NaCl
N AgNO3 =
Volume Perak Nitrat Hasil Titrasi

0,1 N x 25 mL
=
26 mL
2,5
= = 0,096 N
26 mL

0.1 N + 0.098 N + 0.096 N


Rata-Rata N AgNO3 =
3
= 0,098 N

7.2 Penetapan Kadar Ion Klorida Air Sumur


Data Titrasi Pertama:

Diketahui:
- Volume Penitran AgNO3 (A) : 21 mL
- Volume Penitran Blanko (B) : 0,2 mL
- Volume Sampel Air Sumur : 25 mL
- Normalitas Titran AgNO3 : 0,0095 M

Ditanya: Kadar Ion Klorida ?


Jawab:
( A−B ) x N x 35.450
Kadar Ion Klorida =
Volume Sampel Air Sumur

( 21−0,2 ) x 0,0095 x 35.450


=
25 mL
= 280 mg/L

Data Titrasi Kedua:

Diketahui:
- Volume Penitran AgNO3 (A) : 22 mL
- Volume Penitran Blanko (B) : 0,2 mL
- Volume Sampel Air Sumur : 25 mL
- Normalitas Titran AgNO3 : 0,0095 M

Ditanya: Kadar Ion Klorida ?


Jawab:
( A−B ) x N x 35.450
Kadar Ion Klorida =
Volume Sampel Air Sumur

( 22−0,2 ) x 0,0095 x 35.450


=
25 mL
= 293 mg/L

mg mg
280 + 293
Rata-Rata Kadar Ion Klorida = L L
2
= 286 mg/L

7.3 Penetapan Kadar Ion Klorida Air PDAM


Data Titrasi Pertama:

Diketahui:
- Volume Penitran AgNO3 (A) : 10 mL
- Volume Penitran Blanko (B) : 0,2 mL
- Volume Sampel Air Sumur : 25 mL
- Normalitas Titran AgNO3 : 0,0095 M

Ditanya: Kadar Ion Klorida ?


Jawab:
( A−B ) x N x 35.450
Kadar Ion Klorida =
Volume Sampel Air Sumur

( 10−0,2 ) x 0,0095 x 35.450


=
25 mL
= 132 mg/L

Data Titrasi Kedua:

Diketahui:
- Volume Penitran AgNO3 (A) : 10,3 mL
- Volume Penitran Blanko (B) : 0,2 mL
- Volume Sampel Air Sumur : 25 mL
- Normalitas Titran AgNO3 : 0,0095 M

Ditanya: Kadar Ion Klorida ?


Jawab:
( A−B ) x N x 35.450
Kadar Ion Klorida =
Volume Sampel Air Sumur

( 10,3−0,2 ) x 0,0095 x 35.450


=
25 mL
= 136 mg/L

mg mg
132 +136
Rata-Rata Kadar Ion Klorida = L L
2
= 134 mg/L

VIII. PEMBAHASAN
Metode Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri, yaitu metode
titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan pembentukan
endapan bersama ion Ag+ . Larutan AgNO3 dan larutan NaCl pada awalnya masing-masing
merupakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Berdasarkan hasil percobaan ini,
pembakuan larutan AgNO3. Dimasukkan NaCl 0,1 N ke dalam labu titrasi sebanyak 25 mL.
Kemudian tambahkan indikator K2CrO4 ditambahkan sebanyak 1 ml. Selanjutnya dititrasi
dengan larutan AgNO3 hingga warna merah jingga terbentuk. Ketika NaCl sudah habis
bereaksi dengan AgNO3, sementara jumlah AgNO3 masih ada, maka AgNO3 kemudian
bereaksi dengan indikator K2CrO4 membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah
jingga. Endapan tersebut adalah endapan AgCl. Setelah semua ion Cl- mengendap dengan
sempurna, kelebihan 1-2 tetes larutan AgNO3 akan bereaksi dengan ion kromat membentuk
endapan perak kromat yang berwarna merah.
Dari hasil perhitungan, didapatkan pembakuan larutan AgNO3. Pada titrasi pertama adalah
0,1 N, pembakuan AgNO3 pada titrasi kedua adalah 0,098 N, dan hasil titrasi terakhir adalah
0,096 N. Setelah mengetahui hasil perhitungan pembakuan larutan AgNO 3 pada tiga kali
percobaan, kita menghitung rata-rata kadar parasetamolnya. Hasil titrasi percobaan kesatu,
kedua, dan ketiga ditambahkan kemudian dibagi tiga. Hasil perhitungan rata-rata pembakuan
larutan AgNO3 adalah 0,098 N.
Pada penentuan kadar ion klorida air sumur. Hasil perhitungan didapatkan kadar kadar
ion klorida air sumur pada titrasi pertama adalah 280 mg/L dan pada titrasi kedua adalah 293
mg/L. Setelah mengetahui hasil perhitungan kadar ion klorida air sumur pada dua kali
percobaan, kita menghitung rata-rata kadar ion klorida air sumurnya. Hasil titrasi percobaan
kesatu dan kedua ditambah kemudian dibagi dua. Hasil perhitungan rata-rata kadar ion klorida
air sumur adalah 286 mg/L.
Pada penentuan kadar ion klorida air PDAM. Hasil perhitungan didapatkan kadar kadar
ion klorida air PDAM pada titrasi pertama adalah 132 mg/L dan pada titrasi kedua adalah 136
mg/L. Setelah mengetahui hasil perhitungan kadar ion klorida air PDAM pada dua kali
percobaan, kita menghitung rata-rata kadar ion klorida air PDAM nya. Hasil titrasi percobaan
kesatu dan kedua ditambah kemudian dibagi dua. Hasil perhitungan rata-rata kadar ion klorida
air PDAM adalah 134 mg/L. Air sumur memiliki kadar ion klorida 286 mg/L sedangkan
kadar ion klorida pada air PDAM yaitu 134 mg/L. Kadar klorida pada air suue dan air PDAM
yang diambil memiliki kadar klorida < 600 mg/L. Kadar klorida pada air sumur dan air
PDAM tersebut memenuhi standar Permenkes RI No. 416/Menkes/ Per/IX/1990.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, diperoleh air sumur memiliki
kadar rata-rata ion klorida sebesar 286 mg/L dan air PDAM memiliki kadar rata-rata
ion klorida sebesar 134 mg/L.
Dari percobaan diatas memiliki kadar klorida < 600 mg/L . Kadar klorida pada air
sumur dan air PDAM tersebut memenuhi standar Permenkes RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990.

X. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai