Makalah Mankep Widya
Makalah Mankep Widya
Makalah Mankep Widya
MANAJEMEN KEPERAWATAN
ANALISIS MANAJEMEN RUANGAN
Dosen Pembimbing : Parta Suhanda, SKp, M.Biomed
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Komarudin (P27905118015)
2. Moh Dhika Ramadhan (P27905118019)
3. Shaniyatun Ni’mah (P27905118029)
4. Sisilia Alfira Vivianti (P27905118030)
5. Siti Meliana Putri (P27905118031)
6. Suci Meliana Mustika (P27905118032)
7. Suhaebah Wulansari (P27905118033)
8. Widya Suci Dharmawati (P27905118034)
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang
Maha Pengasih dan Penyayang.Berkat karunia dan limpah rizki-Nya kita masih
diberikan nikmat akal dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Solawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya yang setia
sampai akhir zaman amin.
Kelompok 4
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia untuk
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Malayu S.P Hasibuan, 2016).
memiliki pemimpin dan staf – staf yang bergerak dibidangnya agar organisasi
4
ilmiah (Scientific Problem Solving), dengan landasan ilmu dan teknologi
efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di rumah sakit dengan jumlah staf
keperawatan dan fasilitas yang ada. Untuk diperlukan pembagian tugas, kerja
kerja, yaitu dengan cara: mengelompokan dan membagi kegitan yang harus
wewenang.
dan fungsi kepala ruang merupakan hal yang sangat penting sehingga
5
B. Tujuan (umum dan khusus)
1. Tujuan Umum
Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dari seluruh kegiatan
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa situasi manajemen dari Rumah Sakit
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
6
BAB II
TINJAUAN LAHAN
7
Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Ruang jenazah,
Workshop, dapur, laundry, CSSD, Ipal, Ruang Administrasi Rumah Sakit,
Ruang Medical Record, dan Ruang Keamanan, berdasarkan SK Walikota
No 445/Kep.87-RSUD/2014, tertanggal 30 Januari 2014, RSUD Kota
Tangerang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
dengan status BLUD penuh dan telah diresmikan oleh Walikota H. ARIF
R WISMANSYAH pada tanggal 10 Maret 2014 dan dihadiri oleh tokoh -
tokoh masyarakat Kota Tangerang, Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang juga berdasarkan Keputusan Walikota No 445/Kep.87-
RSUD/2014 bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang telah
ditetapkan sebagai Satuan Kerja Perangkap Daerah yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah, kemudian
penyerahan sertifikat penempatan kelas RSUD Kota
Tangerang oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 23 Juli 2014.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang didirikan sebagai
upaya tindak lanjut Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat Kota Tangerang, yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Dalam mengembangkan pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tangerang sampai akhir tahun 2019 jumlah tempat tidur yang
tersedia adalah 153 Tempat Tidur perawatan Umum dan 16 Tempat Tidur
perawatan intensif.
Pencapaian RSUD Kota Tangerang di tahun 2017 meraih
akreditasi Rumah Sakit dengan predikat “Paripurna” versi 2012. Dalam
meningkatkan mutu pelayanan, RSUD Kota Tangerang membuka
poliklinik sore (klinik konsultan ginjal hypertensi), klinik DOTS, klinik
Okupasi therapi, Klinik Geriatri, Klinik Tumbuh Kembang, tindakan
operasi dengan Minimal Invasive Surgery (MIS) sebagai penunjang
tindakan operatif.
8
2. Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
a. Motto
Melayani dengan CINTA ( Cepat, Inovatif, Nyaman, Tepat dan
Akurat )
b. Visi
Terwujudnya RSUD Kota Tangerang sebagai RS rujukan yang
berdaya saing dan berahlakul karimah.
c. Misi
1) Menyelenggarakan Upaya pelayanan kesehatan yang
bermutu, terjangkau, dan terpercaya
2) Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan
penelitian kesehatan
3) Mewujudkan Rumah Sakit yang nyaman dan ramah
lingkungan
d. Tujuan
Sebagai bentuk upaya penjabaran visi dan misi yang telah
ditetapkan, ditetapkan tujuan dan sasaran pada setiap misi. Tujuan
merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi,
yaitu sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahunan.
Adapun tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang yang
tercantum dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2014-2018
adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kinerja kelembagaan dan sumber daya manusia
Rumah Sakit
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan
3) Mewujudkan kesehatan lingkungan Rumah Sakit yang
berkualitas
4) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana
Rumah Sakit
9
oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
b. Tugas
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13
Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan
Walikota Tangerang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang, Rumah
Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pemberian pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
c. Fungsi
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tangerang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan
2) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan paripurna tingkat
kedua
3) Penyelenggaraan koordinasi di bidang pendidikan dan
pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya
manusia Rumah Sakit Umum Daerah
4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan
5) Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan
10
Spesialis Jiwa
Spesialis Anak
Spesialis Bedah
Spesialis Bedah Mulut
Spesialis Bedah Syaraf
Spesialis Gigi
Spesialis Jantung
Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Spesialis Kulit dan Kelamin
Spesialis Mata
Spesialis Orthopedi
Spesialis Paru
Spesialis Patologi Anatomi
Spesialis Patologi Klinik
Spesialis Penyakit Dalam
Spesialis Radiologi
Spesialis Rehabilitasi Medis
Spesialis Syaraf
Spesialis THT
Spesialis Urologi
B. Pengumpulan Data
1. Data Umum Ruangan
a. Tenaga dan Pasien (M1-Man)
1) Man
Sumber Daya Manusia (SDM) Ruang Isolasi sudah melakukan
pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan Khusus Keselamatan Pasien
di Ruang Isolasi (Patient Safety), Manajemen Instalasi
Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan (K3), Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi (PPI) Bagi Perawat, dll (semua pelatihan yang
dikoordinasikan oleh PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tangerang).
11
a) Kuantitas SDM
Pada penilaian ini berarti berkaitan dengan jumlah pegawai
yang bertugas di Ruang Isolasi RSUD Kota Tangerang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
didapatkan data jumlah pegawai sebagai berikut:
Dokter ruangan : 1 orang
Dokter spesialis : 7 orang
Karu : 1 orang
Wakaru : 1 orang
Perawat ruangan : 16 orang
POS : 1 orang
ADM : 1 orang
b) Kualitas SDM
Pada penilaian ini berarti berkaitan dengan hal – hal yang
mendukung kualitas perawat dalam memberikan pelayanan
di ruangan seperti, pendidikan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala ruangan didapatkan data tingkat
pendidikan pegawai sebagai berikut:
Dengan latar belakang pendidikan:
7 orang : Dokter Spesialis
3 orang : Ners
15 orang : DIII Keperawatan
2 orang : SMA
Dengan latar belakang pengalaman klinis (PK) :
3 orang : PK III
2 orang : PK II
7 orang : PK I
12
Pada penilaian ini berarti berkaitan dengan kesesuaian
antara jumlah perawat dengan jenis ketergantungan
kemandirian pasian, yang terdiri dari minimal care, partial
care dan total care. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala ruangan didapatkan, kepala ruangan mengatakan
jumlah perawat masih kurang karena mengingat banyaknya
pasien yang ada didalam ruangan isolasi sendiri. Ruang ini
memiliki 6 ruangan. Ruang 1 dan 2 terdiri dari 2 bed, ruang
3 dan 4 terdiri dari 6 bed sedangkan ruang 5 dan 6 terdiri
dari 4 bed, bila dijumlahkan total keseluruhan bed adalah
24 bed. Dimana ruangan tersebut dibagi menjadi 3 ruangan
untuk khusus laki-laki dan 3 ruangan untuk khusus
perempuan. Sedangkan untuk jenis penyakit dan jenis
kemandirian pasien tidak di khususkan per ruangan.
Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) di Ruang Isolasi di tahun
2019 sebesar 88%, sedangkan BOR pada bulan Mei 2020
adalah sebesar 86,6%, di ruang isolasi sudah melebihi batas
idel BOR yaitu 75-85%. Dimana cara perhitungannya yaitu:
= 86,6%
13
keberlangsungan aktifitas ruangan. Kualitas peralatan yang tersedia
masih dalam keadaan baik dan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi
peralatan tersebut. Namun terdapat beberapa peralatan yang kurang
optimal serta APD yang tidak memadai.
d. Pembiayaan/Keuangan (M4-Money)
1) Sistem Gaji
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan diketahui
bahwa RSUD Kota Tangerang adalah rumah sakit pemerintah,
semua keuangan diatur oleh APBD. Sistem gaji untuk perawat
di ruangan yaitu terdiri dari gaji pokok dan jasa medik.
14
Besarnya gaji pokok dan jasa medis berbeda masing-masing
Perawat disesuaikan berdasarkan tingkat pendidikan dan
jabatan perawat di ruangan. Baik gaji pokok maupun gaji jasa
medis dibayarkan setiap satu bulan sekali melalui transfer
bank. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua tim
didapatkan data bahwa pembayaran jasa medis terkadang
terlambat dibayarkan sehingga dapat mempengaruhi kinerja
Perawat.
2) Sumber Pendapatan Ruangan
Berdasarkan hasil wawancara dengan CI diketahui bahwa
sumber pendapatan ruangan didapatkan dari hasil berjualan,
seperti menjual pampers, minuman, washlap dan kebutuhan
pasien lainnya. Hasil dari penjualan di perhitungkan dan
diakumulasi untuk dijadikan modal kembali membeli
perlengkapan penjualan.
e. Pemasaran (M5-Marketing)
1) Pasien Ditinjau Dari Sistem Pembiayaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan diketahui
bahwa mayoritas pembiayaan pasien menggunakan sistem
jaminan kesehatan seperti: BPJS Kesehatan, Jamkesda,
Asuransi Swasta dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Meskipun
ada beberapa pasien yang masih menggunakan pembiayaan
secara umum akan tetapi presentasenya kecil atau sedikit.
2) Asal Daerah Pasien
RSUD Kota Tangerang adalah pusat rujukan untuk masyarakat
Provinsi Banten karena sarana prasarana sudah lengkap.
Berdasarkan hasil dari buku registrasi diketahui bahwa asal
pasien diruang isolasi mayoritas berasal dari Kota dan
Kabupaten Tangerang.
15
3) Strategi pemasaran
RSUD Kota Tangerang mempunyai website yang cukup
lengkap dan mudah diakses.
b. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
2) Uraian tugas
3) Pengaturan jadwal dinas
4) Pengorganisasian perawat-pasien
5) Perhitungan jumlah tenaga
6) Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
c. Fungsi Pengarahan
1) Overan
2) Pre dan post conference
3) Motivasi Kepada Perawat
4) Komunikasi
5) Pendelegasian
6) Supervisi
7) Ronde keperawatan
16
d. Fungsi Pengendalian
1) Program Pengendalian Mutu
2) Audit dokumentasi Asuhan Keperawatan
3) Survey Kepuasan
4) Survey Masalah pasien
C. Analisis SWOT
17
Umum Daerah Kota pendidikan Ners
Tangerang) dan S1 masih
Perawat diruang kurang.
Isolasi datang tepat Ruangan hanya
waktu dibagi berdasarkan
Sudah terdapat 3 jenis kelamin
perawat yang bukan berdasarkan
memiliki PK III jenis penyakit yang
Ketenagakerjaan menular dan tidak
Ners Kep : 3 orang menular.
D3 Kep : 15 orang Hanya terdapat
Cleaning Service perawat yang
diruang Isolasi datang memiliki PK III
tepat waktu,
membersihkan
lingkungan & alat-
alat dengan baik
Sudah terdapat
pegawai yang
membantu
menunjang pelayanan
keperawatan seperti
POS dan
Administrasi
2. Material & Alat sudah cukup Belum tersedianya Hanya sedikit Jika alat-alat
Machine lengkap ditempatkan nomor di setiap yang masih tidak lengkap
dengan baik pada tempat tidur kurang dari sarana akan
tempatnya. Ada beberapa dan prasarana mengganggu
Bell, Oksigen, TT, peralatan seperti yang harus proses
dan lemari masih tensimeter digital disediakan, jadi keperawatan.
berfungsi dengan yang harus dapat lebih mudah Jika nomor
baik menggunakan untuk tempat tidur
Sarana edukasi, baterai tetapi tidak ditingkatkan. tidak ada, maka
poster, leaflet sudah tersedia baterai tingkat kesalahan
tersedua dalam alat tersebut pada pasien
Gedung kokoh sehingga kurang dapat meningkat
Fasilitas hand scrub optimal
tersedia disetiap penggunaannya
kamar pasien, ruang karena harus selalu
tindakan, dan di disambungkan ke
setiap depan kamar sumber arus listrik.
pasien. Papan nama
penanggung jawab
ruangan yang
terdapat di
Ruangan Isolasi
18
belum
dipergunakan
sesuai fungsinya
yang terkadang
tidak sesuai
terhadap perawat
siapa yang sedang
shift saat itu.
Beberapa alat yang
kurang optimal
Kurang
memadainya APD
3. Methode Ruang Isolasi Metode tim kurang Sistem kerja Jika pengawasan
menggunakan metode berjalan dengan diruangan lebih dan pengendalian
TIM, dengan semestinya di terarah karena kurang, maka
membentuk dalam ruangan Isolasi menggunakan tidak dapat
ruangan 2 tim jadi lebih kepada metode TIM diketahui apakah
lebih fokus dan penerapan metode kombinasi suatu kegiatan /
terarah dalam fungsional pada dengan metode program telah
memberikan asuhan saat pelaksanaan fungsional dilaksanakan
keperawatan asuhan sesuai
Pendokumentasian keperawatan di Jika penilaian
asuhan keperawatan dalam ruangan. mutu pelayanan
sudah sesuai dengan Sudah ada tempat petugas seperti
format yang ada dari yang disediakan koin kepuasan
RSUD Kota untuk menilai pelanggan tidak
Tangerang mutu pelayanan berjalan dengan
petugas (koin semestinya,
kepuasan ruangan tidak
pelanggan) di akan mengetahui
ruangan Isolasi apakah
tetapi tidak pelayanan
berjalan dengan kesehatan yang
semestinya. deberikan sudah
mencukupi
kepuasan pasien
atau belum.
19
Berdasarkan hasil perawat/staff jika kinerja baik menurun.
wawancara dengan dan lama kerja.
kepala ruangan
diketahui bahwa
system gaji untuk
perawat di ruangan
yaitu terdiri dari gaji
pokok dan jasa medik
.
5. Market RSUD Kota Karena konsumen Fasilitas yang Peraturan
Tangerang adalah RSUD Kota cukup lengkap penggunaan
pusat rujukan karena Tangerang mayoritas membuat RSUD jaminan yaitu
sarana prasarana warga daerah, Kota Tangerang perdaerah tempat
sudah lengkap dibutuhkan lebih sudah banyak tinggal, tetapi
RSUD Kota banyak media dikenal oleh masih banyak
Tangerang informasi, contoh: masyarakat pasien dari luar
mempunyai website syarat-syarat untuk sehingga daerah yang
yang cukup lengkap mendaftar rawat memotivasi untuk dirawat di RSUD
Tidak membeda- inap, pengambilan lebih berkembang. Kota Tangerang
bedakan pelayanan obat, rawat jalan, dll. sehingga
baik pasien menyebabkan
menggunakan BPJS jumlah pasien
dengan pasien umum dengan jumlah
Pelayanan dan ruangan tidak
jaminan dipermudah sesuai.
jika sesuai dengan
prosedur
D. Rumusan masalah
20
BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22