Kelompok 6 - Formulasi Pembuatan Tablet Hisap Berbahan Dasar Mikrolaga

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Formulasi Pembuatan Tablet Hisap

Berbahan Dasar Mikroalga


(Spirulina platensis) Sebagai Sumber
Antioksidan Alami
KELOMPOK 6

Ari wahyu Triyanto / A 181 053


Shella Septiana Utami / A 181 088
Susentri Indah / A 181 090
Ica Fitriah / A 181 067
Hamidah Sa’ady / A 181 064
Henny Marlina S / A 182 030
PENDAHULUAN

Mikroalga Spirulina platensis merupakan salah satu alga hijau


biru (cyanophyceae) yang banyak tersebar di perairan tropis dan
dapat tumbuh dengan baik di perairan tawar maupun perairan
laut.
Mengacu sejumlah publikasi ilmiah, senyawa kimia yang
terkandung dalam Spirulina platensis diantaranya adalah
phycocyanin yang telah diketahui mampu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, mengandung antioksidan, antiinflammatory,
serta neuroprotective. Phycocyanin secara struktural mirip
dengan β-karoten merupakan pigmen biru alami yang berharga
dan banyak dimanfaatkan pada bidang kosmetik, obat-obatan
dan farmasi.
Metode Penelitian

Preparasi Spirulina platensis


Segar

Ekstraksi Spirulina platensis

Formulasi

Pembuatan Granul Ekstrak


Spirulina platensis Secara
Granulasi Basah
Metode Penelitian
1. Preparasi Spirulina platensis Segar
Spirulina platensis segar dicuci hingga bersih, dikeringkan
dengan oven suhu 60°C selama 24 jam, kemudian
didinginkan pada suhu kamar dan siap digunakan pada
tahapan berikutnya.
2. Ekstraksi Spirulina platensis
Spirulina platensis kering di blender sehingga menghasilkan
hancuran Spirulina platensis (alga puree). Pengekstrakan
dilakukan dengan cara memanaskan air + asam sitrat 0,1%
dan hancuran Spirulina platensis kering dengan suhu 60°C
selama 15 menit, kemudian disaring. Filtrat Spirulina
platensis yang dihasilkan digunakan pada proses formulasi
tablet hisap pada tahapan selanjutnya
Metode Penelitian
3. Formulasi
Formulasi dilakukan dengan cara melakukan ekstraksi Spirulina
platensis kering pada air dengan suhu 600C (tahapan ekstraksi).
Konsentrasi Spirulina platensis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 10 %, 7,5 %, 5 %, dan 2,5 %.
4. Pembuatan Granul Ekstrak Spirulina plantesis Secara Granulasi
Basah
Campurkan bahan pengisi manitol dengan ekstrak Spirulina
platensis, campurkan hingga merata dan homogen. Tambahkan
bahan pengikat hingga terbentuk massa yang kempa. Kemudian
diayak dengan ayakan basah dan dikeringkan semalam.
Selanjutnya diayak kembali dengan ayakan kering
Uji sifat fisik granul ekstrak Spirulina platensis

Uji kompaktibilitas

Kecepatan penyerapan
Waktu alir
terhadap air

Bulk density
Pembuatan Tablet Hisap Ekstrak Spirulina platensis

Granul kering yang telah


dihasilkan, diayak dengan
pengayak kering kemudian
ditambah dengan
magnesium stearat 0,5 %
(5 mg per tablet) sebagai
bahan pelicin, dan
dikempa dalam mesin
tablet (Gambar 3)
Uji Sifat Fisik Tablet Hisap Ekstrak Spirulina platensis

Uji keseragaman bobot tablet

Uji kekerasan tablet

Uji kerapuhan tablet


Pengujian Aktivitas Antioksidan

Dengan Metode DPPH


Diambil 100 ekstrak (konsentrasi 10%, 7.5%, 5%, dan 2.5%), Di
tambahkan dengan 4,0 mL DPPH hingga konsentrasi akhir DPPH
sebesar 0,1 mM, lalu di campurkan , Selanjutnya divorteks dan
dibiarkan selama 30 menit, dan diukur absorbansinya pada
panjang gelombang 517 nm, Setelah itu di lakukan pengukuran
blanko, Selanjutnya hasil penetapan antiradikal dibandingkan
dengan vitamin E. Besarnya aktivitas anti radikal atau
penangkapan radikal (Radical Scavenging) dihitung dengan
rumus
(𝐀𝐛𝐬 𝒃𝒍𝒂𝒏𝒌𝒐 − 𝐀𝐛𝐬𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥)
% 𝒂𝒏𝒕𝒊𝒓𝒂𝒅𝒊𝒌𝒂𝒍 = × 𝟏𝟎𝟎 %
𝐀𝐛𝐬 𝐛𝐥𝐚𝐧𝐤𝐨
Pengamatan Organoleptik

Parameter yang diuji adalah aroma, warna dan rasa


tablet hisap
Hasil dan Pembahasan
1. Preparasi S. platensis Segar
Percobaan dilakukan untuk mencari formulasi yang
menghasilkan produk tablet hisap yang memiliki kenampakan
fisik paling baik. Percobaan pertama adalah membuat
formulasi tablet hisap dengan campuran manitol dan sukrosa.
Produk yang dihasilkan memiliki tekstur yang lengket serta
memiliki aroma S. platensis yang sangat tajam. Rasa manis
produk tertutupi oleh aroma S. platensis yang kurang
menyenangkan. Formulasi kedua adalah menambahkan esens
pepermint untuk mengurangi aroma S. Platensis. Produk yang
dihasilkan memiliki permukaan yang lengket tetapi memiliki
aroma yang lebih baik. Aroma S. platensis dapat direduksi oleh
esens pepermint dan rasa produk menjadi lebih baik.
Formulasi ketiga adalah menambahkan esens pepermint dan
mengganti manitol 100 % tanpa campuran sukrosa.
Hasil dan Pembahasan
Lanjutan....
Produk yang dihasilkan memiliki tekstur yang tidak lengket
dan memiliki rasa yang kurang manis. Percobaan formulasi
terakhir yang merupakan modifikasi perbaikan dari
formulasi terakhir yaitu menambahkan esens pepermint,
menggunakan manitol 100%, gelatin secukupnya dan
magnesium stearat sebagai pelicin. Produk tablet hisap
yang dihasilkan bentuk granul yang lebih bagus serta tetap
memiliki rasa manis dengan aroma mint.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Organoleptis
 Hasil uji organoleptik warna menunjukkan bahwa rata-rata
kesukaan panelis mempunyai skala 2,60 sampai 3,43 ( tidak
suka sampai agak suka).
 Hasil uji organoleptik aroma menunjukkan bahwa rata-rata
kesukaan panelis mempunyai skala 2,23 sampai 3,30 (tidak
suka sampai agak suka).
 Hasil uji organoleptik rasa menunjukkan bahwa rata-rata
kesukaan panelis mempunyai skala 2,60 sampai 3,03 (tidak
suka sampai agak suka).
 Hasil uji organoleptik secara keseluruhan antribut
menunjukkan bahwa rata-rata kesukaan panelis terhadap
produk tablet hisap yang dihasilkan mempunyai skala 2,53
sampai 3,13 (tidak suka sampai agak suka).
Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Antioksidan
Hasil analisa penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan
penambahan berbagai formulasi tablet hisap kontrol dengan
konsentrasi 10% dalam radikal bebas DPPH. Pengujian dengan
cara ini dilakukan dengan cara mengukur penangkapan radikal
sintetik dalam pelarut organik polar seperti metanol atau
etanol pada suhu kamar. Dengan uji ini, penangkapan radikal
DPPH oleh suatu senyawa diikuti dengan mengamati
penurunan absorbansi pada 517 nm yang terjadi karena
reduksi radikal tersebut oleh antioksidan (AH) atau bereaksi
dengan spesies radikal lain menurut reaksi:

DPPH. + AH → DPPH-H + A.
DPPH. + R.→ DPPH-R
Hasil dan Pembahasan
2. Uji Fisik Granul Serbuk S. platensis
Kompaktibilitas
Uji kompaktibilitas dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan granul untuk memadat menjadi massa yang
kompak. Kekerasan rata-rata masing-masing formula
memenuhi syarat kompaktibilitas tablet hisap (10 kg).
Sifat Alir
Sifat alir massa komponen tablet ataupun campurannya
penting untuk keseragaman pengisian massa tablet ke dalam
ruang kompresi/ die ataupun untuk homogenitas massa
tabletnya. Dapat dikatakan sifat alir semua formulasi baik
karena waktu alir yang dibutuhkan kurang dari 10 detik untuk
100 gram granul. Waktu alir ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti kerapatan jenis serbuk, porositas, bentuk, dan ukuran
partikel serbuk.
Hasil dan Pembahasan
Lanjutan...
Uji daya serap
Dari percobaan didapatkan data bahwa rata-rata kecepatan
penyerapan granul masing-masing formulasi adalah
0,6g/menit, 0,2g/menit, 0,1g/menit dan 0,2g/menit.
Hasil dan Pembahasan
3. Uji Fisik Tablet Hisap
Uji keseragaman
Dari hasil uji keseragaman bobot didapatkan data beberapa
bobot tablet yang menyimpang dari 5% yaitu satu tablet formula
2, 2 tablet formula 3, dan 1 tablet formula 4 dan tak ada stupun
tablet yang menyimpang lebih dari 10%. Dapat dikatakan bobot
tablet hisap hasil pengempaan seragam.
Uji kekerasan tablet
Uji dilakukan menggunakan alat hardness tester. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa rata-rata kekerasan tablet hisap
masing-masing formula memenuhi standar yaitu lebih dari 10 kg.
Uji kerapuhan
Hasil menunjukkan bahwa tablet hisap masing-masing formula
yang dibuat memenuhi syarat standar kerapuhan tablet (< 1 %
kehilangan bobot)
KESIMPULAN
Formulasi yang menghasilkan kenampakan fisik tablet hisap
paling baik adalah formulasi dengan menambahkan esens
peppermint dan menggunakan bahan baku manitol 100 %.
Banyaknya S. platensis yang ditambahkan pada pembuatan
tablet hisap berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan dan
tingkat kesukaan organoleptik tablet hisap yang dihasilkan.
Konsentrasi yang menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi
adalah penambahan S. platensis konsentrasi 10%.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai