Pengolahan Bahan Galian

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

PERKEMBANGAN PEMANFAATAN BAHAN GALIAN


BERDASARKAN PERKEMBANGAN PERADABAN MANUSIA

Disusun Oleh :
Nama : Donattianus Pebriadi
NIM : 710018013
Kelas : 02
Mata Kuliah : Pengolahan Bahan Galian

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
agar mahasiswa dapat mengetahui Perkembangan Pengolahan Bahan Galian Di
Indonesia. Dengan telah tersusunnya Makalah ini, maka saya selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Erry Sumarjono, S.T., M.T. Selaku dosen pengampu matakuliah Pengolahan


Bahan Galian, Program Studi Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta.

2. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan


kedepan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu
pengetahuan bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER ………………………………………………...………..… i


KATA PENGANTAR ……………………………………………….……......... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..….…. iii
BAB
I. PENDAHULUAN ……………………………………………...…... 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2. Maksud dan Tujuan …………………………………………….... 2
II. PEMBAHASAN ……………………………………………...…..…. 3
2.1. Pengertian Bahan Galian ……………………………………..….. 3
2.2. Jenis - jenis Bahan Galian …………………………………..…… 3
2.3. Pengolahan Bahan Galian …………………………………..…… 5
2.4. Pemanfaatan Bahan Galian Dalam Perkembangan Peradaban
Manusia …………………………………………………………. 11
III. PENUTUP ……………………………………………………...….. 15
3.1. Kesimpulan …………………………………………………….. 15
3.2. Saran …………………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...………... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sejarah pertambangan awal bermula sejak 8.000 tahun lalu di timur tengah
dengan di temukannya penggunungan tembaga di Turki meskipun penambangan
dan proses pengolahannya semakin tersebar 6.000 tahun lalu. Penambangan yg
tertua tercatat 43.000 tahun lalu berdasarkan peninggalan radiokarbon di Lion
Cave, Swazilan. pada zaman paleolitikum tersebut, manusia sudah menambang
hematit (Fe2O3) untuk membuat pigmen. penambang batu di duga berasal dari
umur yg sama juga di temukan di Hungaria yg di lakukan oleh manusia nenderthals
untuk senjata dan peralatan hidup. Jejak pertambangan oleh manusia purba juga
masih terlacak pada zaman neolitikum melalui tambang batu grimes graves di
Inggris yg beroperasi 3000-1900 SM dan krzemionki di Polandia yg beroperasi dari
3900-1600 SM.
Pertambangan logam, terutama emas mulai di lakukan sekitar 4000 tahun
lalu dengan metode tambang bawah tanah. Jejarawan Yunani, Agatharcides, sekitar
200 tahun SM menuliskan sistem pertambangan di Mesir. Pertambangan emas
Nubia menjadi pertambangan emas paling produktif selama Mesir kuno. Selain
emas, penduduk Mesir kuno juga sudah menambang malachite untuk ornamen dan
tembiker. Hingga sekira 2613-2494 SM, penduduk Mesir kuno sudah melakukan
eksplorasi dan penambangan di area Wadei Maghareh, Wadi Hamamat, Aswan,
dan khususnya tura di sekitar semenanjung Sinai.
Pentingnya barang tambang dalam kehidupan, ini yg di kenal dengan barang
tambang. Selain emas, barang tambang lain juga mewarnai kehidupan manusia.
Sepanjang hidupnya manusia memiliki setidaknya tiga jenis kebutuhan, yaitu
kebutuhan primer,kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier yg di penuhi dengan
memanfaatkan barang hasil bumi melalui aktivitas pertambangan. Kebutuhan
sandang, pangan, dan papan memerlukan barang hasil tambang untuk

1
menyokongnya. kebutuhan sandang, pangan di buat dengan peralatan mesin yg juga
di bangun dari barang campuran logam,baik besi,nikel,aluminium,dan lainya yg
seluruhnya berasal dari kegiatan pertambangan.
Kebutuhan papan yg juga sangat vital bagi manusia di sokong oleh
komoditas tambang, terlebih pada masa sekarang. Sebuah rumah di bangun dari
beragam komoditas tambang,misalnya untuk paku, atap, dan dinding. Paku berasal
dari campuran besi dan nikel; atap di buat dari rangka baja yg juga berasal dari
campuran biji besi dan nikel melalui proses metalurgi dengan campuran katalis batu
gamping. Dinding menggunakan semen yg di buat dari campuran batu gamping
batu bara,tanah liat, dan bahan campuran lainyg seluruhnya di ekstrasi dari barang
tambang.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
mengetahui perkembangan pemanfaatan bahan galian oleh manusia yang
dipengaruhi oleh perkembangan peradaban manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bahan Galian

Menurut undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 pasasl 2 tentang ketentuan


– ketentuan pokok Pertambangan, bahan galian diartikan sebagai unsur-unsur kimia
mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam batuan termasuk batu-batu mulia
yang merupakan endapan-endapan alam. Oleh karena itulah bahan galian atau hasil
tambang merupakan pengambilan hasil bumi yang berasal dari batuan induk yang
berasal dari dalam kerak bumi. Bahan galian memiliki beberapa kandungan unsur
zat mineral didalamnya.
Kandungan unsur zat mineral bahan galian yang paling tinggi adalah
kandungan air. Selain terdapat kandungan mineral berupa air, kandungan unsur zat
yang ada pada bahan galian juga terdapat dalam bentuk gas. Kandungan air dalam
bahan galian memiliki karakteristik homogen atau cenderung sama pada setiap
jenisnya. Sedangkan kandungan gas dalam bahan galian memiliki karakteristik
heterogen atau berbeda-beda pada setiap jenisnya.

2.2. Jenis-Jenis Bahan Galian

Menurut Undang - undang pertambangan, bahan-bahan galian dibagi atas


tiga golongan yaitu golongan bahan galian strategis atau bahan galian golongan A,
golongan bahan galian vital atau bahan galian golongan B dan golongan bahan
galian yang tidak termasuk dalam golongan a atau b ( bahan galian golongan C ).

a. Bahan galian golongan A atau Bahan Galian Stratergis


Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis merupakan bahan
galian yang digunakan untuk kepentingan pertahanan Negara Kesatuan

3
Republik Indonesia. Biasanya bahan galian golongan A dilindungi oleh
pemerintahan karena berhubungan dengan kepentingan militer. Bahan galian
golongan A yang digunakan untuk pertahanan bukan hanya untuk
kepentingan militer tetapi juga untuk menjamin perekonomian negara
Indonesia. Bahan galian golongan A sangat penting keberadaannya karena
kepentingan kedua hal tersebut. Contoh bahan galian golongan A adalah
minyak bumi, gas alam, aspal, batu bara, uranium, radium, bahan radioaktif,
nuklir, dan lain sebagainya.

b. Bahan galian golongan B atau bahan galian vital


Bahan galian golongan B atau bahan galian vital adalah bahan galian
yang digunakan untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Bahan galian
golongan B memiliki sifat umum bagi kebutuhan penduduk karena
diperlukan oleh semua orang. Contoh dari bahan galian golongan B ini sendiri
adalah besi, tembaga, emas, perak, kristal, intan, kuarsa, belerang, logam, dan
lain sebagainya.

c. Bahan galian golongan C atau bahan galian bukan stratergis dan vital
Klasifikasi jenis bahan galian menurut undang–undang pertambangan
yang terakhir adalah bahan galian golongan C atau bahan galian golongan
strategis dan vital. Bahan galian golongan C memiliki arti bahwa bahan galian
golongan ini memiliki sifat tidak langsung untuk pemanfaatannya baik bagi
manusia atau untuk keperluan perdangan. Contoh bahan galian golongan C
adalah asbes, nitrat, pospat, mika, marmer, batu apung, dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut Undang – undang No 4 Tahun 2009 Tentang


Pertambangan Mineral dan Batubara diatur bahwa usaha pertambangan dalam
rangka mengolah atau mengelola sumberdaya alam dibagi menjadi 2 yaitu
pertambangan mineral dan pertambangan batubara. Dimana pertambangan mineral
yang dimaksud yaitu pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral
logam, pertambangan mineral bukan logam dan pertambangan batuan.

4
a. Mineral radioaktif
Pertambangan mineral radioaktif ini seperti tellurium, vanadium,
zirconium, samarium, rubidium, thorium, uranium, radium, monasit.

b. Mineral logam
Pertambangan mineral logam seperti tembaga, timbal, seng, alumnia,
kalium, bauksit, galena.

c. Mineral bukan logam


Pertambangan mineral logam seperti intan, korundum, grafit, arsen, pasir
kuarsa, fluorspar, kriolit, yodiumdolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, batu
kuarsa, clay.

d. Pertambangan batuan
Pertambangan batuan seperti pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit,
tanah diatome, slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt.

2.3. Pengolahan Bahan Galian

Pengolahan bahan galian adalah suatu proses yang bertujuan untuk


menghilangkan mineral pengotor di dalam bahan galian. Pengolahan bahan galian
merupakan proses pemisahan mineral berharga dan ini mineral tidak berharga,
yang dilakukan secara mekanis sehingga akan mengahasilkan produk yang kaya
mineral berharga (konsentrat). Proses pemisahan ini didasarkan atas sifat fisik
mineral maupun sifat kimia fisika permukaan mineral. Dengan melakukan
pengolahan bahan galian diharapkan akan didapatkan beberapa keuntungan baik
secara ekonomis maupun teknis, antara lain:

1. Secara ekonomis
 Mengurangi ongkos angkut tiap ton logam dari lokasi penambangan
ke pabrik peleburan karena sebagaian mineral tidak berharga telah

5
terbuang selama proses pengolahan dan kadat bijih telah
ditingkatkan.
 Mengurangi jumlah flux yang ditambahkan dalam peleburan serta
mengurangi metal yang hilang bersama slag
 Menurunkan biaya peleburan tiap ton logam yang dihasilkan.

2. Secara teknis
 Bila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang
mempunyai kadar mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih
memudahkan untuk diambil metalnya.
 Adanya kemungkinan konsentrat mengandung lebih dari satu
mineral berharga maka ada kemungkinannya dapat diambil logam
lain sebagai sampingan.
Dalam pengolahan bahan galian dilakukan tiga tahapan utama yaitu preparasi,
konsentrasi dan dewatering.

a. Preparasi

Preparasi merupakan proses persiapan sebelum dilakukan proses


konsentrasi. Preparasi dilakukan melaui beberapa tahap, yaitu:
1. Kominusi
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses
meliberasi bijih. Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah
proses melepaskan bijih tersebut dari ikatannya dengan menggunkan
crusher dan grinding mill. Kominusi terbagi dalam tiga tahap yaitu:
1) Primary Crushing
Merupakan tahap pengancuran yang pertama, untuk material
yang berukuran besar ± 84 x 60 inchi dan produknya berukuran 4
inchi. Alat-alat yang digunakan dalam primary chrushing:
a. Jaw crusher
b. Gyratory crusher

6
2) Secondary Crushing
Merupakan tahap lanjutan dari primary crushing dimana ukran
umpan lebih kecil dari 6 inchi dan produknya berukuran 0,5 inchi.
Alat-alat yang digunakan:
a. Jaw crusher (kecil)
b. Gyratiry crusher (kecil)
c. Cone crusher
3) Fine Crushing (Grinding Mill)
Milling merupakan lanjutan dari proses primary crushing dan
secondary crushing. Proses penghancuran pada milling menggunkan
shearing stress.
Milling dklasifikasikan menjadi beberapa macam berdsarkan:
a. Bentuk Cell
b. Grinding media

2. Sizing
Sizing merupakan pengelompokan mineral, dapat dilakukan
dengan beberapa cara,yaitu:

1) Screening
Prosedur pemisahan komponen-komponen campuran dapat
dikelompokan menjadi dua golongan yaitu secara operasi difusional
(diffusional operation) dan pemisahan mekanik (mechanical
separation). Operasi diffusional adalah prosedur pemisahan
berdasarkan atas perpindahan fase atau perpindahan fase ke fase yang
lain, sedang pemisahan mekanik adalah prosedur pemisahan yang
meliputi partikel zat padat.

Screening adalah proses pengelompokan material berdasarkan


ukuran lubang ayakan sehingga ukurannya seragam. Bahan yang

7
ditahan oleh ayakan disebut oversize, yang melewati (lolos) disebut
undersize. Tujuan dilakukan screening adalah:
- Mempertinggi kapasitas unit operasi lainnya
- Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding
- Memenuhi permintaan pasar
- Menyempurnakan langkah dalam “concentration process”

3. Classifying
Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan berat
jenis partikel. dalam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk
bulat akan mengendap lebih cepat daripada partikel yang ringan dan
berbentuk tidak teratur. Berdasarkan media pemisahnya, classifying
terdiri atas:

1) Sorting classifier menggunakan cairan kental


Pada sorting classifier, kondisi pengendapannya adalah
“hindered setting” yaitu pengendapan yang mengalami hambatan
meskipun dalam media yang kental. Mineral yang mempunyai berat
jenis yang berat akan lebih dahulu mengendap jika dibandingkan
dengan mineral yang mempunyai berat jenis ringan. Contoh-contoh
yang termasuk dalam sorting classifier adalah Evan classifier,
Fahrenwald sizer dan Hydrotator classifier.

2) Sizing classifier menggunkan cairan encer


Dalam sizing classifier diperlukan penambahan air disamping air
yang telah ada dalam suspensi. Sizing classifier ini menggunakan
kondisi free settling yaitu pengendapan dari material secara individu
yang mengendap secara langsung/tanpa hambatan dari material lain.
Classifier dibagi menjai dua macam yaitu: settling cone dan
mechanical classifier.

8
3) Sizing classifier menggunakan udara.

Pada sizing classfier karena menggunakan udara maka classifier


ini sering disebut dengan pneumatic classifier. Kebanyakan
penggunaan classifier ini adalah untuk menghilangkan debu-debu
dengan menggunakan hembusan udara yang dilengkapi dengan alat
pengumpul debu/kotoran.

b. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan suatu proses pemisahan antara mineral berharga
dengan mineral tak berharga sehingga didapatkan kadar yang lebih tinggi dan
menguntungkan. Ada beberapa cara pemisahan yang mendasarkan pada sifat
fisik mineral diantaranya adalah:
1. Warna, kilap dan bentuk kristal
Konsentrasi yang dilakukan dengan tangan biasa (hand picking/hand
sorting)

2. Gravity concentration
Konsentrasi yang berdasarkan pada berat jenis.

3. Sifat kemagnetan
Mineral dipisahkan berdasarkan sifat kemagnetan yang dimiliki. Alat
yang biasa digunakan adalah magnetic separator. Alat ini berkerja
berdasarkan kuat lemahnya mineral; tersebut tertarik oleh magnet
sehingga antara mineral magnetis dan non magnetis dapat dipisahkan.
Pemisahan dapat dilakukan dalam keadaan kering ataupun basah.

4. Daya hantar listrik


Alat yang biasa digunakan adalah high tension separator atau electro
static separator yang hasilnya berupa mineral konduktor dan non
konduktor. Proses ini selalu dilakukan dalam keadaan kering.

9
5. Sifat permukaan mineral
Permukaan mineral ada yang bersifat senang dan tidak senang
terhadap gelembung udara. Untuk mengubah mineral yang senang
terhadap air menjadi senang terhadap udara biasanya digunakan reagent
kimia seperti Collector, Modifier dan Frother. Dengan memberikan
gelembung udara maka mineral akan terpisah. Sehingga antara mineal
yang dikehendaki dan tidak dikehendaki dapat dipisahkan. Proses
semacam ini biasanya disebut sebagi flotasi.

c. Dewatering

Dewatering merupakan proses pemishan antara cairan dengan pedatan.


Proses ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu:
1. Thickening
Thickening yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan
berdasarkan atas kecepatan mengendap partikel atu mineral dalam suatu
pulp. Alat yang biasanya digunakan adalah thickener.

2. Filtarsi
Proses filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari campuran fasa
cair. Pada filtrasi secara garis besar pemisahannya adalah material
ditampung dalam suatu filter maka material tersebut akan tetap berada di
atas filter sedangkan air akan lolos meninggalkan filter. Lolosnya air ini
disebabkan adanya gaya dorong. Gaya dorong ini dapat berupa gaya
gravitasi, gaya tekan dan gaya sentrifugal. Proses filtrasi akan
memerlukan perlakukan khusus bila padatan yang akan dipisahkan mulai
terdeformasi dan akan sukar tertahan pada medium penyaringnya.

3. Drying
Drying adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara
pemanasan sehingga padatan benar-benar bebas dari cairan. Pada drying

10
pemisahannya dilakukan dengan cara penguapan (evaporasi. Dalam hal
ini jumlah energi yang digunakan per unit massa dari liquid besar karena
“specific heat” dan “laten heat” penguapan air besar sehingga sering
membuat kesulitan dalam pengolahan bahan galian dan memperbesar
biaya operasi. Metode drying terbagi atas tiga hal,yaitu flash drying,
rotary drying, dan rubble-hearth drying

2.3. Pemanfaatan Bahan Galian Dalam Perkembangan Peradaban


Manusia

Penggunaan produk tambang atau mineral oleh manusia telah dikenal sejak
300.000 SM yakni pada zaman paleolitikum atau zaman batu. Pada saat itu manusia
menggunakan batu yang sudah diolah untuk bertani dan berburu. Selain itu, batu-
batu yang ada dibentuk dan diolah menjadi tempat tinggal. Dalam
perkembangannya, batu-batuan tersebut digunakan untuk tempat ibadah seperti
candi hingga punden. Sejarah pemanfaatan bahan galian di Indonesia sudah dimulai
sejak abad ke–16 dimana pada saat itu yang berkuasa adalah Vereenigde Oost
Indische Compagnie atau dikenal dengan sebutan VOC. Dimana pada saat itu VOC
ini melakukan pengerukan sumberdaya alam dan menjadikan rakyat di kepulauan
Indonesia sebagai tenga kerja bagi keuntungan perdagangan mereka, berjalannya
cara-cara kerja VOC ini erat kaitannya dengan bagaimana kebijakan-kebijakan
tentang SDA ditetapkan di kepulauan Indonesia pada waktu itu dengan berbagai
bentuk dan dinamika.

Di zaman dahulu, bahan galian ini hanya diambil unsur berharganya seperti
mineral emas untuk dijual sehingga mendapatkan keuntungan. Namun seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi, pengolahan bahan mineral menjadi
beragam dengan teknologi yang semakin modern. Hasil produk dari pengolahan
bahan galian tersebut juga bermacam-macam. Di kehidupan manusia banyak bahan
galian yang dimanfaatkan untuk menunjang dan membantu kegiatan manusia,
bahan galian yang sering dimanfaatkan manusia antara lain :

11
a. Emas dan Perak
Emas dan perak adalah unsur dalam bidang kimia. Merupakan logam
mulia karena tidak berkarat dan tidak bereaksi dengan asam. Pemanfaatan
emas sangat banyak sekali, terutama sebagai perhiasan pastinya. Manfaat lain
dari emas adalah untuk investasi, pada sambungan rangkaian elektronika
membutuhkan terminal anti karat, pada industry kimia, dan pada bidang
kesehatan.
Perak juga merupakan logam mulia yang juga tak kalah penting. Dalam
keuangan/moneter perak diakui dunia. Perak juga digunakan dalam perhiasan
dan dekorasi karena keindahannya. Selain itu pemanfaatan perak pada
kehidupan manusia juga banyak sekali. Contoh pada terapannya perak
digunakan pada reflektor panel tenaga surya, penyejuk udara, pemurnian air,
kedokteran, fotografi, elektronika, biologi, dan berbagai industry di dunia.

b. Minyak Bumi dan Gas alam


Minyak bumi atau yang biasa disebut juga sebagai emas hitam,
merupakan produk hasil dari penambangan sumur-sumur minyak di area
tertentu pada kerak bumi. Pada lokasi penambangan minyak bumi, biasanya
disertai dengan keluarnya gas alam. Kedua bahan tambang ini sangat
bermanfaat sebagai sumber energi dan bahan bakar dalam terapannya di era
dewasa ini. Struktur kimia dari minyak bumi dan gas alam sangat heterogen,
terdiri dari banyak rantai hidrokarbon. Karena itu minyak bumi dibawa ke
tempat kilang minyak sehingga senyawa-senyawa hidrokarbon ini bisa
dipisahkan dengan teknik distilasi dan proses kimia yang lain. Hasil
penyulingan minyak inilah yang digunakan manusia untuk berbagai macam
kebutuhan.
Beberapa produk dari hasil penyulingan minyak bumi contohnya LPG,
gas butana, bensin, bahan bakar jet, minyak tanah, minyak bakar dan diesel.
Sementara itu produk turunannya sangat banyak. Termasuk diantaranya aspal
& Pelumas.

12
c. Batubara
Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Pengertiannya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, yang terbentuk karena endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utama dari batu bara tersusun dari karbon,
hidrogen dan oksigen.
Kebutuhan industri akan batu bara diantaranya untuk PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga Uap), industri pleburan baja, industry semen & aluminium,
pabrik kertas, farmasi, produksi pupuk pertanian, produksi zat perwarna,
produksi bahan plastik dll. Banyak sekali sektor industri membutuhkan batu
bara untuk melakukan pembakaran sebagai sumber daya produksi yang hemat
dan bernilai ekonomis.

d. Timah dan Tembaga


Tembaga dan timah pasti tidak bisa lepas dari kehidupan kita setiap hari.
Semua peralatan listrik dan elektronik yang kita gunakan mengandung
tembaga dan timah. Perpaduan tembaga dan timah akan menjadi perunggu.
Bisa dipastikan perunggu juga dibuat untuk piala dan medali pada Olimpiade.
Tembaga merupakan salah satu logam yang berperan sangat penting dalam
sejarah umat manusia. Tembaga termasuk logam yang pertama kali
ditambang. Tembaga telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu. Tembaga
berperan penting untuk peradaban manusia, terutama pada Zaman Perunggu
(3000-1000 SM). Pada waktu itu tembaga dipadukan dengan timah menjadi
perunggu. Perunggu kemudian diolah menjadi berbagai macam peralatan,
senjata, koin, alat musik dan perhiasan.
Timah digunakan untuk melapisi baja, hingga didapatkan baja ringan
tahan karat yang digunakan dalam infrastruktur bagunan. Bisa kita juga
jumpai juga pada alat masak, sepeda & kendaraan bermotor menggunakan
baja ringan. Timah juga digunakan sebagai pembungkus makanan, ya,
aluminium foil dan kaleng merupakan produk hasil olahan timah. Timah juga
satu-satunya logam yang digunakan untuk menyambung rangkaian

13
elektronika dengan solder. Ini mungkin yang sering kita ketahui dalam
praktik kehidupan kita. Semua alat elektronika menggunakan timah dalam
rangkaiannya.

e. Besi dan Baja


Logam besi telah digunakan sejak zaman kuno, meskipun paduan
tembaga, yang memiliki suhu leleh lebih rendah, digunakan lebih awal dalam
sejarah manusia. besi murni relatif lunak, tetapi didapat dengan peleburan
secara signifikan mengeras dan diperkuat dengan karbon dari proses
peleburan. Dengan campuran tertentu dari karbon (antara 0,002% dan 2,1%)
akan dihasilkan baja, yang mungkin sampai 1000 kali lebih keras dari besi
murni. Logam besi mentah diproduksi, dimana bijih dikurangi,dan dicampur
dengan kandungan karbon yang tinggi.
Baja merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan
produksi lebih dari 1,3 miliar ton tiap tahunnya. Baja merupakan komponen
utama pada bangunan, infrastruktur, kapal, mobil, mesin, perkakas, dan
senjata. Baja modern secara umum diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya
oleh berbagai lembaga.
Baja termasuk material yang mahal dan hanya digunakan ketika tidak ada
material alternatif yang lebih murah, khususnya untuk bagian tajam dari
pisau, alat pencukur, dan pedang, dan berbagai alat perkakas yang
membutuhkan bagian yang keras dan tajam. Baja pada saat itu juga digunakan
untuk pegas, termasuk pegas yang digunakan pada jam.

f. Mineral
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya
memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Mineral
memiliki bentuk teratur berupa kristal dan terbentuk secara alami. Mineral
memiliki struktur bentuk dan warna beragam. Karena keindahannya beberapa
mineral dikategorikan sebagai batu mulia dan bisa memiliki harga yang
sangat mahal.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pengolahan bahan galian adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menghilangkan mineral pengotor di dalam bahan galian. Pengolahan bahan galian
merupakan proses pemisahan mineral berharga dan ini mineral tidak berharga,
yang dilakukan secara mekanis sehingga akan mengahasilkan produk yang kaya
mineral berharga (konsentrat). Dalam pengolahan bahan galian dilakukan tiga
tahapan utama yaitu preparasi, konsentrasi dan dewatering.
Penggunaan produk tambang atau mineral oleh manusia telah dikenal sejak
300.000 SM yakni pada zaman paleolitikum atau zaman batu. Pada saat itu manusia
menggunakan batu yang sudah diolah untuk bertani dan berburu. Namun seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi, pengolahan bahan mineral menjadi
beragam dengan teknologi yang semakin modern. Hasil produk dari pengolahan
bahan galian tersebut juga bermacam-macam. Salah satu contoh dari pemanfaatan
bahan galian yaitu gas alam yang kini banyak digunakan sebagai bahan bakar baik
untuk kendaraan, pembangkit listrik dan lainnya.

3.2. Saran
Saran dari penulis yaitu agar pembaca dapat menyimak isi dari makalah ini
sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca seputar pengolahan
bahan galian dan sejarah pertambangan. Tidak lupa pula kritik dan saran sanngat
diharapkan agar makalah ini dapat menjadi sumber informasi semakin baik untuk
pembacanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Nursanto, E. (2015, April). Pengolahan Batubara dan Pemanfaatannya untuk


Energi. In Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan (pp. 1-1).
Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009
tentang pertambangan mineral dan batubara. Petromindo. Com.

Perpres, R. I. (1967). Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-


Ketentuan Pokok Pertambangan. no, 163, 1-9.
Oksarendra, I. (2020, Januari 15). Sejarah Pertambangan dan Pentingnya Barang
Tambang dalam Kehidupan. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/indaoksa/5e1e7c2bd541df6d5d0d4212/sejar
ah-pertambangan-dan-pentingnya-barang-tambang-dalam-
kehidupan?page=2

Pr, H. (2016, November 12). Manfaat Nyata Hasil Tambang untuk Mempermudah
(hingga Menunjang) Kehidupan Manusia. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/denpasarhenri/5826b4e4919773ee137be966
/manfaat-nyata-hasil-tambang-untuk-mempermudah-hingga-menunjang-
kehidupan-manusia?page=all

Prihardhani, R. A. (2020, April 25). Pengertian Bahan Galian, Jenis, dan


Contohnya. Retrieved from Dosen Geografi.com:
https://dosengeografi.com/pengertian-bahan-galian/

Uopdana, A. (2020, Mei 21). Sejarah Pertambangan di Nusantara (Indonesia) dari


Masa VOC hingga Orde Baru. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/arifuop/5ec644eb097f3601c6164fa2/sejarah
-pertambangan-di-nusantara-indonesia-dari-masa-vereenigde-oost-
indische-compagnie-voc-sampai-orde-baru?page=5

16
vVhavgoD. (2011, Februari 10). Pengolahan Bahan Galian. Retrieved from
Blogger: http://vvhavgod.blogspot.com/2011/02/pengolahan-bahan-
galian.html

17

Anda mungkin juga menyukai