LAPRAK 1 - Nur 'Ainiyyah Hasni - 4211419032

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

RANCANGAN PRAKTIKUM GELOMBANG

“OSILASI TEREDAM”

Nama Praktikan :
Nur ‘Ainiyyah Hasni
(4211419032)
Rekan Kerja :
Nida Rihadatul Aisy Nahdah
(4211419011)
“GETARAN TEREDAM PEGAS PADA MEDIUM FLUIDA”

A. Jenis praktikum
Getaran teredam
B. Tujuan
Menentukan besarnya koefisien redaman getaran suatu beban massa dalam
larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
C. Landasan Teori
Suatu benda dengan massa m dikaitkan pada ujung pegas. jika benda tersebut ditarik dari
kedudukan setimbang dan kemudian dilepaskan, maka benda akan berosilasi dengan frekuensi
alam

k m
ω=
√ m atau periode getarannya adalah
T =2 π
√ k
Pada sistem ini, gaya gesek antara massa dengan lantai diperhitungkan besarnya gaya gesek
sebanding dengan kecepatan
F dx
gesek=−bv =−2 mγ
dt

b
Dengan γ = = frekuensi redaman.
2m
Dibawah pengaruh gaya gesek, maka persamaan gerak massa dinyatakan dengan

d2 x dx
m 2
=−kx−2 mγ (1.1)
dt dt
e γt
Persamaan diatas dikalikan dengan ,kemudian ruas kanan dipindahkan ke kiri, sehingga
m
persamaan dapat diubah menjadi

d2 x
e
γt
[{ dt 2
dx 2
dt } 2 2
+2 γ + γ x + ( ω0 −γ ) x =0
] (1.2)

Atau
d 2 γt
2
{e x( t)}+ ( ω02−γ 2 ) {e γt x (t)}=0 (1.3)
dt
k
Dengan ω 0=
√ m
yang merupakan frekuensi alamiah pengayun. Dengan peubah tak bebas baru

x t=e γt x (t ), persamaan (1.3) merupakan persamaan getaran tak teredam untuk peubah x t yang
terbentuk
d2 2 2
x + ω −γ ) xt =0
2 t ( 0 (1.4)
dt

Sehingga penyelesaiannya kika benda dimasukkan kedalam suatu cairan dan digetarkan, maka
benda akan bergetar sesuai dengan persamaan

x ( t )= Ae− γt sin ( ω' t +φ ) atau x ( t )= Ae− γt cos ( ω' t+φ )


Frekuensi sudut getarannya sesuai dengan yang dinyatakan dengan persamaan dibawah ini
2
k b

Dengan
ω '= ω 2 −γ 2=
√ 0 √ −( )
m 2m (1.5)

m adalah massa benda,



ω0 adalah
T 0 , dengan T adalah periode getaran benda di udara
0


ω' adalah T ' , dengan T’ adalah periode getaran benda di dalam cairan
γ = frekuensi redaman
k = konstanta pegas
b = koefisien redaman
Jika persamaan (1.1) di atas dikuadratkan akan kita peroleh
2
b
ω' 2=ω 2−
0 ( )
2m

Besarnya koefisien redaman adalah


2

b=2 m ω 2 −ω '
0 (1.6)
2 k 2π
Dengan ω 0 = dan ω' = , maka besarnya koefisien redaman adalah
m T
k
𝑏 = 2𝑚
√ m
−¿ ¿
(gambar getaran teredam)

Pada banyak system, gerak osilasi adalah yang terpenting, seperti pada jam dan
alat music, sehingga redaman diminimalkan.Pada system lain, osilasi adalah masalah,
seperti pada pegas mobil, sehingga besar redaman yang tepat diinginkan Redaman
yang dirancang dengan baik diperlukan untuk semua jenis aplikasi.

Terdapat tiga jenis redaman (damping) yang dialami oleh benda yang
berosilasi, antara lain redaman terlalu rendah(underdamped), redaman
kritis (Critical damping) dan redaman berlebihan(over damping).

(gambar getaram teredam rendah, kritis, dan berlebih)

1. Teredam Lanjut (Overdamping)


Terjadi saat q bernilai riil dan lebih dari nol, yaitu saat γ 2 >ω20
Konstanta A1 dan A2 diperoleh dari syarat awal
Gerakan berupa eksponensial, meluruh dengan dua buah konstanta peluruhan: ( γ −q )
dan ( γ +q)
Setelah partikel diberikan perpindahan awal dan dilepaskan tanpa kecepatan awal,
partikel tidak sempat berosilasi karena terdapat gaya redam yang kuat.
Solusi
x ( t )= A 1 e−( γ−q ) t + A2 e−(γ +q ) t

2. Teredam Kritis (Critical Damping)

Terjadi saat q bernilai sama dengan nol, yaitu saat γ 2=ω 20.
Kedua konstanta peluruhan sama dengan γ
Kedua konstanta A1 dan A2 tidak lagi saling bebas.
Solusi:
x ( t )= At e−γt + B e−γt
Penyelesaian mengandung dua fungsi yang berbeda, t e−γt dan e−γt , dan dua konstanta
integrasi, A dan B.
Setelah partikel diberikan perpindahan awal dan dilepaskan tanpa kecepatan awal,
partikel juga tidak berosilasi, tetapi akan kembali menuju ke posisi setimbang secara
asimtotik.

3. Teredam Lambat (Underdamping)


Terjadi saat q bernilai imajiner, yaitu saat γ 2 <ω20
Setelah partikel diberikan perpindahan awal dan dilepaskan tanpa kecepatan awal,
partikel akan berosilasi.
Muncul faktor −γ dalam pangkat eksponen pada solusi yang mengakibatkan gerakan
akan teredam.
Definisikan

k c2
2
ω d= √ ω −γ =
0 − 2
m 4 m2 √
dengan ω 0 dan ω d masing-masing adalah frekuensi sudut untuk osilator harmonik tak
teredam dan teredam lambat.
Solusi:
x ( t )=e−γt ( A (ω d t+θ 0) )

x ( t )=e−γt ( A sin sin(ω d t+ ϕ0) )


Tampak bahwa solusi untuk gerak teredam lambat cukup identik dengan gerak tak
teredam.
Perbedaannya:
Keberadaan faktor e−γt mengakibatkan osilasi yang akan semakin teredam
Karena adanya gaya redam, frekuensi sudut osilator teredam lambat adalah ω d, bukan
ω 0.
Periode osilator teredam lambat

2π 2π
T d= =
ωd ( ω2 −γ 2) 1/ 2
0

(Giancoli DC. 2014 .Fisika .Jakarta .Erlangga )

D. Alat dan bahan :


Alat :
1. Statif 1 buah
2. Pegas 1 buah
3. Beban berpengait 100 g, 120 g, 140 g, 160 g, 180 g, 200 g
4. Gelas ukur 1000 ml
5. Stopwatch 1 buah
6. Neraca 1 buah
7. Mistar 1 buah

Bahan:
1. Air 1000 ml
2. Gula Pasir 500 gram

E. Langkah percobaan
Menentukan konstanta pegas redaman di
udara
1. Menyediakan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyusun alat seperti rancangan gambar (1.1) dengan menggunakan massa beban
berpengait yaitu 100 g
Gambar (1.1)
3. Memberi simpangan pada pegas dan beban
sebesar 5 cm kemudian dilepaskan
4. Mengukur waktu tempuh osilasi sebanyak 10
getaran dengan stopwatch
5. Mencatat data pengukuran pada table
Beban pengamatan
Air
6. Mengulangi prosedur 3-6 sebanyak dua kali
percobaan dengan massa beban 100 gram
7. Mengulangi langkah 3-7 dengan lima variasi
massa beban yang berbeda

Percobaan Fluida
1. Menyediakan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyusun alat seperti rancangan gambar 1.2 dengan menggunakan massa beban
berpengait yaitu 100 g serta air sebanyak 1000mL

Gambar 1.2
3. Memberikan simpangan sejauh 3 cm pegas dan beban kemudian melepaskannya
sehingga terjadi osilasi.
4. Mengukur waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan 5 kali getaran.
5. Mencatat hasil pengukuran waktu dan periodenya.
6. Mengulangi langkah 3-5 dengan menambahkan gula dengan konsentrasi yang berbeda
yaitu 20g/L, 40g/L, 60g/L, 80g/L, dan 100g/L .

F. Data dan Analisis Data


1. Menentukan Konstanta Pegas di udara

N Massa t1(s) t2(s) t3(s) t́ (s) T(s) T2(s)


o Beban (kg)
4.0133333
1 0.1 3.77 4.01 4.26 0.40133333 0.161068444
3
4.4666666
2 0.12 4.34 4.41 4.65 0.44666667 0.199511111
7
4.8933333
3 0.14 5.06 4.89 4.73 0.48933333 0.239447111
3
5.2433333
4 0.16 5.29 5.3 5.14 0.52433333 0.274925444
3
5.5066666
5 0.18 5.46 5.37 5.69 0.55066667 0.303233778
7
6 0.2 5.77 6.02 5.94 5.91 0.591 0.349281

2. Menentukan koefisien redaman pegas pada larutan gula

Volume Air : 1000mL

No Massa Massa Waktu untuk 5 Getaran T (s) T́ (s)


Benda 100 Gula (s)
(g) Terlarut
(kg)
t1= 2.58 T01 = 0. 516
t2 = 2.47 T02 = 0.494
1 Larutan Air 0.00 0.513
t3 = 2.65 T03 = 0.53

Larutan T1 = 2.78 T01 = 0.556


2 Gula 0.02 t2 = 2.48 T02 = 0. 496 0.545
dengan t3 = 2.92 T03 = 0.584
Berbeda t1 = 3.24 T01 = 0.648
3 Konsentrasi 0.04 t2 = 3.34 T02 = 0.668 0.646
t3 = 3.11 T03 = 0.622
4 0.06 t1 = 3.92 T01 = 0.748 0.808
t2 = 4.09 T02 = 0.818
t3 = 4.11 T03 = 0.822
t1= 4.78 T01 = 0.956
5 0.08 t2= 4.88 T02 = 0.934 0.955
t3= 4.67 T03 = 0.976
t1 = 5.02 T01 = 1.004
6 0.10 t2 = 5.22 T02 = 1.044 1.03
t3 = 5.34 T03 = 1.068

1. Menentukan Konstanta Pegas dengan metode grafik


2π k
𝜔=
T
, 𝜔=
√ m
2π k
T
=
m √
m
T = 2π
√ k
2 4 π2
T = m
k
Dimana T 2(sumbu y)
4 π2 4 π2
(gradient atau kemiringan), k =
k tan α
m (sumbu x)
membuat grafik T2 terhadap m
x y
10 ×10−2 16 ×10−2
12 ×10−2 20 ×10−2
14 × 10−2 24 × 10−2
16 ×10−2 27 ×10−2

18 ×10−2 30×10−2

20 ×10−2 35 ×10−2

Grafik hubungan antara periode kuadrat dengan massa


5
tan α 1= =2,5
2
4
tan α 0= =2
2

4
tan α 2= =2
2

Grafik T2 terhadap m
4
tan α 0= =2
2
5
tan α 1= =2,5
2
4
tan α 2= =2
2
4 π 2 39,4384
k ❑= = =19,7192
tan α 0 2

∆ tan α =¿ tan α 0−tan α 1∨+¿ tan α 0 −tan α 2∨ ¿ ¿


2
0,5
∆ tan α =¿ 2−2,5∨+¿ 2−2∨ ¿ = =0,25 ¿
2 2
4 π2 39,4384
∆ k= 2
∆ tan α= ×0,25=2,4694 N /m
tan α 0 4
∆k 2,4694
Ktpn relatif = ×100 %= × 100 %=12,523 %
k 19,7192

2. Menentukan besarnya koefisien Redaman Pegas


Massa Benda
m = 0,1 kg
∆ m=0 ,1 x nst
∆ m=0 ,1 x 0 ,001
∆ m=0 , 0001kg

 Periode di Udara
T 01=0,377
T 02=0,401
T 03=0,426
T´ 0=0,3413
∆ T 01=|T 01−T́ 0|=0,0357

∆ T 02=|T 02−T́ 0|=0,0597

∆ T 03=|T 03−T´ 0|=0,0847


T 0=0,34 ± 0,06

 Periode di Air
T ' 1=0 , 516
T ' 2=0,494

T '3 =0 ,53
T´ ' =¿0,513
∆ T ' 1=|T ' 1−T´ ' |=0,002

∆ T ' 2=|T ' 2−T´ ' |=0,019

∆ T ' 3=|T '3 −T´ '|=0,016


T ' =0 , 51± 0,01
 Periode di Larutan Gula 20 g/1000ml
T ' 1=0,556
T ' 2=0,496
T ' 3=0,584
T´ ' =0,545
∆ T ' 1=|T ' −T´ '|=0,011
1

∆ T ' 2=|T ' −T´ '|=0,049


2

∆ T ' 3=|T '


−T́ |=0,038
'
3

T ' =0,55 ±0,01


Menentukan besar koefisien redaman pegas pada air

2π 2 2π 2
b=2 m
√( T0
− '
T ) ( )
2π 2 2π 2
b=2 ×0,1
√( ) (
0,3413

0 ,513)=2,74882

Menentukan Ktpn
δb 2 2 δb 2 2 δb 2 2
∆ b=
√( S +
δm ḿ )
δ T́ ( ) ( )
ST́ +
0
S
δT' T
0
'
2


2π 2 2 π 2 2 2
−4 πm 4 πm
∆ b=
( √( ) ( ) )
2 S ḿ2 + S T́ 2 + ST 2
T0

T'
( √(T0 3 1
2
1
− 2
T0 T ' ) ) ( √( 0

T' 3 1
2
1
− 2
T0 T ' ) ) '

2 2 2 2 2 2
∆ b=√ ( 27,48822 ) ( 0,0001 ) + (−14,44988 ) ( 0,0357 ) + ( 4,25521 ) ( 0,002 )
∆ b=0,516
Besar koefisien redaman padammedium air adalah b=( 2,75 ±0,52 ) kg /s

Uji Ketelitian
- Ktpn Relatif yang didapat dari hasil praktikum
∆b
Ktpn relatif = x 100 %
b
0,516
Ktpn relatif = x 100 %
2,74882
Ktpn relatif =18,7717 %
- Ketelitian yang didapat
Ketelitian=100 %−Ktpn Relatif
Ketelitian=100 %−18,7717 %
Ketelitian=81,2283 %

Menentukan besar koefisien redaman pegas pada larutan


gula
2π 2 2π 2
b=2 m
√( T0 ) ( )
− '
T

2π 2 2π 2
b=2 ×0,1
√( 0,3413 ) (

0,545
=2,87054 )
Menentukan Ktpn
δb 2 2 δb 2 2 δb 2 2
∆ b=
√( δm ḿ)
S +
δ T́( ) ( )
ST́ +
0
S
δT' T 0
'
2


2π 2 2 π 2 2 2
−4 πm 4 πm
∆ b=
( √( ) ( ) )
2 S ḿ2 + S T́ 2 + ST 2
T0

T'
( √(T0 3 1
2
1
− 2
T0 T ' ) ) ( √( 0

T' 3 1
2
1
− 2
T0 T ' ) ) '

2 2 2 2 2 2
∆ b=√ ( 0,827016 ) ( 0 , 0001 ) + ( 13,83719 ) ( 0 , 0357 ) + ( 3,39835 ) ( 0,011 )

∆ b=0,4959
Besar koefisien redaman pada larutan gula adalah ( 2,8 ± 0,49 ) kg/s

Uji Ketelitian
- Ktpn Relatif yang didapat dari hasil praktikum
∆b
Ktpn relatif = x 100 %
b
0,4959
Ktpn relatif = x 100 %
2,87054
Ktpn relatif =17,2581 %
- Ketelitian yang didapat
Ketelitian=100 %−Ktpn Relatif
Ketelitian=100 %−17,2581 %
Ketelitian=82,7419 %

E. Hasil Eksperimen dan Pembahasan


 Hasil dari praktikum yang pertama yaitu menentukan besarnya
nilai konstanta pegas pada benda bermassa dengan menggunakan

N N
ralat grafik didapatkan nilai k = 19,7192 dengan ∆ k=2,4694
m m
dan Ktpn relatif =12.523 %
Penulisan angka berarti {AB}  Karena ktpn relatif ≥ 10% maka
penulisan hasil eksperimen menggunakan 2 AB
Jadi, k = (1,9 ± 0,1¿ x 10 N / m
 Hasil yang didapatkan dari praktikum getaran teredam pada benda
bermassa 100 gram untuk koefisien redamannya pada medium air
dengan menggunakan ralat perambatan diperoleh b=( 2,7 ± 0,52 ) kg
/s dengan kesalahan relatif 18,7717 % dan ketelitian 81.2283 %.
 Hasil yang didapatkan dari praktikum getaran teredam pada benda
bermassa 100 gram untuk koefisien redamannya pada medium
larutan gula konsentrasi dengan menggunakan ralat perambatan
diperoleh b=( 2,9 ±0,49 ) kg /s dengan kesalahan relatif 17,2581 %
dan ketelitian 82,7419 %
 Jika kita bandingkan dari hasil praktikum di atas berdasarkan
analisis ketelitian dan ketepatan hasil percobaan pada kedua
medium tersebut, didapatkan bahwa pada medium larutan gula
dengan Konsentrasi 20g/1000mL kesalahan relatif lebih kecil
dibandingkan dengan medium air. Untuk melakukan praktikum
lebih lanjut, ada beberapa saran yaitu:
a. Memvariasikan massa benda
b. Menyamakan volume kedua medium

F. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan yaitu menentukan koefisien getaran redaman
pada benda dalam medium air dan medium larutan gula dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
a) Perbedaan massa jenis zat cair sangat berpengaruh dalam penentuan koefisien
redaman
b) Waktu yang diperlukan benda untuk berosilasi sebanyak 5 kali pada medium
larutan gula sama dengan medium air
c) Periode yang diperoleh mempengaruhi hasil koefisien redaman pada medium
air maupun larutan gula

G. Daftar Pustaka
1. Tipler PA.2015.Fisika Untuk Sains dan Teknik.Jakarta.Erlangga
2. Giancoli DC.2014.Fisika.Jakarta.Erlangga
3. Siti Khanafiyah. 2020. Fenomena Gelombang. Semarang: Universitas
Negeri Semarang
H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai