Pengaruh Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Smartphone Samsung

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

Disusun oleh

Anniza Alinayah 90200119089

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021


BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini banyak sekali terdapat merk-merk smartphone yang ditawarkan kepada
konsumen seperti merk IPHONE, SAMSUNG, OPPO, VIVO , dan lain-lain. Dimana perkembangan
masing-masing jenis smartphone yang berusaha untuk membuat produknya lebih unggul
dibandingkan dengan merek lain maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang
peranan yang penting dalam mendukung kelangsungan usaha dan suatu perusahaan. Dengan kata
lain pihak pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan
melayani untuk memuaskan konsumennya.

Dalam memahami perilaku konsumen tidak mudah karena konsumen memiliki sifat yang berbeda-
beda gaya dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping oleh kondisi eksternal dan intemal
lainnya yang berakibat langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor ekstemal termasuk,
kebudayaan, sub-budaya, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi, dan keluarga.
Sedangkan faktor internalnya adalah faktor yang ada pada diri konsumen itu sendiri (psikologis)
yang meliputi: belajar kepribadian, konsep diri, serta sikap. (Stanton, 1996: 155).

Dan oleh sebab itu, dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut, berusaha mengimbanginya,
yakni mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan terus berlanjut demi
kelangsungan hidup produsen itu sendiri.

Tidak semua jenis smartphone diminati oleh sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya
beberapa saja. Smartphone SAMSUNG sepertinya sudah merebut banyak hati orang dengan
manfaat dan keunggulan yang SAMSUNG berikan . Melihat keadaan ini saya tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen yang merupakan salah satu dasar dalam
menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada
konsumen sehingga diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan yang berakibat
langsung pada peningkatan pasar,

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan, maka dapat diidentifikasikan beberapa
hal sebagai berikut:
 Banyaknya merk-merk smartphone yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.
 Smartphone merupakan salah satu alat berkomunikasi yang cukup efisien dan mudah
digunakannya.
 Pentingnya memahami prilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan.
 Smartphone SAMSUNG diminati oleh mahasiswa Uin Alauddin Makassar.

Sehingga berdasarkan uraian diatas, permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah faktor-faktor seperti harga, sekera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi
secara simultan mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli smartphone SAMSUNG ?
2. Dari faktor-faktor tersebut, faktor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh
terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian smartphone SAMSUNG !

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang dicapai adalah sebagai berikut :

1.1 Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian smartphone SAMSUNG , dilihat
dari harga, selera, kuallitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi.

1.2 Untuk melihat faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen dalam penelitian ian
smartphone SAMSUNG .
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetian Pemasaran

Sehubungan dengan permasalahannya yang terdapat dalam penelitian ini maka teori- teori dan
konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan dewasa, pemasaran
memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk bertahan menjalan usaha bergelut
dalam persaingan dunia. Pemasaran faktor penting sebagai strategi perusahaan dalam
menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan konsumen. Kata pemusaran
berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan dengan mempertemukan permintaan dan
penawaran.

Menurut Kotler (2002: 9) "proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka Pemasaran dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bemilai dengan pihak lain".

Menurut Stanton (1996: 6) "adalah suatu sistem keseluruhan dari kegatan-kegiatan usaha yang
mengatur pemasaran, menentukan harga, menentukan harga, tata barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial."

Menurut Lamb, Hair, Me Daniel (2001: 6) "Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi." Dari ketiga definisi diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasamya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual
barang atau jasa tetapi juga termasuk kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
dengan benisaha mempengaruhi konsumen untuk membeli barang dan jasa pensahaan melalui
perjanjian, penawaran, dan pertukaran yang bemilai

. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen
tersebut. (So in it to use to develop, to develop the price, use, and order product in more
better. Dengan mengetahui prilaku konsumen, manajer akan melihat izin, menentukan, serta
menentukan segmentasi pasar.

2. Prilaku Konsumen

Menurut Swasta (1996: 6) "Prilaku konsumen dapat didefisikan sebagai kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan temasuk mempergunakan barang dan
menentukan kegiatan-kegiatan tersebut." Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson (200: 6)
"Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi kejadian disekitur
lingkungan, dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka."
Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada dua hal yang penting dari prilaku konsumen yaitu
proses yang tepat dan kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam penilaian,
mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis. Dengan kata lain
prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-
tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruki Prilaku Pembelian Konsumen

a. Kebudayan

Kebudayaan berpengaruh pengaruh luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen yang
terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya karakter yang paling penting dari
suatu sosial yang membedakannya hanyalah dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan
merupakan keinginan dan prilaku paling mendasar, Masing-masing budaya terdiri dari
keseluruhan suatu budaya, terbagi dakam suatu strata atau kelas sosial, kelas sosial merupakan
kelompok orang yang sama -sama mempertimbangkan persamaan diantara mereka sendiri.

b. Faktor Sosial

Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat orang lain dari sekitar dan lingkungannya
tentang produk apa yang akan dibeli. Karena lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap
prilaku konsumen, faktor sosial terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu: kelompok acuan, keluarga, dan
peran seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat
membuat keputusan kosumsi, keluaga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling
penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli
barang sehari-hari. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status
pemakainya.

c. Faktor Pribadi

Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa.
Barang yang dibeli secara otomatis oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup Pilihan yang
ditawarkan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktifitas dan gaya
hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan barang dan jasa yang berkualitas. Konsep
kepribadian dan konsep diri juga mempenganahi pilihan produk, konsep diri adalah bagaimana
konsumen memprepsikan diri mereka sendiri yang mencakup persepsi, persepsi-persepsi,
keyakinan, dan evaluasi diri karena sangat berguna dalam menganalisis prilaku konsumen
sehingga perusahaan mengunakan konsep yang berhubungan dengan keprinadian seseorang.

4. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli sebuah masalah atau
kebutuhan. pembeli merasakan perbedaan antara keadaan akatualnya dengan keadaan yang
diingunkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar dan haus siat mencapai titik tertentu
dapat menjadi seorang pria. Kebutuhan dapat juga ditimbulkan oleh rangsangan eksternal
seperti ketika memperhatikan atau melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidenti fikasi
rangasangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis bproduk. Pemasar
kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang mampu memacu minat konsumen.

5. Pencarian Informasi Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, muka produk dan merk
harus diidentifikasikan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam mencapai berbagai altematif
untuk memunskan kebutuhan konsumen atas kepercayaan oleh faktor-fak tor seperti beberapa
banyak biaya waktu, beberapa banyak informasi dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang
sudah dimiliki konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber
informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif dari tiap sumber tersebut
terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum konsumen mendapatkan informasi
tentang suatu produk dari sumber komersinl yaitu sumber yang didiominasi oleh pemasar.

6. Evaluasi Altematif Jika semua alternatif yang wajar diidentifikasikan, konsumen harus
mengeveluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria
evaluasi yang konsumen asuransi pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk.
Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan orang lain. Beberapa
konsep dasar akan membantu pemasar dalam memahami evaluasi konsumen yaitu yang
pertama berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari mafaat tertentu dari
suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap orang sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan
kebutuhan,

7. Keputusan Pembelian Setelah mencari dan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan
pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan
Yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang
bergantung pada merk, harga, tempat penjualan, wama, dan lain-lain.

8. Prilaku Paska pembelian suatu produk, bagi konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan seseorang. Perasaan konsumen setelah melakukan pembelian dapat
mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakn konsumen
kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut, Biasanya konsumen akan mengalami
kerugian pumabeli, kesalahan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap
alternatif yang dimiliki konsumen yang memiliki kelebihan dan kekurangan.

B. Kerangka Analisa
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan smartphone SAMSUNG
dilingkungan mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Tanggapan terhadap pelanggan

Tingkat kepuasan pelanggan smartphone SAMSUNG dilingkungan mahasiswa UIN Alauddin


Makassar

C. Hipotesis Penelitian

a. Hipotesis I

Ho: Diduga faktor-faktor seperti harga, selera kualitas, harga jual kembali, prestice, dan
promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian
smartphone SAMSUNG.

Ha: Diduga faktor faktor seperti harga, selera, kualitas, harga kembali, prestice, dan promosi,
secara simuitan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian smartphone
SAMSUNG .

b. Hipotesis II Ho: Diduga faktor kualitas tidak berpengaruh dominan terhadap prilaku
konsumen dalam pembelian smartphone SAMSUNG dilingkungan UIN Alauddin Makassar.

Ha: Diduga faktor pengaruh pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian
smartphone SAMSUNG dilingkungan UIN Alauddin Makassar.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme,digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B.Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan penelitian asosiatif/hubungan,


yang menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih.Penelitian ini menguji dua variabel
yaitu variabel independen dan variabel dependen.Variabel independen dalam penelitian ini
adalah kepuasan dan pengaruh terhadap perilaku konsumen ,sedangkan variabel dependen
adalah pengaruh pembelian dari konsumen.

Dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan model teorisasi yaitu Teorisasi Deduktif dimana
teori masih menjadi alat penelitian sejak memilih menemukan masalah, mengembangkan teori
yang sudah ada membangun hipotesis serta mengujinya dengan teori yang sudah ada dan
melakukan pengamatan(observasi) sebagai pengumpulan dilapangan sampai dengan menguji
data .

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

 Data Kualitatif

Yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur-literatur serta
teori-teori yang berhubungan dengan penelitian penulis

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa:

a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui
wawancara dan kuesioner di lapangan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode data dalam penelitian ini adalah:


a. Interview Yaitu suatu metode yang langsung mengadakan wawancara kepada koresponden
dengan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data primer.

b. Quesioner Yaitu teknik pengambilan data dengan memberikan pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk menjawab.

E. Metode Pengumpulan

Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

 Wawancara

Wawancara(interview)merupakan teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk


keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu. Data yang diperoleh dengan
teknis ini adalah dengan cara tanya jawab secara lisan danbertatap muka secara langsung
antara seorang atau beberapa orang pewawancara dengan seseorang atau beberapa orang
narasumber.Hal ini dilakukan untuk mendapat gambaran dari permasalahan yang biasanya
terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.

Anda mungkin juga menyukai