Gibbs
Gibbs
Gibbs
PERCOBAAN VI
Nama Praktikan :F
NIM : 19
UNIVERSITAS X
2020
PERCOBAAN 6
A. TUJUAN
Menentukan perubahan entalpi dan perubahan energi bebas Gibbs suatu reaksi melalui
pengukuran beda potensial sel elektrokimia.
B. DASAR TEORI
D. CARA KERJA
Gelas kimia 3 buah
Elektroda
yang sesuai diisi masing-masing
dan sudah dimasukkan Larutan CuSO4, ZnSO4, dan FeSO4
dibersihkan
dengan sesuai larutannya konsentrasi 1M dengan volume 25 ml.
amplas.
Rangkaian sel
terdiri dari
dihubungkan
diamati
Beda potensial
Ulangi langkah di atas untuk suhu 150C, 200C, 250C, 300C, dan
350C.
E. DATA PENGAMATAN
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 1,094
= - 211.142 joule
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 1,092
= - 210.756 joule
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 1,092
= - 210.756 joule
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 1,088
= - 209.984 joule
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 1,060
= - 204.580 joule
T (K) E⁰ (volt)
288 1,094
293 1,092
298 1,092
303 1,088
308 1,060
Grafik Hubungan antara T terhadap E (Zn dan
Cu)
1
f(x) = − 0 x + 1.51
1 R² = 0.64
1 E⁰ (volt)
E⁰ ()Volt
Persamaan regresi :
y = A + Bx
y = 1,5143 + ( – 0,0014)x
= 1,5143 – 0,0014x
E = A + BT
E = 1,5143 – 0,0014T
E = 1,5143 – 0,0014T
E = 1,1111 volt
E = 1,5143 – 0,0014T
E = 1,1041 volt
E = 1,0971 volt
E = 1,5143 – 0,0014T
E = 1,0901 volt
E = 1,5143 – 0,0014T
E = 1,0831 volt
e. Perhitungan ∆H
∆H = ∆G⁰ + T∆S
{
= ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE )} dengan ( ∂∂ TE ) p = - 0,0014
1) Suhu 15⁰C (288 K)
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p}
= - 211.142 + 288 (2 x 96500 x - 0,0014)
= - 288.959,6 joule
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 210.756 + 293 (2 x 96500 x - 0,0014)
= - 289.924,6 joule
3) Suhu 25⁰C (298 K)
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 210.756 + 298 (2 x 96500 x - 0,0014)
= - 291.275,6 joule
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 209.984 + 303 (2 x 96500 x - 0,0014)
= - 291.854,6 joule
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 204.580 + 308 (2 x 96500 x - 0,0014)
= - 287.801,6 joule
∆G⁰= - n x F x Esel
= - 2 x 96500 x 1,10
= - 212.300 joule
∂E
∆H = ∆G⁰ + T nF { ( )}∂T
p
∆ Gteori−∆ Gpercobaan
% kesalahan = x 100%
∆Gteori
= 0,727%
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 0,584
= - 112.712 joule
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 0,609
= - 117.537 joule
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 0,620
= - 119.660 joule
∆G⁰ = - n x F x E⁰
= - 2 x 96500 x 0,623
= - 120.239 joule
= - 2 x 96500 x 0,590
= - 113.870 joule
T (K) E⁰ (volt)
288 0.584
293 0.609
298 0.620
303 0.623
308 0.590
Persamaan regresi :
y = A + Bx
y = 0.4502 + 0.0005x
E = A + BT
E = 0.4502 + 0.0005T
E = 0,4502 + 0,0005T
E = 0,4502 + 0,0005 (288 K)
E = 0,5942 volt
E = 0,4502 + 0,0005T
E = 0,5967 volt
E = 0,4502 + 0,0005T
E = 0,5992 volt
E = 0,4502 + 0,0005T
E = 0,6017 volt
E = 0,4502 + 0,0005T
E = 0,6042 volt
e. Perhitungan ∆H
∆H = ∆G⁰ + T∆S
{
= ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE )} dengan ( ∂∂ TE ) p = 0,0005
1) Suhu 15⁰C (288 K)
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 112.712 + 288 (2 x 96500 x 0,0005)
= - 84.920 joule
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 117.537 + 293 (2 x 96500 x 0,0005)
= - 89.262,5 joule
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 119.660 + 298 (2 x 96500 x 0,0005)
= - 90.903joule
∂E
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( )}
∂T
p
= - 90.999,5 joule
{
∆H = ∆G⁰ + T n x F x ( ∂∂ TE ) p }
= - 113.870 + 308 (2 x 96500 x 0,0005)
= - 84.148 joule
∆G⁰= - n x F x Esel
= - 2 x 96500 x 0,78
= - 150.540 joule
∂E
∆H = ∆G⁰ + T nF { ( )}
∂T
p
= - 121.783 joule
∆ Gteori−∆ Gpercobaan
% kesalahan = x 100%
∆Gteori
= 20,513%
G. PEMBAHASAN
Praktikum dengan judul “Perubahan Entalpi dan Perubahan Energi Bebas Gibbs” bertujuan
untuk menentukan perubahan entalpi dan perubahan energi bebas Gibbs suatu reaksi melalui
pengukuran beda potensial sel elektrokimia. Dalam praktikum ini digunakan beberapa alat
diantaranya multimeter untuk mengukur beda potensial dari kedua larutan, termometer untuk
mengukur suhu larutan, gelas kimia 50 ml untuk wadah masing-masing larutan, gelas beaker
dilengkapi es batu untuk menurunkan suhu larutan, jembatan garam untuk mengalirkan ion dari
kedua larutan, dan waterbath untuk memanaskan atau menaikkan suhu larutan. Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu akuades, larutan CuSO 4 1M, larutan ZnSO4 1M, larutan
FeSO4 1M, dan elektroda Cu; Zn; serta Fe yang telah diamplas.
Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu mengambil sebanyak 25 ml
masing-masing larutan CuSO4 1M, larutan ZnSO4 1M, dan larutan FeSO4 1M kemudian
dimasukkan ke dalam gelas kimia. Selanjutnya diukur suhu larutan yang akan dijadikan sebagai
suhu standar. Elektroda logam yang sudah diamplas dimasukkan ke dalam masing-masing
larutan hingga tercelup dalam larutan. Elektroda logam ini diamplas terlebih dahulu karena sifat
logam yang mudah teroksidasi menjadikan permukaannya itu bukanlah logam sesungguhnya
melainkan oksidanya sehingga akan mengahambat reaksi, oleh karenanya elektroda logam ini
perlu diamplas terlebih dahulu untuk menghilangkan oksida dipermukaannya.
Kemudian hubungkan larutan yang telah dimasukkan ke dalam gelas kimia ke jembatan
garam, yaitu larutan CuSO4 dengan larutan ZnSO4 dan larutan CuSO4 dengan larutan FeSO4.
Jembatan garam terbuat dari agar-agar, yang dimasukkan ke dalam pipa U untuk memungkinkan
ion mengalir dalam larutan yang terhubung. Elektroda yang sudah terdapat dalam larutan
disambungkan ke multimeter, dimana elektroda Cu disambungkan ke elektroda positif (katoda),
dan elektroda Zn / Fe disambungkan ke elektroda negatif (anoda). Setelah terpasang sempurna,
multimeter dihidupkan dengan memilih voltmeter. Dengan begitu, multimeter akan
menampilkan beda potensial dari dua larutan yang terhubung. Saat menggunakan multimeter
untuk mengukur beda potensial, ditunggu hingga angka yang ditampilkan menjadi konstan.
Suhu yang digunakan dalam praktikum ini juga divariasi yaitu 150C, 200C, 250C, 300C, dan
350C. Suhu standar yang digunakan yaitu 250C. Untuk menurunkan suhu sehingga didapat suhu
150C dan 200C digunakan gelas beaker yang diisi dengan es batu. Sedangkan untuk menaikkan
suhu menjadi 300C dan 350C digunakan waterbath agar suhu yang dicapai sesuai keinginan.
Setelah dilakukan pengukuran beda potensial dengan multimeter maka didapatkan hasil beda
potensial (E) dari masing-masing larutan pada berbagai suhu. Sehingga grafik hubungan antara T
terhadap E pada masing-masing suhu yaitu:
1 R² = 0.64 E⁰ (volt)
1 Linear (E⁰ (volt))
1
285 290 295 300 305 310
T (Kelvin)
Dari grafik di atas diperoleh regresi sebesar y = 1,5143 + (-0,0014x) atau E = 1,5143 + (-
0,0014T).
E⁰ (volt)
0.6 f(x) = 0 x + 0.45 Linear (E⁰ (volt))
0.58 R² = 0.05
0.56
285 290 295 300 305 310
T (Kelvin)
Dari grafik tersebut diperoleh regresi sebesar y = 0,4502 + 0,0005x atau E = 0,4502 + 0,0005T.
Regresi dari grafik tersebut dapat digunakan untuk menentukan ∆H. Namun sebelum
menentukan ∆H dari grafik, dihitung terlebih dahulu ∆G0 dari masing-masing larutan dengan
berbagai suhu yang ada menggunkana rumus:
∆G0 = -n.F.E0
dengan n adalah jumlah elektron yang terlibat, F adalah bilangan faraday (96500 coulomb) dan
E0 adalah beda potensial (volt).
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan ∆G0 dari masing-masing larutan dengan berbagai
suhu seperti yang ada pada perhitungan.
Setelah didapatkannya ∆G0 masing-masing larutan dalam berbagai suhu dan regresi
berdasarkan grafik di atas dapat dihitung besarnya ∆H menggunakan rumus:
∆H = ∆G0 + T∆S
∂E
∆H = ∆G0 + T(n.F ( ))
∂T P
∂E
dengan besarnya ( )P pada Zn│Zn2+║Cu2+│Cu sebesar -0,0014 dan pada
∂T
Fe│Fe2+║Cu2+│Cu sebesar 0,0005 yang diperoleh dari slope regresi grafik di atas.
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh besarnya ∆H masing-masing larutan dalam berbagai
suhu seperti yang ada di perhitungan.
Untuk mengetahui persen kesalahan dari percobaan ini, dihitung E0sel dan ∆G0 dalam
kondisi standar 25oC (298 K) secara teoritis. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa untuk
Zn│Zn2+║Cu2+│Cu besarnya E0sel teoritis sebesar +1,10 volt, ∆G0 teoritis sebesar -212.300 joule
dan ∆H teoritisnya sebesar - 291.275,6 joule. Sedangkan untuk Fe│Fe2+║Cu2+│Cu diperoleh
E0sel teoritis sebesar + 0,78 volt dan ∆G0 teoritis sebesar - 150.540 joule dan ∆H teoritisnya
sebesar - 292.819,6 joule. Dari perhitungan ini, dapat ditentukan besarnya persen kesalahan pada
praktikum ini menggunakan rumus:
∆ G° teori−∆ G ° percobaan
%Kesalahan = x 100%
∆ G° teori
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dengan judul “Perubahan Entalpi dan Perubahan Energi Bebas Gibbs”
ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Perubahan entalpi (∆H) sebesar:
∆H (joule) ∆H (joule)
Suhu (K)
Zn│Zn2+║Cu2+│Cu Fe│Fe2+║Cu2+│Cu
288 - 288.959,6 joule - 84.920 joule
293 - 289.924,6 joule - 89.262,5 joule
298 - 291.275,6 joule - 90.903 joule
303 - 291.854,6 joule - 90.999,5 joule
308 - 287.801,6 joule - 84.148 joule
2. Perubahan energi bebas gibbs (∆G0) sebesar:
∆G0 (joule) ∆G0 (joule)
Suhu (K)
Zn│Zn2+║Cu2+│Cu Fe│Fe2+║Cu2+│Cu
288 - 211.142 joule - 112.712 joule
293 - 210.756 joule - 117.537 joule
298 - 210.756 joule - 119.660 joule
303 - 209.984 joule - 120.239 joule
308 - 204.580 joule - 113.870 joule
K. DAFTAR PUSTAKA
Dogra, S., & Dogra, S. (1990). Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI Press.
Keenan, C. W. (1980). Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Yogyakarta, 2020