Kelompok 4 - Sap - Gout

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

“ ARTHRITIS GOUT”

Dosen pengampu : Kartinah, S.Kep.,M.P.H

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Kelas 6B

HUSNAJIYAH IKAMDA ( J210180056 )

ADE AL MUNAWIR ( J210180068 )

MUSTIKA ADELIA ( J210180074 )

ZAINUDDIN SIRADJUDDIN ISA ( J210180080 )

ERNI EKA SUSANTI ( J210180100)

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2020/2021


SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Gangguan sistem Muskuloskeletal


Sub pokok bahasan : Gout (asam urat)
Tempat : Rumah Ny. S
Sasaran : Keluarga Ny. S
Waktu : Rabu 12 Mei 2021 Pukul 10.00 Wib s/d selesai

A. TUJUAN
 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Gout (asam urat), klien  mampu memahami
tentang Gout (asam urat)
 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Gout (asam urat), diharapkan peserta


penyuluhan mampu :
1. Klien mampu menjelaskan pengertian gout (asam urat)
2. Klien mampu menjelaskan penyebab gout (asam urat)
3. Klien mampu menjelaskan tanda dan gejala gout (asam urat)
4. Klien mampu menjelaskan stadium penyakit gout (asam urat)
5. Klien mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan kadar
gout (asam urat)
6. Klien mampu menjelaskan komplikasi gout (asam urat)
7. Klien mampu menjelaskan penatalaksanaan gout (asam urat)
8. Klien mampu menjelaskan cara pencegahan gout (asam urat)
9. Klien mampu menjelaskan cara perawatan gout (asam urat)secara mandiri

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode
 Ceramah
 Tanya jawab

Media dan alat


 Leaflet

Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Rabu 12 Mei 2021
Pukul : Pukul 10.00 Wib s/d selesai
Tempat : Rumah Ny. S

C. Setting Tempat

Media

keterangan :
presenter

klien

D. Pengorganisasian

 Presenter : Ade Al Munawir

E. Rincian Tugas
 Presenter : Memberikan penyuluhan

F. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian gout (asam urat)
2. Penyebab gout (asam urat)
3. Tanda dan gejala gout (asam urat)
4. Stadium penyakit gout (asam urat)
5. Faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan kadar gout (asam urat)
6. Komplikasi gout (asam urat)
7. Penatalaksanaan gout (asam urat)
8. Cara pencegahan gout (asam urat)
9. Cara perawatan gout (asam urat)secara mandiri

G. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam Kata-kata/


 Memperkenalkan  Mendengarkan kalimat
diri dan menyimak
 Menyampaikan  Bertanya
tentang tujuan mengenai
pokok materi perkenalan dan
 Menyampaikan tujuan jika ada
pokok pembahasan yang kurang jelas
Kontrak waktu
Penyampaian materi
2. Pelaksanaan 25  Mendengarkan Lembar
menit  Menjelaskan penjelasan dan balik
pengertian gout menyimak
(asam urat)
 Menjelaskan
penyebab gout
(asam urat)
 Menjelaskan tanda
dan gejala gout
(asam urat)
 Menjelaskan
stadium penyakit
gout (asam urat)
 Menjelaskan faktor
yang mempengaruhi
terjadinya
peningkatan kadar
gout (asam urat)
 Menjelaskan
komplikasi gout
(asam urat)
 Menjelaskan
penatalaksanaan
gout (asam urat)
 Menjelaskan cara
pencegahan gout
(asam urat)
 Menjelaskan
cara perawatan gout
(asam urat)secara
mandiri
a.      
3. Penutup 10  Memberikan  Memperhatikan Kata-kata/
menit kesempatan bertanya  Bertanya kalimat
 Melakukan evaluasi  Sasaran dapat
 Menyampaikan menjawab tentang
kesimpulan materi pertanyaan yang
 Membagikan leaflet diajukan
dan reinforcement  Mendengarkan
 Mengakhiri  Merespon
pertemuan dan  Menjawab salam
menjawab salam
H. Evaluasi
Dilakukan dengan tanya jawab dan kuisioner

I. Daftar Pustaka

Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan V. Jakarta :
Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :Media
Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke,
Cetakan 1,  Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1.  Nopember, Araska Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth,  Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

Lampiran Materi
ARTHRITIS GOUT

A. DEFINISI GOUT (ASAM URAT)


Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang di sebabkan
oleh tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Gout
berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan
kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah
lebih dari 7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk pria adalah 8
mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi
kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia) (Brunner
dan Suddarth, 2012).
Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas,
pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005).
Gout merupakan penyakit  metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam
urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005).
Gout bisa diartikan sebagai sebuah penyakit dimana terjadi penumpukan asam
urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.
Gout ditandai dengan serangan berulang arthritis (peradangan sendi) yang akut,
kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan
tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis dan cidera (Naga, 2012).
Arthrtis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambran khusus, yaitu
arthritis akut, artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita, pada pria
seringkali mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati
masa menopouse (Mansjoer, 2009)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gout merupakan penyakit metebolik yang ditandai
dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi yang umumnya lebih
banyak menyerang pada laki-laki.

B. PENYEBAB
Menurut Mansjoer (2012), Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat, karena itu dilihat
dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golongan metabolik, kelainan ini
berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat hiperurisemia. Hiperuresemia pada
penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebakan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit lain seperti leukimia,
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuh distal
yang sehat, penyebab ini tidak diketahui
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada
gromerulonefritis
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis hal ini tidak
penting
Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai penyebab asam urat
adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya seperti daging,
makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur dan kembang kol
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama
gangguan ginjal
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama diuretika
( furosemida dan hidroklorotiazida )
6. Penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olah raga
berlebihan
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam perkembangan gout adalah
faktor yang menyebabkan terjadinya hiperurisemia diantaranya adalah :
1. Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :
a. Gout primer : akibat pembentukan langsung asam urat yang berlebih.
b. Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit
atau pemakaian obat-obatan.
Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout adalah
1. Diit tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang ditimbulkanya
dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal (seperti : aspirin, diuretik)

C. TANDA DAN GEJALA

Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa
juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan asam urat muncul
sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di
mana kadar asam urat dalam darah di atas normal.

Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,6 - 6
mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut, kebanyakan menyerang
pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah,
mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan
persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut
yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang.
Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku
dan lain-lain. Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering merasa nyeri atau
pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah Anda terkena asam urat atau tidak
dengan cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:

1. Kesemutan dan linu.


2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar
biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan
tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta dalam
jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga diperlukan cuci
darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan
kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat seperti
demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain seperti denyut
jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul
pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat akan mulai
muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa gejala awal yang terasa pada
persendian biasanya akan berlangsung selama beberapa hari dan kemudian
menghilang sampai dengan serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar
diwaspadai untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat ditandai dengan
nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang
hebat tersebut berlangsung selama 24 jam. Selanjutnya, berangsur berkurang sampai
menghilang dalam waktu 3-7 hari. Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan
menjadi normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun.

Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan kedua dan selanjutnya sulit diprediksi. Namun, dari
berbagai penelitian dikemukakan bahwa semakin tinggi kadar asam urat, semakin sering juga
terjadi serangan nyeri dengan berbagai komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari
tangan, tetapi menyebar ke pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain pada tangan,
dan otot. Nyeri akan semakin bertambah saat tengah malam. Sendi yang terserang akan
tampak merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya terasa panas, dan persendian sulit
digerakkan. Selain itu, badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang,
dan jantung berdebar. (Silvia 2009).

D. STADIUM PENYAKIT ASAM URAT

Menurut Mutia Sari (2010) sama halnya dengan penyakit kanker, penyakit asam urat
terdiri atas beberapa stadium. Kasus asam urat tingkat keparahannya terdiri dari empat
tahapan/stadium:
1. Tahap Asimtomatik (stadium I)

Tanda-tanda penyakit asam urat/gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai
dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak
merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun batu
ginjal atau batu urat di saluran kemih.

2. Tahap Akut (stadium II)

Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang
hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan
muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari.

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya terjadi
selelah satu sampai dua tahun kemudian.

4. Tahap Kronik (stadium IV)

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau perubahan bentuk
pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut gejala
irreversibel atau arthritis asam urat kronis. Pada kondisi ini frekuensi kambuh akan semakin
sering dan disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi.
Bila demikian bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau lumpuh karena sendi menjadi
kaku kaku tak bisa ditekuk.

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PENINGKATAN KADAR


ASAM URAT

Menurut Khosam A. S. Harlinawati (2008) terjadinya gangguan asam urat dipicu oleh
beberapa hal. Berikut ini faktor risiko yang membuat seseorang terserang asam urat.

1. Senyawa purin berlebih

Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Kadar asam
urat meningkat karena asupan makanan tinggi purin. Jenis makanan yang tinggi purin,
misalnya jeroan, seafood, makanan kaleng, dan kaldu daging.

2. Genetik
Adanya riwayat asam urat dalam keluarga membuat risiko terjadinya asam urat menjadi
semakin tinggi.

3. Konsumsi alkohol berlebih

Alkohol merupakan penghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.

4. Berat badan berlebih

Kondisi berat badan yang berlebih (gemuk) dapat menyebabkan asam urat. Hal ini
disebabkan lemak yang banyak terdapat pada tubuh orang gemuk menghambat pengeluaran
asam urat melalui urin.

5. Obat tertentu

Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh, seperti diuretik (peluruh air kencing) dan aspirin (pencegah
serangan jantung).

6. Gangguan fungsi ginjal

Asam urat dikeluarkan bersama urin melalui ginjal. Jika terjadi gangguan pada ginjal,
pengeluaran asam urat juga terganggu.

7. Usia

Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini disebabkan pria
mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih tinggi dibanding wanita. Kandungan
asam urat pada wanita baru meningkat selelah menopause.

8. Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes mellitus)

Beberapa ahli menyatakan bahwa pada dasarnya asam urat bukan penyakit pokok. Ia menjadi
penyerta dari penyakit degeneratif. Jika kadar asam urat tinggi, perlu dicurigai adanya
penyakit degeneratif.

9. Kurang minum

Kurang minum memicu pengendapan asam urat dan menghambat pengeluaran asam urat.

F. KOMPLIKASI
Tidak jarang, penderita menjadi depresi karena kualitas dan produktivitasnya
menurun drastis. Yang harus diwaspadai adalah komplikasi di kemudian hari, seperti
benjolan pada bagian tubuh tertentu, kerusakan tulang dan sendi sehingga dapat
pincang,peradangan tulang,kerusakan ligamen dan tendon (otot ), batu ginjal, kerusakan
ginjal, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

G. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medik

Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pada asam urat dibagi menjadi dua :
1. Penatalaksanaan secara akut
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan pasien
dengan serangan akut artithis gout. Yang pertama bahwa pengobatan serangan
akut dengan atau tanpa hiperuresemia tidak berbeda. Juga diperhatikan agar
penurunan asam urat serum tidak dilakukan tergesa-gesa karena penurunan
secara mendadak seringkali mencentusakan serangan lain atau mempersulit
penyembuhan. Obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:
a) kolkisin
Merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan artrithis gout maupun
pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek samping yang sering
ditemui diantaranya sakit perut diare mual atau muntah-muntah. Kolkisin
bekerja pada peradangan terhadap kristal urat dengan menghambat
kemotaksis sel radang. dosis oral 0,5-0,6 ml/jam sampai nyeri mual atau
diare hilang. Kemudian obat dihentikan, biasanya pada dosis 4-6 mg,
maksimal 8 gram. Kontra indikasi pemberian oral jika terdapat inflamatory
bowel diseases. Dapat diberikan intravena pada pasien yang tidak dapat
menelan dengan dosis 2-3 mg/hari, makasimal 4 mg. Hati-hati karena
potensi toksisitas berat. Kontra indikasinya pada pasien ginjal atau hati.
b) OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan, yang paling sering digunakan
adalah indometasin. Dosis awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam
diteruskan sampai gejala menghialang (5-10 hari). Kontra indikasinya jika
terdapat ulkus peptikum aktif, gangguan fungsi ginjal dan riwayat alergi
terhadap OAINS. Kolkisin dan OAINS tidak dapat mencegah akumulasi
asam urat, sehingga tofi, batu ginjal dan arthritis gout menahun yang
destruktif dapat terjadi setelah beberapa tahun.
c) Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jiak sendi yang
terserang monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya
triamsinolon 10-40 mg intraaktikular untuk gout poliartikular, dapat
diberikan secara intravena (metilpredinsolon 40mg /hari, tapering off! Hari)
atau oral (prednison 40-60mg/hari, tapering off! Hari). Mengingat
kemungkinan terjadi artritis septik, maka harus dilakukan aspirasi sendi dan
sedian apus gram dari cairan sendi sebelum diberikan kortikosteroid.
d) Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Janan diberikan aspirin karena
dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan
memperberat hiperuresimia.
e) Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah
serangan menghilang artrithis gout dapat kambuh jbila terlalu cepat
bergerak.
2. Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapaan urat dalam jaringan dan menurunkan
frekuensi serta keparahan serangan.
a) Diet
Dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta
diet rendah purin (tidak usah terlalu ketat). Hindari alkohol dan makanan
tinggi purin (hati, ginjal, ikan, sarden, daging kambing, dan sebagainya),
termasuk manis. Perbanyak minum. Pengeluran urin 2 liter/hari atau lebih
akan membatu pengeluaran asam urat dan mengurangi pembentukan
endapan disaluran kemih.
b) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan peningkatan kadar asam urat
seperti tiazid. Diuretik, aspirin. Dan asam mekotinat yang menghambat
ekskresi asam urat dari ginjal.
c) Kolkisisn secara teratur diindikasikan untuk :
1) Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini tidak
mempengaruhi tingginya kadar asam urat namun menurunkan frekuensi
terjadinya seranagan.
2) Menekan serangan akut yang dapat terjadi akibat perubahan mendadak
dari kadar asam urat serum dalam pemakaian obat urikosuri atau
allopurinol.
d) Penurunan kadar asam urat serum
Diindikasikan pada arthritis akut yang sering dan tidak terkontrol
dengan kolkisin, terdapat endapan tofi atau kerusakan ginjal. Tujuannya
untuk mempertahankan kadar asam urat serum dibawah 6 mg/dL, agar tidak
terbentuk kristalisasi urat. Ada dua jenis obat yang dapat digunakan yaitu
kelompok urikosurik dan inhibitor xantin oksidase seperti allopurinol.
Pemilihannya tergantung dari hasil urun 24 jam. Kadar dibawah 1000
mg/hari menandakan sekresi asam urat yang rendah, sehingga harus
diberikan obat urikosurik sedangkan untuk pasien dengan kadar asam urat
lebih dari 1000 mg/hari diberikan alopurinol karen terjadi produksi asam
urat yang berlebihan.
b. Penatalaksanaan Komplementer
Selain pentalakasanaan secara medik, menurut sustrani (2005), dapat
menggunakan penatalaksanaan secara komplementer salah satunya dengan
menggunakan terapi herbal
Banyak Jamu-jamuan dan ramuan herbal telah digunakan selama berabad-abad
untuk memperbaiki regulasi asam urat darah dan menghilangkan efek samping
(komplikasi) asam urat. Tanaman obat asli Indonesia (OAI) yang mempunyai
indikasi kuat untuk mengatasi asam urat yang telah melalui pengujian klinis juga
tersedia, antara lain :
1) Meniran
Mengandung falavonid kuesetin dan gilkosida flavonoid yang efektif
menghambat produksi asam urat selain kaya garam kalium yang bekerja
sebagai deuritika
2) Daun sendok
Biji dan daunya mengandung falvonoid apegin dan akubin, serta mineral
kalium yang efektif sebagai obat antiasam urat. rebus daun sendok-segar 15 g
atau kering 10 g- dalam 3 gelas air, sampai h 1 gelas. Minum sekaligus dipagi
hari ketika perut masih kosong.
3) Sambiloto
Mengandung flavonoid apigenin, mineral kalium dan zat pahit senyawa
laktone andrografolid sebagai anti radang dan analgetik. Pilih daun sambiloto
segar berukuran sedang sebanyak 15 helai atau bila berbentuk kering 10 g,
seduh dalam secangkir air mendidih, tutup, diamkan ± 10 menit, sering dan
minum sekaligus.
4) Daun salam
Berkhasiat sebagai diueritika, analgesik, dan antiradang yang efektif.
5) Daun suruh
Mengandung alkaloid tanin, minyak atsiri ( yang mudah menguap). Dan
kalsium aksalat, berkhasiat sebagai antiradang dan analgetik.
6) Kunyit
Kunyit mempunyai khasiat utama untuk meperbaiki dan menyehatkan
pencernaan, tapi juga bekerja sebagai antiradang, dan telah digunakan dalam
pengobatan tradisional cina dan india (ayurveda) untuk mengatasi asam urat,
artritis dan radang tulang alinya. Sebagai pencegahan seranagn asam urat.

H.  PENCEGAHAN
1)     Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan (jantung, hati,
lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun
melinjo.
2)      Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan
tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan
berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi
kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena
adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
3)      Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam
urat melalui urine.
4)      Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam
urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang
tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
5)      Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak
sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6)      Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang
mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah,
nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain
juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan
yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan
lemak yang tinggi.
7)      Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang
mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.
Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
8)      Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan
sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu,
olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan
mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang
pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk
mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat
sirkulasi darah dalam tubuh.

I. CARA PERAWATAN ASAM URAT SECARA MANDIRI


Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi serangan,
pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa.Bila anda mengalami
serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan darurat, berikut:
1.      Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi es) beberapa jam
sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat
radang. Kalau perlu masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau
kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam
keadaan yang sensitif.
2.      Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa nyeri
3.      Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk membantu
mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.

Anda mungkin juga menyukai