Bahan Ajar Transformasi Geometri
Bahan Ajar Transformasi Geometri
Bahan Ajar Transformasi Geometri
TRANSFORMASI GEOMETRI
Nama : ____________________________
Kelas : ____________________________
Kompetensi Dasar :
3.24 Menetukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
4.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan modul
pembelajaran matematika tentang “Transformasi Geometri”.
Modul pembelajaran ini ditujukan sebagai bahan referensi untuk peserta didik dalam
mempelajari materi transformasi geometri.
Penulis menyadari bahwa modul pembelajaran ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, perlu adanya perbaikan dari para ahli pendidikan agar hasil yang penulis sajikan
dapat lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas kebaikan
semua pihak yang telah membantu penyelesaian modul pembelajaran ini. Atas dasar
keterbatasan dan kekurangan penulis dalam penyusunan modul pembelajaran, semoga dapat
memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
Transformasi
Komposisi
Transformasi
MODUL PEMBELAJARAN…………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. 2
PETA KONSEP…...……….……………………..…………………………………… 3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... 4
TRANSFORMASI GEOMETRI
Translasi………………………….……………………………………………………... 5
Refleksi………………………….……………………………………………………… 7
Rotasi………………………….………………………………………………………... 9
Dilatasi……………………….…………………………………………………………. 11
Komposisi Translasi………..……………………………………………...…………… 13
RANGKUMAN……………………………………………….……………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA…………...…………………………………………….……….. 20
Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membicarakan perubahan, baik
perubahan letak maupun bentuk penyajiannya didasarkan dengan gambar dan matriks.
Tranformasi pada bidang terdiri dari translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi
(perputaran), dan dilatasi ( perbesaran).
A. Translasi (pergeseran)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut :
Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik sepanjang garis
lurus dengan arah dan jarak. Artinya, translasi itu hanya perpindahan titik. Kalau kita
perhatikan baik-baik, diperosotan itu hanya mengubah titik awal (puncak perosotan), menuju
titik akhir (ujung perosotan).
Gambar translasi dalam koordinat kartesius.
Terlihat jelas, gambar akan sama yang berubah hanya titik nya saja.
𝑎
𝑇( )
𝑏
(𝑥, 𝑦) → (𝑥 ′ , 𝑦′)
𝑥′ 𝑥+𝑎
( ) = (𝑦 + 𝑏)
𝑦′
Contoh 1
3
Tentukan bayangan dari titikA(-1,2) oleh translasi 𝑇 = ( )
2
Alternatif penyelesaian
𝑎
𝑇( )
𝑏
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
𝑥′ 3 −1 2
𝐴′ = ( ) = ( ) + ( ) = ( )
𝑦′ 2 2 4
Contoh 2
Refleksi dalam transformasi geometri ini dapat dikatakan pencerminan. Kalian pasti tau
cermin kan? Pasti di rumah kalian ada, buat ngaca pastinya. Nah, refleksi ini memindahkan
semua titik dengan menggunakan sifat percerminan pada cermin datar.
Coba lihat garis dan titik-titik merah pada gambar di atas. Garis dan titik merah tersebut
berpindah namun seperti halnya dihadapkan pada cermin datar. Maka kita dapat mengartikan
refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada bidang dengan
menggunakan sifat bayangan cermin dari titik yang akan dipindahkan.
𝑥 𝐶𝑠𝑏.𝑥 𝑥
1. Pencerminan terhadap sumbu 𝑥 : (𝑦 ) → (−𝑦)
𝑥 𝐶𝑠𝑏.𝑦 −𝑥
2. Pencerminan terhadap sumbu 𝑦 : (𝑦 ) → (𝑦)
𝑥 𝐶𝑦=𝑥 𝑦
3. Pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 : (𝑦 ) → ( )
𝑥
𝑥 𝐶𝑦=−𝑥 −𝑦
4. Pencerminan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 : (𝑦 ) → ( )
−𝑥
𝑥 𝐶𝑥=ℎ 2ℎ − 𝑥
5. Pencerminan terhadap garis 𝑥 = ℎ : (𝑦) → ( )
𝑦
𝑥 𝐶𝑦=𝑘 𝑥
6. Pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑘 : (𝑦) → (2𝑘 − 𝑦)
Contoh 3
Diketahui titik A(2, -1). Tentukan bayangan titik A, jika dicerminkan terhadap:
1. sumbu x
2. sumbu y
3. garis x = 2
4. garis y = -3
5. garis y = x
6. garis y = -x
Alternatif penyelesaian
𝐶𝑠𝑏.𝑥
1. (𝑥, 𝑦) → (𝑥, −𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑥
𝐴(2, −1) → 𝐴′(2, 1)
𝐶𝑠𝑏.𝑦
2. (𝑥, 𝑦) → (−𝑥, 𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑦
𝐴(2, −1) → 𝐴′(−2, −1)
𝐶𝑥=2
3. (𝑥, 𝑦) → (2ℎ − 𝑥, 𝑦)
𝐶𝑥=2
𝐴(2, −1) → 𝐴′(3, −1)
𝐶𝑦=−3
4. (𝑥, 𝑦) → (𝑥, 2𝑘 − 𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑥
𝐴(2, −1) → 𝐴′(2, −5)
𝐶𝑦=𝑥
5. (𝑥, 𝑦) → (𝑦, 𝑥)
Contoh 4
Bayangan garis 3x – 2y + 5 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu y adalah
Alternatif penyelesaian
𝐶𝑠𝑏.𝑦
(𝑥, 𝑦) → (−𝑥, 𝑦)
𝑥′ −𝑥
( )=( 𝑦 )
𝑦′
𝑥 ′ = −𝑥, 𝑥 = −𝑥′
𝑦′ = 𝑦
Maka,
↔ 3𝑥 − 2𝑦 + 5 = 0
↔ 3(−𝑥 ′ ) − 2(𝑦 ′ ) + 5 = 0
↔ −3𝑥 − 2𝑦 + 5 = 0
C. Rotasi (Perputaran)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut :.
Bianglala tersebut merupakan contoh rotasi dalam transformasi geometri. Rotasi dalam
hal ini dapat dipahami sebagai memindahkan suatu titik ke titik yang lain. Prinsipnya, yakni
Maka dapat diartikan, rotasi adalah transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang
ke titik lainnya dengan cara memutar pada pusat titik tertentu. Dan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Contoh 5
Tentukan matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat O(0,0) sebesar 60o searah
putaran jarum jam!
Alternatif penyelesaian
𝜃 = 60° ↔ 𝜃 = −60° (searah putaran jarum jam)
1 1
cos 𝜃 −𝑠𝑖𝑛𝜃 cos (−60°) −sin (−60°) √3
( )=( ) = ( 12 2
1 )
𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃 sin (−60°) cos (−60°) − √3 2 2
Contoh 6
Tentukan bayangan titik A(2, -3) setelah dirotasikan terhadap pusat P(1, -6) sebesar 90o
berlawanan arah jarum jam!
Alternatif penyelesaian
𝑥 ′ − 𝑎 = (𝑥 − 𝑎)𝑐𝑜𝑠𝜃 − (𝑦 − 𝑏)𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑥 ′ − 1 = (2 − 1)𝑐𝑜𝑠90𝑜 − (−3 − (−6))𝑠𝑖𝑛90𝑜
𝑥′ − 1 = 0 − 3
𝑥 ′ = −2
𝑦 ′ − 𝑏 = (𝑥 − 𝑎)𝑐𝑜𝑠𝜃 − (𝑦 − 𝑏)𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑦 ′ − (−6) = (2 − 1)𝑐𝑜𝑠90𝑜 − (−3 − (−6))𝑠𝑖𝑛90𝑜
𝑦′ + 6 = 1 + 0
𝑦 ′ = −5
Jadi, bayangan titik A adalah A(-2, -5).
Pasti tidak asing kan dengan gambar di atas? Iya, itu adalah lokomotif. Dan perhatikan
gambar di bawah ini :
Coba kalian perhatikan bedanya ukuran asli dengan ukuran mainan tersebut? Kira-kira
berapa kali lipat ya besarnya? Nah itulah yang dinamakan dilatasi dalam transformasi geometri.
Dilatasi dapat dipahami sebagai bentuk pembesaran atau pengecilan dari titik-titik yang
membentuk sebuah bangun
Contoh 7
Tentukan bayangan A(-2, 4) setelah didilatasikan terhadap pusat P(3, -1) dengan faktor skala
-3!
Alternatif penyelesaian
𝑥 ′ − 𝑎 = 𝑘(𝑥 − 𝑎)
𝑥 ′ − 3 = −3(−2 − 3)
𝑥 ′ − 3 = 15
𝑥 ′ = 18
𝑦 ′ − 𝑏 = 𝑘(𝑦 − 𝑏)
𝑦 ′ − (−1) = −3(4 − (−1))
𝑦 ′ + 1 = 15
𝑦 ′ = −14
Jadi, bayangan titiknya adalah A’ (18, -16)
E. Komposisi Transformasi :
Komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dengan dari gabungan dua
transformasi atau lebih. Misalkan suatu titik A dilakukan transformasi pertama yaitu dilatasi
menghasilkan bayangan A’, setelah itu dilanjutkan dengan transformasi kedua yaitu
pencerminan menghasilkan bayangan A’’ dan dilanjutkan lagi dengan dilatasi menghasilkan
bayangan A’’’, begitu seterusnya.
𝑎 𝑐
1. Jika matriks translasi 𝑇1 adalah ( ) dan matriks tranlasi 𝑇2 adalah ( ), maka matriks
𝑏 𝑑
komposisi translasi 𝑇1 𝑜 𝑇2 atau 𝑇2 𝑜 𝑇1 dituliskan,
𝑎 𝑐
𝑀𝑇1 𝑜 𝑇2 = 𝑀𝑇1 + 𝑀𝑇2 = ( ) + ( ).
𝑏 𝑑
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
2. Jika matriks refleksi 𝐶1 adalah ( ) dan matriks refleksi 𝐶2 adalah ( ), maka
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
matriks komposisi refleksi 𝐶1 𝑜 𝐶2 atau 𝐶2 𝑜 𝐶1 dituliskan,
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
𝑀𝐶1 𝑜 𝐶2 = 𝑀𝑇1 𝑀𝑇2 = ( )( )
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
𝑒 𝑓 𝑎 𝑏
𝑀𝐶2 𝑜 𝐶1 = 𝑀𝑐1 𝑀𝑐2 = ( )( )
𝑔 ℎ 𝑐 𝑑
3. Jika 𝑅1[𝑂,𝛼1] dan 𝑅2[𝑂,𝛼2 ] adalah rotasi sebesar 𝛼1 pada sudut O(0, 0) dan rotasi sebesar
𝛼2 pada sudut O(0, 0), maka matriks komposisi rotas ditulis,
cos (𝛼2 + 𝛼1 ) −𝑠𝑖𝑛(𝛼2 + 𝛼1 )
𝑀(𝑅[𝑂,𝛼 ]𝑜𝑅[𝑂,𝛼 ]) = ( )
1 2 𝑠𝑖𝑛(𝛼2 + 𝛼1 ) 𝑐𝑜𝑠(𝛼2 + 𝛼1 )
4. Jika titik A(x, y) dirotasi berturut-turut oleh 𝐷1[0, 𝑘1] dan 𝐷2[0, 𝑘1] maka,
𝑥 𝑥
(𝐷2 𝑜 𝐷1 ) ((𝑦)) = 𝑘2 𝑘1 (𝑦)
Titik A(6, -8) ditranslasikan dengan T1(-3, 2) kemudian dilanjutkan dengan translasi T2(-4, -
1). Tentukan koordinat akhir titik A tersebut!
Alternatif penyelesaian
𝑀𝑇2 𝑜 𝑇1
𝐴(6, −8) → 𝐴′ (𝑥 ′ , 𝑦 ′ )
𝑥 ′′ 𝑥
( ′′ ) = 𝑀 𝑇2𝑜 𝑇1 + (𝑦 )
𝑦
𝑥 ′′ 𝑥′
( ′′ ) = 𝑀 𝑇2 + 𝑀 𝑇1 + ( ′ )
𝑦 𝑦
𝑥 ′′ −4 −3 6
( ′′ ) = ( ) + ( ) + ( )
𝑦 −1 2 −8
𝑥 ′′ −1
( ′′ ) = ( )
𝑦 −7
Contoh 9
Titik A(3, 5) didilatasi dengan D1 o D2 dimana D1 adalah dilatasi dengan faktor skala 3 pada
pusat O(0, 0) dan D2 adalah dilatasi dengan faktor skala 2 pada pusat P(2, 1). Tentukan
koordinat titik A tersebut!
Alternatif penyelesaian
𝐷1 o 𝐷2
𝐴(3, 5) → 𝐴′ (𝑥 ′ , 𝑦 ′ )
𝑥′ 3
( ′ ) = 𝑀𝐷1 o 𝐷2 ( )
𝑦 5
𝑥′ 3 0 0
( ′ ) = 𝑀𝐷1 [2 [( ) − ( )] + ( )]
𝑦 5 0 0
𝑥′ 6 2 2
( ′ ) = [3 [( ) − ( )] + ( )]
𝑦 10 1 1
𝑥′ 12 2 14
( ′) = ( ) + ( ) = ( )
𝑦 27 1 28
Alternatif penyelesaian
𝑅2 𝑜 𝑅1
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′ (𝑥 ′ , 𝑦 ′ )
𝑥′ 𝑥 𝑂
−𝑠𝑖𝑛90𝑂 ) = (0 −1)
( ′ ) = 𝑀𝑅1𝑅1 (𝑦) 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑅1 = (cos 90𝑂
𝑦 𝑠𝑖𝑛90 𝑐𝑜𝑠90𝑂 1 0
𝑥′ 0 −1 𝑥 − 1 1
( ′ ) = 𝑀𝑅1 [( )( ) + ( )]
𝑦 1 0 𝑦−2 2
𝑥′ −𝑦 + 2 1
( ′ ) = 𝑀𝑅1 [( ) + ( )]
𝑦 𝑥−1 2
𝑥′ −𝑦 + 3
( ′ ) = 𝑀𝑅1 ( )
𝑦 𝑥+1
𝑥′ 0 −1 −𝑦 + 3 − 1 1
( ′) = ( )( )+( )
𝑦 1 0 𝑥+1−2 2
𝑥′ 0 −1 −𝑦 + 2 1
( ′) = ( )( )+( )
𝑦 1 0 𝑥−1 2
𝑥′ −𝑥 + 1 1
( ′) = ( )+( )
𝑦 −𝑦 + 2 2
𝑥′ −𝑥 + 2
( ′) = ( )
𝑦 −𝑦 + 4
1. Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik sepanjang garis
lurus dengan arah dan jarak.
𝑥′ 𝑥 𝑎
2. Rumus translasi ( ) = (𝑦) + ( )
𝑦′ 𝑏
3. Refleksi dalam transformasi geometri ini dapat dikatakan pencerminan.
4. Rumus refleksi:
𝐶𝑠𝑏.𝑥
a. Pencerminan terhadap sumbu –x : (𝑥, 𝑦) → (𝑥, −𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑦
b. Pencerminan terhadap sumbu –y : (𝑥, 𝑦) → (−𝑥, 𝑦)
𝐶𝑦=𝑥
c. Perncerminan terhadap garis y = x : (𝑥, 𝑦) → (𝑦, 𝑥)
𝐶𝑦=−𝑥
d. Perncerminan terhadap garis y = -x : (𝑥, 𝑦) → (−𝑦, −𝑥)
𝐶𝑥=ℎ
e. Pencerminan terhadap garis x = h : (𝑥, 𝑦) → (2ℎ − 𝑥, 𝑦)
𝐶𝑦=𝑘
f. Pencerminan terhadap garis y = k : (𝑥, 𝑦) → (𝑥, 2𝑘 − 𝑦)
5. Rotasi adalah transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang ke titik lainnya
dengan cara memutar pada pusat titik tertentu.
6. Rumus rotasi:
a. Pusat P(0, 0) dengan sudut α:
𝑥′ cos α − sin 𝛼 𝑥
( )=( ) (𝑦)
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼
b. Pusat P(a, b) dengan sudut α:
𝑥′ cos α − sin 𝛼 𝑥 − 𝑎 𝑎
( )=( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼 𝑏
7. Dilatasi adalah transformasi yang mengubah ukuran atau skala suatu bangun geometri
(pembesaran/pengecilan), tetapi tidak mengubah bentuk bangunan tersebut.
8. Rumus dilatasi:
a. Pusat P(0, 0) dengan faktor skala k:
𝑥′ k 0 𝑥 𝑘𝑥
( )=( ) (𝑦) = ( )
𝑦′ 0 𝑘 𝑘𝑦
b. Pusat P(a, b) dengan faktor skala k:
𝑥′ k 0 𝑥−𝑎 𝑎
( )=( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ 0 𝑘 𝑏
9. Komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dengan dari gabungan dua
transformasi atau lebih.
Manullang, Sudianto., et al. 2017. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukino. 2014. Matematika untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib Semester 2. Jakarta: Erlangga.
https://blog.ruangguru.com/info-penting-komposisi-transformasi
https://blog.ruangguru.com/pengertian-dan-jenis-jenis-transformasi-geometri