Bahan Ajar Transformasi Geometri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MODUL PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN MATEMATIKA


KELAS XI SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

TRANSFORMASI GEOMETRI

Nama : ____________________________

Kelas : ____________________________

SMKS TRI MITRA KARAWANG


Jl. By Pass Jomin – Kota Baru – Karawang
MODUL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : XI/Gasal
Materi Pokok : Transformasi Geometri
Alokasi Waktu : 6 JP
Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian
Matematika. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :
3.24 Menetukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
4.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.24.1 Membedakan definisi translasi dan refleksi
3.24.2 Menentukan bayangan titik setelah ditranslasi dan direfleksi
3.24.3 Menyebutkan contoh rotasi dan dilatasi dalam kehidupan sehari-hari
3.24.4 Membedakan sifat-sifat rotasi dan dilatasi berdasarkan pengamatan pada masalah
kontekstual dan pengamatan objek pada bidang koordinat.
3.24.5 Membandingkan jenis-jenis transformasi geometri dan menyebutkan perbedaannya
3.24.6 Menemukan konsep komposisi transformasi geometri
4.24.1 Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan translasi
4.24.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan refleksi
4.24.3 Menunjukkan suatu bayangan yang dihasilkan oleh dilatasi dengan skala tertentu.
4.24.4 Membuat bayangan suatu titik yang dirotasi sebesar α dengan titik pusat tertentu.
4.24.5 Menerapkan konsep komposisi transformasi pada masalah kontekstual
4.24.6 Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan komposisi transformasi

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan modul
pembelajaran matematika tentang “Transformasi Geometri”.
Modul pembelajaran ini ditujukan sebagai bahan referensi untuk peserta didik dalam
mempelajari materi transformasi geometri.
Penulis menyadari bahwa modul pembelajaran ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, perlu adanya perbaikan dari para ahli pendidikan agar hasil yang penulis sajikan
dapat lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas kebaikan
semua pihak yang telah membantu penyelesaian modul pembelajaran ini. Atas dasar
keterbatasan dan kekurangan penulis dalam penyusunan modul pembelajaran, semoga dapat
memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.

Kotabaru, September 2019

Penulis

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 2


PETA KONSEP

Transformasi

Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi

Komposisi
Transformasi

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 3


DAFTAR ISI

MODUL PEMBELAJARAN…………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. 2
PETA KONSEP…...……….……………………..…………………………………… 3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... 4
TRANSFORMASI GEOMETRI
Translasi………………………….……………………………………………………... 5
Refleksi………………………….……………………………………………………… 7
Rotasi………………………….………………………………………………………... 9
Dilatasi……………………….…………………………………………………………. 11
Komposisi Translasi………..……………………………………………...…………… 13
RANGKUMAN……………………………………………….……………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA…………...…………………………………………….……….. 20

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 4


TRANSFORMASI GEOMETRI

Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membicarakan perubahan, baik
perubahan letak maupun bentuk penyajiannya didasarkan dengan gambar dan matriks.
Tranformasi pada bidang terdiri dari translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi
(perputaran), dan dilatasi ( perbesaran).
A. Translasi (pergeseran)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut :

Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik sepanjang garis
lurus dengan arah dan jarak. Artinya, translasi itu hanya perpindahan titik. Kalau kita
perhatikan baik-baik, diperosotan itu hanya mengubah titik awal (puncak perosotan), menuju
titik akhir (ujung perosotan).
Gambar translasi dalam koordinat kartesius.

Terlihat jelas, gambar akan sama yang berubah hanya titik nya saja.

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 5


Maka dapat kita artikan translasi adalah transformasi yang memindahkan setiap titik
pada bidang menurut jarak dan arah tertentu. Dan dapat di rumuskan sebagai berikut :

𝑎
𝑇( )
𝑏
(𝑥, 𝑦) → (𝑥 ′ , 𝑦′)
𝑥′ 𝑥+𝑎
( ) = (𝑦 + 𝑏)
𝑦′

Contoh 1
3
Tentukan bayangan dari titikA(-1,2) oleh translasi 𝑇 = ( )
2
Alternatif penyelesaian
𝑎
𝑇( )
𝑏
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
𝑥′ 3 −1 2
𝐴′ = ( ) = ( ) + ( ) = ( )
𝑦′ 2 2 4

Contoh 2

Tentukan bayangan garis y = 2x – 1 oleh translasi 𝑇 = (−3)


4
Alternatif penyelesaian
𝑥′ 𝑥 −3 𝑥−3
( ) = (𝑦) + ( ) = ( )
𝑦′ 4 𝑦+4
𝑥 ′ = 𝑥 − 3, 𝑥 = 𝑥′ + 3
𝑦 ′ = 𝑦 + 4, 𝑦 = 𝑦′ − 4
Maka,
↔ 𝑦 = 2𝑥 − 1
↔ 𝑦 ′ − 4 = 2(𝑥 ′ + 3) − 1
↔ 𝑦 = 2𝑥 + 9

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 6


B. Refleksi (pencerminan)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut :

Refleksi dalam transformasi geometri ini dapat dikatakan pencerminan. Kalian pasti tau
cermin kan? Pasti di rumah kalian ada, buat ngaca pastinya. Nah, refleksi ini memindahkan
semua titik dengan menggunakan sifat percerminan pada cermin datar.

Coba lihat garis dan titik-titik merah pada gambar di atas. Garis dan titik merah tersebut
berpindah namun seperti halnya dihadapkan pada cermin datar. Maka kita dapat mengartikan
refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada bidang dengan
menggunakan sifat bayangan cermin dari titik yang akan dipindahkan.

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 7


Maka untuk pencerminan dapat dirumuskan :

𝑥 𝐶𝑠𝑏.𝑥 𝑥
1. Pencerminan terhadap sumbu 𝑥 : (𝑦 ) → (−𝑦)
𝑥 𝐶𝑠𝑏.𝑦 −𝑥
2. Pencerminan terhadap sumbu 𝑦 : (𝑦 ) → (𝑦)
𝑥 𝐶𝑦=𝑥 𝑦
3. Pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 : (𝑦 ) → ( )
𝑥
𝑥 𝐶𝑦=−𝑥 −𝑦
4. Pencerminan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 : (𝑦 ) → ( )
−𝑥
𝑥 𝐶𝑥=ℎ 2ℎ − 𝑥
5. Pencerminan terhadap garis 𝑥 = ℎ : (𝑦) → ( )
𝑦
𝑥 𝐶𝑦=𝑘 𝑥
6. Pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑘 : (𝑦) → (2𝑘 − 𝑦)

Contoh 3
Diketahui titik A(2, -1). Tentukan bayangan titik A, jika dicerminkan terhadap:
1. sumbu x
2. sumbu y
3. garis x = 2
4. garis y = -3
5. garis y = x
6. garis y = -x
Alternatif penyelesaian
𝐶𝑠𝑏.𝑥
1. (𝑥, 𝑦) → (𝑥, −𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑥
𝐴(2, −1) → 𝐴′(2, 1)
𝐶𝑠𝑏.𝑦
2. (𝑥, 𝑦) → (−𝑥, 𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑦
𝐴(2, −1) → 𝐴′(−2, −1)
𝐶𝑥=2
3. (𝑥, 𝑦) → (2ℎ − 𝑥, 𝑦)
𝐶𝑥=2
𝐴(2, −1) → 𝐴′(3, −1)
𝐶𝑦=−3
4. (𝑥, 𝑦) → (𝑥, 2𝑘 − 𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑥
𝐴(2, −1) → 𝐴′(2, −5)
𝐶𝑦=𝑥
5. (𝑥, 𝑦) → (𝑦, 𝑥)

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 8


𝐶𝑠𝑏.𝑥
𝐴(2, −1) → 𝐴′(−1, 2)
𝐶𝑦=−𝑥
6. (𝑥, 𝑦) → (−𝑦, −𝑥)
𝐶𝑠𝑏.𝑥
𝐴(2, −1) → 𝐴′(1, −2)

Contoh 4
Bayangan garis 3x – 2y + 5 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu y adalah
Alternatif penyelesaian
𝐶𝑠𝑏.𝑦
(𝑥, 𝑦) → (−𝑥, 𝑦)
𝑥′ −𝑥
( )=( 𝑦 )
𝑦′
𝑥 ′ = −𝑥, 𝑥 = −𝑥′
𝑦′ = 𝑦
Maka,
↔ 3𝑥 − 2𝑦 + 5 = 0
↔ 3(−𝑥 ′ ) − 2(𝑦 ′ ) + 5 = 0
↔ −3𝑥 − 2𝑦 + 5 = 0

C. Rotasi (Perputaran)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut :.

Bianglala tersebut merupakan contoh rotasi dalam transformasi geometri. Rotasi dalam
hal ini dapat dipahami sebagai memindahkan suatu titik ke titik yang lain. Prinsipnya, yakni

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 9


memutar terhadap sudut dan titik pusat tertentu yang memiliki jarak yang sama dengan setiap
titik yang diputar. Perlu di ingat bahwa rotasi itu tidak merubah ukuran.
Coba lihat dengan teliti gambar bianglala di atas. Ada gambar kotak bianglala Donald
Bebek? Ketika berputar (turun) ke posisi kotak bianglala Sponge Bob, kotak bianglala Donald
Bebek tidak berubah kan ukurannya? Begitu pula dengan kotak bianglala yang lainnya. Nah
itu yang dinamakan rotasi, memindahkan titik kotak bianglala, tapi tidak mengubah ukurannya.

Maka dapat diartikan, rotasi adalah transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang
ke titik lainnya dengan cara memutar pada pusat titik tertentu. Dan dapat dirumuskan sebagai
berikut :

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 10


1. Rotasi sebesar 𝛼 dengan pusat (0, 0) 𝑅[𝑂,𝛼]
𝒙′ 𝐜𝐨𝐬 𝜶 − 𝐬𝐢𝐧 𝜶 𝒙
( )=( ) (𝒚 )
𝒚′ 𝐬𝐢𝐧 𝜶 𝐜𝐨𝐬 𝜶
2. Rotasi sebesar 𝛼 dengan pusat (a, b) 𝑅[(𝑎,𝑏),𝛼]
𝒙′ 𝐜𝐨𝐬 𝜶 − 𝐬𝐢𝐧 𝜶 𝒙 − 𝒂 𝒂
( )=( ) (𝒚 − 𝒃 ) + ( )
𝒚′ 𝐬𝐢𝐧 𝜶 𝐜𝐨𝐬 𝜶 𝒃

Contoh 5
Tentukan matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap pusat O(0,0) sebesar 60o searah
putaran jarum jam!
Alternatif penyelesaian
𝜃 = 60° ↔ 𝜃 = −60° (searah putaran jarum jam)
1 1
cos 𝜃 −𝑠𝑖𝑛𝜃 cos (−60°) −sin (−60°) √3
( )=( ) = ( 12 2
1 )
𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃 sin (−60°) cos (−60°) − √3 2 2

Contoh 6
Tentukan bayangan titik A(2, -3) setelah dirotasikan terhadap pusat P(1, -6) sebesar 90o
berlawanan arah jarum jam!
Alternatif penyelesaian
𝑥 ′ − 𝑎 = (𝑥 − 𝑎)𝑐𝑜𝑠𝜃 − (𝑦 − 𝑏)𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑥 ′ − 1 = (2 − 1)𝑐𝑜𝑠90𝑜 − (−3 − (−6))𝑠𝑖𝑛90𝑜
𝑥′ − 1 = 0 − 3
𝑥 ′ = −2
𝑦 ′ − 𝑏 = (𝑥 − 𝑎)𝑐𝑜𝑠𝜃 − (𝑦 − 𝑏)𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑦 ′ − (−6) = (2 − 1)𝑐𝑜𝑠90𝑜 − (−3 − (−6))𝑠𝑖𝑛90𝑜
𝑦′ + 6 = 1 + 0
𝑦 ′ = −5
Jadi, bayangan titik A adalah A(-2, -5).

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 11


D. Dilatasi (perbesaran)
Perhatikan ilustrasi gambar berikut :

Pasti tidak asing kan dengan gambar di atas? Iya, itu adalah lokomotif. Dan perhatikan
gambar di bawah ini :

Coba kalian perhatikan bedanya ukuran asli dengan ukuran mainan tersebut? Kira-kira
berapa kali lipat ya besarnya? Nah itulah yang dinamakan dilatasi dalam transformasi geometri.
Dilatasi dapat dipahami sebagai bentuk pembesaran atau pengecilan dari titik-titik yang
membentuk sebuah bangun

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 12


Maka dapat diartikan dilatasi adalah transformasi yang mengubah ukuran atau skala suatu
bangun geometri (pembesaran/pengecilan), tetapi tidak mengubah bentuk bangunan tersebut.
Maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Dilatasi dengan pusat (0, 0) dan faktor skala k 𝐷[𝑂,𝑘]


𝒙′ 𝒌 𝟎 𝒙 𝒌𝒙
( )=( ) (𝒚) = ( )
𝒚′ 𝟎 𝒌 𝒌𝒚
2. Rotasi dengan pusat (a, b) dan faktor skala k 𝐷[(𝑎,𝑏),𝑘]
𝒙′ 𝒌 𝟎 𝒙−𝒂 𝒂 𝒌(𝒙 − 𝒂) + 𝒂
( )=( ) (𝒚 − 𝒃) + ( ) = ( )
𝒚′ 𝟎 𝒌 𝒃 𝒌(𝒚 − 𝒃) + 𝒃

Contoh 7
Tentukan bayangan A(-2, 4) setelah didilatasikan terhadap pusat P(3, -1) dengan faktor skala
-3!
Alternatif penyelesaian
𝑥 ′ − 𝑎 = 𝑘(𝑥 − 𝑎)
𝑥 ′ − 3 = −3(−2 − 3)
𝑥 ′ − 3 = 15
𝑥 ′ = 18
𝑦 ′ − 𝑏 = 𝑘(𝑦 − 𝑏)
𝑦 ′ − (−1) = −3(4 − (−1))
𝑦 ′ + 1 = 15
𝑦 ′ = −14
Jadi, bayangan titiknya adalah A’ (18, -16)

E. Komposisi Transformasi :
Komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dengan dari gabungan dua
transformasi atau lebih. Misalkan suatu titik A dilakukan transformasi pertama yaitu dilatasi
menghasilkan bayangan A’, setelah itu dilanjutkan dengan transformasi kedua yaitu
pencerminan menghasilkan bayangan A’’ dan dilanjutkan lagi dengan dilatasi menghasilkan
bayangan A’’’, begitu seterusnya.

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 13


Komposisi dari jenis-jenis transformasi geometri adalah sebagai berikut:

𝑎 𝑐
1. Jika matriks translasi 𝑇1 adalah ( ) dan matriks tranlasi 𝑇2 adalah ( ), maka matriks
𝑏 𝑑
komposisi translasi 𝑇1 𝑜 𝑇2 atau 𝑇2 𝑜 𝑇1 dituliskan,
𝑎 𝑐
𝑀𝑇1 𝑜 𝑇2 = 𝑀𝑇1 + 𝑀𝑇2 = ( ) + ( ).
𝑏 𝑑
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
2. Jika matriks refleksi 𝐶1 adalah ( ) dan matriks refleksi 𝐶2 adalah ( ), maka
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
matriks komposisi refleksi 𝐶1 𝑜 𝐶2 atau 𝐶2 𝑜 𝐶1 dituliskan,
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
𝑀𝐶1 𝑜 𝐶2 = 𝑀𝑇1 𝑀𝑇2 = ( )( )
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
𝑒 𝑓 𝑎 𝑏
𝑀𝐶2 𝑜 𝐶1 = 𝑀𝑐1 𝑀𝑐2 = ( )( )
𝑔 ℎ 𝑐 𝑑
3. Jika 𝑅1[𝑂,𝛼1] dan 𝑅2[𝑂,𝛼2 ] adalah rotasi sebesar 𝛼1 pada sudut O(0, 0) dan rotasi sebesar
𝛼2 pada sudut O(0, 0), maka matriks komposisi rotas ditulis,
cos (𝛼2 + 𝛼1 ) −𝑠𝑖𝑛(𝛼2 + 𝛼1 )
𝑀(𝑅[𝑂,𝛼 ]𝑜𝑅[𝑂,𝛼 ]) = ( )
1 2 𝑠𝑖𝑛(𝛼2 + 𝛼1 ) 𝑐𝑜𝑠(𝛼2 + 𝛼1 )
4. Jika titik A(x, y) dirotasi berturut-turut oleh 𝐷1[0, 𝑘1] dan 𝐷2[0, 𝑘1] maka,
𝑥 𝑥
(𝐷2 𝑜 𝐷1 ) ((𝑦)) = 𝑘2 𝑘1 (𝑦)

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 14


Contoh 8

Titik A(6, -8) ditranslasikan dengan T1(-3, 2) kemudian dilanjutkan dengan translasi T2(-4, -
1). Tentukan koordinat akhir titik A tersebut!

Alternatif penyelesaian

𝑀𝑇2 𝑜 𝑇1
𝐴(6, −8) → 𝐴′ (𝑥 ′ , 𝑦 ′ )

𝑥 ′′ 𝑥
( ′′ ) = 𝑀 𝑇2𝑜 𝑇1 + (𝑦 )
𝑦

𝑥 ′′ 𝑥′
( ′′ ) = 𝑀 𝑇2 + 𝑀 𝑇1 + ( ′ )
𝑦 𝑦

𝑥 ′′ −4 −3 6
( ′′ ) = ( ) + ( ) + ( )
𝑦 −1 2 −8

𝑥 ′′ −1
( ′′ ) = ( )
𝑦 −7

Posisi akhir titik A menjadi A’’(-1, -7)

Contoh 9

Titik A(3, 5) didilatasi dengan D1 o D2 dimana D1 adalah dilatasi dengan faktor skala 3 pada
pusat O(0, 0) dan D2 adalah dilatasi dengan faktor skala 2 pada pusat P(2, 1). Tentukan
koordinat titik A tersebut!

Alternatif penyelesaian

𝐷1 o 𝐷2
𝐴(3, 5) → 𝐴′ (𝑥 ′ , 𝑦 ′ )

𝑥′ 3
( ′ ) = 𝑀𝐷1 o 𝐷2 ( )
𝑦 5

𝑥′ 3 0 0
( ′ ) = 𝑀𝐷1 [2 [( ) − ( )] + ( )]
𝑦 5 0 0

𝑥′ 6 2 2
( ′ ) = [3 [( ) − ( )] + ( )]
𝑦 10 1 1

𝑥′ 12 2 14
( ′) = ( ) + ( ) = ( )
𝑦 27 1 28

Jadi, koordinat akhir titik A tersebut adalah 𝐴′ (14, 28).

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 15


Contoh 10

Garis 2𝑥 − 𝑦 − 3 = 0 dirotasi dengan R1 o R1 dimana R1 adalah rotasi dengan sudut 90o


berlawanan arah jarum jam pada pusat P(1, 2). Tentukan persamaan posisi akhir garis tersebut!

Alternatif penyelesaian

𝑅2 𝑜 𝑅1
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′ (𝑥 ′ , 𝑦 ′ )

𝑥′ 𝑥 𝑂
−𝑠𝑖𝑛90𝑂 ) = (0 −1)
( ′ ) = 𝑀𝑅1𝑅1 (𝑦) 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑀𝑅1 = (cos 90𝑂
𝑦 𝑠𝑖𝑛90 𝑐𝑜𝑠90𝑂 1 0

𝑥′ 0 −1 𝑥 − 1 1
( ′ ) = 𝑀𝑅1 [( )( ) + ( )]
𝑦 1 0 𝑦−2 2

𝑥′ −𝑦 + 2 1
( ′ ) = 𝑀𝑅1 [( ) + ( )]
𝑦 𝑥−1 2

𝑥′ −𝑦 + 3
( ′ ) = 𝑀𝑅1 ( )
𝑦 𝑥+1

𝑥′ 0 −1 −𝑦 + 3 − 1 1
( ′) = ( )( )+( )
𝑦 1 0 𝑥+1−2 2

𝑥′ 0 −1 −𝑦 + 2 1
( ′) = ( )( )+( )
𝑦 1 0 𝑥−1 2

𝑥′ −𝑥 + 1 1
( ′) = ( )+( )
𝑦 −𝑦 + 2 2

𝑥′ −𝑥 + 2
( ′) = ( )
𝑦 −𝑦 + 4

Dengan kesamaan matriks maka diperoleh 𝑥 = −𝑥 ′ + 2 dan 𝑦 = −𝑦 ′ + 4 sehingga


persamaan garis menjadi 2(−𝑥 + 2) − (−𝑦 + 4) − 3 = 0 atau −2𝑥 + 𝑦 − 3 = 0.

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 16


Latihan Soal

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Bayangan titik 𝐴(−1, 4) jika direfleksikan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 adalah…


2. Titik 𝐵(2, −4) didilatasikan dengan pusat (0,0) dan faktor skala 4 menghasilkan bayangan
𝐵′. Maka koordinat titik 𝐵′ adalah
3. Titik 𝐵(3, −2) dirotasikan sebesar 90o terhadap titik pusat 𝑃(−1, 1). Bayangan titik B
adalah…
4. Bayangan titik 𝑀(4, 8) direfleksikan terhadap sumbu x kemudian dilanjutkan dengan
dilatasi [𝑂, 2] adalah…
5. Jika persamaan garis 𝑦 = 2𝑥 + 3, maka persamaan garis yang dihasilkan oleh translasi
3
𝑇 ( ) adalah…
2
6. Garis 𝑦 = −3𝑥 + 1 dirotasi dengan 𝑅(𝑂, 90°) kemudian dicerminkan terhadap sumbu x.
persamaan bayangannya adalah…
7. Bayangan titik (−2, 8) oleh rotasi 𝑅(𝑂, 135°) adalah…
8. Diberikan titik 𝑃(−3, 7) dicerminkan terhadap garis 𝑥 = −3, bayangan titik P adalah…
9. Sebuah segitiga ABC dengan A(2 , 1), B (5 , 3), C(3 , 4). Bayangan segitiga ABC jika
dicerminkan terhadap sumbu x adalah…
10. Bayangan titik 𝐵(2, 3) jika dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 5 adalah…

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 17


RANGKUMAN

1. Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik sepanjang garis
lurus dengan arah dan jarak.
𝑥′ 𝑥 𝑎
2. Rumus translasi ( ) = (𝑦) + ( )
𝑦′ 𝑏
3. Refleksi dalam transformasi geometri ini dapat dikatakan pencerminan.
4. Rumus refleksi:
𝐶𝑠𝑏.𝑥
a. Pencerminan terhadap sumbu –x : (𝑥, 𝑦) → (𝑥, −𝑦)
𝐶𝑠𝑏.𝑦
b. Pencerminan terhadap sumbu –y : (𝑥, 𝑦) → (−𝑥, 𝑦)
𝐶𝑦=𝑥
c. Perncerminan terhadap garis y = x : (𝑥, 𝑦) → (𝑦, 𝑥)
𝐶𝑦=−𝑥
d. Perncerminan terhadap garis y = -x : (𝑥, 𝑦) → (−𝑦, −𝑥)
𝐶𝑥=ℎ
e. Pencerminan terhadap garis x = h : (𝑥, 𝑦) → (2ℎ − 𝑥, 𝑦)
𝐶𝑦=𝑘
f. Pencerminan terhadap garis y = k : (𝑥, 𝑦) → (𝑥, 2𝑘 − 𝑦)
5. Rotasi adalah transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang ke titik lainnya
dengan cara memutar pada pusat titik tertentu.
6. Rumus rotasi:
a. Pusat P(0, 0) dengan sudut α:
𝑥′ cos α − sin 𝛼 𝑥
( )=( ) (𝑦)
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼
b. Pusat P(a, b) dengan sudut α:
𝑥′ cos α − sin 𝛼 𝑥 − 𝑎 𝑎
( )=( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼 𝑏
7. Dilatasi adalah transformasi yang mengubah ukuran atau skala suatu bangun geometri
(pembesaran/pengecilan), tetapi tidak mengubah bentuk bangunan tersebut.
8. Rumus dilatasi:
a. Pusat P(0, 0) dengan faktor skala k:
𝑥′ k 0 𝑥 𝑘𝑥
( )=( ) (𝑦) = ( )
𝑦′ 0 𝑘 𝑘𝑦
b. Pusat P(a, b) dengan faktor skala k:
𝑥′ k 0 𝑥−𝑎 𝑎
( )=( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ 0 𝑘 𝑏
9. Komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dengan dari gabungan dua
transformasi atau lebih.

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 18


10. Rumus komposisi transformasi:
𝑎 𝑐
a. Jika matriks translasi 𝑇1 adalah ( ) dan matriks tranlasi 𝑇2 adalah ( ), maka matriks
𝑏 𝑑
komposisi translasi 𝑇1 𝑜 𝑇2 atau 𝑇2 𝑜 𝑇1 dituliskan,
𝑎 𝑐
𝑀𝑇1 𝑜 𝑇2 = 𝑀𝑇1 + 𝑀𝑇2 = ( ) + ( ).
𝑏 𝑑
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
b. Jika matriks refleksi 𝐶1 adalah ( ) dan matriks refleksi 𝐶2 adalah ( ), maka
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
matriks komposisi refleksi 𝐶1 𝑜 𝐶2 atau 𝐶2 𝑜 𝐶1 dituliskan,
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
𝑀𝐶1 𝑜 𝐶2 = 𝑀𝑇1 𝑀𝑇2 = ( )( )
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
𝑒 𝑓 𝑎 𝑏
𝑀𝐶2 𝑜 𝐶1 = 𝑀𝑐1 𝑀𝑐2 = ( )( )
𝑔 ℎ 𝑐 𝑑
c. Jika 𝑅1[𝑂,𝛼1] dan 𝑅2[𝑂,𝛼2 ] adalah rotasi sebesar 𝛼1 pada sudut O(0, 0) dan rotasi sebesar
𝛼2 pada sudut O(0, 0), maka matriks komposisi rotas ditulis,
cos (𝛼2 + 𝛼1 ) −𝑠𝑖𝑛(𝛼2 + 𝛼1 )
𝑀(𝑅[𝑂,𝛼 ]𝑜𝑅[𝑂,𝛼 ]) = ( )
1 2 𝑠𝑖𝑛(𝛼2 + 𝛼1 ) 𝑐𝑜𝑠(𝛼2 + 𝛼1 )
d. Jika titik A(x, y) dirotasi berturut-turut oleh 𝐷1[0, 𝑘1] dan 𝐷2[0, 𝑘1] maka,
𝑥 𝑥
(𝐷2 𝑜 𝐷1 ) ((𝑦)) = 𝑘2 𝑘1 (𝑦)

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 19


DAFTAR PUSTAKA

Manullang, Sudianto., et al. 2017. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukino. 2014. Matematika untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib Semester 2. Jakarta: Erlangga.

https://blog.ruangguru.com/info-penting-komposisi-transformasi

https://blog.ruangguru.com/pengertian-dan-jenis-jenis-transformasi-geometri

Modul Pembelajaran Matematika: Transformasi Geometri | 20

Anda mungkin juga menyukai