Dasar Hukum, Persyaratan, Alur Pengurusan Ipak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

DASAR HUKUM, ALUR DAN PERSYARATAN IPAK BARU SERTA

PERUBAHNNYA

1. DASAR HUKUM
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan,
bahwa penyaluran alat kesehatan hanya dapat dilakukan oleh sarana
yang telah memiliki Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) dan harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan tentang Cara Distribusi Alat
Kesehatan yang Baik (CDAKB).

Tabel 1. Biaya dan Waktu Perizinan Penyalur Alat Kesehatan

Izin Penyalur Alat Kesehatan Praregistrasi Registrasi Biaya

Izin Penyalur Alat Kesehatan 7 hari 45 hari Rp. 1.000.000


Perluasan/Perubahan Izin
7 hari 45 hari Rp 1.000.000
Penyalur Alkes

A. Umum

1. Pemohon harus mendaftarkan perusahaan untuk mendapatkan


USER ID dan PASSWORD melalui registrasi online pada alamat
http://www.regalkes.depkes.go.id
2. Pemohon harus mengisi semua persyaratan secara lengkap
melalui registrasi online
3. Pemohon yang melakukan proses perizinan di Unit Layanan
Terpadu harus membawa Kartu Pengenal (ID Card) dari
perusahaan atau surat kuasa dari perusahaan.

B. Tahap Perizinan

Proses perizinan Penyalur Alat Kesehatan dibagi menjadi 3 (tiga)


tahap yaitu:
1. Tahap Rekomendasi yaitu proses verifikasi terhadap pemeriksaan
sarana yang dilakukan di Dinas Kesehatan Propinsi sesuai
peraturan berlaku.

Keluaran dari proses ini adalah Rekomendasi Kepala Dinas


Kesehatan Propinsi dan laporan Berita Acara Pemeriksaan Sarana
penyalur.

2. Tahap praregistrasi yaitu proses untuk mengevaluasi kelengkapan


persyaratan pada tahap awal, jika telah memenuhi persyaratan
pra registrasi yang ditentukan maka selanjutnya melakukan
pembayaran PNBP sesuai ketentuan.

3. Tahap Registrasi yaitu proses evaluasi dan verifikasi terhadap


kelayakan sarana dalam memenuhi cara distribusi yang baik. Jika
dianggap perlu tim evaluasi dapat melakukan pemeriksaan
langsung ke sarana.

Pada tahap registrasi maka keluarannya dapat berupa:


a. Persetujuan IPAK
b. Surat Tambahan data
c. Surat Penolakan
C. Alur Proses Perizinan

Gambar 1. Alur Proses Permohonan Izin Penyalur Alat Kesehatan

Berkas permohonan + http://www.regalkes.depkes.go.id


BAP & rekomendasi
DITJEN BINFAR
PEMOHON
ALAT KESEHATAN
Belum memenuhi
persyaratan

Berkas - Berkas dikembalikan (belum


DINAS KESEHATAN
Permohonan memenuhi syarat), atau DINAS KESEHATAN
- Rekomendasi dan BAP (memenuhi
PROVINSI syarat)
KABUPATEN/ KOTA
Hasil pemeriksaan bersama
Pemeriksaan bersama
IZIN PENYALUR ALAT
KESEHATAN (IPAK)
D. Tahap Rekomendasi

1. Perusahaan harus mengajukan permohonan tertulis kepada


Menteri melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi setempat,
dengan menggunakan contoh formulir sesuai Permenkes Nomor
1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan.
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat-lambatnya 12 (dua
belas) hari kerja sejak menerima tembusan permohonan,
berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
membentuk tim pemeriksaan bersama untuk melakukan
pemeriksaan setempat.
3. Tim pemeriksaan bersama, jika diperlukan, dapat melibatkan
tenaga ahli/konsultan/lembaga tersertifikasi di bidang distribusi
alat kesehatan yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal.
4. Tim pemeriksaan bersama selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari
kerja melakukan pemeriksaan dan membuat berita acara
pemeriksaan dengan menggunakan contoh formulir sesuai
Permenkes 1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat
Kesehatan. Apabila telah memenuhi persyaratan, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja
setelah menerima hasil pemeriksaan dari tim pemeriksaan
bersama membuat surat rekomendasi kepada Direktur Jenderal
dengan menggunakan contoh formulir sesuai Permenkes
1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan.
5. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada poin 4 tidak
dilaksanakan sesuai waktunya, perusahaan pemohon yang
bersangkutan dapat membuat surat pernyataan siap
melaksanakan kegiatan kepada Direktur Jenderal dengan

tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan menggunakan
contoh formulir sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

E. Tahap Praregistrasi

1. Setelah diterima berita acara pemeriksaan dan rekomendasi serta


lampirannya sebagaimana dimaksud pada diatas pada poin D
No.4 dan 5, pemohon mengunggah (upload) semua dokumen
persyaratan sesuai petunjuk registrasi online sebagaimana
terlampir.
2. Berkas permohonan yang telah dikirim dengan benar akan
dilakukan verifikasi oleh evaluator untuk menentukan
persyaratan praregistrasi yang telah ditentukan, paling lambat 7
hari. Pemohon harus melakukan pengecekan terhadap hasil
evaluasi untuk segera ditindak lanjuti
3. Permohonan yang sudah memenuhi persyaratan praregistrasi dan
telah dinyatakan memenuhi persyaratan untuk melanjutkan ke
tahap registrasi, akan mendapat pemberitahuan selesai
praregistrasi (notifikasi) dan Pemohon akan mendapat surat
pemberitahuan biaya PNBP yang harus dibayarkan serta
ketentuan lain yang harus diketahui sebelum melanjutkan ke
tahap registrasi.
4. Petugas loket akan memberikan lembar Surat Setoran Bukan
Pajak (SSBP) untuk pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP) pada bank persepsi/yang ditunjuk.
5. Pemohon harus melakukan pembayaran PNBP dan mengupload
bukti pembayaran PNBP maksimal 10 hari setelah mendapatkan
surat persetujuan selesai praregistrasi. Jika dalam 10 hari
pemohon tidak melakukan pembayaran PNBP, maka permohonan
dinyatakan batal dan harus melakukan proses praregistrasi ulang.
6. Pemohon yang sudah membayar PNBP berkasnya akan dievaluasi
lebih lanjut.

F. Tahap Registrasi

Setelah melakukan pembayaran PNBP, selanjutnya:


1. Setelah pemohon mengupload bukti bayar pada sistem online
maka pemohon akan mendapatkan tanda terima tetap.
2. Tanda terima tetap diberikan kepada pemohon melalui Unit
Layanan terpadu setelah menyerahkan semua dokumen
persyaratan (hard copy), surat pernyataan kesesuaian data (sesuai
contoh terlampir) dan print out surat perintah bayar serta bukti
pembayaran (SSBP) asli dan fotokopi rangkap 3 (tiga) dan
dimasukan ke dalam map warna biru muda, selanjutnya
diserahkan kepada petugas loket.
3. Hasil evaluasi tahap registrasi akan dikirim secara online.
Pemohon harus melakukan pengecekan terhadap hasil evaluasi.
4. Berkas yang masih perlu data tambahan harus segara dilengkapi
paling banyak 2 (dua) kali masing-masing dalam waktu maksimal
30 hari sejak setelah dikeluarkan surat tambahan data dihitung
mulai tanggal surat tambahan data diterima.
5. Apabila pemohon tidak dapat melengkapi data sesuai ketentuan
diatas maka akan dikeluarkan surat penolakan dan pemohon
harus mengajukan permohonan baru.
6. Biaya PNBP tidak dapat dikembalikan untuk berkas yang ditolak
7. Permohonan yang telah memenuhi persyaratan pada tahap
registrasi maka Direktur Jenderal mengeluarkan IPAK dalam
jangka waktu 45 hari.

Gambar 2. Alur Perizinan Penyalur Alat Kesehatan Secara Online

Pemohon
upload data

VERIFIKASI
Bayar PNBP
IPAK ( 10 hari )
Tidak
YA

PENOLAKAN
Evaluasi YA
I IPAK/
(45 hari) Sert Produksi

Tamb Data
( 30 hari )

Evaluasi YA
II IPAK/
(45 hari) Sert Produksi

Tamb Data
( 30 hari )
Evaluasi YA
III IPAK/
(45 hari) Sert Produksi
2. PERSYARATAN PENDAFTARAN IZIN PENYALUR ALAT KESEHATAN (IPAK)

A. Persyaratan Permohonan Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) Baru

No Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi Formulir Permohonan a. Mencantumkan nomor surat, tanggal
sesuai Permenkes nomor surat, alamat jelas dan nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010 telp/fax.
b. Menggunakan kop surat
perusahaan.
c. Contoh formulir terlampir pada
permenkes nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010
2. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) a. Untuk permohonan baru,
dari Dinas Kesehatan Propinsi penyesuaian dan/ atau pindah
(Jika BAP lebih dari 1 (satu) alamat, dan/ atau perluasan
tahun harus dilegalisir ulang kelompok produk yang disalurkan.
oleh Dinas Kesehatan Propinsi. b. Mencantumkan nomor dan tanggal,
Jika lebih dari 2 (dua) tahun nama dan alamat perusahaan
harus melampirkan BAP c. NPWP harus sesuai dengan yang
terbaru). tercantum pada surat permohonan
dan pada kartu NPWP
d. Nama Penanggung Jawab Teknis
(PJT) di BAP harus sesuai dengan
nama yang tercantum di surat
permohonan
e. Mencantumkan jenis danatau
kelompok produk alat kesehatan
yang akan disalurkan
3. Rekomendasi/ laporan dari a. Cukup jelas
Dinas Kesehatan Propinsi dan/ b. Sesuai ketentuan daerah
atau Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPPT)
4. Memiliki Badan Hukum dan Akte Nama pimpinan harus sesuai dengan
Perusahaan yang sudah yang tertera pada surat permohonan
disahkan
5. NPWP NPWP yang tertera pada BAP harus
sesuai

6. SIUP dan TDP a. Alamat yang tertera pada SIUP dan


TDP harus sesuai dengan alamat
lokasi usaha yang tertera pada Surat
Permohonan dan BAP dari Dinas
Kesehatan Propinsi
b. Masih berlaku
c. SIUP mencantumkan perdagangan di
No Persyaratan Penjelasan
bidang alkes
d. Nomor NPWP pada TDP harus sesuai
dengan yang tercantum pada kartu
NPWP
7. Izin pendaftaran dari BKPM a. Untuk PMA (Penanaman ModalAsing)
(Badan Koordinasi Penanaman b. Mencantumkan usaha di bidang
Modal) Perdagangan Alkes
8. Undang Undang Gangguan Cukup jelas
(UUG) atau HO (Hinder
Ordonantie) atau SITU (Surat Izin
Tempat Usaha) (Sesuai
ketentuan daerah)
9. Peta Lokasi a. Menunjukkan lokasi perusahaan
dengan jelas
b. Dilegalisasi oleh Dinas Kesehatan
Propinsi
10. Denah Bangunan a. Mencantumkan ukuran dan
peruntukkannya, yang sesuai
dengan jenis alat kesehatan yang
disalurkan
b. Dilegalisir oleh Dinas Kesehatan
Provinsi
c. Jika menyalurkan alat kesehatan
elektromedik harus mencantumkan
denah bengkel.
11. Status bangunan a. Jika sewa melampirkan bukti sewa
menyewa, minimal 2 tahun.
b. Jika milik sendiri, melampirkan
surat pernyataan tidak keberatan
bangunan digunakan untuk kegiatan
penyaluran alkes
c. Baik sewa atau milik sendiri harus
melampirkan bukti pendukung
seperti akte bangunan, PBB, dan
IMB
12. Fotokopi KTP Direktur/Pimpinan Jika Direktur/Pimpinan WNA harus
melampirkan KITAS (Kartu Izin Tinggal
Terbatas)/ KITAP (Kartu Izin Tinggal
Tetap)

13. Fotokopi KTP Penanggung Jawab a. PJT harus berdomisili sesuai dengan
Teknis (PJT) lokasi penyalur alkes (kecuali untuk
wilayah Jabodetabek)
b. Jika KTP PJT dikeluarkan oleh
kab/kota/daerah yang berbeda
dengan lokasi penyalur alkes, maka
PJT harus mempunyai surat
keterangan domisili.
No Persyaratan Penjelasan
14. Fotokopi Ijazah PJT a. Minimal D3, dengan pendidikan yang
sesuai dengan produk yang
disalurkan (Misalnya: Apoteker,
Farmasi, Teknik Elektromedik,
Kimia, Biologi, Teknik Elektro,
Teknik Mesin, Refraksionis Optisien)
b. Pendidikan PJT harus disesuaikan
dengan kelompok produk yang
didistribusikan.
c. Jika pendidikan PJT tidak berlatar
belakang teknik, maka harus
mempunyai teknisi
tersendiri/terpisah dari PJT.
15. Surat Pernyataan PJT sanggup a. Menyatakan bahwa PJT bekerja
bekerja full time penuh waktu (full time) pada PAK
b. Asli dan bermaterai

16. Surat perjanjian kerjasama dilegalisasi notaris


antara PJT dan perusahaan

17. Struktur Organisasi Posisi PJT harus tercantum secara jelas


pada struktur organisasi.

18. Uraian Tugas Sesuai struktur organisasi


19. Daftar jenis alkes yang akan a. Dilegalisasi oleh Dinas Kesehatan
disalurkan Propinsi
b. Alat kesehatan yang disalurkan
dikelompokkan sbb:
Alat kesehatan elektromedik radiasi
Alat kesehatan elektromedik non
radiasi
Alat kesehatan non elektromedik
steril
Alat kesehatan non elektromedik
non steril
Produk Diagnostik In Vitro

20. Brosur atau katalog alat Jika ada.


kesehatan yang akan disalurkan

21. Daftar sarana dan prasarana Sesuai dengan kelompok alat kesehatan
gudang yang akan disalurkan:
a. Jika menyalurkan Alat kesehatan
non elektromedik steril harus
memiliki pengatur suhu, termometer
dan hygrometer
b. Jika Produk Diagnostik In Vitro
berbentuk reagen, harus memiliki
tempat penyimpanan seperti cold
storage/ lemari pendingin
No Persyaratan Penjelasan
22. Daftar peralatan bengkel a. Sesuai dengan alat yang disalurkan
(Khusus yang menyalurkan Alat b. Jika tidak memiliki bengkel sendiri
Kesehatan Elektromedik dan/ maka perusahaan dapat bekerja
atau instrumen Produk sama dengan PAK lain atau
Diagnostik In Vitro) produsen alkes dalam negeri yang
memiliki bengkel (dengan
melampirkan surat kerjasama
bengkel dan fotokopi PAK/sertifikat
produksi)
23. Surat pernyataan jaminan purna a. Menyatakan bahwa perusahaan
jual (Khusus yang menyalurkan memberikan jaminan purna jual
Alat Kesehatan Elektromedik b. Pernyataan ditandatangani oleh
dan/atau instrumen Produk pimpinan perusahaan
Diagnostik In Vitro)
24. Daftar Nama Teknisi (Khusus a. Fotokopi KTP
yang menyalurkan Alat b. Pernyataan sebagai tenaga teknisi di
Kesehatan Elektromedik perusahaan tersebut
dan/atau instrumen Produk
Diagnostik In Vitro)
25. Fotokopi Ijazah Teknisi (Khusus Cukup jelas
yang menyalurkan Alat
Kesehatan Elektromedik
dan/atau instrumen Produk
Diagnostik In Vitro)
26. Petugas Proteksi Radiasi (Khusus a. Fotokopi KTP, Surat Izin Bekerja,
untuk yang menyalurkan Alat dan Sertifikat Pelatihan PPR dari
Kesehatan Elektromedik Radiasi) BAPETEN
b. Jika tenaga PPR berasal dari
perusahaan lain harus melampirkan
surat perjanjian kerjasama
27. Daftar Buku Kepustakaan Sesuai dengan alkes yang disalurkan
dan peraturan di bidang Alat Kesehatan.
Minimal Permenkes Nomor
1189/MENKES/PER/VIII/2010,
1190/MENKES/PER/VIII/2010,
1191/MENKES/PER/VIII/2010
28. Contoh Kelengkapan PO, Faktur, Kwitansi, Kartu Stok dan
Administratif lain-lain
B. Persyaratan Permohonan IPAK Untuk Perubahan Penanggung Jawab
Teknis (PJT)

No Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi Formulir Permohonan sesuai a. Mencantumkan nomor surat,
Permenkes No. tanggal surat, alamat jelas dan
1191/MENKES/PER/VIII/2010 nomor telp/fax.
b. Menggunakan kop surat
perusahaan.
c. Contoh formulir terlampir pada
permenkes nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010

2. Rekomendasi/ laporan dari Dinas a. Cukup jelas


Kesehatan Propinsi dan/ atau Badan b. Sesuai ketentuan daerah
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
3. Fotokopi KTP Penanggung Jawab a. PJT harus berdomisili sesuai
Teknis (PJT) dengan lokasi penyalur alkes
(kecuali untuk wilayah
Jabodetabek)
b. Jika KTP PJT dikeluarkan oleh
kab/kota/daerah yang berbeda
dengan lokasi penyalur alkes,
maka PJT harus mempunyai
surat keterangan domisili.
4. Fotokopi Ijazah PJT a. Minimal D3, dengan pendidikan
yang sesuai dengan produk yang
disalurkan (Misalnya: Apoteker,
Farmasi, Teknik Elektromedik,
Kimia, Biologi, Teknik Elektro,
Teknik Mesin, Refraksionis
Optisien)
b. Pendidikan PJT harus
disesuaikan dengan kelompok
produk yang didistribusikan.
c. Jika pendidikan PJT tidak
berlatar belakang teknik, maka
harus mempunyai teknisi
tersendiri/terpisah dari PJT.
(Khusus yang menyalurkan Alat
Kesehatan Elektromedik
dan/atau instrumen Produk
Diagnostik In Vitro)
5. Surat Pernyataan PJT sanggup a. Menyatakan bahwa PJT bekerja
bekerja full time penuh waktu (full time) pada
PAK
b. Asli dan bermaterai
No Persyaratan Penjelasan
6. Surat perjanjian kerjasama antara Dilegalisasi notaris
PJT dan perusahaan
7. Struktur Organisasi Posisi PJT harus tercantum secara
jelas pada struktur organisasi.
8. Uraian Tugas Sesuai struktur organisasi
9. Fotokopi Izin Penyalur Alat Kesehatan Untuk penyesuaian, perubahan,
yang lama dan/ atau perluasan kelompok
produk yang disalurkan
10. Surat Pengunduran Diri PJT lama Untuk pergantian PJT
11. Berita Acara Serah Terima Tugas dari Untuk pergantian PJT
PJT lama ke PJT baru
12. Laporan distribusi Untuk penyesuaian, perubahan,
dan/atau perluasan kelompok
produk yang disalurkan. Minimal 1
tahun. Format sesuai dengan
Permenkes Nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010
formulir 15.

C. Persyaratan Permohonan IPAK Untuk Perubahan Pimpinan

No Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi Formulir Permohonan sesuai a. Mencantumkan nomor surat,
Permenkes Nomor tanggal surat, alamat jelas dan
1191/MENKES/PER/VIII/2010 nomor telp/fax.
b. Menggunakan kop surat
perusahaan.
c. Contoh formulir terlampir pada
permenkes nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010
2. Rekomendasi/ laporan dari Dinas a. Cukup jelas
Kesehatan Propinsi dan/ atau Badan b. Sesuai ketentuan daerah
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

3. SIUP dan TDP a. Alamat pada SIUP dan TDP


harus sesuai dengan alamat
lokasi usaha yang tertera pada
Surat Permohonan dan BAP dari
Dinas Kesehatan Propinsi
b. Masih berlaku
c. SIUP mencantumkan
perdagangan di bidang alkes
d. Nomor NPWP pada TDP harus
sesuai dengan yang tercantum
pada kartu NPWP
No Persyaratan Penjelasan
4. Fotokopi KTP Direktur/Pimpinan Jika Direktur/Pimpinan WNA harus
melampirkan KITAS (Kartu Izin
Tinggal Terbatas)/ KITAP (Kartu Izin
Tinggal Tetap)

5. Surat perjanjian kerjasama antara dilegalisasi notaris


PJT dan perusahaan

6. Struktur Organisasi Posisi PJT harus tercantum secara


jelas pada struktur organisasi.

7. Uraian Tugas Sesuai struktur organisasi


8. Surat pernyataan jaminan purna jual a. Menyatakan bahwa perusahaan
(Khusus yang menyalurkan Alat memberikan jaminan purna jual
Kesehatan Elektromedik dan/atau b. Pernyataan ditandatangani oleh
instrumen Produk Diagnostik In pimpinan perusahaan
Vitro) c. Mempunyai surat purna jual
atau garansi terhadap produk
Elektromedik atau instrumen
produk Diagnostik Invitro yang
ditanda tangani
pimpinan/direktur yang baru
9. Petugas Proteksi Radiasi (Khusus a. Fotokopi KTP, Surat Izin
untuk yang menyalurkan Alat Bekerja, dan Sertifikat Pelatihan
Kesehatan Elektromedik Radiasi) PPR dari BAPETEN
b. Jika tenaga PPR berasal dari
perusahaan lainharus
melampirkan surat perjanjian
kerjasama
c. Jika bekerjasama dengan
Penyalur alat kesehatan lain
yang sudah melakukan
penyaluran Elektromedik
radiasi, harus melampirkan
perjanjian kerjasama yang
ditandatangani oleh
direktur/pimpinan yang baru.

10. Fotokopi Izin Penyalur Alat Kesehatan Untuk penyesuaian, perubahan,


yang lama dan/ atau perluasan kelompok
produk yang disalurkan
11. Akte Notaris Perubahan Direktur Untuk perubahan pimpinan
/Pimpinan
12. Laporan distribusi Untuk penyesuaian, perubahan,
dan/ atau perluasan kelompok
produk yang disalurkan. Minimal
Penyalur Alat Kesehatan yang
sudah berjalan selama 1 tahun.
Format sesuai dengan Permenkes
No Persyaratan Penjelasan
Nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010
formulir 15.

D. Persyaratan Permohonan IPAK Untuk Perubahan Alamat

No Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi Formulir Permohonan sesuai a. Mencantumkan nomor
Permenkes No. surat, tanggal surat, alamat
1191/MENKES/PER/VIII/2010 jelas dan nomor telp/fax.
b. Menggunakan kop surat
perusahaan.
c. Contoh formulir terlampir
pada permenkes nomor
1191/MENKES/PER/VIII/
2010

2. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Dinas a. Untuk permohonan baru,


Kesehatan Propinsi(Jika BAP lebih dari penyesuaian dan/ atau
1tahun harus dilegalisir ulang oleh Dinas pindah alamat, dan/ atau
Kesehatan Propinsi. Jika lebih dari 2 perluasan kelompok produk
tahun harus melampirkan BAP terbaru). yang disalurkan.
b. Mencantumkan nomor dan
tanggal, nama dan alamat
perusahaan
c. NPWP harus sesuai dengan
yang tercantum pada surat
permohonan dan pada
kartu NPWP
d. Nama Penanggung Jawab
Teknis (PJT) di BAP harus
sesuai dengan nama yang
tercantum di surat
permohonan
e. Mencantumkan jenis dan
atau kelompok produk alat
kesehatan yang akan
disalurkan

3. Rekomendasi/ laporan dari Dinas a. Cukup jelas


Kesehatan Propinsi dan/ atau Badan b. Sesuai ketentuan daerah
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
4. NPWP NPWP pada BAP harus sesuai
5. SIUP dan TDP a. Alamat pada SIUP dan TDP
harus sesuai dengan alamat
lokasi usaha yang tertera
No Persyaratan Penjelasan
pada Surat Permohonan
dan BAP dari Dinas
Kesehatan Propinsi
b. Masih berlaku
c. SIUP mencantumkan
perdagangan di bidang
alkes
d. Nomor NPWP pada TDP
harus sesuai dengan yang
tercantum pada kartu
NPWP

6. Izin pendaftaran dari BKPM (Badan a. Untuk PMA (Penanaman


Koordinasi Penanaman Modal) Modal Asing)
b. Mencantumkan usaha di
bidang Perdagangan Alkes

7. Undang Undang Gangguan (UUG) atau HO Cukup jelas


(Hinder Ordonantie) atau SITU (Surat Izin
Tempat Usaha) (Sesuai ketentuan daerah)

8. Peta Lokasi a. Menunjukkan lokasi


perusahaan dengan jelas
b. Dilegalisasi oleh Dinas
Kesehatan Propinsi

9. Denah Bangunan a. Mencantumkan ukuran


dan peruntukkannya yang
sesuai dengan jenis alat
kesehatan yang disalurkan
b. Dilegalisir oleh Dinas
Kesehatan Provinsi
c. Jika menyalurkan alat
kesehatan elektromedik
harus mencantumkan
denah bengkel.
10. Daftar sarana dan prasarana gudang Sesuai dengan kelompok alat
kesehatan yang akan
disalurkan:
a. Jika menyalurkan Alat
kesehatan non elektromedik
steril harus memiliki
pengatur suhu, termometer
dan
hygrometer
b. Jika Produk Diagnostik In
Vitro berbentuk reagen,
harus memiliki tempat
penyimpanan seperti cold
storage/ lemari pendingin
No Persyaratan Penjelasan

10. Status bangunan a. Jika sewa melampirkan


bukti sewa-menyewa,
minimal 2 tahun.
b. Jika milik sendiri,
melampirkan surat
pernyataan tidak keberatan
bangunan digunakan untuk
kegiatan penyaluran alkes
c. Baik sewa atau milik sendiri
harus melampirkan bukti
pendukung seperti akte
bangunan, PBB, dan IMB
11. Fotokopi Izin Penyalur Alat Kesehatan Untuk penyesuaian,
yang lama perubahan, dan/ atau
perluasan kelompok produk
yang disalurkan
12. Laporan distribusi Untuk penyesuaian,
perubahan, dan/ atau
perluasan kelompok produk
yang disalurkan Minimal
Penyalur Alat Kesehatan yang
sudah berjalan selama 1
tahun. Format sesuai dengan
Permenkes Nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010
formulir 15.

E. Persyaratan Permohonan IPAK Untuk Perluasan Kelompok Produk

No Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi Formulir Permohonan a. Mencantumkan nomor surat,
sesuai Permenkes No. tanggal surat, alamat jelas dan
1191/MENKES/PER/VIII/2010 nomor telp/fax.
b. Menggunakan kop surat
perusahaan.
c. Contoh formulir terlampir pada
permenkes nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010
2. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari a. Untuk permohonan baru,
Dinas Kesehatan Propinsi (Jika BAP penyesuaian dan/ atau pindah
lebih dari 1tahun harus dilegalisir alamat, dan/ atau perluasan
ulang oleh Dinas Kesehatan kelompok produk yang disalurkan.
Propinsi. Jika lebih dari 2 tahun b. Mencantumkan nomor dan tanggal,
No Persyaratan Penjelasan
harus melampirkan BAP terbaru). nama dan alamat perusahaan
c. NPWP harus sesuai dengan yang
tercantum pada surat permohonan
dan pada kartu NPWP
d. Nama Penanggung Jawab Teknis
(PJT) di BAP harus sesuai dengan
nama yang tercantum di surat
permohonan
e. Mencantumkan jenis dan atau
kelompok produk alat kesehatan
yang akan disalurkan
3. Rekomendasi/ laporan dari Dinas a. Cukup jelas
Kesehatan Propinsi dan/ atau b. Sesuai ketentuan daerah
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
(BPPT)
4. Izin pendaftaran dari BKPM (Badan a. Untuk PMA (Penanaman Modal
Koordinasi Penanaman Modal) *) Asing)
b. Mencantumkan usaha di bidang
Perdagangan Alkes
c. Tanda Daftar dari BKPM Untuk
PMA (Jenis Alat Kesehatan yang
akan ditambah harus tercantum
diizin BKPM)
5. Denah Bangunan a. Mencantumkan ukuran dan
peruntukkannya yang sesuai
dengan jenis alat kesehatan yang
disalurkan
b. Dilegalisir oleh Dinas Kesehatan
Provinsi
c. Jika menyalurkan alat kesehatan
elektromedik harus mencantumkan
denah bengkel.
6. Daftar jenis alkes yang akan a. Dilegalisasi oleh Dinas Kesehatan
disalurkan Propinsi
b. Alat kesehatan yang disalurkan
dikelompokkan sebagai berikut:
Alat kesehatan elektromedik
radiasi
Alat kesehatan elektromedik non
radiasi
Alat kesehatan non elektromedik
steril
Alat kesehatan non elektromedik
non steril
Produk Diagnostik In Vitro
No Persyaratan Penjelasan
7. Brosur atau katalog alat kesehatan Jika ada.
yang akan disalurkan
8. Daftar sarana dan prasarana Sesuai dengan kelompok alat
gudang *) kesehatan yang akan disalurkan:
a. Jika menyalurkan Alat kesehatan
non elektromedik steril harus
memiliki pengatur suhu,
termometer dan hygrometer
b. Jika Produk Diagnostik In Vitro
berupa reagen, harus memiliki
tempat penyimpanan seperti cold
storage/ lemari pendingin
9. Daftar peralatan bengkel (Khusus a. Sesuai dengan alat yang
yang menyalurkan Alat Kesehatan disalurkan
Elektromedik dan/ atau instrumen b. Jika tidak memiliki bengkel
Produk Diagnostik In Vitro) *) sendiri maka perusahaan dapat
bekerja sama dengan PAK lain
atau produsen alkes dalam negeri
yang memiliki bengkel (dengan
melampirkan surat kerjasama
bengkel dan fotokopi
PAK/sertifikat produksi)
c. Penambahan jenis produk
Elektromedik Non Radiasi atau
instrumen produk Diagnostik
Invitro harus mempunyai
peralatan bengkel atau bisa
bekerjasama dengan Penyalur alat
kesehatan lain yang sudah
melakukan penyaluran
Elektromedik Non Radiasi atau
instrumen produk Diagnostik
Invitro.
10. Surat pernyataan jaminan purna a. Menyatakan bahwa perusahaan
jual (Khusus yang menyalurkan memberikan jaminan purna jual
Alat Kesehatan Elektromedik b. Pernyataan ditandatangani oleh
dan/atau instrumen Produk pimpinan perusahaan
Diagnostik In Vitro) *)
c. Mempunyai surat purna jual atau
garansi terhadap produk
Elektromedik atau instrumen
produk Diagnostik Invitro
11. Daftar Nama Teknisi (Khusus yang a. Fotokopi KTP
menyalurkan Alat Kesehatan b. Pernyataan sebagai tenaga teknisi
Elektromedik dan/atau instrumen di perusahaan tersebut
Produk Diagnostik In Vitro)*)
c. Penambahan jenis produk
No Persyaratan Penjelasan
Elektromedik Non Radiasi atau
instrumen produk Diagnostik
Invitro harus mempunyai teknisi
atau bisa bekerjsama dengan
Penyalur alat kesehatan lain yang
sudah melakukan penyaluran
Elektromedik Non Radiasi atau
instrumen produk Diagnostik
Invitro
12. Fotokopi Ijazah Teknisi (Khusus Penambahan jenis produk
yang menyalurkan Alat Kesehatan Elektromedik Non Radiasi atau
Elektromedik dan/atau instrumen instrumen produk Diagnostik Invitro
Produk Diagnostik In Vitro) *) harus mempunyai teknisi atau bisa
bekerjsama dengan Penyalur alat
kesehatan lain yang sudah melakukan
penyaluran Elektromedik Non Radiasi
atau instrumen produk Diagnostik
Invitro
13. Petugas Proteksi Radiasi (Khusus a. Fotokopi KTP, Surat Izin Bekerja,
untuk yang menyalurkan Alat dan Sertifikat Pelatihan PPR dari
Kesehatan Elektromedik Radiasi) *) BAPETEN
b. Jika tenaga PPR berasal dari
perusahaan lain harus
melampirkan surat perjanjian
kerjasama
c. Penambahan jenis produk
Elektromedik Radiasi tenaga
Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
dengan melampirkan sertifikat PPR,
Surat Izin Bekerja (SIB) sebagai PPR
dan Foto copy KTR petugas PPR
atau bisa bekerjsama dengan
Penyalur alat kesehatan lain yang
sudah melakukan penyaluran
Elektromedik radiasi
14. Fotocopy Izin Penyalur Alat Untuk penyesuaian, perubahan, dan/
Kesehatan yang lama atau perluasan kelompok produk yang
disalurkan
15. Laporan distribusi *) Untuk penyesuaian, perubahan, dan/
atau perluasan kelompok produk yang
disalurkan. Minimal sudah berjalan
selama 1 tahun. Format sesuai dengan
Permenkes Nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010
formulir 15.

Anda mungkin juga menyukai