AIK 2 Screening
AIK 2 Screening
AIK 2 Screening
Learning Objective:
Memahami berbagai proses pengayakan
Menghitung recovery, rejection, dan effectiveness.
Menghitung analisa ayak dan cara pelaporannya
Menjelaskan dan menggambarkan prisip alat-alat pengayak.
Menghitung dan menyatakan hasil analisa ayakan.
Menghitung energi yang dibutuhkan dalam pemecahan padatan
Difinisi:
Screening adalah pemisahan menurut ukuran bahan (bahan-bahan)
dengan bermacam-macam ukuran menjadi bagian-bagian dengan ukuran
yang lebih uniform daripada campuran aslinya dengan mempergunakan
ayakan.
Suatu contoh:
Tyler Standard screen scale yang digunakan. Adalah sebagai berikut:
Basis : 200 mesh dengan kawat 0,0021 in
Memberi clear opening 0,0029 in
1
Lubang screen dengan ukuran satu tingkat lebih kasar mempunyai luas 2X
(dua kali). Jadi linear size of openingnya 1 : 2 .
Bila diperlukan dapat disisipkan screen yang mempunyai luas 2 kalinya,
jadi linear sieve opening 1: 4 2 biasanya untuk skala laboratorium.
Mesh
Dalam screen yang besar arti mesh adalah jarak antara kawat atau bars
yang berdekatan.
Dalam screen yang halus arti mesh adalah jumlah lubang tiap-tiap inchi.
(contoh 200 mesh (1inci/(0,0021+0,0029))=200 lobang
2
TUJUAN SCREENING
1. Scalping umumnya untuk size reduction, yaitu:
Mengambil fines dalam size reduction sehingga menghemat energy dan
menghindarkan over grinding untuk size reduction berikutnya.
2. Memisahkan hasil dalam ukuran-ukuran yang baik, untuk ukuran-ukuran
komersiil
3. Menyempurnakan langkah dalam concentration process.
EFFECTIVENESS OF SCREENS
(Banyak definisi lihat Perry)
XP = Mass fraction of desired materials in product.
XF = Mass fraction of desired materials in feed
XR = Mass fraction of desired materials in reject
P = Total mass of product
F = Total mass of feed
R = Total mass of reject
X P .P
Recovery =
X F .F
F X F F P X PP
=
(1 X F ) F
R ( X F F X P P)
=
(1 X F ) F
R X RR (1 X R ) R undesired in Reject
= = =
(1 X F ) F (1 X F ) F undesired in feed
Menimbang massa feed (F) dan massa produk (P) adalah pekerjaan yang tidak
praktis apalagi kalau jumah umpan dan hasil sangat besar (umumnya demikian).
3
Untuk itu lebih baik menimbang SAMPLES umpan dan produk ( yang dapat diketahui
nilai XF dan XP). Untuk itu nilai F,P, dan R sebaiknya dieliminasikan dari Effectiveness,
Recovery, dan Rejection
F=P+RR=F–P
P XF XR
=
F XP XR
X P (X F X R )
Jadi: Recovery =
X F (X P X R )
(1 X P )( X F X R )
Rejection = (1 - )
(1 X F )( X P X R )
X P (X F X R ) (1 X P )( X F X R )
Effectiveness = (1 - )
X F (X P X R ) (1 X F )( X P X R )
Kapasitas Screens:
Kapasitas dan effectiveness suatu screen berhubungan sangat erat. Bila effectiveness
boleh rendah maka kapasitas dapat tinggi.
Feeding cepat → effectiveness kecil → kapasitas besar.
Recovery dalam proses alat-alat komersiil → 60 %, 75 % → nilai yang cukup tinggi.
Penentuan Recovery yang ekonomis dilakukan secara experimental, penentuan secara
teoristis sulit dilakukan karena jumlah variable yang terlibat banyak dan korelasinya sulit
ditentukan.
SCREEN ANALYSIS:
Screen dari yang terkasar sampai terhalus (200 mesh) dibersihkan dulu
dengan betul dengan jalan menyikat (hindari menusuk-nusuk lobang) lalu yang satu
ditempatkan di atas yang lain, yang kasar di atas berturut-turut sampai yang halus.
4
Bottom pan dan tutup atas dipasang setelah bahan akan diayak dan yang telah
ditimbang diberikan pada screen yang terkasar.
Pekerjaan mengayak dilangsungkan lalu dihentikan. Butiran yang lebih kecil 200 mesh
ditimbang. Lalu diayak lagi untuk melihat apakah masih ada fines yang menerusi 200
mesh, bila fines yang menerusi 200 mesh sudah habis atau tinggal sedikit dianggap
pekerjaan sudah selesai. Pekerjaan screening lebih baik dilakukan dengan bantuan
alat (mechanical screening).
5
6
Dalam skala log-log berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk ukuran-
ukuran kecil → garis lurus bila bahannya mempunyai basic crystal structure yang
sama.
Untuk itu extrapolasi dimungkinkan, tetapi supaya diingat bahwa screen interval harus
tetap. Ekstrapolasi sangat diperlukan karena ukuran screening terkecil biasanya
dinyatakan dengan yang lolos 200 mesh padahal lolos 200 mesh memilki ukuran yang
berbeda-beda pula (terdistribusi) ukuran ini sangat berperan dalam menentukan luas
permukaan. Interpolasi juga dimungkinkan karena ada kemungkinan di laboratorium
tidak dimiliki seluruh ayakan standar (ada yang kurang).
Untuk pemisahan butir dengan ukuran kurang dari 200 mesh biasanya
dilakukan dengan elutriasi atau klasifikasi. Semakin kecil ukuran padatan akan memiliki
luas permukaan yang semakin besar untuk satuan volum yang sama. Untuk itu
ekstrapolasi ukuran kecil perlu dilakukan agar memberikan hasil perhitungan luas baru
yang terbentuk lebih teliti.
N 1 N 2 ...... N n N i
Dengan
N1, N2, N3 = masing-masing jumlah partikel dengan ukuran D 1,D2,D3,
Xi = fraksi massa bahan dengan diameter Di
M = massa total
C = factor bentuk particle sehingga C x D3 = volume particle
C = π/6 untuk bentuk bola bola
C = 1 untuk kubus dan sebagainya
Maka
Vi M i Mi Mi MX i M Xi
Ni = = = = = =
vi mi vi Ci Di
3
Ci Di
3
Ci Di 3
7
M Xi M Xi
N i = ∑
Ci Di3
N D i i = ∑
Ci Di2
xi
C D 2
i i
True arithmetic average diameter=
xi
C D 3
i i
2
B1. D12 . N1 + B2 . D12 . N2 + …. = ∑ Bi .Dsur .Ni
N C D
i i i
3 X i
= =3 X
C
3
C N i
i
3
C .D
i i
SPESIFIC SURFACE
Spesific surface atau surface area per unit of mass adalah suatu sifat yang penting dari
padatan.
Bila semua particle berbentuk bola
Luas = π D2
Mass = π/6 D3 ρ
6 3
Jadi spesific surface butir berbentuk bola = luas/massa= .D = .r
8
Ukuran padatan yang menentukan (controlling) dalam proses pengayakan adalah
diameter. Diameter average pada screening yang sesuai adalah Diameter rata-rata
arithmetic.
Untuk butir yang bentuknya tidak teratur spesifik surface butir tersebut diberi
faktor n adalah ratio specific surface butir yang sebenarnya dibagi dengan specific
surface bola yang berdiameter sama dengan diameter padatan (D ave=D untuk bola). n =
specific surface
6
Dave
Jika campuran padatan mengandung berbagai ukuran butir padatan, maka spesifik
surface padatan tersebut adalah luas permukaan total dibagi dengan massa total.
6n1.m1 6n2.m2 6 nN . mN 6ni.mi
Luas permukaan total= + +…+ =∑
.Dave1 .Dave 2 .DaveN .Davei
∑mi = Total mass
6 ni .mi
Specific surface =
D =
6
D
ni .xi
avei
m i
avei
9
10
Gambar 16 Brown (1978) menyatakan actual specific surface vs Diameter
average untuk padatan quartz, calcite, sphalerite, pyrite, dan galena. Gambar 17
menyatakan hubungan antara nilai ratio spesific surface dengan diameter average.
Gambar 17 dapat digunakan langsung untuk menentukan spesifik surface padatan
yang lain asal memiliki struktur padatan yang sama. Gambar 16 karena nilai spesific
surface per satuan massa, maka bila digunakan untuk menentukan spesific surface
padatan yang lain (yang memiliki struktur padatan sama) perlu dikoreksi dengan nilai
densitasnya.
luas luas
( )1 ( )2
massa massa
massa 2 densitas 2
(luas )2 (luas )1X (luas )1X
massa1 densitas1
ALAT-ALAT SCREENING
Grizzly
11
12
Terdiri dari batang-batang yang kuat, terpasang paralel membentuk suatu
kisi (grate). Biasanya mempunyai slope antara 20 0 - 500 dengan bidang
horisontal. Slope Grizzly tergantung pada angle of Repose bahan yang
diayak dan kecepatan bahan melalui Grizzly. Pada umumnya bahan basah
memerlukan slope yang lebih besar dari pada bahan kering. Grizzly
digunakan untuk Coarse material, materia yang diayak disesuaikan dengan
tebal dan berat batang. Umumnya Grizzly memiliki lebar antara 3-4 ft dan
panjang antara 8-10 ft. Kapasitas Grizzly berkisar antara 100 sampai 150
ton/ft2/24 jam. Alat ini umumnya digunakan sebelum padatan dikirim ke
crusher, dimaksudkan untuk mengambil padatan yang memiliki ukuran
kecil dalam umpan crusher.
TROMMEL
13
3. Beberapa silinder consentriss dengan saringan yang berbeda, ukuran
lobang ayakan yang terbesar didalam sedangkan ukuran lobang
ayakan terkecil terletak diluar.
14
Trommel terpasang pada sebuah sumbu yang berputar. Kadang-kadang
dijumpai susunan beberapa trommel.
15
Suatu keburukan dari saringan yang halus ialah mudah terhenti atau
blinded (suatu istilah teknik) ini disebabkan oleh partikel-partikel dengan
ukuran sama dengan lubang ayakan dan oleh sejumlah kecil bahan
dengan ukuran lebih besar yang tidak dapat melewati saringan tersebut.
Untuk mencegah blinding pada reel dipasang sikat-sikat yang berputar
untuk menghilangkan partikel yang terhenti pada lubang saringan. Rotating
sives, terutama untuk pemisahan sangat halus cenderung untuk
menghasilkan debu yang banyak. Biasanya tertutup pada suatu housing.
Pemakaian dari rotary sieves sangat banyak dan dapat kita temukan pada
macam-macam cabang industri, misalnya pertambangan, pertanian, Kimia,
dan sebagainya.
16
AYAKAN DATAR (plain screen)
Shaking screens:
Dimaksudkan untuk mengayak dan membawa (solid handling) secara
bersamaan. Jumlah stroke tergantung pada amplitudonya (panjang stroke)
60 stroke/min amplitudo 9 inch
Sampai 800 stroke/min amplitude ¾ inch
Power yang diperlukan sekitar = 0,05 – 0,010 hp
Sudut dari slope adalah 100 – 180
Kapasitas antara 2 – 8 ton/ft2/24 jam/mm amperture.
Ayakan-ayakan ini cocok untuk material lebih besar ½ inch, mempunyai
effisiensi tinggi, dan cocok untuk mengayak material bisa menyebabkan
blinding.
Vibrating screen
Digunakan untuk kapasitas besar terutama bila diinginkan ukuran yang
lebih halus. Gerakan dari ayakan hampir vertical dan tergantung pada
maksud getaran. Getaran dapat disebabkan oleh sumbu eksentric, roda
gila yang tidak seimbang, atau karena elektromagnit. Keuntungan dari
gerak getar ini adalah blinding dapat dihindarkan. Gerakan getar dibedakan
antara gerakan getar dengan amplitude rendah dan tinggi. Amplitude dapat
diatur dalam beberapa konstruksi (dari 0 – 10 mm) kecepatan getar antara
1200 – 1800 /min. Ayakan ini dapat digunakan untuk mengayak dari
lubang 1 cm sampai lebih dari 200 mesh. Sudut miring 5 – 200 tergantung
dari jenis bahan ukuran serta ayakan kering atau basah. Untuk ayakan
basah, ayakan getar sangat umum mempunyai sudut miring 5 0 – 100.
Getaran elektromagnitis dipakai bila amplitude rendah dan frekwensi yang
diinginkan tinggi sampai 7200 getar/min.
17
18
19
20
Reciprocating screen
Gerakan horizontal disebabkan oleh sebuah roda eksentric kecepatan
rendah 500 – 600 rpm. Digunakan untuk bahan-bahan ringan dan besar
(bulky). Kemiringan (Slope) ayakan sekitar 3 0 – 100. Jenis ayakan ini
dipakai dalam banyak cabang-cabang industri yaitu pada hampir seluruh
tepung-tepung ringan dan bahan granular dan juga berhasil baik digunakan
dengan pengayakan basah. Ini tidak dirancang untuk handling bahan-
bahan berbatu berat dab abrasive.
21
Pelajari dan fahami soal dan jawabannya, bila ada yang tidak jelas bisa
ditanyakan.
22