Makalah Perkembangan Peserta Didik: Tugas-Tugas Perkembangan Individu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Makalah Perkembangan Peserta Didik

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN INDIVIDU

DOSEN PENGAMPU :

Septian Prawijaya, S.Si, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

Atika Atayarisah Lubis (7213141032)

Hanna Hotmian Br Silalahi (7213141014)

Laura Magdalena Tambunan (7213141032)

Regita Amelia (7213141006)

Rossi Dearni Lingga (7213141022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, kami kelompok penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah yang kami angkat ini berjudul “Tugas Perkembangan
Individu” yang merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Septian Prawijaya,
S.Si, M.Pd, selaku dosen pengampu pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain
itu, makalah ini juga disusun untuk menambah wawasan dan pemahaman kita mengenai
materi Tugas Perkembangan Individu.

Kami juga selaku kelompok penyusun ingin berterimakasih kepada Bapak


Septian Prawijaya, S.SI, M.Pd yang telah membimbimg kami dalam menyelesaikan tugas
makalah ini. Tidak lupa, kami juga berterimakasih kepada teman-teman yang telah
mendukung kami, baik dalam hal memberikan masukan maupun kritik.

Kami juga menyadari, masih banyak kesalahan dalam makalah ini. Baik
dalam hal kelengkapan materi, tata cara penulisan, maupun bahasa yang digunakan. Oleh
karena itu, kami mohon maaf atas kekurangan yang ada di dalam makalah kami dan kami
dengan senang hati menerima masukan dari dosen pengampu kami dan dari teman-teman
sekalian. Semoga makalah yang kami susun ini, dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir
kata, kami ucapkan terimakasih.

Medan, 20 Agustus 2021

(Kelompok 10)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1


2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
3. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH .................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

1. PENGERTIAN TUGAS PERKEMBANGAN ....................................................... 3


2. SUMBER TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN ................................................. 3
3. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA SETIAP FASE
PERKEMBANGAN ................................................................................................ 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

1. KESIMPULAN ....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai : (1) perubahan yang


berkesinambungan dan progresif dalam suatu organisme, dari mulai lahir sampai dengan
mati, (2) pertumbuhan, (3) perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-
bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, (4) kedewasaan atau kemunculan
pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

Adapun beberapa ciri-ciri perkembangan menurut Yusuf L.N (2011:3) adalah


perkembangan berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik
menyangkut fisik maupun psikis.

Setiap kehidupan individu akan terjadi dan dimulai dengan adanya fase usia
kandungan sampai usia tua. Dalam menempuh setiap fase-fase tersebut, terdapat tugas-
tugas perkembangan yang harus dituntaskan oleh setiap individu.

Setiap fase atau tahap pada perkembangan individu diantaranya termasuk


kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai seorang individu pada usia tertentu.
Jika setiap individu berada dalam fase perkembangan itu dapat memperoleh kemampuan
sesuai dengan ciri khas suatu tugas dalam fase perkembangan, maka individu tersebut
memiliki perkembangan yang sempurna. Akan tetapi tidak setiap individu memiliki
perkembangan yang sempurna. Hal itu mungkin didasari pada perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan organ-organ tertentu.

Perkembangan Peserta Didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan


psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari aspek perkembangan individu.

Untuk itu, kami sebagai calon guru perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan
individu agar kelak dapat mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perubahan
yang terjadi pada fisik, emosional, dan tingkah lakunya. Pada makalah ini, akan kami bahas
lebih rinci mengenai tugas-tugas perkembangan individu.

2. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :

 Apa pengertian dari tugas perkembangan


 Apa saja sumber yang menyebabkan munculnya tugas-tugas perkembangan
 Apa yang menjadi tugas-tugas perkembangan individu pada setiap fase
perkembangan
3. Tujuan Pembuatan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui pengertian dari tugas perkembangan


 Untuk mengetahui apa saja sumber yang menyebabkan munculnya tugas-tugas
perkembangan
 Untuk mengetahui apa yang menjadi tugas-tugas perkembangan individu pada
setiap fase perkembangan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Tugas Perkembangan

Havighurst (1961) mengartikan bahwa tugas perkembangan itu adalah suatu tugas
yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas
itu berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan
pada diri individu yang bersangkutan menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-
kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai social expectations.


Dalam arti setiap kelompok budaya mangharapkan anggotanya menguasai keterampilan
tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia
sepanjang rentang kehidupan.

Menurut Robert Havighurst (Adam dan Gullota, 1983) melalui perspektif


psikososial berpendapat bahwa tugas perkembangan adalah periode yang beragam dalam
kehidupan individu yang menuntut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang khusus.

Elisabeth B. Hurlock (1987) tugas perkembangan yaitu belajar menyesuaikan diri


terhadap pola-pola hidup baru, belajar untuk memiliki cita-cita tinggi, mencari identitas
diri dan pada usia kematangannya mulai belajar memantapkan identitas diri.

Menurut Robert J. Havighurs, tugas perkembangan adalah sebagian tugas yang


muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu yang merupakan
keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas
berikutnya.

2. Sumber Tugas-Tugas Perkembangan

Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor yang dapat


dibagi menjadi empat jenis yakni sebagai berikut :

a) Kematangan fisik, misalnya :


 Belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki, keterampilan itu akan
diperlukan untuk tahap perkembangan selanjutnya, misalnya untuk bermain
bersama teman-teman
 Belajar bertingkah laku bergaul dengan jenis kelamin berbeda, pada masa remaja
karena kematangan organ-organ seksual. Disini ada tugas-tugas perkembangan
untuk belajar menjaga sikap pada lawan jenis
b) Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya :
 Belajar membaca
 Belajar berhitung
 Belajar menulis
 Belajar berorganisasi
c) Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri (psikologis), misalnya :
 Memilih teman
 Memilih pekerjaan
 Memilih pasangan
d) Tuntutan norma agama, misalnya :
 Taat beribadah kepada Allah
 Berbuat baik kepada sesama manusia

3. Tugas-Tugas Perkembangan Pada Setiap Fase Perkembangan

a) Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Bayi dan Kanak-Kanak (0,0-6,0)


 Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15 bulan. Pada usia ini
tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
 Belajar memakan makanan padat. Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-
alat pencernaan makanan dan alat-alat mengunyah pada mulut telah matang untuk
hal tersebut.
 Belajar berbicara. Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya
kepada orang lanya nama-nama atau kata-kata tentang sesuatu secara teratur
dalam situasi tertentu sampai anak belajar mengasosiakan (menghubung-
hubungkan) suara-suara tertentu dengan benda atau situasi (perilaku) tertentu.
 Belajar buang air kecil dan buang air besar. Sebelum usia 4 tahun anak pada
umumnya belum dapat mengatasi (menahan) ngompol karena perkembangan
syaraf yang mengatur pembuangan belum sempurna. Untuk memberikan
pendidikan kebersihan terhadap anak usia dibawah 4 tahun, cukup dengan
pembiasaaan saja, yaitu setiap kali mau buang air, bawalah anak ke WC tanpa
banyak memberikan penerangan kepadanya.
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Melalui observasi (pengamatan)
anak dapat melihat tingkah laku, bentuk fisik dan pakaian yang berbeda antara
jenis kelamin yang satu dengan yang lainnya. Dengan cara tersebut, anak dapat
mengenal perbedaan anatomis pria dan wanita, anak menaruh perhatian besar
terhadap alat kelaminnya sendiri maupun orang lain agar pengenalan terhadap
jenis kelamin itu berjalan normal, maka orang tua perlu memperlakukan anaknya
baik dalam memberikan alat mainan, pakaian, maupun aspek lainnya sesuai
dengan jenis kelamin anak.
 Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Keaadan jasmani anak sangat labil
apabila dibandingkan dengan orang dewasa anak cepat merasakan perubahan
suhu sehinngga temperatur badannya mudah berubah. Perbedaan variasi makanan
yang diberikan dapat mengubah kadar garam dan gula. Dalam darah dan air
didalam tubuh. Untuk mencapai kestabilan jasmaniah, bagi anak diperlukan waktu
sampai usia 5 tahun. Dalam proses mencapai kestabilan jasmaniah itu orang tua
perlu memberikan perawatan yang intensif. Baik menyangkut pemberian makanan
yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
 Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan
alam. Pada mulanya dunia ini bagi anak adalah suatu keadaan yang komplek dan
membingungkan lama kelamaan anak dapat mengamati benda-benda atau orang –
orang disekitarnya. Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan keteraturan dan
dapat membentuk generalisasi (kesimpulan) dari berbagai benda yang pada
umumnya mempunyai ciri yang sama.
 Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan
orang lain. Anak mengadakan hubungan dengan orang-orang yang ada
disekitarnya menggunakan berbagai cara, yaitu, isyarat, menirukan dan
menggunakan bahasa. Cara yang diperoleh dalam belajar mengadakan hubungan
emosional dengan orang lain sedikit banyaknya akan menentukan sikapnya
dikemudian hari.
 Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk yang berarti
mengembangkan kata hati. Anak kecil dikuasai oleh hedonisme naif dimana
kenikmatan dianggapnya baik sedangkan penderitaan dianggapnya buruk, apabila
anak bertambah besar maka anak harus belajar pengertian tentang baik dan buruk
benar dan salah sebab sebagai makhluk soisial manusia tidak hanya memerhatikan
kepentingan sendiri saja, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan orang lain.
Sesuatu yang penting dalam mengembangkkan kata hati anak adalah suri teladan
dari orang tua dan bimbingannya.
b) Tugas-Tugas Perkembangan Pada Masa Sekolah (6,0-12,0). Tugas-tugas
perkembangan masa kanak kanak akhir menurut Syamsu Yusuf (2008) tugas
perkembangan pada masa ini meliputi:
 Belajar untuk memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
Pada masa sekolah anak sudah mencapai pada taraf penguasaan otot,sehingga
sudah dapat berbaris , melakukan senam pagi dan pemainan-permainan ringan,
seperti sepak bola, loncat tali, berenang, dan sebagainya.
 Belajar membentuk sikap yang yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis. Hakikat tugas ini adalah mengembangkan kebiasaan untuk
memelihara badan meliputi kebersihan, keselamatan diri, dan kesehatan serta
mengembangkan sikap positif terhadap jenis kelaminnya dan juga menerima
dirinya secara positif.
 Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya. Yakni belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya.
 Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Apabila anak
sudah masuk sekolah, perbedaan jenis kelamin akan semakin tampak. Dari segi
permainan umpamanya akan tampak bahwa anak laki-laki tidak akan
memperbolehkan anak- anak perempuan mengikuti permainannya yang khas laki-
laki seperti main kelereng, main bola, dan layang-layang.
 Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Salah
satu sebab masa usia 6-12 tahun disebut sebagai masa sekolah karena pertumbuhan
jasmaninya dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima
pengajaran. Untuk dapat hidup di masyarakat berbudaya, paling sedikit anak harus
tamat sekolah dasar (SD) karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh
keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
 Belajar mengembangkan konsep sehari-hari. Apabila kita telah melihat sesuatu,
mendengar, mengecap, mencium, dan mengalami tinggallah suatu ingatan pada kita.
Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep (tanggapan).
Semakin banyak pengetahuan semakin bertambah pula konsep yang diperoleh.
Tugas sekolah yaitu menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. Konsep-
konsep itu meliputi kaidah-kaidah atau ajaran agama, (moral) ilmu pengetahuan,
adat istiadat, dan sebagainya.
 Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk
/pembimbing dalam bertingkah laku. Hakikat tugas ini adalah bertujuan untuk
membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikan mengembangkan
kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai mengembangkan kesadaran akan
hubungannya dengan sesama manusia dan juga alam sebagai lingkungan tempat
tinggalnya dan memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang dimlikinya, sehingga
dapat hidup selaras dengan orang lain.
 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Memiliki kesadaran
tentang tanggung jawab semua makhluk, memiliki wawasan atau pengetahuan yang
memadai tentang makhluk hidup,memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis
dalam bidang tertentu, memiliki kemampuan memahami diri sendiri, memelihara
dan mengembangkan kekuatan dan kesehatan fisik, memiliki kemampuan
mengontrol dan mengembangkan sendiri, memiliki kemampuan menjalin relasi
dengan sesama manusia, membebaskan diri dari pengaruh makhluk ghoib.
c) Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Dini. Masa dewasa awal merupakan fase
perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki masa dewasa yakni usia 21-40
tahun. Sebelum memasukimasa ini seorang remaja terlebih dahulu berada pada
tahap ambang dewasa atau masa remaja akhir yang lazimnya berlangsung 21 atau
22 tahun. Adapun tugas-tugas perkembangan orang dewasa dini adalah:

 Memiliki pasangan hidup.


 Belajar hidup bersama sebagai pasangan suami istri.
 Mulai hidup dalam satu keluarga pasangan dan anak.
 Membimbing dan merawat anak.
 Mengelola rumah tangga.
 Mulai bekerja atau membangun karir.
 Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara.
 Bergabung dengan suatu aktifitas atau perkumpulan sosial.
d) Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Madya. Masa setengah baya adalah
masa yang berlangung antara usia 40-60 tahun. Menurut Hurlock (dalam Mapplare,
1983) secara garis besarnya tugas perkembangan masa dewasa madya dapat dibagi
menjadi 3 bagian besar, yaitu tugas perkembangan yang berhubungan dengan
penyesuaian terhadap keadaan fisiologis, tugas perkembangan yang berhubungan
dengan perubahan minat, berkenaan dengan aktifitas sosial sebagai warga negara,
tugas perkembangan yang berhubungan dengan penyesuaian jabatan atau
pekerjaan yang berhubungan dengan kehidupan keluarga.
Tugas Perkembangan Masa Dewasa Madya adalah :
 Memperoleh tanggung jawab sosial dan dan warga negara.
 Membangun dan mempertahankan standart ekonomi.
 Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa dan yang bertanggung jawab
dan bahagia.
 Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa.
 Membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi.
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan–perubahan fisik sendiri.
 Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur
e) Tugas-Tugas Perkembangan Masa Lanjut Usia. Masa tua adalah masa terakhir
kehidupan manusia. Masa ini berlangsung antara usia 60 tahun sampai akhir
hayat.Tugas-tugas perkembangan masa lanjut usia adalah sebagai berikut :
 Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan secara
bertahap.
 Menyesuaikan diri dengan masa kemunduran / pensiun dan berkurangnya
pendapatan keluarga.
 Menyesuaikan diri atas kematian pasangan.
 Menjadi anggota kelompok sebaya.
 Mengikuti pertemuan-pertemuan sosial dan kewajiban-kewajiban sebagai warga
negara.
 Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
 Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel

BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Tugas-tugas perkembangan individu yaitu tugas-tugas yang harus


dikerjakan dan harus dikuasai oleh seseorang di usia tertentu dalam fase kehidupan nya,
sesuai dengan kematangan fisik, kultural masyarakat, tatanan norma yang berlaku, dan
dorongan atau cita-cita individu itu sendiri.

Penulis berasumsi, bahwa setiap perkembangan individu harus


diperhatikan dengan baik, sehingga masing-masing individu dapat menjalankan tugas
perkembangan nya dengan maksimal. Perhatian yang diberikan dapat berupa motivasi,
nasihat, dan pengedukasian mengenai tugas apa yang harus dilakukan individu tersebut
pada fase tertentu.

Misalnya, pada anak usia 7 tahun, dimana tepatnya anak tersebut berada
pada fase usia masa sekolah. Orangtua dari anak tersebut harus memperhatikan
perkembangan anaknya. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh orangtua nya yaitu
mengedukasi anak tersebut mengenai salah satu tugas perkembangan pada masa sekolah,
yakni belajar bergaul dengan teman sebaya nya. Dalam memilih circle pergaulan, orangtua
dapat memberi nasihat kepada anak nya, agar memilih teman yang baik dan rajin belajar.

Dengan demikian, dukungan, nasihat, dan edukasi yang diberikan kepada


setiap individu diharapkan mampu mendorong individu tersebut untuk melakukan tugas-
tugas perembangan dengan baik sehingga individu dapat mencapai tujuan nya.

DAFTAR PUSTAKA

Ajhuri, Kayyir Fithri, 2019. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Penebar Media Pustaka.
Muslikah, Sigit Haryadi, 2012. Perkembangan Individu. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.

Sumantri, Mulyani & Syaodih, Nana, 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :
Universitas Terbuka.

Agustina, Nora, 2018. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai