Kesatuan Bangsa
Kesatuan Bangsa
Kesatuan Bangsa
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan mengandung
arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan
serasi.”
Persatuan bangsa indonesia berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal
ini, masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap
memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti yang
diputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang,
baik sebagai subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan nasional. Sedangkan
kesatuan wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang
terdiri dari daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan dalam deklarasi
Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.
Persatuan akan terbentuk dari adanya keberagaman. Dan upaya membentuk persatuan tersebut muncul
karena adanya keberagaman yang perlu disatukan. Setelah keberagaman tersebut menjadi satu, maka
hal tersebut dapat dikatakan keberagaman tersebut mencapai satu kesatuan yang padu.
Jadi hubungan dari persatuan dan kesatuan itu senderi tanpa adanya persatuan kesatuan tidak akan
terbentuk. Karena kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah utuh.
1. Faktor primordial
Faktor primordial yaitu adanya kesamaan pandangan hidup antar daerah Indonesia yang erat dengan
dasar adat istiadat, tradisi dan nilai budaya.
2. Faktor keagamaan/sakral
Kesamaan agama yang dianut juga merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan bangsa
Indonesia. Indonesia menganut kepercayaan Ketuhanan yang mengakui 6 agama yaitu Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu. Keenam agama ini memiliki tempatnya tersendiri dalam bangsa
Indonesia. Masing-masing agama hidup berdampingan dibawah payung ideologi bangsa, Pancasila.
3. Tokoh masyarakat
Terbentuknya bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran serta tokoh-tokoh pejuang, seperti Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Jend. Sudirman dan banyak lagi. Para-para tokoh ini yang rela mengorbankan
segalanya demi terbentuknya serta mempertahankan bangsa Indonesia yang merdeka dan bersatu.
Adanya tokoh-tokoh atau pemimpin inilah yang mempersatukan tiap wilayah di Indonesia.
Seperti yang tercatat dalam sejarah sebagian besar wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke
pernah dijajah oleh bangsa asing. Beberapa diantara negara-negara yang pernah menjajah Indonesia
adalah Belanda, Portugis, Inggris, Spanyol, Jepang dan Prancis. Dengan total masa penjajahan selama
350 tahun. Wajar saja keinginian untuk merdeka, berdiri diatas kaki sendiri adalah keinginan yang
menjadi dambaan masyarakat Indonesia yang kemudian membentuk persatuan untuk melakukan
perjuangan kemerdekaan.
Indonesia adalah wilayah yang luas membentang ribuan kilometer dari Aceh sampai Papua. Namun
demikian, satu wilayah terikat antara satu sama lain. Salah satu yang menyebabkan persatuan antar
wilayah ini adalah dikarenakan adanya kerajaan-kerajaan yang menghimpun secara bergantian sejak
dulu mulai dari Sriwijaya, Demak, Majapahit, Kutai hingga kerajaan Goa di Sulawesi.
6. Faktor ekonomi
Berkembangnya masyarakat sejalan dengan perkembangan ekonomi yang pada akhirnya akan
melahirkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan sesuai dengan aneka kebutuhan yang ada di masyarakat.
Semakin tinggi tingkat kualitas dan variasi kebutuhan dimasyarakat semakin tinggi pula ketergantungan
masyarakat tersebut satu sama lain, yang pada akhirnya akan meningkatkan solidaritas dan mempererat
hubungan antar masyarakat.
7. Faktor kelembagaan
Faktor kelembagaan tak kalah pentingnya dalam proses pembentukan suatu bangsa. Kelembagaan akan
mempertemukan pemerintah sebagai instansi dengan berbagai kepentingan masyarakat sehingga
terbentuk sebuah kepentingan nasional yang tidak saling membedakan untuk melayani setiap warga
masyarakat. Kehadiran partai politik yang bersifat umum dan terbuka bagi siapa saja yang ingin
bergabung tanpa membedakan agama, ras dan golongan yang menghimpun kepentingan masyarakat
dalam berbagai wilayah menjadi satu kesatuan.