Pelayanan Farmasi Klinik Resep & Swamedikasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lailatul Wahyuni

NIM : 202110471011006
PSPA UMM Angkatan 9

Pelayanan Farmasi Klinik Resep


A. Pengkajian Resep
Kegiatan pengkajian Resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan
pertimbangan klinis.
B. Dispensing
Dispensing terdiri dari penyiapan, penyerahan dan pemberian informasi Obat.
Apoteker di Apotek juga dapat melayani Obat non Resep atau pelayanan swamedikasi.
Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang memerlukan Obat non Resep
untuk penyakit ringan dengan memilihkan Obat bebas atau bebas terbatas yang sesuai.
C. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker dalam
pemberian informasi mengenai Obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan
dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan Obat kepada profesi kesehatan lain,
pasien atau masyarakat. Informasi mengenai Obat termasuk Obat Resep, Obat bebas dan
herbal. Informasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan metoda
pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif, efikasi, keamanan
penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping, interaksi, stabilitas,
ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari Obat dan lain-lain.
D. Konseling
Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi
perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
pasien. Untuk mengawali konseling, Apoteker menggunakan three prime questions.
Apabila tingkat kepatuhan pasien dinilai rendah, perlu dilanjutkan dengan metode Health
Belief Model. Apoteker harus melakukan verifikasi bahwa pasien atau keluarga pasien
sudah memahami Obat yang digunakan.
E. Pelayanan Kefarmasian di Rumah (home pharmacy care)
Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat melakukan Pelayanan
Kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan
pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya.
F. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi Obat
yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek
samping.
G. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang merugikan atau tidak
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis.
Pelayanan Farmasi Klinik Swamedikasi
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dengan mempertimbangkan kondisi pasien, pedoman
terapi, serta regulasi.
2. Memberikan pilihan obat/sediaan farmasi, produk, serta kekuatan yang tepat sesuai
kebutuhan pasien, pedoman terapi, dan regulasi sebagai pertimbangan keputusan pasien.
3. Mengedukasi pasien tentang indikasi obat atau sediaan farmasi lainnya, cara
penggunaan,batasanpenggunaan, serta efek samping potensial.
4. Menjelaskan kondisi penyimpanan yang tepat kepada pasien dan memastikan sediaan
obat dan/atau sediaan farmasi lainnya disimpan secara tepat a.l. dari sisi kelembapan,
suhu, tanggal daluwarsa.
5. Mengedukasi pasien mengenai alasan dan risiko terkait permintaan sediaan farmasi yang
tidak bisa dilayani.
6. Menjelaskan batasan swamedikasi dan merujuk pasien dengan tepat ke dokter atau
fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Mendokumentasikanpelayanan swamedikasi yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai