31 RPP Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pelumasan
31 RPP Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pelumasan
31 RPP Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pelumasan
SMK SUNNATUNNUR
Kompetensi Keahlian :
1. Teknik Kendaraan Ringan 2. Busana Butik 3. Multimedia
4. Agribisnis Ternak Ruminansia 5. Teknik Sepeda Motor
Sekretariat :
Jl. K. Djoned No. 62 Jatisari Senori Tuban Jawa Timur 62365 Telp. (085232830677)
Website : www.smksunnatunnur.sch.id Email : [email protected]
A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.13 Mendiagnosis kerusakan sistem 3.13.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi
pelumasan sistem pelumasan
3.13.2 Merinci jenis gangguan pada sistem
4.13 Memperbaiki sistem pelumasan pelumasan dan keselamatan kerja
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan
saintifik peserta didik mendiagnosis kerusakan sistem pelumasan, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual Sistem pelumasan
dapat diamati dengan indera atau Fungsi Sistem Pelumasan
alat Kerusakan Sistem pelumasan
Komponen sistem pelumasan
G. SumberBelajar
Hand Out
Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik Waktu
Tahap Kegiatan
Model M M M M M
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai 30
pembelajaran Menit
Memeriksa kehadiran (4 TP)
peserta didik sebagai sikap
disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan
pembelajaran.
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Mengaitkan materi
pembelajaran yang akan
dilakukan dengan
pengalaman peserta didik
dengan Materi
sebelumnya,
Guru menyampaikan
tatacara sistem penilaian
dalam belajar.
Guru menampilkan
tayangan tentang
1. Gangguan pada sistem
pelumasan
2. Penyebab kerusakan
Stimulus
dan perbaikanya
Siswa mengamati dan 300
memahami tayangan Menit
tentang Perawatan Sistem (4 TP)
pelumasan
Guru menanyakan maksud
dari tayangan tentang
Inti Perawatan Sistem
Identifikasi mas pelumasan
alah Siswa secara berkelompok
mendiskusikan tentang
Perawatan Sistem
pelumasan
Guru meminta siswa
mengali informasi tentang
Gangguan pada sistem
Pengumpulan
pelumasan
data
Siswa menggali informasi
tentang tentang Gangguan
pada sistem pelumasan
Guru memberikan beberapa
pertanyaan yang berkenaan
tentang Gangguan pada
sistem pelumasan
Pembuktian
Siswa menjawab dan
mendiskusikan pertanyaan
yang diberikan guru secara
berkelompok.
Siswa menyajikan dalam
bentuk hasil diskusi
kelompok tentang
Gangguan pada sistem
Menarik pelumasan
kesimpulan Siswa lain memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Gangguan pada
sistem pelumasan
Siswa menerima tanggapan
dari siswa lain dan guru
Siswa menyimpulkan
materi tentang Gangguan
pada sistem pelumasan
Penutup Guru menyimpulkan
pelajaran yang sudah
dibahas
Guru melaksanakan 30
penilaian pengetahuan Menit
melalui tes tertulis. (4 TP)
Guru memberikan tugas
untuk pertemuan
selanjutnya.
Siswa melakukan
pembersihan peralatan,
media dan ruangan.
Guru mengarahkan siswa
untuk berdo’a sebelum
selesai pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Skala Sikap
Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
Praktik/Performence
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Sunnatunnur Guru Mata Pelajaran
MESIN terdiri dari bagian-bagian logam yang bergerak. Beberapa di antaranya ada yang
berhubungan langsung secara tetap antara satu dan yang lain, misalnya poros engkol, batang
torak, dan bagian mekanisme katup. Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara
bagian-bagian mesin tersebut akan menjadi aus. Oli pelumas secara terus-menerus melumasi
bagian-bagian mesin untuk mencegah keausan sehingga bisa mengurangi keausan pada
bagian-bagian mesin yang bergerak.
Selama oli tersebut bersirkulasi, oli juga menyerap panas untuk mendinginkan mesin, mengisi
celah antara bantalan-bantalan, dan jurnal-jurnal yang berputar, membentuk seal (perapat)
antara cincin torak dan dining silinder sehingga gas di atas torak tidak mengalami kebocoran,
serta membawa kotoran-kotoran dari bagian mesin.
Diagnosis gangguan sistem pelumasan Ada dua keluhan yang sering terjadi pada sistem
pelumasan. Pertama, penggunaan oli mesin yang boros. Borosnya oli mesin dipengaruhi oleh
kecepatan mesin. Kecepatan mesin yang tinggi akan meningkatkan temperatur sehingga
viskositasnya akan menurun. Oli akan mudah melalui cincin torak dan masuk ke dalam ruang
bakar yang selanjutnya oli tersebut terbakar.
Kecepatan yang tinggi juga akan meningkatkan gaya sentrifugal sehingga oli yang ada di
dalam karter lebih banyak terlempar ke dinding selinder dan masuk ke ruang bakar.
Keluhan lain keausan mesin, pada mesin yang telah aus, pemakaian oli akan meningkat. Hal
ini terjadi apabila cincin torak dan silindernya mengalami keausan sehingga kemampuan
cincin torak untuk menyapu oli pada dinding silinder berkurang dan oli tersebut terbakar pada
ruang pembakaran.
Penyebab lainnya yang mengakibatkan borosnya oli pelumas adalah tidak berfungsinya sil
atau perapat. Gambar satu memperlihatkan tempat yang sering terjadi kerusakan sil atau
perapat pada sebuah mesin.
Kedua, tekanan oli terlalu rendah atau tinggi. Kadang-kadang, lampu indikator tekanan oli
terlihat berkedip-kedip atau menyala terus atau jarum penunjuk memperlihatkan tekanan yang
rendah. Jika terjadi hal yang demikian, kemungkinan level oli pada karter terlalu rendah.
Periksalah level oli tersebut. Jika ternyata olinya cukup ada, kemungkinan unit colokan
tekanan oli atau pengukurnya rusak. Gantilah unit colokan tekanan oli/pengukur tersebut,
hidupkan mesin untuk melihat apakah lampu indikator atau pengukur bekerja dengan normal.
Suara kegaduhan pada pengangkat katup dan bantalan juga merupakan tanda-tanda tekanan
oli yang rendah. Penyebab terjadinya tekanan oli yang rendah antara lain:
Pegas penekan katup pada filter lemah atau patah.
Pompa oli rusak.
Saluran oli pecah atau retak.
Saluran oli sebelum unit saklar tekanan terhalang atau tersumbat.
Oli yang tidak tepat atau terlalu encer
Bantalan mesin aus.
Kebocoran pada filter oli
Cara mengatasi gangguan tekanan oli yang rendah tersebut antara lain:
Ganti pegas katup filter.
Ganti pompa oli.
Perbaiki atau tambal saluran olinya.
Hilangkan sumbatan pada saluran oli.
Ganti oli sesuai dengan spesifikasi
Ganti bantalan mesin.
Ganti filter dan gasketnya.
Untuk mengatasi gangguan oli yang terlalu tinggi, lakukan hal-hal sebagai berikut:
Longgarkan katup tekanan oli.
Ganti pegas katup oli.
Hilangkan sumbatan pada saluran oli.
Ganti oli sesuai dengan spesifikasi
Referensi
http://automotive-learning-center.blogspot.com/2013/05/artikel-oto-mendiagnosis-
sistem_16.html
Lampiran Instrumen Penilaian
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Bahan/
Kompetensi Level Bentuk No
KD Kelas Konten/ Materi Indikator Soal
Dasar Kognitif Soal Soal
Semester
3.13 Mendiagnosis XII / 1 Pengertian dan fungsi Pemahaman Menjelaskan Uraian 1,2,3,
kerusakan sistem sistem pelumasan. (C2) pengertian dan 4
pelumasan Gangguan pada Penilaian fungsi sistem Uraian 5
sistem pelumasan (C5) pelumasan
Merinci jenis
gangguan pada
sistem
pelumasan dan
keselamatan
kerja
Soal Uraian :
1. Jelaskan pengertian dan fungsi sistem pelumasan mesin...?
2. Sebutkan 4 jenis sistem pelumasan..?
3. Jelaskan apa yang dimaksud sistem pelumasan percik..?
4. Jelaskan apa yang dimaksud sistem pelumasan kombinasi percik dan tekan...?
5. Uraikan macam macam gangguan pada sistem pelumasan dan perbaikannya serta
keselamatan kerja..?
Pedoman Penskoran Soal Uraian :
No
Kunci Jawaban Skor
Soal
1. Jawab:
Sistem Pelumasan adalah suatu sistem pemeliharaan/ perawatan terhadap
perangkat mesin yang selalu menampilkan masalah-masalah gerak, gesekan dan
panas yang ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang
peranan penting dalam masalah kestabilan mesin.
Sistem pelumasan mempunyai fungsi :
mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang bergerak
menyerap dan menyalurkan panas
sebagai perapat
membersihkan bagian-bagian yang bergerak
5. membantu menghilangkan suara berisik.
SKOR MAKSIMUM 10
2. Jawab:
Sistem pelumasan dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :
sistem percik (circulating splash system)
kombinasi percik dan tekan (internal force feed and splash system)
sistem tekanan penuh (full internal force feed system)
sistem campur (mixing system)
SKOR MAKSIMUM 10
3. Jawab:
Sistem pelumasan percik :
Dalam sistem ini pompa oli mensuplai oli ke panci perecik (splash pan) yang
terletak di bawah poros engkol. Pada saat batang torak berputar sendok (scoop)
pada ujung batang terbenam ke dalam laluan panci perecik untuk mengambil oli.
SKOR MAKSIMUM 10
4. Jawab:
Sistem pelumasan kombinasi percik dan tekan :
Sistem ini pompa oli langsung mensuplai oli ke saluran (galeri) utama dalam
blok mesin. Dari galeri utama oli ditekan melalui saluran-saluran ke bantalan-
bantalan utama (main bearings), bantalan batang piston (connecting rod
bearings), bantalan poros kem (cam shaft bearings), poros lengan penekan
(rocker arm shaft), saringan (filter) dan unit pengindera (oil sending unit).
Keluarnya oli dari bantalan-bantalan menghasilkan kabut yang melumasi dinsing
silinder atas, piston dan pena piston.
SKOR MAKSIMUM 20
5. Jawab :
Mesin Tidak dapat distarter,tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan
Kemungkinan penyebab kerusakan :
Minyak pelumas terlalu rendah.
Komponen-Komponen pompa
Saringan oli tersumbat
Katup pengatur tekanan oli rusak
Alat pengukur tekanan oli rusak
Minyak pelumas terlalu sedikit
Paking atau sil yang berhubungan dengan saluran minyak pelumas bocor
Perbaikanya :
Ganti minyak pelumas dengan minyak pelumas yang sesuai
Bongkar dan periksa komponen-komponen pompa,ganti jika aus
Ganrti saringan oli
Bongkat katup pengatur tekanan oli dan ganti jika rusak
Buka sending unit & hidupkan mesin.apabila oli memancar berarti alat
pengontrol rusak
periksa system pengontrol tekananoli,perbaiki/ganti jika rusak
Tambah minyak pelumas,sesuai kebutuhan
Ganti paking atau sil dengan baik
Perbaikanya :
Periksa mesin,setel system pengapian dan perbaiki system bahan baker
Bongkar mesin dan perbaiki
perbaiki tutup pembuangan oli
Ganti sil poros engkol
Keselamatan Kerja :
Menggunakan warpack ketika praktik.
Melakukan praktik sesuai dengan SOP dan K3.
Menempatkan alat dan bahan pada nampan.
Menempatkan engine pada papan kayu utk mencegah goresan.
Mengganjal engine dengan balok.
Melepas baut atau mur secara bertahap minimal 2 tahap.
Membersihkan bahan kerja untuk menghindari kerusakan.
Menandai komponen yg dilepas khususnya yg tidak boleh tertukar.
Melakukan praktik dengan cermat,teliti,dan hati-hati.
Menanyakan pada pembimbing jika ada hal yang kurang jelas
SKOR MAKSIMUM 50
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Bahan/
Kompetensi Level Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
Dasar Kognitif Soal
Semester
3.13 Mendiagnosis XII / 1 Pengertian dan Pemahaman Menjelaskan PG 1 sd 10
kerusakan sistem fungsi sistem (C2) pengertian
pelumasan pelumasan. dan fungsi
sistem
pelumasan
Soal Pilihan Ganda :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang
paling tepat !
3. Komponen sistem pelumasan yang berfungsi untuk menghisap dan menekan minyak
pelumas ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan adalah ....
a. Saluran oli
b. Pompa oli
c. Katup pengatur tekan
d. Oli strainer
e. Saringan oli
4. Komponen sistem pelumasan yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan oli mesin yang
keluar dari pompa....
a. Saluran oli
b. Pompa oli
c. Oli Pressure Sensor
d. Oli strainer
e. Saringan oli
8. Pada tabung oli terdapat tulisan SAE, apa yang dimaksud SAE tsb
a. Society of Automotive Engineers, sebagai identifikasi dari kekentalan oli
b. Society of Automotive Engineers, kode standar yang menentukan kualitas oli
c. Society of Automatic Engineers, kode standar yang menentukan merek oli
d. Society of Automatic Engineers, sebagai identifikasi dari kualitas oli
e. Society of Automotive Engineers, sebagai identifikasi dari mesin oli
9. Bahan adittif minyak pelumas yang berfungsi untuk menjaga permukaan logam agar
bebas dari kotoran. adalah ....
a. Detergen
b. Pour point dipresent
c. Dispersant
d. Extrame pressure (EP)
e. Viskositas indeximprovers
10. Bahan adittif minyak pelumas yang berfungsi untuk Menjaga viskositas oli pada suhu
rendah dan tinggi. adalah ....
a. Ditergen
b. Pour point dipresent
c. Dispersant
d. Extrame pressure (EP)
e. Viscosity improver
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen Ya
Tidak CK K SK
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)
1.1 Penggunaan pakaian kerja
1.2 Persiapan tools and equipment
1.3 Persiapan buku manual
Mengidentifikasi kerusakan sistem
pelumasan dan komponen-
komponennya
Melaksanakan perbaikan kerusakan
pada sistem pelumasan dan komponen
komponennya
Sikap kerja
a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100
Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100
Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100
Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
RATA-RATA WAKTU
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian.
Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimum
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Sunnatunnur Guru Mata Pelajaran