SGD 2 Keperawatan Keluarga (Bayi Baru Lahir)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA


DENGAN BAYI BARU LAHIR

Dosen Pengampu: Ariska Putri Hidayathillah.,S.Kep.,Ns.,M.Epid

Oleh Kelompok 2:

Haniki Rosadi (181141014)


Maria Asriana M (181141023)
Octaviyanti Iswadi (181141029)
Serly Rosa A (181141034)
Siti Aisyah (181141036)
Ainina Shalsa Ifada (181141051)

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA


S1 ILMU KEPERAWATAN
2020 – 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ‘Makalah
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Dengan Bayi Baru Lahir.” dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini, kami susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan. Disamping itu penulisan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan semester 6 IKBIS Surabaya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun
duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan
tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai
rasasyukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan setulusnya kami sampaikan terima
kasih kepada yang terhormat dosen pembimbing, serta pihak-pihak yang turut membantu yang
tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Tidak ada manusia yang sempurna, dalam makalah ini
masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan
dalam bidang sistem informasi keperawatan dan dapat memberi pengetahuan yang bermanfaat

Surabaya, 6 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................6
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir............................................................................................6
2.2 Fisiologi Bayi Baru Lahir...........................................................................................6
2.3 Klasifikasi Bayi Baru Lahir......................................................................................9
2.4 Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir.......................................................................10
2.5 Pemeriksaan Fisik Neonatus...................................................................................11
2.6 Refleks Pada Bayi baru lahir..................................................................................13
2.7 Asuhan Keperawatan Keluarga Bayi Baru Lahir..................................................14
2.8 Diagnosa Keperawatan.............................................................................................15
BAB III........................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Neonatus/BBL adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. (Kamus Istilah Kebidanan.
SitiMaemunah, 2005). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 40 atau 42
minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram. (Bobak,2000) . Bayi baru lahir (neonatus) adalah
suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan
lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara
spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28
hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Bayi barulahir
mengalami fase transisi yang cukup berat, yakni dari suatu kehidupanintrauterin ke dalam
lingkungan ekstrauterin.
Dilaksanakannya pemeriksaan bayi baru lahir bertujuan untukmengetahui sedini mungkin
kelainan pada bayi. Resiko terbesar kematianBBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,
sehingga jika bayi lahir difasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di
fasilitaskesehatan selama 24 jam pertama.Oleh karena itu, peran perawat dalammemberikan
asuhan keperawatan bayi baru lahir merupakan tindakankeperawatan harus dilakukan dengan
cepat, tepat dan didasarkan padarasional ilmiah.Asuhan keperawtan yang adekuat pada bayi akan
mencegah bahayapada bayi, misalnya asfiksia, dan pada gilirannya akan
meningkatkanpertumbuhan dan perkembangan bayibaru lahir.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep dari bayi baru lahir (BBL) ?
b. Bagaimana fisiologi dari bayi baru lahir (BBL)?
c. Bagaimana klasifikasi dari bayi baru lahir (BBL) ?
d. Bagaimana tujuan Perawatan dari bayi baru lahir (BBL) ?
e. Bagaimana pemeriksaan Fisik dari bayi baru lahir (BBL) ?
f. Bagaimana reflek dari bayi baru lahir (BBL) ?
g. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada bayi baru lahir (BBL) ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui konsep dari bayi baru lahir (BBL)

b. Dapat menjelaskan fisiologi dari bayi baru lahir (BBL)

c. Dapat mengetahuiklasifikasi dari bayi baru lahir (BBL)

d. Dapat mengetahui tujuan Perawatan dari bayi baru lahir (BBL)


e. Dapat melakukan pemeriksaan Fisik dari bayi baru lahir (BBL)

f. Mengetahui reflek dari bayi baru lahir (BBL)

g. Dapat melakukanasuhan keperawatan keluarga pada bayi baru lahir (BBL)


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir/ new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adalah bayidari lahir sampai dengan
usia 4 minggu, biasanya lahir pada usia kehamilan38minggu sampai 42 minggu (Wong, 2003).
Berat rata-rata bayi yang lahircukup bulan adalah 3,5 – 3,75 kg dan panjang 50 cm (Simkin,
Penny., etal). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badanyang
lain,Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8dari panjang badan. Ketika
dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masihbelum sempurna menjadi tulang.Setengah bayi baru
lahir mempunyai buluhalus yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi
bayipramasa.Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu.
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature
anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung
pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan yang paling besar
terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua system organ tapi yang
terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu
sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi
terhadap neonates (BBL).

2.2 Fisiologi Bayi Baru Lahir


Fisiologi bayi baru lahir ialah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonates/
bayi baru lahir, yaitu satu organisme yang sedang tumbuh yang baru mengalami proses kelahiran
dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan ekstra uteri, tiga faktor yang mempengaruhi
perubahan fungsi yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi.

a) Respirasi Neonatus.
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas harus melalui paru
bayi.Sebelum terjadi pernafasan, neonatus dapat mempertahankan hidupnya dalam keadaan
anoksia lebih lama karena ada kelanjutan metabolisme anaerob.Rangsangan untuk gerakan
pernafasan pertama ialah tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir. Penurunan
PaO2 dan kenaikan PaCO2 merangsang kemoreseptor terletak disinus karotikus, rangsangan
dingin di daerah muka dapat merangsang permulaan gerakan pernafasan.Refleks deflasi, hering
breus, selama ekspirasi, setelah inspirasi dengan tekanan positif, terlihat suatu inspiratory
gasp.Respirasi pada masa demalus terutama diafragmatik dan abdominal dengan biasanya masih
tidak teratur dalam hal frekuensi dan dalamnya pernafasan, setelah paru berfungsi, pertukaran
gas dalam paru sama dengan pada orang dewasa, tetapi oleh karena bronchiolus relatif kecil,
mudah terajadi air tropping.

b) Jantung Dan Sirkulasi.


Pada masa fetus darah plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati, sebagian
langsung ke serambi kiri jantung kemudian ke bilik kiri jangtung, dari bilik darah dipompa
melalui aorta ke seluruh tubuh.Dari bilik kanan darah dipompa sebagian ke paru dan sebagian
melalui duktus arteriosus aorta.
Setelah bayi lahir paru akan berkembang mengakibatkan menutupnya foramen ovale
secara fungsional, hal ini terjadi pada jam-jam pertama, setelah kelahiran. Tekanan darah pada
waktu lahir dipengaruhi oleh sejumlah darah yang melalui transfusi plasenta dan pada jam-jam
pertama sedikit menurun, untuk kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 85/40 mmHg.

c) Traktus Digestivus.
Traktus digestivus pada neonatus relatif lebih berat dan panjang dibandingkan orang
dewasa.Pada neonatus traktus digestivus mengandung zat yang berwarna hitam kehijauan yang
terdiri dari mukopolisakarida dan disebut mekonium. Pengeluaran mekonium biasanya dalam 10
jam pertama. Dan dalam 4 hari biasanya tinja sudah berbentuk dan berwarna biasa.Enzim traktus
digestivus biasanya sudah terdapat pada neonatus kecuali amilase pankreas, aktifitas lipase telah
ditemukan pada fetus 7 – 8 bulan.

d) Hati Dan Metabolisme.


Segera setelah lahir hati menunjukan perubahan biokimia dan morfologis, yaitu kenalkan
kadar protein dan penurunan kadar lemak dan glikogen. Sel hemopoetik juga mulai berkurang
walaupun memakan waktu agak lama. Luas permukaan neonatus terlahir lebih besar daripada
orang dewasa, sehingg metabolisme basal per kg BB lebih besar, pada jam pertama energi
didapatkan dari pembakaran karbohidrat. Pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak,
setelah mendapatkan susu lebih kurang pada hari keenam, energi 60 % didapatkan dari lemak
dan 40 % dari karbohidrat.

e) Produksi Panas.
Bila suhu sekitar turun, ada 3 cara tubuh untuk meninggikan suhu, yaitu: aktifitas otot,
shivering, non shivering thermogenesis (NST). Pada neonatus cara untuk meninggikan suhu
terutama dengan NST, yaitu dengan pembakaran ‘ Brown Fat ‘ yang memberikan lebih banyak
energi per gram dari pada lemak biasa.

f) Keseimbangan Air Dan Fungsi Ginjal.

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih besar
daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraselular luas. Fungsi ginjal belum
sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa, ada ketidakseimbangan
antara luas permukaan glomerolus dan volume tubulus proksimal ‘ Renal Blood Flow ‘ pada
neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.

g) Kelenjar Endokrin.
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi baru lahir
kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi. Misalnya dapat dilihat pembesaran kelenjaran
air susu pada bayi laki-laki ataupun perempuan. Kadang-kadang dapat dilihat ‘ With Drawal ‘
misalnya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi perempuan, kelenjar
tyroid sudah sempurna terbentuk sewaktu lahir dan sudah mulai berfungsi sejak beberapa hari
sebelum lahir.

h) Susunan Saraf Pusat.


Sewaktu lahir fungsi motorik terutama ialah subkortikol.Setelah lahir jumlah cairan otak
berkurang sedangkan lemak dan protein bertambah.
i) Imunoglobulin.
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum-sum tulang dan lamina proprianeum
dan apendiks plasenta merupakan sawar sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis.
Pada bayi baru lahir hanya terdapat globulin gamma G, yaitu imunologi dari ibu yang dapat
melalui plasenta karena berat molekulnya kecil, tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui
plasenta seperti illeus,taksoplasma, herpes simpleks dan penyakit virus lainnya, reaksi imunologi
dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma dan anti body gamma A, gamma G, gamma M,
imunologi dalam kolostrum berguna sebagai proteksi lokal dalam traktus digestivus, misalnya
terhadap beberapa strain E. Colli.

2.3 Klasifikasi Bayi Baru Lahir


a) Bayi Aterm
 Berat badan 2500-4000 gram.
 Panjang badan lahir 48-52 cm.
 Lingkar dada 30-38 cm.
 Lingkar kepala 33-35 cm.
 Bunyi jantung janin pada menit pertama 180 x/menit.
 Pernapasan pada menit-menit pertama cepat 80x/menit kemudian lebih kecil setelah
40x/menit.
 Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi
verniks kaseosa.
 Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
 Kuku agak panjang dan lemas.
 Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi laki-laki
testis sudah turun.
 Refleks menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
 Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda diletakkan ditelapak tangan,
bayi akan menggenggamnya.
 Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama
 Umur kehamilan 37-42 minggu
b) Bayi Prematur
 Berat badan kurang dari 2499 gram
 Organ-organ tubuh imatur
 Umur kehamilan 28-36 minggu
c) Bayi Posmatur
 Biasanya lebih berat dari bayi aterm
 Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm
 Verniks kaseosa dibadan kurang
 Kuku-kuku panjang
 Rambut kepala agak tebal
 Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
 Umur kehamilan lebih dari 42 minggu

2.4 Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir

a) Tali pusat harus dijaga sekering mungkin. Tali pusat dapat diusap (dibasuh) dengan
alkohol untuk menjaga agar tetap kering. Tali pusat penting dijaga kebersihannya.
Ajari sang Ibu untuk segera memberitahu jika ada cairan (lendir) atau bau busuk pada
tali pusat.
b) Usap kedua mata bayi dengan kapas atau kain kasa yang kering. Hal ini dapat
mencegah infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan kebutaan.

c) Suhu tubuh bayi mungkin sedikit diatas normal pada saat lahir tapi akan segera turun
sampai 37,5 0C secara aksila. Denyut nadi normal biasanya sekitar 40 pernapasan
permenit
d) Ukuran bayi bermacam-macam. Bayi yang berat badannya dibawah 2.5 kilogram
harus dirawat sebagai bayi kurang bulan. Bayi kurang bulan memerlukan perawatan
khusus untuk menjaga agar bayi tetap hangat. Berikan bayi ASI yang cukup.
e) Kulit bayi biasanya berwarna merah muda. Ketika bayi baru lahir mungkin ada bahan
lengket dikulit yang disebut Verniks. Verniks dapat dibersihkan secara hati-hati
dengan mengusapkan sedikit minyak pada hari kedua. Atau biasa juga dibiarkan
sampai mengelupas sendiri secara bertahap saat mandi.
f) Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna feses
berubah menjadi kuning dalam 2 atau 3 hari berikutnya.
g) Bayi harus diberi makan (diteteki) secara teratur sejak lahir, mulai dari pemberian
beberapa menit dan bertambah lama secara perlahan. Untuk hari-hari pertama
payudara mengeluarkan kolostrum.

2.5 Pemeriksaan Fisik Neonatus


Tujuan pemeriksaan fisik neonatus segera setelah lahir ialah untuk menemukan kelainan
yang segera memerlukan pertolongan dan sehingga dasar untuk pemeriksaan
selanjutnya.Sebelum memeriksa neonatus sebaiknya pemeriksaan mengetahui riwayat kehamilan
dan persalinan.
a) Keadaan Umum.

 Keaktifan.
Bila bayi diam, mungkin bayi sedang tidur nyeyak atau mungkin pula ada defresi susunan
saraf pusat karena obat atau karena sesuatu penyakit.Bila bayi bergerak aktif dipertahankan
apakah pergerakan itu simetris atau tidak. Keadaan yang asimetris dapat dilihat misalnya pada
keadaan patah tulang, kerusakan saraf,leukosia dsb.
 Keadaan Gizi
Dapat dinilai dari berat badan, panjang badan, dan kerut pada kulit, ketegangan kulit hati-hati
terhadap edema, karena dapat disangka gizi baik.
 Rupa.
Kelainan kongenital tertentu sering sudah dapat dilihat pada rupa neonatus.Misal sindrom
down, kretinisme, agenesis ginjal bilateral dsb.
 Posisi.
Sering bergantung pada letak presentase janin Intravena. Posisi yang biasa adalah pada keadaan
fleksi tungkai dan lengan.
 Kulit.
Normal warna kulit ialah kemerah-merahan, dilapis oleh verniks caseosa yang melindungi
kulit bayi dan terdiri dari campuran air dan mineral dan mengandung sebum lainnya. Sel
peridermal dan debis lain. Warna kulit menggambarkan beberapa keadaan misalnya warna pucat
terdapat anemia, renjatan, warna kuning terdapat pada inkompatibilitas antara darah ibu dan
bayi, sepsis.Warna biru ditemukan pada aspiksia livida.Kelainan jantung kongenital dengan
pirau dari kanan dan kiri.
b) Kepala Dan Leher.
Tulang kepala sering menunjukan “moulage” yaitu tulang parietal biasanya berhimpitan
dengan tulang oksipitas dan frontal, sehingga mengukur lingkaran kepala sebaiknya ditunggu
setelah “moulage” itu hilang, lingkaran kepala besar ialah melalui glabela dan oksipitalis
biasanya antara 33 – 38 cm. Perhatikan juga kaput suksdanium,perdarahan, subaponeurotik,
hematoma cepal.

Apgar Score
Apgar Score adalah sebuah metode yang diperkenalkan pertam kali oleh Dr. Virginia Apgar
sebagai sebuah metode sederhana untuk menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir.

Tanda 0 1 2 Angka
A: Pucat Badan merah, Seluruh tubuh ...
Appereance ekstremitas kemerahan-
color (Warna biru merahan
Kulit)
P: Pulse Tidak ada <100 > 100 ...
(Frekuensi
jantung)
G: Grimace Tidak ada Sedikit Menangis, ...
(Reaksi gerakan batuk/bersin
terhadap mimik
rangsangan)
A: Actifity Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif ...
(Tonus otot) dalam fleksi
sedikit
R: Respirasi Tidak ada Lambat/ Menangis kuat ...
(Usaha menangis
bernafas) lemah
Jumlah Total

Klasifikasi nilai APGAR


a) Asfiksia berat : nilai Apgar 0-3. Memerlukan resusitasi segera secara aktif, pemberian
oksigen terkendali. Karena selalu disertai asidosis, perlu diberikan natrikus bikarbonat
7,5 %, 2,4 ml per kg berat badan, dan cairan glukosa 40% 1-2 ml per kg berat badan,
diberikan via vena umbilicus

b) Asfiksia ringan sedang dengan nilai Apgar 4-6 memerlukan resusitasi dan pemberian
oksigen sampai bayi dapat bernapas normal kembali

c) Bayi normal ata u sedikit asfiksia nilai Apgar 7-9

d) Bayi normal dengan nilai Apgar 10

2.6 Refleks Pada Bayi baru lahir


a) Refleks Morro : Dapat dilihat bila bayi dikagetkan atau sekonyong-konyong digerakan
akan terjadi refleks baru abduksi dan ekstensi. Lengan dan tangannya terbuka kemudian
diakhiri dengan aduksi lengan.

b) Refleks Graps : Bila telapak dirangsang tangan akan memberi reaksi seperti
menggenggam.

c) Refleks Walking : Bila telapak kaki ditekan pada sebuah bangku atau pada suatu
tempat yang datar, maka bayi akan bereaksi seperti berjalan.

d) Refleks Rooting : Bayi baru lahir bila disentuh pipinya akan menoleh kearah sentuhan.
Bila bibirnya dirangsang atau disentuh, dia akan membuka mulut dan berusaha mencari
puting untuk menyusu.

e) Refleks Menelan : Timbul bila ada cairan dirongga mulut.

2.7 Asuhan Keperawatan Keluarga Bayi Baru Lahir


 Pengkajian
1. Biodata.

- Identitas bayi.

- Identitas orang tua.

2. Riwayat Kesehatan.

- Riwayat penyakit sekarang : Cara lahir, apgar score, cara lahir, kesadaran.

- Riwayat perinatal : Lama kehamilan, penyakit yang menyertai kehamilan.

- Riwayat persalinan : Cara persalinan, trauma persalinan.

3. Pemeriksaan Fisik.

- Keadaan umum.
 Kesadaran.
 Vital sign.
 Antropometri.
- Kepala : Apakah ada trauma persalinan, adanya caput, chepal hematom, tanda forcep.

- Mata :Apakah ada katarak, neonatal, btenorhoe.

- Sistem gastrointestinal :Apakah palatum keras dan lunak, apakah bayi menolak untuk
disusui, muntah / distensi abdomen, stomatitis, BAB.

- Sistem pernafasan : Apakah ada kesulitan bernafas, takipneu, bradipneu, teratur / tidak,
bunyi nafas

- Tali pusat : Periksa apakah ada pendarahan, tanda infeksi, keadaan dan jumlah pembuluh
darah ( 2 arteri, 1 vena ).

- Sistem genitourinaria : Apakah hipospadia, epispadia, testis, BAK,

- Ekstrimitas : Cacat bawaan, kelainan bentuk, jumlah, bengkak, posisi / postur normal /
abnormal.

- Sistem muskuluskletal : Tonus otot, kekuatan otot, kaku ?, lemah ?, asimetris.

- Kulit : Pustula, abrasi, ruam ptekie.

4. Pemeriksaan Fisik.
- Apgar Score.

- Frekuensi kardiovaskuler : Apakah takikardi, bradikardi / normal.

- Sistem neurologis.
 Refleks moro = tidak ada, asimetris / hiperaktif.
 Refleks mengisap = kuat / lemah.
 Refleks menjejak = baik / buruk.
 Koordinasi refleks menghisap dan menelan.
5. Pemeriksaan Laboratorium.
- Sampel darah tali pusat.

- Jenis ketonuria.

- Hematokrit.

2.8 Diagnosa Keperawatan


a) Bersihan jalan nafas tak efektif b/d tertumpuknya mukus pada saluran napas

b) Risiko penurunan suhu tubuh b/d proses pelepasan panas yang berlebihan

c) Risiko infeksi b/d terpotongnya tali pusat

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


Bersihan jalan nafas tak Bersihan jalan 1. Hisap mukus 1. Untuk membantu mengeluarkan
1 efektif b/d tertumpuknya napas kembali pada saluran napas mukus dengan cepat dan
1 mukus pada saluran efektif dengan 2. Atur posisi tidur membersihkan jalan napas.
napas ditandai dengan kriteria hasil : bayi 2. Posisi yang tepat dapat membantu
Ds : - - Mukus pada 3. Observasi vital mengeluarkan mukus yang ada pada
Do : Terdapat saluran pernapasan sign saluran pernapasan
mukus yang berlebihan berkurang 3. Untuk mengetahui pernapasan bayi
pada saluran napas dan untuk menentukan intervensi
berikutnya

2 Risiko penurunan suhu Tidak terjadi


tubuh b/d proses penurunan suhu 1. Bersikan bayi 1.Membersihkan bayi dari kotoran
pelepasan panas yang tubuh dengan dengan tidak terlalu yang ada di tubuh
berlebihan yang ditandai kriteria hasil : 2. Keringkan tubuh 2.Mencegah kehilangan panas akibat
dengan pertahankan suhu bayi perpindahan lingkungan
Ds : - tubuh 36-37 oC 3. Pantau suhu 3.Stabilisasi suhu mungkin tidak
Do : tubuh bayi terjadi 8-12 jam setelah lahir
– Tubuh menggigil 4. Tempatkan bayi 4.Mencegah kehilangan panas melalui
– Suhu badan 36,2 0C dalam lingkungan konduksi
hangat

3 Risiko infeksi b/d Infeksi tidak terjadi


terpotongnya tali pusat dengan kriteria 1. Cuci tangan 1. Mencuci tangan adalah faktor yang
yang hasil : sebelu merawat tali penting untuk melindungi bayi baru
pusat
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kehadiran seorang bayi sangat dinanti-nanti oleh sebuah keluarga, apalagi bagi mereka
yang baru membina rumah tangga,bayi dapat memberikan suasana keharmonisan keluarga.
Akan tetapi seorang bayi masih rentan terhadap berbagai penyakit,hal itu bisa dikarenakan oleh
faktor bayinya sendiri yang mempunyai kelainan, faktor lingkungan atau juga dari perawatan
yang kurang baik atau pun berasal dari asupan nutrisi yang kurang baik.
Maka dari itu perlu sekali kita mengetahui perawatan bayi terutama bayi baru lahir,
untuk perkembangan dan pertumbuhannya kelak.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan memahami dan dapat menjalankanasuhan keperawatan
pada keluarga dengan bayi baru lahir dengan tepat dan sesuai prosedursangat penting dilakukan
agar dapat menerapkan praktik yang benar didunia kerja dan tentunya menjamin keselamatan
klien.

Dalam perawatan pada bayi baru lahir harus diperhatikan semaksimal mungkin, karena
bayi baru lahir masih rentan sekali terhadap penyakit. Dalam penyusunan makalah ini selain
mengambil teknik studi kepustakaan, maka diharapkan bagi pihak pendidikan agar dapat
menambah ilmu yang berhubungan dengan kepustakaan tentang perawatan bayi dan anak
dengan edisi terbaru. Dan bagi para pembaca sudi kiranya untuk memberikan kritikan yang
membangun untuk memperbaiki penulisan dan isi dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pusdiknakes.1995. Asuhan Keperawatan Anak Dalam Konteks Keluarga.DepKesRI; Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta; EGC
Bobak, Buku Ajar Maternitas, Edisi 4, Jakarta : EGC. 2004
Doengoes, Marilynn, E. Rencana Perawatan Maternal / Bayi.Edisi 2.Jakarta : EGC. 2001
Manuaba, Ida Bagus Gde, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, KB untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC. 1998
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta : EGC. 1998
Prawirohardjo, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi I,
Jilid Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006.

Anda mungkin juga menyukai