Charisya - UAS MIHI C - 57

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

TAHAPAN DALAM PROSES PENELITIAN

KUALITATIF

CHARISYA
1901155653
METODOLOGI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
KELAS C

HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2021
PENDAHULUAN
Penelitian merupakan suatu proses kegiatan dengan tujuan untuk
mengetahui sesuatu secara teliti, krisis dalam mencari fakta-fakta dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu. Keinginan untuk mengetahui sesuatu
tersebut, muncul karena adanya suatu masalah yang membutuhkan jawaban yang
benar. Penelitian atau research berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan
“search” yang berarti mencari.1 Apabila digabung menjadi research, maka artinya
menjadi “mencari kembali”. Adapun yang dicari kembali adalah sesuatu yang
hilang dan hilang yang dimaksud adalah sesuatu yang tidak ada dari sejumlah
yang seharusnya ada. Mendengar kata penelitian, orang mulai menerka-nerka
mengenai adanya hal yang “belum ditemukan sehingga harus ditemukan”, “masih
kurang jelas sehingga harus dijelaskan”. Oleh karena itu diperlukan cara untuk
mengungkapkan “ketidakjelasan”, semua “tanda tanya”, dan semua yang masih
“kurang maksimal”.
Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas. Dalam hal ini ada dua
metode penelitian yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada mulanya
metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode penilaian yang
baik, karena menggunakan alat-alat atau instrumen untuk mengakur gejala-gejala
tertentu dan di kelola secara statistik. Tetapi dalam perkembangannya, data yang
berupa angka dan pengolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran
secara meyakinkan. Oleh sebab itu digunakan metode kualitatif yang dianggap
mampu menerangkan gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh.
Tiap penelitian berpegang pada paradigma tertentu. Paradigma menjadi
tidak dominan lagi dengan timbulnya paradigma baru. Metodologi penelitian yang
baik akan menghasilkan paradigma yang baru dalam pengembangan ilmu
pengetahuan. Hasil pemikiran paradigma selalu tidak mencakup dan terbuka
untuk perubahan selanjutnya. Dengan kata lain hasil pemikiran melalui perubahan
paradigma akan selalu bersifat relatif dan hal ini bergantung pada data dan fakta
yang diperoleh dari dunia nyata yang kemudian dianalisis menurut kaidah-kaidah
ilmiah.

1
Poerwadarminta 2006
ISI
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam Nasution pada
mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan
pengamatan kuantitatif. Lalu mereka mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengematan pada manusia dalam kaasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya. Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang
membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Penelitian kualitatif tampaknya
diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.
Menurut Strauss dan Corbin dalam Cresswell, J. yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian
kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan
masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan
lain-lain. Beberapa alasan mengapa penelitian kualitatif adalah pengalaman para
peneliti dimana metode ini dapat dipergunakan untuk menemukan dan memahami
apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang
sulit untuk dipahami secara memuaskan.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perpektif partisipan. Pemahaman
tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis
terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Penelitian kualitatif juga
disebut dengan : interpretive research, naturalistic research, phenomenologicak
research.
Metode penelitian kualitatif adalah pendekatan yang temuan-temuan
penelitiannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhintungan
lainnya, prosedur ini mengahsilkan temuan-temuan yang diperoleh dari data-data
yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam sarana. Sarana itu meliputi
pengamatan dan wawancara, namun bisa juga mencakup dokumen, buku, kaset
video, dan bahkan data yang telah dihitung untuk tujuan lain, misalnya data
sensus.
Maka dari itu, berikut merupakan tahapan-tahapan penelitian kualitatif:
A. Persiapan (pra lapangan)
1. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam
lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta
diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian.
Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-
orang/organisasi.
2. Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka
dipilih lokasi penilitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan
mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan)
tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks.
3. Mengurus perizinan
Mengurus berbahagai hal yang diperlukan untuk kelancaran
kegiatan penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang
digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang
bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi
keadaan lingungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal
atau diketahui.
4. Menjajahi dan menilai keadaan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi
kegiatan, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses
penjajahan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena yang
menjadi alat utamanya yang akan menentukan apakah lapangan merasa
terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat digali,
disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan menerima kita
sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun dapat digali
karena mereka tidak merasa terganggu.
5. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajahi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada
hal penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan partner
kerja sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi
banyak tentang keadaan lapangan.
6. Menyiapkan instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai
pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan.
Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, Teknik yang
digunakan dapat berupa kegiatan :
a. Observasi
Observasi adalah Teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap subjek (partner
penelitian) dimana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan
aktivitasnya. Dan biasanya memanfaatkan tape recorder dan
handy camera.
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan merupakan untuk memperoleh
makna rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan
wawancara. Wawancara ialah teknik pengumpulan data dengan
melakukan dialog langsung dengan sumber data, dan dilakukan
secara tak berstruktur, dan responden memiliki kebebasan
berpendapat.
c. Studi dokumentasi
Sumber ini merupakan sumber pendukung yaitu dokumen
tertulis yang resmi ataupun tidak resmi.
7. Persoalan etika dalam penelitian
Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara
perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat.
B. Lapangan
1. Memahami dan memasuki lapangan
- Memahami latar penelitian dimana secara terbuka orang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar tertutup
dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang.
- Penampilan menyesuaikan dengan adat budaya latar penelitian
- Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, bertindak netral dengan
peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek
- Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan
indormasi yang dibutuhkan
2. Aktif dalam kegiatan pengumpulan data
Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil
yang diperoleh bisa dilihat dari proes secara utuh, untuk memenuhi
hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah
instrumen utama.
Metode naturalistik :
- Data di ambil langsung dari setting alami
- Penentuan sampel secara pusposif
- Peneliti sebagai instrumen pokok
- Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat
deskriptif analitik
- Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik
- Menggunakan makna dibalik data
C. Pengolahan data
1. Reduksi data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok.
2. Display data
Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok
permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan
peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data
lainnya.
3. Analisis data
Kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini meliputi;
menetapkan lambang-lambang tertentu, klasifikasi data berdasarkan
lambing/simbol dan, melakukan prediksi atas data.
4. Mengambil kesimpulan verifikasi
Dari kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah
menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah
diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan
pola pemecahan permasalahan yang dilakukan
5. Meningkatkan keabsahan hasil
Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui
meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan lapangan,
pengamatan secara terus menerus, dan trianggulasi, baik metode, dan
sumber untuk mencek kebenaran data.
6. Narasi hasil analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi
dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup
seperti foto dan video lain-lain.

KESIMPULAN
Penelitian kualitatif juga disebut sebagai penelitian naturalistik. Disebut
kualittif karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif bukan kuantitatif
karena tidak menggunakan alat-alat pengukur. Disebut naturalistik karena situasi
lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, sebagai mana adanya tanpa
manipulasi. Penelitian kualitatif juga bersifat natural, apa adanya.
Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah.
Dalam pra lapangan ; Menyusun rancangan, memilih lapangan, mengurus
perijinan, menjajahi dan menilai keadaan, memilih dan memanfaatkan informan,
menyiapkan instrumen, dan persoalan etika dalam lapangan. Dalam lapangan ;
memahami dan memasuki lapangan, lalu pengumpulan data. Dalam pengolahan
data ; reduksi data, display data, analisis, mengambil kesimpulan dan verifikasi,
meningkatkan keabsahan, dan narasi hasil. Dalam penelitian kualitatif, peneliti
sendiri haru memasuki lapangan untuk mengumpulkan data melalui observasi dan
wawancara. Data yang diperoleh bersifat soft data atau data lunak, karena data itu
masih mengalami perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. "Kamus Umum Bahasa Indonesia." 273. Balai
Pustaka.
Berg, B. n.d. Qualitative Research Methods for the Social Sciences. Boston.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis
dan Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Muhadjir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta.
Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian Kualitatif ; Dasar dan Aplikasi. Malang.
Strauss, A. 1987. Qulitative Analysis for Social Scientists. New York: Cambridge
Univ. Press.

Anda mungkin juga menyukai