Makalah Handmade APE

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

CONTOH APE HANDMADE UNTUK ANAK USIA DINI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Alat Permainan Edukatif”
Dosen Pengampu: Abdah Munfaridatus Sholahah, M.Pd.I

Disusun oleh:

Sri Yulianti
Sri Wahyuni
Wiwin

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI

(INSURI) PONOROGO

2021
PEMBAHASAN

A. Saran Permainan Edukatif Berasarkan Tahapan Usia


Pengertian alat permainan adalah semua alat yang digunakan anak untuk
memenuhi naluri bermainnya, sedangkan alat permainan edukatif adalah alat
permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan
pendidikan1.Alat permainan edukatif untuk anak TK adalah alat yang sengaja
dirancang secara khusus untuk meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak.
Orang tua atau guru dapat memilih alat permainan edukatif yang sesuai
dengan tahapan atau perkembangan anak. Ketika usianya terus bertambah, dan
dengan demikian perkembangan mentalnya semakin kuat maka anak boleh
diperkenalkan pada APE yang mempunyai tingkat kerumitan tertentu.
Semakin bertambahnya usia anak maka akan bertambah pula kemampuan mereka.
Meskipun demikian kebanyakan anak akan lebih asyik dengan jenis mainan sehingga
orang tua tidak dapat memaksakan apabila mainan tersebut merupakan mainan
kesukaan anak-anak. Mainan anak sebenarnya bukan sekedar teman bagi anak.
Mainan anak dapat menjadi alat atau media yang mendukung tumbuh kembang anak
sesuai dengan usianya. Dengan melakukan permainan edukatif yang tepat maka anak
dapat di stimulasi aspek perkembangannya yaitu kognitif, motorik, emosional dan
interaksi dengan teman sebaya. Setiap anak tidak dapat dipaksakan untuk melakukan
permainan yang belum tepat usianya.
Pada usia anak dibawah 6 bulan akan berbeda dengan permainan anak usia 12
tahun, hal ini dikarenakan daya dukung dari organ tubuh anak yang berbeda.
Kemampuan dan kebutuhan anak anda berbeda-beda sesuai dengan usianya. Tidak
akan menjadi masalah anak anda bermain cilukba yang sering dilakukan pada usia 6
bulan ke bawah, tetapi manfaatnya sudah berkurang ketimbang dilakukan ketika
merangsang melihat dan mendengar pada usia 6 bulan ke bawah.
Untuk dapat memahami permainan anak yang sesuai dengan usianya. Berikut ini
adalah tahapan anak dan jenis permainan yang dibutuhkan untuk mendukung
perkembangan anak :2

1. Anak usia 0-9 bulan.

1
Tedjasaputra, Mayke S. , Bermain, Mainan dan Permainan. ( Jakarta: Grasindo, 2001 ), hal 81
2
Ardini, Dr. Pupung Puspa dan Dr. Anik Lestaningrum, Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, ( Nganjuk:
Adjie Media Nusantara, 2018, ) hal 28
Awal bayi lahir belum memiliki penglihatan yang sempurna. Masih memiliki
keterbatasan sehingga diperlukan rangsangan dengan menggunakan warna yang
mencolok. Warna-warna yang menarik diantaranya merah, biru, kuning dan warna
terang lainnya.
Selanjutnya anak akan mengalami proses duduk, mengalami merangkak,
merambat dan juga melangkah. Kemampuan inilah yang harus didukung oleh
kemampuan kontras dan berdesain. Selain itu perhatikan juga dari keamanan dari
bahan yang digunakan sehingga tidak memiliki resiko berbahaya dan melukai bayi.
Jenis permainan untuk anak usia 0-9 bulan
Adapun permainan yang yang cocok untuk usia 0-9 bulan adalah seperti
permainan alat musik kerincing, Boneka piring wajah yang tersenyum/tertawa,
permainan boneka jari, Bola kecil dan sedang dengan berbagai tekstur, warna, dan
ukuran untuk diremas, permainan gantungan bayi dan juga permainan matras
gimnastik. Selain itu ada juga permainan yang tidak menggunakan alat seperti
permainan cilukba dan permainan menepuk tubuh ibu dengan tangan anak.
2. Anak usia 9-18 bulan.
Rentang waktu yang sering kali dikategorikan anak balita. Inilah periode emas yang
banyak sekali mengalami perkembangan. Pada usia ini anak sudah memegang,
mengangkat dan menarik benda asing. Permainan yang diberikan sudah dalam bentuk
pengembangan kreativitas dan emosi. Dengan demikian anak akan lebih banyak
belajar ketelitian, kesabaran, inovasi, kepercayaan, ketekunan dan juga pengalaman.
Jenis permainan untuk anak usia 9-18 bulan.
Beberapa permainan yang dapat dilakukan untuk anak usia 9-18 bulan adalah
Buku-buku cerita berbahan lunak dari kain flanel atau plastik yang tidak mudah robek
dengan sedikit huruf, Lego besar berwana terang. Ada juga permainan dalam
menirukan kehidupan sehari-hari seperti permainan menirukan suara binatang,
menyebutkan nama sayuran dan buah-buahan, permainan mobil-mobilan. Sedangkan
permainan untuk memecahkan masalah diantaranya adalah permainan puzzle,
permainan balok, permainan bak pasir, Menara gelang berwarna terang dari kayu atau
plastik, Kotak berlubang dan berisi bentuk-bentuk geometri yang dapat dimasukkan
dan dikeluarkan (sorting box) dan permainan bola besar.

3. Anak usia 18-36 bulan.


Merupakan masa yang aktif dimana anak lebih suka melakukan gerakan. Dengan
mulai berjalan cepat, berjinjit, berlari, memanjat kursi dan melompat kecil. Bahkan
kemampuan berbicara sudah semakin bertambah ketika sudah bisa menirukan suara
penyanyi idolanya.
Jenis permainan untuk anak usia 18-36 bulan.
Permainan yang dapat dilakukan anak usia 18-36 bulan diantaranya adalah botol
plastik dan tutupnya untuk main buka tutup botol, Guting-gunting kecil, kertas, dan
lem untuk bermain meremas, menggunting, dan menempel bebas, Benda-benda kecil
(batu-batuan dicat, buah-buahan plastik/kayu gantungan kunci), jepitan kue dan wadah
untuk main jepit-jepit dan klasifikasi, permainan alat musik drum, piano dan gitar
mainan, ada juga permainan berkreasi dengan crayon seperti melukis dan mewarnai.
Selain itu adalah permainan peran ( dramatic play ) yaitu mengembangkan imajinasi
dengan mainan rumah boneka, merias diri, berpakaian, berdandan dan menggunakan
perlatan masak.
4. Anak usia 4-5 tahun.
Perkembangan motorik yang dilakukan anak usia 4-5 tahun lebih pesat dibanding
usia sebelumnya. Pada usia ini anak akan dipersiapkan untuk berpikir dan
bersosialisasi dengan teman-temannya. Kemampuan daya pikir dan daya ingat yang
tajam akan membantu dalam menunjukkan dan menggemari kegiatannya. Bahkan
anak sudah dapat belajar menggunakan jemari dan benda sekitarnya.
Jenis permainan untuk anak usia 4-5 tahun.
Pada usia ini jenis permainan yang dapat diberikan adalah permainan lego, ular
tangga, stik es krim, batang korek api untuk main matematik dan monopoli. Selain itu
anak juga dapat belajar dengan angka dan waktu seperti permainan sempoa, berbagai
alat permainan keaksaraan, model huruf dan angka. Bahkan dengan terknologi yang
berkembang anak dapat diperkenalkan dengan permainan computer atau aplikasi pada
gadget akan tetapi harus dengan pengawaan kedua orang tua.

B. Contoh Alat Permainan Edukatif Handmade


APE (Alat Peraga Edukatif) PAUD adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai sarana atau peralatan bermain anak usia dini, yang mengandung nilai
pendidikan dan dapat mengoptimalkan perkembangan anak3
Untuk membekali diri dalam melaksanakan proses pembelajaran pada pendidikan
anak usia dini, guru dan orang tua diharapkan mampu menciptakan hasil karya yang
orisinal berupa APE. Yang harus diperhatikan adalah setiap pembuatan APE haruslah
mengikuti kriteria yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak (Misal: pada siswa
TK, mana untuk kelas A dan mana untuk kelas B).
1. Tips menciptakan alat permainan

Syarat pemilihan dan penggunaan alat dan bahan permainan. Selain permainan
yang dapat dilaksanakan tanpa bantuan alat, permainan juga dapat dilakukan dengan
alat bantu alat permainan.

Beberapa   aspek   yang   perlu   diperhatikan   dalam   memilih   bahan  dan  


peralatan   belajar   dan   bermain   anak yaitu:4

1. Pilih alat atau bahan yang mengundang perhatian anak,   Alat    dan   bahan   
dapat  memuaskan  kebutuhan     anak,   menarik minat   dan   menyentuh  
perasaan   mereka   baik   dari   warna,   jenis,   bentuk,ukuran   atau   berat.  
Jenis   dan   bentuk   alat   belajar   juga   akan   berpengaruh terhadap  
perkembangan   belajar   anak.  Oleh karena   itu   pilih   yang   bobotnya
tidak    terlalu   berat   sehingga    anak    mudah     memindah-mindahkannya,
kecuali memang peralatan tersebut dirancang khusus untuk tidak dipindah,
digeser atau dibawa oleh anak.

2. Pilih bahan yang mencerminkan karakteristik tingkat usia anak.   Dalam


mencari alat permainan kita  harus mempelajari  perkembangan dan ciri-ciri
belajar anak sebagaimana karakteristik anak.

3. Pilih alat atau bahan yang memiliki unsur multiguna. Alat dan bahan mainan
ini dapat memenuhi bermacam-macam tujuan pengembangan atau jika
memungkinkan seluruh aspek perkembangan anak dan dapat dipergunakan
secara fleksibel dan serba guna. Misalnya ketika anak bermain dengan balok ia
3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Petunjuk Teknis
Bantuan Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD , ( Jakarta: Direktorat pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,
2016 ) , hal 29
4
Ahmadi, Abu,. Psikologi Perkembangan . Jakarta: Rineka Cipta. Bawono,1991)
akan berfikir untuk membangun sesuatu dari balok (kognitif) membolak-
balik/mengeksploras balok tersebut (motorik halus) membuat bangunan
baru/aneh (kreatif) atau kerjasama dengan temannya untuk menyusun balok
(sosial).

4. Alat    permainan     sebaiknya    beraneka    macam      sehingga    anak dapat


bereksplorasi dengan berbagai macam alat permainan.

5. Pilih    bahan     yang    dapat    memperluas       kesempatan      anak    untuk 


menggunakannya dengan bermacam cara. Tingkat kesulitan sebaiknya
disesuaikan dengan rentang usia anak.

6.   Peralatan mainan tidak terlalu rapuh

7. Pilih bahan yang tidak membedakan jenis kelamin dan tidak meniru-niru.
Sebaiknyaalat   atau    bahan    yang     dipilih   tidak   dibedakan     berdasarkan
jenis  kelamin. Pada    anak   usia  dini   perlu   diperkenalkan     berbagai peran
dan hal.

8. Pilih alat dan bahan yang sesuai dengan filsafat dan nafas pendidikan.  Alat  
dan   bahan   ini   sering   disebut   dengan   APE   (Alat   Permainan Edukatif)  
untuk   mendapatkan  dapat  berkonsultasi   dengan   seorang   ahli baik  ,ahli 
mainan,  pendidik    anak   psikolog    atau   perawat    anak   yang  professional.

2. Contoh APE handmade untuk anak usia dini

Penggunaan alat permainan edukatif yang sesuai dengan tingkat


perkembangan anak dapat membantu guru dalam mengembangkan seluruh
kemampuan dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) , salah satu manfaat alat
permainan edukatif adalah membantu pertumbuhan fisik dan seluruh aspek
perkembangan anak5. Aspek perkembangan tersebut meliputi pengembangan fisik
motorik, pengembangan kognitif, pengembangan kreatifitas, pengembangan bahasa,
dan pengenbangan sosial emosional.
Berikut adalah beberapa contoh APE handmade untuk anak usia dini.
a. Papan abjad

5
Shofiatun A Rahman, Alat Permainan Edukatif Untuk Program PAUD, Tadulako University Press,Palu,
2010,. hlm. 17
Alat permainan papan abjad berupa alat permainan yang terdiri dari papan, simbol-
simbol huruf abjad yang manarik perhatian anak agar mampu mendukung pada
kemampuan membaca permulaan anak yang diajarkan di kelas dengan cara asik
dan menyenangkan seperti belajar sambil bermain maupun bermain sambil belajar.
Pengenalan abjad bermanfaat untuk mengenal huruf, belajar warna, melatih motorik,
melatih daya ingat juga kesabaran.

b. Boneka jari

Boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak mudah


robek dan lembut sifatnya, diantaranya dari kain
planel, kain woll atau kain perca. Untuk membuat
boneka jari ini, kain dibentuk sesuai dengan figur
cerita. Manfaat APE boneka jari adalah untuk
meningkatkan kemampuan mendengar dan berbicara, membantu anak komunikatif,
merangsang daya imajinasi, dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi.

c. Puzzle Stick

Manfaat dari APE puzzle stik adalah meningkatkan kemampuan


kognitif, melatih kemampuan menyelesaikan masalah (problem
solving), mengasah motorik halus, melatih koordinasi mata dan
tangan, melatih daya ingat dan belajar angka dan jumlah

d. Pola bayangan.

Cara memainkan APE ini adalah dengan mencocokkan


bayangan gambar sesuai pola. Sedangkan manfaat permainan
ini adalah untuk menstimulasi kemampuan kognitif (dapat
menyebutkan nama binatang, warna, jumlah binatang) dan
motorik halus anak, selain itu juga untuk melatih fokus dan
kesabaran.

e. Menjahit
Manfaat APE ini adalah untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, menjahit juga
dijadikan media pendidikan yang dapat membantu anak meningkatkan konsentrasi,
kemampuan logika, dan melatih koordinasi mata dan tangan anak, juga untuk kemampuan
menulis dan meningkatkan kemampuan gerakan tangan, pergelangan tangan dan jari.

f. Menggunting

menggunting adalah memotong berbagai aneka kertas atau


bahan-bahan lain dengan mengikuti alur, garis atau bentuk-
bentuk tertentu7. Tujuan dari APE disamping adalah untuk
melatih motorik halus, koordinasi tangan dan mata, kesabaran
dan mengembangkan kekuatan otot jari dan tangan

g. Kotak angka dari kardus

Permainan ini bisa melatih motorik halus dan kasar,


melatih pengenalan warna, melatih pengenalan
bentuk, melatih pengenalan angka dan daya ingat
anak.

h. Belajar shalat ( dari kardus bekas )

* Manfaat APE ini adalah mengenalkan waktu sholat berserta


jumlah raka’at pada anak. Dengan permainan ini, anak
mendapat pengetahuan baru mengenai waktu sholat dan jumlah
raka’at nya bagi muslim.

*Meningkatkan daya ingat. Dalam


bermain permainan ini, anak
mendapat tambahan pengetahuan mengenai waktu dan jumlah
raka’at sholat, sehingga daya ingat mereka ikut diasah

*Melatih motorik halus anak. Motorik halus bisa dilatih dengan


menggunakan tangan atau jemari, ketika anak memutar jam,
memutar tutup botol dan membuat posisi shalat.
APE handmade diatas hanyalah sebagian contoh saja, tentunya masih banyak lagi
contoh-contoh ape handmade lainnya.

Referensi :

Ahmadi, Abu,. Psikologi Perkembangan . Jakarta: Rineka Cipta. Bawono,1991


Ardini, Dr. Pupung Puspa dan Dr. Anik Lestaningrum, Bermain dan Permainan
Anak Usia Dini, Nganjuk: Adjie Media Nusantara, 2018
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini. 2016. Petunjuk Teknis Bantuan Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD Tahun
2016. Jakarta: Direktorat pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.
Shofiatun A Rahman, Alat Permainan Edukatif Untuk Program PAUD, Tadulako
University Press,Palu, 2010,
Tedjasaputra, Mayke S. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta:
Grasindo hal 81
.

Anda mungkin juga menyukai