Tugas Manajemen Pemasaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS TANGERANG RAYA

Nama : Wahyu Perdana


Nim : 2120110067
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran
Dosen : Dr. Dadah Muliansyah

A. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemasaran (marketing mix) mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan pasar, oleh karena
itu bauran pemasaran (marketing mix) dikatakan sebagai suatu perangkat yang akan
menunjukkan tingkat keberhasilan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2016: 47)
Bauran pemasaran (marketing mix) mencakup empat (4) hal pokok dan dapat dikontrol oleh
perusahaan yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi
(promotion).
Menurut Kotler dan Amstrong (2016: 51) pengertian bauran pemasaran (marketing
mix) adalah marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce
the response it wans in target markets. Sedangkan pengertian lainnya dari Buchari Alma (2016:
205), memberikan definsi tentang bauran pemasaran (marketing mix) sebagai suatu strategi
mencampuri kegiatankegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga
mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut
4P yaitu product, price, place dan promotion.
Strategi pemasaran merupakan suatu rencana yang digunakan perusahaan untuk
memilih dan menganalisis target pasar, mengembangkan dan memelihara bauran pemasaran
yang kemudian dapat memuasakan kebutuhan konsumen (Kereh and Tumbel, 2018).
Sadono Sukirno dkk, mendefiniskan marketing mix sebagai sekumpulan kegiatan
yang saling berhubungan, yang disusun dengan tujuan mengetahui kebutuhan konsumen dan
seterusnya, dapat mengembangkan barang yang dibutuhkan, menentukan harganya, untuk
selanjutnya mendistribusikannya dan mempromosikannya (Sukirno 2004, 209). Marketing mix
dikelompokkan menjadi empat variabel yang disebut dengan 4p yaitu, produk (product), harga
(price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Kondisi perkembangan zaman yang semakin maju membuat elemen marketing mix
meluas menjadi 7p yaitu, produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion),
orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical evidence) (Farida and Tarmizi 2016).
Strategi bauran pemasaran (marketing mix) akan diuraikan satu persatu sebagai berikut :
1. Produk (Product)
Kotler dan Keller berpendapat bahwa produk adalah segala sesuatu yang bisa
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan , termasuk
kebutuhan barang fisik, jasa dan pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi dan buah pikiran (Kotler and Keller, 2009). Menurut Saladin dalam Apri
Budianto (Budianto, 2015), bahwa pengertian produk pada dasarnya terbagi menjadi dua
pengertian, yaitu pengertian secara sempit dan pengertian secara luas.
Pengertian produk secara sempit ialah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang
berwujud dan dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan telah dikenal, sedangkan arti
produk secara luas adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud dan tidak berwujud,
didalamnya sudah tercangkup warna, harga, kemasan, nama baik pabrik, nama baik
pengecer, dan pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima baik
oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan kebutuhan
konsumen (Budianto, 2015, 180).
Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk diperhatikan, diperoleh,
digunakan, serta dikonsumsi sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan konsumen.
a) Klasifikasi Barang Konsumen
Berdasarkan kriteria ini, barang konsumen dapat dibedakan menjadi beberapa macam ,
yakni:
1) Convenience Goods Convenience Goods ialah barang yang pada umumnya
memiliki frekuensi pembelian tinggi atau sering dibeli, dibutuhkan dalam waktu
segera, dan hanya memerlukan usaha minimum (sangat kecil) dalam
pembandingan dan pembeliannya. Sebagai contoh yaitu sampo, pasta gigi dan
sabun. Convenience Goods dikelompokan dalam tiga jenis yaitu :
(a) Staples merupakan barang yang dibeli oleh konsumen secara regular atau rutin,
misalnya sampo dan sabun mandi
(b) Impulse Goods adalah barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan ataupun
usaha-usaha mencarinya. Biasanya impulse goods tersedia dan dipajang
diberbagai tempat yang tersebar, sehingga konsumen tidak perlu repot-repot
mencarinya. Sebagai contoh permen, majalah dan coklat.
(c) Emergency goods ialah barang yang dibeli apabila suatu kebutuhan dirasa
sangat mendesak oleh konsumen. Misalnya jas hujan dan payung pada saat
musim hujan.
2) Shopping Goods
Shopping goods adalah barang-barang yang konsumen dalam proses pemilihan dan
pembeliannya membandingkannya dengan berbagai macam alternatif yang
tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model dari
masing-masing barang. Shopping Goods terdiri dari dua jenis, yakni ;
(a) Homogeneous Shopping Goods adalah barang-barang yang dianggap hal
serupa dalam hal kualitas menurut konsumen, tetapi cukup berbeda dalam
harga. Dengan demikian konsumen berusaha mencari harga yang paling murah
dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya.
Contohnya ialah kipas angin dan AC.
(b) Heterogeneous Shopping Goods adalah barang-barang yang menurut
konsumen aspek karakteristiknya dianggap lebih penting daripada aspek
harganya. Dengan kata lain, konsumen menganggapnya berbeda dalam hal
kualitas dan atribut. Sebagai contoh : mebel, pakaian dan perlengkapan rumah
tangga.
3) Speciality Goods
Speciality Goods merupakan barang-barang yang memiliki karakteristik
identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan
usaha khusus untuk dapat membelinya. Umumnya jenis barang speciality terdiri
atas barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik, seperti mobil dan
pesawat pribadi
4) Unsought Goods
Unsought Goods adalah barang-barang yang diketahui oleh konsumen serta tidak
terpikirkan konsumen untuk membelinya. Terdapat dua jenis Unsought Goods
yaitu :
(a) Regulary unsought products ialah barang–barang yang sebenarnya telah
tersedia dan diketahui oleh konsumen, tetapi tidak terpikirkan untuk
membelinya. Misalnya asuransi jiwa dan batu nisan.
(b) New unsought products merupakan barang yang sama sekali belum diketahui
oleh konsumen. jenis barang ini sebagai hasil inovasi dan pengembangan
produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya
(Tjiptono, 1997)
b) Strategi Penerapan Produk
Strategi penerapan produk yang harus perusahaan terapkan dan lakukan dalam
mengembangkan suatu produknya yaitu :
1) Kualitas / mutu produk
Kualitas produk adalah hal pertama yang harus diperhatikan oleh suatu
perusahaan. kualitas suatu produk harus dipilih dengan pertimbangan pasar
sasaran (konsumen) dari segmen tertentu dan strategi para pesaing lainnya
(Assauri, 2011, 213).
2) Merek Dagang (Brand)
Merek adalah nama, istilah, tanda, lambang atau desain atau gabungan semua
yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual
dengan harapan dapat membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.
3) Kemasan (Packaging)
Kemasan adalah segala kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau
bungkus suatu produk.
4) Label (Labeling)
Label sebagai bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan –keterangan
tentang produk tersebut.
Fungsi dari label, yaitu :
(a) Label mengidentifikasi produk atau merek
(b) Label berfungsi menggolongkan produk
(c) Label menjelaskan beberapa hal mengenai produk, yang meliputi siapa
yang membuat, dimana yang membuat, kapan dibuat, apa isinya,
bagaimana harus digunakan, bagaimana cara menggunakannya.
(d) Sebagai alat promosi
(e) Pelayanan (services)
Pelayanan yang diberikan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya
sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk meliputi , pelayanan
sewaktu penawaran produk, pelayanan dalam pembelaan produk tersebut,
pelayanan ketika penyerahan produk yang dijual, yang mencangkup pelayanan
dalam pengangkutan yang ditanggung oleh penjual, pemasangan produk dan
jaminan resiko rusaknya barang dalam perjalanan atau pengangkutan, serta
pelayanan setelah penjualan, yang mencangkup jaminan atas kerusakan produk
dalam jangka waktu tertentu setelah produk dibeli oleh konsumen, perbaikan
dan pemeliharaan dari produk tersebut apabalia rusak. (Laksana 2008, 77-83).
2. Harga (Price)
“Harga adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga diartikan penentuan nilai produk di
benak konsumen (Nana, 20015: 109).”
Kotler dan Keller mendefinisikan harga sebagai jumlah keseluruhan nilai yang
dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang didapatkan atau digunakannya atas
produk barang dan atau jasa (Kotler and keller, 2009, 29). Menurut Fandy Tjiptono
(Tjiptono, 1997) bahwa harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk
barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa. Harga memiliki peran sangat dominan dalam
pemasaran stratejik. Strategi khususnya pemasaran, maka penetapan harga merupakan
bagian penting dari segi pemposisian, sehingga pelaksanaan keputusan harga
membutuhkan koordinasi dengan keputusan-keputusan untuk seluruh komponen
pemposisian. Harga sebagai satu-satunya elemen yang paling menentukan bagi
perusahaan agar mendapatkan pendapatan.
Dalam elemen bauran pemasaran, harga merupakan elemen yang paling
fleksibel. Harga sebagai faktor yang paling penting dan paling rumit yang dihadapi
oleh manajer perusahaan, sehingga penetapan harga adalah permasalahan yang paling
utama yang harus dihadapi oleh para eksekutif (Budianto, 2015, 257). Dalam
menetapkan harga perusahaan tentu memiliki tujuan yaitu, agar perusahaan
memperoleh laba yang maksimum, mendapat share pasar tertentu, mencapai tingkat
hasil penerimaan maksimum pada waktu itu, mencapai keuntungan yang ditargetkan
dan mempromosikan produk (Assauri, 2015, 224).
Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor yang mempengaruhinya, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung
yakni, harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan
pemerintah serta faktor lainnya. Faktor tidak langsung yaitu, produk yang sejenis,
potongan harga (discount) untuk para penyalur di konsumen (Alma, 2006). Salah satu
keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan yaitu menetapkan harga. Meskipun
cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu berdasarkan
biaya, persaingan, permintaan, serta laba, namun kombinasi optimal dari faktorfaktor
tersebut berbeda dengan sifat produk pasarnya dan tujuan perusahaan.
Dalam strategi penetapan harga, disamping faktor tersebut diatas, perlu juga
diperhatikan tujuan penetapan harga dan prosedur penetapan harga itu (Longnecker
n.d., 204). Adapun beberapa tujuan penetapan harga yang diambil yaitu sebagai
berikut :
a) Memperoleh laba yang maksimum
b) Mendapatkan share pasar tertentu
c) Memerah pasar (market skimming)
d) Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu mencapai
keuntungan yang ditargetkan.
e) Mempromosikan produk

3. Tempat (Place)
Dalam perekonomian seperti sekarang ini, produsen sudah tidak langsung
menjual hasil produksinya kepada konsumen, akan tetapi dalam mengembangkan
pangsa pasar, produsen banyak melalui berbagai tahapan perantara untuk memasarkan
hasil produksinya (Budiwati, 2012). Beberapa perantara seperti pedagang besar dan
pengecer yang membeli dan menjual kembali barang dagangannya disebut sebagai
pedagang perantara.
Kotler dan Keller berpendapat bahwa saluran pemasaran atau tempat
merupakan sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses
pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Saluran pemasaran adalah seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah
diproduksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh pengguna akhir. Tempat
mencangkup masalah pemasaran seperti : jenis penyaluran, paparan, transportasi,
distribusi dan lokasi. Produk harus tersedia untuk konsumen kapan dan dimana
konsumen inginkan (Kotler and keller, 2009, 93).
Fandy Tjiptono (Tjiptono, 1997) juga berpendapat bahwa saluran distribusi
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat). Dengan
kata lain, proses distribusi adalah aktivitas pemasaran yang mampu:
a) Menciptakan nilai tambah suatu produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang
dapat merealisasikan kegunaan bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
b) Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan nonfisik. Yang dimaksud
arus pemasaran yaitu aliran kegiatan yang terjadi diantara lembaga-lembaga
pemasaran yang ikut serta dalam proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut
meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus
negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, serta arus
pemesanan.
Tempat merupakan letak toko yang strategis yang digunakan untuk memaksimalkan
laba. Pemilihan tempat yang digunakan untuk melakukan perdagangan adalah sebuah
keputusan yang sangat penting dalam bisnis yang digunakan untuk membujuk
pelanggan agar datang ke tempat bisnis. Pengambilan keputusan lokasi merupakan hal
yang amat penting karena lokasi berkaitan dengan potensi penjualan atau keuntungan,
daya saing dan kesinambungan bisnis. Apabila perusahaan dalam mengambil atau
memilih lokasi yang tidak tepat maka akan berakibat pada usaha bisnis yang
dijalankan (Sepang & Lumanauw, 2014).
4. Promosi (Promotion)
Promosi menjadi hal yang penting dalam sebuah pemasaran, promosi
merupakan salah satu upaya untuk menawarkan barang dagangan kepada calon
konsumen (Rachmawati, 2011). Pada dasarnya perusahaan harus mempromosikan
barang dengan cara yang tepat, sehingga dapat menarik minat calon konsumen. Faktor
tempat dan cara menawarkan barang harus disajikan dengan cara yang menarik.
Menurut Kotler dan Keller promosi merupakan bahan inti dalam kampanye
pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagian besar jangka pendek yang
dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk
atau jasa oleh konsumen (Kotler and Keller, 2009, 219). Hamdani mendefinisikan
bahwa promosi ialah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk (Sunyoto 2014, 18).
Sedangkan menurut Fandy Tjiptono promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Komunikasi pemasaran yang dimaksud ialah kegiatan pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, serta loyal
terhadap produk yang ditawarkan perusahaan tersebut (Tjiptono, 1997, 219).
Promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dengan konsumen, namun sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian atau penggunaan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa
perusahaan mengeluarkan produk baru dengan harapan mampu menarik minat
konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian serta dapat diterima baik oleh
konsumen (Tjiptono, 1997).
Alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan promosi yaitu sebagai berikut:
a) Personal Selling (Penjualan Pribadi)
Personal Selling yaitu komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan
mencoba dan membelinya.
b) Periklanan
Periklanan merupakan komunikasi yang bersifat nonpersonal (sebab disampaikan
melalui media massa), yang digunakan oleh suatu sponsor yang ditunjuk untuk
menyampaikan kepada khalayak umum mengenai suatu produk.
c) Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen.
d) Public Relation (Hubungan Masyarakat)
Public Relation adalah upaya komunikasi secara menyeluruh dari suatu perusahaan
untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok
terhadap perusahaan tersebut.
e) Direct Marketing
Direct Markeitng merupakan sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang
terukur atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi
promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, yang bertujuan agar
pesan-pesan tersebut ditanggapi oleh konsumen yang bersangkutan, baik melalui
telepon, pos atau mendatangi langsung ke tempat pemasar (Tjiptono, 1997,232).

5. Orang (People)
Ratih Hururiyati berpendapat bahwa people ialah semua pelaku yang berperan
dalam penyajian jasa sehingga mampu mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-
elemen dari people yaitu costumer perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa. Pelanggan sering menilai jasa yang diterima berdasarkan penilaian
terhadap orang-orang yang menyediakan jasa. Variabel people dapat diukur melalui :
employees, recruiting, training, motivation, reward, teamwork, costumer dan
education (Hururiyati 2010, 62) penjelasannya sebagai berikut :
a) Pembagian kerja dapat dikatakan sebagai analisis jabatan yang merupakan suatu
kegiatan atau aktivitas dalam menentukan posisi pekerjaan yang tepat bagi
karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan (Siagian, 2015,
153).
b) Rekrutmen karyawan dikatakan sebagai proses menarik serta memilih seorang
karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Rowley
and Jackson 2012, 365).
c) Pelatihan dapat dikatakan sebagai sebuah proses dimana orang memperoleh
kapabilitas yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasi atau
perusahaan (Mathis and Jackson 2009, 301).
d) Motivasi dapat dikatakan sebagai suatu dorongan atau kehendak yang
mengakibatkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan
tertentu. Seorang ilmuwan bernama Abraham Maslow (Siagian, 2015)
mendefinisikan teori motivasi yang dikembangkannya pada tahun 40-an itu yang
intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau
hirarki kebutuhan, yakni :
1) Kebutuhan fisiologikal seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
2) Kebutuhan keamanan, bukan hanya dalam arti fisik akan tetapi juga mental,
psikologikal serta intelektual.
3) Kebutuhan sosial
4) Kebutuhan status
5) Aktualisasi diri, dalam hal ini memiliki arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya
sehingga berubah menjadi kemampuan nyata (Siagian, 2015, 287).
e) Penghargaan dapat dikatakan sebagai hadiah yang diberikan kepada seseorang
atas kemampuan prestasi yang diraihnya dalam perusahaan.
People berperan penting dalam praktik pemasaran, baik sebagai produsen ataupun
konsumen. Marketer harus memiliki sikap jujur dan bertanggung jawab kepada
produk dan jasa yang dihasilkan. People merupakan asset utama dalam industri
barang dan jasa, apalagi people yang merupakan karyawan dengan perfomance tinggi.
Karyawan yang berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
Memiliki kemampuan pengetahuan yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam
internal perusahaan dan pencitraan yang baik diluar. Faktor yang tak kalah penting
dalam people ialah sikap sopan santun dan motivasi dari karyawan dalam industri
barang dan jasa. Karena seorang marketer harus memiliki sikap bermurah hati, sopan
dan bersahabat ketika berelasi dengan mitra bisnisnya.
6. Proses (Process)
Proses berhubungan dengan kegiatan yang menggerakkan aktivitas perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Aktivitas kerja merupakan proses melibatkan
prosedur, jadwal, tugas mekanisme, aktivitas serta rutinitas. Proses yang dipahami
oleh konsumen dan sesuai dengan yang dijanjikan akan turut menentukan kepuasan
pelanggan. Pendapat Zeithmal dan Bitner yang dikutip oleh Ratih Hururiyati
(Hururiyati, 2010) bahwa proses adalah seluruh prosedur aktual, mekanisme dan aliran
aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan produk. Elemen proses ini memiliki
arti yaitu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan atau konsumen (Faitihudin and Firmansyah 2019,
191).
Pada elemen proses didalamnya terdapat kualitas layanan yang dikatakan
sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan
produk dalam memenuhi keinginan konsumen. Dalam proses juga terdapat pemesanan
yang artinya suatu aktivitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan
pembelian. Proses pemasar harus memiliki nilai dasar kejujuran , tanggung jawab ,dan
keadilan serta kemasyarakatan yang amanah.

7. Bukti Fisik (Physical Evidence)


Zeithmal dan Bitner berpendapat bahwa Physical Evidence adalah suau hal
yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan jasa
yang ditawarkan (Fatihudin and Firmansyah, 2019, 191). Lingkungan fisik (physical
evidence) adalah keadaan atau kondisi yang didalamnya termasuk suasana.
Karakteristik lingkungan merupakan segi yang paling nampak dalam kaitannya
dengan kondisi situasi. Situasi yaitu situasi dan kondisi geografi serta lingkungan
institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, peletakan dan layout yang
terlihat sebagai objek (Hezer & Render, 2006).
Bukti fisik (Physiscal Evidence) adalah lingkungan, warna , tata letak serta
fasilitas tambahan yang berkaitan dengan tampilan sebuah produk/jasa yng
ditawaarkan. Bentuk kemasan yang disajikan untuk menarik minat konsumen. Tata
letak yang efektif mampu membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang mampu
menunjang deferiansiasi, biaya rendah atau respon cepat. Desain tata letak harus
mempertimbangakan hal-hal sebagai berikut :
a) Utilitas ruang, adalah keadaan kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk
menunjang tercapainya kenyamanan, keselamatan.
b) Aliran informasi yang lebih baik
c) Moral karyawan yang lebih baik dan kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
d) Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik
e) Fleksibilitas yaitu dalam desain tata letak harus mudah untuk diubah (Fatihudin
and Firmansyah, 2019).

B. Strategi perusahaan yg dipakai untuk menguasai pasar dan mengalahkan


kompeteternya.

Dalam menjalankan bisnis, adanya persaingan pasar memang bukan hal yang baru.
Baik usaha yang memang memiliki peluang pasar cukup bagus, atau pun peluang usaha yang
pasarnya tidak terlalu bagus.. Banyak cara yang  mereka lakukan agar usahanya tidak kalah
bersaing dengan peluang usaha lainnya, sehingga masih bisa bertahan bahkan berkembang
ditengah persaingan pasar yang semakin ramai.
Pemasaran menjadi satu hal penting untuk mendorong kemajuan sebuah usaha.
Bahkan, pemasaran disinyalir sebagai ujung tombak bisnis. Usaha bisa berkembang secara
pesat ketika pemasaran lancar dan mengalami peningkatan. Sebaliknya, bisnis tanpa
penjualan usaha juga akan lesu dan tidak menutup kemungkinan gulung tikar. Agar
pemasaran bisa terus berjalan ada banyak elemen penting yang harus diperhatikan, salah
satunya ialah dengan menguasai pasar. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat,
strategi menguasai pasar perlu diperhatikan untuk dapat mempertahankan bisnis. Berikut
strategi efektif yang bisa dilakukan:
1. Utamakan kualitas produk

Langkah pertama agar pelaku bisnis dapat mengendalikan pasar adalah dengan
mengedepankan kualitas produk. Produk yang dijual dengan merek sudah terkenal bagus
memiliki peluang besar dalam menarik banyak pembeli. Konsumen yang sudah paham
dan percaya akan kualitas produk pada dasarnya akan lebih memprioritaskan daripada
jenis produk yang kurang dikenal. Sementara itu, jika brand bisnis dari usaha yang
dilakoni belum dikenal luas sebaiknya lebih mengutamakan lagi kualitas produk. Sebagai
konsumen pastinya akan tertarik kembali untuk membeli barang yang diperoleh sesuai
keinginan. Hal ini berlaku untuk sebagian besar bisnis baik dalam bidang fashion,
kuliner, maupun bentuk usaha lainnya. Intinya, untuk bisa mengambil perhatian
pelanggan kemudian dapat menguasai pasar kualitas produk merupakan satu hal penting
yang perlu diutamakan.

2. Berikan harga yang sesuai

Sebelum memutuskan membeli suatu barang, rata-rata pembeli juga akan


mempertimbangkan harga. Bahkan, harga dapat menjadi bagian penting bagi setiap
konsumen dalam menentukan produk yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan. Harga
yang menarik bisa memikat perhatian calon pembeli terlebih jika sudah mengetahui
kualitas produk yang dijual. Selain dengan memberikan harga barang yang sesuai,
mempromosikan potongan harga pada waktu tertentu seperti saat weekend dapat menjadi
strategi efektif untuk menguasai pasar. Dalam menentukan harga sebaiknya
pertimbangkan dari beberapa faktor, misalnya bisnis makanan mulai dari bahan pokok,
tenaga, hingga beban atau biaya lainnya sampai dengan keuntungan dapat
diperhitungkan. Dengan harga yang masuk akal, tidak segan konsumen untuk mencoba
membeli dan bagi penjual pun bisa menekan kerugian.

3. Perluas jaringan distribusi barang

Untuk memaksimalkan pemasaran dan memudahkan konsumen dalam menjangkau lokasi


penjualan maka strategi selanjutnya adalah memperluas jaringan distribusi barang (sesuai
dengan produk yang dijual). Seperti bisnis makanan ringan, Anda dapat mengajak kerja
sama pemilik minimarket, warung, dan tempat-tempat lainnya yang sering dikunjungi
banyak orang. Selain mudah menguasai pasar, pendistribusian tersebut juga
memungkinkan penjualan bertambah maksimal. Jalin kerja sama yang baik dengan pihak
ketiga atau tempat mendistribusikan barang demi kelancaran usaha ke depan. Membahas
tentang strategi menguasai pasar setelah benar-benar mengutamakan kualitas, berusaha
memberikan harga yang bersahabat, dan juga memperluas jaringan untuk distribusi
barang, juga tak kalah penting adalah kepuasan pelanggan itu sendiri. Seumpama untuk
bisnis makanan, mulai dari keamanan produk tidak mengandung bahan-bahan berbahaya,
aman dari masa kadaluarsa, dan produk yang diolah higenis sehingga baik untuk
dikonsumsi. Memperhatikan kenyamanan konsumen juga merupakan satu cara efektif
dalam mempertahankan loyalitas pelanggan.

4. Mati pasar dan kenali pesaing anda

Dalam menghadapi KOMPETITOR, terlebih dulu lihatlah potensi pasar yang ada. Cari
tau siapa pesaing yang kompeten saat ini, sehingga Anda tidak salah langkah dalam
menentukan strategi.  Dengan mengetahui siapa pesaing Anda, secara tidak langsung
menentukan bagaimana cara menghadapinya. Perubahan minat dan kebutuhan para
konsumen, tentunya menjadi salah satu faktor penting yang perlu Anda perhatikan.

5. Ciptakan produk yang berbeda

Inovasi sangat penting. Dengan menciptakan produk yang unik dan belum ada dipasaran,
maka produk Anda memiliki nilai lebih dimata konsumen. Produk yang unik dan
berbeda, memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
Sehingga mereka lebih mengenali produk Anda, dan memilih produk tersebut
dibandingkan produk lainnya yang ada dipasaran.

6. Tonjolkan keunggulan produk anda

Dengan cara mempertahankan kualitas produk atau pelayanan prima selama ini maka
Anda dapat menawarkan produk kepada konsumen, sehingga loyalitas konsumen
terhadap produk Anda, akan semakin meningkat.

7. Pelajari kelebihan dan kelemahan pesain

Dengan mengetahui  ilustrasi menghadapi persaingan pasar kelebihan apa yang dimiliki
pesaing Anda, dan memanfaatkan kelemahan pesaing sebagai peluang untuk
memenangkan persaingan pasar. Ciptakan produk yang tidak diciptakan pesaing Anda,
atau berikan pelayanan yang tidak disediakan oleh pesaing Anda. Sebab dengan
menawarkan apa yang tidak dimiliki pesaing, maka peluang Anda untuk memenangkan
pasar semakin terbuka.

8. Mempertahankan kekuatan produksi

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan kompetitor Anda, ada baiknya bila Anda
mempertahankan kekuatan produk yang Anda miliki untuk menjaga loyalitas para
konsumen. Kunci inilah yang mengantarkan produk Pepsodent sampai hari ini berhasil
menguasai pasar dan menjadi salah satu merek pasta gigi yang banyak dipilih para
konsumen.

9. Tawarkan harga bersaing

Memberikan harga yang bersaing, bukan berarti Anda harus menurunkan harga dan
memperbesar kerugian usaha Anda. Strategi ini bisa Anda lakukan dengan cara,
memberikan bonus untuk pembelian tertentu. Misalnya bila pesaing Anda menjual
produk dengan harga yang lebih murah, maka untuk menghadapinya Anda bisa
menawarkan bonus “beli 2 gratis 1”.

10. Promosikan produk anda

Cara ini masih sering digunakan para pelaku usaha, karena minat konsumen untuk
berburu barang-barang diskon masih sangat tinggi. Lihat saja event diskon besar-besaran
sepatu dan sandal merk crocs, yang tahun 2010 ini berhasil membuat salah satu pusat
perbelanjaan di Jakarta penuh antrian konsumen.

11. Berani ambil resiko

Untuk menarik minat konsumen, banyak pelaku usaha yang mengambil tantangan besar
untuk meningkatkan daya saing bisnisnya. Strategi ini bisa dijalankan para konsumen
dengan menawarkan inovasi-inovasi baru yang belum pernah ditemui para konsumen.
Misalnya saja seperti memproduksi barang atau jasa unik yang belum ada di pasaran, atau
bisa juga mengadakan event promosi besar-besaran yang melibatkan para konsumen

Anda mungkin juga menyukai