Bab Ii Landasan Teori

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 74

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kerangka Teori


Pada bagian ini menulis mendeskripsikan teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Adanya landasan teori diharapkan dapat digunakan
sebagai dasar yang kuat untuk mangangkat permasalahan dalam penelitian ini.

2.1.1. Komunikasi Pemasaran


Komunikasi pemasaran merupakan dua kata yang bermakna yang
digabungkan sehingga memberi arti penting dalam disiplin ilmu pemasaran.

Menurut Priansa dalam Febri Asiani (2020:53) menyatakan bahwa:


komunikasi pemasaran merupakan pendekatan multidisiplin yang
menggabungkan teori dan konsep ilmu komunikasi dan ilmu
pemasaran. Gabungan antara ilmu komunikasi dan ilmu pemasaran
menjadi marketing comunication. Marketing communication
merupakan kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik
komunikasi yang bertujuan memberikan informasi perusahaan
terhadap target pasarnya.
Menurut Anang Firmansyah (2020:2) menyatakan bahwa:
komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana
dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran salah
satu gabungan semua elemen dalam bauran pemasaran, yang
memfasilitasi pertukaran untuk sekelompok pelanggan, posisi merek
yang membedakan dengan merek persain dengan menciptakan suatu
arti yang disebarluaskan kepada pelanggannya.
2.1.2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan peranan penting dalam pemasaran yang
dapat menghubungi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu bauran pemasarn menentukan keberhasilan perusahaan mengejar profit.
Berikut ini adalah pengetian bauran pemasaran menurut para ahli sebagai berikut:
Kotler dan Keller (dalam Priansa, 2017:38) “bauran pemasaran adalah
sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk pencapai
tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran”.

Menurut Assauri (2011:198) bauran pemasaran merupakan kombinasi


variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasara,
variabel yang dapat dikendalakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
Kotler dan Amstrong dalam Priansa (2017:38-40) menjelaskan 4 komponen
dalam bauran pemasaran barang, yaitu sebagai berikut:

a. Produk (Product)
Produk merupakan salah satu faktor penting di pemasaran, hal ini
diperkenankan produk menjadi salah satu hal yang langsung
berinteraksi dengan konsumen, sehingga kepuasan konsumen juga
bergantung dengan bagaimana kualitas produk bisa didapatkan oleh
konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong (2017:17) produk adalah kombinasi
barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan pada pasar sasaran.
produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk
mendapatkan perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang
mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Itu termasuk objek
fisik, layanan, tempat, organisasi, dan ide. Menurut Kotler dan Keller
(2016:391) produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa yaitu:
1) Klasifikasi produk berdasarkan ketahanan dan wujudnya:
a) Barang yang tidak tahan lama (Nondurable goods), barang-
barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu hari
atau beberapa kali penggunaan, seperti makanan dan
minuman.
b) Barang yang tahan lama (Durable goods), barang-barang
berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu yang
lama, seperti pakaian, mesin, bangunan, dan lainnya.
c) Jasa (Service), produk yang tak berwujud, tak terpisahkan,
bervariasi dan dapat musnah. Oleh karena itu biasanya jasa
memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok dan
kemampuan adaptasi yang lebih besar.
2) Klasifikasi produk konsumen berdasarkan kebiasaan
pembelian konsumen:
a) Barang sehari-hari (Convenience goods), Barang yang sering
dibeli oleh konsumen dalam keseharian dengan segera dan
dengan usaha minimum dan makanan.
b) Barang belanja (Shopping goods), Barang yang secara
karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan
kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Seperti pakaian,
perabotan, dan perlengkapan.
c) Barang khusus (Specialty goods), Barang yang tidak
mempunyai karakterisitik atau indentifikasi merek yang unik
di mana ada cukup banyak yang mengkonsumsi produk
tersebut yang bersedia melakukan usaha pemebelian khusus.
Seperti hiburan, kendaraan, dan fashion.
d) Barang yang tidak dicari (Unsought goods), Barang yang
tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk
membeli barang tersebut. Seperti pendeteksi gempa.
b. Harga (Price)
Menurut Kotler dan Armstrong (2017:78) harga adalah jumlah uang
yang harus dibayarkan konsumen untuk memperoleh produk. Harga
merupakan salah satu pertimbangan yang digunakan oleh konsumen
ketika ingin membeli produk barang atau jasa.
Kotler dan Armstrong (2017:335-342) menyatakan ada 7 strategi
harga, yaitu:
1) Penyesuaian penetapan harga diskon dan potongan harga.
Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap
pembelian selama periode tertentu. Sedangkan potongan
harga adalah uang promosi yang dibayarkan produsen
kepada pengecer sebagai imbalan atas kesepakatan untuk
menampilkan produk produsen dengan beberapa cara
tertentu.
2) Penetapan harga tersegmentasi yaitu menjual produk barang
atau jasa dalam dua harga atau lebih, dimana perbedaan harga
tersebut bukan berdasarkan perbedaan biaya.
3) Penetapan harga psikologis yaitu pendekatan penetapan
harga yang mempertimbangkan psikologis harga dan bukan
hanya ekonomi; harga yang digunakan untuk mengatakan
sesuatu tentang produk.
4) Penetapan harga promosi yaitu untuk menetapkan harga
sementara di bawah harga resmi, dan kadang-kadang di
bawah harga biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka
pendek.
5) Penetapan harga geografis yaitu menetapkan harga bagi yang
terletak di berbagai belahan negeri atau dunia.
6) Penetapan harga dinamis yaitu menyesuaikan terus menerus
untuk memenuhi karakteristik dan kebutuhan pelanggan
secara individual dan sesuai situasi.
7) Penetapan harga internasional yaitu perusahan menetapkan
harga berdasarkan kebijakan dari perusahaan tersebut.
Seperti harga produk yang dijual di negara lain dibuat
seragam (Nike, Boeing, dan iPhone).
c. Tempat (Place)
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk
memasarkan produk, khususnya barang dengan cara membangun
suatu saluran distribusi seperti grosir dan pengecer. Beberapa cara
yang dilakukan dalam distribusi diantaranya:
1) Memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai
untuk menyalurkan produk sehingga dapat mencapai target
pasar
2) Mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan
penanganan produk secara fisik (misalnya transportasi dan
gudang penyimpannan barang)
d. Promosi (Promotion)
Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, dan
mendistribusikan produk, tetapi juga mengomunikasikan produk
kepada masyarakat agar produk itu dikenal dan mereka bersedia
membeli produk tersebut. Promosi juga sebagai aktivitas yang
menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk
membelinya. Ada beberapa 5 alat promosi yang sering digunakan,
yaitu:
1) Periklanan (Advertising), Periklanan adalah bentuk
promosi dan ide, barang atau jasa yang bersifat tidak
personal oleh sponsor yang diketahui. Periklanan dapat
menjangkau konsumen dalam jumlah besar di berbagai
wilayah dengan biaya yang relatif dan rendah, dan pemasar
dapat mengulang pesan berulang kali dari iklan tersebut.
2) Penjualan Perorangan (Personal Selling), Penjualan
perorangan adalah presentasi personal oleh tenaga
penjualan perusahaan untuk tujuan menarik konsumen,
membuat penjualan, dan membangun hubungan dengan
konsumen. Alat ini sangat efektif karena melibatkan
interaksi antara dua orang atau lebih sehingga pemasar
dapat mengamati aspek-aspek apa saja yang dibutuhkan
oleh konsumen dan dapat membangun hubungan baik
dengan konsumen.
3) Promosi Penjualan (Sales Promotion), Promosi penjualan
adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian
atau penjualan produk barang atau jasa. Alat promosi yang
digunakan mencakup diskon, pemberian kupon, pemberian
kartu anggota, dan berbagai promo lainnya yang bertujuan
untuk menarik perhatian, menambah minat beli, dan untuk
meningkatkan penjualan produk. Akan tetapi promosi
penjualan tidaklah bertahan lama dan sulit untuk
membangun hubungan dengan konsumen dalam waktu
jangka panjang.
4) Publisitas (Public Relation), Publisitas adalah promosi
dengan cara membangun cara membangun hubungan baik
dengan berbagai publik perusahaan, dengan mendapatkan
publisitas yang menguntungkan, membangun citra
perusahaan yang baik dan penanganan rumor yang tidak
menguntungkan perusahaan akan mampu mendapatkan
kepercayaan yang baik dari publik. Keuntungan dari alat ini
adalah dapat mudah membangun kepercayaan dari publik
melalui acara-acara yang diadakan dalam promosi tersebut.
5) Direct and Digital Marketing, Ada berbagai bentuk
promosi dari digital marketing antara lain iklan melalui
pesan singkat atau e-mail, katalog website dan media sosial
yang ada, semuanya memiliki ciri-ciri dan karakterisitik
masing-masing. Akan tetapi direct marketing sedikit
berbeda, direct marketing menargetkan konsumen atau
komunitas yang lebih spesifik.
2.1.3. Word of Mouth Communication
Word of Mouth Commucation merupakan proses komunikasi pemasaran
yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok
terhadap suatu produk atau jasa. Word of mouth communication sangat berpengaruh
kuat minat seseorang untuk melakukan pembelian. Pada bagian ini akan dibahas
mengenai pengertian word of mouth Communication dan indikator word of mouth
communication.

a. Pengertian Word of Mouth Communication


Menurut Poerwanto dan Zakarian (2014: 194) menyatakan bahwa:
word of mouth communication adalah satu-satunya metode promosi
dari pelanggan ke pelanggan, dan untuk pelanggan. Word of mouth
communication adalah saluran komunikasi yang dapat dipercaya,
karena kejadiannya bermula dari pelanggan yang sudah pernah
mengonsumsi sebuah produk atau menggunakan jasa perusahaan, dan
memperoleh kepuasan kemudian merekomendasikannya kepada
orang lain tentang pengalamannya.

Kotler and Armstrong (dalam Billiclinton Kalele, 2015:452), Word of


mouth communication adalah komunikasi pribadi tentang sebuah produk antara
pembeli sasaran dan tetangga, teman-teman, anggota keluarga dan rekannya.

Kotler dan Keller (dalam Billiclinton Kalele, 2015:452) menjelaskan


word of mouth communication adalah kegiatan pemasaran melalui
perantara orang ke orang baik secara lisan, tulisan, maupun alat
komunikasi elektronik yang berhubungan dengan pengalaman
pembelian jasa atau pengalaman menggunakan produk atau jasa.

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan oleh penulis word of


mouth communication adalah strategi komunikasi pemasaran melalui sumber
perantara kosumen yang pernah mengkonsumsi sebuah produk kepada pelanggan
lainnya.
b. Indikator Word of Mouth Communication
Menurut Babin dan Barry (2014:133), Word of mouth communication
terbagi menjadi 3 indikator yaitu:

1) Membicarakan
Kemauan seseorang untuk membicarakan hal-hal positif tentang
kualitas produk kepada orang lain. Jika konsumen mendapatkan
kepuasann maka konsumen tersebut akan membicarakan kepada
orang lain.
2) Merekomendasikan
Konsumen menginginkan produk yang memuaskan dan memiliki
keunggulan dibandingkan dengan yang lain, sehingga bisa
direkomendasikan kepada orang lain.
3) Mendorong
Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan transaksi atas
produk atau jasa. Konsumen menginginkan timbal balik yang menarik
pada saat mempengaruhi seseorang untuk melakukan pembelian
produk yang telah di beritahukan.
2.1.4. Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen merupakan keyakinan bahwa seseorang akan
menemukan apa yang ia inginkan pada diri orang lain. Kepercayaan juga
melibatkan ketersediaan seseorang yang bertingkah laku tertentu karena keyakinan
bahwa patnernya akan memberikan kepuasan yang ia harapkan dengan pernyataan
orang lain yang mudahh di percaya. Kepercayaan konsumen ini sangat berpengaruh
terhadap minat seseorang melakukan pembelian. Pada bagian ini akan dibahas
mengenai pengertian kepercayaan konsumen, karakteristik kepercayaan konsumen,
jenis-jenis kepercayaan konsumen dan indikator kepercayaan konsumen.

a. Pengertian Kepercayaan Konsumen


Menurut Mowen dan Minor dalam Priansa (2017:116) menyatakan bahwa
kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen
dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan
manfaatnya.
Menurut Pavlo dalam Priansa (2017:116) menyatakan bahwa penilaian
hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan pembelian tertentu
sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
Menurut Swan dalam Priansa (2017:116) menyatakan kepercayaan
merupakan sebuah ciri-ciri efektif seperti sebuah perasaan atau emosi.
Kepercayaan akan menjadi komponen yang bernilai untuk
menciptakan hubungan yang sukses. Kepercayaan tersebut juga
mengurangi resika dalam bermitra dan membangun jangka panjang
serta meningkatkan komitmen dalam hubungan.
Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan oleh penulis bahwa
kepercayaan konsumen adalah sebuah penilaian hubungan seseorang yang
membuat orang lain yakin dalam melakukan pembelian sesuatu yang diinginkan
atau dibutuhkan.

b. Karakteristik Kepercayaan Konsumen


Menurut Priansa (2017:118) sebuah kepercayaan yang dibangun atas
beberapa karakteristik adalah sebagai berikut:
1) Menjaga hubungan
Konsumen yang percaya akan senantias menjaga hubungan yang baik
antara dirinya dengan perusahaan karena ia mennyadari bahwa
hubungan yaik baik akan memberikan dampak yang mengntungkan
bagi dirinya
2) Menerima Pengaruh
Konsumen yang memiliki kepercayaan yang tinggi akan mudah
dipengaruhi sehingga biaya perusahaan/pemasaran untuk program
pemasaran menjadi semakin murah.
3) Terbuka dalam Komunikasi
Konsumen yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap perusahaan
akan memberikan informasi yang konstruktif bagi perusahaan
sehingga arus informasi menjadi tidak tersendat.
4) Mengurangi Pengawasan
Konsumen yang percaya biasanya jarang mengkritik sehingga ia
mengurangi fungsi pengawasan nya terhadap perusahaan/pemasar.
5) Kesabaran
Konsumen yang percaya akan memiliki kesabaran yang berlebih
dibandingkan dengan konsumen biasa.
6) Memberikan Pembelaan
Konsumen yang percaya akan memberikan pembelaan kepada
perusahaan/pemasar ketika produk yang dikonsumsinya dikritik oleh
kompetitir atau pengguna lainnya.
7) Memberi Informasi yang Positif
Konsumen yang percaya akan selalu memberikan informasi yang
positif dan membangun bagi perusahaan.

c. Jenis – jenis Kepercayaan Konsumen


Menurut Mowen dan Minor dalam Priansa (2017:119) menyatakan terdapat
tiga jenis kepercayaan konsumen, sebagai berikut:
1) Kepercayaan Atribut Objek
Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang
disebut kepercayaan objek. Kepercayaan atribut objek
menghubngkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang,
barang atau jasa.
2) Kepercayaan Manfaat Produk
Seseorang mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan
masalah-masalah dalam memenuhi kebutuhannya dengan kata lain
memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang dapat
dikenal.
3) Kepercayaan Manfaat Objek
Jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan menghubungkan objek
dan manfaatnya. Kepercayaan manfaat objek merupakan persepsi
konsumen tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu
yang akan memberikn manfaat tertentu.

d. Indikator Kepercayaan Konsumen


Menurut McKnight et al dalam Priansa (2017:125) menyatakan bahwa
kepercayaan konsumen terbagi menjadi 3 indikator yaitu:
1) Benevolence
persepsi pihak yang percaya (konsumen lain) terhadap pihak yang di
percaya (konsumen yang memasarkan), konsumen yang memasarkan
memiliki karesteristik yang memberi hal positif kepada konsumen
lainnya.
2) Integrity
Sebuah keyakinan seseorang seberapa besarnya terhadap kejujuran
oleh konsumen yang merekomendasikan sebuah produk unuk
mempengaruhi keinginan konsumen lainnya terpenuhi.
3) Competence
Sebuah keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang di miliki oleh
konsumen yang merekomendasikan pada sebuah produk unuk
membantu konsumen lainnya dalam melakukan pembelian sebuah
produk.

2.1.5. Minat Beli


Minat beli merupakan keinginan yang muncul dalam diri konsumen
terhadap suatu produk sebagai dampak dari suatu proses pengamatan dan
pembelajaran konsumen terhadap suatu produk. Konsumen yang mempunyai minat
untuk membeli suatu produk menunjukan adanya perhatian, keinginan dan rasa
senang terhadap produk yang dibelinya. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai
prngertian minat beli, faktor pembetukan minat beli dan indikator yang terdapat
dalam minat beli.
a. Pengertian Minat Beli
Menurut Nurmala dalam Adhi Prasetio, dkk (2021 : 96) menyatakan
bahwa minat beli merupakan keinginan seseorang untuk membeli
suatu produk maupun jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat
dari produk atau jasa yang dibeli.
Menurut Kotler dan Keler dalam Adhi Prasetio, dkk (2021:96)
menyatakan bahwa minat beli adalah sebuah perilaku konsumen
dimana konsumen mempunyai keinginan dalam memilih,
menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu
produk yang ditawarkan.
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Jamaluddin, dkk (2020:143)
menyatakan bahwa minat beli adalah kekuatan atau dorongan dari dalam individu
yang memaksa konsumen untuk melakukan suatu tindakan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli merpakan suatu perilaku yang
mempunyai dorongan keinginan untuk melakukan pembelian

b. Faktor Pembentukan Minat Beli


Menurut kotler dalam Wibisaputra, (2011:29), minat beli terjadi
dikarenakan faktor-faktor yang terdiri dari:
1) Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal
yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain.
2) Situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal
tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah
konsumen percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu
barang atau tidak.

c. Indikator Minat Beli


Minat beli dapat diukur dari penelitian sebelumnya. Minat Beli menurut
Ferdinand dalam Penelitian Arum dan Asmi (2017:14) dapat di identifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut:

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk


membeli produk.
2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk prefrensinya.
4) Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut.

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan


Penelitian menganai pengaruh word of mouth communication dan
pengembangan produk terhadap minat beli ini dilakukan berdasarkan penelitian-
penelitian yang relavan dengan sata sebagai berikut:
Tabel 2.1 Rangkuman Hasil Penelitian Yang Relavan

No Penelitia Judul Jurnal Variabel Metode Hasil Penelitian


n
Penelitian

1. Yuli Pengaruh Word of Jurnal Word of 96 Hasil penelitian


Rahmi mouth FISIP mouth responden ini
Pratiwi communication Volume communicat , menyimpulkan
(2017) terhadap 4 No.1 – ion (X1), kuantitati terdapat
keputusan Febuari Keputusan f, pengaruh Word of
pembelian 2017 pembelian kuesioner, mouth
konsumen pada (Y) analisis, communication
bardgame lounge dan SPSS yang sangat
smart cafe signifikan.
Pekanbaru

2 Rizkiaw Pengruh Jurnal Kepercayaa 55 Hasil penelitian


an kepercayaan akutansi n responden ini menyimpulkan
(2020) konsumen dan politekni Konsumen , terdapat
pengalaman k negeri (X1), deskriptif pengaruh
pembelian Samarin Pengalama analisi, Kepercayaan
terhadap minat da. n Pembelian kuantitati, Konsumen dan
beli konsumen Volume (X2), Minat kuesioner, pengalaman
secara online 16 No.1 Beli (Y) SPSS terhadap minat
dikalangan 2020. beli yang sangat
masyarakat signifikan secara
sangatta (studi simultan.
kasus pada e- ISSN:
commerce shoppe) 0216-
6437

Bersambung

Lanjutan
3 Guen Pengaruh Jurnal Kualitas 97 Hasil penelitian
Anjelia kualitas EMBA Produk responde menyimpulkan
Powa, produk, Vol.6 No.3 (XI), Harga n, variabel kualitas
harga dan Juli 2018. (X2), Word kuantitati produk, harga,
S.I.H.V. word of mouth of Mouth f, dan word of mouth
Jayse terhadap ISSN: (X3) dan kuesioner, terhadap minat
Lapian, minat beli 2303-1174 Minat Beli SPSS. beli berpengaruh
Rudy S. konsumen (Y) secara simultan.
Wenas handphone Namun hanya
(2018) pada variabel harga
mahasiswa yang tidak
FEB UMRAT berpengaruh
secara parsial.

4 Riski Pengaruh Jurnal Kepercayaa 96 Hasil penelitian


Rosdiana,I kepercayaan pendidikan n konsumen responde ini menyimpulkan
yus konsumen ekonomi (X1), Minat n, terdapat variabel
Akhmad terhadap undiksha, Beli (Y) kuantitati berpengaruh
Haris, minat beli Vol. 11 No. f, positif dari
kadek Rai produk 1 tahun kuesioner, variabel
Suwena secara online 2019. SPSS kepercayaan
(2019) konsumen
p-ISSN: terhadap minat
2599-1418 beli
e-ISSN:
2599-1426
5 Muh Ali Kepercayaan, Jurnal Kepercayaa 96 Hasil penelitian
Maskuri, kemudahan manajemn n (X1), responde ini dapat
Ergo pengguna dan kewirausa Kemudahaa n, disimpulkan
Nurpatria word of mouth haan n Pengguna kuantitati bahwa variable
Kurniawan terhadap Vol.16 No. (X2), Word f, sangat
, Mursida minat beli 02 Of mouth kuesioner, berpengaruh
kusuma onlie desember (X3), Minat SPSS, signifikannya
Wardani, 2019 Beli (Y) secara parsial.
Meli (2019) Analisis
Deskriptif

Sumber: Data diolah penulis 2021

Berdasarkan tabel diatas, terdapat perbedaan penelitian tersebut dengan


penelitian yang akan dilakukan penulis, yaitu sebagai berikut:

a. Yuli Rahmi Pratiwi (2017)


1) Perbedaan: variabel Y yang digunakan yaitu keputusan pembelian
2) Persamaan : penelitian ini menggunakan variabel word of mouth
communication
b. Rizkiawan (2020)
1) Perbedaan : variabel yang digunakan yaitu pengalaman pembelian
2) Persamaan : penelitian ini menggunakan variabel kepercayaan
Konsumen dan minat beli
c. Guen Anjelia Powa, S.I.H.V. Jayse lapian, dan Rudy S.Wenas (2018)
1) Perbedaan : variabel yang digunakan yaitu kualitas produk, harga.
2) Persamaan: penelitian ini menggunakan word of mouth
communication dan minat beli
d. Riski Rosdiana,Iyus Akhmad Haris, kadek Rai Suwena (2019)
1) Perbedaan : tidak menggunakan variabel word of mouth
communication
2) Persamaan : penelitian ini menggunakan kepercayaan konsumen dan
minat beli
e. Muh Ali Maskuri, Ergo Nurpatria Kurniawan, Mursida kusuma Wardani,
Meli (2019)
1) Perbedaan : variabel yang digunakan kemudahan pengguna
2) Persamaan : penelitian menggunakan word of mouth, kepercayaan
dan minat beli

2.3 Deskripsi Konseptual


Seiring perkembang bisnis dan industri, saat ini konsumen semakin cerdas
dan kritis dalam menentukan proses pembelian terhadap suatu barang atau jasa. Hal
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari produk itu sendiri atau dari
keinginanan konsumen. Maka dari itu, perusahaan dituntuk untuk menentukan
strategi agar menarik minat dan kepercayaan konsumen, seperti komunikasi dari
mulut ke mulut untuk menganai hal-hal positif terhadap produknya. Selain itu,
kepercayaan konsumen juga merupakan faktor yang membuat para konsumen
sangat yakin untuk membeli produk yang diinginkan.
Jika perusahaan membuat strategi word of mouth communication yang
menarik maka akan semakin besar minat konsumen untuk membelinya. Serta
kepercayaan konsumen yang diciptakan oleh perusahaan akan timbulnya citra baik
dari konsumen terhadap produk yang dijual karena konsumen harus memiliki
kepercayaan bahwa produk yang dipilih mampu memberikan yang terbaik bagi
konsumen. Maka dari itu perusahaan membuat kepercayaan konsumen dengan
memberikan kualitas produk yang baik.
Dalam penelitian ini memasukan tiga variabel yang akan diteliti. Variabel
pertama adalah word of mouth communication dan kepercayaan konsumen sebagai
variabel indenpenden. Variabel kedua adalah minat beli sebagai dependen.konsep
penelitian ini adalah mengakaji beberapa besar pengaruh word of mouth
communication dan kepercayaan konsumen sebagai variabel indenpenden terhadap
minat beli sebagai variabel dependen. Maka dari itu peneliti dapat membuat
kerangka konseptual yang terdapat di Gambar 2.3 yaitu untuk mengetahui
hubungan secara simultan antara X1 dan X2 terhadap Y. Serta mencari pengaruh
secara parsial X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y.
Gambar 2.1 Deskripsi Konseptual Penelitian

Word Of Mouth Communication


H1
1. Membicarakan
2. Merekomendasikan
3. Mendorong Minat Beli

Sumardy (2011:72) 1. Minat Transaksional


H3 2. Minat Refrensial
3. Minat Prefesional
4. Minat Eksploratif
Kepercayaan Konsumen
Ferdiand (dalam arum dkk,
1. Benevolence 2017:14)
2. Integrity
3. Competence

McKnight et al dalam Priansa H2


(2017:125)

Sumber : Data diolah penulis, 2021

2.4 Perumusan Hipotesis


Menurut Sugiyono (2017:63) menyatakan bahwa hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat
penyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh memalui pengumpulan data atau kuesioner.
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang dikembangkan oleh para ahli
dan peneliti terdahulu di atas, maka hipotesis parsial dan simultan yang diambil
oleh penulis dari penelitian ini yaitu:

a. H1: Word of mouth mommunication berpengaruh secara parsial terhadap minat


beli produk es krim corrneto cheeseboba
H0 : Word of mouth communication tidak berpengaruh secara parsial terhadap
minat produk es krim corrneto cheeseboba
b. H1: Kepercayaan konsumen berpengaruh secara parsial parsial terhadap minat
produk es krim corrneto cheeseboba
H0: Kepercayaan konsumen tidak berpengaruh secara parsial pterhadap minat
beli produk es krim corrneto cheeseboba
c. H1: Word of mouth communication dan kepercayaan konsumen berpengaruh
secara simultan terhadap minat beli produk es krim corrneto cheeseboba
H0 : Word of mouth communication dan kepercayaan konsumen tidak
berpengaruh secara simultan terhadap minat beli es krim corrneto cheeseboba

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat dan waktu dimana penelitian dilakukan dengan menentukan tempat
dan waktu penelitian yang sesuai serta memiliki peluang bagi peneliti untuk
memperoleh data yang tepat dan akuran dari responden.

3.1.1. Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di kios/teras es krim wall’s cornetto cheeseboba yang
berada di depan Indomaret beralamat Jl. Warakas IV gang VII, Rt/Rw 10/06, Kec.
Tanjung Periuk, Kota Jakarta Utara dengan subjek penelitiannya adalah
pengunjung atau konsumen es krim wall’s cornetto cheese boba. Tempatt penelitian
ini dipilih karena produk es krim wall’s cornetto cheese boba terdapat dijual di
kios/teras Indomaret beralamat Jl. Warakas IV gang VII, Rt/Rw 10/06, Kec.
Tanjung Periuk, Kota Jakarta Utara. Penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor
yang mendukung minat beli produk es krim walls cornetto cheese boba terbaru
khususnya word of mouth communication dan kepercayaan konsumen tetap
menjadi pilihan dengan banyaknya jumlah pengunjung perhari.

3.1.2. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran semester genap 2021. Adapun
penjelasan lebih lanjut mengenai rencana waktu penelitian yang akan dilaksankan
oleh peneliti seperti terlihat pada tabel 3.1. berikut:

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan Waktu Penelitian


Mar Apr Mei Juni juli Agustus
1. Menentukan Topik Permasalahan
2. Penyusunan Proposal
3. Pelaksaan Seminar Proposal
4. Pengumpulan Data Penelitian
5. Pengumpulan dan Analisis Data
6. Penyusun Hasil Penelitian
7 Pelaksanaan Sidang Skripsi
Sumber : Data dioleh penulis, 2021
3.2. Metodelogi Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:3) meyatakan bahwa metode penelitian
dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu
pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengatisipasi masalah.
Dalam penelitian ini, dilihat dari pemasalahan yang ingin diteliti dengan
tujuan penelitian yang sudah ditetapkan sebelumnya maka metode yang digunakan
adalah metode penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2017:7), mengemukakan bahwa metode


penelitian kuantitattif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian survey yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai
instrumen dalam melakukan pengumpulan data.

Kuesioner ini berfungsi sebagai alat ukur yang digunakan untuk


mengumpulkan data dari responden guna menjaring data berdasarkan variabel-
variabel yang telah dipaparkan sebelumnya. Analisis penelitian ini menggunakan
analisis korelasi dan regresi sederhana.

3.2.1. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Menurut sugiyono (2017:80) mengemukakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari atas, obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditari kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang
melakukan pembelian produk es krim Wall’s corrneto cheeseboba di kios/teras
Indomaret yang beralamat Jl. Warakas IV gang VII, Rt/Rw 10/06, Kec. Tanjung
Periuk, Kota Jakarta Utara.

b. Sampel
Menurut Sugiyono (2017:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian menggunakan teknik
nonprobability sampling dengan metode pengambilan purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2017:84), nonprobability sampling adalah teknik


pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pertimbangan
pemilihan sampel sebagai berikut:
1) Konsumen yang pada saat dilakukan penelitian pernah
mengkonsumsi atau melakukan pembelian produk es krim wall’s
cornetto cheese boba di kios/teras Indomaret warakas IV gang VII,
kec. Tanjung Periuk. Jakarta Utara.
2) Konsumen dengan usia minimal 15 tahun dan maksimal 50 tahun,
karena usia tersebut dianggap cukup mampu untuk
mempertimbangkan keputusan pembelian.
Jumlah populasi konsumen pembelian produk es krim wall’s cornetto
cheese boba di kios/teras Indomaret tidak diketahui, maka penentuan sampel ini
menurut Ridwan dalam Ferdiansyah (2018:37) adalah:

𝑍²
𝑛=
4µ²

Keterangan:
n = ukuran sampel
Z = tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian, pada α = 5%
(derajat keyakinan ditentukan 95) maka Z = 1,96
µ = margin of error, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (ditentukan 10%)

dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai


berikut:

1,96²
𝑛= = 96,4 = 100
4(0,1)²

Dari hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang diperlukan untuk
penelitian ini sebanyak 100 responden.
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Menurut sugiyono (2017:137) data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini yaitu melalui kuesioner.

Menurut Sugiyono (2017:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan


data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pengukuran variabel pada kuesioner
ini menggunakan skala likert.

Sugiyono (2017:93) menambahkan, skala likert digunakan untuk


mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan.

Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner

Jawaban Bobot

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2017:94)

b. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017:137) data sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen. Data sekunder yang digunakan oleh peneliti adalah data
kepustakaan.
Studi pustaka dilakukan dengan tujuan memperoleh dan melengkapi teori
atau materi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, data pustaka yang
digunakan peneliti diperoleh melalui studi literatur seperti buku, jurnal, skripsi dan
situs internet yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan penelitian.

1) Definisi Konseptual
Word Of Mouth Communication atau komunikasi dari mulut ke mulu (X1)
dapat diukur melalui 3 dimensi atau indikator yaitu membicarakan,
merekomendasikan, dorongan dan interior display (Sumardy, 2011:72).
Kepercayaan konsumen (X2) dapat diukur melalui 3 dimensi atau indikator yaitu
benevolence, integrity, competence dan interior display (McKnight et al dalam
Priansa, 2017:125). Minat Beli (Y) dapat diukur melalui 3 dimensi atau indikator
yaitu minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat
Eksploratif (Ferdinand dalam penelitian Arum dkk, 2017:14).

2) Definis Operasional
Definisi operasional adalah uraian variabel yang akan dikur yang dijabarkan
secara operasional. Berikut ini merupakan definisi operasional dari masing-masing
variabel.

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala Nomo


. r
Butir
1 Word Of Word of mouth adalah Membicaraka Likert 1-6
Mouth kegiatan pemasaran melalui n 1-5
Communicati perantara orang ke orang
on baik secara lisan, tulisan,
(komunikasi maupun alat komunikasi Merkomendas 7-10
dari mulut ke elektronik yang berhubungan ikan
mulu) dengan pengalaman
pembelian jasa atau
pengalaman menggunakan
produk atau jasa. Kotler dan
Dorongan 11-16
Keller (dalam Billiclinton
Kalele, 2015:452)
2 Kepercayaan kepercayaan merupakan Benecolence Likert 17-22
konsumen sebuah ciri-ciri efektif seperti 1-5
sebuah perasaan atau emosi.
Kepercayaan akan menjadi
komponen yang bernilai
Integrity 23-30
untuk menciptakan
hubungan yang sukses.
Kepercayaan tersebut juga
mengurangi resika dalam Competence 31-38
bermitra dan membangun
jangka panjang serta
meningkatkan komitmen
dalam hubungan. Menurut
Swan (dalam Priansa,
2017:116)

Bersambung

Lanjutan
3. Minat Beli minat beli merupakan Minat Likert 39-44
keinginan seseorang untuk Transaksional 1-5
membeli suatu produk Minal 45-50
maupun jasa yang di Refernsional
harapkan akan
Minat 51-57
memperoleh manfaat dari
Preferensial
produk atau jasa yang Minat 58-62
dibeli. Nurmala (dalam Eksploratif
Adhi Prasetio, dkk 2021 :
96)
Jumlah Butir Soal 62
Sumber : Data diolah penulis, 2021

3.2.3. Teknik Pengelohan Data


Data yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah dan dianalisis, sehingga
data tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun unsur statistik.
Proses pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software IBM Statistical
Package for Social Science (SPSS) versi 21. Menurut Notoatmodjo (2012), teknik
pengolahan data dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain:

a. Editing, yaitu kegiatan meneliti kembali catatan atau data yang


dikumpulkan oleh peneliti untuk mengetahui apakah catatan tersebut
cukup layak dan dapat diteruskan pada prosesberikutnya. Editing
dilakukan terhadap jawaban yang telah dituliskan ke dalam daftar
pertanyaan oleh para pencari data di lapangan.
b. Coding, adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban
para responden menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan
menandai masing-masing jawaban dengankode tertentu, biasanya
berbentuk angka dimana setiap jawaban mempunyai angka kode
tertentu.
c. Tabulasi, adalah proses penyusunan data kedalam bentuk tabel.
Tabulasi meupakan tahap lanjutan dalam rangkaian proses analisis
data, sehingga pada tahap ini data dianggap telah selesai diproses.

3.2.4. Uji Instrumen


a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2013:211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini, dibutuhkan teknik korelasi
product moment dan menggunakan software SPSS versi 21. Penentuan kevalidan
suatu instrumen diukur dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Kriteria

pengujian dalam uji validitas ini, yaitu apabila rhitung > rtabel atau nilai signifikansi

< 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, apabila rhitung > rtabel
atau nilai signifikansi > 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut
ini merupakan rumus Korelasi Product Moment menurut Sugiyono (2017:183)
yaitu:

𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑌)
rxy =
√{𝑛 ∑ 𝑥²−(∑ 𝑥)²}{𝑛 ∑ 𝑦²−(∑ 𝑦)²}

Keterangan:

rxy = menunjukan indeks kolerasi antara dua variabel yang dikolerasikan


R = koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikolerasikan
X = skor untuk pertanyaan yang dipilih
Y = skor total yang diperoleh odari seluruh item
∑X = jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y
∑ X2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑ Y2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = banyak responden

b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama.
Menurut Sugiyono (2014:121) reliabilitas adalah Instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.

Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan,


penulis menggunakan koefisien Cronbach Alpha dengan menggunakan fasilitas
SPSS. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai dari koefisien Cronbach Alpha
(r) > 0,6. Adapun rumus Alpha Cronbach seperti dijelaskan oleh Suharyanto (2014)
sebagai berikut:
𝑘 ∑ 𝑆𝑖²
𝑟𝚤 = ( ) (1 − )
𝑘 − 1) 𝑆𝑡²
Keterangan :

ri = Reabilitas instrumen
K = Banyak butik pertanyaan
∑ 𝑆𝑖² = Jumlah Varian Butir
St2 = varian total

3.2.5. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah cara mengelola dan menganalisasi data yang dimiliki
sehingga data tersebut dapat memberikan informasi dan menjawab hasil penelitian
secara tepat dan akurat.

Dalam penelitian kuantitatif, kegiatan analisis data berupa


mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono,
2017:147)
Penulisan ini menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan
data. Kualitas pertanyaan yang terkandung harus diimbangin dengan
kesanggupan responden untuk menjawabnya. Untuk itu diperlukan uji
validitas dan reliabilitas sehingga alat yang digunakan untuk proses
pengumpulan data dapat memberikan jawaban yang menggambarkan
keadaan yang sebenarnya.

a. Uji Asumsi Klasik


1) Uji Normalitas
Uji normalitas yang perlu diperhatikan pada data yang digunakan dalam
model regresi terdistribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
cara analisis grafik dan uji statistik. Adapun uji normalitas dapat dilakukan yaitu
analisis statistika melalui uji Kolmogorov-Sumirnov.

Menurut Ghozali (2016:154) hasil Kolmogorov-Sminorv


menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual
terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-
Sminorv menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05 maka data
residual terdistribusi tidak normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016:134) Heteroskedastisitas berarti varian
variabel gangguan yang tidak konstan. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas atau dengan kata lain hasilnya homoskedastisitas
dimana variance residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas yaitu


dengan pola gambar Scatterplot. Menurut Sahid Rahardjo dalam SPSS Indonesia,
pedoman untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dengan scatterplot adalah
sebagai berikut.

Tidak terjadi masalah atau gejala heterokedastisitas, jika:


a) Titik-titik data penyebar di atas dan dibawah atau di sekitar 0
b) Titik-titik data mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
c) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
d) Penyebaran titik-titik data tidak berpola

3) Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,
2013:105). Uji mutikolinieritas berpedoman kepada nilai tolerance dan Variance
Inflation Faktor (VIF). Jika nilai Tolerance < 0,10 Dan VIF > 10 Maka terdapat
multikolinieritas, tetapi jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terdapat
multikolinearitas.
a. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan suatu teknik statistika yang
digunakan untuk mencari persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai
variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen dan mencari
kemungkinan kesalahan dan menganalisis hubungan antara satu variabel dependen
dengan dua atau lebih variabel independen baik secara simultan maupun parsial.
Menurut Sugiyono (2014:277), analisis dilakukan untuk mengetahui
bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui
variabel indenpenden atau prediator secara individual. Analisis regresi
ganda digunakan oleh peneliti, analisis regresi linier berganda
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor prediator dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis
regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya
minimal 2.

Adapun rumus atau persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut


(Sugiyono. 2017:275):
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1X1 + 𝑏1X2
Keterangan:
Y = Variabel Terikat
X(1,2) = Variabel Bebas
a = Nilai Konstanta
b(1,2) = Nilai Koefisien Regresi

a. Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2017:159) hipotesis diartikan sebagai jawaban
sememntara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
kebeneran melalui data yang tekumpul. Uji hipotesis ini sering
digunakan setelah dilakukan uji instrumen dan uji asumsi klasik yang
sudah di proses.
1) Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial
(sendiri) yang diberikan variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen
(terikat). Rumus uji T sebagai berikut:
𝑟√(𝑛 − 2)
𝑡=
√1 − 𝑟²
Keterangan:
t = Nilai yang dihitung
r = Koefisien Korelasi
r2 = Koefisien Determinasi
n = Jumlah Sampel

2) Uji F
Menurut Ghozali (2018:96) menyatakan bahwa uji F digunakan untuk
menguji apakah variabel dependen berhubungan linear (secara bersama-
sama)terhadap variabel independen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
tingkat kepercayaan sebesar a = 5%.adapun terdaapt dua dasar pengambilan
keputusan dalam uji F, yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan Nilai Signifikan (Sig.) dari output Anova


1) Jika nilai Sig. < 0,5, maka Ha diterima
2) Jika nilai Sig. > 0,5, maka Ha ditolak
b. Berdasarkan Perbandingan Nilai F Hitung dengan F Tabel
1) Jika nilai F hitung > F tabel, maka Ha diterima
2) Jika nilai F hitung < F tabel, maka Ha ditolak

3) Uji Koefisien Determinasi


Koefisien Derteminasi digunakan untuk mengetahui beberapa persen
pengaruh yang diberikan oleh variabel X secara simultan tehadap Y. Perkiraan
nilai koefisien determinasi diantara nol sampai dengan satu. Koefisien determinasi
dilambangkan R2.
Menurut Suliyanto dalam Sri wahyuni, dkk (2020:79). Semakin tinggi
nilai koefisien determinasi (R2) maka semakin tinggi kemampuan
variabel bebas (dependen) dalam menjelaskan variasi perubahan pada
variabel tidak bebas (indenpenden). Nilai koefisien deteminasi
berkisar antara nol sampa 1.
Menurut Kuncoro (2013:246) , koefisien determinasi (R2) jika
mendekati nol maka kemampuan menerangkan variasi variabel sengat
terbatas. Sebaliknya apabila koefisien determinasi (R2) variabel
mendekati 1, ,maka kemampuan variabel bebas dalam menimbulkan
keberadaan variabel terikat semakin kuat.

Adapun rumus dari uji koefisien Determinasi adalah sebagai berikut:

KD = (r2) x 100%

Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
r² = Nilai Koefisien Korelasi
kooefisien Determinasi merupakan kuadarat dari koefisen kolerasi. Arah
dalam koefisien kolerasi dinyatakan dalam positif dan negative, sedangkan kuat dan
lemahnya hubungan dinyatakan dlam besarnya koefisien kolerasi. Adapun
pendoman yang dapat digunakan untuk memberikan interpretasi koefisien pada
Tabel 3.4. sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Kolerasi

Interval Koefisen Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2017:196)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambar Umum Objek Penelitian
Es krim Walls Cornetto merupakan salah satu merek dari Wall’s yang
berasal dari inggris yang di miliki oleh PT. Unilever telah memproduksi Es krim
sebagai makanan penutup bagi masyarakat. Selain itu es krim Wall’s Cornetto suatu
es krim yang terpopuler di seluruh dunia serta sudah berdiri sejak lama. Es krim
Wall’s Cornetto yang sudah menjual es krim lebih dari 50 negara diseluruh dunia.
Wall’s Cornetto memiliki bentuk dan dan varian rasa seperti cornetto oreo, cornetto
disc chocolate, cornetto mini, cornetto silverqueen, cornetto strawberry vanilla,
cornetto black white, cornetto mini chocolate tiramisu dan lainnya. Es krim Wall’s
Cornetto juga membedakan dengan Es Krim yang lainnya. Es Krim Walls Cornetto
ini sudah ada di toko atau kios-kios seperti di Indomaret, Alfamaret, Carefoure,
Lotte Mart, Superindo dan lainnya. Wall’s Cornetto juga sering mengeluarkan
produk es krim baru seperti es krim cornetto cheeseboba. Es krim cornetto cheese
boba ini banyak yang diminatin karena bentuknya yang berbeda dari es krim
sebelumnya maka para konsumen akan mencari nya di kios/teras terdekat. Dengan
adnya es krim Wall’s Cornetto CheeseBoba ini sangat viral di sosial media, dimana
para konsumen juga suka membagikan pengalaman konsumsi es krim Wall’s
Cornetto CheeseBoba ke media sosial masing-masing. Selain itu, es krim Wall’s
Cornetto CheeseBoba juga tersedia banyak di kios/teras Indomaret khususnya di
daerah Warakas IV gang VII, Tanjung Priuk. Jakarta Utara. Di kios/teras Indomaret
daerah Warakas IV gang VII ini juga menyediakan kebutuhan kebutuhan para
konsumen.

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen


Pengumpulan data dalam penelitian ini salah satunya melalui pengumpulan
data primer, yaitu data yang didapatkan dari hasil jawaban kuesioner yang telah
disebarkan kepada responden. Sebelum kuesioner disebarkan di lapangan, terlebih
daulu dilakukan uji coba instrumen kepada 20 responden. Uji coba instrumen ini
bertujuan supaya kuesioner tersebut dapat diterapkan sebagai instrumen penelitian
yang memiliki butir pernyataan valid dan reliabel serta responden dapat mengerti
pertanyaan dari suatu indikator. Untuk itu peneliti melakukan uji coba instrument
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan Software Statistical Package
for Social Science (SPSS versi 21).

4.2.1 Hasil Uji Coba instrumen Validitas


Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya kuesioner yang
digunakan dalam penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan melalui
penyebaran kuesioner pada konsumen yang pernah mengkonsumsi produk es krim
Wall’s Cornetto Cheese Boba didaerah Warakas IV, Tanjung Priuk. Jakarta Utara
sebanyak 20 orang. Metode yang digunakan peneliti untuk melakukan uji validitas
pada penellitian ini yaitu dengan menggunakan rumus kolerasi regresi product
moment dengan bantuan program SPSS 21. Kriteria pengujian dalam uji validitas
ini, yaitu apabila rhitung > rtabel atau nilai signifikan < 0,005.

Dengan diketahui df = N-2 yaitu (20-2) = 18, dan taraf signifikansi sebesar
5% (0,05), maka rtabel yang diperoleh yaitu sebesar 0,444. Dengan demikian, pada
uji coba instrumen ini jika suatu butir pernyataan memiliki rhitung > rtabel sebesar
0,444, maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Pertanyan yang tidak valid
harus dihilangkan dari kuesioner, sedangkan butir pernyataan yang valid akan
diterapkan sebagai alat pengumpulan data untuk penelitian lapangan selanjutnya.

Pernyataan yang diajukan kepada responden dari variabel word of mouth


communication (X1) dengan 24 pertanyaan yang meliputi 3 indikator yaitu
membicarakan, merekomendasikan, dan mendorong. Variabel kepercayaan
konsumen (X2) terdiri dari 24 pertanyaan yang meliputi 3 indikator diantaranya
benevolence, integrity, competence. Sedangkan variabel minat beli (Y) terdiri dari
32 pernyataan dengan 4 indikator yaitu minat transaksional, minat referensial,
minat preferensial, dan minat eksploratif. Hasil uji coba instrumen validitas dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas X1 (Word Of Mouth Communication)

Indikator Nomor Rhitung Rtabel Keterangan


Pernyataan
Membicarakan X1 0,519 0,444 Valid

X2 0,683 0,444 Valid

X3 0,516 0,444 Valid

X4 0,649 0,444 Valid

X5 0,357 0,444 Tidak Valid

X6 0,677 0,444 Valid

X7 0,4 0,444 Tidak Valid

X8 0,796 0,444 Valid

Merekomendasikan X9 0,631 0,444 Valid

X10 0,36 0,444 Tidak Valid

X11 0,51 0,444 Valid

X12 0,258 0,444 Tidak Valid

X13 0,377 0,444 Tidak Valid

X14 0,454 0,444 Valid

X15 0,411 0,444 Tidak Valid

X16 0,512 0,444 Valid

Mendorong X17 0,399 0,444 Tidak Valid

X18 0,693 0,444 Valid

X19 0,69 0,444 Valid

X20 0,527 0,444 Valid

X21 0,736 0,444 Valid


X22 0,608 0,444 Valid

X23 0,438 0,444 Tidak Valid

X24 0,462 0,444 Valid

Sumber: Data diolah Penulis. 2021

Berdasarkan tabel 4.1. diatas diketahui tidak sama butir pernyataan pada
variabel word of mouth communication (X1) memiliki nilai rhitung lebih besar dari

nilai rtabel sebesar 0,444. Serdapat 4 pertanyaan yang tidak valid yaitu pada butir
pernyataan X5, X7, X10, X12, X13, X15, X17 dan X23. Butir pertanyaan tersebut
tidak valid karena memiliki nilai rhitung < rtabel. Maka 8 dari itu pertanyaan yang
tidak valid harus dihapuskan dari kuesioner, sehingga tersisa 16 butir pertanyaan
yang dapat digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian dilapangan.

Selanjutnya berikut hasil uji validitas pada variabel X2 (Kepercayaan


Konsumen) disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas X2 (Kepercayaan Konsumen)

Indikator Nomor Rhitung Rtabel Keterangan


Pernyataan

Benevolence X1 0,725 0,444 Valid

X2 0,625 0,444 Valid

X3 0,623 0,444 Valid

X4 0,734 0,444 Valid

X5 0,383 0,444 Tidak Valid

X6 0,429 0,444 Tidak Valid

X7 0,638 0,444 Valid

X8 0,56 0,444 Valid


Integrity X9 0,658 0,444 Valid

X10 0,721 0,444 Valid

X11 0,685 0,444 Valid

X12 0,587 0,444 Valid

X13 0,619 0,444 Valid

X14 0,609 0,444 Valid

X15 0,502 0,444 Valid

X16 0,696 0,444 Valid

Competence X17 0,667 0,444 Valid

X18 0,754 0,444 Valid

X19 0,679 0,444 Valid

X20 0,76 0,444 Valid

X21 0,64 0,444 Valid

X22 0,709 0,444 Valid

X23 0,666 0,444 Valid

X24 0,491 0,444 Valid

Sumber: Data diolah Penulis. 2021

Berdasarkan tabel 4.2. diatas diketahui tidak sama butir pernyataan pada
variabel kepercayaan konsumen (X2) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
sebesar 0,444. pernyataan X5 dan X6 Butir pertanyaan tersebut tidak valid karena
memiliki nilai rhitung < rtabel. Maka dari itu 2 pertanyaan yang tidak valid harus
dihapuskan dari kuesioner, sehingga tersisa 22 butir pertanyaan yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian dilapangan.
Selanjutnya berikut hasil uji validitas pada variabel Y (Minat Beli) disajikan
dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Y (Minat Beli)

Indikator Nomor rhitung Rtabel Keterangan


Pernyataan

Minat Transaksional Y1 0,815 0,444 Valid

Y2 0,414 0,444 Tidak Valid

Y3 0,536 0,444 Valid

Y4 0,305 0,444 Tidak Valid

Y5 0,552 0,444 Valid

Y6 0,715 0,444 Valid

Y7 0,57 0,444 Valid

Y8 0,74 0,444 Valid

Minat Refernsial Y9 0,508 0,444 Valid

Y10 0,4 0,444 Tidak Valid

Y11 0,655 0,444 Valid

Y12 0,344 0,444 Tidak Valid

Y13 0,522 0,444 Valid

Y14 0,485 0,444 Valid

Y15 0,555 0,444 Valid

Y16 0,473 0,444 Valid

Minat Preferensial Y17 0,658 0,444 Valid


Y18 0,558 0,444 Valid

Y19 0,492 0,444 Valid

Y20 0,683 0,444 Valid

Y21 0,442 0,444 Tidak Valid

Y22 0,642 0,444 Valid

Y23 0,644 0,444 Valid

Y24 0,664 0,444 Valid

Minat Eskploratif Y25 0,654 0,444 Valid

Y26 0,468 0,444 Valid

Y27 0,536 0,444 Valid

Y28 0,552 0,444 Valid

Y29 0,815 0,444 Valid

Y30 0,4 0,444 Tidak Valid

Y31 0,117 0,444 Tidak Valid

Y32 0,134 0,444 Tidak Valid

Sumber: Data diolah Penulis. 2021

Berdasarkan tabel 4.3. diatas diketahui tidak sama butir pernyataan pada
variabel Minat Beli (Y) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,444.
Serdapat 4 pertanyaan yang tidak valid yaitu pada butir pernyataan Y2, Y4, Y10,
Y12, Y21, Y30, Y31 dan Y32. Butir pertanyaan tersebut tidak valid karena
memiliki nilai rhitung < rtabel. Maka dari itu 8 pertanyaan yang tidak valid harus
dihapuskan dari kuesioner, sehingga tersisa 24 butir pertanyaan yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian dilapangan.
4.2.2 Hasil Uji Coba Instrument Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk menunjukan apakan instrument penelitian
yang digunakan dapat memberikan jawaban yang konsisten. Perhitungan uji
reliabilitas ini menggunakan metode Alpha Cronbach dengan dasar keputusan >0,6.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha atau r
hitung sebagai berikut:

1. 0,8 – 1,0 = Reliabilitas Baik


2. 0,6 – 0,799 = Reliabilitas Diterima
3. < 0,6 = Reliabilitas Ditolak

Berikut ini merupakan hasil pengujian reliabilitas Uji Coba.

Tabel 4.4 Hasil Uji Realibilitas

Variabel Croncach’s Keterangan


Alpha

Word Of Mouth 0,889 Reliabel


Communication

Kepercayaan 0,933 Reliabel


Konsumen

Minat Beli 0,922 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui hasil perhitungan uji


reliabilitas untuk ketiga variabel yang ada. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
nilai reliabilitas untuk variabel word of mouth communication (X1) adalah 0,889.
Sehingga nilai reliabilitas untuk X1 adalah 0,889 > 0,6. Maka variabel X1 dikatakan
reliabel.dan termasuk kedalam kategori reliabilitas yang baik. Sedangkan nilai
reliabilitas untuk variabel kepercayaan konsumen (X2) adalah 0,933. Sehingga nilai
reliabilitas untuk X2 adalah 0,933 > 0,6. Maka variabel X1 dikatakan reliabel.dan
termasuk kedalam kategori reliabilitas yang baik. Selain itu, untuk variabel minat
beli (Y) adalah 0,922. Sehingga nilai reliabilitas untuk Y adalah 0,922 > 0,6. Maka
variabel Y dikatakan reliabel.dan termasuk kedalam kategori reliabilitas yang baik.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan ketiga variabel dalam penelitian ini
dinyatakan reliabel.

4.3 Karakterisitik Responden


Sebelum dilakukan analisis terhadap variabel penelitian, peneliti akan
menyajikan data mengenai karakteristik responden yaitu yang pernah
mengkonsumsi Es krim Wall’s Cornetto Cheese Boba yang diklasifikasikan
berdasarkan RW, jenis kelamin, usia, status, pekerjaan, penghasilan/uang saku per-
bulan, dan frekuensi selama satu bulan dalam membeli es krim wall’s cornetto
cheese boba di kios/teras indomaret daerah warakas IV, tanjung periuk. Data
diperoleh dari hasil pengisian identitas responden pada kuesioneryang disebarkan
kepada 100 responden. Berikut rincian responden dan hasil tabulasi silang
antarklasifikasi identitas responden.

4.3.1 Rersponden berdasarkan RW


Distribusi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan
melalui diagram dibawah ini:

Gg 13 - Gg Gg 1 - Gg 4
16 (RW RW (RW 009)
012) 8%
8%
Gg 5 - Gg 8
Gg 9 - Gg (RW 010)
12 (RW 17%
011)
67%
Gg 1 - Gg 4 (RW 009) Gg 5 - Gg 8 (RW 010)
Gg 9 - Gg 12 (RW 011) Gg 13 - Gg 16 (RW 012)

Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan RW


Sumber: Data diolah Penulis, 2021
Berdasarkan gambar 4.1. menunjukan bahwah karakteristik responden
berdasarkan RW pada yang pernah pengalaman mengkonsumsi es krim wall’s
cornetto cheese boba di kios/teras indomaret daerah Warakas IV,Tanjung Periuk.
Jakarta Utara. Dengan jumlah responden yang tinggal di Warakas IV, Tangjung
Periuk, Jakarta Utara dengan jumlah responden yang tinggal di gang 1 – gang 4
pada RW 009 sebanyak 8 responden, gang 5 – gang 8 pada RW 010 sebanyak 17
responden, gang 9 – gang 12 pada RW 011 sebanyak 67 responden, dan gang 13 –
gang 16 sebanyak 8 Responden. Hal ini menunjukan bahwa responden dalam
peneliian ini lebih banyak diisi oleh responden yang tinggal di daerah Warakas
IV,Tanjung Periuk.

4.3.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Distribusi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan
melalui diagram di bawah ini.

Jenis Kelamin

38%
62%

Laki - Laki Perempuan

Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Sumber: Data diolah Penulis, 2021
Berdasarkan gambar diagram 4.2. menunjukan bahwa karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin yang pernah mengkonsumsi es krim wall’s
cornetto cheese boba di kios/teras indomaret daerah Warakas IV, Tanjung periuk,
Jakarta Utara dengan jumlah responden laki – laki sebanyak (38%) responden dan
responden perempuan (62%) responden. Hal ini menunjukan bahwa responden
dalam penelitian ini lebih banyak diisi oleh perempuan.

4.3.3 Responden Berdasarkan Usia


Distribusi jumlah responden berdasarkan usia dapat disajikan melalui
diagram sebagai berikut:
26 tahun - 30 Usia
tahun
15%
15 tahun - 20
tahun
37% 15 tahun - 20 tahun
21 tahun - 25 Tahun
26 tahun - 30 tahun

21 tahun - 25
Tahun
48%

Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia


Sumber: Data diolah, Penulis 2021
Berdasarkan gambar diagram 4.3. diatas menunjukkan bahwa karakteristik
responden berdasarkan usia yang pernah mengkonsumsi es krim wall’s cornetto
cheese boba di kios/teras indomaret daerah Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta
Utara dengan jumlah responden yang berusia 15 tahun – 20 tahun sebanyak 30
responden (30%), usia 21 tahun – 25 tahun sebanyak 48 responden (48%), usia 26
tahun – 30 tahun sebanyak 22 responden (22%). Hal ini menunjukkan responden
dalam penelitian ini di dominasi oleh responden dengan rentang usia 21 tahun – 25
tahun.

4.3.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Distribusi jumlah responden berdasarkan usia dapat disajikan melalui
diagram sebagai berikut:

Pendidikan Terakhir
60

40

20

0
SMP SMA/SMK Diploma Sarjana

Gambar 4.4 Distirbusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Sumber: Data diolah oleh, Penulis 2021
Berdasarkan gambar diagram 4.5. diatas menunjukkan bahwa karakteristik
responden berdasarkan pendidikan terakhir yang pernah mengkonsumsi es krim
wall’s cornetto cheese boba di kios/teras indomaret daerah Warakas IV, Tanjung
periuk, Jakarta Utara dengan jumlah responden pada pendidikan SMP sebanyak 13
responden (13%), pendidikan SMA/SMK sebanyak 42 responden (42%),
pendidikan Sarjana sebanyak 34 responden (34%) dan pendidikan Diploma
sebanyak 11 responden (11%). Hal ini menunjukan bahwa responden dalam
penelitian ini lebih banyak diisi oleh responden yang pendidikan terkahirnya
SMA/SMK.

4.3.5 Responden Berdasarkan Jenis Perkerjaan


Distribusi jumlah responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat disajikan
melalui diagram sebagai berikut:

Jenis Pekerjaan

56

44

0 10 20 30 40 50 60

Mahasiswa Pelajar

Gambar 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan jenis Pekerjaan

Sumber: Data diolah oleh, Penulis 2021


Berdasarkan gambar diagram 4.5. diatas menunjukkan bahwa karakteristik
responden berdasarkan jenis pekerjaan yang pernah mengkonsumsi es krim wall’s
cornetto cheese boba di kios/teras indomaret daerah Warakas IV, Tanjung periuk,
Jakarta Utara dengan jumlah responden pada jenis pekerjaan seorang pelajar
sebanyak 44 responden (44%), jenis pekerjaan Mahasiswa sebanyak 56 responden
(56%). Hal ini menunjukan bahwa responden dalam penelitian ini lebih banyak diisi
oleh responden yaitu mahasiswa.

4.3.6 Responden Berdasarkan Uang Saku


Distribusi jumlah responden berdasarkan uang saku per-bulan dapat
disajikan melalui diagram sebagai berikut:

Uang Saku
40 36
28 26
30
20 10
10
0
Rp 600.000 - Rp Rp 1.000.000 - Rp Rp 2.000.000 - Rp Rp 3.000.000 - Rp
1.000.000 2.000.000 3.000.000 5.000.000

Gambar 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Uang Saku

Sumber: Data diolah oleh, Penulis 2021


Berdasarkan gambar diagram 4.7. diatas menunjukkan bahwa karakteristik
responden berdasarkan penghasilan/uang saku per-bulan yang pernah
mengkonsumsi es krim wall’s cornetto cheese boba di kios/teras indomaret daerah
Warakas IV, Tanjung periuk, Jakarta Utara dengan jumlah responden pada uang
saku Rp 600.000 – Rp 1.000.000 sebanyak 28 responden (28%), untuk uang saku
Rp 1.000.00 – Rp 2.000.000 sebanyak 36 responden (36%), untuk uang saku Rp
2.000.000 – Rp 3.000.000 sebanyak 26 responden (26%), untuk uang saku Rp
3.000.000 – Rp 5.000.000 sebanyak 10 respoonden (10%). Hal ini menunjukan
bahwa responden dalam penelitian ini lebih banyak diisi oleh responden yaitu yang
mempunyai uang saku sejumlah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000.

4.3.7 Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Produk


Distribusi jumlah responden berdasarkan frekuensi membeli es krim wall’s
cornetto cheese boba di kios/teras indomaret daerah Warakas IV, Tanjung periuk
dapat disajikan melalui diagram sebagai berikut:
Frekuensi Pembeli Es Krim Wall's
Cornetto CheeseBoba
> 5 kali
22%

1-5 kali
78%

1-5 kali > 5 kali

Gambar 4.7 Distribuusi Responden Berdasrkan Frekuensi Pembelian

Sumber: Data diolah oleh, Penulis 2021


Berdasarkan gambar diagram 4.8. diatas menunjukkan bahwa karakteristik
responden berdasarkan frekuensi membeli es krim wall’s cornetto cheese boba di
kios/teras indomaret daerah Warakas IV, Tanjung periuk, Jakarta Utara dengan
kategori membeli sampai 1-5 kali sebanyak 78 responden (78%), dan kategori
membeli sampai lebih dari 5 kali sebanyak 22 responden (22%). Hal tersebut
menunjukan bahwan karakteristik responden berdasarkan frekuensi membeli es
krim wall’s cornetto cheeseboba di kios/teras indomaret daerah Warakas IV,
Tanjung periuk, Jakarta Utara dalam penelitian ini didominasi oleh responden
dengan kategori membeli es krim wall’s cornetto cheeseboba rata-rata sebanyak 1-
5 kali pada waktu 6 bulan terakhir sebanyak 78 responden (78%).

4.3.8 Perbandingan Responden Berdasarkan Jenis kelamin dan Uang Saku


Perbandingkan responden menurut jenis kelamin dengan uang saku
berdasarkan perhitungan tabulasi (crosstab) dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut
ini yaitu:
Chart Title
25
20
15
10
5
0
Laki -Laki Perempuan

Rp 600.000 - Rp 1000.000 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000


Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000

Gambar 4.8 Tabulasi Silang Berdasarkan Jenis Kelamin dan Uang Saku
Sumber: Data diolah Penulis, 2020
Berdasarkan gambar 4.8. di atas menunjukkan bahwa responden dengan
uang saku Rp. 600.000 – Rp 1.000.000 berjumlah 28 orang, terdiri dari 9 orang
laki- laki dan 19 orang perempuan. Responden dengan uang saku Rp 1.000.000 -
Rp 2.000.000 berjumlah 36 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 23 orang
perempuan. Responden dengan rentang uang saku Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000
berjumlah 26 orang, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
Sedangkan Responden dengan uang saku Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 berjumlah
10 orang, terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.

4.3.9 Perbandingan Responden Berdasarkan Usia dan Uang Saku


Perbandingkan responden menurut usia dengan pengahasilan/uang saku
berdasarkan perhitungan tabulasi (crosstab) dapat dilihat pada gambar 4.3.9. berikut
ini yaitu:
Chart Title

26 tahun - 30 tahun

21 tahun - 25 tahun

15 tahun - 20 tahun

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Rp 600.000 - Rp 1.000.000 Rp 1000.000 - Rp 2.000.000


Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000

Gambar 4.9 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Umur dan Uang Saku
Sumber: Data diolah Penulis, 2020
Berdasarkan gambar 4.9 diatas menunjukkan bahwa responden
berdasarkan umur dengan uang saku Rp 600.000 – Rp 1.00.000 berjumlah 28
orang, terdiri dari 20 orang berusia 15-20 tahun, 8 orang berusia 21-25 tahun, 0
orang berusia 26-30 tahun. Responden dengan uang saku Rp 1.000.000 – Rp
2.000.000 berjumlah 36 orang, terdiri dari 16 orang berusia 15-20 tahun, 14 orang
berusia 21-25 tahun, 6 orang berusia 26-30 tahun. Responden dengan uang saku
Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 berjumlah 26 orang, terdiri dari 1 orang berusia 15-
20 tahun, 25 orang berusia 21-35 tahun, 0 orang berusia 26-30 tahun. Responden
dengan penghasilan/uang saku Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 berjumlah 10 orang,
terdiri dari 0 orang berusia 15-20 tahun, 1 orang berusia 21-25 tahun, 9 orang
berusia 26-30 tahun

4.3.10 Perbandingan Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Uang Saku


Perbandingan responden menurut perkerjaan dengan penghasilan/uang saku
per-bulan berdasarkan perhitungan tabulasi (crosstab) dapat dilihat pada gambar 4.6
di bawah ini, yaitu:
Chart Title
30
20
10
0
Rp 600.000 - Rp Rp 1.000.000 -Rp Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 -
1.000.000 2.000.000 Rp 3.000.000 Rp 5.000.000

Pelajar Mahasiswa

Gambar 4.10 Tabulsi Sillang Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Uang


Saku

Sumber: Data diolah Penulis, 2020


Berdasarkan gambar 4.10. di atas menunjukkan bahwa responden dengan
uang saku Rp 600.000 – Rp 1.000.000 berjumlah 26 orang, terdiri dari 25 orang
berstatus pelajar, 3 orang berstatus mahasiswa. Responden dengan uang saku Rp.
1.000.000 - Rp 2.000.000 berjumlah 36 orang, terdiri dari 18 orang berstatus
pelajar, 18 orang berstatus mahasiswa. Responden dengan uang saku Rp. 2.000.000
- Rp 3.000.000 berjumlah 26 orang, terdiri dari 1 orang berstatus pelajar, 25 orang
berstatus mahasiswa. Sedangkan dengan uang saku Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
berjumlah 10 orang, terdiri dari 0 orang berstatus pelajar, 10 orang berstatus
mahasiswa.

4.3.11 Perbandingan Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian dan


Uang Saku

Perbandingan responden menurut frekuesi bembelian produk dengan uang


saku berdasarkan perhitungan tabulasi (crosstab) dapat dilihat pada gambar 4.11 di
bawah ini, yaitu:
Chart Title
100

50

0
1-5 kali > 5 kali

Rp 600.000 - Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000


Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000

Gambar 4.11 Tabulasi Silang Berdasarkan Frekuensi dan Uang Saku

Sumber: Data diolah Penulis, 2020

Berdasarkan gambar 4.11. di atas menunjukkan bahwa responden dengan


uang saku Rp 600.000 – Rp 1.000.000 per-bulan berjumlah berjumlah 28 orang,
terdiri dari 27 orang dengan frekuensi dalam satu bulan sebanyak 1-5 kali, dan 1
orang dengan frekuensi membeli dalam satu bulan sebanyak > 5 kali. Pada
responden dengan uang saku 1.000.000 - Rp 2.000.000 per-bulan berjumlah 36
orang, terdiri dari 30 orang dengan frekuensi membeli dalam satu bulan sebanyak 1-
5 kali, dan 6 orang dengan frekuensi membeli dalam satu bulan sebanyak > 5 kali.
Pada responden dengan uang saku Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 per-bulan
berjumlah 26 orang, terdiri dari 13 orang dengan frekuensi membeli dalam satu
bulan sebanyak 1-5 kali, dan 13 orang dengan frekuensi membeli dalam satu bulan
sebanyak > 5 kali. Pada responden dengan uang saku Rp. 3.000.000 – Rp 5.000.000
per bulan berjumlah 10 orang, terdiri dari 8 orang dengan frekuensi dalam bulan
sebanyak 1-5 kali dan 2 orang dengan frekuensi membeli dalam satu bulahn
sebanyak > 5 kali.

4.4 Hasil Rekapitulasi Data


Hasil rekapitulasi ini digunakan untuk memberikan gambaran deskriptif
terkait jawaban responden mengenai kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini yang terdiri dari 3 variabel yaitu word of mouth communication (X1),
kepercayaan konsumen (X2), dan minat beli (Y). dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan skala likert dengan 4 indikator jawaban yang dimulai dari angka 1
ditandai jawaban sangat tidak setuju sampai 4 ditandai jawaban sangat setuju.
Menurut Sugiyono (2017:94), data interval dapat dianalisis dengan menghitung
rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Perhitungan
skor dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan cara di bawah ini, yaitu:

Total Skor Penelitian : Jawaban Responden x bobot nilai (1-4)

Skor Ideal : Skala nilai tertinggi (4) x jumlah responden (100) Skor Tertinggi
: Skala nilai terendah (1) x jumlah responden (100) Skor Terendah

Hasil dari perhitungan jawaban responden tersebut kemudian akan


diinterpretasikan berdasarkan total skor dari perhitungan 100 responden dengan
skala likert 1-4. Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 4.12 Interval Skoring Jawaban Responden

Sumber: Sugiyono (2017:94) diolah seperlunya

Sedangkan menurut Ridwan (2014:23), persentase tingkat persetujuan atas


instrument pernyataan dalam kuesioner dihitung berdasarkan ((Total Skor
Penelitian : Skor Ideal) x 100%). Sehingga dapat diperoleh presentase sebagai
berikut:

76% - 100% = Sangat Setuju

51% - 75% = Setuju

26% - 50% = Tidak Setuju

1% - 25% = Sangat Tidak Setuju

4.4.1 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Variabel Word Of Mouth Communication


Hasil rekapitulasi jawaban responden mengenai word of mouth
communication terhadap minat beli Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di
Kios/teras Indomaret daerah Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta Utara. dapat
dilihat dari tabel 4.5. di bawah ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Data Jawaban Responden Variabel Word Of


Mouth Communication

Skor Skor
No. Jawaban Responden % Ket.
Aktual Ideal
Pernyataan
SS S TS STS
F 75 25 0 0 Sangat
X1_1 375 400 94%
% 75 25 0 0 Setuju
F 65 33 2 0 Sangat
X1_2 363 400 91% Setuju
% 65 33 2 0
F 68 32 0 0 Sangat
X1_3 368 400 92% Setuju
% 68 32 0 0
F 55 41 4 0 400 Sangat
X1_4 351 88% Setuju
% 55 41 4 0
F 52 43 3 2 400 Sangat
X1_5 345 86% Setuju
% 52 43 3 2
F 52 48 0 0 400 Sangat
X1_6 352 88% Setuju
% 52 48 0 0
F 57 37 6 0 400 Sangat
X1_7 351 88% Setuju
% 57 37 6 0
F 55 43 1 1 400 Sangat
X1_8 352 88% Setuju
% 55 43 1 1
F 55 44 1 0 400 Sangat
X1_9 354 89% Setuju
% 55 44 1 0
F 60 37 2 1 400 Sangat
X1_10 356 89% Setuju
% 60 37 2 1
F 57 40 3 0 400 Sangat
X1_11 354 89% Setuju
% 57 40 3 0
F 60 35 5 0 400 Sangat
X1_12 355 89% Setuju
% 60 35 5 0
F 69 30 1 0 400 Sangat
X1_13 368 92% Setuju
% 69 30 1 0
F 56 38 5 1 400 Sangat
X1_14 349 87% Setuju
% 56 38 5 1
F 60 35 4 1 400 Sangat
X1_15 354 89% Setuju
% 60 35 4 1
F 69 30 1 0 400 Sangat
X1_16 368 92% Setuju
% 69 30 1 0
Sumber: Data diolah, Penulis 2021
a. Berdasarkan tabel 4.4.1 di atas, dapat diketahui jawaban responden terhadap
word of mouth communication pada Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di
kios/teras Indomaret daerah Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta Utara yaitu
sebagai berikut:
1) Pertanyaan X1_1 “Saya sering membicarakan kepada orang lain tentang hal
positif pada Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba” dijawab sangat
setuju oleh responden 75 orang (75%), setuju 25 orang (25%). Total skor
penelitian sebesar 375 dan tingkat presentasi 94% dalam kriteria sangat
setuju.
2) Pertanyaan X1_2 “Saya juga sering mendengarkan yang menceritakan
kepuasan konsumen setelah mengkonsumsi Produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba” dijawab sangat setuju oleh responden 65 orang
(65%), setuju 33 orang (33%) dan tidak setuju 2 orang (2%). Total skor
penelitian sebesar 363 dan tingkat presentasi 91 % dalam kriteria sangat
setuju.
3) Pertanyaan X1_3 “Saya pernah membicarakan untuk mengajak orang
terdekat untuk membeli Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba”
dijawab sangat setuju oleh responden 68 orang (68%), setuju 32 orang
(32%). Total skor penelitian sebesar 368 dan tingkat presentasi 92% dalam
kriteria sangat setuju.
4) Pertanyaan X1_4 “Saya tertarik dengan Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba setelah mendengarkan orang berbicara mengenai produk
tersebut” dijawab sangat setuju oleh responden 55 orang (55%), setuju 41
orang (41%) dan tidak setuju 4 orang (4%). Total skor penelitian sebesar
351 dan tingkat presentasi 88% dalam kriteria sangat setuju.
5) Pertanyaan X1_5 “Saya membicarakan perbedaan Produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba dengan Es Krim Wall’s Cornetto Sebelumnya”
dijawab sangat setuju oleh responden 52 orang (52%), setuju 40 orang
(43%), tidak setuju 3 orang (3%) dan sangat tidak setuju 2 orang (2%). Total
skor penelitian sebesar 345 dan tingkat presentasi 86% dalam kriteria sangat
setuju.
6) Pertanyaan X1_6 "Saya membicarakan pengalaman saya setelah
mengkonsumsi Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba kepada teman
teman” dijawab sangat setuju oleh responden 52 orang (52%) setuju 48
orang (48%). Total skor penelitian sebesar 352 dan tingkat presentasi 88%
dalam kriteria sangat setuju.
7) Pertanyaan X1_7 “Saya memberikan rekomendasi kepada orang terdekat
yang ingin membeli Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba”
dijawab sangat setuju oleh responden 57 orang (57%), setuju 37 orang
(37%) dan tidak setuju 6 orang (6%). Total skor penelitian sebesar 354 dan
tingkat presentasi 88% dalam kriteria sangat setuju.
8) Pertanyaan X1_8 “Saya suka berbagi cerita setelah membeli produk Es
Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba” dijawab sangat setuju oleh responden
55 orang (55%), setuju 43 orang (43%) dan tidak setuju 1 orang (1%) dan
sangat tidak setuju 1 orang(1%). Total skor penelitian sebesar 352 dan
tingkat presentasi 88% dalam kriteria sangat setuju.
9) Pertanyaan X1_9 “Saya sangat suka rekomendasi dari seseorang yang
membuat minat orang lain untuk membeli Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba” dijawab sangat setuju oleh responden 59 orang (55%), setuju
44 orang (44%) dan tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar
354 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
10) Pertanyaan X1_10 “Saya lebih tertarik rekomendasi mengenai produk Es
krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di media sosial” dijawab sangat setuju
oleh responden 60 orang (60%), setuju 37 orang (37%) dan tidak setuju 2
orang (2%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian
sebesar 356 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.

11) Pertanyaan X1_11 “Saya membuat dorongan terhadap teman dan keluarga
untuk membeli Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba” dijawab
sangat setuju oleh responden 57 orang (57%), setuju 40 orang (40%) dan
tidak setuju 3 orang (3%). Total skor penelitian sebesar 354 dan tingkat
presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
12) Pertanyaan X1_12 “Saya memberikan hal positif sebagai dorongan agar
orang lain membelinya Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba”
dijawab sangat setuju oleh responden 60 orang (60%), setuju 34 orang
(34%) dan tidak setuju 5 orang (5%). Total skor penelitian sebesar 355 dan
tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
13) Pertanyaan X1_13 “Saya membuat dorongan yang lebih menarik mengenai
Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba” dijawab sangat setuju oleh
responden 69 orang (69%), setuju 30 orang (30%) dan tidak setuju 1 orang
(1%). Total skor penelitian sebesar 368 dan tingkat presentasi 92% dalam
kriteria sangat setuju.
14) Pertanyaan X1_14 “Saya melakukan dorongan yang menarik mengenai
Produk Es Krim Wall’s Cornett,o Cheese Boba terhadap orang terdekat
saya” dijawab sangat setuju oleh responden 56 orang (56%), setuju 38 orang
(38%) dan tidak setuju 5 orang (5%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%).
Total skor penelitian sebesar 349 dan tingkat presentasi 87% dalam kriteria
sangat setuju.
15) Pertanyaan X1_15 “Saya terdorong untuk membeli Produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba karena rekomendasi dari teman” dijawab sangat
setuju oleh responden 60 orang (60%), setuju 35 orang (35%) dan tidak
setuju 4 orang (4%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor
penelitian sebesar 354 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat
setuju.
16) Pertanyaan X1_16 “Saya berminat beli produk Es Krim Wall’s Cornetto
karena dorongan dari media sosial” dijawab sangat setuju oleh responden
69 orang (69%) setuju 30 orang (30%) dan tidak setuju 1 orang (1%). Total
skor penelitian sebesar 368 dan tingkat presentasi 92% dalam kriteria sangat
setuju.

4.4.2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Variabel Kepercayaan Konsumen


Hasil rekapitulasi jawaban responden mengenai kepercayaan terhadap
minat beli Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di Kios/teras Indomaret daerah
Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta Utara. dapat dilihat dari tabel 4.6. di bawah
ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Data Jawaban Variabel Responden
Kepercayaan Konsumen

Skor Skor
No. Jawaban Responden % Ket.
Aktual Ideal
Pernyataan
SS S TS STS
F 57 40 3 0 Sangat
X2_1 354 400 89%
% 57 40 3 0 Setuju
F 56 37 4 3 400 Sangat
X2_2 346 87%
% 56 37 4 3 Setuju
F 56 44 0 0 400 Sangat
X2_3 356 89%
% 56 44 0 0 Setuju
F 49 49 1 1 400 Sangat
X2_4 356 89%
% 49 49 1 1 Setuju
F 53 36 9 2 400 Sangat
X2_5 340 85%
% 53 36 9 2 Setuju
F 56 42 2 0 400
Sangat
X2_6 354 89%
% 56 42 2 0 setuju
F 55 40 4 1 400 Sangat
X2_7 349 87%
% 55 40 4 1 Setuju
F 38 56 6 0 400 Sangat
X2_8 332 83%
% 38 56 6 0 Setuju
F 62 37 1 0 400 Sangat
X2_9 361 90%
% 62 37 1 0 Setuju
F 57 39 3 1 400 Sangat
X2_10 352 88%
% 57 39 3 1 Setuju
F 58 39 3 0 400 Sangat
X2_11 355 89%
% 58 39 3 0 Setuju
F 60 38 2 0 400
Sangat
X2_12 358 90%
% 60 38 2 0 setuju
F 62 36 2 0 400 Sangat
X2_13 360 90%
% 62 36 2 0 Setuju
F 56 40 4 0 400 Sangat
X2_14 352 88%
% 56 40 4 0 Setuju
F 56 42 2 0 400 Sangat
X2_15 354 89%
% 56 42 2 0 Setuju
F 55 39 5 1 400 Sangat
X2_16 348 87%
% 55 39 5 1 Setuju
F 61 38 1 0 400 Sangat
X2_17 360 90%
% 61 38 1 0 Setuju
X2_18 F 51 44 5 0 346 400 87%
Sangat
% 52 44 5 0
setuju
F 50 43 6 1 400 Sangat
X2_19 342 86%
% 59 43 6 1 Setuju
F 59 39 1 1 400 Sangat
X2_20 356 89%
% 59 39 1 1 Setuju
F 53 45 2 0 400 Sangat
X2_21 351 88%
% 53 45 2 0 Setuju
F 62 38 2 0 400 Sangat
X2_22 360 90%
% 62 38 2 0 Setuju
Sumber: Data diolah, Penulis 2021

b. Berdasarkan tabel 4.6. di atas, dapat diketahui jawaban responden terhadap


kepercayaan konsumen pada es krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di kios/teras
Indomaret daerah Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta Utara yaitu sebagai berikut:
1) Pertanyaan X2_1 “Saya sangat yakin produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba memberikan kesan yang baik bagi konsumen” dijawab sangat
setuju oleh responden 57 orang (57%) setuju 40 orang (30%) dan tidak
setuju 3 orang (3%). Total skor penelitian sebesar 354 dan tingkat presentasi
89% dalam kriteria sangat setuju.
2) Pertanyaan X2_2 “Saya sangat yakin Produk Es Krim Wall’s Corrnetto
Cheese Boba memiliki kualitas baik demi kepuasan konsumen” dijawab
sangat setuju oleh responden 56 orang (56%) setuju 37 orang (37%) dan
tidak setuju 4 orang (4%) dan sangat tidak setuju 3 orang (3%). Total skor
penelitian sebesar 346 dan tingkat presentasi 87% dalam kriteria sangat
setuju.
3) Pertanyaan X2_3 “Saya percaya dengan Rekomendasi dari orang terdekat
tentang produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba” dijawab sangat
setuju oleh responden 56 orang (56%) setuju 44 orang (44%). Total skor
penelitian sebesar 356 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat
setuju.
4) Pertanyaan X2_4 “Saya Percaya dengan Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba sangat baik di konsumsinya oleh siapa pun” dijawab sangat
setuju oleh responden 49 orang (49%) setuju 49 orang (49%) dan tidak
setuju 1 orang (1%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor
penelitian sebesar 346 dan tingkat presentasi 87% dalam kriteria sangat
setuju.
5) Pertanyaan X2_5 “Saya percaya Terhadap iklan mengenai Produk Es Krim
Wall’s Cornetto Cheese Boba di media sosial” dijawab sangat setuju oleh
responden 53 orang (53%) setuju 36 orang (36%) dan tidak setuju 9 orang
(9%) dan sangat tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian sebesar 340
dan tingkat presentasi 85% dalam kriteria sangat setuju.
6) Pertanyaan X2_6 “Saya yakin Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba tersedia di kios Indomaret” ” dijawab sangat setuju oleh responden 56
orang (56%) setuju 42 orang (42%) dan tidak setuju 2 orang (2%). Total
skor penelitian sebesar 354 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat
setuju.
7) Pertanyaan X2_7 “Saya pecaya produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba paling berbeda dari es krim lainnya” dijawab sangat setuju oleh
responden 55 orang (55%) setuju 40 orang (40%) dan tidak setuju 4 orang
(4%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar
349 dan tingkat presentasi 87% dalam kriteria sangat setuju.
8) Pertanyaan X2_8 “Saya Sangat percaya terhadap dorongan promosi di
media sosial” dijawab sangat setuju oleh responden 38 orang (38%) setuju
56 orang (56%) dan tidak setuju 4 orang (4%). Total skor penelitian sebesar
332 dan tingkat presentasi 83% dalam kriteria sangat setuju.
9) Pertanyaan X2_9 “Saya merasakan Produk Es krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba memilik rasa yang berbeda dari produk es krim lainnya” dijawab
sangat setuju oleh responden 62 orang (62%) setuju 37 orang (37%) dan
tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar 361 dan tingkat
presentasi 90% dalam kriteria sangat setuju.
10) Pertanyaan X2_10 “Saya merasakan produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba memiliki kualitas sesuai dengan harapan” dijawab sangat
setuju oleh responden 67 orang (67%), setuju 28 orang (28%) dan tidak
setuju 3 orang (3%) dan sangat tidak setuju 2 orang (1%). Total skor
penelitian sebesar 360 dan tingkat presentasi 90% dalam kriteria sangat
setuju.
11) Pertanyaan X2_11 “Saya merasakan produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba memiliki keunikan topping boba didalam eskrimnya” dijawab
sangat setuju oleh responden 58 orang (58%), setuju 39 orang (31%) dan
tidak setuju 3 orang (3%). Total skor penelitian sebesar 355 dan tingkat
presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
12) Pertanyaan X2_12 “Saya merasakan kandungan giri dari Produk Es Krim
Wall’s Cornetto Cheese Boba sangat baik” dijawab sangat setuju oleh
responden 68 orang (68%) setuju 31 orang (27%) dan tidak setuju 1 orang
(3%). Total skor penelitian sebesar 367 dan tingkat presentasi 92% dalam
kriteria sangat setuju.
13) Pertanyaan X2_13 “Saya merasakan yakin membeli produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba karena adanya rekomendasi seseorang terdekat saya”
dijawab sangat setuju oleh responden 62 orang (62%), setuju 36 orang
(36%) dan tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian sebesar 360 dan
tingkat presentasi 90% dalam kriteria sangat setuju.
14) Pertanyaan X2_14 “Saya merasakan yakin pada informasi dan rekomendasi
tentang Produk Es krim Wall’s Cornetto Cheese Boba sesuai dengan bentuk
aslinya” dijawab Sangat Setuju oleh responden 56 orang (56%), setuju 40
orang (40%) dan tidak setuju 4 orang (4%) dan sangat tidak setuju 0 orang
(0%). Total skor penelitian sebesar 352 dan tingkat presentasi 88% dalam
kriteria sangat setuju.
15) Pertanyaan X2_15 “Saya merasakan yakin pada pembicaraan di sosial
media mengenai produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba” dijawab
sangat setuju oleh responden 56 orang (56%) setuju 42 orang (42%) dan
tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian sebesar 354 dan tingkat
presentasi 88% dalam kriteria sangat setuju.
16) Pertanyaan X2_16 “Saya merasakan yakin Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba ini sangat baik untuk di konsumsinya” dijawab sangat setuju oleh
responden 55 orang (55%) setuju 39 orang (39%) dan tidak setuju 5 orang
(5%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar
348 dan tingkat presentasi 87% dalam kriteria sangat setuju.
17) Pertanyaan X2_17 “Saya sangat yakin Produk Es Krim Wall’s Cornetto
adalah Produk yang berkualitas dan competence dalam memenuhi
keinginan konsumen” dijawab sangat setuju oleh responden 61 orang
(61%), setuju 38 orang (38%) dan tidak setuju 1 orang (1%). Total skor
penelitian sebesar 360 dan tingkat presentasi 90% dalam kriteria sangat
setuju.
18) Pertanyaan X2_18 “Saya merasa kualitas Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba sangat baik dibandingkan produk es krim lainnya” dijawab
sangat setuju oleh responden 51 orang (51%), setuju 44 orang (44%) dan
tidak setuju 5 orang (4%). Total skor penelitian sebesar 346 dan tingkat
presentasi 87% dalam kriteria sangat setuju.
19) Pertanyaan X2_19 “Saya merasakan pecaya diri dalam mengkonsumsi
Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba karena memiliki rasa yang
enak” dijawab sangat setuju oleh responden 50 orang (50%), setuju 43 orang
(43%) dan tidak setuju 5 orang (6%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%).
Total skor penelitian sebesar 342 dan tingkat presentasi 86% dalam kriteria
sangat setuju.
20) Pertanyaan X2_20 “Saya merasakan Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba sudah menaikan level perusahaan wall’s sehingga banyak
yang minat produk wall’s” dijawab sangat setuju oleh responden 59 orang
(59%), setuju 39 orang (35%), tidak setuju 1 orang (1%) dan Sangat Tidak
setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar 356 dan tingkat
presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
21) Pertanyaan X2_21 “Saya percaya karena terinovasi pada kemasan Produk
Ice Cream Wall’s Cornetto Cheese Boba yang memberikan manfaat nilai
gizi bagi konsumen” dijawab sangat setuju oleh responden 53 orang (53%),
setuju 45 orang (45%) dan tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian
sebesar 351 dan tingkat presentasi 88% dalam kriteria sangat setuju.
22) Pertanyaan X2_22 “Saya merasakan Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba memberikan kesan baik kepada konsumen” dijawab sangat
setuju oleh responden 62 orang (62%), setuju 36 orang (36%) dan tidak
setuju 2 orang (2%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor
penelitian sebesar 360 dan tingkat presentasi 90% dalam kriteria sangat
setuju.

4.4.3 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Variabel Minat Beli


Hasil rekapitulasi jawaban responden mengenai minat beli Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba di Kios/teras Indomaret daerah Warakas IV, Tanjung Periuk,
Jakarta Utara. dapat dilihat dari tabel 4.4.1. di bawah ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Data Jawaban Responden Variabel Minat Beli

Skor Skor
No. Jawaban Responden % Ket.
Aktual Ideal
Pernyataan
SS S TS STS
F 59 37 3 1 Sangat
Y1 354 400 89%
% 59 37 3 1 Setuju
F 58 40 2 0 400 Sangat
Y2 356 89%
% 58 40 2 0 Setuju
F 50 46 4 0 400 Sangat
Y3 346 87%
% 50 46 4 0 Setuju
F 48 47 4 1 400 Sangat
Y4 342 86% Setuju
% 48 47 4 1
F 58 40 2 0 400 Sangat
Y5 356 89%
% 58 40 2 0 Setuju
F 56 40 4 0 400 Sangat
Y6 352 88%
% 56 40 4 0 Setuju
F 50 46 3 1 400
Sangat
Y7 345 86%
% 50 46 3 1 Setuju

F 51 47 2 0 400
Sangat
Y8 349 87%
% 51 47 2 0 Setuju
F 51 46 3 0 400 Sangat
Y9 348 87%
% 51 46 3 0 Setuju
F 48 45 6 1 400 Sangat
Y10 340 85%
% 48 45 6 1 Setuju
F 51 46 3 0 400 Sangat
Y11 348 87%
% 51 46 3 0 Setuju
F 51 45 3 1 400 Sangat
Y12 346 87%
% 51 45 3 1 Setuju
Y13 F 56 43 1 0 355 400 89%
Sangat
% 56 43 1 0
Setuju
F 52 46 2 0 400 Sangat
Y14 350 88%
% 52 46 2 0 Setuju
F 56 41 1 2 400 Sangat
Y15 351 88%
% 56 41 1 2 Setuju
F 60 36 2 2 400 Sangat
Y16 354 89%
% 60 36 2 2 Setuju
F 55 42 3 0 400 Sangat
Y17 352 88%
% 55 42 3 0 Setuju
F 57 42 1 0 400 Sangat
Y18 356 89%
% 57 42 1 0 Setuju
F 53 41 3 3 400 Sangat
Y19 344 86%
% 53 41 3 3 Setuju
F 61 35 3 1 400 Sangat
Y20 356 89%
% 61 35 3 1 Setuju
F 61 35 3 1 400 Sangat
Y21 356 89%
% 61 35 3 1 Setuju
F 52 43 3 2 400 Sangat
Y22 345 86%
% 52 43 3 2 Setuju
F 61 34 5 0 400 Sangat
Y23 356 89%
% 61 34 5 0 Setuju
F 59 39 2 0 400 Sangat
Y24 357 89%
% 59 39 2 0 Setuju
Sumber : Data diolah, Penulis 2021

c. Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat diketahui jawaban responden terhadap


minat beli pada Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di kios/teras Indomaret
daerah Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta Utara yaitu sebagai berikut:

1) Pertanyaan Y1 “Saya akan membeli Produk Es Krim Wall’s Cornetto


Cheese Boba dalam waktu dekat” dijawab sangat setuju oleh responden 59
orang (59%) setuju 37 orang (37%) dan tidak setuju 3 orang (3%) dan sangat
tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar 354 dan tingkat
presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
2) Pertanyaan Y2 “Saya akan mencoba mengkonsumsi Produk Es Krim
Wall’s Cornetto Cheese Boba saat ini” dijawab sangat setuju oleh responden
58 orang (58%), setuju 40 orang (40%) dan tidak setuju 2 orang (2%). Total
skor penelitian sebesar 356 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat
setuju.
3) Pertanyaan Y3 “Saya lebih membeli Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba dibangding ice cream lainnya” dijawab sangat setuju oleh
responden 50 orang (50%), setuju 46 orang (46%) dan tidak setuju 4 orang
(4%). Total skor penelitian sebesar 346 dan tingkat presentasi 87% dalam
kriteria sangat setuju.
4) Pertanyaan Y4 “Saya akan mencari Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba di Kios terdekat” dijawab sangat setuju oleh responden 48
orang (48%), setuju 47 orang (47%) dan tidak setuju 4 orang (4%) dan
sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar 342 dan
tingkat presentasi 86% dalam kriteria sangat setuju.
5) Pertanyaan Y5 “Saya membeli produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba karena penasaran dengan rasanya” dijawab sangat setuju oleh
responden 58 orang (58%), setuju 40 orang (40%) dan tidak setuju 2 orang
(2%). Total skor penelitian sebesar 356 dan tingkat presentasi 89% dalam
kriteria sangat setuju.
6) Pertanyaan Y6 “Saya senang membeli produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba” dijawab sangat setuju oleh responden 56 orang (56%), setuju
40 orang (40%) dan tidak setuju 4 orang (4%). Total skor penelitian sebesar
360 dan tingkat presentasi 88% dalam kriteria sangat setuju.
7) Pertanyaan Y7 “Saya akan merekomendasikan produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba kepada keluarga dan orang terdekat” dijawab sangat
setuju oleh responden 50 orang (50%), setuju 46 orang (46%) dan tidak
setuju 3 orang (3%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor
penelitian sebesar 345 dan tingkat presentasi 86% dalam kriteria sangat
setuju.
8) Pertanyaan Y8 “Saya akan memberikan rekomendasi tentang Produk Es
Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba sesuai pengalaman Saya” dijawab
sangat setuju oleh responden 51 orang (51%), setuju 47 orang (47%) dan
tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian sebesar 349 dan tingkat
presentasi 87% dalam kriteria sangat setuju.
9) Pertanyaan Y9 “Saya menyarankan Produk Es Krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba kepada teman-teman” dijawab sangat setuju oleh responden
51 orang (51%), setuju 46 orang (46%) dan tidak setuju 3 orang (3%). Total
skor penelitian sebesar 348 dan tingkat presentasi 87% dalam kriteria sangat
setuju.
10) Pertanyaan Y10 “Saya menyukai Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba karena banyak rekomendasi yang kuat sehingga menarik orang lain
membelinya” dijawab sangat setuju oleh responden 48 orang (48%), setuju
45 orang (45%) dan tidak setuju 6 orang (6%) dan sangat tidak setuju 1
orang (1%). Total skor penelitian sebesar 340 dan tingkat presentasi 85%
dalam kriteria sangat setuju.
11) Pertanyaan Y11 “Saya menerima rekomendasi tentang produk Es Krim
Wall’s Cornetto Boba ini sesuai wujud aslinya” dijawab sangat setuju oleh
responden 51 orang (51%), setuju 46 orang (36%) dan tidak setuju 3 orang
(3%). Total skor penelitian sebesar 348 dan tingkat presentasi 87% dalam
kriteria sangat setuju.
12) Pertanyaan Y12 “Saya mendapakan rekomendasi tentang produk Es Krim
Wall’s Cornetto Cheese Boba dari Content media sosial” dijawab sangat
setuju oleh responden 51 orang (51%), setuju 45 orang (45%) dan tidak
setuju 3 orang (3%) dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Total skor
penelitian sebesar 346 dan tingkat presentasi 87% dalam kriteria sangat
setuju.
13) Pertanyaan Y13 “Saya memilih Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba sebagai memenuhi keinginan saya yang menyukai sesuatu yang
berbeda dari produk sebelumnya” dijawab sangat setuju oleh responden 56
orang (56%), setuju 43 orang (43%) dan tidak setuju 1 orang (1%). Total
skor penelitian sebesar 355 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat
setuju.
14) Pertanyaan Y14 “Saya sangat tertarik pada Produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba yang rasanya enak” dijawab sangat setuju oleh
responden 52 orang (52%), setuju 46 orang (46%) dan tidak setuju 2 orang
(2%). Total skor penelitian sebesar 350 dan tingkat presentasi 88% dalam
kriteria sangat setuju.
15) Pertanyaan Y15 “Saya percaya Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba memiliki kualitas yang baik” dijawab sangat setuju oleh responden 56
orang (56%), setuju 41 orang (41%) tidak setuju 1 orang (1%) dan sangat
tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian sebesar 351 dan tingkat
presentasi 88% dalam kriteria sangat setuju.
16) Pertanyaan Y16 “Saya Memilih Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba karena penasaran dengan rasanya” dijawab sangat setuju oleh
responden 60 orang (60%), setuju 36 orang (36%) sangat tidak setuju 2
orang (2%) dan sangat tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian
sebesar 354 dan tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
17) Pertanyaan Y17 “Saya pastikan Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba sangat mudah diingat oleh orang lain” dijawab sangat setuju oleh
responden 55 orang (55%), setuju 42 orang (42%) dan tidak setuju 3 orang
(3%). Total skor penelitian sebesar 352 dan tingkat presentasi 88% dalam
kriteria sangat setuju.
18) Pertanyaan Y18 “Saya pastikan produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba ini membuat seseorang ingin merasakan” dijawab sangat setuju oleh
responden 57 orang (57%), setuju 42 orang (42%) dan tidak setuju 1 orang
(1%). Total skor penelitian sebesar 356 dan tingkat presentasi 89% dalam
kriteria sangat setuju.
19) Pertanyaan Y19 “Saya menyukai kelembutan pada produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba” dijawab sangat setuju oleh responden 53 orang
(53%), setuju 41 orang (41%) tidak setuju 3 orang (3%) dan sangat tidak
setuju 3 orang (3%). Total skor penelitian sebesar 344 dan tingkat presentasi
86% dalam kriteria sangat setuju.

20) Pertanyaan Y20 “Saya akan mencari tahu tentang Kualitas Produk Es Krim
Wall’s Cornetto Cheese Boba” dijawab sangat setuju oleh responden 61
orang (61%), setuju 35 orang (35%) tidak setuju 3 orang (3%) dan sangat
setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar 356 dan tingkat presentasi
89% dalam kriteria sangat setuju.
21) Pertanyaan Y21 “Saya akan mencari tahu tentang pengalaman yang
mengkonsumsi Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba melalui
teman-teman ataupun keluarga” dijawab sangat setuju oleh responden 61
orang (61%), setuju 35 orang (26%) tidak setuju 3 orang (3%) dan sangat
tidak setuju 1 orang (1%). Total skor penelitian sebesar 356 dan tingkat
presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
22) Pertanyaan Y22 “Saya akan mencari tahu tentang Produk Es Krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba melalui aplikasi media sosial (facebook, instragram,
dan Tiktok)” dijawab sangat setuju oleh responden 52 orang (52%), setuju
43 orang (43%) tidak setuju 3 orang (3%) dan sangat tidak setuju 2 orang
(2%). Total skor penelitian sebesar 345 dan tingkat presentasi 86% dalam
kriteria sangat setuju.
23) Pertanyaan Y23 “Saya tertarik membelinya setelah mendapatkan informasi
Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba melalui teman dan keluarga”
dijawab sangat setuju oleh responden 61 orang (61%), setuju 34 orang
(34%) dan tidak setuju 5 orang (5%). Total skor penelitian sebesar 356 dan
tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.
24) Pertanyaan Y24 “Saya tidak mendapatkan hambatan dalam memperoleh
informasi tentang kualitas Produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba”
dijawab sangat setuju oleh responden 59 orang (59%), setuju 39 orang
(39%) dan tidak setuju 2 orang (2%). Total skor penelitian sebesar 357 dan
tingkat presentasi 89% dalam kriteria sangat setuju.

4.5 Hasil Analisis Data


Pengelolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan Software
Statistical Package for Social Science (SPSS Versi 21) untuk menguji alat analisis
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil analisis data bertujuan untuk
mengetahui pengaruh word of mouth communication dan kepercayaan konsumen
terhadap minat beli produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di kios/teras
Indomaret daerah Warakas IV, Tanjung periuk, Jakarta utara. Adapun beberapa alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

4.5.1 Uji Asumsi Klasik


Dalam suatu penelitian, sebuah regresi yang baik harus memenuhi tidak
adanya masalah asumsi klasik pada modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik
maka model regresi tersebut masih memiliki bias. Pengujian asumsi klasik
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21. Hasil dari pengujian asumsi klasik
adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:161) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah


dalam model regresi, variabel penggangu atau residul memiliki distribusi normal.
Artinya, uji ini digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak.
Ada dua cara untuk mendeteksi normalitas data yitu sebagai berikut:

1) Pengujian analisis statistik yaitu dengan menggunakan tabel One-Sample


Kolmogrov Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual
regresi. Data yang normal adalah hasil ouput test of normality yang
menghasilkan nilai signifikan (Sig) > a = 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal atau bila nilai signifikan (Sig) < a = 0,05 maka data
tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat disajikan pada tabel
berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov Sminorv)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 100
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4.63711124
Absolute .092
Most Extreme Differences Positive .092
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .922
Asymp. Sig. (2-tailed) .363

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data
Sumber: Data primer diolah, 2021
Berdasarkan tabel hasil uji Kolmogorov Smirnov di atas, diperoleh nilai
sigmifikan sebesar 363. Hasil ini menunjukan nilai signifikan 0,363 > 0,05 (lebih
besar dari a = 0,05) yang merupakan taraf signifikan normalitas. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

2) Analisis grafik dengan melihat histogram yang membandingkan antara data


hasil observasi dengan distribusii yang mendekati distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis harus diagonal dan platting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi datanya
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Berikut gambar 4.14 histogram variabel
terikat (minat beli) dan gambar 4.15. P-P plot of Regression variabel terikat
(minat Beli):
Gambar 4.13 Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber: Data Primer diolah, 2021

Gambar 4.14 Grafik P-Plot Uji Normalitas

Sumber: Data Primer diolah, 2021


Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusan yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya pada Gambar 4.13
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi normalitas.
Pada gambar 4.14 grafik normal plot terlihat titik – titik menyebar disekitar garis
diagonal dan tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukan bahwa
model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji dapakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual antara yang satu dengan
yang lain. Salah satu cara untuk menganalisis gejala heterokedastisitas adalah
dengan metode Scatterplot.

Gambar 4.15 Grafik Scatterplot Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data Primet diolah, 2021

Berdasarkan gambar 4.15, menyajikan titik-titik yang menyebar secara acak


diatas dan dibawah 0, selain itu terdapat pola-pola terteentu yang menandakan
adanya gejala heterokedastisistas. Untuk itu, dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak untuk
digunakan.

c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna antarvariabel independen. Uji
multikolonieritas diuji dengan melihat nilai tolerance serta nilai VIF. Dikatakan
tidak terdapat multikolonieritas dalam model regresi jika tolerance > 0,10 dan VIF
< 10. Berikut hasil uji multikolonieritas dapat dilihat dari tabel 4.9 dibawah ini.
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 6.495 8.163 .796 .428

Word Of Mouth .447 .149 .242 3.000 .003 .767 1.304


1 Communication

Kepercayaan .679 .096 .569 7.046 .000 .767 1.304


Konsumen

a. Dependent Variable: Minat Beli


Sumber: Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan tabel 4.9, hasil pengujian multikolonieritas menunjukan nilai
VIF sebesar 1,304. Nilai terbesar jauh dibawah VIF yaitu 10. Selain itu, pengujian
multikolonieritas diperkuat dengan nilai tolerance masing-masing variabel yaitu
0,767. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai tolerance 0,10. Dapat
disimpulkan model regresi yang digunakan tidak terjadi multikolonieritas.

4.5.2 Analisis Regresii Linier Berganda


Analisis linier Berganda digunakan untuk untuk membuktikan hipotesis
mengenai pengaruh variabel word of mouth communication dan kepercayaan
konsumen secara paarsial maupun simultan terhadap minat beli. Perhitungan
statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan bantuan program komputer SPSS versi 21. Hasil pengelolaan data
dengan menggunakan program SPSS selengkapnya dijelaskan pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.10 Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 6.495 8.163 .796 .428

Word Of Mouth .447 .149 .242 3.000 .003


1 Communication

Kepercayaan .679 .096 .569 7.046 .000


Konsumen

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Data Primer diolah, 2021


Berdasarkan tabel 4.9. diatas, dapat diketahui besaranya persamaan regresi
linear sederhana pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Y = 5,495 + 0,447X₁ + 0,679X₂

Dari persamaan tersebut, nilai konstanta adalah 1,404. Artinya, apabila


variabel word of mouth communication dan kepercayaan konsumen bernilai 0,
maka minat beli produk akan bernilai sebesar 5,495 dan menunjukan hasil yang
positif. Nilai koefisien b1 pada variabel word of mouth communication sebesar
0,447. Artinya apabila terjadi perubahan atau kenaikan pada word of mouth
communication sebesar 1, maka akan terjadi perubahan atau kenaikan terhadap
minat beli produk sebesar 0,447. Nilai koefisien b1 pada variabel kepercayaan
konsumen bernilai 0,679. Artinya apabila terjadi perubahaan atau kenailkan pada
kepercayaan konsumen sebesar 1, maka akan terjadi perubahan atau kenaikan
terhadap minat beli produk sebesar 0,679.

4.5.3 Uji Hipotesis


Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
dirumuskan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian ini terdiri dari uji
T dan Uji F dengan bantuan program SPSS versi 21. Hasil pengujian hipotesis
dijelaskan sebagai beriku:
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)

uji signifikansi t digunakan untuk menunjukan signifikansi pengaruh secara


parsial (individu) variabel bebas yang ada didalam model terhadap variabel terikat.
Dasar keputusan pengujian ini adalah jika t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi
< nilai probabilitas 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
word of mouth communication (X1) dan kepercayaan konsumen (X2) terhadap
variabel minat beli (Y). Nilai t tabel dapat diperoleh dari rumus df = n-k, dimana n
merupakan jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel yang digunakan. Berikut
ini merupakan hasil pengujian signifikan t serta penjelasan masing-masing variabel
secara parsial.

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi T

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 6.495 8.163 .796 .428

Word Of Mouth .447 .149 .242 3.000 .003


1 Communication

Kepercayaan .679 .096 .569 7.046 .000


Konsumen

a. Dependent Variable: Minat Beli


Sumber: Data Primer diolah, 2021

1) Variabel Word Of Mouth Communication


Berdasarkan tabel 4.10 hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel word
of mouth communication yaitu t hitung = 3,000 > t tabel = 1,984 (df=100-3=97)
dengan nilai signifikasi 0,003 < 0,05. Signifikansi lebih kecil dari 0,05
menunjukkan bahwa variabel word of mouth communication memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli. Dapat disimpulkan
H1 diterima.
2) Variabel kepercayaan Konsumen
Berdasarkan tabel 4.10. hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel
kepercayaan konsumen yaitu thitung = 7,046 > ttabel = 1,984 dengan nilai
signifikansi signifikasi 0,000 < 0,05. Signifikansi lebih kecil dari 0,05
menunjukkan bahwa variabel kepercayaan konsumen memiliki pengaruh
secara signifikan terhadap variabel minat beli. Dapat disimpulkan H2
diterima.

b. Uji Signifikansi (Uji Statistik F)

Berikut ini merupakan hasil perhitungan regresi secara simultan:

Tabel 4.12 Hasil uji Signifikansi F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 2221.013 2 1110.506 50.601 .000b

1 Residual 2128.777 97 21.946

Total 4349.790 99

a. Dependent Variable: Minat Beli


b. Predictors: (Constant), Kepercayaan Konsumen, Word Of Mouth Communication
Sumber: Data Primer diolah, 2021
Dasar pengambilan keputusan uji F terdiri dari dua cara, yaitu apabila nilai
signifikansi < 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabrl. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil
perhitungan stastistik yang menunjukkan nilai Fhitung = 50,601 > 3,09 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000>0,05 maka H₃ diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi R2


Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui beberapa persen
pengaruh yang diberikan oleh variabel X secara simultan terhadao variabel Y.
Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu. Apabila nilai
koefisien mendekati angka satu, maka akan semakin besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Berikut ini merupakan hasil pengujian koefisien
determinasi.
Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

1 .715a .511 .501 4.685

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Konsumen, Word Of Mouth Communication

b. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Data primer diolah, 2021


Dari tabel 4.12 diatas diperoleh nilai kolerasi atau nilai R yaitu sebesar
0,715, dan besarnya persentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat
diketahui dengan melihat nilai koefisienn determinasi yang merupakan hasil
pengkuadratan dari R. Perhitungan diatas menghasilkan nilai R Square (R2) sebesar
0,511. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel word of
mouth communication (X1) dan kepercayaan konsumen (X2) terhadap minat beli
(Y) sebesar 51,1% (0,511x100%). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 48,9%
dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti harga,
daya tarik iklan dan lain-lain.
Tabel 4.14 Hasil Korelasi Secara Parsial

Correlations

Word Of Mouth Kepercayaan Minat Beli


Communication Konsumen

Pearson Correlation 1 .469** .512**

Word Of Mouth Communication Sig. (2-tailed) .000 .000

N 100 100 100


Pearson Correlation .469** 1 .685**
Kepercayaan Konsumen Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
Pearson Correlation .512** .685** 1

Minat Beli Sig. (2-tailed) .000 .000

N 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Data primer diolah, 2021
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, maka dapat diketahui hasil pengaruh secara
tersendiri (parsial) atara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus KD
= R2x100% sebagai berikut:
1) Word Of Mouth Communication = (0,512)2 x 100% = 26,21%
2) Kepercayaan Konsumen = (0,685)2 x 100% = 46,92%
Berdasarkan hasil hitungan diatas, diketahui koefisien korelasi X1 sebesar
0,512 dengan tingkat korelasi (hubungan) yang sedang, sedangkan koefisien
korelasi X2 sebesar 0,685 dan tingkat korelasi (hubungan) yang kuat. Hasil
perhitungan ini menunjukan bahwa variabel word of mouth communication
memberika pengaruh terhadap minat beli sebesar 26,21% dan variabel kepercayaan
konsumen memberikan pengaruh sebesar 46,92%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel kepercayaan konsumen memberikan kontribusi/pengaruh paling
besar terhadap minat beli produk Es Krim Wall’s Cornetto Cheese Boba di
Kios/teras Indomaret Daerah Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta Utara.

4.6 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, penelitian ini
menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dibutikan dari hasil tanggapan
responden yang sebagian besar berpendapat sangat setuju terhadap variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu word of mouth communication
(X1) dan kepercayaan konsumen (X2) serta minat beli(Y).
Uji instrumen dalam penelitian ini dilakukan uji coba melalui uji validitas
dan uji reliabilitas kepada 20 responden penelitian pada produk es krim Wall’s
Cornetto Cheese Boba di Kios/teras Indomaret Daerah Warakas IV, Tanjung
Periuk, Jakarta Utara. Variabel word of mouth communication dengan jumlah
pertanyaan valid sebanyak 16 butir pertanyaan, variabel kepercayaan konsumen
dengan jumlah pernyataan valid sebanyak 22 butir bertanyaan dan variabel minat
beli dengan jumlah pertanyaan valid sebanyak 24 butir pertanyaan. Uji coba
kuesioner pada penelitian ini dikatakan reliabel karena nilai alpha cronbach
memiliki nilai 0,6. Adapun hasil perhitungannya yaitu nilai reliabilitas sebesar
0,889 untuk variabel word of mouth communication dan sebesar 0,933 untuk
variabel kepercayaan konsumen dan 0,922 untuk variabel minat beli, sehingga nilai
reliabilitas untuk ketiga variabel dinyatakan reliabel dalam kategori baik.
Selanjutnya dilakukan perhitungan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji multikolonieritas. Perhitungan uji
normalitas dengan metode Kolmogorov Sminorv diperoleh nilai Asymp Sig.
Sebesar 0,363. Hasil ini menunjukkan nilai hitung 0,363 > nilai taraf Signifikansi
0,05. Berdasarkan perhitungan dapat dinyatakan bahwa model uji telah memenuhi
syarat distribusi normal. Uji heterokedastisitas menunjukkan grafik Scatterplot
dengan titik-titik yang menyebar disekitar angka 0 dan membentuk pola yang acak,
sehingga dapat dikatakan tidak terjadi gejala heterokedastisitas. Sedangkan
perhitungan uji multikolonieritas memberikan hasil perhitungan VIF 1,304,
sehingga disimpulkan tidak terdapat multikolonieritas.
Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 6,495 +
0,447X₁ + 0,679X₂. Dari persamaan terdapat nilai konstanta adalah 1,404. Artinya,
apabila variabel word of mouth communication dan kepercayaan konsumen bernilai
0, maka minat beli produk es krim Wall’s Corneto Cheese Boba di Kios/teras daerah
Warakas IV Tj. Periuk akan bernilai sebesar 1,404. Nilai koefisien regresi pada
variabel word of mouth communication positif sebesar 0,447 artinya word of mouth
communication ditingkatkan 1 nilai, maka pengaruh terhadap minat produk es krim
wall’s cornetto cheese boba akan naik sebesar 0,447. Nilai koefisien regresi pada
variabel kepercayaan konsumen positif sebesar 0,679 artinya kepercayaan
konsumen ditingkatkan 1 nilai, maka pengaruh terhadap minat produk es krim
wall’s cornetto cheese boba akan naik sebesar 0,679.

Selanjutnya, hasil perhitungan signifikansi t diperoleh nilai variabel word of


mouh communication menunjukan nilai = 3,000 > 1,984 (df=100-2=97) dengan
nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 maka H1 “word of mouth communication
berpengaruh secara parsial” diterima. Nilai untuk variabel kepercayaan konsumen
menunjukkan nilai = 7,046 > 1,984 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
maka H2 “kepercayaan konsumen berpengaruh secara parsial” diterima hasil
perhitungan stastistik f menunjukkan nilai = 50,601 > 3,09 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 > 0,05 maka H3 “word of mouth communication dan kepercayaan
berpengaruh secara simultan terhadap minat beli” diterima.
Hasil perhitungan korelasi dapat diketahui bahwa koefisien korelasi secara
simultan sebesar 0,715. Nilai tersebut memiliki korelasi yang sedang karena berada
di interval 0,60 – 0,799 (Sugiyono, 2017:196). Berdasarkan nilai kolerasi tersebut,
diketahui koefisien determinasi (R square) yang diperoleh sebesar (0,715)2 = 0,511,
hal ini berarti sebesar 51,1% minat beli produk es krim Wall’s Cornetto Cheese
Boba dipengaruhi oleh persepsi komunikasi dari mulut ke mulut dan kepercayaan
konsumen, sedangkan sisanya yaitu 48,9% dipengaruh oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Selanjutnya, hasil perhitungan korelasi secara parsial didapatkan koefisien


korelasi X1 sebesar 0,512, sehingga KD = (0,512)2 x 100% = 26,21%, koefisien
kolerasi X2 sebesar 0,685, sehingga KD = (0,685)2 x 100% = 46,92%, dengan
demikian, dapat diketahui bahwa variabel kepercayaan konsumen memberikan
kontribusi yang dominan terhadap minat beli beli produk es krim Wall’s Cornetto
Cheese Boba di Kios/teras Daerah Warakas IV, Tanjung Periuk, Jakarta Utara.

Anda mungkin juga menyukai