I.1.ii - SK Tim Road Map Ins (Iii)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 89

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Tahun 2017 – 2022 yang dituangkan dalam Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor.1
Tahun 2018. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh
Barat Tahun 2017 – 2022 merupakan perencanaan daerah untuk periode lima tahunan yang
merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Barat (2005 – 2025) dan mempedomani
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh serta Nasional yang selanjutnya Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017 – 2022
dijabarkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) masing-masing Satuan Kerja Perangkat
Kabupaten Aceh Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya.

Namun sesuai dengan keluarnya Permendagri No. 90 Tahun 2019 terjadi beberapa
perubahan nomenklatur Program yang sangat mendasar sehingga Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat melakukan perubahan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Tahun 2020- 2022 sesuai Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 5 tahun 2020 dan sekaligus
Perubahan Rencana Strategis (Renstra) SKPD sesuai Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 4
Tahun 2021 sebagai bahagian penjabaran Perubahan RPJM yang telah dilakukan.

Rencana Strategis Inspektorat merupakan dokumen perencanaan Inspektorat


Kabupaten Aceh Barat untuk periode 5 (lima) tahun kedepan atau suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Namun dalam Rencana Strategis (Renstra)
Perubahan Inspektorat untuk Tahun 2020 – 2022 akan dilakukan penyesuaian baik dari sisi
Anggaran maupun target yang akan dicapai. Rencana Strategis (Renstra) selanjutnya
dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) SKPK, sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

1
Acuan utama penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Aceh Barat adalah Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten (RPJMK) Aceh Barat yang merupakan rumusan
Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Kepala Daerah/ Wakil Daerah terpilih
yang telah disampaikan kepada masyarakat yaitu “Terwujudnya Aceh Barat yang Islami
Dengan Pembanguan Infrastruktur dan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas”

Inspektorat sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang mempunyai


tugas melaksanakan pengawasan untuk terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih,
dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang diwujudkan dengan sosok dan perilaku
birokrasi yang efisien dan efektif serta dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh
masyarakat merupakan sasaran dari penyelenggaraan Rencana Strategis tahun 2017-2022.
Sementara itu dalam arah kebijakan bidang aparatur negara tahun 2017 hingga tahun 2022,
salah satunya adalah menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam
bentuk praktek-praktek KKN, melalui penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance) pada semua tingkatan dan lini pemerintahan serta pada semua program
dan kegiatan; pemberian sanksi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui
koordinasi dan sinergi pengawasan serta percepatan pelaksanaan tindak lanjut dari hasil-hasil
pengawasan dan pemeriksaan.

Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara merupakan salah


satu program dari Kementerian Negara PAN dan RB yang bertujuan menyempurnakan dan
mengefektifkan sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (SAKIP) dalam mewujudkan aparatur yang bersih. Sasaran yang akan dicapai
adalah terwujudnya sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja yang
efektif, kredibel, andal dan akuntabel di lingkungan aparatur Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

Peningkatan pengawasan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas dan


kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal dan audit eksternal serta pengawasan
oleh masyarakat; menata dan menyempurnakan kebijakan sistem struktur kelembagaan dan
prosedur pengawasan yang independen, efektif, efisien, transparan dan terukur;
menindaklanjuti temuan pengawasan; meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih
komprehensif (aparat pengawasan instansi pemerintah, sistem pengendalian manajemen);
mengembangkan penerapan pengawasan berbasis kinerja, dan mengembangkan
profesionalitas tenaga pemeriksa; mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi Aparat

2
Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP) dan perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan,
kode etik dan standar audit; melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil
pengawasan dan meningkatkan koordinasi antar aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti
temuan hasil pengawasan baik internal maupun eksternal. Selain itu dengan adanya Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) dan Angka Kreditnya,
diharapkan dapat menjadi motivator bagi para aparatur pengawasan untuk lebih meningkatkan
kinerjanya melalui peningkatan kualitas pengawasan, meskipun pada Inspektorat Kabupaten
Aceh Barat sampai dengan saat ini belum dapat terpenuhi.

Uraian yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu pelaksanaan dari fungsi
manajemen yaitu pengawasan. Pengertian pengawasan tersebut perlu ditanamkan kepada
setiap pejabat pemerintah dan masyarakat untuk menjamin terlaksananya perencanaan suatu
kegiatan yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Penyusunan
Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022 merupakan
pemenuhan kebutuhan aspek perencanaan kebijakan pelaksanaan tugas dalam kurun waktu 5
tahun ke depan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 19 ayat (4) serta dalam rangka
mensinergiskan dan menselaraskan kebijakan Bupati Aceh Barat terpilih yang tertuang dalam
Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022 yang kemudian dilakukan
Perubahan RPJMD Kabupaten Aceh Barat sesuai Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 5
Tahun 2020, merupakan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala SKPK
selama 5 (lima) tahun dan

Inspektorat sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Kabupaten wajib membuat
Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Aceh Barat 2017-2022 dalam rangka
menuangkan program dan kegiatan untuk menunjang implementasi kebijakan dengan
menselaraskan sasaran strategisnya khususnya aspek pengawasan pembangunan,
kemasyarakatan dan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam visi (1) pertama yaitu
Mengembalikan Kabupaten Aceh Barat Yang Syar’i dan Mewujudkan Pemerintahan Aceh
Barat Yang Bersih. Upaya tersebut dilakukan melalui pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah
dalam setiap sendi-sendi kehidupan (pemerintah dan masyarakat). Di sisi lain, kebijakan
penyelenggaraan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dapat terhindar dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Semua itu dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang ditandai
dengan adanya perbaikan kinerja birokrasi di setiap lini secara cepat, tepat, murah, transparan
dan akuntabel melalui pendidikan agama, akidah dan akhlaq.

3
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang mengamanatkan harmonisasi rencana
pembangunan yang terintegrasi baik dari tingkat pusat, tingkat provinsi maupun tingkat
Kabupaten. Renstra Inspektorat Kabupaten Aceh Barat tahun 2017 – 2022 merupakan dokumen
perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan yang setiap tahunnya dijabarkan
kedalam Rencana Kerja (Renja) Inspektorat sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran.

Inspektorat Kabupaten Aceh Barat sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang


berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat dan Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 43
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata kerja Inspektorat
Kabupaten Aceh Barat. Dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Aceh Barat mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kabupaten Aceh Barat tentunya
harus dapat melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang dilakukan terhadap
pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai
dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Paradigma Inspektorat saat ini adalah sebagai Catalyst dengan menjalankan fungsi
Quality Assurance atau penjamin mutu, dan Consulting Partner atau sebagai konsultan dengan
menjalankan fungsi Early Warning System atau sebagai peringatan dini sebelum dilakukan
pemeriksaan oleh Pengawas Eksternal. Dengan perubahan paradigma, yang tadinya sebagai
pemeriksa (Watchdog) saat ini Inspektorat lebih ditekankan melakukan pembinaan dan
pengawasan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan
oleh Perangkat Daerah (SKPK) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Hal tersebut
sangat perlu dilakukan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

4
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Kabupaten Aceh Barat selaku unsur
pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;


2. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
5. Pelaksanaaan administrasi Inspektorat Kabupaten dan
6. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Aceh Barat sesuai dengan
amanah Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggraan Pemerintahan Daerah dituangkan melalui Program Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada Kebijakan Pengawasan Kementerian Dalam
Negeri. PKPT disusun didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, dan menghindari
temuan berulang serta memperhatikan efisiensi anggaran dan efektifitas dalam penggunaan
sumberdaya manusia sehingga tumpang tindih kegiatan maupun anggaran tidak terjadi. Ruang
lingkup dari Program Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggraan Pemerintahan Daerah ini
terdiri dari:

1. Kinerja rutin pengawasan , meliputi : Reviu RPJMD, reviu RKPD, reviu RKA-SKPD,
reviu LKPD, reviu Laporan kinerja, reviu penyerapan anggaran, reviu penyerapan
pengadaan barang dan jasa, pemeriksaan reguler perangkat daerah, pemeriksaan
dengan tujuan tertentu, pemeriksaan serentak kas opname,evaluasi SPIP, evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan daerah, monitoring dan evaluasi TLHP BPK dan
TLHP APIP lainnya.
2. Pengawasan prioritas nasional, meliputi : monitoring dan evaluasi Dana Desa, dana
BOS perrencanaan dan penganggaran responsif gender, operasionalisasi sapu
bersih pungutan liar, dan penyelenggaraan Tim Pengawal dan Pengamanan
Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D)
3. Pengawalan reformasi birokrasi, meliputi : penilaian mandiri pelaksanaan reformasi
birokrasi, penanganan pengaduan masyarakat terhadap perangkat daerah,
penanganan pengaduan masyarakat terhadap bupati/wali kota untuk inspektorat

5
provinsi dan terhadap pemerintahan desa untuk inspektorat kabupaten/kota dan
evaluasi pelayanan publik;
4. Penegakan integritas, meliputi : penanganan laporan gratifikasi, monitoring dan
evaluasi aksi pencegahan korupsi, verifikasi pelaporan rencana aksi daerah
pencegahan dan pemberantasan korupsi, verifikasi LHKPN/LHKASN, penilaian
internal zona integritas, penanganan benturan kepentingan dan penanganan Whistle
Blower Syastem;
5. Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan
Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intrn Pemerintah (SPIP)
Dalam melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Inspektorat berkoordinasi dan berkonsultasi baik dengan Inspektorat Provinsi Aceh, selaku
unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah tingkat provinsi maupun BPKP
Perwakilan Aceh maupun dengan Aparat Penegak Hukum.

1.2 LANDASAN HUKUM

Sebagai institusi formal, keberadaan dan aktivitas Inspektorat Kabupaten Aceh Barat
mengacu kepada landasan hukum yang berlaku yaitu:

1. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara


negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan
Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548);

3. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004, Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagai pengganti
Peraturan Pemerintah Nomor 79 ;

15. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan


Korupsi;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daeran, tata cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daeran dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
tata cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
7
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
17. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pokok Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Qanun
Kabupaten Aceh Barat Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Qanun
kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pokok pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
18. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Aceh Barat Tahun
2005-2025;
19. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten (RTRWK) Aceh Barat tahun 2012-2032;
20. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat;
21. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 10. Tahun 2015 tentang Tanggung-jawab
Sosial dan Lingkungan Perusahaan Daerah Kabupaten Aceh Barat.
22. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pengarusutamaan Genderdalam pembangunan di Kabupaten Aceh Barat.
23. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022.
24. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 7 Tahun 2017 tentang Grand Design
Pembangunan Kependudukan Aceh Barat Tahun 2011-2035;

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Tahun


2017-2022 yang kemudian dilakukan dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas pokok Inspektorat sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat guna mewujudkan visi dan misi Bupati Aceh Barat terpilih dalam 5 (lima) tahun ke depan.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Aceh Barat


adalah:

1. Tersedianya dokumen perencanaan lima tahunan sebagai pedoman dalam


penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Aceh Barat setiap tahun.
8
2. Tersedianya sarana pengendalian kinerja yang akan dilakukan selama lima tahun.
3. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani;
4. Terwujudnya aparatur yang profesional dan akuntabel, dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik yang optimal.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Aceh Barat disusun berdasarkan


sistematika yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas pengertian Renstra Inspektorat, fungsi Renstra


Inspektorat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan
Renstra Inspektorat, keterkaitan Renstra Inspektorat dengan RPJMD, Renstra K/L
dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah.

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi


Renstra Inspektorat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah
dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan
Renja Inspektorat.

1.2 Landasan Hukum

9
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan
Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur
organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Inspektorat, serta pedoman yang
dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
Inspektorat

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra


Inspektorat

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Inspektorat, serta


susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian yang penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya dan capaian program prioritas
tahun 2018 sampai dengan tahun 2020, serta mengulas hambatan-hambatan utama
yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Perubahan Renstra Perangkat
Daerah ini.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat


Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi
sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang
struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi,
jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur,
mekanisme).

10
2.2 Sumber Daya Inspektorat Kabupaten Aceh Barat

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki


Inspektorat dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya
manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Aceh Barat

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Inspektorat berdasarkan


sasaran/target Renstra Inspektorat periode sebelumnya, menurut SPM untuk
urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Inspektorat dan/atau indikator
lainnya seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat


Kabupaten Aceh Barat

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra
Perangkat Daerah provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis
terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi
pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang.
Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan
pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS INSPEKTORAT

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Inspektorat Kabupaten Aceh Barat

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat


Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan
didasarkan pada hasil pengisian Tabel T-B.35

11
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten
Aceh Barat yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan
pelayanan Perangkat Daerah (Tabel T-B.35), dipaparkan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan
perumusan isu strategis pelayanan Perangkat Daerah.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPK Provinsi

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-


faktor pendorong dari pelayanan SKPK yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan SKPK ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun
Renstra SKPK provinsi/kota.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong
dari pelayanan SKPK yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPK
ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat Daerah
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari:

1. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;


12
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

3. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah


provinsi/kabupaten/kota;

4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan

5. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil


penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini
diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Inspektorat. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat
beserta indikator kinerjanya.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan SKPK
dalam lima tahun mendatang. yaitu dari Tabel T-C.26

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif). Adapun penyajiannya
menggunakan Tabel 6.1 dan table 6.2 yang bersumber dari Tabel T- C.27.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


13
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPK yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPK dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD ini
ditampilkan dalam Tabel 7.1 yang bersumber dari Tabel T-C.28.

BAB VIII PENUTUP

14
BAB II

EVALUASI CAPAIAN DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

Evaluasi capaian dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Inspektorat Kabupaten


Aceh Barat dilandasi sebagaimana Road Map Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang tertuang
dalam Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Barat Nomor 52 Tahun 2020, tentang perubahan Road
Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022.
Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan pada periode 2015-2019 telah membawa
perubahan yang cukup signifikan dalam hal tata kelola pemerintahan. Beberapa aspek yang
bersifat implementatif telah dipotret ketercapaiannya sehingga dapat menjadi dasar dalam
perencanaan Road Map Reformasi Birokrasi periode selanjutnya. Aspek yang ditinjau
diantaranya kebijakan Reformasi Birokrasi, area perubahan sebagai komponen pengungkit
program Reformasi Birokrasi, implementasi program Reformasi Birokrasi di
kementerian/lembaga/pemerintah daerah, serta ketercapaian sasaran melalui indikator atau alat
ukur masing-masing.
Dalam konteks penyelenggaraan birokrasi pemerintahan, bila ditinjau dari 3
(tiga) capaian sasaran reformasi birokrasi nasional, yaitu
1. Birokrasi yang bersih dan Akuntabel
2. Birokrasi yang Kapabel; dan
3. Pelayanan Publik yang Prima

Sasaran Reformasi Birokrasi didasarkan pada Renstra Inspektorat Kabupaten


Aceh Barat. Yaitu :

1. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan keuangan

2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi

Gambar 4

15
Perbandingan Sasaran Reformasi Birokrasi Antar Periode

A. KEBIJAKAN REFORMASIBIROKRASI
Dinamika pelaksanaan dan capaian program Reformasi Birokrasi menjadi pertimbangan
dalam perbaikan beberapa kebijakan umum Reformasi Birokrasi. Salah satu isu yang sering
muncul dari pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi yaitu terkait dengan sinkronisasi aturan di tingkat pusat. Dalam
penyusunan kebijakan Road Map ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi telah melibatkan berbagai instansi di tingkat pusat dalam rangka mendapat
masukan dan sinkronisasi berbagaikebijakan. Ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Aceh
Barat Nomor 522.a Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Road Map Reformasi
Birokrasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Tahun 2020.

Kebijakan yang dinilai terlalu detail atau kaku telah diperbaiki dengan tujuan memberikan
ruang yang lebih bagi masing-masing Perangkat Daerah untuk menyusun program Reformasi
Birokrasi dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing. Kebijakan yang tertera dalam
Road Map ini bersifat sebagai panduan umum dalam rangka menyediakan sebuah indikator
yang minimum perlu dicapai oleh setiap Perangkat Daerah. Aspek ini menjadi pertimbangan
mengingat kemampuan masing-masing Perangkat Daerah tidak sama sehingga perlu
penyesuaian target capaian Reformasi Birokrasi. Lebih dari itu, sinkronisasi kebijakan,
kontekstualisasi bagi kebutuhan pengguna, pengelolaan pengetahuan berbasis virtue yang
mapan, serta pengarusutamaan inovasi merupakan komponen resep perubahan tata kelola
pemerintahan yang diperlukan bagi menyiapkan pemerintah dan masyarakat menjalani era
digital, Revolusi Industri 4.0.

16
Dalam Road Map ini terdapat indikator yang telah disinkronkan dengan RPJMD dan
target capaian dari setiap sasaran Reformasi Birokrasi. Indikator yang disusun juga
mempertimbangkan hasil evaluasi dari masyarakat sebagai objek sekaligus subjek dari program
Reformasi Birokrasi. Hal ini berangkat dari paradigma governance yang menjadi salah satu kunci
sukses pelaksanaan Reformasi Birokrasi, terutama di Pemerintah Daerah. Penggunaan
paradigma governance menuntut pemerintah daerah untuk melibatkan aktor-aktor di luar
pemerintah dalam penyusunan dan pelaksanaan program-program Reformasi Birokrasi. Dengan
demikian, pelibatan masyarakat secara lebih intens menjadi salah satu agenda prioritas dalam
setiap kebijakan ReformasiBirokrasi.

B. AREA PERUBAHAN REFORMASIBIROKRASI


Delapan area perubahan yang tertera dalam Road Map Reformasi Birokrasi. Berdasarkan
evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, kedelapan area tersebut oleh pemerintah daerah dinilai masih relevan untuk
dijalankan. Namun demikian, dalam rangka menyesuaikan dengan dinamika pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, perlu melakukan klasterisasi/regrouping area berdasarkan sasaran yang
ditargetkan. Harapannya, dalam Road Map baru ini tidak akan lagi terjadi tumpang tindih proses
dan output dari masing- masing area. Selain isu klasterisasi/regrouping area perubahan, muncul
usulan dari Perangkat Daerah untuk diberi keleluasaan dalam memprioritaskan program
Reformasi Birokrasi sesuai dengan kebutuhan di Perangkat Daerah masing-masing.
Berdasarkan prioritas, delapan area perubahan dapat menjadi semacam “list of priority” yang
masing-masing Perangkat Daerah diberi keleluasaan untuk menentukan fokus prioritas dan
kemudian menyusun program yang relevan. Dengan demikian, area perubahan tersebut lebih
dipandang sebagai sebuah model atau pola yang pencapaiannya disesuaikan dengan kondisi
dan kapasitas masing-masing Perangkat Daerah.

Area Reformasi Birokrasi dan filosofi dibalik desain Reformasi Birokrasi tersebut dapat
dievaluasi melalui umpan-balik hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi itu sendiri. Dalam hal ini
terdapat delapan area perubahaan dalam Reformasi Birokrasi yang menjadi fokus pembangunan
antara lain sebagai berikut:

17
Gambar 5. Area Perubahan

C. IMPLEMENTASI PROGRAM REFORMASIBIROKRASI


Pelaksanaan program Reformasi Birokrasi telah menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten
Aceh Barat sejak dikeluarkannya Grand Design Reformasi Birokrasi pada tahun 2010. Sudah
hampir satu dekade berjalan, secara umum Reformasi Birokrasi masih menghadapi banyak
hambatan dan tantangan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal pemerintah.

Hasil evaluasi atas pelaksanaan Reformasi Birokrasi, masih ditemukan program


Reformasi Birokrasi minim value karena para aparatur tidak memahami filosofi program yang
bersangkutan. Program seringkali diadopsi dari daerah lain yang dianggap berhasil, meskipun
secara kontekstual tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal ini terjadi karena penyusunan dan
pelaksanaan berbagai program reformasi hanya sekedar untuk memenuhi indikator evaluasi
yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
namun tidak menjawab permasalahan baik yang berasal dari internal maupun eksternal
birokrasi. Melihat kondisi ini, “demand-based reform “perlu menjadi fokus pemerintah ke depan.
Proses pembelajaran dalam transfer kebijakan dari pemerintah daerah yang
dianggap relatif berhasil dalam implementasi kebijakan Reformasi Birokrasi kepada
pemerintah daerah lainnya mutlak diperlukan. Tidak hanya ini perlu diusahakan dalam
meningkatkan adaptasi kontekstual masing-masing instansi tetapi juga menciptakan
value baru di lingkungan instansi masing-masing yang mendukung internalisasi
perubahan mind-set danculture-set•-nya.

Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa dari kedelapan area perubahan dan indikator
yang ada di dalamnya, hasil evaluasi menunjukkan bahwa pencapaian akuntabilitas kinerja
diusulkan menjadi target yang diprioritaskan, dengan alasan bahwa akuntabilitas kinerja
menjadi pengungkit bagi indikator yang lain. Upaya pencapaian indikator tersebut diharapkan
menjadi pencapaian indikatorlainnya.

Adapun berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mengimplementasikan berbagai


program Reformasi Birokrasi dapat tergambar melalui hasil pelaksanaan evaluasi Reformasi
Birokrasi yang yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun
2014 Tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Dalam melakukan
18
penilaian perkembangan RB cakupan penilaian dilakukan pada pada upaya dan hasil. Upaya-
upaya yang dilakukan antara lain:

1) Perubahan Mindset dan Budaya Kinerja di LingkunganOrganisasi

Dalam mendorong Organisasi Perangkat Daerah melakukan Internalisasi atas


perubahan pola pikir dengan menetapkan Peraturan dan Keputusan Bupati, Aparatur
Sipil Negara semakin dibangun Karakter dan Budaya kinerjanya agar lebih
berintegritas, profesional netral dan bebas dari Intervensi politik, bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
yang berkualitas.

Beberapa bidang pola pikir (Min set) dan budaya kerja yang diterapkan diantaranya;

1. tertanamnya jiwa melayani dari aparatur

Keadaan tersebut disebabkan sudah efektinya pelaksanaan pembinaan bagi


aparatur;

2. samanya pola pikir aparatur dalam mencapai visi dan misi Kabupaten Aceh
Barat tingginya kesadaran aparatur untuk memahami visi dan misi Kabupaten Aceh
Barat;

3. Tingginya disiplin aparatur

a. efektifnya pembinaan intern satuan kerja;

b. berjalannya sanksi disiplin dan penghargaan

4. Kinerja yang terukur

a. efektifnya pembinaan intern satuan kerja;

b. tingginya Sumber Daya Manusia aparatur.

2) DeregulasiKebijakan
Adanya Regulasi, sehingga tidak adanya pedoman/petunjuk bagi instansi dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi, adanya beberapa hal yang menyebabkan keadaan
tersebut, antara lain rendahnya kesadaran SKPK untuk menyusun regulasi/produk
19
hukum sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan.Keberhasilan dari
program/kegiatan penataan perundang-undangan ini akan diukur berdasarkan
indikator ketersedian.

3) PenyederhanaanOrganisasi
Organisasi Perangkat Daerah dalam penempatan pegawainya telah sesuai
dengan struktur organisasi sesuai kajian Analisis Beban Kerja dalam melakukan
penataan pegawai sehingga adanya pemerataan jumlah penetapan pegawai dilingkup
Pemerintahan Aceh Barat yang sesuai dengan Volume kerja di masing masing
Organisasi Perangkat Daerah terkait.

4) Perbaikan TataLaksana

Tata laksana organisasi telah diatur, dimana tidak terdapat tumpang tindih tupoksi
antar satuan kerja, Organisasi Perangkat Daerah yang memiliki SOP sebagai
pedoman kerja, dan memiliki data base bidang kerjanya. Oleh karenanya, telah
dilakukan evaluasi terhadap tupoksi satuan kerja dan penyusunan pedoman SOP
serta penyusunan data base dari seluruh satuan kerja.

Telah diterbitkan keputusan bupati tentang Pembentukan Tim Evaluator Internal


pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada pemerintah kabupaten Aceh
Barat Tahun angaran 2018 tanggal 7 mei 2018 dan Surat Edaran Bupati Aceh barat
Penerapan Layanan Secara online dan tidak ada lagi layanan adminitrasi melalui tatap muka
tanggal 4 April 2018 dan surat bupati tentang pemberitahuan terkait penandatangan Naskah
Dinas Secara Elektronik Nomor 005/262/IX/2020 tanggal 6 November 2019, Hal ini bertujuan
pada peningkatan penerapan tata laksana berbasis elektronik, dan terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

5) Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur


Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam rangka
peningkatan Sumber Daya Manusia aparatur antara lain:
20
a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia aparatur
Pembenahan kualitas aparatur setiap tahun dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat, baik melalui pendidikan dan pelatihan, Bimtek, sosialisasi,
maupun penyuluhan. Telah mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
dengan melakukan diantaranya :

1. Aparatur yang dikirimkan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, Bimtek,


sosialisasi, maupun penyuluhan tidak kompeten.
2. keseriusan aparatur dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan, Bimtek,
sosialisasi, maupun penyuluhan.
3. Konsep pendidikan dan pelatihan, Bimtek, sosialisasi, maupun penyuluhan yang
dilaksanakan dibarengi kualitas mutu yang memadai.
b. Penempatan aparatur dalam jabatan sesuai kompetensi

Bila ditinjau dari penempatan aparatur dalam jabatan di jajaran Pemerintah


Kabupaten Aceh Barat, tidak terdapat penempatan jabatan yang tidak sesuai dengan
kompetensi, Hal tersebut akan menyebabkan efektifnya pelaksanaan tugas-tugas
yang dijalankan, karena kompetensi yang dimiliki oleh aparatur ditempatkan pada
posisi yang seharusnya.

c. Pola Pembinaan Karir yang terarah


Pola pembinaan karir merupakan jembatan menciptakan aparatur yang berkualitas,
Aparatur yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan ditempatkan pada jenjang yang
seharusnya. Manajemen kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi,
Diklat Kepemimpinan terlebih dahulu diikuti oleh aparatur sebelum ditempatkan pada
suatu jabatan.

d. Adanya Kesejahteraan Pegawai.


Adanya peningkatan kesejahteraan pegawai akan menyebabkan timbulnya
keinginan aparatur untuk korupsi, selain itu juga dapat menyebabkan aparatur malas
bekerja dan mencari tambahan pekerjaan untuk menambah penghasilan yang dapat

21
mengakibatkan terpecahnya konsentrasi aparatur dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, pemberian tunjangan khusus (TC ke-13)

e. Adanya Reward and Punishment.


Adanya Reward and Punishment dapat menyebabkan aparatur menjadi apatis dan
malas. Aparatur akan memberikan hasil kerja yang baik dengan inovasi dan
kreativitas apabila hasil kerjanya dihargai oleh pimpinan. Dengan adanya Reward,
aparatur akan saling bersaing untuk menunjukkan inovasi dan kreativitasnya sehingga
dapat meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan. Begitu juga halnya
dengan Punishment, tanpa adanya Punishment aparatur akan menjadi apatis karena
tidak adanya sanksi bagi aparatur yang melanggar disiplin.

6) Penguatan Akuntabilitas dan EfisiensiAnggaran.


Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terus mendorong penguatan Akuntabilitas Kinerja
melalui Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di seluruh
organisasi Perangkat Daerah hal ini sesuai dengan perintah Presiden dalam berbagai
kesempatan yaitu peningkatan efektivitas dan efisiensi Pemerintah.

Diwujudkan melalui;

1. Perumusan sasaran pembangunan tidak berorientasi hasil, hanya


berorientasiproyek/kegiatan;

2. Program/Kegiatan tidak mampu menjawab sasaranpembangunan;

3. Tidak terdapat sinergitas/kolaborasi antar unit kerja (cross-cutting) program dan


kegiatan dalam mencapai sasaranpembangunan

4. Adanya tanggung jawab SKPK terhadap kewajiban laporan kinerja.

5. Optimalnya pencapaian kinerja SKPK

7) PenguatanPengawasan

22
Percepatan Reformasi Birokrasi dihadapkan pada tantangan unit kerja dan
beragamnya jenis pelayanan. Untuk itu dibutuhkan strategi percepatan reformasi birokrasi
yang masif dan memiliki dampak yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

Ditindaklanjuti melalui:
1. Meningkatkan kesadaran SKPK untuk menindaklanjuti hasil pengawasan.
2. pengawasan terhadap kegiatan usaha, lingkungan hidup, hutan, tenaga kerja dan lain-
lain.

8) Peningkatan Kualitas PelayananPublik

bukti terjadi peningkatan kualitas pelayanan publik tidak terlepas dari pengukuran indeks
pelayanan publik sebagai alat evaluasi penyeleggaraan pelayanan publik yang dilakukan, dimana
ada 6 aspek yang digunakan dalam pengukuran indeks yaitu pemenuhan Kebijakan Pelayanan
(standar pelayanan, maklumat pelayanan dan survei kepuasan masyarakat), peningkatan
Profesionalisme SDM, peningkatan kualitas Sarana dan Prasarana, pemanfaatan Sistem Informasi
Pelayanan Publik (SIPP), pengelolaan konsultasi dan pengaduan (termasuk penerapan LAPOR!),
serta penyelenggaraan inovasi dalam pelayanan publik, berlomba-lomba dipenuhi oleh unit
layanan yang dievaluasi.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga mendorong partisipasi masyarakat dalam perbaikan
penyelenggaraan pelayanan publik. Melalui Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik
Nasional (SP4N-LAPOR!), masyarakat dapat memberikan aduan, masukan ataupun apresiasi atas
pelayanan publik. Sampai tahun 2019 SP4N-LAPOR! telah terhubung dengan 49 Organisasi
Perangkat Daerah yang terdiri dari 5 badan 23 Dinas dan 12 kecamatan.
Bukti lain dari terjadinya peningkatan kualitas pelayanan publik adalah dilihat dari inovasi
pelayanan publik yang dikembangkan oleh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Inovasi
pelayanan publik merupakan wujud dari semangat dan pemikiran kreatif penyelenggara pelayanan
publik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik daripada biasanya. Sejak diprakarsai pada
Tahun 2014, jumlah inovasi yang berpartisipasi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP)
meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan hingga Tahun 2020, telah tercatat sebanyak 20 inovasi
yang terdaftar. Tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, 2 Inovasi telah masuk
nominasi Top 99 dan nominasi dunia di ajang United Nation Public Service Award (UNPSA) di
Tahun 2017.

9) DAMPAK/HASIL KEBIJAKAN REFORMASIBIROKRASI

23
Hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada dua periode sebelumnya menunjukkan bahwa
upaya menuju Pemerintahan yang lebih baik ditandai dengan dengan capaian hasil Road Map
Reformasi Borokrasi Tahun 2017-2022 yang telah dilaksanakan menghasilkan beberapa
perubahan. Perubahan tersebut terlihat dari capaian atas target beberapa indikator tata kelola
pemerintahan yang semakin membaik. Kebijakan Reformasi Birokrasi di tahun 2017-2022
ditujukan untuk mencapai tiga (3) sasaran utama yaitu; (1) Birokrasi yang bersih dan akuntabel, (2)
Birokrasi yang efisien dan efektif, dan (3) Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
Keberhasilan pencapaian tiga (3) sasaran tersebut diukur dengan beberapa indikator yang
tertuang dalam Road Map Reformasi Birokrasi 2017-2022. Berikut ini adalah tabel yang
memperlihatkan berbagai capaian atas target dari ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan pada
Road Map Birokrasi 2014-2017.

24
Tabel 2. Pencapaian UkuranKeberhasilan
Road Map Reformasi Birokrasi2017-2022

Sasaran Indikator Satuan Baseline Target Realisasi


2019 2019

Birokrasi 1 Perolehan Opini Disklemer, WTP WTP WTP


yang Hasil Pemeriksaan WDP,
Bersih BPK WTP

2 Tingkat Kapabilitas Skor 1-5 1 3 3


APIP

3 Tingkat Skor 1-5 1 3 3


Kematangan
Implementasi SPIP

4 Kategori hasil D, C.
BB B B
Evaluasi Sakip CC. BB.

A. AA

5 Kategori Hasil Skor 1-4 3 3 2,93


Evaluasi LPPD

Birokrasi 1 Indeks Reformasi 100 66 59 60,07


yang Birokrasi
efisien
dan
efektif

2 Indeks Skor 70 36 100


Profesionalitas 1-100
ASN

3 Indeks e- Skor 1,98 2,1


Government 0-5
Nasional/SPBE

25
Sasaran Indikator Satuan Baseline Target Realisasi
2019 2019

1 Survei Kepuasan
Birokrasi Skor 0-100 75 71,67 83,70
yang Masyarakat
memiliki
pelayanan 2 Indeks Pelayanan
publik Publik
berkualitas
Rumah Sakit Cut Skor 2,75 3,25
Nyak Dhien 0-5
Meulaboh

Dinas Skor 2,75 3,25


Penanaman 0-5
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu

Dinas Kedudukan Skor 2,75 3,25


dan Pencatatan 0-5
Sipil

3 Jumlah Inovasi Jumlah 10 7 10


Pelayanan Publik
yang diterapkan

26
4 Nilai Kepatuhan Nilai 61,98 55,98 95,95
Standar
Pelayanan Publik
Versi
Ombudsment

Keterangan:

Indeks belum tersedia

Belum mencapai target

Dari tabel di atas terlihat bahwa pelaksanaan Reformasi Birokrasi tengah menuju ke arah
yang lebih baik yang dibuktikan dengan peningkatan berbagai capaian dari kondisi baseline di
tahun 2019, meskipun masih banyak beberapa ukuran keberhasilan yang belum mencapai
target. Selain beberapa ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan dalam Road Map 2017-2022.

27
D. TANTANGAN/HAMBATAN
Pelaksanaan program Reformasi Birokrasi telah menjadi prioritas nasional sejak
dikeluarkannya Grand Design Reformasi Birokrasi pada tahun 2010. Sudah hampir satu dekade
berjalan, secara umum Reformasi Birokrasi masih menghadapi banyak hambatan dan
tantangan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal pemerintah.

a. Intervensi Politik
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi tidak dapat dilepaskan dari lingkungan politik. Hal yang
menjadi tantangan terbesar dari lingkungan politik adalah intervensi politik dari para pejabat
political appointee ke dalam birokrasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan Reformasi
Birokrasi sangat dipengaruhi oleh komitmen para pemimpin dalam menjalankan program
Reformasi Birokrasi.

b. Inkapabilitas ASN Dan Mentalitas Silo


Masih rendahnya kompetensi ASN mempersulit pelaksanaan Reformasi Birokrasi,
bahkan sebagian bersikap resisten dan tidak memahami esensi Reformasi Birokrasi. Hal
tersebut diperburuk dengan mentalitas silo yang menjadi penghadang upaya sinergitas agenda-
agenda Reformasi Birokrasi dan membentuk persepsi bahwa Reformasi Birokrasi hanyalah
menjadi suatu tugas dari instansi atau sebagian orang yang ditugaskan, atau hanya menjadi
sesuatu yang bersifatadministratif.

c. Birokrasi Yang Tertutup (Closed-System Bureaucracy)


Birokrasi yang tertutup menyebabkan lemahnya kontrol dan partisipasi masyarakat
terhadap birokrasi. Hal ini dikarenakan tidak ada interaksi antara birokrasi dengan lingkungan
eksternal, termasuk masyarakat sebagai penerima layanan publik. Akibatnya birokrasi menjadi
tidak responsif terhadap berbagai kebutuhan masyarakat. Untuk menjadi birokrasi yang lebih
baik, birokrasi harus mampu berkolaborasi dengan berbagai aktor dan sektor dalam berbagai
proses pengambilan kebijakan dan pelayananpublik.

d. Pembelajaran

28
Peran KepemimpinanKeberhasilan pelaksanaan Reformasi Birokrasi tidak terlepas dari
komitmen Instansi yang memperlihatkan Keberhasilan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan
Kepala Daerah Memimpin langsung Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan menjamin netralitas
Birokrasi.

Program yang Fokus dan Terarah. Beberapa keberhasil memaksimalkan kinerja


organisasi melalui penyusunan program yang fokus dan terarah dengan dukungan keuangan
yang memadai. Beberapa program-program rutin dan berskala kecil disusun ulang dan
dikembangkan menjadi sebuah program baru yang lebih besar. Kompleksitas program baru
yang lebih besar tersebut menuntut kolaborasi, inegritas dan koordinasi yang lebih intens
diantara unit kerja. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk merubah budaya dan mindset
aparatur sipil negara agar lebih inovatif dan kolaboratif. Hasilnya, program yang dibuat lebih
menyasar pada kebutuhan masyarakat denga dampak yang lebih terasa dan terjadinya
perubahan budaya organisasi dan mindsetASN.

Memahami Kompleksitas dan Kesenjangan Kompetensi untuk Melaksanakan Reformasi


Birokrasi.Sangat penting untuk memahami kompleksitas Reformasi Birokrasi dan kesenjangan
kompetensi aparatur sipil negara untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi. Hal ini dibutuhkan
agar kebijakan dan program Reformasi Birokrasi yang dibuat sesuai dengan konteks dan kondisi
di tiap-tiap instansi. Kegagalan memahami kompleksitas dan kesenjangan kompetensi untuk
melaksanakan reformasi akan menggiring upaya Reformasi Birokrasi pada kondisi yang frustasi
dan stagnan karena target yang ditetapkan terlalu tinggi dibandingkan kemampuan organisasi
dan personil merespon perubahan. Namun perlu diperhatikan bahwa target keberhasilan
Reformasi Birokrasi tidak juga boleh terlalu rendah agar perubahan yang diharapkan dapat
dirasakan.

29
BAB III

AGENDA REFORMASI BIROKRASI


PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT

A. Ruang Lingkup Reformasi Birokrasi

1. Tujuan dan sasaran Reformasi Birokrasi


Tujuan Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat tahun 2017-2022
adalah terwujudnya Tatakelola Pemerintah yang Baik sedangkan sasarannya
adalah:
a. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan.
b. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi.
2. Area Perubahan,Program dan Rencana Aksi Reformasi Birokrasi
Untuk mencapai tujuan dan sasaran reformasi birokrasi sebagaimana di
maksud pada angka 1 (satu), maka Pemerintah Kabupaten Aceh
Baratakanmelaksanakan 8 (delapan) area perubahan dan 9 (sembilan) program
reformasi birokrasi tahun 2017-2022.
Reformasi birokrasi pada dasarnya diarahkan untuk menciptakan birokrasi
pemerintahan yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja
tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi
dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Pemantapan
pelaksanaan reformasi birokrasi dan tata kelola yang saat ini menjadi prioritas
pemerintah, memiliki peran strategis untuk mendukung efektivitas dan efesiensi
penyelenggaraan pemerintahan, pencapaian sasaran pembangunan nasional dan
untuk mempercepat penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi dalam manajemen
pemerintahan. Oleh karenanya penyelenggaraanpemerintahan yang baik (good
governance) harus selalu mengupayakan pelaksanaan program dan kegiatan yang
tidak hanya berorientasi kepada hasil, tetapi juga harus selalu bermuara kepada
manfaat yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang akan dijalankan.

Dalam konteks pencapaian agenda reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten


Aceh Barat, fokus perubahan reformasi birokrasi diarahkan pada 4 (empat) bagian
utama, yaitu:
30
31
1. Prioritas Pembenahan Manajemen Pemerintahan;
Prioritas pembenahan manajemen pemerintahan pada hakikatnya
merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-
aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (businees process), peraturan
perundang-undangan, SDM Aparatur, Pengawasan, akuntabilitas, pelayanan
publik, pola pikir (mind-set) dan budaya kerja(culture-set). Proses perubahan
diharapkan sesuai dengan tujuan reformasi birokrasi yang diarahkan pada 8
(delapan) area perubahan sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3
8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi
dan hasil yang di harapkan

AREA
No HASIL YANG DIHARAPKAN
PERUBAHAN

1. Perubahan Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi


Mindset dan
Budaya Kinerja di
lingkungan
Organisasi

2. Deregulasi Terbentuknya Produk Hukum Daerah yang


Kebijakan berkualitas, berpihak pada kepentingan publik, tidak
tumpang tindih dan harmonis dengan peraturan
perundang undangan lainnya

3. Penyederhanaan Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right


Organisasi sizing)

4. Penyederhanan Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas,


Tata Laksana efektif, efesien, terukur dan sesuai dengan Prinsip-
Prinsip Good Governance

5. Penataan SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten,


Sumber Daya capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Manusia Aparatur

32
6. Penguatan Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja
Akuntabilitas birokrasi

7. Penguatan Meningkatnya Penyelenggaraan pemerintahan


Pengawasan yang bersih dan bebas Korupsi Kolusi dan
Nepotisme

8. Peningkatan Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan


Kualitas masyarakat
Pelayanan Publik

33
Sebagai langkah untuk mencapai arah perubahan birokrasi yang
diinginkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Baratmengembangkan suatu strategi
manajemen perubahan sebagai bagian dari langkah-langkah membangun sistem
operasi reformasi birokrasi, yang meliputi unsur pengorganisasian, pelaksanaan
dan penyusunan metode monitoring dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
Untuk merubah organisasi menuju perubahan yang diinginkan, dibutuhkan
5 (lima) hal, antara lain:
1. Kepemimpinan dengan visi yang kuat;
2. Keterampilan (skill) untuk mampu melakukan tuntutan-tuntutan baru;
3. Sumber daya (resource) yang memudahkan perubahan;
4. Insentif yang memadai; dan
5. Rencana tindak (action plan).
Beberapa pengertian yang terkait dengan strategi perubahan sebagai alat
bantu pelaksanaan reformasi birokrasi, antara lain:
a. Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan
menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan bagi
sebuah organisasi untuk bergeser dari kondisi yang sekarang menuju kondisi
yang diinginkan, yaitu menuju kearah kinerja yang lebih baik dan untuk
mengelola individu-individu yang akan terkena dampak dari proses perubahan
tersebut.
b. Agen Perubahan
Agen perubahan (agent of change) adalah individu/kelompok yang terlibat dalam
merencanakan perubahan dan mengimplementasikannya. Dalam sebuah proses
perubahan, para agen perubahan ini berperan sebagai role model atau yang
dapat dijadikan contoh, baik dalam prestasi kerjanya maupun dalam prilakunya.
Agen perubahan terdiri dari pimpinan organisasi (sebuah keharusan) dan
pegawai-pegawai yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Adapun peran agen
perubahan, antara lain:
1. Katalis adalah peran untuk meyakinkan pegawai yang ada di masing-masing
satuan kerja tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang lebih baik.

34
2. Pemberi solusi adalah peran sebagai pemberi alternatif solusi kepada
aparatur yang mengalami kendala dalam proses perubahan;
3. Mediator adalah peran untuk membantu kelancaran proses perubahan,
terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada didalam
maupun di luar Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terkait dalam proses
perubahan;
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menjalankan manajemen
perubahan birokrasi pemerintahan, yaitu:
a. Mendorong keinginan untuk berubah
Orang-orang yang menghargai pentingnya perubahan adalah orang yang
membuka hati dan telinga mereka, dimana mereka tidak hanya mendengar tetapi
juga mendengarkan dan menyaringnya dalam hati dan pikirannya sehingga
perubahan yang dilakukan akan sepenuh hati dengan kesadaran yang sungguh-
sungguh. ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan keinginan
berubah, antara lain:
a. menciptakan sense of urgency dan kepedulian terhadap perubahan;
b. memahami kepentingan dan ketakutan orang akan perubahan serta
menyuarakan keberhasilan perubahan.
b. Mengajak lebih banyak orang
Ada 2 (dua) cara yang efektif untuk mengajak lebih banyak orang terlibat dalam
proses perubahan, yaitu membangun strategi dan melaksanakannya secara
reguler dan efektif dengan memberikan tanggung jawab bagi yang terlibat
sehingga merasa berkontribusi terhadap perubahan yang terjadi.

c. Memelihara momentum
Proses perubahan dalam rangka reformasi birokrasi memerlukan waktu yang
cukup lama, oleh karena itu bukan tidak mungkin antusiaisme dan komitmen
terhadap reformasi birokrasi menyusut atau menurun dan kembali pada cara
kerja serta pola pikir yang lama. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
perlu terus menumbuhkan dan memelihara momentum perubahan. Dua cara
yang biasa digunakan adalah mengembangkan kompetensi dan keterampilan
baru yang diperlukan dalam perubahan.
35
d. Sosialisasi dan Internalisasi Reformasi Birokrasi
Secara khusus sosialisasi dan internalisasi reformasi birokrasi bertujuan:
a. Menjelaskan sistematika reformasi birokrasi;
b. Menjelaskan metodologi pelaksanaan reformasi birokrasi dengan memberikan
variabel indikatif yang dapat digunakan sebagai kriteria untuk mereview
pelaksanaan reformasi birokrasi;
c. Memberikan arahan mengenai bentuk-bentuk media sosialisasi agar proses
sosialisasi memiliki keseragaman pola.
d. Membentuk identitas reformasi birokrasi sebagai kerangka kebijakan integrasi
yang mengkoordinasikan berbagai program reformasi birokrasi berbasis
pemberdayaan berbagai fungsi;
e. Membangun kesadaran dan pemahaman penyelenggara program reformasi
birokrasi tentang perlunya mengkoordinasikan dan mengintegrasian program-
program reformasi birokrasi;
f. Membangun kesadaran dan pemahaman para pemangku kepentingan bahwa
reformasi birokrasi merupakan program bersama yang menghendaki
kepedulian, komitmen dan keterlibatan berbagai pihak.

Sosialisasi dan internalisasi reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan


menggunakan beberapa metode, antara lain:
a. Penyebaran informasi
Metode penyebaran informasi dilakukan dengan menggunakan berbagai
saluran komunikasi, khususnya media massa, media luar ruangan dan bahan
cetakan seperti poster dan booklet. Tujuan penyebaran informasi ini adalah
untuk membangun pemahaman masyarakat dan aparatur tentang prinsip
dasar, kebijakan, strategi dan mekanisme kerja reformasi birokrasi secara
keseluruhan, sehingga seluruh masyarakat dan aparatur memahami
pelaksanaan reformasi birokrasi.
b. Advokasi

36
Advokasi dilakukan dengan tujuan membangun kepedulian dan komitmen
para pemangku kebijakan reformasi birokrasi sehingga akan lebih memahami
pentingnya reformasi birokrasi dan mempunyai komitmen untuk memberikan
dukungan penuh dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

c. Edukasi
Edukasi merupakan proses pembelajaran yang diarahkan pada perubahan
sikap dan perilaku dari penerima informasi. Tujuan edukasi adalah
membangun rasa percaya diri (self comfident) dan kesadaran kerja sama
untuk membangun perubahan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan
Road Map Reformasi Pemerintah Daerah, untuk menjalankan perubahan
manajemen pemerintahan dibutuhkan organisasi reformasi birokrasi yang terdiri
dari 2 (dua) tingkatan, yaitu Tim Pengarah yang dipimpin langsung oleh Bupati dan
Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah dengan
tugas antara lain:
1. Tugas Tim Pelaksana:
a. memberikan arahan dalam penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi serta
menetapkan Road Map;
b. memastikan pelaksanaan Reformasi Birokrasi, sesuai dengan sasaran
Reformasi Birokrasi Nasional, yang dapat memberikan dampak pada
perbaikan birokrasi dan memberikan dampak pada masyarakat; dan
c. memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara
berkala, termasuk pelaksanaan Quick Wins dan memberikan arahan agar
pelaksanaan Reformasi Birokrasi tetap berjalan konsisten, terarah sesuai
dengan Road Map, dan berkelanjutan.

2. Tugas Tim Penyusun


a. merumuskan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat ;
b. merumuskan Quick Wins;

37
c. merancang rencana Manajemen perubahan;
d. bersama dengan Kesatuan Kerja terkait melaksanakan Quick Wins;
e. melaksanakan fokus perubahan sesuai rencana yang tertuang dalam Road
Map;
f. melakukan pemeliharaan terhadap area-area yang sudah maju;
g. melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala, melakukan penyesuaian
yang diperlukan agar target yang dihasilkan selalu dapat menyesuaikan
kebutuhan stakeholders.

2. Prioritas yang harus terus dipelihara


Beberapa prioritas yang harus terus dipelihara sebagai sarana menjaga
momentum pelaksanaan reformasi birokrasi agar tidak terjadi kemunduran, antara
lain:
1. Pengembangan Layanan pengadaan secara elektronik (LPSE);
2. Pelaksanaan anggaran melalui SIMDA;
3. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN);
4. Pengembangan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
5. Pelaksanaan Standar Pelayanan Publik sesuai Peraturan Bupati Aceh Barat;
6. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP) SKPK secara
akuntabel.

3. Prioritas terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan


Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan salah satu prioritas
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Hal tersebut dikarenakan banyaknya keluhan
masyarakat terhadap rendahnya mutu pelayanan pemerintah daerah, baik
pelayanan kesehatan dan RSUD, DPMPTSP, Catatan Sipil dan pelayanan lainnya.
Keluhan masyarakat yang terakomodir dalam proses penilaian Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) di satuan unit-unit pelayanan, antara lain sarana dan prasarana
pelayanan belum memadai, etika petugas pelayanan yang kurang baik.
Proses perubahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik
memerlukan waktu yang cukup lama, oleh karena itu bukan tidak mungkin
antusiaisme dan komitmen terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik

38
menyusut atau menurun dan kembali pada cara kerja serta pola pikir yang lama.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat perlu terus menumbuhkan dan
memelihara momentum perubahan dengan melakukan program Quick Wins.
Quick Wins atau juga sering disebut low hanging fruit adalah suatu inisiatif
yang mudah dan cepat dicapai untuk mengawali suatu program besar dan sulit
yang bermanfaat untuk mendapatkan momentum awal yang positif dan selanjutnya
melakukan hal yang lebih berat.

Program Quick Wins yang akan dijalankan lebih difokuskan pada peningkatan
kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) sehingga dapat
menjadi role model bagi satuan unit-unit pelayanan lainnya dalam meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan pemerintah daerah.

4. Prioritas Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK)

Prioritas pelaksanaan reformasi birokrasi pada Satuan Kerja Perangkat


Kabupaten bila ditinjau dari 8 (delapan) area perubahan birokrasi dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 4
Prioritas SKPK
AREA PERUBAHAN SKPK Pelaksana
1. Perubahan Mindset Seluruh SKPK
Dan Budaya Kinerja
dilingkungan
Organisasi
2. Deregulasi kebijakan Bagian Hukum
3. Penyederhanaan Bagian Organisasi
Organisasi
4. Penyederhanaan Bagian Organisasi
Tatalaksana
5. Penataan Sumber BKPSDM dan seluruh SKPK
Daya Manusia
Aparatur
6. Penguatan Bappeda, BPKD, Bagian Organisasi dan
Akuntabilitas Bagian Pemerintahan

39
7. Penguatan Inspektorat dan Pengawas Teknis SKPK
Pengawasan
8. Peningkatan Kualitas Dinas Kesehatan, RSUD, DPMPTSP,
Pelayanan Publik Disdukcapil dan Kecamatan.

B. Pencapaian Sasaran dari Program Reformasi Birokrasi

Sasaran reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten Aceh Baratdiarahkan pada 2


(dua) sasaran utama dengan tingkat pencapaian sasaran sebagaimana tabel berikut:

40
Tabel 5
Capaian Sasaran Reformasi Birokrasi

SASARAN REFORMASI
PENCAPAIAN SASARAN
BIROKRASI

Birokrasi yang bersih dan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan

Akuntabel Keuangan

Birokrasi yang Kapabel Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publilk dan


Pelayanan Publik yang Reformasi Birokrasi
Prima

C. Rencana Aksi
1. Rencana Pelaksanaan

Dalam rangka pelaksanaan pembenahan tata kelola yang baik (good


governance) dan pemerintahan yang bersih (clean goverment), Inspektorat
Kabupaten Aceh Barat akan melakukan Rencana Aksi Reformasi Birokrasi tahun
2020 sebagai berikut:

41
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT

Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan


Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

1. Perubahan Meningkat nya Manajemen Perubahan


Mindset dan integritas aparatur
Budaya (80% delapan 1. Tim Reformasi Birokrasi
Kinerja di ratus persen
lingkungan aparatur a. Pembentukan tim Terbitnya Keputusan Jumlah Keputusan Bupati
Organisasi integritasnya reformasi birokrasi Bupati tentang Tim yang disusun (1(satu) Bagian

tinggi) Reformasi Birokrasi keputusan Bupati Organisasi
Pemerintah Kabupaten Perubahan)

b. Penguatan Tim Tim Reformasi Jumlah Dokumen Laporan


Reformasi Birokrasi Birokrasi/ kelompok Pelaksanaan Reformasi
kerja Reformasi Birokrasi masing-masing
Bagian
Birokrasi melaksanakan kelompok kerja √
Organisasi
tugas dengan baik

c. Melaksanakan rapat Terlaksananya rapat Jumlah rapat tim kelompok


Tim Reformasi Tim/kelompok Kerja kerja Reformasi Birokrasi
Bagian
Birokrasi/kelompok Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan (12 (dua √
Organisasi
kerja Reformasi secara berkala rutin belas kegiatan/tahun +
Birokrasi secara rutin rekomendasi )

2. Road Map Reformasi Birokrasi

42
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

a. Penyususnan Road Terbitnya Peraturan Jumlah Peraturan Bupati


Map Reformasi Bupati tentang Road yang di susun (1 (satu)
Birokrasi Map Reformasi peraturan Bupati) Bagian

Birokrasi Organisasi

b. Penyususnan Quick Tersusunnya Quick Jumlah Quick Wins


Wins Reformasi Wins Reformasi Reformasi Birokrasi yang Bagian

Birokrasi Birokrasi tersusun (1 (satu) Quick Organisasi
Wins/Tahun)

c. Sosialisasi/Internalis Terlaksananya Jumlah kegiatan


asi Road Map Sosialisasi/Internalisasi sosialisasi/internalisasi Road Bagian

Reformasi Birokrasi Road Map Reformasi MapReformasi Birokrasi (2 Organisasi
Birokrasi (dua) kegiatan pertahun)

Meningkatnya 3. Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi


efektifitas
pelaksanaan a. Pembentukan Tim Terbitnya Keputusan Jumlah Keputusan Bupati
reformasi PMPRB Bupati tentang Tim yang disusun
√ Inspektorat
birokrasi (indeks PMPRB
reformasi (1 (satu) Keputusan Bupati)
Birokrasi minimal
b. Mengkomunikasikan Terlaksananya rapat Jumlah kegiatan rapat yang
80%)
aktifitas PMPRB dan koordinasi Tim dilaksanakan (minimal 1
√ Inspektorat
kepada unit kerja asesor PMPRB (satu) kegiatan rapat/bulan
terkait + notulen hasil rapat)

43
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

c. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan


pelatihan Asesor pembinaan/ pelatihan pembinaan /pelatihan Tim
PMPRB Tim Asesor PMPRB Asesor PMPRB (1 (satu) √ Inspektorat
kegiatan update
data/bulan)

d. Melaksanakankegiat Terlaksananya rapat- Jumlah kegiatan update


an PMPRB rapat untuk data online PMPRB yang
menyampaikan dilaksanakan (minimal 1
√ Inspektorat
progress pengisian (satu) kegiatan update
Update data online data/bulan)
PMPRB tiap Asesor

e. Melaksanakan Tercapainya rencana Jumlah rencana aksi (20


rencana aksi tindak asi tidak lanjut hasil (dua puluh) rencana aksi √ Inspektorat
lanjut hasil PMPRB PMPRB /tahun)

4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja


a. Pembentukan agent Terbitnya Keputusan Jumlah keputusan Bupati
of change (agen Bupati tentang agen yang disusun
Bagian
perubahan) perubahan di √
(1 (satu) Keputusan Bupati) Organisasi
reformasi birokrasi nlingkungan
pemerintah kabupaten

b. Membuat rencana Tersusunnya dokumen Jumlah dokumen rencana


Bagian
kerja pengembangan rencana kerja agen kerja agen perubahan yang √
Organisasi
agen perubahan perubahan disusun (1(satu) dukumeni)

44
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

c. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan


pembinaan / pembinaan pelatihan/ pembinaan/pelatihan
pelatihan/ bimbingan bimbingan teknis/ /bimbingan teknis
Bagian
teknis workshop dll workshop dll bagi agen /workshop dll bagi agen √
Organisasi
bagi nagen perubahan perubahan yang
perubahan dilaksnakan (2 (dua)
kegiatan/tahun)

d. Pengembangan nilai- Terlaksananya Jumlah dokumen konsep


nilai untuk pengembangan nilai- nilai integritas yang disusun
√ BKPSDM
penegakan integritas nilai untuk p-enegakan (1 (satu) dokumen)
integritas

e. Mendorong Pimpinan SKPK % (persen) kepala SKPD


keterlibatan terlibat secara aktif yang terlibat secara aktif
pimpinanan SKPK dan berkelanjutan dan berkelanjutan dalam
Bagian
secara aktif dan dalam pelaksanaan pelaksanaan reformasi √
Organisasi
berkelanjutan dalam reformasi birokrasi birokrasi (75% (tujuh puluh
pelaksanaan lima persen)
reformasi birokrasi

f. Membuat media Terlaksananya rapat- Jumlah kegiatan rapat yang


komunikasi secara rapat unutuk dilaksanakan
reguler untuk menyampaikan Bagian
(minimal 1(satu) kegiatan √
menyampaikan program/kegiatan Organisasi
program/kegiatan reformasi birokrasi rapat/ bulan+ notulen hasil
reformasi birokrasi rapat)
yang sedang dan

45
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

akan dilaksanakan

g. Membuat Leaflet/ Pembuatan/ % (persen) OPD/unit kerja


banner/ x=banner/ pemasangan yang membuat/memasang
spanduk dll terkait leaflet/banner/x-banner Leaflet,Banner, x- Banner
reformasi birokrasi /spanduk terkait spanduk yang berkaitan
antara lain: budaya pelaksanaan reformasi dengan pelaksaan
pemerintahan yang birokrasi pada OPD/unit reformasi birokrasi (budaya Bagian

bersih dan bebas kerja ( budaya pemerintahan yang bersih Organisasi
korupsi, Kolusi dan pemerintahan yang dan bebas korupsi,kolusi
Nepotisme budaya bersih dan bebas dan nepotisme,budaya
melayani dll. korupsi,kolusi dan melayani dll) (95%
nepotisme,budaya (Sembilan puluh lima
melayani dll) persen)

2. Deregulasi Meningkatnya Penataan Produk Hukum Daerah


Kebijakan kualitas produk
hukum daerah 1. Harmonisasi
yang melindungi
dan perpihak a. Melakukan evaluasi Terlaksananya jumlah rapat Tim yang
pada kepentingan secara berkala evaluasi secara dilaksanakan (2 (dua)
publik, harmonis terhadap produk berkala terhadap kegiatan/tahun
dan tidak hukum daerah yang produk hukum daerah rekomendasi/dokumen Bagian

tumpang tindih masih berlaku yang tidak harmonis hasil evaluasi produk Hukum
dengan peraturan /tidak sinkron dengan hukum)
perundang- peraturan perundang-
Undangan lainya undangan lainya

46
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

(95%(sembilan b. Melakukan Terlaksananya Jumlah dokumen hasil


puluh lima identifikasi,analisis identifikasi,analisis dan identifikasi analisis dan
persen) produk dan pemetaan pemetaan terhadap pemetaan terhadap produk
hukum daerah terhadap produk produk hukum daerah hukum daerah (1 (satu)
yang berkualitas) hukum daerah yang yang tidak dokumen /tahun) Bagian

tidak harmonis/singkron Hukum
harmonis/singkron dengan peraturan
dengan peraturan perundang undangan
perundang undangan lainya
lainya

c. Melakukan Terlaksananya Jumlah produk hukum


revisi/penyempurnaan revisi/penyempurnaan daerah yang di revisi/
produk hukum daerah produk hokum daerah penyempurnaan (1(satu)
yang tidak yang tidak produk hukum Bagian

harmonis/singkron harmonis/singkron daerah/tahun) Hukum
dengan peraturan dengan peraturan
perundang undangan perundang undangan
lainya lainya

d. Melakukan Terlaksananya Jumlah produk hukum


deregulasi untuk deregulasi untuk daerah yang di revisi/
memangkas produk memangkas produk penyempurnaan (1(satu) Bagian
hukum daerah yang hukum daerah yang produk hukum √
Hukum
dipandang dipandang daerah/tahun)
menghambat menghambat
pelayanan bagi pelayanan bagi

47
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

masyarat masyarat

2. Sistem Pengendalian Dalam Penyusunan Produk Hukum Daerah

a. Membuat sistem Terlaksananya Jumlah standard Operating


pengendalian/standa pembuatan sistem procedure (SOP)
rd operating pengendalian standard penyusunan produk hokum Bagian

procedure operating procedure daerah (1 (satu) standard Hukum
penyusunan produk (SOP) penyusunan Operating procedure (SOP)
hukum daerah produk hukum daerah

b. Melakukan evaluasi Terlaksananya Jumlah dokumen hasil


atas pelaksanaan evaluasi atas evaluasi terhadap standard
sistem pengendalian/ pelaksanaan sistem operating procedure (SOP)
standard operating pengendalian/standard penyususnan produk Bagian

procedure operating procedure hokum daerah (1 (satu) Hukum
penyusunan produk penyusunan produk dokumen/tahun)
hukum daerah hokum daerah secara
secara berkala berkala

3. Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi Peraturan Perundang-Undangan

a. Penyusunan produk Terlaksanya rapat tim Jumlah rapat tim


hukum daerah yang penyusunan produk penyusunan produk hukum Bagian

berkualitas hukum daerah daerah (4 (empat) Hukum
kali/tahun)

b. Sosialisasi produk Terlaksananya Jumlah kegiatan sosialisasi √


Bagian

48
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

hukum daerah dan sosialisasi produk produk hukum daerah dan Hukum
peraturan hukum daerah dan peraturan perundang
perundang- peraturan perundang undangan lainya
undangan lainya undangan lainya
berbasis teknologi (4 (empat) kegiatan/ tahun)
informasi

c. Publikasi produk Terlaksananya % (persen) Produk hukum


hukum daerah dan Publikasi produk daerah dan peraturan
peraturan perundang hukum daerah dan perundang undangan
Bagian
undangan lainnya peraturan perundang lainya yang dapat √
Hukum
undangan lainnya dipublikasikan (85%
(delapan puluh lima
persen)

d. Pembinaan keluarga Terlaksananya Jumlah kelompok keluarga


Bagian
sadar hukum pembinaan keluarga sadar hukum yang dibina √
Hukum
sadar hukum (10 (sepuluh) kelompok)

3. Penyederhana Meningkatnya Penguatan Kelembagaan


an Organisasi ketepatan fungsi
dan ukuran 1. Evaluasi Organisasi/Kelembagaan
perangkat daerah
(100% perangkat Melaksanakan Melaksanakan Jumlah OPD yang di
daerah tepat evaluasi organisasi/ evaluasi kelembagaan evaluasi struktur Bagian
kelembagaan untuk untuk mengetahui kelembagaan dan tugas √
fungsi tepat Organisasi
ukuran) mengetahui: kesesuaian struktur fungsinya
organisasi dan

49
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

1).Kesesuaian struktur ketepatan tugas (20 (dua puluh) OPD)


organisasi dan fungsi, mengukur
ketepatan tugas jenjang organisasi,
fungsi; kemungkinan duplikasi
fungsi dengan OPD
2). Mengukur jenjang lainnya.
organisasi;

3). Kemungkinan
duplikasi fungsi;

4).Tumpang tindih
fungsi dengan OPD
lainya

2. Penataan organisasi kelembagaan

Menindaklanjuti hasil Melaksanakan Jumlah peraturan Bupati


evaluasi dengan perubahan struktur tentang kedudukan, susunan
mengajukan organisasi OPD yang organisasi, tugas dan fungsi
Bagian
perubahan tugas fungsinya masih serta tata kerja OPD yang √
Organisasi
organisasi/ tumpang tindih atau mengalami perubahan (10
kelembagaan belum efisien dan (sepuluh) peraturan Bupati)
efektif

Melaksanakan Jumlah Peraturan Daerah


Bagian
perubahan kelembagaan organisasi √
Organisasi
kelembagaan perangkat daerah yang
penghapusan/ merger mengalami perubahan (1
50
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

OPD yang tidak optimal (satu) Peraturan daerah)


dalam mendukung
sasaran pembangunan
dalam rangka
pelaksanaan organisasi
berbasis kinerja
(Performance Based
Organization)

4. Penyederhan Meningkatnya 1. Proses Bisnis dan Prosedur Operasional Tetap/Standard Operating Procedure (SOP) Bagian Utama.
aan penyerapan
Tatalaksana sistem, proses dan a. Mendorong semua Semua OPD/ unit kerja Jumlah OPD / unit kerja
prosedur kerja OPD untuk kerja khususnya unit yang memiliki standard
yang jelas efektif, khususnya unit pelayanan memiliki operating procedure (SOP)
efisien, cepat, pelayanan memiliki standard operating (58 (Lima puluh delapan) Bagian

terukur, sederhana standard operating procedure (SOP) OPD Organisasi
tarnsparan dan procedure (SOP)
berbasis e- sesuai dngan tugas
government dan fungsinya
(presentase OPD
unit kerja yang b. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan bimbingan
memiliki standard bimbingan teknis bimbingan teknis teknis penyusunan
Bagian
operasional penyusunan Standard penyusunan Standard Standard Operating √
Organisasi
procedure (70%) Operating Procedure Operating Procedure Procedure (SOP) bagi
(SOP) bagi SKPD (SOP) bagi SKPD SKPD

c. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan Evaluasi √ Bagian


Evaluasi terhadap evaluasi terhadap terhadap pelaksanaan

51
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

pelaksanaan proses pelaksanaan proses proses bisnis dan Standard Organisasi


bisnis dan Standard bisnis dan Standard Operating Procedure (SOP)
Operating Procedure Operating Procedure OPD (1 (satu) kegiatan)
(SOP) pada OPD (SOP) pada OPD

2. E - Goverment
a. Menyusun rencana Tersusunnya rencana Jumlah dokumen rencana
pengembangan pengembangan pengembangan

e-government e-government e- government yang √ Bappeda


dilingkup pemerintah dilingkup pemerintah disusun (1 (satu) Dokumen)
Kabupaten Aceh Kabupaten Aceh Barat
Barat (SINCAN)

b. Melaksanakan Mengembangkan dan Aplikasi e-SAKIP yang


pengembangan mengintegrasikan terintegrasi
Aplikasi e-planing/
e-government √ Bappeda
SINCAN ke aplikasi e-
SAKIP Kabupaten
Aceh Barat

c. Pengembangan Terlaksananya Jumlah sistem


sistem perencanaan pengembangan/ perencanaan terintegrasi
penganggaran dan penyempurnaan sistem √ Bappeda
manajemen kinerja perencanaan (1 (satu) sistem)
terintegrasi terintegrasi

52
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

Terlaksananya Jumlah aplikasi sistem


pengembangan sistem penganggaran terintegrasi
penganggaran yang di kembangkan/di
√ BPKD
terintegrasi sempurnakan sesuai
kebutuhan (1 (satu)
aplikasi)

d. Mengembangkan e- Terlaksananya Jumlah aplikasi sistem


Kinerja yang lebih pengembangan penganggaran terintegrasi Bagian
baik penerapan e-Kinerja yang dikembangkan/ Organisasi

untuk membangun disempurnakan sesuai dan Dinas
budaya kinerja birokrasi kebutuhan (1 (satu) Kominfo
yang lebih baik aplikasi)

e. Mengembangkan Terlaksananya Jumlah aplikasi sistem


sistem data base pengembangan/penye informasi manajemen
Kepegawaian mpurnaan sistem kepegawaian daerah yang √ BKPSDM
database di kembangkan sesuai
kepegawaian kebutuhan (3 (tiga) aplikasi

f. Mengoptimalkan Terlaksananya Terkelolanya pengaduan


penggunaan/ pengelolaan sistem secara cepat dengan
pemanfaatan sistem pelayanan informasi aplikasi LAPOR SP4N
√ Diskominfo
pelayanan informasi dan pelayanan
dan pengaduan serta pengaduan
meningkatkan masyarakat
kualitas pelayanan

53
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

kepada masyarakat

g. Mengembangkan Terlaksananya Jumlah aplikasi


sistem pelayanan pelayanan secara pembayaran pajak online
kepada masyarakat online kepada yang digunakan dan
dalam tingkatan masyarakat disempurnakan
√ DPMPTSP
transaksional
(perizinan (2 (dua) aplikasi)
online,pembayaran
online)

h. Mengembangkan Terlaksananya Jumlah Aplikasi sistem


sistem perencanaan pengembangan/penye perencanaan dan
dan penganggaran mpurnaan sistem penganggaran yang
Dana Desa dan penganggaran Dana dikembangkan/
meningkatnya Desa (aplikasi Peut disempurnakan sesuai
√ DPMG
kualitas dokumen Sagau Timang) kebutuhan (1 (satu)
Perencanaan dan aplikasi)
Keuangan desa

54
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

i. Pengembangan Tersedianya aplikasi Jumlah Kecamatan dan


sistem perencanaan peut sagau timang Gampong yang terintegrasi
anggaran dana desa yang terintagrasi dengan Aplikasi peut sagau
secara terpadu dan Timang (12 (dua belas) √ DPMG
terintegrasi kecamatan dan 322 (tiga
ratus dua puluh dua)
Gampong)

3. Keterbukaan informasi publik


a. Membentuk tim yang Terbentuknya tim yang Keputusan Bupati tentang
menangani menangani tim yang menangani
keterbukaan keterbukaan informasi keterbukaan informasi
informasi publik publik publik √ Diskominfo
(1 (satu) Keputusan Bupati)

b. Membuat peraturan Terbitnya Peraturan Peraturan Bupati tentang


Bupati tentang Bupati tentang keterbukaan informasi
keterbukaan keterbukaan informasi publik √ Diskominfo
informasi publik publik
(1 (satu) peraturan Bupati)

c. Membuat Mekanisme / Standard Jumlah mekanisme/standar


√ Diskominfo
mekanisme/ Operating Procedure Operating Procedure (SOP)
Standard Operating (SOP) pelayanan pelayanan informasi publik
55
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

Procedure(SOP) informasi publik telah yang ditetapkan (1 (satu)


pelayanan informasi di tetapkan Standard operating
publik procedure (SOP)

d. Melaksanakan Terlaksananya Informasi publik diupload/di


kebijakan kebijakan keterbukaan informasikan melalui
√ Diskominfo
keterbukaan informasi publik website
informasi publik

e. Mengembangkan Melaksanakan Dartar informasi publik yang


kebijakan pengembangan di kembangkan (2 (dua)
√ Diskominfo
keterbukaan kebijakan keterbukaan informasi publik/tahun)
informasi publik informasi public

f. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah dokumen hasil


monitoring dan monitoring dan monitoring dan evaluasi
evaluasi kebijakan evaluasi kebijakan kebijakan keterbukaan √ Diskominfo
keterbukaan keterbukaan informasi informasi publik
informasi publik public
(1 (satu) dokumen/tahun)

4. Penerapan Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

56
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

a. Menyusun struktur Terbentuknya Jumlah paket kegiatan


kelompok kerja bagian kelompok kerja unit yang dilelang Bagian
pengadaan barang pengadaan barang Pengadaan

dan jasa sesuai dan jasa Barang dan
peraturan Perundang- Jasa
Undangan

c. Menyusun Tersusunnya dokumen Menyusun mekanisme


mekanisme Standard standard operating Standard operating
operating procedure procedure (SOP) procedure (SOP) Bagian
(SOP) pelaksanaan pelaksanaan lelang pelaksanaan pengadaan Pengadaan
pengadaan barang barang dan jasa √
(1 (satu) tahun Barang dan
dan jasa pemerintah pemerintah
dokumen standard Jasa
operating procedure
(SOP)

d. Melaksanakan Terlaksananya proces Jumlah paket berkontrak


proces pengadaan pengadaan barang Bagian
barang dan jasa dan jasa berkontrak Pengadaan
secara efektif guna √
Barang dan
tranparansi publik
Jasa

e. Pelaksanaan Terlaksananya Jumlah fasilitas proses


Bagian
monitoring, evaluasi fasilitasi pelaksanaan pengadaan barang dan √
Pengadaan
dan fasilitasi pengadaan barang jasa pemerintah
Barang dan
pelaksanaan
57
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

pengadaan barang dan jasa pemerintah Jasa


dan jasa pemerintah

5. Penataan Meningkatnya Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia


Sumber profesionalisme
Daya sumberdaya 1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai Kebutuhan Organisasi
Manusia manusia aparatur
Aparatur (persentase indeks a. Penyempurnaan Tersusunnya analisis Jumlah jabatan yang
profesionalitas hasil analisis jabatan beban kerja analisis jabatan dan
aparatur) dan analisis beban penyempurnaan analisis beban kerjanya
kerja /analisis beban kerja disempurnakan/analisis Bagian

jabatan baru jabatan dan analisis beban Organisasi
kerja baru

b. Melakukan Terlaksananya Jumlah dokumen


penghitungan perhitungan pegawai kebutuhan pegawai masing
kebutuhan pegawai pada OPD – masing OPD (47 (empat √ BKPSDM
seluruh OPD/unit puluh tujuh) dokumen)
kerja

c. Menyusun rencana Tersusunnya rencana Jumlah dokumen rencana


resditribusi pegawai redistribusi pegawai restribusi pegawai (1 (satu) √ BKPSDM
dokumen)

58
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

d. Menyusun proyeksi Tersusunnya proyeksi Jumlah dokumen proyeksi


kebutuhan pegawai kebutuhan pegawai kebutuhan pegawai selama
√ BKPSDM
selama 5 (lima) selama 5 tahun 5 (lima) trahun 1 (satu)
tahun) dokumen)

Proses Penerimaan Pegawai dilaksanakan secara Transparan, Objektif Akuntabel dan Bebas Korupsi,
2.
Kolusi dan Nepotisme
a. Pengumuman Pengumuman Jumlah pelaksaan
penerimaan pegawai penerimaan pegawai pengumuman penerimaan
di umumkan secara melalui website resmi pegawai (1 (satu) kali √ BKPSDM
luas kepada pelaksanaan)
masyarakat

b. Penerimaan pegawai Terlaksananya Jumlah pelaksanaan


dilaksanakan secara penerimaan pegawai penerimaan pegawai
transparan,obyektif,a menggunakan menggunakan computer
√ BKPSDM
dil akuntabel dan Computer Asistent asistent tes (1 (satu) kali
bebas korupsi,kolusi Test (CAT) pelaksanaan)
dan nepotisme

c. Penguman hasil Pengumuman hasil Jumlah pelaksanaan


seleksi seleksi penerimaan pengumuman hasil seleksi
√ BKPSDM
diinformasikan pegawai melalui penerimaan pegawai
secara terbuka website resmi melalui website resmi

59
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

(1 (satu) kali pelaksaan)

3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

a. Menyusun standar Tersusunnya standar Tersusunnya standar


kompetensi jabatan kompetensi jabatan kompetensi jabatan (1 √ BKPSDM
(satu) dokumen)

b. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah pelaksanaan


assesment pegawai assesment pegawai assesment pegawai ( 1 √ BKPSDM
(satu) kali/ tahun)

c. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah dokumen hasil


identifikasi identifikasi kebutuhan identifikasi kebutuhan
kebutuhan pengembangan pengembangan kompetensi √ BKPSDM
pengembangan kompetensi (1 (satu) dokumen)
kompetensi

d. Menyusun rencana Tersusunnya rencana Jumlah dokumen rencana


pengembangan pengembangan pengembangan kompetensi
kompetensi pegawai kompetensi pegawai pegawai (1 (satu) dokumen) √ BKPSDM

e. melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan


pengembangan pengembangan pengembangan kompetensi √ BKPSDM
kompetensi pegawai kompetensi pegawai pegawai (1 (satu) kali/tahun)

60
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

f. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan monitoring


monitoring dan monitoring dan dan evaluasi terhadap
evaluasi terhadap evaluasi terhadap pengembangan pegawai
pengembangan pengembangan berbasis kompetensi √ BKPSDM
pegawai berbasis pegawai berbasis secara berkala (1 (satu)
kompetensi secara kompetensi secara kali/tahun)
berkala berkala

4. Promosi Jabatan dilakukan secara terbuka


a. Menyususn Tersusunnya Jumlah keputusan Tim
kebujakan promosi kebijakan promosi promosi jabatan secara
√ BKPSDM
jabatan secara jabatan secara terbuka terbuka (1 (satu) keputusan
terbuka

b. Menyususn rencana Tersusunnya rencana Jumlah dokumen


penerapan kebijakan penerapan kebijakan perencanaan penerapan
promosi jabatan promosi jabatan kebijakan promosi jabatan √ BKPSDM
secara terbuka secara terbuka secara terbuka (1 (satu)
dokumen)

c. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah pelaksanaan


promosi jabatan promosi jabatan promosi jabatan secara
√ BKPSDM
secara terbuka untuk secara terbuka untuk terbuka untuk pimpinan
pimpinan tinggi pimpinan tinggi tinggi (1 (satu) kali/tahun)

d. Mengumumkan Terlaksananya Jumlah pelaksanaan √ BKPSDM


setiap tahapan pengumuman setiap pengumuman setiap

61
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

seleksi secara tahapan seleksi secara tahapan seleksi secara


terbuka melalui terbuka melalui terbuka melalui website
website website resmi resmi (1 (satu) Kegiatan/
Tahun)
(1 (satu) Tahun)

5. Penetapan Kinerja Individu

a. Menyusun Indikator Semua OPD % (persen) OPD yang telah


Kinerja Individu menetapkan Indikator menetapkan Indikator
Bagian
Kinerja Individu secara Kinerja Individu melalui √
Organisasi
formal Keputusan Kepala OPD
(100% (seratus persen))

b. Penerapan Semua OPD % (persen) OPD yang telah


Penetapan Indikator menerapkan hasil menerapkan menetapkan
Kinerja Individu Penetapan Indikator Indikator Kinerja Individu Bagian

Kinerja Individu dalam pelaksanaan tugas Organisasi
dan fungsi (100% (seratus
persen))

c. Melaksanakan Semua OPD % (persen) OPD yang


pengukuran/ penilaian melaksanakan melaksanakan
Bagian
Kinerja Individu pengukuran/ penilaian pengukuran/penilaian
Organisasi
Bulanan/ Tribulanan Kinerja Individu Kinerja Individu Bulanan/ √
dan
Bulanan/ Tribulanan Tribulanan dengan baik
BPKSDM
(75% (tujuh puluh lima
persen))

62
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

d. Menyusun laporan Semua PNS membuat % (persen) PNS uang


atas pencapaian Laporan Kinerja menyusun Perjanjian Kinerja
Bagian
Kinerja Individu oleh Individu membuat Laporan Kinerja √
Organisasi
masing-masing Individu (75% (tujuh puluh
Pegawai lima persen))

e. Melaksanakan Semua Kinerja % (persen) Kinerja Individu


Bagian
Monitoring dan Individu PNS dapat PNS yang Perjanjian
Organisasi
Evaluasi atas dimonitoring Kinerjanya diukur/dinilai √
dan
pencapaian Kinerja dapat monitoring 100%
BKPSDM
Individu (seratus persen))

6. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai

a. Menyusun kebijakan Tersusunnya Peraturan bupati kode etik


di siplin/kode etik/kode kebijakan disiplin/kode pegawai (1 (satu) peraturan

perilaku pegawai etik kode perilaku Bupati)
pegawai

b. Menerapkan aturan Terlaksananya Jumlah pelaksanaan


disiplin/kode penerapan aturan kegiatan monitoring dan
etik/kode perilaku disiplin/kode etik kode evaluasi pelaksanaan
√ BKPSDM
pegawai sesuai perilaku pegawai aturan disiplin/kode
peraturan perundang etik/kode perilaku pegawai
undangan (2 (dua) kegiatan/tahun)

c. Melakukan Terlaksananya Jumlah pelaksanaan √ BKPSDM


monitoring dan kegiatan monitoring kegiatan monitoring dan

63
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

evaluasi dan evaluasi evaluasi pelaksaaan aturan


pelaksanaan aturan pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode
disiplin/kode disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai (2 (dua)
etik/kode perilaku perilaku pegawai kegiatan/tahun

d. Memberikan sanksi Terlaksananya kegiatan Jumlah pelaksaaan


dan imbalan reward pemberian sanksi dan kegiatan pemberian sanksi
atas pelasanaan imbalan (reward) atas dan imbalan (reward) atas
aturan disiplin/kode pelaksanaan aturan pelaksanaan aturan di
√ BKPSDM
etik/kode perilaku disiplin/kode etik/kode siplin/kode etik/kode
pegawai perilaku pegawai perilaku pegawai

7. Pelaksanaan Evaluasi Jabatan

a. Melaksanakan Terlaksananya kegiatan Jumlah dokumen hasil


Evaluasi Jabatan Evaluasi Jabatan untuk kegiatan Evaluasi Jabatan
untuk menetapkan menetapkan grade/ (1(satu) dokumen)
Bagian
grade/kelas jabatan kelas √
Organisasi
jabatan(perubahan)

b. Menetapkan Penetapan grade/kelas Peraturan Bupati tentang Bagian



grade/kelas jabatan jabatan berdasarkan penetapan grade/kelas Organisasi
jabatan (1 (satu) Peraturan
64
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

hasil kajian Bupati)

8. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian


a. Mengembangkan Terlaksananya Jumlah kegiatan
Sistem Informasi pengembangan Pengembangan Sistem
Manajemen Sistem Informasi Informasi Manajemen
Kepegawaian sesuai Manajemen Kepegawaian bagi PNS di
kebutuhan Kepegawaian sesuai Lingkup Pemerintah √ BKPSDM
kebutuhan Kabupaten (1 (satu)
kegiatan/tahun)

Penguatan Meningkatnya Penguatan Akuntabilitas


penerapan sistem
6. Akuntabilitas akuntabilitas 1. Keterlibatan Pimpinan
kinerja (nilai
a. Mendorong Pimpinan OPD terlibat % (persen) pimpinan OPD
Akuntabilitas
keterlibatan pimpinan dalam penyususnan yang terlibat dalam
kinerja instansi
OPD dalam rencana strategis penyusunan rtencan √ Bappeda
Pemerintah A)
penyusunan rencana strategis (100% (seratus
strategis persen) )

b. Mendorong Pimpinan OPD terlibat % (persen) pimpinan OPD Bagian



keterlibatan pimpinan (baik langsung yang terlibat (baik langsung Organisasi
OPD dalam maupun tidak maupun tidak langsung)

65
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

penyusunan langsung) dalam dalam penyusunan


penetapan kinerja penyusunan penetapan kinerja
penetapan kinerja (90%(Sembilan puluh
persen)

c. Mendorong setiap Pimpinan OPD % (persen) pimpinan OPD


pimpinan OPD melaksanakan yang melaksanakan
melaksanakan pemantauan/penilaian pemantauan/penilaian
pemantauan/penilaian /pengukuran terhadap pengukuran terhadap
pengukuran kinerja bawahan kinerja bawahan (100% Bagian

pencapaian kinerja (seratus persen) Organisasi
bawahan secara
berkala

2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

a. Meningkatkan Adanya bimbingan Jumlah kegiatan bimbingan


kapasitas teknis sistem teknis sisitem akuntabilitas
sumberdaya akuntabilitas kinerja kinerja instansi pemerintah
manusia yang instansi pemerintah yang dilaksanakan (minimal
Bagian
menangani kepada pejabat/staf 2 (dua) kegiatan/tahun) √
Organisasi
akuntabilitas kinerja yang membidangi
sistem akuntabilitas
kinerja instansi
pemerintah

66
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

b. Menyusun pedoman Tersusunnya pedoman Jumlah Peraturan Bupati


akuntabilitas kinerja akuntabilitas kinerja tentang pedoman
Bagian
akuntabilitas kinerja yang di √
Organisasi
susun (1 (satu) peraturan
Bupati)

c. Mengembangkan Semua OPD % (persen) OPD yang


penyusunan indikator mengimput indikator mengimput indikator kinerja Bagian

kinerja individu kinerja individu dalam individu dalam aplikasi Organisasi
berbasis elektronik aplikasi (60%) (enam puluh persen)

d. Membangun dan Pengembangan Juml;ah aplikasi SIM-K


mengembangkan Aplikasi SIM-K yang dikembangkan (1
perjanjian (satu) aplikasi) Bagian

kinerja/pengukuran Organisasi
kinerja berbasis
elektronik

e. Mengembangkan Semua PNS yang % (persen) PNS yang


penyusunan laporan menyusun perjanjian menyusun perjanjian Bagian
kinerja per individu kinerja membuat kinenrja membuat laporan √
Organisasi
tribulan/semesteran laporan kinerja kinerja (75% (tujuh puluh
sesuai perjanjian
67
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

kinerja yang di lima persen) )


tetapkan

f. Mengembangkan Adanya aplikasi pohon Jumlah aplikasi pohon


penyusunan kinerja kinerja yang di buat
cascading indikator /dikembangkan (1 (satu) Bagian

kinerja (pohon aplikasi Organisasi
kinerja) berbasis
elektronik)

7. Penguatan Meningkatnya Penguatan Pengawasan


Pengawasan penyelenggaraan
pemerintah yang 1. Gratifikasi
bersih dan bebas
dari korupsi,kolusi a. Menyusun kebijakan Terbitnya Keputusan Jumlah Keputusan Bupati
dan nepotisme Gratifikasi Bupati tentang Informasi yang disusun
(wajar tampa Penyusunan Kebijakan √ Inspektorat
pengecualian) Gratifikasi di Lingkup (1 (satu) Keputusan Bupati)
Pemerintah Kabupaten

b. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan kampanye


kampanye publik kampanye publik publik terkait kebijakan
(publik campaing) terkait kebijakan gratifikasi (1 (satu) kegiatan) √ Inspektorat
terkait kebijakan gratifikasi
gratifikasi

c. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kebijakan gratifikasi


√ Inspektorat
kebijakan gratifikasi komunikasi (1 (satu) kegiatan/tahun)

68
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

keterlibatan pimpinan
OPD dan staf unt
melakukan kebijakan
gratifikasi

d. Melaksanakan Tersusunnya hasil Jumlah kegiatan evaluasi


evaluasi atas evaluasi tas pelaksanaan gratifikasi (2
√ Inspektorat
pelaksanaan pelaksanaan gratifikasi (dua) kegiatan/tahun)
gratifikasi

e. Menindaklanjuti hasil Terlaksananya tindak Jumlah tindak lanjut hasil


evaluasi gratifikasi lanjut evaluasi evaluasi gratifikasi (2 (dua)
gratifikasi kegiatan /tahun) √ Inspektorat

2. Penerapan sistem pengendalian intern pemerintah

a. Menetapkan Ditetapkan keputusan Jumlah keputusan Bupati


kebijakan penerapan Bupati te4ntang sistem tentang sisitem
sistem pengendalian pengendalain interen pengendalian interen
pemerintah pemerintah pemerintah(1 (satu) √ Inspektorat
keputusan Bupati)

b. Membangun Terlaksana kerjasama Jumlah aktivitas (12 (dua


√ Inspektorat
lingkungan pimpinan dan staf untuk belas) kegiatan/tahun)
membangun lingkungan
69
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

pengendalian pengendalian

c. Melakukan Tersusunnya Jumlah identifikasi resiko


penilaian/identifikasi identifikasi review atas organisasi (1 (satu) √ Inspektorat
resiko atas organisasi kegiatan identifikasi risiko)

d. Melakukan kegiatan Terlaksana kegiatan Jumlah kegiatan


pengendalian/identifi pengendalian untuk pengendalian untuk
kasi resiko yang meminimalisir resiko meminimalisir resiko yang √ Inspektorat
telah diidentifikasi yang telah telah diidentifikasi (1 (satu)
diidentifikasi kegiatan/tahun)

e. Mengimformasikan Terlaksana koordinasi Jumlah kegiatan


dan mengkomunkan kepada seluruh pihak koordinasi kepada seluruh
sistem pengendalian terkait tentang sistem pihak terkait tentang sistem
√ Inspektorat
intern pemerintah pengendalian intern pengendalian intern
kepada seluruh pihak pemerintah pemerintah (47 (empat
terkait puluh tujuh kegiatan/tahun)

f. Melakukan Terlaksananya Jumlah pemantauan


pemantauan pemantauan pengendalian intern (47
√ Inspektorat
pengendalian intern pengendalian intern (empat puluh tujuh
kegiatan/tahun)

3. Pengaduan Masyarakat

a. Menetapkan Tersusunnya Standard Jumlah Standard Operating


√ Inspektorat
kebijakan pengaduan Opereting Procedure Procedure (SOP)
(SOP) pengaduan pengaduan masyarakat (1
70
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

masyarakat masyarakat (satu) dokumen /tahun)

b. Mengimplemasikan Terbitnya laporan hasil Jumlah laporan hasil


penanganan pemeriksaan pemeriksaan pengaduan
√ Inspektorat
pengaduan pengaduan masyarakat
masyarakat masyarakat

c. Menindak lanjuti Terlaksananya Jumlah rekomendasi


hasil penanganan rekomendasil laporan laporan hasil pemeriksaan
√ Inspektorat
pengaduan hasil pemeriksaan pengaduan masyarakat
masyarakat pengaduan masyarakat

d. Melakukan evaluasi Terlaksananya Jumlah rekomendasi


atas penanganan evaluasi penanganan evaluasi laporan hasil
√ Inspektorat
atas pengaduan atas pengaduan pemeriksaan
masyarakat masyarakat

e. Menindak lanjuti Terlaksananya tindak Jumlah laporan hasil


hasil evaluasi lanjut pengaduan pemeriksaan tindak lanjut
penanganan masyarakat √ Inspektorat
pengaduan
masyarakat

4. Whistle Blowing Sistem

a. Menetapkan Tersusunnya Jumlah keputusan Bupati


kebijakan tentang Keputusan Bupati tentang Whistle blowing √ Inspektorat
whistle tentang whistle sistem

71
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

blowingSistem blowing sistem

b. Mensosialisasikan Terlaksananya Jumlah sosialisasi whistle


whistle sosialisasi blowing sistem √ Inspektorat
blowingsistem

c. Mengimplementasika Terbentuknya Jumlah kegiatan untuk


n whistle pengendalian pengen dalian gratifikasi
blowingsistem gratifikasi di OPD ditiap OPD (1 (satu) √ Inspektorat
kegiatan unit pengendalian
gratifikasi/tahun)

d. Melakukan evaluasi Terlaksananya Jumlah kegiatan evaluasi


atas pelaksanaan evaluasi atas atas pelaksanaan whistle
√ Inspektorat
whistle blowing pelaksanaan whistle blowing sistem(1 (satu)
sistem blowing sistem kegiatan /tribulanan)

e. Menindaklanjuti hasil Terlaksananya tindak Jumlah tindak lanjut hasil


evaluasi atas lanjut hasil evaluasi evaluasi atas pelaksanaan
√ Inspektorat
pelaksanaan whistle atas pelaksaan whistle whistle blowing sistem (4
blowingsistem blowing sistem (empat) kegiatan /tahun)

5. Penanganan Benturan Kepentingan


a. Menetapkan Membuat peraturan Jumlah peraturan Bupati
kebijakan Bupati yang mengatur yang mengatur tentang
√ Inspektorat
penanganan tentang benturan benturan kepentingan (1
benturankepentingan kepentingan (satu) Peraturan Bupati)

72
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

b. Mensosialisasikan Terlaksananya Jumlah kegiatan sosialisasi


kebijakan sosialisasi peraturan peraturan Bupati mengenai
penanganan Bupati mengenai penanganan benturan √ Inspektorat
benturan penanganan benturan kepentingan (1 (satu)
kepentingan kepentingan kali/tahun)

c. Mengimplementasika Terimplementasikanny Jumlah dokumen


n penanganan a penanganan penanganan benturan
√ Inspektorat
benturan benturan kepentingan kepentingan yang disusun
kepentingan (1 (satu) dokumen/tahun)

d. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah dokumen hasil


evaluasi evaluasi pelaksanaan evaluasi benturan
pelaksanaan penanganan benturan kepentingan (1 (satu)
√ Inspektorat
penanganan kepentingan dokumen/tahun)
benturan
kepentingan

e. Menindak lanjuti Hasil evaluasi Jumlah kegiatan


hasil evaluasi penanganan benturan penanganan benturan
penanganan kepentingan dapat kepentingan yang dapat √ Inspektorat
benturan ditindak lanjuti ditindak lanjuti (1 (satu)
kepentingan kegiatan/tahun)

6. Pembangunan Zona Integritas

a. Melakukan Terlaksananya Pencanangan zona √ Inspektorat


pencanangan zona kegiatan pencanangan integritas (1 (satu)

73
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

integritas zona integritas kergiatan/tahun)

b. Menetapkan OPD Tersusunnya Jumlah keputusan Bupati


yang akan di keputusan Bupati (1 (satu) keputusan Bupati)
kembangkan menjadi tentang OPD yang
√ Inspektorat
zona integritas menjadi Project zona
dengan keputusan integritas
Bupati

c. Melakukan Terlaksananya Jumlah kegiatan


pembangunan zona pembangunan zona pembangunan zona
integritas integritas di OPD integritas (1 (satu) kegiatan
√ Inspektorat
/tahun

d. Melakukan evaluasi Terlaksananya Jumlah kegiatan evaluasi


atas zona integritas evaluasi atas zona atas zona integritas yang
√ Inspektorat
yang telah di integritas yang telah di telah di tetapkan (1 (satu)
tetapkan tetapkan kegiatan/tahun)

e. Mengusulkan OPD Terlaksananya Jumlah OPD yang di


yang memenuhi pengusulan OPD yang usulkan menjadi wilayah
sebagai zona memenuhi sebagai bebas dari korupsi/wilayah
integritas menuju zona integritas menuju birokrasi bersih dan √ Inspektorat
wilayah bebas dari wilayah bebas dari melayani
korupsi/wilayah korupsi/wilayah
birokrasi bersih dan birokrasi bersih dan
melayani kepada melayani kepada
74
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

KememPAN -RB KememPAN -RB

7. APIP

a. Mengoptimalkan Terlaksananya Jumlah kegiatan bimbingan


APIP bimbingan teknis teknis untuk APIP
kegiatan
pengembangan √ Inspektorat
kapasitas Sumber
Daya Manusia untuk
APIP

b. Menindaklanjuti APIP Terlaksananya tindak Jumlah tindak lanjut hasil


lanjut rekomendasi rekomendasi APIP √ Inspektorat
APIP

c. Menyiapkan sumber Adanya bimbingan Jumlah kegiatan Bimbingan


daya manusia APIP teknis peningkatan teknis (2 (dua) kegiatan
√ Inspektorat
baik secara kuantitas kapabilitas APIP dalam/tahun)
maupun kualitas

d. Memberikan Adanya dukungan Jumlah anggaran kegiatan


dukungan anggaran anggaran atas APIP
√ Inspektorat
atas pelaksaan pelaksanaan kegiatan
kegiatan APIP APIP

e. Melaksanakan fungsi Terlaksananya Jumlah kegiatan √ Inspektorat


pengawasan internal pengawasan internal pengawasan internal

75
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

berbasis resiko berbasis resiko berbasis resiko

8. Peningkatan Meningkatnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


kualitas
Pelayanan pelayanan publik 1. Standar Pelayanan
Publik sesuai kebutuhan
dan harapan a. Menetapkan Tersusunnya Peraturan Bupati tentang
masyarakat kebijakan standard kebijakan standard standard pelayanan Bagian

(indeks pelayanan pelayanan (perubahan 1 (satu) Organisasi
kepuasana (Perubahan) Peraturan Bupati)
masyarakat
minimal 80%) b. Memaklumatkan Semua OPD % (persen) OPD yang
standard pelayanan memaklumatkan membuat/memasang
Bagian
masing-masing OPD standard pelayanan maklumat standart √
Organisasi
pelayanan ( 100% (seratus
persen))

c. Mendorong OPD Semua OPD % OPD/ unit kerja pelayanan


membuat standard pelayanan mempunyai yang membuat standard
Operating Procedure standard Operating Operating Procedure (SOP) Bagian

(SOP) pada Procedure (SOP) pelayanan (1 (satu) Organisasi
pelaksanan standar pelayanan dokumen)
pelayanan

d. Melakukan Terlaksananya Jumlah dokumen hasil Bagian


identifikasi identifikasi dan identifikasi Standard Organisasi

reviu/perbaikan reviu/perbaiakan Operating (SOP) pelayanan
standard operating Standard Operating (100% (seratus persen) )

76
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

procedure (SOP) (SOP) pelayanan Jumlah dokumen Standard


Operating Procedure (SOP)
yang direviu/perbaiakan (15 √
(lima belas) Standard
Operating Procedure (SOP)

e. Melakukan Terlaksananya Jumlah dokumen hasil


identifikasi dan identidikasi dan indentifikasi standard

revisi/perbaikan revisi/perbaiakan pelayanan (1 (satu)
standard pelayanan standard pelayanan Dokumen)
Bagian
Jumlah dokumen standard Organisasi
pelayanan yang
direviu/diperbaiki (10 √
(sepuluh) standard
pelayanan)

2. Budaya Pelayanan Prima

a. Melakukan Terlaksananya Jumlah kegiatan


sosialisasi/pelatihan sosialisasi/pelatihan sosialisasi/pelatihan
dalam upaya tentang budaya tentang budaya pelayanan Bagian
penerapan budaya pelayanan prima prima yang dilaksanakan (1 √
Organisasi
pelayanan prima (satu) kali/tahun)

b. Mempermudah akses Menyediakan akses Jumlah aplikasi pelayanan √ Bagian


informasi tentang informasi pelayanan online yang diabuat (1
77
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

pelayanan melalui secara online (satu) aplikasi) Organisasi


berbagai media

c. Mengembangkan Memberlakukan Jumlah sanksi/penghargaan


pemberlakukan sistem sistem bagi pelaksana pelayanan
sanksi/penghargaan sanksi/penghargaan publik yang diberikan (1
bagi pelaksana bagi pelaksana (satu) kali/tahun)
pelayanan publik pelayanan publik
(sanksi apabila (sanksi apabila
Bagian
pelayanan tidak pelayanan tidak sesuai √
Organisasi
sesuai standar standard pelayanan,
pelayanan, dan dan pengahargaan
penghargaan apabila apabila pelayanan
pelayanan dilakukan dilakukan dengan baik
dengan baik dan dan sesuai stanadar)
sesuai standar)

d. Mengembangkan Melaksanankan Persentase pelayanan


sarana pelayanan pelayanan terpadu terpadu yang sesuai dengan
terpadu/terintegrasi yang memuaskan bagi standar pelayanan
(Mal Pelayanan pemohon pelayanan (ketepatan waktu,
Publik) kemudahan dan kejelasan
√ DPMPTSP
prosedur pelayanan,
kepastian biaya pelayanan,
serta kebenaran
dokumen/output pelayanan
(100% (seratus persen) )

78
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

e. Membangun/menge Adanya inovasi yang 1 (satu) inovasi masuk


mbangkan inovasi diikutkan pada dalam top nasional
Bagian
pelayanan kompetisi inovasi √
Organisasi
pelayanan publik
(sinovik) ditingkat pusat

f. Mengembangkan Terbitnya keputusan Jumlah Keputusan Bupati


sarana pelayanan Bupati tentang yang disusun (1(satu) RSUD Cut

terpadu/terintegrasi pembentukan Loket Keputusan Bupati) Nyak Dhien
(Loket terpadu) Terpadu

Melaksanakan Persentase pelayanan


pelayanan terpadu yang terpadu yang sesuai
memuaskan bagi dengan standar pelayanan
pemohon pelayanan (ketepatan waktu,
RSUD Cut
kemudahan dan kejelasan √
Nyak Dhien
prosedur pelayanan,
kepastian biaya pelayanan,
output pelayanan (100%
(seratus persen) )

g. Menetapkan pasar Terbitnya Keputusan Jumlah keputusan Bupati


Dinas
Syariah Bupati tentang yang disusun (1 (satu)
√ Perdaganga
penetapan Pasar keputusan Bupati)
n
Syari’ah

79
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

Terpilihnya Aceh Barat 100% (seratu persen)


Dinas
sebagai pasar tertip Jumlah pedagang yang
√ Perdaganga
Ukur mengunakan Timbangan
n
resmi dipasar Bina Usaha

Terpilihnya Aceh Barat 100 % (seratus persen)


sebagai Daerah tertip jumlah pedagang telah
Dinas
Ukur menggunakan timbangan
√ Perdaganga
resmi
n

h. Pelimpahan Terbitnya Keputusan Jumlah keputusan Bupati


sebagian izin ke Bupati tentang yang disusun (1 (satu)
pihak kecamtan Pelimpahan Sebagai keputusan Bupati) √ DPMPTSP
Izin ke Kecamatan

Terbentuknya Loket Tersedianya loket terpadu


pelayanan terpadu di di Kecamatan
Kecamatan √ Kecamatan

3. Pengelolan Pengaduan
a. Menetapkan Tersusunnya Jumlah Peraturan Bupati √
Bagian
kebijakan pelayanan Peraturan Bupati tentang pedoman

80
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

pengaduan secara tentang pedoman pengelolaan pelayanan Organisasi


online pengelolaan publik
pelayanan publik
(1 (satu) Peratuaran
Bupati) Perubahan

b. Menetapakan Tersusunnya Standard Jumalah Standard


Standard Operating Operating Procedure Operating Procedure (SOP)
Procedure (SOP) (SOP) pelayanan pelayanan pengaduan yang
Bagian
pelayanan pengaduan ditetapkan (1 (satu) √
Organisasi
pengaduan Standard Operating
Procedure (SOP)
perubahan)

c. Pengaduan yang Menindaklanjuti % (persen) pengaduan


masuk ditindaklanjuti pengaduan pelayanan pelayanan publik yang
sesuai Standard publik yang masuk masuk dapat ditindaklanjuti
Operating Procedure sesuai Standard sesuai Standard Operating Bagian

(SOP) untuk Operating Procedure Procedure (SOP) (100 % Organisasi
perbaikan pelayanan (SOP) (seratus persen) )

d. Pemantapan/pengint Terlaksananya Jumlah Sistem Layanan


egrasian layanan pemantapan/penginteg Pengaduan yang
pengaduan dan rasian layanan dikembangkan (2 (dua) Bagian

tindaklanjutnya pengaduan dan sistem) Organisasi
melalui Sistem tidaklanjutnya melalui
Pegaduan Manual Sistem Pengaduan
81
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

dan Media Manual dan Media


Elektronik) Elektronik

e. Melakukan evaluasi Terlaksananya % (persen) SKPD ada


atas penanganan evaluasi atas pengaduan pelayanan
pengaduan di SKPD penanganan publik dapat dievaluasi Bagian

pengaduan di SKPD (100% (seratus persen) Organisasi

4. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan


a. Melakukan survey Terlaksananya survey Jumlah dokumen hasil
kepuasan kepuasan masyarakat survey kepuasan
Bagian
Masyarakat terhadap secara berkala masyarakat yang dibuat (1 √
Organisasi
pelayanan publik (satu) dokumen)
secara berkala

b. Menindakalanjuti Rekomendasi hasil % (persen) rekomendasi


hasil survey survey dapat hasil survey yang dapat Bagian

kepuasan ditindaklanjuti ditindaklanjuti (100 % Organisasi
masyarakat (seratus persen) )

5. Pemanfaatan Teknologi Informasi


a. Membangun Tersedianya koneksitas Tersedianya fasilitas √
Dinas
infrastruktur dan jaringan yang infrastruktur Telematika
82
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

telematika memadai Pemerintah Kabupaten Kominfo


Aceh Barat

b. Peningkatan Tersedianya akses Adanya koneksi internet


kapasitas koneksi internet OPD secara OPD se-Kabupaten Aceh Dinas

internet berkesinambungan Barat yang dikelola secara Kominfo
terpusat

c. Monitoring dan Pendataan, jumlah, Infrastruktur Telematika se-


Evaluasi kondisi dan Kabupaten Aceh Barat
Dinas
insfrastruktur standarisasi √
Kominfo
Telematika infrastruktur
Telematika

d. Peningkatan system Tersedianya system Aplikasi layanan publik


Dinas
keamanan data dan keamanan data dan Pemerintah Kabupaten √
Kominfo
informasi informasi Aceh Barat

e. Pemanfaatan Terlaksananya % (persen) jumlah


aplikasi siskeudes pengembangan/penye Gampong yang telah
terhadap mpurnaan sistem menggunakan aplikasi
pengelolaan penganggaran Dana siskeudes (100% (seratus
√ DPMG
keuangan Desa Desa (1 (satu) persen))
aplikasi)

f. Pemanfaatan Tersediannya aplikasi %(persen) dokumen yang √ organisasi


Aplikasi E- Sakip di imput dalam aplikasi E-
83
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

terhadap monitoring E- Sakip Sakip


dan evaluasi kinerja
pemerintah
Kabupaten Aceh
Barat

6. Program Aceh Barat Islami

a. Melaksanakan Terlaksananya Jumlah kegiatan sosialisasi


sosialisasi Aceh sosialisasi Aceh Barat pelaksanaan Aceh Barat
Dinas Syariat
Barat Islami ke OPD Islami ke OPD sampai Islami (3 (tiga) √
Islam
sampai ketingkat ketingkat Gampong kegiatan/tahun)
Gampong

b. Melaksanakan Terlaksannya Jumlah kegiatan kegiatan


bimbingan teknis bimbingan teknis bimbingan teknis kepada
Dinas Syariat
kepada petugas kepada petugas petugas pelayanan yang √
Islam
pelayanan yang pelayanan yang islami islami yang dilaksanakan (5
islami (lima) kegiatan/tahun)

c. Melaksanakan Terlaksananya budaya % (persen) Jumlah OPD


budaya melayani melayani yang islami yang melaksanakan Dinas Syariat

yang islami budaya melayani yang Islam
islami

d. Membangun Terwujutnya gampong % (persen) jumlah


Dinas Syariat
gampong yang islami yang islami gampong yang islami 2 √
Islam
(dua) gampong

84
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

/kecamatan/tahun)

7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pelayanan Publik

a. Melakukan Terlaksananya monev Jumlah dokumen hasil


monev/penilaian terhadap kinerja monev kinerja pelayanan
Bagian
terhadap kinerja pelayanan publik pada publik (1(satu) dokumen) √
Organisasi
pelayanan publik OPD
pada OPD

Quick Wins Reformasi Birokrasi

1. Penyusunan Standard Tersusunnya standar % (persen) Jumlah OPD


Operasional Prosedur operasional perosedur yang memiliki standard
Bagian
(SOP). (SOP) operasional prosedur √
Organisasi

2. Perampingan struktur Terlaksananya Jumlah struktur Organisasi


organisasi perangkat perampingan struktur perangkat daerah yang
Daerah organisasi perangkat dirampingkan Bagian

daerah Organisasi

3. Penerapan Budaya S3 Terlaksananya budaya % (persen) OPD yang √


Bagian
“senyum salam,sapa” S3 “senyum melaksanakan budaya S3
85
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

dalam pelayanan salam,sapa” dalam “senyum salam,sapa” Organisasi


pelayanan dalam pelayanan

4. Monitoring layanan publik Terlaksananya %(persen) layanan publik


program monitoring yang dilakukan oleh
layananan publik aparatur pemerintah
kabupaten sesuai harapan Bagian

publik (90 (Sembilan puluh Organisasi
persen)

5. Survey kepuasan Terlaksananya survey % (persen) rata-rata tingkat


masyarakat secara online kepuasan masyarakat kepuasan masyarakat
secara online (85% (delapan puluh lima Bagian

persen)) Organisasi

6. Pelaksanaan pelimpahan Terlaksanya % (persen) kecamatan


sebagian kewenangan pelimpahan sebagian yang telah melaksanakan
Bupati kepada Camat di kewenangan Bupati pelimpahan sebagian Bagian
bidang perizinan kepada Camat di kewenangan Bupati √ Pemerintaha
bidang perizinan dibidang prizinan secara n
optimal (95% (sembil;an
puluh lima persen))

86
Area Hasil yang Waktu Pelaksanaan
Kriteria Keberhasilan Penanggung
No Reformasi diharapkan dan Program dan Kegiatan Indikator dan Target
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Jawab
Birokrasi Indikator

7. Dll (percepatan pelayanan Adanya quick wins Jumlah OPD yang √ -


di masing-masing OPD reformasi birokrasi di membuat dan
khususnya yang masing-masing OPD melaksanakan quick wins
menangani pelayanan khususnya yang reformasi birokrasi untuk
publik membidangi percepatan pelayanan
pelayanan publik kepada masyarakat

87
88
BAB IV

PENUTUP

Penyusunan Perubahan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah


Kabupaten Aceh Barat 2017-2022 diharapkan dapat membantu dalam
melaksanakan program terkait reformasi birokrasi pada masing-masing
Satuan Kerja sehingga bisa dijadikan acuan dan implementasi rencana
kerja rinci dan berkelanjutan yang dapat menggambarkan seluruh
pelaksanaan reformasi birokrasi dalam kurun waktu 2017-2022.
Disamping itu Road Map Reformasi Birokrasi ini juga diharapkan dapat
memberi informasi penting terkait dengan pelaksanaan program dan
kegiatan, seperti penanggung jawab tiap-tiap kegiatan, perkiraan biaya
yang diperlukan serta target dan indikator pencapaiannya.
Aparaturharus sadar bahwa reformasi birokrasi akan mengubah
birokrasi pemerintah menjadi birokrasi yang kuat dan bebas dari KKN.
Untuk itu, reformasi birokrasi harus dilakukan secara sungguh-sungguh,
konsisten, melembaga, bertahap, dan berkelanjutan. Dengan harapan
akan terbentuk birokrasi yang mampu mendukung dan mempercepat
keberhasilan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan.
Dengan semakin meningkanya kegiatan ekonomi secara agregat
akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, sehingga kegiatan
ekonomi yang semakin luas akan tersedia basis penerimaan negara yang
lebih besar untuk membiayai keberlanjutan reformasi birokrasi dan
pembangunan dibidang lainnya yang lebih luas dan sekaligus akan
terwujudnya pertumbuhan peningkatan pendapatan masyarakat.

INSPEKTUR
KABUPATEN ACEH BARAT

NYAKNA, SE.,M.Ec.Dev
NIP. 19670908 199403 1 009

89

Anda mungkin juga menyukai