Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Remaja
Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Remaja
Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Remaja
SKRIPSI
Oleh
Ayu Wulandari Br Sianturi
141101086
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka menyelesaikan studi
Sarjana Keperawatan. Judul skripsi ini adalah “Deteksi Dini Kesehatan Jiwa
Sumatera Utara.
Penyelesaian ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, Ns, M.Kep, Sp.Mat selaku Wakil Dekan
5. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai dosen pembimbing saya
7. Ibu Rosina Br. Tarigan, S.Kp. M.Kp., Sp.KMB sebagai dosen penguji III
iv
Instrument
penulis..
10. Bapak Lurah Darat dan seluruh staf kelurahan yang telah membantu dan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
141101086
vi
vii
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
Memal heallh Is one 'J physical, Inlellectllal, and cmalionai dcvelopmell/ which Is
equal 10 otlrer peap/e's. AdolescelJls' memlll hea/llr elln be delected through
emotional and behavioral ospee/s. Early tieleelion of memol healtlt Is do'lI! 10
prewm/from und htmdle disorder in liIeir Kfflwlh and development. TIre objec/il'e
of Ihe re~arr;1t was 10 find oulthe description of adoleacellls' melllal health oJ
Kelurohim Darol. The research II·IIS liarPt 01 Kelfirollllll DtlraJ, UJillg descrlplive
desi~'1I with 84 adolestell/s os the. samples. IfJken by using pllrposil"e sampling
lechnlque. The research il/SlllImelll wos SDQ (Slrengl/u and DifJlcliltiu
QueSliannaire.<). nre result of the fl'lle(UCh showed tool 39.3% oft/re respandems
Irad the problems wllir their peers, 38.I%oflhem had conduct problems, 31.1% of
l/rem had hyperactive problems, 10.2% of lhem had pI"O-roc/a1 problems, and
11.9% of them had emalionalprohll.ms.llis rer;am"re,lded lhat lire health care
prol'itien increase counseling progromforadole$CemS!J() thatt/rey ....11/ be able 10
alla;n men/ol health which is in acwrdance wilh their growth and tk>"e/opmenl.
Te l/al reslwrchers sholiid develop I'Fsture/leS 0'1 udolesCt.!II{j' "rellial heallh
complelely beside.1 bellm·ioral WId emo/ional aspecf8.
Remaja adalah satu tahap perkembangan yang unik terjadi antara usia 11 sampai
20 tahun, dimana remaja mengalami perubahan yang signifikan pada fisik, kognitif
dan emosional yang dapat menimbulkan kondisi stress dan memicu perilaku unik
juga sebagi masa pancaroba, dimana pada masa ini terjadi perubahan pada fisik,
pada masa transisi kanak-kanak hinga masa remaja adalah pertambahan hormonal,
dan kematangan seksual ketika memasuki masa puberitas, perubahan kognitif pada
emosional pada masa remaja tuntutan untuk mencapai kemandirian, konflik dengan
orang tua. Transisi dari masa kanak-kanak hingga masa remaja bersifat kompleks
Remaja yang sedang berada di fase perubahan, sering kali memicu terjadinya
konflik dengan lingkungan sekitarnya. Apabila konflik tersebut tidak bisa diatasi
terutama terhadap pematangan karakter remaja dan tidak jarang memicu gangguan
Masa remaja merupakan masa dimana fluktuasi emosi naik turun dan
Namun banyak juga remaja yang tidak dapat mengelolah emosinya secara lebih
(bullying), tawuran, dan kenakalan remaja lainnya baik sebagai pelaku maupun
korban di kalangan sekolah terus meningkat pada tahun 2011-2016 tercatat 2496
kasus. Dan data pada Profil Kesehatan Indonesia (2016) proporsi terbesar kasus
HIV dan AIDS masih pada usia produktif yaitu pada usia 15 – 49 tahun, dimana
kemungkinan penularannya terjadi pada usia remaja. Hal ini dibuktikan dengan data
yang menunjukkan HIV 3,7 % dan AIDS 1,5% pada kalangan remaja. Penyebab
terbesar HIV/AIDS adalah seks bebas dengan jumlah persentase HIV 35,5% dan
AIDS 74,0%. Sebanyak 221 kasus HIV/AIDS ditemukan pada kalangan siswa dan
NAPZA dikalangan remaja menurut BNN (2016) terdapat 2,8% remaja yang
jiwa remaja yang sering terjadi seperti gangguan cemas 5-50%, gangguan mood 1-
5%, dan penyalahgunaan zat 32%. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
62,3% remaja dalam kategori psikososial tidak normal, 67,6% remaja memiliki
kategori perilaku seks bebas dan hal yang sudah dilakukan remaja seperti
marturbasi/onani.
merupakan sumber daya manusia yang dapat menjadi aset bangsa tidak ternilai
(Indarjo, 2009).
Didapatkan data pada tahun 2016 jumlah remaja di Kelurahan Darat adalah 508
jiwa. Kelurahan Darat merupakan bagian dari wilayah binaan Puskesmas Padang
Oleh karena itu, deteksi dini kesehatan jiwa pada remaja sangat diperlukan untuk
remaja selanjutnya. Deteksi dini kesehatan jiwa adalah suatu bentuk preventive
kondisi mental dan jiwa spritual yang ada dalam diri untuk menghindari dan
penelitian pada remaja agar ketika menghadapi masalah, remaja dapat bertahan dan
tidak mengalami gangguan pada tahap tumbuh kembangnya, Oleh karena itu,
peneliti tertarik meneliti tentang deteksi dini kesehatan jiwa remaja di Kelurahan
Darat.
Kelurahan Darat.
Remaja adalah satu tahap perkembangan yang unik terjadi di antara usia 11
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak – kanak dan masa
dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia
11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu menjelang masa dewasa muda.
Remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak termasuk
golongan anak – anak tetapi juga tidak termasuk orang dewasa (Soetjiningsih,
2004).
secara berkesinambungan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak
dan juga bukan seorang dewasa dan merupakan masa yang sangat strategis,
karena memberi waktu kepada remaja untuk membentuk gaya hidup dan
menentukan pola perilaku, nilai – nilai dan sifat – sifat yang sesuai dengan
yang diinginkannya.
Sejak awal remaja, perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku
dan sikap juga berkembang. Ada empat perubahan besar yang terjadi pada
remaja, yaitu perubahan emosi, perubahan peran dan minta, perubahan pola
Masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit untuk diatasi. Hal ini
Identitas diri yang dicari remaja adalah berupa kejelasan siapa dirinya dan
apa peran dirinya di masyarakat. Remaja tidak puas dengan dirinya sama
Ada stigma dari masyarakat bahwa remaja adalah anak yang tidak rapi, tidak
Dengan adanya stigma ini akan membuat masa peralihan remaja ke dewasa
sangat sulit, Karena peran orang tua yang memliki pandangan seperti ini
baik dalam melihat dirinya maupun melihat orang lain, mereka belum
tubuhnya secara efektif. (2) Menerima hubungan yang lebih matang dengan
teman sebaya dari jenis kelamin yang mana pun. (3) Menerima peran jenis
kelamin masing – masing (laki – laki atau perempuan). (4) Berusaha melepaskan
diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya. (5)
Mencapai sitem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya.
remaja awal usia 11- 14 tahun, remaja pertengahan usia 14-17 tahun, remaja
akhir usia 17-20 tahun. Terdapat banyak variasi antar subfase dalam
Hubungan dengan
kelompok Kebutuhan yang kuat Kepentingan kelompok
Membangun hubungan akan identitas untuk brkurang dan digantikan
dengan kelompok untuk menegakkan imej-diri oleh hubungan
mengatasi ketidakstabilan persahabatn individual
yang ditimbulkan oleh
Standar tingkah laku
perubahan tubuh yang cepat ditentukan oleh kelompok Pengujian hubungan pria-
Penerimaan oleh wanita terhadap
Peningkatan hubungan kelompok menjadi hal kemungkinan hubungan
persahabatan dengan teman yang teramat penting yang permanen
sesama jenis Remaja Pertengahan
Remaja Awal (14-17 Tahun) Remaja Akhir
(11-14 Tahun) (17-20 Tahun)
a. Definisi
– pengalamanya. Masalah emosi dan perilaku dapat terjadi jika terdapat sesuatu
yang ekstrem. Masa remaja awal merupakan suatu masa dimana fluktusi emosi
(naik turun) berlangsung lebih sering. Masa remaja dimana individu lebih
stress dan fluktuasi emosional secara lebih efektif, banyak remaja yang tidak
dapat mengolah emosinya secara lebih efektif. Sebagai akibatnya, mereka rentan
pendapatnya akan selalu terdapat pada remaja yaitu : (1) Pemalu dan perasa,
tetapi sekaligus juga cepat marah dan agresif sehubungan belum jelasnya batas
– batas antara berbagai sektor di lapangan psikologis remaja. (2) Ketidak jelasan
pertentangan antarsikap, nilai, ideology, dan gaya hidup. Konflik ini dipertajam
dengan keadaan diri remaja yang berada di ambang peralihan antara masa anak
– anak dan dewasa, sehingga ia dapat disebut manusia marginal (dalam arti anak
bukan, dewasa pun bukan). Ia jadi tidak punya tempat berpijak yang bisa
sebaya. (3) Konflik sikap, nilai dan ideology tersebut di atas muncul dalam
bentuk ketegangan emosi yang meningkat. (4) Ada kecendrungan pada remaja
untuk mengambil posisi yang angat ekstrem dan mengubah kelakuannya secara
kalangan remaja.
Pencegahan dan penanganan masalah emosi dan perilaku pada secara tepat
sejak dini diharapkan dapat membantu remaja untuk perkembangan lebih baik
bagi masa depannya. Salah satu instrument yang dapat digunakan adalah SDQ
dikembangkan oleh Robert Goodman dan telah divalidasi dalam versi bahasa
Indonesia oleh Tjhin Wiguna dan Yohana Hestyanti pada tahun 2005. SDQ
terdiri dari tiga komponen, yaitu aspek psikologis, impact suplement dan
pertanyaan – pertanyaan follow up. Setiap item kuesioner dapat meliputi satu
maupun ketiga komponen ini. SDQ versi bahasa Indonesia tidak meliputi impact
yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan
orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis dan
lain.
suatu penilaian diri tentang perasaan mencakup aspek konsep diri, kebugaran
Ciri – ciri seseorang dikatakan sehat jiwa menurut Depkes, 2003 adalah :
perasaaan, seperti : rasa marah, takut, cemas, rasa bersalah, iri, rasa senang,
dan lain sebagainya. (2) Mampu mengatasi kekecewaan dalam kehidupan. (3)
Mempunyai harga diri yang wajar. (4) Menilai dirinya secara nyata, tidak
merendahkan dan tidak pula berlebihan. (5) Merasa puas dengan kehidupan
sehari – hari.
b. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain : (1) Mampu mencintai dan
menerima cinta dari orang lain. (2) Mempunyai hubungan pribadi yang tetap.
(3) Mampu mempercayai orang lain. (4) Dapat menghargai pendapat orang
lain yang berbeda. (5) Merasa menjadi bagian dari kelompok. (6) Tidak
mengakali orang lain tidak membiarkan dirinya diakali oleh orang lain.
tanggung jawab. (4) Merancang masa depan. (5) Menerima ide dan
2.2.3.1. Psikologis
aspek psikis tidak dapat dipisahkan dari aspek yang lain dalam kehidupan
manusia.
a. Pengalaman awal
b. Proses pembelajaran
Perilaku manusia adalah sebagian besar adalah proses belajar, yaitu hasil
sehingga membentuk kesehatan mental yang positif, tetapi pada aspek lain
kehidupan sosial itu dapat pulan menjadi stressor yang dapat mengganggu
a. Stratifikasi sosial
kelamin, usia, tingkat pendidikan dan status sosial. Stratifikasi sosial ini
gangguan mental.
b. Interaksi sosial
hal ini dapat diketahui dari perilaku regresi sebagai akibat dari adanya sakit
c. Keluarga
d. Perubahan sosial
kesehatan mental mereka. Namun, di sisi lain dapat pula berakibat pada
e. Sosial budaya
konteks ini budaya lebih dikhususkan pada aspek nilai, norma, dan
yang sangat spesifik ada pada budaya tertentu, termasuk pula adanya
gangguan mentalnya.
masalah atau sesuatu yang tidak dikehendaki, dan karena itu dapat
2.2.3.3. Lingkungan
manusia itu sendiri, dan sebaliknya kondisi lingkungan yang tidak sehat
perilaku yang tidak sesuai dengan tahapan usianya ( resolusi negatif ) atau
2016). Pada aspek emosi dan perilaku terdapat berbagai macam masalah
a. Conduct problems
Conduct problems merupakan perilaku atau sikap yang tidak sesuai usia
Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang masa.
Hubungan sosial semakin tampak jelas dan sangat dominan. Kesadaran akan
c. Hiperaktivitas
d. Masalah emosional
Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak –
mau berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang – orang yang
menyebabkan marah.
a. Prososial
kesehatan jiwa remaja.Variabel dalam penelitian ini adalah deteksi dini kesehatan
21
Defenisi Skala
No Variabel Alat Ukur Parameter dan Kategori
Operasional Ukur
1. Kesehatan Suatu keadaan Kuesioner Ordinal SDQ Skor
Jiwa pada remaja di SDQ Tidak benar (0)
Remaja Kelurahan Agak benar (1)
Darat Benar (2)
Kecamatan Kategori
Medan Baru Perilaku Pro-sosial
ditinjau dari Normal : 6-10
aspek emosi Boderline :5
yaitu, masalah Abnormal : 0-4
emosional dan Masalah Emosional
aspek perilaku Normal : 0-5
yaitu, pro – Boderline :6
sosial, masalah Abnormal : 7-10
conduct, Masalah Conduct
hiperaktivitas, Normal : 0-3
dan masalah Boderline :4
hubungan Abnormal : 5-10
dengan teman Hieraktivitas
sebaya Normal : 0-5
Boderline :6
Abnormal : 7-10
Masalah Hubungan dengan
Teman Sebaya
Normal : 0-3
Boderline : 4-5
Abnormal : 6-10
4.2.1. Populasi
ini adalah seluruh remaja yang berada di Kelurahan Darat. Jumlah populasi
remaja di Kelurahan Darat adalah 508 jiwa (Profil Kelurahan Darat, 2016).
4.2.2. Sampel
subjek dari penelitian ini adalah remaja yang ada di Kelurahan Darat yang
akan dijadikan sampel penelitian. Jumlah sampel yang akan diambil akan
23
N
𝑛=
N. 𝑑 2 + 1
Dimana jumlah populasi remaja sebesar N = 5.348 dan tingkat presisi yang
ditetapkan d = 10%
508
𝑛=
508. (0,1)2 + 1
508
𝑛=
6,08
eklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Kriteria inklusi pada penelitian ini
adalah :
etik Fakultas Keperawatan USU. dalam penelitian ini terdapat beberapa hal
inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian.
terdiri dari data demografi dan 25 pertanyaan untuk mendeteksi dini kesehatan
25 pertanyaan untuk mendeteksi kesehatan jiwa remaja dari aspek emosi dan
aspek perilaku yang terbagi atas 5 subskala dengan pilihan jawaban Tidak
benar (TB) diberi skor 0, Agak benar (AB) diberi skor 1, Benar (B) diberi
sosial (1, 4, 9, 17, 20), masalah emosional (3,8, 13, 16, 24), masalah conduct
(5, 7, 12, 18, 22), hiperaktivitas (2, 10, 15, 21, 25), masalah hubungan dengan
teman sebaya (6, 11, 14, 19, 23). Dimana setiap subskala memiliki nilai
menghasilkan α = 0,773.
ahli yang menilai item valid dan n adalah banyaknya SME (Subject Matter
Experts) atau ahli yang melakukan penilaian. Nilai CVR bergerak antara -1
sampai dengan +1, bilamana CVR > 0,00 artinya bahwa 50% lebih dari ahli
menyatakan item valid. Setelah nilai rata – rata CVR dihitung kemudian
dilakukan pengitungan CVI (Content Validity Index). CVI adalah jumlah rata
– rata nilai CVR dibagi semua item. Rumus perhitungan CVI adalah CVI =
(∑CVR)
, dimana ∑CVR adalah jumlah nilai rata – rata CVR dan k adalah
𝑘
atau kenyataan hidup tersebut diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu
dari uji reliabilitas pada remaja di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru
(coding). Setelah pemberian kode maka data akan dimasukkan ke dalam tabel
masing variabel.
Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai deteksi dini kesehatan jiwa
remaja. Data diperoleh melalui proses pengumpulan data yang dilakukan sejak
bulan April sampai bulan Mei 2018 di Kelurahan Darat Kecamatan Medan Baru.
Medan Baru.
jenis kelamin sebagian besar responden berjenis kelamin laki – laki sebanyak
30
Jenis Kelamin
Laki – Laki 43 51, 2
Perempuan 41 48,8
Baru
boderline 11 orang (13,1), dan abnormal 10 orang (11,9%). Data dapat dilihat
31
5.2 Pembahasan
Kesehatan jiwa remaja terkait aspek emosi dan perilaku terdiri dari masalah
dengan teman sebaya. Dari 84 remaja yang menjadi responden penelitian pada
masalah emosional terdapat persentase yang normal sebanyak 75,0% . Hal ini
karena masa remaja dimana individu lebih menyadari siklus emosinya seperti
perasaan bersalah karena marah. Kesadaran yang baru ini dapat meningkatkan
berbagai perasaan seperti: rasa marah, takut, cemas, rasa bersalah, iri, rasa senang
dan mampu mengatasi kekecewaan dalam kehidupannya. Pada penelitian ini masih
ada remaja yang berada di borderline dan abnormal. Remaja merasa cemas atau
khawatir terhadap apapun, merasa tidak bahagia, sedih atau menangis, merasa
Menurut Hurlock (2002) bahwa keadaan emosi remaja berada pada periode
badai dan tekanan (strom dan stress) yaitu suatu masa dimana ketegangan emosi
bawah tekanan sosial, menghadapi kondisi dan harapan baru. Keadaan ini
Masalah – masalah yang terjadi pada remaja sering menjadi masalah yang yang
sulit untuk diatasi juga dikarenakan para remaja merasa mandiri, sehingga mereka
ingin mengatasi masalahnya sendiri dan menolak bantuan keluarga, orang tua dan
guru.
Pada masalah hubungan dengan teman sebaya terdapat proporsi normal yang
rendah sebanyak 11,9%. Menurut Robert Havighurst dalam Sarwono Sarlito (2006)
salah satu tugas perkembangan remaja adalah menerima hubungan yang lebih
matang dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang manapun. Remaja banyak
menjawab lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada orang yang
yang mempunyai minat dan nilai – nilai yang sama, yang mengerti dan membuat
remaja merasa aman dan kepada temannya remaja dapat mempercayakan masalah
– masalah dan membahas hal – hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orangtua.
Pada penelitian ini masalah hubungan teman sebaya memiliki proporsi nilai
borderline dan abnormal yang tinggi. Depkes (2003) mengatakan ciri – ciri
seseorang dikatakan sehat jiwa adalah merasa nyaman berhubungan dengan orang
lain yaitu merasa bagian dari kelompok. Remaja banyak menjawab sering diganggu
atau dipermainkan oleh anak – anak atau remaja lainnya dan lebih suka sendirian
ditolak atau diabaikan dapat membuat remaja merasa kesepian dan bersikap
Conduct merupakan perilaku atau sikap yang tidak sesuai usia dan melanggar
aturan dalam keluarga atau norma yang berlaku di masyarakat. Proporsi nilai
sangat marah dan tidak dapat mengendalikan kemarahan bila ada yang menyakiti
dan sebanyak 50% menjawab benar pada pernyataan sering dituduh berbohong atau
berbuat curang. Hurlock (2002) mengatakan ciri masa remaja adalah masa
terjadinya perubahan dimana ada empat perubahan besar yang terjadi pada remaja
yaitu : perubahahan emosi, perubahan peran dan minta, perubahan pola perilaku
dikatakan sehat jiwa yaitu tidak mengakali orang lain dan tidak membiarkan dirinya
diakali. Masalah conduct merupakan suatu pola perilaku yang terus berulang di
mana hak dasar orang lain atau norma atau aturan dalam masyarakat dilanggar.
Memiliki empat tanda – tanda utama yaitu menyakiti manusia atau hewan, merusak
milik orang lain, berbohong atau mencuri dan melanggar aturan (Fajrin, 2013).
pernyataan yang diberikan remaja banyak memberikan jawaban remaja gelisah dan
tidak dapat diam untuk waktu yang lama. Remaja hiperaktivitas menunjukkan
adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seseorang. Perilaku ini ditandai
dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak
melakukan sesuatu berpikir dahulu tentang akibatnya. Hal ini sejalan dengan
pendapat Hurlock (2002) bahwa masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.
dalam melihat dirinya maupun melihat orang lain. Mereka belum melihat apa
Remaja seakan – akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wiguna et al., 2010)
yang berjudul masalah emosi dan perilaku pada anak dan remaja di poliklinik jiwa
besar (42,2%), masalah ketiga masalah conduct dengan proporsi (38.5%) dan
terlibat dalam suatu resiko atau bahaya. Pada prososial memiliki proporsi normal
cukup tinggi sebanyak 66,7%. Hurlock (2002) mengatakan ciri – ciri masa remaja
adalah masa peralihan yang merupakan masa sangat strategis karena memberi
waktu kepada remaja untuk membentuk gaya hidup dan menentukan pola perilaku,
nilai – nilai dan sifat – sifat yang sesuai dengan yang diiginkannya. Remaja
berusaha baik bersikap baik kepada orang lain dan selalu siap menolong jika ada
orang yang terluka, kecewa, atau merasa sakit. Perilaku prososial banyak
melibatkan alturisme, yaitu suatu minat untuk menolong orang lain dan tidak
memikirkan diri sendiri. Meskipun remaja sering kali dinyatakan sebagai sosok
yang egosentrik dan memikirkan diri sendiri. Perilaku prososial lebih banyak
Namun masih ada remaja yang menjadi responden pada borderline sebanyak 11
orang (13,1%) dan abnormal sebanyak 17 orang (20,2%). Remaja kurang mau
berbagi dengan orang lain kalau memiliki mainan, CD, atau makanan.Menurut Ali
& Asrori (2012) tidak semua remaja bersedia untuk mengembangkan perilaku
6.1. Kesimpulan
kesehatan jiwa remaja dari aspek emosi yaitu masalah emosional mayoritas remaja
emosinya. Pada aspek perilaku masalah hubungan teman sebaya memilik nilai
abnormal yang cukup tinggi. Remaja belum memenuhi tugas perkembangan remaja
untuk menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis
kelamin manapun.
6.2. Saran
dapat diatasi.
38
Daftar Pustaka
Fajrin, N. (2013). Konsep Diri Pada Remaja Akhir dengan CD ( Conduct Disorder).
Digital Library. Skripsi. Fakultas Psikologi UIN Sunan Ampel. Surabaya.
Goodman, R., Ford, T., Simmons, H., Gatward, R., & Meltzer, H. (2003). Using
the Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) to screen for child
psychiatric disorders in a community samples. British journal of
Psychiatry, 177, 534 – 539. Diambil dari http://onlinelibrary.wiley.com/
Notosoedirdjo, M., & Latipun. (2011). Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan.
Jakarta: UMM Press.
Oktavania, M., & Wimbarti, S. (2014). Validasi Klinik Strengths and Difficulties
Questionnaire (SDQ) sebagai instrument skrining gangguan tingkah laku.
Jurnal Psikologi. 41(1). Diambil dari
http://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/aticle/view/6961
Provinsi Sumatera Utara. Profil Kelurahan Darat 2017. Medan: Provinsi Sumatera
Utara
Oktaviana, M., & Wimbarti, S. (2014). Validasi Klinik Strenghts And Difficulties
Questionnaire (SDQ) Sebagai Instrumen Skrinning Gangguan Tingkah
Potter, P & Perry, A. (2010). Fudamental of nursing (7th ed.). Jakarta: Salemba
Medika.
Rahmadi, F., Hardaningsih, G., & Pratiwi, R. (2015). Pravelensi dan Jenis Masalah
Emosional dan Perilaku Pada Anak Usia 9-11 Tahun dengan Perawakan
Pendek di Kabupaten Brebes. Jurnal Gizi Indonesia. 3(2), 116 – 119.
Diambil dari
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/10697
Riyadi, S., & Purwanto, T. (2013). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Stuart, G.W. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Singapore: Elsevier.
Sumiati., Nurhaeni, H., Dinarti., & Aryani, R. (2009). Kesehatan Jiwa Remaja dan
Konseling. Jakarta: Trans Info Media.
Wiguna, T., Manengkei, P., Pamela, C., Rheza, A.,& Hapsari, W. (2010). Masalah
Emosi Dan Perilaku Pada Anak Dan Remaja Di Poliklinik Jiwa Anak Dan
Remaja Rsupn Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta. Jurnal Sari
Pediatri, 12(4), 270 - 277. Diambil dari
https://saripediatri.org/index.php/saripediatri/article/download/505/442
Wille, N., & Bettge, S. (2008). Risk And Protective Factors For Children’s And
Adolescents’ Mental Health: Results Of The Bella Study Eur Child
Adolesc Psychiatry. European Child & Adolescent Psychiatry, 17(1).
Diambil dari https://media.proquest.com/
Informed Consent
(Persetujuan Setelah Penjelasan)
Medan, 2018
Tanda Tangan :
Nama :
*) coret yang tidak perlu
Nama (Inisial) :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Untuk setiap pernyataan beri tanda (√) pada kotak Tidak Benar, Agak Benar, atau
Benar. Berikan jawaban menurut bagaimana segala sesuatu telah terjadi pada dirimu
selama enam bulan terakhir.
Tidak Agak
No. Pernyataan Benar
Benar Benar
Saya berusaha bersikap baik kepada orang lain. Saya
1.
perduli dengan perasaan mereka
2. Saya gelisah, saya tidak dapat diam untuk waktu yang lama
Saya sering sakit kepala, sakit perut atau macam – macam
3.
sakit lainya
Kalau saya memiliki mainan, CD, atau makanan, saya
4.
biasanya berbagi dengan orang lain
Saya menjadi sangat marah dan sering tidak dapat
5.
mengendalikan kemarahan saya
Saya lebih suka sendirian daripada bersama dengan orang –
6.
orang yang seumuran saya
Saya biasanya melakukan apa yang diperintahkan oleh orang
7.
lain
8. Saya banyak merasa cemas atau khawatir terhadap apapun
Saya selalu siap menolong jika ada orang yang terluka,
9.
kecewa, atau merasa sakit
Bila sedang gelisah atau cemas, badan saya sering bergerak
10.
– gerak tanpa saya sadari
11. Saya mempunyai satu orang teman baik atau lebih
Saya sering bertengkar dengan orang lain. Saya dapat
12. memaksa orang lain. Saya dapat memaksa orang lain
melakukan apa yang saya inginkan
13. Saya sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis
14. Orang lain pada seumur saya pada umumnya menyukai saya
Perhatian saya mudah terahlikan, saya sulit memusatkan
15.
perhatian pada apapun
Saya merasa gugup dalam situasi baru, saya mudah
16.
kehilangan rasa percaya diri
Saya bersikap baik terhadap anak – anak yang lebih muda
17.
dari saya
18. Saya sering dituduh berbohong atau berbuat curang
Saya sering diganggu atau dipermainkan oleh anak – anak
19.
atau remaja lainnya
Saya sering menawarkan diri untuk membantu orang lain
20.
(orang tua, guru, anak-anak)
Sebelum melakukan sesuatu saya berpikir dahulu tentang
21.
akibatnya
Saya mengambil barang bukan milik saya dari rumah,
22.
sekolah atau dari masa saja
Saya lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada
23.
dengan orang – orang yang seumur saya
24. Banyak yang saya takuti, saya mudah menjadi takut
Saya menyelesaikan pekerjaan yang sedang saya lakukan.
25.
Saya mempunyai perhatian yang baik terhadap apapun
Pernyataan
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 2 1 0 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 0 0 2 2 0 2 2 0 2 0 1
2 2 2 0 2 2 0 0 1 2 0 2 0 0 2 1 0 2 0 2 2 2 0 2 0 2
3 1 0 0 1 0 2 1 1 2 0 1 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2 0 2 0 0
4 1 1 0 1 0 0 2 1 1 1 2 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 2 0 1
5 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 2 0 1 1 0 1 2 0 0 1 0 1 0 1
6 2 2 1 2 2 0 1 2 2 0 2 1 1 2 1 0 2 0 1 1 2 1 2 1 2
7 2 2 1 2 2 0 2 1 1 0 1 2 0 1 1 2 2 2 1 2 2 0 1 2 2
8 1 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 2 0 1 2 1 0 0 1 0 1 1 2
9 2 1 1 2 2 1 0 1 2 2 2 0 2 1 1 0 2 0 0 1 1 0 1 0 2
10 2 2 0 0 0 1 1 0 1 0 2 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 2 2 0 2
11 2 0 2 1 2 0 0 1 1 2 2 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 1 2
12 1 2 0 1 2 1 1 1 1 0 0 1 2 2 1 2 0 2 1 1 1 1 0 2 2
13 1 2 1 1 0 0 0 1 2 0 2 0 1 1 1 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2
14 2 0 2 2 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2
15 2 1 1 2 2 0 1 1 2 1 2 0 0 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2
16 2 1 1 0 2 1 1 0 1 2 2 1 0 2 1 0 2 1 1 2 1 0 1 0 2
17 2 1 0 1 1 0 1 1 1 2 2 0 0 1 0 1 2 0 1 2 2 0 1 0 2
18 2 1 0 1 1 0 1 0 2 1 2 0 0 2 1 0 2 0 0 1 1 0 1 1 2
19 2 2 0 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 0 1 2 1 1 2 1 2
20 2 2 1 2 2 0 1 2 2 1 0 2 1 0 2 2 2 0 2 1 0 0 2 2 1
21 2 1 0 0 2 0 1 1 2 0 1 0 0 2 2 1 1 1 1 2 2 0 2 1 2
22 2 0 2 2 0 1 0 2 1 2 2 0 1 1 2 0 1 2 2 1 2 0 0 1 2
23 2 1 1 1 1 0 1 2 2 0 2 0 0 1 1 1 1 0 1 2 2 0 0 0 2
24 2 1 0 2 1 0 1 0 2 1 2 0 1 1 1 0 2 0 0 2 2 0 1 0 2
25 1 2 1 1 2 0 1 2 1 1 2 0 1 1 1 2 2 1 2 2 2 0 1 1 1
26 2 2 1 1 1 0 2 1 2 1 2 1 0 2 1 0 2 0 1 0 2 1 1 1 2
27 2 0 1 2 1 1 0 0 2 1 2 0 0 2 0 2 2 0 0 2 2 0 0 1 2
28 2 0 1 2 0 2 2 0 2 0 2 0 0 2 0 1 2 0 0 1 2 0 0 0 2
29 2 0 1 2 0 2 2 0 2 0 2 0 0 2 0 1 2 0 0 1 2 0 0 0 2
30 2 0 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 0 1 1 2 2 0 0 1 1 0 0 1 1
31 1 2 2 0 0 0 0 0 1 0 2 1 0 1 0 1 2 0 0 1 2 0 1 1 2
32 1 1 0 2 1 1 2 0 2 2 2 0 0 2 2 2 2 0 0 1 2 0 0 0 2
33 1 1 1 2 1 0 1 1 2 0 2 1 0 2 0 1 2 0 0 1 2 1 0 0 2
34 1 1 0 2 1 0 1 1 2 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
35 1 2 0 1 2 0 0 0 2 0 2 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
36 1 2 1 1 2 1 1 0 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 2 0 1 2 2
37 2 0 0 2 1 0 0 1 2 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 2 2 0 0 0 2
38 2 0 1 2 0 0 0 2 2 0 1 0 1 2 0 1 2 0 0 2 1 0 2 0 2
39 2 2 0 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 0 1 1 1 1 2 2 0 0 1 1
40 1 0 0 2 0 0 1 0 2 1 2 0 0 1 0 1 2 0 0 2 2 0 1 0 2
41 1 0 1 2 0 0 0 1 2 1 1 0 0 1 0 2 1 2 0 1 2 0 1 1 1
42 2 1 0 2 0 0 1 1 2 0 2 1 0 2 1 2 2 0 0 2 2 1 2 2 1
43 1 2 2 2 2 0 1 0 2 2 2 0 0 1 0 0 1 0 0 2 1 0 1 0 2
44 1 2 0 1 2 1 1 1 2 0 2 0 2 1 2 2 2 1 1 2 1 0 1 0 2
45 1 2 2 1 2 0 0 1 0 0 2 1 2 0 1 2 2 2 2 1 2 0 1 0 2
46 2 1 0 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 0 1 2 1 2 2 2 1
47 2 1 0 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 0 2 2 1 2 1 2 1
48 2 1 0 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 0 1 2 1 2 2 1 2
49 2 1 0 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 0 1 2 1 2 1 2 2
50 2 1 0 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
51 2 1 0 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2
52 2 1 0 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2
53 2 1 0 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1
54 2 1 0 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 0 1 2 1 2 2 1 1
55 2 1 0 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 0 1 1 2 2 1 1 2
56 0 1 1 0 0 2 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 2 2 2 1 1 1 1
57 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 2 1 0 0 0 2
58 2 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 2 2 1 2 2 2 0 1 2
59 2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 2 2 2 2 0 0 0 1
60 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 2 1 1
61 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 0 0 0 1
62 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 2 2 2 0 1 0 1 1 2 1
63 1 2 0 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 2 2 2
64 2 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
65 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
66 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
67 2 1 2 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 1 0 1 1
68 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
69 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
71 0 1 1 0 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 2 1 0 1 0 1 1
72 2 1 1 1 0 1 1 2 1 0 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
73 2 1 1 1 0 2 1 2 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
74 0 1 1 1 1 0 2 2 1 1 1 0 1 2 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0
75 2 1 1 1 0 1 1 1 2 1 0 1 2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 2 1 1
76 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 2 0 2 1 2 0 1 1 1 1 2 1 2 1 1
77 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 0 2 0 1 2 0 1 0 1 0 1 2 1
78 0 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 0 0 0 0 1 0 2 1 0 1 2 1 0 1
79 0 1 1 0 1 0 1 0 1 2 2 1 2 1 0 1 2 1 1 0 1 2 0 2 1
80 0 1 1 0 1 1 2 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 2 1 0 1 0 1 0 0
81 2 1 0 1 0 2 1 0 2 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 2 1 1
82 1 0 0 0 1 0 1 0 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 0 1 0 1 2 1
83 2 1 1 1 1 2 0 2 1 1 0 1 2 1 1 0 1 1 1 2 1 0 1 2 2
84 0 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 0 0 1 1 1 0 1 0 1 2 2
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.814 25
Pernyataan ke - ne n CVR
1 1 1 1
2 1 1 1
3 1 1 1
4 1 1 1
5 1 1 1
6 1 1 1
7 1 1 1
8 1 1 1
9 1 1 1
10 1 1 1
11 1 1 1
12 1 1 1
13 1 1 1
14 1 1 1
15 1 1 1
16 1 1 1
17 1 1 1
18 1 1 1
19 1 1 1
20 1 1 1
21 1 1 1
22 1 1 1
23 1 1 1
24 1 1 1
25 1 1 1
∑ 𝐶𝑉𝑅 25
𝐶𝑉𝑅
CVI = ∑ dengan k = banyaknya item pernyataan
𝑘
25
Maka, CVI = 25 = 1
Frequencies
Prososial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid normal 56 66.7 66.7 66.7
boderline 11 13.1 13.1 79.8
abnormal 17 20.2 20.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Masalah conduct
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 39 46.4 46.4 46.4
Boderline 13 15.5 15.5 61.9
Abnormal 32 38.1 38.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Masalah Emosional
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 63 75.0 75.0 75.0
boderline 11 13.1 13.1 88.1
Abnormal 10 11.9 11.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
Hiperaktivitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 44 52.4 52.4 52.4
Boderline 13 15.5 15.5 67.9
Abnormal 27 32.1 32.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
Nim : 141101086
Judul : Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Remaja di Kelurahan Darat Kecamatan Medan
Baru