Makalah Sosiologi Dan Politik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SOSIOLOGI DAN POLITIK

(Peran Sosial Dan Budaya Dalam Kehidupan)

DISUSUN OLEH:
Friska Sari (2021211023)
Berliani (2021211024)
Mita Aprilia (2021211020)
Meta Patrisyah (2021211140)
Rahmah Hidayah (2021211141)

Dosen Pengampu:
Bpk Dr, Muh Juliansyah Putra S.Ip, M.Si, CiQaR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat,
karunia dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang
berjudul “PERAN SOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEHIDUPAN” ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menemui beberapa hambatan yang membuat
proses penyusunan menjadi tidak efisien. Namun, berkat keterlibatan berbagai pihak, penulis
mampu mengatasi hal tersebut dengan efektif dan penyusunan dapat diselesaikan dengan baik.
Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada;
1. Bapak Dr, Muh Juliansyah Putra S.Ip, M.Si, CiQaR., selaku dosen pengampu mata
kuliah Sosiologi dan Politik
2. Orang tua tersayang yang tidak hentinya memberikan semangat untuk
menyelesaikan semua tugas dan menjalani perkuliahan penuh tanggung jawab.
3. Teman-teman yang telah memberikan membantu menyusun karya tulis ini selesai
dengan baik.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak dan rekan-rekan pembaca. Dan
mudah-mudahan karya tulis yang sederhana ini dapat memberikan manfaat dan dapat
menjadi sumber referensi bagi para pembaca.

Palembang, 23 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Ilmu Sosial dan Budaya
2.2. Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya
2.3. Dimensi dan Dinamika Sosial
2.4. Sistem Sosial
2.5. Prinsip Dasar dan Perubahan Sosial Budaya
2.6. Strategi Pengembangan Sosial Budaya
2.7. Komunikasi Antar Budaya
2.8. Kelompok Sosial
2.9. Organisasi Kemasyarakatan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang banyak membawa
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup maupun
tatanan sosial termasuk dalam kehidupan yang sering dihadapkan dalam suatu hal yang
berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh masyarakat yang
bermukim dalam suatu tempat tertentu.
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam
mencapai derajat yang setinggi-tingginya. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat
merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami
suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan
dampak positif maupun negatif.
Hubungan antara budaya dan kehidupan sangatlah erat hubungannya, sebagai salah
satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara tertentu
sesuai tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons
terhadap kehidupan dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud ilmu sosial dan budaya?
2. Apa saja Ruang lingkup ilmu sosial dan budaya?
3. Apa Dimensi dan dinamika sosial?
4. Apa itu Sistem sosial?
5. Prinsip apa saja pada perubahan sosial budaya?
6. Nilai-nilai apa saja pada sosial budaya dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia?
7. Strategi apa yang dilakukan untuk pengembangan sosial budaya?
8. Apa itu Komunikasi antar budaya?
9. Apa itu Kelompok sosial?
10. Apa pengertian Organisasi kemasyarakatan ?
11. Bagaimana Faktor pendukung dan penghambat pada budaya terkait kehidupan?
12. Bagaimana Perubahan sosial, ekonomi, dan budaya terhadap perilaku manusia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi ilmu sosial dan budaya?
2. Mengetahui Ruang lingkup ilmu sosial dan budaya?
3. Mengetahui Dimensi dan dinamika sosial?
4. Mengetahui Sistem sosial?
5. Mengetahui Prinsip pada perubahan sosial budaya?
6. Nilai-nilai apa saja pada sosial budaya dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia?
7. Strategi apa yang dilakukan untuk pengembangan sosial budaya?
8. Apa itu Komunikasi antar budaya?
9. Apa itu Kelompok sosial?
10. Apa pengertian Organisasi kemasyarakatan?
11. Bagaimana Faktor pendukung dan penghambat pada budaya terkait kehidupan?
12. Bagaimana Perubahan sosial, ekonomi, dan budaya terhadap perilaku manusia?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Ilmu Sosial dan Budaya
Menurut Peter Herman, ilmu sosial merupakan sesuatu yang dipahami sebagai suatu
perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.
Menurut E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti
sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geografi dll.
Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia
di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll.

2.2 Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya


Ilmu sosial dan budaya mencakup masalah-masalah sosial budaya yang timbul didalam
sebuah masyarakat. Untuk menelah masalah-masalah sosial budaya tersebut hendaknya
terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial budaya dan memahami
sejumlah konsep sosial budaya tersebut. Sehingga ilmu sosial budaya dapat dibedakan atas
tiga golongan besar yaitu :
1. Kenyataan-kenyataan sosial budaya yang ada didalam masyarakat, yang secara
bersama-sama merupakan masalah sosial budaya tertentu.
2. Konsep-konsep sosial budaya atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan
sosial budaya dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk
mempelajari masalah-masalah sosial budaya yang dibahas pada ilmu sosial budaya.
3. Masalah-masalah sosial budaya yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
berbagai kenyataan-kenyataan sosial budaya yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan satu sama lain.
2.3 Dimensi dan Dinamika Sosial
 2.3.1. Dimensi Sosial
Dimensi sosial adalah tiga dimensi yang mempunyai pengaruh dikehidupan nyata yaitu
dimensi fisik,dimensi psikis dan dimensi metafisik yang mana dimensi ini turut serta dalam
menentukan kepribadian manusia sebagai sebuah kesatuan
 2.3.2. Dinamika Sosial
Kita sebagai makhluk sosial harus mengenal lebih dalam mengenai dinamika sosial. Bila
dilihat berdasarkan sisi sosiologi, dinamika sosial merupakan bagian dari keseluruhan
terjadinya perubahan di dalam masyarakat seiring dengan perkembangan zaman dari
waktu ke waktu.
Dinamika sosial bisa disebut juga dengan sebutan dinamika kelompok. Bila kita coba
pisahkan antara kata dinamika dengan kelompok maka dinamika maknanya adalah
interaksi, sedangkan kelompok merupakan sesuatu yang didalamnya terdapat kumpulan
individu yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
Kata dinamika dan kelompok sangat berkaitan erat dengan interaksi. Hal ini dikarenakan
segala perubahan yang terjadi biasanya didorong oleh adanya interaksi antara satu individu
dengan individu yang lainnya atau kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.
Wujud nyata dari dinamika kelompok, yakni adanya perubahan yang terjadi dalam hal
jumlah penduduk, perubahan struktur yang ada pada pemerintahan, kualitas di
masyarakat, perubahan komposisi penduduk, perubahan mata pencaharia serta berbagai
perubahan lainnya yang muncul. Dinamika sosial bisa terjadi dengan sebab-sebab yang ada,
seperti adanya pergantian dalam anggota suatu kelompok, terjadi perubahan dalam
struktur kelompok sosial tersebut, serta terjadi perubahan dalam situasi dan ekonomi.

Unsur yang Berubah dan Berkembang pada Dinamika Sosial:


1. Struktur Sosial
Struktur sosial sendiri bisa dibagi-bagi kembali ke dalam beberapa macam berdasarkan
klasifikasi masing-masing. Berikut adalah pembagiannya.
a. Struktur Kaku dan Luwes
Yang dimaksud dengan struktur kaku, yaitu struktur yang memiliki kemungkinan kecil
atau tidak sama sekali dalam hal perubahan. Sementara untuk struktur luwes merupakan
struktur yang pola susunannya fleksibel sehingga peluang dalam terjadinya perubahan bisa
terjadi.
b. Struktur Formal
Yang dimaksud dengan struktur formal, yaitu struktur yang keberadaannya oleh para
pihak yang memiliki kewenangan diakui sesuai dengan hukum yang berlaku saat ini.
Sementara untuk struktur informal merupakan struktur yang benar-benar ada atau
konkret, namun belum ada ketetapan atau aturan hukum yang digunakan.

c. Struktur Homogen dan Heterogen


Yang dimaksud dengan struktur homogeny, yaitu struktur sosial yang terdiri atas
berbagai unsur yang menimbulkan dampak yang sama dengan dunia luar. Sementara untuk
struktur heterogen merupakan struktur yang terdiri atas berbagai macam unsur yang
memiliki kedudukan yang berbeda serta memiliki kesempatan yang berbeda pula.
d. Struktur Mekanis dan Statistik
Yang dimaksud dengan struktur mekanis, yaitu struktur yang meminta posisi yang tetap
yang berasal dari tiap anggotanya supaya bisa dengan mudah menjalankan fungsi yang ada
secara benar. Sedangkan untuk struktur statistic merupakan struktur yang memiliki fungsi
dengan benar jika syarat yang menentukan jumlah dari anggotanya tersebut sudah bisa
terpenuhi.
e. Struktur Atas dan Bawah
Yang dimaksud dengan struktur atas atau disebut juga dengan suprastruktur, yaitu
struktur yang ditempati oleh golongan dari orang-orang yang mempunyai kekuasaan yang
tinggi. Sedangkan untuk struktur bawah atau disebut juga dengan infrastruktur merupkan
struktur yang diperuntukan untuk golongan yang berada di posisi kelas bawah yang
memiliki taraf kehidupan yang relatif rendah bila dibandingkan dengan yang lainnya.
2. Nilai-nilai Sosial-Budaya
Bila dilihat dari faktor yang menyebabkan adanya dinamika kelompok atau sosial ini bisa
juga disebabkan oleh nilai-nilai yang ada pada sosial maupun budaya. Hal ini bisa terjadi
karena berbagai aspek, yang melipiti kaidah-kaidah moral, ajaran agama, peraturan sopan
santun, dan ideologi yang dimiliki oleh masyarakat. Setiap anggota masyarakat tersebut
mempunyai tempatnya masing-masing walaupun mereka terdiri atas suatu kelompok.
3. Organ-organ Masyarakat
Faktor paling utama dalam perubahan soasial adalah masyarakat itu sendiri. Setiap
individu pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda dan apabila digabungkan menjadi
satu akan timbul berbagai perubahan yang baru.
Perubahan Sosial pada Masyarakat.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dibuat sebuah simpulan bahwa dinamika sosial
merupakan penelitian mengenai berbagai perubahan yang muncul berdasarkan dengan
fakta-fakta yang ada di lingkungan sosial yang saling berkaitan. Dari penelahan tersebut
maka pembahasan tentang dinamika sosial ini sangat berhubungan erat dengan hal-hal
berikut.
1. Pengendalian Sosial/Pengawasan Sosial
Bila kita lihat arti dari pengendalian sosial itu sendiri adalah sekumpulan cara serta
proses yang dilakukan dan harus dilewati oleh individu atau kelompok masyarakat. Dengan
begitu semua anggota yang ada di dalamnya dapat melakukan berbagai tindakan yang
sama dengan harapan yang ada di masyarakat.

2. Mobilitas Sosial
Lingkup mobilitas sosial meliputi peristiwa sosial ketika individu atau kelompok-
kelompok bergerak atau berpindah dari suatu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya.
Perpindahannya ini bisa ke lapisan yang tinggi maupun yang lebih rendah dalam suatu
hierarki social. Dengan begitu, perpindahan ini memiliki dua arah, yaitu ke arah atas
(upward mobility) dan ke arah bawah (downward mobility).
3. Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Penyimpangan sosial mempunyai ciri-
ciri sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan, ada penyimpangan yang ditolak dan ada yang
diterima, serta ada juga penyimpangan yang relatif dan mutlak.
4. Perubahan Sosial
Perubahan pasti akan datang menghampiri ke semua masyarakat yang ada. Perubahan
yang mucul bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain norma-norma yang ada, nilai-nilai
sosial, susunan dari lembaga-lembaga di masyarakat, pola perilaku di sebuah organisasi,
interaksi sosial, kekuasaan, wewenang ,dan adanya berbagai macam lapisan yang ada di
masyarakat.

 2.3.3. Proses Dinamika Sosial


Seluruh hal yang sudah disebutkan di atas memang sangat berhubungan dengan
berbagai perubahan yang terjadi karena proses dari dinamika. Adapun proses perubahan
yang terjadi pada kebudayaan dan masyarakat meliputi berbagai hal, antara lain sebagai
berikut.
1. Difusi
Difusi merupakan proses ketika unsur-unsur sejarah maupun kebudayaan tersebar ke
bebagai belahan dunia dengan cara migrasi yang dilakukan oleh berbagai macam kelompok
yang ada di muka bumi ini.
2. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses ketika keadaan memaksa kita untuk bertemu dengan
kebudayaan yang lain yang memiliki unsur kebudayaan yang asing. Hal tersebut kemudian
akan diterima masuk ke dalam kebudayaan sendiri, lalu diolah menjadi satu kesatuan.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses ketika kedua kebudayaan yang berbeda akan dijadikan satu
menjadi sebuah perpaduan. Namun, proses seperti ini akan terjadi bila ada beberapa faktor
antara lain, adanya golongan manusia dengan berbagai perbedaan dalam hal latar belakang
budaya mereka dan juga karena pergaulan yang terjadi dalam waktu lama dengan intensif
satu sama lain.
4. Inovasi
Penemuan atau disebut dengan inovasi merupakan proses dari penggunaan sumber
modal, energi, alam, serta teknologi yang telah melalui proses pembaharuan yang
menimbulkan adanya produksi yang paling baru . Penemuan yang ada itu terdiri atas dua
macam, yakni discovery dan juga invention. Discovery merupakan ide baru atau alat baru,
sedangkan invention akan berlaku jika penemuan baru tesebut sudah bisa diakui, diterima
dan diterapkan oleh masyarakat.
5. Internalisasi
Internalisasi merupakan proses yang sangat lama, yaitu mulai dari orang itu baru lahir ke
dunia sampai dengan orang tersebut hampir akan meninggalkan dunia ini. Berbagai hal
diperlajari dalam proses ini, antara lain hasrat, perasaan, emosi serta nafsu yang
dibutuhkan dalam kepribadiannya dalam perjalanan hidupnya.
6. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses yang menempatkan seorang individu dari mulai
masa kanak-kanak sampai dengan menginjak masa tuanya. Proses yang terjadi adalah
mempelajari berbagai pola tindakan dalam interaksi sosial terhadap berbagai macam
individu yang ada di lingkungan tersebut yang menduduki tempat dalam peranan sosial
yang ada dalam perjalanan kehidupannya.
7. Enkulturasi
Enkulturasi atau pembudayaan merupakan proses yang menempatkan seorang individu
di dalam hal belajar serta mencoba beradaptasi dengan sikap serta pikirannya
terhadapadat istadat yang ada. peraturan yang ad serta sistem norma yang berlaku dalam
kebudayaan mereka.

2.4 Sistem Sosial


Secara umum sistem sosial dapat di artikan sebagai suatu sistem yang terdiri
sekumpulan tindakan yang dibentuk dari berbagai interaksi sosial antara satu individu
dengan individu yang lainnya yang dimana akan selalu tumbuh dan berkembang di
masyarakat. Sistem sosial ini dapat terbentuk dengan sendirinya yaitu karena adanya satu
penilaian umum yang telah menjadi sebuah kesepakatan diantara kelompok masyarakat.
Penilaian umum ini biasanya memiliki standar-standar tertentu yang di sebut juga dengan
norma sosial.
Adapun pengertian sistem sosial juga banyak di kemukakan oleh para ahli yang
diantaranya adalah Talcott Persons. Menurut Talcott Persons sistem sosial dapat di
definisikan sebagai suatu proses interaksi yang terjadi di dalam masyarakat diantara para
pelaku sosial. Interaksi yang terjadi diantara para pelaku sosial ini tentunya akan
melibatkan sebuah struktur relasi yang menurut Talcott Persons di sebut sebagai sebuah
sistem.
Dengan adanya pendapat dari Talcott Person ini, banyak orang yang mengambil
kesimpulan yang di dapat dari hasil pemikiran Talcott Persons yaitu sistem sosial juga
terdiri dari sebuah dari kolektivitas dan juga peran.
Oleh Karena itu, interaksi yang terjadi antara satu individu dan individu lainnya menurut
Talcott Person akan mampu melahirkan sebuah sistem sosial. Sebagai salah satu contohnya
adalah sistem sosial di dalam penjara dimana individu-individu yang ada di dalamnya lebih
dari satu orang yang tentunya melibatkan interaksi di dalamnya.
2.5 Prinsip Dasar Perubahan Sosial Budaya
Mekanisme Perubahan :
1. Berlangsung dengan sendirinya.
2. Dilakukan dengan sengaja, diusahakan, direncanakan oleh manusia (masyarakat),
bangsa atau negara.
3. Usaha sadar yang direncanakan agar perubahan sesuai dengan nilai-nilai yang lebih
cocok dan sesuai dengan tuntutan.
4. Perubahan pada hakekatnya netral. Namun ada dua hal arah geraknya:
a. Regressive, perubahan yang mengarah pada hal-hal yang tidak diharapkan
(menguntungkan).
b. Progressive, mengarah pada hal-hal yang diharapkan.
Dalam suatu perubahan tidak terhindarkan tantangan-tantangan (challenge), persoalan
persoalan, dan goncangan akan terus berlangsung sebelum perubahan itu berhasil.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi perubahan:
a. Penyalur atau pemandu perubahan
b. Pengambil inisiatif dalam upaya menggairahkan proses perubahan missal tokoh
masyarakat.

2.6 Strategi Pengembangan Sosial Budaya


Menurut Geraldine, H.A. 2016 Pengembangan budaya adalah suatu proses
meningkatkan atau mempertahankan kebiasaan yang ada pada masyarakat dalam kajian
pengembangan masyarakat yang menggambarkan bagaimana budaya dan masyarakat itu
berubah dari waktu ke waktu yang banyak ditunjukkan sebagai pengaruh global.
Pengembangan budaya dikembangkan secara luas melalui kepentingan transnasional.
Segala bentuk kesenangan ikut terlibat dalam upaya pengembangan budaya ini. untuk
menghadapi globalisasi budaya, sangat sulit bagi masyarakat untuk melestarikan budaya
lokal mereka sendiri yang menjadi keunikan wilayahnya, namun globalisasi budaya ini
merupakan komponen penting dalam pengembangan masyarakat wilayahnya sendiri.
Upaya pengembangan kebudayaan diarahkan melalui kebijakan :
1. mengembangkan budaya kritis masyarakat secara konstruktif sehingga dapat
menumbuhkan kontrol sosial yang produktif.
2. mempercepat sosialisasi dan kulturisasi etika kehidupan berbangsa.
3. mengembangkan minat baca masyarakat dan mempercepat tumbuhnya budaya
kewirausahaan yang bersifat progresif dan berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek).
4. mengembangkan dan memperkuat jati diri bangsa, pengelolaan keragaman budaya, dan
pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan.
2.7 Komunikasi Antar Budaya
Pengertian Komunikasi Antar Budaya adalah pada dasarnya kebudayaan yang dianut
oleh suatu kelompok masyarakat itu sangat unik. Bahasa, cara makan, cara berpakaian,
cara bersopan santun, standar moral dari satu komunitas berbeda dengan standar moral
dari komunitas lain. Perbedaan itu memang tampak kontradiksi, namun kenyataan sejarah
menunjukkan adanya sharing of culture yang dapat saling menerima dan mengerti
perbedaan itu (Purwasito, 2003:224).

2.7.1. Definisi Komunikasi Antar Budaya


Menurut (Liliweri,2004:9) Komunikasi antar budaya dapat diartikan melalui
beberapa pernyataan sebagai berikut :
1. Komunikasi antar budaya adalah pernyataan diri antar pribadi yang paling efektif antara
dua orang yang saling berbeda latar belakang budaya.
2. Komunikasi antar budaya merupakan pertukaran pesan-pesan yang disampaikan secara
lisan, tertulis, bahkan secara imajiner antara dua orang yang berbeda latar belakang
budaya
3. Komunikasi antar budaya merupakan pembagian pesan yang berbentuk informasi atau
hiburan yang disampaika secara lisan atau tertulis atau metode lainnya yang dilakuka
oleh dua orang yang berbeda latar balakang budayanya.
4. Komunikasi antar budaya adalah pengalihan informasi dari seseorang yang
berkebudayaan tertentu kepada seseorang yang berkebudayaan lain.
5. Komunikasi antar budaya adalah pertukaran makna yang berbentuk simbol yang
dilakukan oleh orang yang berbeda latar belakang budayanya.
6. Komunikasi antar budaya adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seseorang
melalui saluran tertentu kepad orang lain yang keduanya berasal dari latar belakang
budaya yang berbeda dan mengahasilkan efek tertentu.
7. Komunikasi antar budaya adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau
perasaan diantara mereka yang berbeda latar belakang budayanya. Proses pembagian
informasi itu dilakukan secara lisan dan tertulis, juga melalui bahasa tubuh, gaya atau
penampilan pribadi, atau bantuan hal lain di sekitarnya yang memperjelas pesan.
2.7.2 Tujuan Komunikasi Antar Budaya
Secara umum sebenarnya tujuan komunikasi antarbudaya antara lain untuk
menyatakan identitas sosial dan menjembati perbedaan antarbudaya melalui perolehan
informasi baru, mempelajari sesuatu yang baru yang tidak pernah ada dalam kebudayaan,
serta sekedar menapatkan hiburan atau melepaskan diri. Komunikasi antarbudaya yang
intensif dapat mengubah persepsi dan sikap orang lain, bahkan dapat meningkatkan
kreativitas manusia. Berbagai pengalaman atas kekeliruan dalam komunikasi antarbudaya
sering membuat manusia makin berusaha mengubah kebiasaan berkomunikasi, paling
tidak melalui pemahaman terhadap latar belakang budaya orang lain. Banyak masalah
komunikasi antarbudaya sering kali timbul hanya karena orang kurang menyadari dan tidak
mampu mengusahakan cara efektif dalam berkomunikasi antarbudaya (Liliweri, 2004:254).

2.8 Kelompok Sosial


Kelompok Sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki kesadaran besama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi.Kelompok Sosial dapat diartikan sebagai suatu
kesatuan sosial yang terdiri dari dua individu atau lebih untuk saling berinteraksi. Adanya
Kelompok Sosial terbentuk pertemuan antar indidu yang kemudian berinteraksi untuk
mencapai sebuah tujuan bersama.
2.8.1 Pengertian Kelompok Sosial
1. Menurut Giddens kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berinteraksi
satu sama lain secara teratur.
2. Menurut Robert K.Merton kelompok sosial merupakan sejumlah orang yang saling
berinteraksi yang sesuai dengan pola yang telah mapan.
3. Menurut Johnson pengertian Kelompok Sosial adalah dua orang atau lebih yang
saling berinteraksi dengan cara yang terpola sebagai sebuah kelompok oleh mereka sendiri
dan orang lain.
4. Menurut Mac Iver dan Charles H. Page Kelompok Sosial merupakan sebagai satu
kesatuan atau himpunan manusia yang hidup bersama karena adanya interaksi.
5. Menurut Serjono Soekanto pengertian Kelompok Sosial adalah satu kesatuan atau
himpunan manusia yang saling berhubungan diantara mereka dengan adanya timbal balik
dan saling mempengaruhi.
2.8.2 Macam-macam Kelompok Sosial
Menurut Roberty Bierstedt kelompok sosial memiliki beberapa jenis yang dibedakan
berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok dan kesadaran jenis,
yaitu :
1. Kelompok Statistik yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan
sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contohnya kelompok penduduk usia 10-15 tahun di
sebuah kecamatan.
2. Kelompok Kemasyarakatan yaitu yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai
organisasi dan hubungan sosial diantara anggotanya.
3. Kelompok Sosial yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh:
Kelompok pertemuan, kerabat.
4. Kelompok Asosiasi yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan
ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para
anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
2.8.3 Klasifikasi Kelompok Sosial
Menurut Ferdinand Tonnies klasifikasi kelompok sosial dibedakan berdasarkan erat
longgarnya ikatan antar anggota. Paguyuban atau disebut dengan gemeinscharft merupakan
kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni bersifat alamiah
dan kekal.Paguyuban dibedakan menjadi tiga jenis yakni :
1. Paguyuban karena ikatan darah. Contohnya keluarga, kelompok kekerabatan
2. Paguyuban karena tempat. Contohnya rukun tetangga, rukun warga
3. Paguyuban karena ideologi. Contohnya partai politik berdasarkan agama
2.8.4 Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Terdapat dua faktor utama yang membentuk terjadinya kelompok sosial yakni :
1. Kedekatan
Kelompok Sosial terbentuk karena adanya interaksi antar individu, semakin dekat interaksi yang
dilakukan maka semakin berpotensi terjadinya pembentukan Kelompok Sosial.
2. Kesamaan
Kelompok Sosial juga dibangun dari faktor kesamaan. Faktor kesamaan menjadi sangat penting
dalam proses terbentuknya Kelompok Sosial. Biasanya kebiasaan serta kesukaan atau hobi
memegang peranan utama dalam hal ini.

2.9 Organisasi Kemasyarakatan


Menurut Undang-undang R.I Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan yaitu :
1. Definisi Organisasi Kemasyarakatan
Ditetapkan dalam pasal 1 yaitu Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang
dibentuk oleh anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesia secara sukarela
atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila.
2. Asas Organisasi Masyarakat
Ditetapkan kembali dalam pasal 2 yaitu Organisasi Kemasyarakatan berasaskan
Pancasila sebagai satu-satunya asas (asas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara).Didalam penjelasan Undang-undang ini menetapkan
bahwa penetapan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi Organisasi
Kemasyarakatan tidaklah berarti Pancasila akan menggantikan agama, dan agama
tidak mungkin di-Pancasilakan; antara keduanya tidak ada pertentangan nilai.
3. Tujuan Organisasi Masyarakat sesuai kekhususannya
Dalam pasal 3 yaitu Kekhususan Ormas seperti yang ada saat ini, missal dalam
bidang lingkungan hidup (Walhi, Kalhi, dll), hukum (Bina Kesadaran Hukum
Indonesia, Rifka Annisa, LBH Apik), Agama (FPUB, Institut Dialog Antar Iman Di
Indonesia), Budaya, Kesehatan, dll. Dijelaskan bahwa Organisasi Kemasyarakatan
dapat mempunyai satu atau lebih dari satu sifat kekhususan sebagaimana dimaksud
dalam pasal ini, yaitu kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4.Salah satu fungsi Organisasi Masyarakat
Dalam pasal 5d yaitu Sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana
komunikasi sosial timbal balik antar anggota dan/atau antar Organisasi
Kemasyarakatan, dan antara Organisasi Kemasyarakatan dengan organisasi
kekuatan sosial politik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat, dan
Pemerintah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa sosial budaya disini sangat berperan penting dalam masyarakat. Dan juga
berpengaruh pada masyarakat. Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat
memberikan peranan penting dalam mencapai derajat yang setinggi-tingginya.
Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa
masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam
proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif
maupun negatif.

3.2 Saran
Saya para penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah membaca
makalah ini. Para pembaca apalagi para mahasiswa dapat memahami peran
sosial budaya dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Purwasito, Andrik.2003. Komunikasi Multikultural.Muhammadiyah Universitas
Pers, Surakarta. Dapat diakses di
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-komunikasi-antar-
budaya.html
Liliweri, Alo. 2004. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta. Dapat diakses di
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-komunikasi-antar-
budaya.html
Lubis, Lusiana Andriani. 2002. Pengantar Komunikasi Lintas Budaya.
Seri Diktat, Medan. Dapat diakses di
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-komunikasi-antar-
budaya.html
Melisa. 2017. Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli dan Macam-
Macamnya. Dapat diakses di http://www.sumberpengertian.com/pengertian-
kelompok-sosial
Bobsusanto. 2016. Pengertian Kelompok Sosial, Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Lengkap. Dapat diakses di http://www.spengetahuan.com/2016/10/pengertian-
kelompok-sosial-ciri-ciri-kelompok-sosial-lengkap.html
Undang-undang R.I Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Dapat diakses di http://kalimantan-timur.tl.web.id/en3/1928-1812/Organisasi-
Sosial-Kemasyarakatan_154049_kalimantan-timur-tl.html

Anda mungkin juga menyukai