VAGINITIS
VAGINITIS
VAGINITIS
Anamnesa (Subjective)
Gejala Klinis:
a. Bau
b. Gatal (pruritus)
c. Keputihan
d. Dispareunia
e. Disuria
Faktor Resiko :
a. Pemakai AKDR
b. Penggunaan handuk bersamaan
c. Imunosupresi
d. Diabetes melitus
e. Perubahan hormonal (misalnya kehamilan)
f. Penggunaan antibiotic spektrum luas
g. Obesitas
Pemeriksaan Fisik :
Iritasi, eritema, atau edema pada vulva dan vagina. Mungkin serviks juga dapat eritematous.
Pemeriksaan Penunjang :
a. Pemeriksaan mikroskopik cairan atau sekret vagina
b. Pemeriksaan pH cairan vagina
c. Pemeriksaan uji whiff: jika positif berarti mengeluarkan bau seperti anyir (amis) pada
waktu ditambahkan larutan KOH.
Diagnosis (Assessment)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
Vaginitis harus dicari penyebabnya, dengan menilai perbedaan tanda dan gejala dari masing-
masing penyebab, dapat pula dengan menilai secara mikroskopik cairan vagina.
Diagnosis Banding
a. Vaginosis bakterialis
b. Vaginosis trikomonas
c. Vulvovaginitis Kandida
Komplikasi : -
1. Penatalaksanaan
a. Menjaga kebersihan diri terutama daerah vagina
b. Hindari pemakaian handuk secara bersamaan
c. Hindari pemakaian sabun untuk membersihkan daerah vagina yang dapat menggeser
jumlah
flora normal dan dapat merubah kondisi pH daerah kewanitaan tersebut.
d. Jaga berat badan ideal
e. Farmakologis:
1. Tatalaksana Vaginosis Bakterialis
• Metronidazol 500 mg peroral 2 x sehari selama 7 hari
• Metronidazol pervagina 2 x sehari selama 5 hari
• Krim Klindamisin 2% pervagina 1 x sehari selama 7 hari
2. Tatalaksana Vaginosis trikomonas
• Metronidazol 2 g peroral (dosis tunggal)
• Pasangan seks pasien sebaiknya juga diobati
3. Tatalaksana vulvovaginitis kandida Flukonazol 150 mg peroral (dosis tunggal)
Konseling dan Edukasi Memberikan informasi kepada pasien, dan (pasangan seks) suami,
mengenai faktor risiko dan penyebab dari penyakit vaginitis ini sehingga pasien dan suami
dapat menghindari faktor risikonya. Dan jika seorang wanita terkena penyakit ini maka
diinformasikan pula pentingnya pasangan seks (suami) untuk dilakukan juga pemeriksaan dan
terapi guna pengobatan secara keseluruhan antara suami-istri dan mencegah terjadinya
kondisi berulang.
Kriteria Rujukan: -
Sarana Prasarana:
a. Mikroskop
b. Kaca
c. Kassa swab
d. Larutan KOH
e. Kertas lakmus