Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pula dengan agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi kultur
Baik konflik dalam skala kecil maupun besar. Dalam skala kecil, konflik
itu konflik dalam skala besar mewujud dalam, misalnya kerusuhan sosial,
kekacauan multi budaya, perseturuan antar ras, etnis, dan agama dan lain-
lain.1
peranan sosial yang telah dibangun dan diwariskan pada generasi berikunya.
Proses ini disebut sosialisasi. Dalam sosialisasi, setiap makna dari proses
1
Riuh Beranda Satu : Peta Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia, (Jakarta: Depag
RI, 2003), hal. 1.
1
2
individu.2
politik dan lain-lain. Dengan ilmu-ilmu ini akan memudahkan bagi manusia
itu sendiri dalam membina dan memelihara hubungan antar sesamanya, baik
masyarakat yang dikehendaki. Agar bentuk dan corak yang dikehendaki dapat
Punya semesta alam ini. Tapi bila ada yang menolak, ia akan menemui
pedoman dasar dalam mengatur hubungan antara sesama manusia itu sendiri.
agama masing-masing.
anggota dari suatu golongan umat beragama telah berhubungan baik dengan
dan petunjuk bagi para penganutnya supaya selamat (dari api neraka) dalam
kehidupan setelah mati. Begitu juga agama sebagai suatu sarana manusia
Harus diakui pada mulanya agama-agama selain Islam seperti yahudi dan
Nasrani yang dibawa oleh Nabi Isa as. misalnya, pada mulanya agama ini
Trinitas (tuhan dalam tiga dimensi: Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh
dari kebutuhan yang sama, tetapi dengan penekanan yang berbeda sesuai
4
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006 ),
hal. 97.
5
untuk kesejahteraan manusia. Namun khusus dalam bidang sosial ini Islam
jenis kelamin dan lain sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas dan
oleh prestasi kerjanya yang bermnafaat bagi manusia. Atas dasar ukuran ini,
ditemukan beberapa hal sebagai berikut; (1) dusun Trenceng Desa Mrican
jumlah penduduk dusun Trenceng yang memeluk agama Islam lebih dominan
dengan persentase, agama Islam (70%) dan agama Kristen (30%), Contoh
dari bentuk toleransi yang ada di dalam masyarakat dusun Trenceng antara
lain (1) dalam hal kenduri, bahkan dalam hal kenduri pun sebagian dari
5
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003 ) hal.
88.
6
pemeluk agama Kristen pun diundang dan hadir dalam acara tersebut. (2)
silaturrahmi, menurut kepala desa setempat ketika ada acara pertemuan, hari
raya umat Islam dan hari raya Kristen warga kompak merayaan acara
tersebut, bahkan dalam acara hari raya idul fitri pun orang Kristen
kerukunan mereka sangat erat. Dampak dari toleransi beragama bagi umat
Sementara ada fakta lain unik yang lain terkait dengan pola hubungan
orang Islam punya hajat terkadang orang Kristen yang membacakan doa,
selain itu mereka juga ikut acara Yasinan ketika ada seorang umat Islam yang
orang Kristen merayakan hari raya umat Kristen sebagian dari umat Islam
Faktor yang lain menunjukkan bahwa “pada tahun 2015 terdapat 7 orang
Kristen yang masuk agama Islam dengan alasan pernikahan dan pemahaman
agama sehingga ingin masuk agama Islam, hampir setiap tahun ada orang
Kristen yang masuk agama Islam. Ketika hari raya Natal para perangkat desa
diundang untuk menghadiri acara Natal, akan tetapi mereka tetap yakin
ibadah mereka salah, hukum yang berlaku di agama Kristen sangat bebas,
B. Fokus Masalah
perkembangan pendidikan Islam, pada aspek akidah, ibadah dan akhlaq. Pada
ibadah wajib, misalnya salat lima waktu. Aspek akhlaq, sikap sopan santun
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
6
Hasil wawancara dengan kepala dusun Trenceng Bapak Bandi
8
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
umat beragama.
2. Manfaat Praktis
berikut:
a. Masyarakat Trenceng
beragama.
b. Pemerintah Desa
dipertahankan.
9
c. Pemerintah Daerah
F. Sistematika Pembahasan
Bab II berisi tinjauan pustaka dan landasan teori bab ini berfungsi untuk
Jenangan Ponorogo.
Bab IV berisi latar belakang objek, penyajian data, analisis data dan