Dikusi 5 Komparatif
Dikusi 5 Komparatif
Dikusi 5 Komparatif
Terima kasih.
NAMA : BURNIATI AZMI
NIM : 530047088
DISKUSI 5 Studi komperatif pendidikan dasar di berbagai negara.
Pada pertemuan tuton 5 ini, Anda diminta untuk menganalisis Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Pendidikan Dasar di Indonesia.
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Jawaban :
• menganalisis Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pendidikan
Dasar di Indonesia.
Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sebagai pengguna smartphone, internet, laptop dan sebagainya, kita tentu telah dibuat
cukup familiar dengan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam perjalanannya,
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi
komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Istilah TIK sendiri muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke-20.
Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi
lainnya. Hingga awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan
belum terlihat titik jenuhnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa tak dimungkiri telah menimbulkan
adanya perubahan yang signifikan pada perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Hal ini dapat dilihat dari dua masa, yaitu pada awal masa sejarah dan pada
Era modern.
Perkembangan teknologi informasi pada masa prasejarah dimulai dari tahun 3000SM
yang pada saat itu ditemukan tulisan untuk pertama kalinya oleh bangsa Sumeria.
Sementara pada era modern perkembangan pertama teknologi informasi dimulai
dengan adanya media cetak, yaitu surat kabar atau yang sering disebut dengan koran
melai media ini manusia mulai dengan lebih mudah mengakses bebagai informasi dari
belahan dunia.
Sejarah Perkembangan TIK
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi
sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama adalah temuan
telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian
berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi
seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi
trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang
dibangun manusia untuk komunikasi global.
Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, perkembangan TIK (teknologi
informasi dan komunikasi) ditandai dengan sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui
siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera
berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang
berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.
Komputer elektronik, juga sebagai wujud perkembangan TIK, beroperasi prtama kali
pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui
penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics)
pada tahun 1957.
Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini,
mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok
Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan
teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali
pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.
Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada
puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’
perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai sekarang.
Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan
menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-
batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian
berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat
yang mengadopsi teknologi digital.
Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di
atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa
multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi
telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21,
sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri.
Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka
revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi
melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau
setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
Bagaimana dengan sistem pendidikan di era pandemi?
• SEBAGAIMANA hampir semua orangtua di Indonesia pada saat ini,Sebagian
tanggung jawab mendampingi anak belajar dari rumah. Banyak orangtua harus
mengakui bahwa menjelaskan berbagai mata pelajaran dan menemani anak-anak
mengerjakan tugas-tugas sekolah tidak semudah yang dibayangkan. Kerja keras para
guru dan dosen selama ini sungguh patut diapresiasi. Di tengah pembatasan sosial
akibat wabah covid-19, kita harus tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu
pengetahuan. Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah
drastis akibat pandemi covid19. Konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak
pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Meski makin populer,
penerapan pembelajaran online (online learning) selama ini juga terbatas pada
Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di sejumlah universitas dan kursus-
kursus tambahan (online courses). Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus
penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah
menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam skala nasional. Bahkan, ujian
nasional tahun ini terpaksa ditiadakan. Tantangan pendidikan Sistem pendidikan online
pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas
dan sumber daya yang mesti disediakan. Saya bersyukur masih mampu memfasilitasi
anak kami untuk pendidikan jarak jauh, tapi saya mendengar keluhan banyak orangtua
murid dan juga tenaga pendidik yang kesulitan, baik dalam menyediakan perangkat
belajar seperti ponsel dan laptop maupun pulsa untuk koneksi internet. Dengan kata
lain, sistem pembelajaran online ini berpotensi membuat kesenjangan sosial ekonomi
yang selama ini terjadi, menjadi makin melebar saat pandemi. Kemenaker (20/4)
mencatat sudah lebih dari 2 juta buruh dan pekerja formal-informal yang dirumahkan
atau diPHK. Dengan kondisi seperti ini, banyak orangtua kesulitan menyediakan
kesempatan pendidikan yang optimal bagi anak-anak mereka. Dalam situasi yang lebih
buruk, orangtua malah bisa berhadapan pada pilihan dilematis: memberi makan
keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini berpotensi membuat angka putus
sekolah meningkat. Sejak kebijakan belajar dari rumah diterapkan secara nasional
mulai tanggal 16 Maret 2020, muncul indikasi naiknya angka putus sekolah di berbagai
tempat. Mulai dari sabang sampai meroke . Ini daerah-daerah yang tergolong zona
merah dalam penyebaran wabah. Angka putus sekolah dari kawasan perdesaan juga
diperkirakan akan naik. Dalam jangka panjang, anak-anak yang putus sekolah ini
memiliki kemungkinan lebih besar untuk menganggur, baik secara tertutup atau
terbuka. Ini bukan hanya secara akumulatif akan menurunkan produktivitas nasional,
tapi membuat mereka terjebak da- mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung
(vicious circle) kemiskinan struktural.
• Sebagai langkah solusi praktis, sejak awal saya berpendapat pemerintah perlu
merealokasikan dana pelatihan Rp5,6 triliun bagi 5,6 juta buruh dan pekerja yang
diperkirakan terdampak krisis ekonomi akibat wabah covid-19, menjadi bantuan
langsung. Sehingga, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Termasuk, memastikan keberlangsungan pendidikan anak-anak mereka. Di sisi lain,
pemerintah juga perlu memperhatikan juga perlu memperhatikan nasib para guru,
terutama guru-guru swasta maupun guru honorer (termasuk guru tidak tetap), yang
masingmasing berjumlah hampir satu juta orang. Ketiadaan proses belajar mengajar di
sekolah, secara langsung dan tidak langsung, menurunkan pendapatan mereka.
Pendidikan adalah kunci Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya
manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci terwujudnya Indonesia
Emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai, serta maju dan mendunia.
Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa
depannya, apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi
dengan perubahan zaman. Atau, menjadi raksasa sakit, yang tenggelam dalam
berbagai persoalannya sendiri. Kalah dalam persaingan global, dan dan bahkan diacak-
acak berbagai kepentingan jangka pendek, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejak
dulu, berbagai upaya reformasi pendidikan telah kita tempuh. Termasuk alokasi
anggaran pendidikan 20% dari APBN pada era pemerintahan Presiden SBY (2004-
2014). Tapi, masalah pendidikan nasional masih terkendala dua persoalan mendasar,
yakni soal akses dan kualitas pendidikan. Dari sisi akses, berbagai indikator seperti
angka partisipasi murni, lama bersekolah, hingga tingkat putus sekolah, masih
membutuhkan kerja keras perbaikan. Meski, kita tahu kebijakan sekolah gratis, program
beasiswa, hingga penyelesaian problem jarak dan akses menuju sekolah tengah
diusahakan. Indikator rata-rata lama sekolah (RLS) nasional yang baru 8,2 tahun atau
se tara SLTP kelas 2 (BPS, 2018) menunjukkan persoalan kita di bidang pendidikan
masih banyak. Terkait kualitas, kita juga masih harus meningkatkan kualitas tenaga
pengajar, kurikulum pendidikan, hingga tingkat daya saing pendidikan nasional. Kita
perlu introspeksi, mengapa lulusan SD / SMP/ SMA/SMK dan perguruan tinggi justru
menjadi penyuplai tingkat pengangguran. Mari kita perbaiki strategi link and match
antara dunia pendidikan dan dunia lapangan kerja. Reformasi pendidikan merupakan
tanggung jawab kita semua. Mari bersama kita perbaiki semua aspek. Sistem
rekrutmen tenaga pendidik, keterpaduan kebijakan anggaran pendidikan pusat dan
daerah. Lalu, infrastruktur pendidikan, hingga sub-komponen lain yang mempengaruhi
kualitas pendidikan nasional. Pekerjaan rumah kita dalam meningkatkan kualitas
pendidikan nasional memang masih banyak. Pandemi covid-2019 ini menyingkapkan
sejumlah persoalan genting yang harus segera diatasi karena menyangkkut
keberlangsungan dan kualitas pendidikan para murid serta kesejahteraan para murid
guru maupun dosen. Betapapun sulitnya, kita harus terus memperjuangkan dan
mengawal proses reformasi pendidikan, sebagai kunci kejayaan NKRI.
• Tetapi teknologi juga sangat tergantung dalam kehidupan manusia itu sendiri, dan
juga sangat berpengaruh di dalam kehidupan masyrakat.
Pembahasan:
Di era globalisasi saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah berkembang
dan digunakan dalam tiap aspek kehidupan kita sehari-hari. Siapa yang tidak mengikuti
perkembangannya, maka akan tertinggal zaman. Perkembangan dan penggunaan TIK
ini pun telah merambah di dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar di Indonesia.
Sejak tahun 2007, TIK merupakan pelajaran khusus yang wajib dipelajari oleh siswa
Indonesia, sejak jenjang SD hingga SMA. Sejak tahun 2013, TIK dianjurkan untuk
diintegrasikan di setiap pelajaran. Dengan cara itu, siswa diharapkan akan melek
teknologi, melek TIK, dan memiliki literasi TIK yang cukup untuk menghadapi era masa
depan. Dengan diwajibkannya penggunaan TIK di dunia pendidikan, mau tak mau, guru
pun wajib menguasai dasar-dasarnya dan dalam undang-undang guru dan dosen,
penguasaan TIK merupakan bagian dari kompetensi professional guru dan dosen yang
wajib dikuasai.
Karena TIK sudah merupakan bagian tak terpisahkan dalam dunia pendidikan,
guru/dosen wajib mampu mengintegrasikannya dalam proses belajar dan mengajar.
Oleh karena itu, guru perlu menguasai teknik/strategi/pendekatan/metode untuk
mengintegrasikannya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran adalah pendekatan dengan strategi
blended-learning, yakni mengkombinasikan antara penggunaan teknologi dan
pendekatan konvensional dalam proses pembelajaran.
Menurut Drijvers, Boon dan Reeuwijk (2010) teknologi dalam dunia pendidikan secara
umum memiliki tiga fungsi: sebagai alat bantu perhitungan/penyelesaian masalah,
sebagai lingkungan pengembangan pemahaman konsep, dan sebagai lingkungan
untuk memperkuat keterampilan.
Sebagai alat bantu perhitungan/penyelesaian masalah, teknologi membantu pengguna
mempercepat penyelesaian masalah. Yang biasanya dilakukan secara manual dan
melelahkan, dengan teknologi penyelesaian permasalahan bukan lagi menjadi
hambatan. Pendeknya, fungsi pertama ini dapat mengefisienkan waktu dalam
penyelesaian masalah. Dalam fungsi pertama ini, pengguna tak perlu tahu, dan tak
perlu memahami proses suatu masalah diselesaikan. Pengguna hanya perlu tahu
prosedur penggunaan teknologi, dan pemahaman output dari proses penggunaannya.
Sebagai lingkungan untuk memperkuat keterampilan, teknologi memberi bantuan
kepada pengguna untuk berlatih dan meningkatkan keterampilannya. Dan sebagai
lingkungan untuk mengembangkan pemahaman konsep, teknologi memberi lingkungan
belajar untuk memahami konsep-konsep materi tertentu. Pada gilirannya, kedua fungsi
ini diharapkan saling melengkapi, saling memperkuat satu sama lain. Makin baik
keterampilan yang dikuasai, pemahaman diharapkan makin kuat; sebaliknya dengan
pemahaman yang baik, maka keterampilan akan makin bermakna. Dua fungsi teknologi
inilah yang biasanya dieksploitasi dalam dunia pendidikan.
Beberapa teknologi dasar yang bisa digunakan dalam pendidikan dasar adalah
kalkulator, MS.Excel, dan software Geogebra. Ketiganya merupakan alat yang tersedia
gratis dan bisa diakses di setiap computer. Kalkulator misalnya dapat digunakan dalam
pelajaran matematika: untuk membantu siswa menguasai keterampilan dan
pemahaman berhitung. Ms.Excel, selain dapat digunakan untuk mengolah data-data di
dunia perkantoran, dapat digunakan pula dalam pembelajaran. Misalnya untuk
menginvestigasi pola bilangan, membuat grafik, dan sebagainya. Sedangkan Geogebra
(software gratis yang dapat diunduh dari www.geogebra.org) dapat digunakan untuk
mempelajari topic geometrid an aljabar.
Selain perlu menguasai penggunaan alat-alat teknologi, di pendidikan dasar pun, siswa
perlu menguasai dasar-dasar penggunaan internet bagi keperluan pendidikan. Internet
bagi dunia pendidikan misalnya, dapat digunakan untuk mencari informasi dan sumber
belajar (artikel, buku dan jurnal), mencari sumber gambar, mencari bahan audio visual,
dan bisa juga digunakan untuk menterjemahkan, mengalihbahasakan misalnya melalui
layanan goggle translate.
Berdasarkan uraian di atas, menurut saya teknologi yang telah di gunakan dalam dunia
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum adalah internet, kita
dapat memanfaatkan internet sebagai sumber pembelajaran dan sebagai alat
komunikasi dalam pembelajaran. System pendidikan di era pandemic adalah
pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di
rumah masing-masing. Metode pembelajaran yang bisa digunakan adalah Project
Based Learning, Daring Method, Luring Method, Home Visit Method, Integrated
Curriculum, Blended Learning dan Pembelajaran melalui Radio. Untuk di era pandemic
yang berada di zona kuning dan zona merah tentu sangat tergantung dengan teknologi
informasi dan komunikasi karena metode yang digunakan metode daring full. Untuk
yang berada di zona hijau bisa menggunakan metode luring, metode yang dilakukan
secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protocol kesehatan yang
berlaku.
Terima kasih
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Ibu DR Dosen Pembimbing Tuton yang Saya hormati, Sahabat mahasiswa semua,
semoga dalam keadaan sehat. Aamiin
Pada pertemuan tuton 5 ini, Anda diminta untuk menganalisis Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Pendidikan Dasar di Indonesia.
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Baik Saya akan menanggapi diskusi sesi 5 ini
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum?
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia
yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada
obyek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin,
perkakas, atau perangkat keras.
Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi: pengertian sistem,
organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan
zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi
merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan
tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada
kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di
sekitarnya. Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat
memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.
Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah
pemenuhan kebutuhan manusia.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut
dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi
terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian
penggunaannya bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013, TIK disarankan untuk digunakan di setiap mata pelajaran, tak
hanya sekedar mata pelajaran tersendiri, namun terintegrasi dengan tiap pelajaran dan
disesuaikan dengan topik yang sedang dibahas. Namun demikian, meski
penggunaan gadgets (semacam smartphone dan tablet) sudah umum digunakan
dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, penggunaan TIK dalam dunia pendidikan
bisa dikatakan masih rendah dan jarang.
Gerakan global belajar abad 21 dan kurikulum 2013 di Indonesia telah menyarankan
penggunaan TIK secara strategik dalam proses belajar dan mengajar, yakni belajar dan
mengajar berbasis TIK. Hal ini bermakna TIK tidak hanya menjadi sebuah alat bantu
dalam proses pembelajaran, baik sebagai alat bantu pembelajaran ataupun
peningkatan kualitas pembelajaran berbantuan TIK juga melainkan sebagai komponen
pembelajaran yang terintegrasi, menyatu, dan tak terpisahkan untuk setiap mata
pelajaran.
Jika didesain dan dikembangkan dengan baik, maka TIK memiliki potensi yang besar
dan bermanfaat bagi dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Sebagai sebuah komponen terintegrasi dalam proses pembelajaran, TIK berfungsi
sebagai wahana belajar yang menyediakan pengalaman belajar yang inovatif, mampu
memperdalam pemahaman konsep, mampu memperkuat keterampilan, memotivasi
untuk belajar, menjadi wahana untuk mengeksplorasi permasalahan dan pencarian
pemecahan masalah, dan mampu mengaktifkan serta melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran melalui prinsip learning by doing (belajar sambil melakukan). Selain itu,
penggunaan TIK dalam pembelajaran dapat membantu guru dalam menerapkan
metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centered learning)
ketimbang hanya pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning).
Potensi lain dari penggunaan TIK dalam pembelajaran adalah mengembangkan
keterampilan belajar siswa, yakni mengembangkan self-regulated learning,
mengembangkan pembelajaran yang bersifat kolaboratif, mengembangkan model
belajar yang bersifat konstruktivis, membantu dalam pemecahan masalah nyata, dan
membantu meningkatkan keterampilan komunikasi.
Penggunaan TIK memungkinkan guru untuk lebih inovatif dan kreatif dalam
mengembangkan konten kurikulum dan pelaksanaannya dalam pembelajaran. Selain
itu, penggunaan TIK memungkinkan guru untuk menjadi seorang evaluator dan asesor
pekerjaan siswa yang inovatif dan kreatif; memungkinkan guru untuk menggunakan
berbagai bentuk dan format assessmen, dan mengenali kemampuan awal belajar
siswa.
Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran
Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk
memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong,
dan empati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan
untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan
projek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar
yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran
yang satu ini, tentunya juga harus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
2. Daring Method
Metode ini memanfaatkan jaringan online, dan bisa membuat para siswa kreatif
menggunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan memanfaatkan
barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui
sistem online. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada
kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem
pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap
berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.
3. Luring Method
Home visit merupakan salah satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi ini.
Metode ini mirip seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home
schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit ke rumah pelajar dalam waktu
tertentu. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa
tersampaikan dengan baik, karena materi pelajaran dan tugas langsung terlaksana
dengan baik dibawah bimbingan guru.
5. Integrated Curriculum
Metode ini akan lebih efektif bila merujuk pada project base, yang mana setiap kelas
akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait. Dalam metode ini
tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan materi
pembelajaran dari mata pelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain
pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, guru lain juga diberi
kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan guru pada mata pelajaran
lainnya. Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di
semua wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi
pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai sangat aman bagi pelajar.
6. Blended Learning
Ya, sebagain besar wilayah di Indonesia sudah tersedia jaringan internet, karena dalam
pembelajaran jarak jauh orientasi online adalah proses belajar mengajar yang dilakukan
dengan dan dalam jaringan internet tentu saja ketersediaan infrastruktur TIK dan
pemenuhan standar teknis menjadi prasyarat mutlak diselenggarakannyan
pembelajaran online. Pembelajaran Jarak jauh ini sudah mengubah konsep konvesional
belajar dari tatap muka langsung menjadi tatap muka di dunia maya dimana pembelajar
dapat dengan mudah mengakses proses pembelajaran dimanapun berada tidak hanya
terikat dalam ruang. Dengan pembelajaran jarak jauh online ini pembelajar
memanfaatkan internet sehingga ilmu pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber
dapat diperoleh dan pengajar pun mengembangkan media pembelajaran yang
memanfaatkan semua bentuk aplikasi IT seperti SPOT, daring, E-Learning, Blended
Learning, Mobile Learning, Google Classroom, Webex Learning, Kahoot Learning,
Edmodo Digital Learning, Zoom Meeting. Tetapi, pada daerah yang kesulitan akses
internet kebergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi menjadi kendala
yang sangat besar. Dengan demikian perlu adanya solusi yang tepat agar pendidikan
pada era pandemi covid-19 ini dapat tetap berjalan, salah satu nya yaitu dengan
pembelajaran luring.
JALIARNI 530047396
Referensi
Tatang Herman dkk, . 2019. Studi Komparatif Pendidikan Dasar di Berbagai Negara.
Tangerang : Universitas terbuka
http://sman1sooko.sch.id/dampak-pendidikan-di-era-pandemi-covid-19/
http://iainkendari.ac.id/content/detail/dinamika_pembelajaran_daring_pada_masa_pand
emi_covid
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Soal diskusi 5
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Pembahasan
Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus dikuasai
peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir tersebut
diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
pembelajar.
Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia yang
global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
adalah communication and collaboration. Generasi abad 21 harus mampu
berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi
komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu
maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini
memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana
seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-
beda.
Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja.
Penguasaan terhadap Information and communications technology (ICT) and
information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi
yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad 21, yaitu:
Citizenship, life and career, and personal and social responsibility. Bagaimana peserta
didik harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab
pribadi dan sosial.
Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki itu yang terintegrasi dalam satu
kecakapan yaitu kecakapan abad 21. Secara umum, kecakapan abad 21 meliputi :
A. Kecakapan Pembelajaran dan Inovasi
Kurikulum yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk
merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered
learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-
centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus
memiliki kecakapan berpikir dan belajar (thinking and learning skils). Kecakapan-
kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem
solving), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi.
Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas yang menantang
siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong
siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana
pembelajaran yang dikembangkan.
Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu kemampuan untuk
menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mencapai kecakapan
berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus disiapkan oleh guru adalah
kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan teknologi
komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah
melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang
lain yang memiliki minat yang sama.
Aspek lain yang tidak kalau pentingnya adalah Assessmen. Guru harus mampu
merancang sistem assessmen yang bersifat kontinyu/berkelanjutan – sejak siswa
melakukan kegiatan, sedang dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya.
Assessmen bisa diberikan diantara siswa sebagai feedback, oleh guru dengan rubric
yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang mereka hasilkan.
Perkembangan teknologi memang akan selalu pesat dalam era globalisasi seperti
sekarang ini. Keadaan demikian tidak bisa kita hindari sebagai seorang pendidik. Bukan
berarti kita harus resisten merespon keadaan ini, melainkan kita harus kreatif dan
inovatif dalam menggunakan teknologi agar pembelajaran pun tidak lagi monoton dan
konservatif. Optimalisasi Pemanfaatan ICT Untuk Pembelajaran Abad 21 menjadi
sangat mendesak untuk dikembangkan.
Dengan kehadiran teknologi dan komunikasi (ICT) memberikan tantangan dalam dunia
pendidikan, peserta didik lebih tertarik mempelajari ICT dibandingkan materi
pembelajaran lainya, peserta didik bahkan rela berjam-jam di depan komputer untuk
mengakses internet dan mencari informasi yang tidak bisa didapatkan di sekolah.
Fenomena seperti ini menjadi tugas dan pekerjaan rumah yang besar bagi dunia
pendidikan untuk bisa mengadopsi dan melakukan inovasi pembelajaran. Jangan
sampai dunia pendidikan formal hanya dijadikan tempat untuk memperoleh ijazah
semata tanpa memberikan kontribusi dalam membina generasi penerus perjuangan
bangsa yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Menurut Sutrisno (2011) tuntutan dalam menjawab globalisasi pendidikan telah hadir di
depan mata, berbagai perangkat komputer beserta koneksinya dalam menghantarkan
peserta belajar secara cepat dan akurat apabila dimanfaatkan secara benar dan tepat,
untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan TIK,
kemudian ditambahkan oleh Alessi dan Trollip (2001), pembelajaran berbasis ICT
memiliki banyak keunggulan. Salah satunya keunggulan itu berupa penggunaan waktu
yang digunakan menjadi lebih efektif , bahan materi pelajaran menjadi lebih mudah
diakses,menarik, dan murah biayanya.
Ini lah yang menjadi tantangan pembelajaran abad 21, kehadiran ICT dalam dunia
pendidikan maka dituntut siswa untuk kreatif, inovatif, berfikir kritis serta metakognitif
dan sehingga menjadikan siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja
kolaborasi (berkelompok). dengan harapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dapat dijadikan bekal hidup di masyarakat yang memiliki karakter baik lokal
maupun global dan dapat dipertanggung jawabkan secara personal maupun sosial
masyarakat.
Means (1993) dalam laporan penelitian mereka menerangkan bahwa kebutuhan
masyarakat persekolahan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran
merupakan bagian dari reformasi pembelajaran. Kebutuhan untuk memanfaatkan
teknologi itu mula-mula dipengaruhi oleh fakta-fakta yang terjadi di komunitas luar
sekolah (bisnis, pemerintahan, dan masyarakat umum) yang sudah lazim
menggunakan teknologi dalam aktivitas berkomunikasi, mencari informasi, dan aktivitas
komersial. Fakta itu menjadi seperti sebuah tekanan terhadap komunitas sekolah untuk
juga menggunakan teknologi agar para siswa familier dengan teknologi. Pada
perkembangan selanjutnya, karena pengaruh kemajuan aplikasi teknologi yang makin
canggih, teknologi menjadi suatu media dan alat yang dipandang sangat penting dan
strategis untuk menunjang pencapaian tujuan reformasi pembelajaran.
Menurut Reeves (1998), untuk kepentingan pembelajaran di sekolah, terdapat dua
pendekatan pokok dalam penggunaan teknologi, yaitu para siswa dapat belajar ‘dari’
dan ‘dengan’ teknologi. Belajar ‘dari’ teknologi dilakukan seperti dalam penggunaan
computer-based instruction (tutorial) atau integrated learning systems. Belajar ‘dengan’
teknologi adalah menggunakan teknologi sebagai cognitive tools (alat bantu
pembelajaran kognitif) dan menggunakan teknologi dalam lingkungan pembelajaran
konstruktivis (constructivist learning environments).
Dengan hadirnya ICT di dunia pendidikan seyogyanya dapat menghantarkan wajah
pendidikan kearah yang lebih baik sehingga tantangan pembelajaran abad 21 dapat
terselesaikan, tentunya tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik yang
dituntut kreatif dan inovatif mengembangkan pembelajaran dengan mengintegrasikan
teknologi dan komunikasi.
https://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-tik-dalam-pembelajaran-abad-21/
Dari uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa di pendidikian di era Pandemi Covid 19
dimana kebijakan pemerintah puasat ,provinsi dan pemerintah daerah melarang
peserta didik untuk melakukan aktivitas pendidikan tatap muka .Dimana hal ini guna
untuk memutus rantai penyebaran covid 19.Oleh sebab itu , maka proses pembelajaran
dilakukan dengan jarak jauh ( daring ) dimana walaupun kita melaksanakan sosial
distanding kita masih bisa menyapikan materi pembelajaran melalui media elektronik
seperti laptop , maupun HP.Proses pembalajaran jarak jauh dapat berlangsung
menggunakan aplikasi Zoom meeting ataupun microsof teem dan Wa grup
belajar.Dimana aplikasi yang sudah disediakan dapat mempermudah kita dalam proses
belajar mengajar.Proses pembelajaran memanfaatkan jaringan internet dan dapat
mempermudah proses belajar mengajar.Walaupun dalam hal ini terdapat beberapa
kekurangan namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara guru dapat langsung
menemui peserta didik dari rumah ke rumah , tentunya hal ini mengikuti protokol
kesehatan.
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Tanggapan:
Dalam UUD 1945 Hasil Amandemenpasal 31 ayat (1) “ Setiap warga Negara berhak
mendapat pendidikan “, dan ayat (5) “ Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan dan peradapan serta kesejahteraan umat manusia”. Amanat ini telah
dilaksanakan oleh pemerintah dengan menetapkan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang system Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara”, artinya bahwa pelaksanaan pendidikan haarus dilaksanakan
pemerintah dan pemerintah daerah, bahkana masyarakat terencana, terpadu, dan
berkesinambungan. Pada pasal 11 ayat (1) UU No.20 Tahun 2003 menetapkan,
“Pemerintah dan Pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga tanpa
diskriminasi”.
Perkembangan teknologi dan informasi memiliki dampak positif yang cukup signifikan.
Jarak dan waktu bukanlah masalah yang berarti, untuk mendapatkan ilmu. Berbagai
aplikasi tercipta untuk mendukung pelaksanaannya. Namun demikian dampak negative
harus kita perhatikan, contoh dampak negativenya adalah plagiasi karya orang lain.
Sebagai Negara sedang berkembang ketersediaan infrastruktur komunikasi masih
cukup rendah, berakibat keterbatasan memperoleh informasi dibeberapa daerah, hanya
kota-kota besar yang mudah memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Fasilitas itu
diantaranya akses internet. Melalui media internet membuat dunia pendidikan di
Indonesia berkembang, pemerintah dan institusi pendidikan mulai menerapakan pola
belajar yang cukup efektif.
Kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadi fasilitas utama dalam berbagai kegiatan
dalam berbagai sektor. Demikian halnya pada sektor pendidikan khususnya dalam
pembelajaran. Dalam dunia pendidikan keberadaan system informasi dan komunikasi
merupakan komponen yang saling terikat, sebagai suatu proses yang komplek dan
terpadu. Peranan teknologi informasi dalam model pembelajaran sangat jelas. Model
pembelajran yang diterapkan yaitu pembelajaran e-learning. E-learning adalah model
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu
universitas yang memakai metode ini adalah Universitas Terbuka. Model pembelajaran
e-learning dikelompokan menjadi dua yaitu:
1. Komplementer
Pembelajaran tatap muka masih berjalan, tetapi ditambah dengan model interaksi
berbantuan teknologi
2. Subtitusi
Virus corona memberi dampak yang sangat luar biasa dalam segala bidang, tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerapkan kebijakan learning from home.
Kemendikbud mendorong kegiatan pembelajaran dalam bentuk daring, melarang
diadakannya pembelajaran tatap muka. Dengan adanya kebijakan tersebut
memberikan tantangan tersendiri bagi pelaku pendidikan, dalam pelaksanaannya
pendidik mencari cara bagaimana agar tetap bisa menyampaikan materi pembelajaran
yang mudah diterima peserta didik,begitu juga peserta didik dituntut agar bias
menyesuaikan dalam metode pembelajarannya. Metode yang dipakai tidak terlepas dari
peran teknologi. Ini menunjukan di era pandemi pembelajran sangat tergantung dengan
peran informasi dan teknologi.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa tehnologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kwalitas pendidikan secara umum. Pada
era pandemi sistem yang digunakan pendidikan jarak jauh atau e-learning, pada system
ini tergantung dengan tehnologi informasi dan komunikasi sebagai media kegiatan
belajar mengajar.
Demikian tanggapan dari saya mohon arahan jika tanggapan saya jauh dari sempurna
Sumber Pustaka
Undang-undang Dasar 1945 Hasil Amandemen
Undang-undang Nomor 2003 Tentang sitem Pendidikan Nasional
“Dampak positif E-learning terhadap pendidikan di Indonesia”
https://www.kompasiana.com/arlindakristinawati/
Herman,Tatang. dkk.(2016).Studi Komparatif Pendidikan Dasar di Berbagai
Negara.Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sudibyo,l. ( 2011). Peranan dan dampak teknologi informasi dalam dunia pendidikandi
Indonesia, Vol.20,No.2
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Jumlah balasan: 4
Diskusi 5
Pada pertemuan tuton 5 ini, Anda diminta untuk menganalisis Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Pendidikan Dasar di Indonesia.
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
JAWABAN
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera selalu, semoga kita masih diberi kesehatan dalam mengerjakan sesi 5
ini, amiiin. Baiklah saya akan menanggi diskusi lima maksimal mungkin
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum?
Dengan perkembangan teknologi jaringan komputer yang ada sekarang ini, siswa SD
pun dapat belajar dengan menggunakan jaringan internet sebagai sumber belajar, tentu
saja dengan bimbingan guru atau pendampingan orang tua. Namun ironisnya banyak
guru yang belum mengenal internet padahal siswa sudah banyak yang terbiasa
menjelajahi dunia maya tersebut.
Dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru zaman sekarang ini mulai
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini
diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru
maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut,
sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.
Dimana teknologi berbasis internet adalah forum global pertama dan perpustakaan
global pertama dimana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala waktu.
Karena internet merupakan perpustakaan global, maka pemakai dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Pembelajaran berbasis internet bagi siswa sekolah dasar sudah seharusnya mulai
dikenalkan. Untuk itu para guru hendaknya sudah tahu lebih dahulu tentang dunia
internet sebelum menerapkan pembelajaran tersebut pada siswa. Persiapan yang tak
kalah pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu saja dalam hal ini hanya dapat
diterapkan di sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas komputer yang memadai.
Walaupun sebenarnya dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak mempunyai
fasilitas komputer misalnya dengan mendatangi warnet sebagai patner dalam
pembelajaran tersebut
Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya: diskusi, demonstrasi,
problem solving, inkuiri, dan descoveri. Guru memberikan topik tertentu pada siswa,
kemudian siswa mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan mencari
(down load) dari internet. Guru juga dapat memberikan tugas-tugas ringan yang
mengharuskan siswa mengakses dari internet, suatu misal dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia siswa dapat mencari karya puisi atau cerpen dari internet. Siswa juga dapat
belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date yang berkaitan dengan
pengetahuan. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari suatu peristiwa muthakir
dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas, lalu siswa menyusun laporan dari
hasil diskusi tersebut.
Dalam hal ini orangtua dan guru harus paham beberapa hal yang palingmendasar
mengenai Internet. Sebab kalau tidak, orangtua dan guru berkemungkinan akan
mengalami kesulitan dalam menyikapi anak didiknya yang sudah Internet-minded.
Sebuah kajian mengenai penerapan ICT (Information and Communication Technology)
di sekolah yang di dalamnya termasuk Internet, menganalisa perubahan-perubahan
atau penyesuaian-penyesuaian yang mau tidak mau harus dilakukan oleh para guru.
Di era pandemi covid saat ini, Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu yang
terkena dampak paling besar. Sejak pertengahan Maret 2020, Indonesia meningkatkan
status bahaya Pandemi, sehingga semua harus melakukan pembatasan yang disebut
sebagai Lockdown selama kurang lebih dua minggu lamanya, akibat Virus Corona ,
atau dikenal dengan sebutan Covid 19.
Namun, dengan sistem pembelajaran jarak jauh tidak menutup kemungkinan akan
timbulnya beberapa masalah-masalah dalam berlangsungnya proses pembelajaran.
Dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, tentunya peserta didik maupun
tenaga pendidik dari semua kalangan diharuskan memiliki akses jaringan internet yang
baik. Namun, banyak daerah-daerah yang memiliki akses internet kurang baik atau
tidak lancar sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar dengan baik. Selain itu, tidak sedikit peserta didik yang tidak mendapatkan
hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari materi pelajaran maupun penugasan-
penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik selama pandemi Covid-19 ini
berlangsung.
Iya, Pada saat ini teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan yang sangat
penting, sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi pendidikan diIndonesia selama
Covid 19 masih ada. Dengan diterapkannya teknologi informasi dan komunikasi dapat
memberikan efisiensi waktu dan biaya serta tenaga, dan tanpa disadari bahwa
kehidupan manusia saat ini telah memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi
tersbut. terutama di bidang Pendidikan, yakni dengan mengadakan Class On-line,
geogle classrom, Cisco Webex, Ruang Guru, Rumah Belajar, Zoom Meeting, E-
Learning, dll yang kesemua ini merupakan layanan belajar berbasis teknologi,
termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan,
marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses
melalu aplikasi yang sudah tersedia di internet Untuk mendukung proses belajar
mengajar dalam sistem daring dan luring selama ada isu pandemi Covid-19.
Demikian tanggapan saya, mohon masukan dan kritikan dari pembimbing totun dan
teman diskusi
Sumber :
https://setda.pringsewukab.go.id/detailpost/teknologi-informasi-sebagai-solusi-di-masa-
pandemi-covid-19
https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/123204571/12-aplikasi-pembelajaran-
daring-kerjasama-kemendikbud-gratis?page=all
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Perkembangan dunia pendidikan seakan tidak pernah ada kata habis. Pendidikan
selalu berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Globalisasi menuntut masyarakat tiap negara untuk berbenah, agar tidak ketinggalan
dengan negara-negara lain, termasuk bangsa Indonesia. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang bukan lagi dalam hitungan tahun, bulan
atau pun hari, melainkan jam bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan
teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronik.
Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan, khususnya bidang pendidikan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memuat tiga kata, yaitu teknologi, informasi,
dan komunikasi yang masing-masing memiliki definisi. Teknologi
adalah pengembangan dan pengaplikasian yang bertujuan untuk memecahkan
masalah. Sehingga, biasanya teknologi disebut dengan penemuan-penemuan baru
yang bersifat membantu. Informasi adalah hasil pemrosesan data untuk tujuan dan
manfaat tertentu. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pemberi
informasi kepada penerima informasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai arti bahwa terdapat penemuan
pengolahan data yang menghasilkan informasi dan informasi tersebut dapat
disebarluaskan dengan cepat dan memiliki masa penyimpanan lebih lama.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang amat pesat
dan secara fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan
dan inovasi penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya untuk pembelajaran, di mana
pembelajaran sekarang tidak lagi di dominasi dengan metode ceramah saja tetapi
pemanfaatan teknologi yang ada memberikan nuansa baru dalam dunia pendidikan.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. teknologi informasi dan
komunikasi menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan
manusia, termasuk di dalamnya pelaksanaan pendidikan. Di sekolah TIK digunakan
mulai dari hal-hal sederhana untuk membuat laporan, menyusun anggaran, mengelola
data siswa, nilai sampai pada pemakaiannya dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan
pembelajaran adalah penggunaan telepon seluler, radio, televisi, video, DVD(digital
versatile disc), sistem satelit, computer, dan perangkat keras jaringan dan perangkat
lunak; serta peralatan dan jasa terkait dengan teknologi ini, seperti videoconferencing
dan surat elektronik (UNESCO, 2002).
Melihat perkembangan zaman saat ini, maka segala aspek dalam kehidupan tidak bisa
lepas dari yang namanya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), apalagi dalam
dunia pendidikan. Dimulai dari sistem pengelolaan data peserta didik saat ini sudah
dipermudah dengan adanya TIK. Melalui sistem berbasis online, pengisian data peserta
didik dari sekolah dasar mudah diunggah dan dapat diterima langsung oleh
Permendikbud dengan cepat.
Perkembangan TIK ini sudah merambah di bidang pendidikan. Dimulai dari data
peserta didik yang harus diinput melalui website sampai saat ini yaitu adanya e-rapot.
Guru sebagai pendidik dituntut untuk melek terhadap perkembangan TIK. Karena
penggunaan TIK dapat membantu guru dalam administrasi dan meningkatkan kualitas
pembelajarannya.
Oleh karena itu dengan adanya aturan untuk beraktivitas dari rumah seperti bekerja dari
rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah dan seluruh kegiatan dilakukan dari
rumah, kegiatan – kegiatan inilah yang membutuhkan peran teknologi untuk melakukan
kegiatan – kegiatan tersebut. Peran teknologi pada masa Covid – 19 ini sangatlah
besar, contohnya saja seperti belajar dari rumah, pembelajaran ini dilakukan melalui
DARING atau dalam jaringan dengan memanfaatkan sebuah aplikasi atau web yang
biasa disebut dengan e-learning. E-learning ini sebagai payung dari segala jenis
pembelajaran. Ada beberapa defenisi e-learning sebagai berikut : “E-learning adalah
Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau
juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses
pembelajaran”(Michael, 2013:27). “E-learning adalah Suatu proses pembelajaran jarak
jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran
dengan teknologi” (Chandrawati, 2010). “E-learning adalah suatu sistem pembelajaran
yang digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa
harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i
“(Ardiansyah).
Dari beberapa defenisi yang telah di paparkan diatas dapat disimpulkan bahwa e-
learning merupakan suatu proses pembelajaran jarak jauh yang berbasis elektronik
dengan memanfaatkan media jaringan komputer. Selain menggunakan e-learning
sebagai sarana pembelajaran dosen, guru siswa/i dan mahasiswa/i menggunakan
sarana media WhatshApp, Telegram dan video conference seperti Zoom, CloudX dan
lain -lain.
Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat cepat
ini, kemungkinan isi tas siswa sekolah dasar juga akan beralih menjadi membawa
notebook atau tablet dengan akses internet, jam tangan pintar, smartphone, alat musik,
alat olahraga, dan tidak lupa juga bekal makan siang. Sehingga, guru harus
mengenalkan terlebih dahulu penggunaan benda-benda tadi dalam pembelajaran
dengan tepat dan benar. Guru dapat menggunakan laptop, proyektor LCD (liquid-crystal
display), PPT, DVD (digital versatile disc) pembelajaran, email, dan internet dalam
mempersiapkan dan melakukan proses pembelajaran.
Sumber :
file:///C:/Users/user/Downloads/622-1218-2-PB.pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/138-Article%20Text-371-2-10-20201125.pdf
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5 TIK dalam Pendidikan Dasar
Nama : Eton
NIM : 530047095
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat merupakan potensi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Internet sebagai anak kandung dari teknologi
informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tidak terbatas, yang dapat
digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi
dibatasi ruang dan waktu.
Keberadaan teknologi informasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau
sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pembelajaran baik secara searah
maupun secara interaktif. Pemanfaatan teknologi informasi ini penting mengingat
kondisi geografis Indonesia secara umum berada pada daerah pegunungan yang
terpencar ke dalam banyak pulau-pulau. Dengan adanya teknologi informasi
memungkinkan diselenggarakannya pendidikan jarak jauh, sehingga memungkinkan
terjadinya pemerataan pendidikan di seluruh wilayah bumi Indonesia, baik yang sudah
dapat dijangkau transportasi darat maupun yang belum dapat dijangkau dengan
transportasi darat. Dengan demikian pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan
mempunyai arti penting terutama dalam rangka pemerataan pendidikan dan
peningkatan kualitas serta efektifitas penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Melalui e-learning atau pembelajaran yang dilakukan dalam dunia maya adalah belajar
tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-
learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan,
menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan
pengetahuan sendiri. Peserta didik dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu
pengetahuan. E-learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar
bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas
yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui elearning diantaranya:
e-book, e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling list, news group, worl wide web
(www), dan lain-lain. Situs-situs yang menyediakan e-learning beberapa diantaranya
yaitu: pendidikan.net, educasi.net, ilmu komputer, fisika.net, fisikamu.net untuk fisika,
cascadeimei untuk matematika, plasa.com, pintar media.com dan banyak lagi situs
lainnya. Pelaksanaan e-learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak. Perguruan tinggi
dan sekolah diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-learning sendiri. Secara
sederhana e-learning dapat dilaksanakan oleh guru dengan membuat situs sendiri atau
situs sekolah yang di-link dengan situs-situs yang berkaitan dengan pelajarannya. Situs
guru sekolah dapat diisi dengan materi pelajaran yang dapat divisualisasikan, tugas-
tugas dan evaluasi.
Dalam era pandemi ini, pembelajaran e-learning atau belajar dengan menggunakan
dunia maya sangatlah penting. Dikarenakan tidak dibolehkannya tatap muka oleh
pemerintah dan untuk mengurangi atau memutus rantai penyebaran virus covid-19,
pembelajaran yang dilangsungkan dalam dunia maya adalah cara yang sangat
membantu siswa agar tidak berhenti mendapatkan ilmu dari gurunya. Pembelajaran
menggunakan media sosial seperti whatsapp, google classroom, zoom dll adalah media
sosial yang sangat membantu pada saat ini. Tidak hanya itu, teknologi yang digunakan
saat ini juga dapat menjadi media pembelajaran yang diharapkan dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran dapat terjadi. Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta
didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian siswa lebih
mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah
memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih mudah
memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau
kinestetik
Teknologi informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai
aspek kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan
yang membutuhkan ketrampilan menggunakan komputer terbuka luas. Ketrampilan
menggunakan komputer merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat
dibutuhkan untuk bersaing dalam sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Pendidikan teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang dapat
dikembangkan baik specific life skill maupun general life skill. Kecakapan dalam
mengoperasikan komputer menggunakan program, baik aplikasi maupun bahasa
pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat vokasional. Sementara
ketrampilan menggali informasi internet pada internet, mengolah dan memanfaatkannya
merupakan general life skill.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan dan pemanfaatan teknologi saat ini
terutama karena pandemi sangatlah membantu dalam bidang pendidikan dan dapat
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi
pendidik untuk tidak memberikan ilmu kepada peserta didiknya dan tidak ada lagi
alasan bagi peserta didik untuk tidak belajar meskipun sekolah masih diliburkan karena
pandemi ini.
Tugas diskusi
Pada pertemuan tuton 5 ini, Anda diminta untuk menganalisis Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Pendidikan Dasar di Indonesia.
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Jawaban
Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan pun mulai
mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat
Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan
seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian
materi akan disampaikan di rumah masing-masing.
Beberapa metode yang dapat dipakai, diantaranya :
1. Project Based Learning
Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran
Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk
memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong,
dan empati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan
untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan
projek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar
yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran
yang satu ini, tentunya juga harus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
2. Daring Method
Metode ini memanfaatkan jaringan online, dan bisa membuat para siswa kreatif
menggunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan memanfaatkan
barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui
sistem online. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada
kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem
pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap
berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.
3. Luring Method
Luring methode adalah model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam
artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan
zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang
ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protokol ketat new normal.
Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar
menghindari kerumunan. Model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud
untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode
ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak terlalu sulit saat
disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup
baik bagi mereka yang kurang atau tidak memiliki sarana dan prasarana yang
mendukung untuk sistem daring.
4. Home Visit Method
Home visit merupakan salah satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi ini.
Metode ini mirip seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home
schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit ke rumah pelajar dalam waktu
tertentu. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa
tersampaikan dengan baik, karena materi pelajaran dan tugas langsung terlaksana
dengan baik dibawah bimbingan guru.
5. Integrated Curriculum
Metode ini akan lebih efektif bila merujuk pada project base, yang mana setiap kelas
akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait. Dalam metode ini
tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan materi
pembelajaran dari mata pelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain
pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, guru lain juga diberi
kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan guru pada mata pelajaran
lainnya. Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di
semua wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi
pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai sangat aman bagi pelajar.
6. Blended Learning
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan
sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka
melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan
pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode
ini efektf untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.
Mengingat wabah pandemi covid-19 yang tidak tahu pasti kapan berakhirnya, metode
pembelajaran tersebut diatas bisa dijadikan opsi untuk para peserta didik, guru dan
sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berlangsung.
Demikian jawaban yang dapat saya sampaikan, mohon bimbingan dan petunjuknya.
Terima kasih.
Wassalamuallaikum War Wab.
Daftar Pustaka
Andayani,(2011), Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran, Jakarta,
Universitas Terbuka Diat Prasojo Latif dan Riyanto, (2011), Teknologi Ionformasi
Pendidikan, Yogyakarta, Penerbit Gava Media. Hamalik, Oemar, (2005), Proses Belajar
Mengajar, Jakarta, PT Bumi Aksara Marida, dkk.(2011), Komputer dan Media
Pembelajaran, Jakarta, Penerbit Universitas Terbuka. Rahmasari, G. dan Rismiati, R.,
(2013), E-learning Pembelajaran Jarak Jauh untuk SMA, Bandung, Penerbit Yrana
Widya Salma
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Sumber : https://www.timesindonesia.co.id/read/news/261667/pembelajaran-online-di-
tengah-pandemi-covid19-tantangan-yang-mendewasakan
https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/peranan_teknologi_informasi_da
n_komunikasi_di_bidang_pendidikan-681
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5 TIK dalam Pendidikan Dasar
Daftar Pustaka
Munir.(2008). Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan.
Bandung, Penerbit: Universitas Pendidikan Indonesia.
Masugiyono.2012. Peranan Informasi Informasi dalam Pendidikan.diakses tanggal 13
Februari 2017.
(https://masugiyono.wordpress.com/2012/10/06/peranan-tekhnologi-informasi-dalam-
pendidikan/)
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Jawaban :
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi Menurut Bambang
Warsita (2008) Teknologi Informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software,
useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,
menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna. Teknologi
informasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang
satu kelainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan
yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media menggunakan teknologi tertentu.
Berbagai teknologi masa kini dikembangkan berbasis TIK yang menyebabkan sebagian
besar manusia telah menganggap TIK sebagai kebutuhan mendasar dan bagian
hidupnya. Dampak TIK nampak secara signifikan dalam berbagai kehidupan manusia,
terutama dibidang informasi dan komunikasi. TIK memberikan kemudahan aktivitas
komunikasi dan menjadikan segala hal menjadi instan. Proses penyampaian dan
penerimaan pesan menjadi lebih cepat dan mudah. Setiap indiividu dapat mengakses
berbagai informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan saling bertukar informasi dan
berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jarak yang berjauhan secara cepat dan
efisien
1. E-learning
Saat ini, telah berkembang dan diterapkan jaringan perpustakaan elektronik (Digital
Library) oleh baik Perpustakaan Pusat maupun Perpustakaan Program Pascasarjana
berbagai perguruan tinggi di indonesia yang memberikan kemudahan akses ilmu
pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
Ada tiga pendekatan umum pada penggunaan radio dan televise dalam bidang
pendidikan: (1) pengajaran langsung, dimana program siaran mengganti guru yang
bersifat temporer; (2) penyiaran sekolah, dimana program penyiaran
memberikan/menyediakan sumber-sumber pengajaran dan pembelajaran; da (3)
program pendidikan umum pada stasiun lokal, nasionall dan internasional yang
menyediakan/memberikan kesempatan pendidikan informal.
6. Teleconferensi
Adanya pandemi covid 19 yang melanda dunia saat ini sangat berpengaruh kepada
pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia. Semua pihak harus saling bekerjasama
dalam upaya pendidikan tetap dapat terlaksana dengan baik. Guru berupaya tetap
mengajar dan memastikan siswa tetap belajar meskipun dilaksanakan dengan sistem
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dengan adanya kecanggihan teknologi digital,
berbagai fitur dan aplikasi pembelajaran online sangat membantu terlaksananya PJJ.
Adanya aplikasi whatsapp grup, zoom, meets, teams, jitsi memberikan wadah
terlaksanya PJJ dengan cukup baik. Guru-guru perlu didorong untuk menerapkan
berbagai model pembelajaran inovatif yang memungkinan siswa belajar lebih merdeka
sesuai kemampuan dan potensinya. Terlebih model pembelajaran yang memanfaatkan
perkembangan TIK yang sudah sangat berkembang pesat dan dapat dimanfaatkan
dalam pembelajaran. Dengan TIK proses pembelajaran akan terjadi dengan mudah
dan sangat memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan pastinya belajar lebih
membahagiakan karena pastinya anak-anak lebih termotivasi belajar dengan teknologi
terutama internet dan gadget. Oleh karenanya, untuk mewujudkan hal ini, guru harus
memiliki kemampuan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran. Dalam hal ini, keberadaan TIK bukan sebagai mata pelajaran, tapi
terintegrasi dalam pembelajaran.
Kesimpulan :
Referensi :
https://masugiyono.wordpress.com/2012/10/06/peranan-tekhnologi-informasi-dalam-
pendidikan/ (diakses 20 April 2021)
https://www.harianbhirawa.co.id/pjj-dan-masa-depan-pendidikan-di-tengah-pandemi-
covid-19/ (diakses 20 April 2021)
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Sumber
Tatang Herman, dkk, BMP Studi Komparatif Pendidikan Dasar di Berbagai Negara,
Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, 2019.
Materi inisiasi diskusi 5 power point tentang TIK dalam Pendidikan Dasar.
Materi inisiasi tambahan diskusi 5 tentang TIK dalam Pendidikan Dasar.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/10/194000969/pengertian-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-tik-dan-contohnya?page=all, diakses tanggal 22 April 2021.
PermalinkTampilkan indukTanggapi
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Menurut Anda teknologi apa yang telah di gunakan dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum? Bagaimana dengan sistem
pendidikan di era pandemi? Apakah sangat bergantung dengan teknologi informasi dan
komunikasi? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi kebutuhan dasar dalam
kehidupan masyarakat modern saat ini. Misalnya, penggunaan telepon seluler,
sekarang sudah merupakan barang pokok yang tampaknya sudah dimiliki oleh setiap
orang.Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan keterampilan dasar akan TIK
merupakan hal utama yang perlu dimiliki oleh setiap warga Indonesia. Dengan
perkembangan TIK yang sangat pesat, kita pun mau tidak mau harus mampu
mengikutinya.
Penggunaan TIK dalam proses belajar dan mengajar telah dianjurkan di Indonesia
meskipun fakta menunjukkan bahwa akses terhadap TIK belum merata untuk seluruh
wilayah di negeri ini. Koneksi internet, kepemilikan hardware, software dan sumber
daya manusia yang memahami penggunaan TIK belumlah merata antara kota dan
desa, antara wilayah yang satu dan lainnya. Pandemi Covid-19 telah memberikan
gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan
teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan
interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar
memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi.
Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam
menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.Saat ini kita harus
bekerja keras bersama bagaimana membawa teknologi menjawab permasalahan nyata
yang terjadi pada mahasiswa dan pelajar yang kurang beruntung dalam hal ekonomi
maupun teknologi yang berada di daerah-daerah terpencil.
Kondisi pandemi Covid-19 juga memaksa para pemangku kebijakan di bidang
pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dalam melaksanakan proses
pembelajaran.Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di
luar program studinya. Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi
dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan
kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya,
guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan
memanfaatkan media daring (online).Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui
perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan
internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama
menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram,
aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian,
guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan,
meskipun di tempat yang berbeda.Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat
pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan
biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan
pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan
banyak diantara orangtua siswa yang tidak mampu untuk menambah anggaran dalam
menyediakan paket internet.Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting
bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka
miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan
menengah kebawah (kurang mampu). Paket internet dapat membebankan kepada
orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring,sehingga
banyak orang tua berusaha lebih giat lagi supaya pembelajaran dimasa pandemic ini
anaknya bisa mengikuti pembelajaran daring dimasa pandemic ini.
Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran
di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing
(menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut.
Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah
menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.Semoga pandemi Covid-
19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal yang telah diberlakukan oleh
pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan
kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung belajar di sekolah seperti
sebelum terjadinya masa covid-19.
PermalinkTampilkan indukTanggapi
◄ Materi Tambahan Sesi 5