Etika Profesi Hehe-1
Etika Profesi Hehe-1
Etika Profesi Hehe-1
Ichwanul Akhir T
Npm : 19 121 037
BAB I – PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Arsitek merupakan profesi yang sangat spesifik, karena dalam melakukan praktik
arsitektur harus mampu menangkap suatu pesan ataupun keinginan daripada pengguna jasa,
agar dapat diwujudkan menjadi suatu karya bangunan yang fungsional beserta lingkungan
binaannya. Arsitek dalam keprofesiannya juga harus memperhatikan kondisi sekitar
perancangannya dibangun, apakah ada pihak yang dirugikan baik manusia, sumber daya
alam, budaya kedaerahan sekitar. Bahkan arsitek haruslah mampu mengikuti perubahan
perkembangan dunia yang terus terjadi, jelas bukan keahlian yang mudah tanpa dilator
belakangi oleh pendidikan dan pengalaman.
Cepatnya pertumbuhan pembangunan dan jasa konstrusi ternyata disertai juga dengan
banyaknya bermunculan kasus – kasus ataupun perilaku kurang terpuji sejumlah oknum dan
badan usaha yang merugian pengguna jasa, lingkungan,masyarakat sekitar bahan sampai
kepada hilangnya nilai – nilai budaya karena rusaknya situs bangunan yang merupakan cagar
budaya / bagunan bersejarah.
Oleh sebab itu, sudah selayaknya profesi arsitek mendapatkan pengakuan dalam
bentuk konstitusi negara sebagaimana peran profesi lainnya yang telah dahulu memiliki
kejelasan hukum, seperti dokter, akuntan, notaris sampai advokatsehingga dapat
menghasilkan karya – karya yang tidak merugikan, justru dapat lebih bermanfaat bagi
pengguna jasa serta lingkungan binaannya. Karena peran arsitek jelas memiliki keterkaitan
atas berembangnya pembangunan kota dan daerah pelosok menjadi lebih maju, terorganisir
dan merata dengan hasil yang dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi
masyarakat Indonesia.Sampai saat ini pengaturan tentang profesi arsitek dan praktik
arsitektur diIndonesia masih belum jelas dalam peraturan Undang – Undang, titik terang
dimulaidari UU No. 18 / 1999 tentang Jasa Konstruksi dan UU No.28 / 2002
tentangBangunan Gedung sebagai pengganti UU dari masa colonial Belanda. Akan tetapi
tidak ada rincian lebih lanjut tentang siapakah penyedia jasa, cakupan yang ada juga sebatas
bangunan pemerintah saja, belum sampai sektor swasta. Kurang pahamnya banyak pihak
tentang kegiatan arsitek dan praktik arsitektur ini juga menyebabkan masih samarnya peran
dan tanggung jawab arsitek dalam pembangunan, terlebih tentang belum adanya kejelasan
pengertian tentang profesi, pemberian gelar kesarjanaan, karena semakin meningkatnya
jumlah sarjana arsitektur saat ini yang telah berpratik sebagai arsitek tanpa memiliki sertifikat
keahlian dan lisensi kerja dan ketidak jelasan perundang – undangan di bidang jasa
konstruksi dimanfaatkanbanyak pihakmelakukan pembangunan yang semena – mena. Jelas
hal ini memilikidampak yang berujung merugikan banyak pihak, baik pengguna jasa, pelaku
bidang perencanaan, termasuk lingkungan dan budaya.Seperti Undang – Undang yang telah
dimiliki oleh semua Negara. Dimana Undang – Undang ini yang nantinya dapat mengarahkan
penyelenggaraan pembangunan secara lebih tertib, lebih professional dan benar – benar dapat
dipertanggung jawabkan oleh semua pihak / pelaku pembangunan sehingga tidak ada lagi
kasus – kasus merugikan baik pengguna jasa maupun pelaku keprofesian arsitek itu sendiri.
Pengaturan praktik arsitektur yang lebih tertib dengan mempertimbangkan segi keahlian,
keselamatan manusia dan lingkungan serta dilandasi etika berprofesi yang benar, saat ini
hanya bisa dilakukan dan diharapkan kepada sekelompok yaitu arsitek yang terdaftar pada
organisasi keprofesian saja. Sementara peraturan organisasi Arsitek tidak menjangkau pelaku
praktik arsitektur lainnya yang bukan anggota organisasi tersebut. Selama negara ini tidak
memiliki UU tentang Arsitek,maka tidak ada ketentuan yang melarang terjadinya praktik
arsitektur ilegal yangtidak melindungi masyarakat serta lingkungan secara tidak
bertanggungjawab.
1.3 TUJUAN
Diharapkan akan timbul kesadaran dari berbagai pihak bahwa benar perlu adanya
kepastian hukum atas keprofesian ini, sehingga :
Meminimalisasi ketidak tahuan masyarakat yang notabene awam atas hukum, hakdan
kewajiban dalam menggunakan jasa arsitek
Terproteksinya pelaku dan pengguna jasa dengan hasil perancangan yang tidakhanya
baik, melainkan benar – benar dapat dipertanggung jawabkan.
Dapat mendukung pembangunan nasional kedepan, meningkatkan kualitasarsitek
Indonesia agar memiliki daya saing global tanpa mengurangi sumber dayaalam dan
nilai budaya nusantara.
Terciptanya kesadaran atas perlunya etia dalam berpofesi, disini dikhususkan dalam
bidang eteknikan / perencanaan
BAB II - ULASAN KASUS
a. Definisi Arsitek
b. Definisi Keprofesian
Pasal 2
Dalam menunaikan tugas, seorang Arsitek membaktikan seluruh kemampuan
keterampilan, pengetahuan, dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses pembangunan
demi kesejahteraan umat manusia lahir dan batin, dengan tetap menjaga kemandirian berpikir
dan kebebasan bersikap.
Pasal 3
Seorang Arsitek harus menempatkan diri, menata pemikiran dan hasil karyanya,bukan
sebagai tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam mencapai tujuan
kemanusiaan dengan berupaya hemat sumber daya serta menghindari dampak negatif.
Pasal 4
Atas dasar kepercayaan akan keutuhan integritas, keahlian, kejujuran, kearifan dan
rasa sosial yang dilimpahkan kepadanya, maka seorang Arsitek mendahulukan tanggung
jawab dan kewajiban daripada hak dan kepentingan diri sendiri.
Pasal 5
Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang Arsitek berusaha
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat pemakai,
sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara langsung.
Pasal 6
Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya
melalui karyanya dan tidak semata mata menggunakan pendekatan teknis.
Pasal 7
Pada tahap manapun dalam proses pembangunan Arsitek harus menunaikan tugasnya
secara bijak dan konsisten.
3.2 SARAN
Adanya kejelasan perundang – undangan / aspek hukum bagi pelaku maupun
pengguna keprofesian asritektur, karena etika profesi saja tidaklah cukup
untuk menjalankan kegiatan perancangan yang cakupan bidangnya sangat
luas.
Terlibatkan praktisi professional dalam pelaksanaan suatu pembangunan dan
adanya kemauan untuk belajar / upgrading diri bagi para sarjana arsitektur
muda agar tidak terjadi salah kaprah dalam proses perancangan.
Adanya sosialisasi ke masyarakat, dengan memberikan informasi
berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran hukum menyangkut adanya
perundang – undangan dalam penggunaan jasa arsitek / konstruksi
3.3 DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=etika%20dan%20hukum
%20keprofesian&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjA
A&url=http://badilag.net/data/ARTIKEL/PENGERTIAN%2520ETIKA
%2520DAN%2520PROFESI
%2520HUKUM.pdf&ei=ET4gVJ2RDpPiuQS9y4CYCQ&usg=AFQjCNF
8w9TxxgU_pQ8A1ihAf6Ea4wKy_w&sig2=Hoqj0UvW7PTFYQ5n6Q4p
_g&bvm=bv.75775273,d.c2E
http://enaldibandiesipa2.blogspot.com/2013/05/makalah-etika-dan-
tanggung-jawab-profesi.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=masalah%20etika
%20%26%20hukum%20%20profesi
%20arsitek&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url
=http://furuhitho.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31156/2%2BKod
e%2BEtik%2B Arsitek%2Bdan%2BKaidah%2BTata%2BLaku
%2BProfesi.ppt&ei=jUMgVJWbHMjN8gWXmYDwAQ&usg=AFQjCN
Hys6awbLf-
tRTr8nIQjtidJaaSuw&sig2=LSaEymOhZkyyJBTo62MGFA&bvm=bv.757
75273,d.c2E
http://iai.didiharyadi.com/bukumerah/
http://www.iai.or.id/keprofesian/pkb/
http://www.iai.or.id/artikel/iai-dan-masa-depan-ke-arsitek-an-indonesia
http://mtmdesign.wordpress.com/2008/09/09/arsitektur-dan-peran-arsitek/
http://agungdwie.blog.undip.ac.id/2010/03/11/61/
https://esubijono.wordpress.com/architecture/praktik-arsitek/
https://esubijono.wordpress.com/architecture/undang-undang-arsitek/
https://esubijono.wordpress.com/architecture/pendidikan-arsitektur/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=hukum%20profesi
%20arsitektur&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&
url=http://eprints.undip.ac.id/17317/1/Fanny_Puspita.pdf&ei=I2MgVLKO
PJP58AWOvIGIBQ&usg=AFQjCNHLyr5r1gq2nh9Kbvzf7psXsRyNgA&
sig2=7ZH6oI2X0C9BTf4lqUlQ5g&bvm=bv.75775273,d.dGc
http://realistmuhammad.wordpress.com/2013/06/12/tugas-etika-profesi/
http://helena-hapsari.blogspot.com/2011/10/hukum-pranata-arsitektur.html
http://etika-profesi-universitas.blogspot.com/2011/10/etika-profesi-
hukum.html
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4c0c5f4616b82/hak-cipta-
arsitektur
http://pongset.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x_13.html
http://forum.iai.or.id/index.php?topic=85.0
http://profesiarsitek.wordpress.com/