Nurhasanah Marbun Makalah Rektum TBIO4
Nurhasanah Marbun Makalah Rektum TBIO4
Nurhasanah Marbun Makalah Rektum TBIO4
Tugas ini Disusun sebagai Tugas Wajib untuk mengikuti Perkuliahan Reproduksi dan
Embriologi Tumbuhan
Oleh,
Nama : Nurhasanah Marbun
Nim : 0310193136
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta
hidayah dan inayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Anatami dan Morfologi Schizophyta, Thallophyta, Briophyta,
dan Pteridophyta”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Reproduksi dan Emriologi Tumbuhan”. Disamping
itu penulis berharap semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis,
khususnya para pembaca serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
materi yang dikaji di dalamnya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Khairuna, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki. Oleh karena ini, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dapat memperbaiki makalah- makalah selanjutnya.
Nurhasanah Marbun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ............................................................................................................. 3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Scizophyta ................................................................................... 4
2.2. Karakteristik Scizophyta................................................................................ 4
2.3. Klasifikasi schizophyta .................................................................................. 4
2.4. Pengertian Thallophyta .................................................................................. 6
2.5. Karakteristik Thallophyta .............................................................................. 6
2.6. Klasifikasi tumbuhan Thallopyta ................................................................... 7
2.7. Pengertian Bryophyta (lumut) ...................................................................... 11
2.8. karakteristik Bryophyta (lumut) ................................................................... 12
2.9. Klasifikasi Bryohpyta (lumut) ...................................................................... 13
2.10. Pengertian tumbuhan paku (Pteridophyta) ................................................... 15
2.11. Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta) ................................................... 15
2.12. karakteristik tumbuhan paku (Pteridophyta) ................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidik adalah salah satu komponen dalam dunia pendidikan. Seorang pendidik
harus memiliki beberapa kompetensi, diantaranya adalah kompetensi pedagogik
yang mengharuskan pendidik memiliki pengetahuan yang luas. Sebagai calon
pendidik yang menduduki jurusan Tadris Biologi yang mempelajari seputar
kehidupan, hendaknya kita mengetahui mengenai Reproduksi & Embriologi
Tumbuhan yang merupakan salah satu cabang ilmu biologi.
Reproduksi & Embriologi Tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari secara spesifik proses reproduksi tumbuhan serta perkembangan
embrio pada tumbuhan sebagai calon tumbuhan baru. Reproduksi adalah salah satu
ciri makhluk hidup yang dilakukan guna menghasilkan keturunan baru agar spesies
tidak punah.
Dalam klasifikasinya tumbuhan dibagi menjadi sejumlah divisi. Dimana tiap
divisi seterusnya berturut-turut dibagi lagi dalam takson yang lebih rendah. Dalam
kehidupan sehari-hari, sering kali kita menjumpai berbagai jenis tumbuhan. Tak
jarang kita menganggap beberapa tumbuhan tersebut mengganggu dan tidak
berguna karena kita tidak memanfaatkannya dengan baik.
Di dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan mengenai Anatomi dan
Morfologi Schizophyta, Thallophyta, Briophyta, dan Pteridophyta mengenai
penertian, klasifikasi, dan karakteristiknya karakteristik.
Sebagai Mahasiswa Biologi, sudah layak bagi kita untuk mengetahui mengenai
tumbuhan sehingga mata kuliah ini menjadi mata kuliah wajib yang harus ditempuh
oleh setiap mahasiswa/i Tadris Biologi UIN Sumatera Utara. Maka dari itu, penulis
menyusun makalah ini untuk menambah pengetahuan kita mengenai Reproduksi &
Embriologi Tumbuhan.
1
1. Apa yang dimaksud dengan Schizophyta?
2. Bagaimana karakteristik Schizophyta ?
3. Bagamana klasifikasi Schizophyta ?
4. Apa yang dimaksud tumbuhan Thallophyta?
5. Bagaimana karakteristik tumbuhan Thallopyta ?
6. Bagaimana klasifikasi tumbuhan Thallopyta ?
7. Apa yang dimaksud dengan Bryophyta (lumut) ?
8. Bagaimana karakteristik Bryohpyta (lumut) ?
9. Bagaimana klasifikasi Bryohpyta (lumut) ?
10. Apa yang dimaksud dengan tumbuhan paku (Pteridophyta) ?
11. Apa saja klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)?
12. Apa saja karakteristik tumbuhan paku (Pteridophyta)?
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan di atas, dapat kita ketahui bahwa tujuan penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi Schizophyta.
2. Untuk mengetahui karakteristik schizophyta.
3. Untuk mengetahui klasifikasi schizophyta.
4. Untuk mengetahui defenisi tumbuhan Thallophyta.
5. Untuk mengetahui karakteristik tumbuhan Thallopyta.
6. Untuk mengetahui klasifikasi tumbuhan Thallopyta.
7. Untuk mengetahui defenisi Bryophyta (lumut).
8. Untuk mengetahui karakteristik Bryohpyta (lumut).
9. Untuk mengetahui karakteristik Bryohpyta (lumut).
10. Untuk mengetahui defenisi tumbuhan paku (Pteridophyta).
2
1.3 Manfaat
Berdasarkan rumusan di atas, dapat kita ketahui bahwa manfaat penulisan
makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui definisi Schizophyta.
2. Dapat mengetahui karakteristik schizophyta.
3. Dapat mengetahui klasifikasi schizophyta.
Dapat mengetahui defenisi tumbuhan Thallophyta.
Dapat mengetahui karakteristik tumbuhan Thallopyta.
Dapat mengetahui klasifikasi tumbuhan Thallopyta.
Dapat mengetahui defenisi Bryophyta (lumut).
Dapat mengetahui karakteristik Bryohpyta (lumut).
Dapat mengetahui karakteristik Bryohpyta (lumut).
Dapat mengetahui defenisi tumbuhan paku (Pteridophyta).
Dapat mengetahui klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta).
Dapat mengetahui karakteristik tumbuhan paku (Pteridophyta).
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. SCHIZOPHYTA
2.1. Pengertian Scizophyta
1
Hutasuhut, Melfa Aisyah dan Husnarika Febriani, Keanekaragaman paku-pakuan terrestrial dikawasan
4
taman wisata alam sickie-cike”. Jurnal biolokus. Vol.2 No.1, 2019, hal. 146-157.
5
h. Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan plastidanya
belum jelas.
6
e. Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada alas yang
basah)
f. Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan
pembentukan lendir)
g. Perkembangbiakan vegetatif (membelah).
Contoh:
a. Bentuk unisel (satu sel), contoh : Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni, contoh : Polycystis.
c. Bentuk filamen, contoh : Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.
II. THALLOPHYTA
2.4. Pengertian Thallopphyta
7
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang
berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya
masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan
yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan
kormus. Ciri lain dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang
berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan
tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya
secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat
perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui
peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut gametangium.
1. Tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-
kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
2
Nasprianto, Rene Charles Kepel, dan Desy Maria Helena Mantiri, “Biodiversitas Makroalga di Perairan
Pesisir Tongkaina, Kota Manado”. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 6 No.1, 2018, hal: 4.
9
seksual (oogami). Contoh Chrysophyta bersel satu (navicula/diatome,
ochromonas) dan chrysophyta berbentuk benang/bersel banyak (vaucheria).
10
Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra,
Polysiphonia, Nemalion.
Habitat ganggang merah Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak
terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran
deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang
merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria,
sedang Euchema spinosum ditemukan di laut dangkal.
III. BRYOPHYTA
2.7. Pengertian Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Ketika kita berada di daerah pegunungan atau batu-batuan yang ada di sungai
atau di tembok-tembok di dekat sumur rumah kalian sering kalian temukan
tumbuhan yang berwarna hijau, hidup menempel. Tumbuhan tersebut adalah
12
lumut (bryophyta). Kata Bryophyta berasal dari bahasa yunani yaitu “bryo” yang
berarti “lumut” dan “phyton” yang berarti “tumbuhan” sehingga Bryophyta
memiliki pengertian tumbuhan lumut.
3
Campbell, Reece Mitchell, Biologi/ Edisi Kelima/ Jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), hal: 16.
14
berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering,
seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur
xeromorf. Di dalam tubuh bryophyta terdapat alat penyimpan air sehingga dalam
keadaan kekeringan tidak mengakibatkan bryophyta mati. Bryophyta hati dapat
berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan
secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan
arkegonium penghasil ovum. Bryophyta hati juga mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis). Adapun salah satu contoh spesies yang termasuk kedalam
Hepatocopsida adalah Marchantia.
Tumbuhan paku (pteridophyta) berasal dari bahasa Yunani, pteron yang berarti
sayap, bulu dan Phyta yang berarti tumbuhan. Tumbuhan paku merupakan
kelompok Plantae yang tubuhnya sudah berbentuk kormus yaitu sudah dapat
dibedakan antara bagian akar, batang, dan daun. Susunan daun umumnya
membentuk bangun sayap atau menyirip, dibagian pucuk terdapat bulu-bulu dan
daun mudanya membentuk gulungan atau melingkar. Tumbuhan paku adalah
sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati (Tracheophyta),
meskipun tumbuhan ini tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembang biak.
Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-pakuan atau pakis-pakisan.4
Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan
floem.
Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut
generasi sporofit.
Daun yang masih muda menggulung.
Tidak berbunga.
Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril) yang
terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam
arkegonium, kutikula pada bagian luar dan yang paling penting adalah sistem
transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah.
4
Hasnunidah, Neni, Botani Tumbuhan Rendah. Bandar, (Lampung: Universitas Lampung, 2005), hal: 3.
16
2.12. Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Berupa daun kecil tersusun rapat dan tersusun spiral, sporangium muncul di
ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), batangnya bercabang-
cabang dan seperti kawat. Sporofit bentuk jantung, punya sporangium bentuk ginjal
sebagian anggotanya termasuk paku heterospora. Akar bercabang menggarpu,
terletak di sepanjang bagian bawah dari rimpang. Tumbuh tegak atau berbaring
dengan cabang-cabang menjulang ke atas. Cabang-cabang tertutup oleh daun.
Memiliki berkas pengangkut yang masih sederhana. Contohnya adalah
17
Lycopodium clavatum (bahan obat-obatan), Lycopodium cernuum (buket bunga),
Selaginella selaginoides, Selaganella caudata, dan Isoetes lacustris. Ada juga
Lycopodiinae yang telah menjadi fosil, seperti Drepanophycus spinaeformis yang
merupakan tumbuhan paku tertua dan Protolepidodendron scharynum.
18
3. Filicinae (Paku Sejati)
Paku sejati dikenal sebagai tumbuhan paku yang sebenarnya dan dapat dilihat di
sekitar kita, yang umumnya disebut pakis. Paku sejati memiliki banyak tulang daun
dan mempunyai makrofil (daun besar), serta mesofil (daging daun). Memiliki daun
ukuran lebih besar. Sporangium tersusun dalam bentuk sorus di permukaan daun.
Letak sorus di permukaan daun (atas, bawah), di ujung/di tepi. Paku sejati ada yang
tumbuh di darat, air, atau rawa-rawa. Kelompok yang hidup
di darat meliputi jenis paku dari yang terkecil sampai yang terbesar (berupa
pohon), misalnya suplir, paku sarang burung dan paku tiang. Kelompok yang
hidup di air misalnya paku air, paku sampan, dan semanggi.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan di atas yaitu:
1. Schizophyta merupakan kelompok yang mempunyai ciri khusus yaitu
berkembang biak dengan membelah diri. Ciri-cirinya yaitu tubuh hanya terdiri
atas sebuah sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga inti
belum tampak nyata, demikian pula dengan plastidanya. Schizophyta terbagi dua
kelas yaitu kelas bakteri dan kelas ganggang hijau biru/ ganggang belah.
2. Thallophyta yaitu kelompok tumbuhan yang belum memiliki akar, batang, dan
daun yang nyata, misalnya lumut. Bentuk thallus bermacam-macam ada seperti
tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantung, seperti rambut dan sebagainya.
Perkembang biakan tumbuhan ini terjadi secara aseksual maupun seksual.
3. Bryophyta adalah tumbuhan lumut. Ciri-cirinya yaitu berklorofil, eukariotik,
tidak berpembuluh, memiliki rhizoid, memiliki habitat yang lembab, dan lainnya.
Bryophyta terdiri dari 3 kelas yaitu Bryopsida, Hepatopsida & Anthocerotopsida.
4. Tumbuhan paku (Pterydophyta) merupakan tumbuhan berkormus. Terdapat
lapisan pelindung sel di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal,
hidup di tempat yang lembap. Bereproduksi secara aseksual dengan stolon yang
menghasilkan gemma (tunas). Tumbuhan ini terbagi Psilotophyta, Lycophyta,
Sphenophyta, dan Pterophyta (Filicinae).
3.2 Saran
Alhamdulillah pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan
tepat waktu. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca. Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritik yang
membangun dari pembaca supaya kedepannya bisa lebih baik lagi. Sekian dan
Terima kasih.
20
DAFTAR PUSTAKA
Indah Najmi. 2009. Taksonomi tumbuhan tingkat rendah. Jember: fakultas MIPA
IKIP PGRI jember.
Hutasuhut, Melfa Aisyah dan Husnarika Febriani. 2019. Keanekaragaman Paku-
pakuan Terrestrial di Kawasan Taman Wisata Alam Sickie-cike. Jurnal biolokus,
2(1): 146-157.
Tjitrosoepomo,Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Nasprianto, Rene Charles Kepel, dan Desy Maria Helena Mantiri. 2018.
Biodiversitas Makroalga di Perairan Pesisir Tongkaina, Kota Manado. Jurnal
Ilmiah Platax. Vol. 6(1): 4.
Hasnunidah, Neni. 2005. Botani Tumbuhan Rendah. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.
Campbell, Reece, Mitchell. 2004. Biologi/ Edisi Kelima/ Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Hamim, C., Sulistyaningsih Yohana. 2014. Perkembangan Tumbuhan/ Edisi
Kesatu. Jakarta: Universitas Terbuka.
21