Scaling Elektrik
Scaling Elektrik
Scaling Elektrik
Etiologi
• Penggunaan oklusi yg tdk merata
• Hilangnya titik kontak
• Konstruksi restorasi Yang Tidak Tepat
• Morfologi bawaan yg abnormal
• Impaksi makanan secara lateral
Tipe A Tipe B
Tipe C
Kelas II (Kehilangan kontak proksimal)
- Tipe A : hilangnya dukungan distal melalui pengangkatan
gigi distal yang berdekatan
- Tipe B : hilangnya dukungan mesial karena pencabutan
gigi mesial
- Tipe C :Oblique drifting karena tidak ada penggantian gigi
yang hilang.
- Tipe D : Pembukaan oklusal permanen ke ruang
interdental
Tipe D
Kelas III (Ekstrusi di luar bidang oklusal)
Ekstrusi gigi yang sebelumnya mempertahankan
persentuhan dengan gigi mesial dan distal yang berdekatan
menghasilkan deformitas langkah oklusal antara tepi
marginal gigi ekstrusi dan non-ekstrusi. Sehingga
mengganggu hubungan kontak proksimal dan mendukung
impaksi makanan.
Kelas IV (Bawaan Morfologi Abnormalitas)
-Tipe A : posisi gigi berputar
-Tipe B : tekanan pada embrasur
-Tipe C : facio-lingual tilting
-Tipe D : cross bite
Jenis
Magnetostrictive
Ultrasonic
UltraSonic Scaller
Piezoelectic
Electic Scaller
Ultrasonic
Sonic Scaller
• Scaller Sonic
-Bekerja pada frekuensi 2000 hingga 6500 cycles per detik
dan menggunakan sumber udara berkecepatan tinggi atau
rendah dari dental unit.
-Tip scaler Sonic berdiameter besar dan universal dalam
desain.
-Ujung scaler sonik bergerak dalam pola stroke orbital elips.
• Scaller Ultra Sonic
-Piezoelektrik ultrasonic
• Bekerja dalam rentang frekuensi 18.000 hingga
50.000 cycles per detik.
• Disk keramik yang terletak di bagian handpiece
power piezoelektrik dan dirubah dalam dimensi
energi listrik yang digunakan.
• Piezoelektrik bergerak deang pola linear, sehingga
hanya memberikan ujung dua permukaan aktif
-Magnetostriktif ultrasonik
• Bekerja dalam rentang frekuensi 18.000 hingga
50.000 cycles per detik.
• Tumpukan logam yang mengubah dimensi ketika
energi listrik diterapkan daya teknologi
magnetostrictive sehingga terdapat gelombang
elektromagnetik.
• Getaran bergerak dari tumpukan logam ke badan
penghubung yang menyebabkan getaran tip kerja.
• Tips bergerak dalam pola orbital sehingga semua sisi
permukaan aktif.
Instrument Stabilization
1. Instrument grasp
-standart pen grasp
PEMERIKSAAN PERIODONTAL
1.Pemeriksaan debris
Probe dijalankan di servikak gigi dr mesial-distal pada bukal &
lingual
Indeks debris (green and vermillon)/(silness dan loe)
0=tidak ada debris
1=terdapat selapis debris lunak menutupi tidak lebih
dari1/3 permukaan gigi /terdpt pada ujung probe (tdk
terlihat mata)
2=terdapat selapis debris lunak menutupi lebih dari 1/3
permukaan gigi tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan
gigi /debris terlihat mata
3=terdapat selapis debris lunak menutupi lebih dari 2/3
permukaan gigi/jumlah terlihat banyak
2.pemeriksaan kalkulus
-probe digerakkan pd permukaan bukal/lingual
-tanda ada kalkulus → ada gerigi kasar
-Indeks kalkulus (green and vermillion)
0=tidak ada kalkulus
1=kalkulus supragingiva menutup tdk lebih dari 1/3
permukaan servikal yg diperiksa
2= kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi
kurang dari 2/3 permukaan yg diperiksa atau ada
bercak2 calkulus subgingiva disekeliling servikal gigi
3= kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3
permukaan atau ada kalkulus sub gingival disekeliling
servikal gigi
3.OHI-S (DI+CI)
→ 0 - 1,2 = baik
→ 1,3 - 3 = sedang
→ 3,1 – 6 = buruk
4.pemeriksaan PBI
Prob masuk ke dalam sulkus digerakkan dari mesial
ke distal atau sebaliknya (max 2x lewat) ditunggu 60
detik munculnya perdarahan)
CARA SKORING PERDARAHAN GINGIVA PADA
PROBING
1. Yang diskor gigi tertentu yaitu permukaan bukal dan
palatal/lingual
2. Dengan prob tipis bulat bagian ujungnya dimasukkan ke
dalam sulkus/poket sedalam kurleb 2 mm di area tengah B
atau P/Li, lalu geserkan ke papil proksimal D atau M
secara perlahan tanpa tekanan, tetap usahakan sejajar
sumbu gigi,
pemeriksaan dilakukan sekali saja
3. Skor
0 : tidak ada perdarahan
1 : darah berupa titik
2 : darah berupa garis di B atau P/Li
3 : darah berupa segitiga/garis di area proksimal
4 : berdarah spontan atau menyebar
4. Skor perdarahan dijumlahkan semua kemudian dibagi
jumlah bagian permukaan gigi yang diperiksa (dibagi 28)
6 21 12 4 6
6 4 21 12 6
5.pemeriksaan plak
Pemeriksaan menggunakan disclosing agent
Skor:
0=tidak ada plak
1=terdapat plak menutupi tidak lebih dari 1/3
permukaan gigi
2=terdapat plak menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi
tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi
3=terdapat plak menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi
6.pemeriksaan resesi
-Resesi adalah keadaan tereksposnya permukaan akar
karena pergesaran gingiva ke arah apikal
-Resesi adalah jarak dari CEJ ke margin gingiva. Adanya
resesi menunjukkan bahwa kehilangan perlekatan telah
terjadi, tetapi belum tentu ada inflamasi
Etiologi:
Klasifikasi (Miller)
-kelas I: resesi jar. marginal yg tdk mencapai mucogingival
juction; tdk ada kehilangan tulang alveolar/jar.lunak pada area
interdental
8.pemeriksaan furkasi
Pemeriksaan bifurkasi menggunakan probe Nabers, dpt
memfasilitasi deteksi furkasi mesial dan distal pada
molar RA yg aksesnya terbatas
Klasifikasi furkasi (glickman classification):
Derajat I: tahap permulaan/tahap dini dari keterlibatan
furkasi. Poketnya adalah poket supraboni dan awalnya
mempengaruhi jar.lunak. kehilangan tulang dini
mungkin terdeteksi dengan adanya kedalaman probing,
tetapi perubahan radiograf tidak selalu ditemukan.
derajat II:
-mempengaruhi 1/lebih furkasi pada gigi yg sama.
-lesi furkasi berupa cul-de-sac dgn pembentukan
komponen horizontal
-defek tidak saling berhubungan karena sebagian tulang
alveolar masih melekat pada gigi
-gambaran radiografis mungkin/tidak menunjukkan
keterlibatan furkasi
derajat III
-tulang tidak melekat pada kelengkungan furkasi
-pada grade III awal, orifis mungkin terisi dgn
jar.lunak
-gambaran radiografis bersudut menunjukkan defek
radiolusen pada gigi
derajat IV
-tulang interdental hancur
-jaringan lunak bergerak ke arah apikal
-orifis furkasi tampak secara klinis berupa tunnel
-periodontal probe dpt melewati aspek gigi satu ke
aspek gigi lainnya tanpa hambatan
9. pemeriksaan poket
-poket adalah pendalaman sulkus gingiva yg dpt
disebabkan oleh pergerakan ke arah koronal dari margin
gingiva, perpindahan ke arah apikal dr gingiva
attachment, atau kombinasi keduanya
-poket dpt melibatkan satu, dua atau lebih permukaan
gigi dgn kedalaman dan tipe yg berbeda2 pd gigi yg
sama
-probe dimasukkan ke sulkus gingiva pada 6 titik dgn
gerakan walking stroke pada seluruh gigi
-mesiobukal - mesiolingual
-midbukal - midlingual
-distobukal -distolingual
Pengukuran margin gingiva-dasar poket
Teknik Probing :
- Probe dipegang dengan modified pen grasp, finger rest pada
gigi berdekatan dalam 1 rahang
- Probe dimasukkan ke dalam sulkus gingiva dengan tekanan
ringan, sejajar sumbu gigi sampai menyentuh dasar poket.
- Digerakkan dengan cara walking stroke dilakukan dari
distofasial kearah mesiofasial, kemudian mesiolingual ke arah
distolingual
- Kedalaman probing dicatat pada 6 sisi (distofasial,
midfasial, mesiofasial,mesioingual, midlingual dan
distolingual)
- Kedalam probing di ukur dari margin gingiva hingga dasar
poket
Klasifikasi poket:
1.berdasarkan permukaan gigi yg terlibat
-simple poket: hanya melibatkan 1 permukaan gigi
-compound poket: melibatkan 2/lebih permukaan gigi
-complex poket/spiral poket: dasar poket tdk langsung
berkomunikasi dgn margin gingiva (berliku-liku)
2.berdasarkan morfologi
-poket gingiva//pseudopoket/poket relatif→tanpa kerusakan
tulang
Poket ini terbentuk karena pembesaran gingiva tanpa ada
kerusakan jar PDL dibawahnya (sulkus menjadi dlm karena
pembesaran gingiva yg meningkat)
-poket periodontal/poket absolut/true poket→peningkatan
kedalaman sulkus, ada kerusakan tulang
Poket ini terjadi dgn kerusakan jar. pendukung periodontal
dan lepasnya gigi
3.Berdasarkan letak dasar poket terhadap alveolar crest
-suprabony/supracrestal/supraalveolar pocket
• kerusakan tulang horizontal
• dasar poket di atas alveolar crest
-infrabony/subcrestal/intraalveolar poket
• kerusakan tulang vertikal/angular
• dasar poket dibawah alveolar crest
4.berdasarkan banyak dinding poket tersisa
-3 dinding tulang
-2 dinding tulang
-1 dinding tulang