Perbup 13 Tahun 2018
Perbup 13 Tahun 2018
Perbup 13 Tahun 2018
BUPATI ASAHAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
PERATURAN BUPATI ASAHAN
TENTANG
KEWENANGAN DESA
BUPATI ASAHAN,
1
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);
2
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5864);
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah Otonom.
3
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
8. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga
Desanya dan melaksanakan tugas Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis.
10. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah
Desa dalam memberdayakan masyarakat.
11. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDesa
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
14. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
15. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi
kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa,
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul dan adat istiadat Desa.
16. Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul adalah hak yang
merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa
masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
17. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh
Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul
karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa.
4
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup dalam Peraturan Bupati ini adalah :
a. kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Desa;
c. mekanisme penyelenggaraan kewenangan Desa;
d. tata cara penetapan kewenangan Desa;
e. pembinaan dan pengawasan; dan
f. ketentuan penutup.
BAB IV
KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL
Pasal 4
(1) Kewenangan Desa berdasarkan Hak Asal Usul, paling sedikit terdiri dari :
a. sistem organisasi masyarakat adat;
b. pembinaan kelembagaan masyarakat;
c. pembinaan lembaga dan hukum adat;
d. pengelolaan tanah kas Desa; dan
e. pengembangan peran masyarakat Desa.
(2) Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul setelah dilakukan identifikasi
dan inventarisasi, antara lain :
a. menyelesaikan sengketa antar masyarakat diluar pemilikan hak-hak
perdata;
b. pembinaan ketenteraman masyarakat;
c. pencatatan dan inventarisasi kepemilikan hak atas tanah di Desa;
d. pengamanan penetapan batas kepemilikan tanah masyarakat;
5
e. pengelolaan hutan desa milik Negara;
f. pengembangan lembaga-lembaga keuangan Desa;
g. pendayagunaan tanah-tanah Desa untuk keperluan masyarakat Desa;
h. peningkatan upaya gotong-royong masyarakat;
i. pengamanan kekayaan dan aset Desa; dan
j. kewenangan hak asal usul lainnya yang merupakan hasil identifikasi
dan inventarisasi berdasarkan situasi dan kondisi Desa.
Pasal 5
Kriteria Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul, antara lain :
a. merupakan warisan sepanjang masih hidup;
b. sesuai perkembangan masyarakat; dan
c. sesuai perkembangan masyarakat.
BAB V
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA
Pasal 6
(1) Kewenangan Desa berdasarkan kewenangan lokal berskala Desa
sebagaimana ketentuan yang berlaku, paling sedikit terdiri :
a. pengelolaan tambatan perahu;
b. pengelolaan pasar Desa;
c. pengelolaan tempat pemandian umum;
d. pengelolaan jaringan irigasi;
e. pengelolaan lingkungan pemukiman masyarakat Desa;
f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan
terpadu;
g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar;
h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan;
i. pengelolaan embung Desa;
j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan
k. pembuatan jalan Desa antarpemukiman ke wilayah pertanian.
6
d. penegakan hukum dan sistem pengamanan lingkungan;
e. pengembangan pusat perekonomian Desa, seperti pasar Desa,
perkoperasian, perbankan dan lembaga keuangan lainnya;
f. pemanfaatan sumber daya alam bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
g. melakukan penghijauan Desa;
h. mengupayakan peningkatan pendidikan nonformal;
i. pengembangan industri rumah tangga;
j. kerjasama pemasaran produksi pertanian;
k. penanganan kebakaran hutan dan lahan;
l. pelayanan kesehatan dasar;
m. pembangunan dan pemeliharaan gapura batas desa dan/atau dusun;
n. pencatatan dan Inventarisasi Penamaan Jalan desa;
o. kewenangan lokal berskala Desa lainnya yang merupakan hasil
identifikasi dan inventarisasi berdasarkan situasi dan kondisi Desa.
Pasal 7
Kriteria kewenangan lokal berskala Desa, antara lain :
a. sesuai kepentingan masyarakat Desa;
b. telah dijalankan oleh Desa;
c. mampu dan efektif dijalankan oleh Desa;
d. muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa; dan
e. program atau kegiatan sektor yang telah diserahkan ke Desa.
Pasal 8
(1) Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala Desa menjadi tolak ukur bagi Pemerintahan Desa dalam
menetapkan program pembangunan Desa dan pengelolaan serta
pendistribusian keuangan Desa.
BAB VI
MEKANISME PENYELENGGARAAN KEWENANGAN DESA
Pasal 9
7
(2) Berdasarkan hasil sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pemerintah Desa mengajukan usul tentang penetapan kewenangan-
kewenangan yang akan dilaksanakan.
Pasal 10
(3) Hasil pemilihan kewenangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilengkapi dengan Berita Acara, ditandatangani oleh seluruh
peserta yang hadir dan diketahui oleh Kepala Desa dan Ketua BPD.
(4) Rancangan peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
dievaluasi oleh Bupati.
(5) Peraturan Desa yang telah dievaluasi oleh Bupati ditetapkan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(7) Format Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 11
Pasal 12
8
BAB VII
TATA CARA PENETAPAN KEWENANGAN DESA
Pasal 13
(1) Pemerintah Desa dan BPD mengadakan musyawarah desa untuk memilih
kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala
Desa yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini dengan
mempertimbangkan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.
(2) Hasil pemilihan kewenangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilengkapi dengan Berita Acara, ditandatangani oleh seluruh
peserta yang hadir dan diketahui oleh Kepala Desa dan Ketua BPD.
(6) Format Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 14
(2) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. tokoh adat;
b. tokoh agama;
c. tokoh masyarakat;
d. tokoh pendidikan;
9
(3) Selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
musyawarah Desa dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Pasal 15
(1) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) menjadi
dasar bagi kebijakan, program, dan kegiatan Desa dalam bidang
penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Pasal 16
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui :
Pasal 18
10
(2) Pelimpahan sebagian tugas dari Bupati kepada Camat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yaitu :
a. melakukan pembinaan dan fasilitasi penataan kewenangan Desa;
b. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kewenangan Desa; dan
c. melakukan evaluasi Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
BUPATI ASAHAN,
ttd
Diundangkan di Kisaran
pada tanggal 9 Maret 2018
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ASAHAN,
ttd
11
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI ASAHAN
NOMOR 13 TAHUN 2018
TENTANG KEWENANGAN DESA.
A. Materi Rapat
B. Keputusan Rapat
a. ………………...;
b. .……………..…;
c. …………………;
d. …………………;
e. …………………;
f. …………………; dan
g. ………………….dst
12
B. Kewenangan lokal berskala desa, meliputi :
a. …………………..;
b. …………………;
c. …………………;
d. …………………;
e. …………………;
f. …………………; dan
g. ………………….dst
Keterangan : *)
Rincian kewenangan Terpilih Berdasarkan Hasil
Rapat
C. Penutup
Rapat pengkajian dan pemilihan Kewenangan Desa Berdasarkan
Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa oleh
Pemerintah Desa................. dan BPD ................ terhadap kesiapan
desa..................... dalam rangka melaksanakan kewenangan berdasarkan
hak asal usul desa dan kewenangan lokal berskala desa yang
pengaturannya diserahkan kepada Desa ...............
Kecamatan...................dihadiri oleh Pemerintah, BPD, Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Unsur Masyarakat di Desa ............................
sebanyak .................. orang, sebagaimana daftar hadir terlampir.
Selanjutnya hasil rapat ini dijadikan sebagai dasar di dalam
penetapan Keputusan BPD .............. sebagai persetujuan BPD kepada
Pemerintah Desa untuk ditetapkan dalam Keputusan Kepala
desa.................................
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dijadikan bahan seperlunya.
BUPATI ASAHAN,
ttd
13