Tugas 2 - Mpdr5302 - Euis Rosmalina - 530060023
Tugas 2 - Mpdr5302 - Euis Rosmalina - 530060023
Tugas 2 - Mpdr5302 - Euis Rosmalina - 530060023
PENULIS
NAMA : EUIS ROSMALINA
NIM : 530060023
POKJAR : UPBJJ UT YOGYAKARTA
b. Malaysia
Sistem pendidikan di Malaysia diatur Kementerian Pendidikan Malaysia
(KPM).Pendidikan formal di Malaysia dimulai dari Pra-sekolah, Pendidikan
Rendah,Pendidikan Menengah, Pendidikan Pra-Universiti dan Pengajian
Tinggi. Pendidikan merupakan tanggungjawab pemerintah federal. Sistem
pendidikan nasional di Malaysia terdiri dari pendidikan prasekolah hingga
perguruan tinggi. Pada tahun 2004 pendidikan prasekolah, dasar dan
menengah berada dibawah yurisdiksi Kementrian Pendidikan (the Ministry
of Education). Adapun pendidikan tinggi di bawah tanggungjawab
Kementerian Pendidikan Tinggi (the Ministry of Higher Education). Seluruh
bentuk penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada visi juga misi.
Adapun visi dan misi utama pemerintahan adalah menjadikan negerinya
sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dangan lembaga
pendidikan tinggi di negara lain seperti Singapura dan Australia.
c. Singapura
Sistem pendidikan Singapura memiliki tujuan menyediakan pengetahuan
dasar dan agama bagi murid – murid. Dalam menyatukan keberagaman
karasteristik perbedaan ras dan budaya di Singapura, keberagaman
bahasa, setiap siswa belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.
Siswa juga belajar Bahasa Ibu sendiri (China,Malaysia dan Tamil/
Thailand) membantu mereka mempertahankan identitas,budaya, warisan,
dan nilai-nilai bangsa.Pendidikan formal di negara Singapura dimulai dari
jenjang Kindergarten School atau setara dengan Taman Kanak-Kanak
(TK) di Indonesia. Setelah lulus Kindergarten School, siswa melanjutkan
ke jenjang Primary School setara dengan Sekolah Dasar (SD) di
Indonesia selama enam tahun. Untuk ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, siswa harus mengikuti Primary School Leaving Examination
(PSLE). Kemudian pendidikan dilanjutkan ke jenjang Secondary School
selama empat atau lima tahun. Secondary School dibagi menjadi empat
jalur. Special/ Express Course,Normal (Academic) Course, Normal
(Technical) Course, dan Integrated Programme(IP) Course. Special/
Express Course adalah empat tahun pendidikan yang diakhiri dengan
Singapore Cambridge General Certificate of Education (GCE) ‗O‘
LevelExamination. Di tingkat ini, siswa mempelajari Bahasa Inggris dan
bahasa ibu, matematika, sains dan budaya (Sosial). Sekolah diijinkan
untuk mengadakan Applied Grade Subject (AGS) sebagai tambahan atau
pengganti kurikulum untuk menawarkan berbagai pilihan kepada siswa.
AGS secara umum mengajak murid
d. Brunei Darussalam
Pemerintah Brunei Darussalam menentukan tiga bidang utama dalam
pendidikan, yaitu: sistem dwi bahasa di sekolah, konsep Melayu Islam
Beraja dalam kurikulum sekolah dan peningkatan sumber daya manusia
termasuk pendidikan kejuruan dan teknik. Sistem pendidikan umum di
Brunei memiliki banyak kesamaan dengan negara-negara commonwealth
lainnya, seperti Inggris, Malaysia dan Singapura. Sistem ini menggunakan
pola A7-3-2-2 yang berarti lamanya masa studi untuk masing- masing
tingkatan pendidikan, 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah
pertama, 2 tahun tingkat menengah atas, dan 2 tahun pra universitas.
Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-
murid dalam menulis, membaca, dan berhitung juga membina dan
mengembangkan karakter pribadi. Setiap anak berumur 5 tahun
diwajibkan memasuki TK setahun sebelum diterima di SD kelas 1.
Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD,
mulai dari kelas 1 dan seterusnya, murid akan mengikuti ujian akhir tahun
dan hanya yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas
berikutnya. Adapun yang gagal harus tinggal kelas dan sesudah itu baru
mendapat kenaikan kelas otomatis. Setelah mengikuti pendidikan dasar 7
tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke
SLTP selama 3 tahun.
e. Cina
Sistem pendidikan cina adalah terdiri dari : Pendidikan dasar (basic
education),pendidikan teknik dan kejuruan (technical and vactional
education), pendidikan tinggi(Higher education) dan Pendidikan orang
dewasa ( adult education). Pendidikan dasarmeliputi TK, SD, dan SM
dengan lama pendidikan yaitu : Pra sekolah 3 tahun ke atas,sekolah dasar
5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun, dan pendidikan sekolah
menengah tingkat pertama 3 tahun dan tingkat atas 5 tahun. Selain
pendidikan formal juga berkembang pendidikan non formal yang berupa
pendidikan orang dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat yang dapat memberi sumbangsih dalam
pengembangan ekonomi penduduk. Cina juga mengembangkan
pendidikan literasi guna pemberantasan buta hurup (aksara).
f. Korea
System pendidikan di Korea Selatan terdiri dari empat jenjang pendidikan
formal yakni : Sekolah dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, SLTA
dan pendidikan tinggi. Keempat jenjang pendidikan ini adalah: grade 1-6
(SD), grade 7-9 (SLTP), 10-12 (SLTA), dan grade 13-16 (pendidikan
tinggi/program S1), serta program pasca sarjana (S2/S3).
g. Jepang
Tingkat pendidikan di Jepang sama dengan di Indonesia yaitu sistem 6-
3-3 (6 tahun SD, 3 tahun SMP, tiga tahun SMA) dan Perguruan Tinggi.
Pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama digolongkan
sebagai Compulsory Education dan Sekolah Menengah Atas digolongkan
sebagai Educational Board.
Pendidikan dasar di Jepang tidak ada ujian kenaikan kelas, namun siswa
yang telah menyelesaikan belajar di kelas satu secara otomatis naik ke
kelas dua, demikian seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada, karena SD dan
SMP masih termasuk kelompok compulsory education, sehingga siswa
yang telah menyelesaikan studinya di tingkat SD dapat langsung
mendaftar ke SMP. Selanjutnya siswa yang lulus SMP dapat memilih SMA
yang diminatinya, tetapi mereka harus mengikuti ujian masuk SMA yang
bersifat standar, artinya soal ujian dibuat oleh Educational Board.
2) Kekurangan
Segi negatif dari s[stem pendidikan adalah berkurangnya sosialisasi
dari para pelajar. Tidak ada lagi pelajar nongkrong seperti di Indonesia,
sehingga interaksi sosial antar pelajar berkurang dan menjadikan para
siswa Singapura seperti robot yang hanya memikirkan pekerjaan
pribadi saja. Hal yang terjadi adalah “belajar, pulang, dan lulus secepat
mungkin dengan nilai bagus”. Kurangnya kebebasan berekspresi bagi
mahasiswa. Contohnya adalah, jika mahasiswa Indonesia terkenal
suka menggelar demonstrasi dan bahkan sampai mampu
menggulingkan sebuah rejim pemerintahan, mahasiswa Singapura
cenderung apolitis. Mereka tidak terlibat dan tidak suka terlbat dalam
urusan politik. Mereka lebih banyak fokus pada belajar di kelas. Hal ini
terjadi dari sistem pemerintahan Singapura yang cenderung
otoriter.Kekurangan lainnya adalah Durasi waktu pendidikan yang
ditempuh siswa relatif terlalu lama, seperti pada jenjang Kindergartens
yang berdurasi selama 3 tahun.
b. Malaysia
1) Kelebihan
Bahasa Inggris Sebagai Salah Satu Bahasa Pengantar Utama untuk
institusi-institusi pendidikan tinggi swasta di Malaysia. Bagi para
mahasiswa yang berasal dari negara tidak berbahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar utama, Malaysia merupakan Negara dengan
lingkungan yang bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
Standar dan kualitas pendidikan Malaysia dimonitor dan diatur oleh
Malaysian Qualifications Agency Act 2007 dan Private Higher
Education Institutions Act 1996. Selain itu universitas luar negri
bersedia bekerjasama dengan institusi-institusi pendidikan di Malaysia.
Saat ini, beberapa institusi pendidikan tinggi Malaysia bekerjasama
dengan industri dan universitas luar negeri untuk menjamin bahwa
program yang ditawarkan mengadopsi kurikulum terbaru dan relevan
dengan perkembangan pasaran kerja terkini.
Malaysia terkenal sebagai negara yang multikultur dengan ras
Chinese, Melayu, India dan etnik lainnya, sehingga Anda
berkesempatan untuk mengenal kebudayaan mereka.
Biaya Hidup dan Biaya Kuliah yang Sangat Terjangkau, Visa pelajar
mengijinkan kerja paruh waktu bagi para mahasiswa internasional
2) Kekurangan
Hanya diajarkan cara menghafal tanpa memahami apa yang telah
dipelajari.Pendidikan di Malaysia untuk Kurikulumnya tergolong terlalu
sempit.Metode pengajaran dan pembelajaran kurang
berkesan.Terbatas dengan pelajaran teks Al-Qur’an saja.
c. Australia
1) Kelebihan
Kualitas pendidikan Australia dan suasana belajar berkelas
internasional
Pendidikan di Australia mengutamakan kemampuan pelajar, sehingga
hasil studi yang diperoleh murni menunjukkan kemampuan pelajar
tersebut. Beberapa kampus di Australia termasuk ke dalam 150
universitas terbaik di dunia. Universitas di Australia juga memiliki
standar CRICOS atau kualifikasi internasional, yang memberikan
kesempatan bagi lulusan universitas tersebut untuk diakui oleh banyak
negara, baik untuk melanjutkan pendidikan atau untuk bekerja.
Bagi beberapa pelajar yang membidangi science, fasilitas riset
merupakan hal yang sangat penting ketika menempuh pendidikan
tinggi. Fasilitas yang mendukung dapat menghasilkan inovasi yang
lebih baik untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Pelajar yang menempuh pendidikan di Australia diberikan kesempatan
untuk merasakan pengalaman bekerja part-time ketika sedang
menempuh pendidikan di sana. Pelajar dapat merasakan bekerja part-
time selama 40 jam per 2 minggu dan tidak terbatas apabila pada
masa libur. Penghasilan yang diperoleh dari bekerja pasrt-time bisa
mencapai $AUD 15 – $AUD 25.
Pelajar internasional di Australia berasal dari berbagai negara di dunia.
Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan
internasional yang dapat membantu pelajar meningkatkan kualitas diri.
Kesempatan untuk bekerja di Australia
Lulusan universitas di Australia yaitu S1/S2/S3 dapat tinggal selama
beberapa tahun di Australia, tergantung pada tingkat pendidikan yang
ditempuh. Lulusan diploma untuk beberapa jurursan tertentu juga dapat
tinggal beberapa tahun di Australia. Hal ini dapat menjadi kesempatan
bagi pelajar yang telah lulus untuk mencari pengalaman kerja atau
untuk memulai bisnis di Australia.
2) Kekurangan
Kekurangan belajar di Australia adalah biaya yang tidak murah.Untuk
beberapa kalangan, mungkin biaya yang harus dikeluarkan ketika
menempuh pendidikan di Australia tidak murah. Biaya tersebut
berbeda pada berbagai tingkat pendidikan dan harus terjamin
keberadaannya sebelum memulai pendidikan di sana. Biaya tersebut
harus mengendap selama 3 bulan sebelum visa dibuat, sehingga bagi
beberapa kalangan hal tersebut mungkin sulit untuk dipenuhi. Namun,
biaya tersebut dapat diatasi dengan adanya sponsor atau melalui
berbagai program beasiswa yang ada.
Indonesia adalah negara tropis dengan suhu yang bersahabat bagi kita
orang Indonesia. Pilihan untuk menempuh pendidikan di Australia
tentunya bagi sebagian orang mungkin beresiko karena adanya
perbedaan suhu. Bagi beberapa orang dengan penyakit tertentu,
sangat rentan terhadap perubahan suhu, baik panas maupun dingin.
Namun apabila tekad telah bulat untuk menempuh pendidikan di
Australia, keadaan itu mungkin dapat diatasi dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan jauh sebelum berangkat ke Australia sehingga
pencegahan terhadap penyakit dapat dilakukan.
Biaya hidup di Australia cukup tinggi. Biaya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, transportasi, dan akomodasi. Namun keadaan
tersebut dapat diatasi dengan perencanaan yang tepat. Biaya untuk
kebutuhan sehari-hari misalnya, dapat diatasi dengan memasak sendiri
atau selektif dalam memilih tempat berbelanja. Sedangkan biaya untuk
transportasi dapat diatasi dengan menggunakan kendaraan umum.
Sumber bacaan :
https://dewinrplb.wordpress.com/2016/03/13/sistem-pendidikan-di-
singapura/
https://traich.blogspot.com/2021/06/kelemahan-sistem-pendidikan-di-
malaysia.html
https://mutuinstitute.com/post/sistem-pendidikan-indonesia-kelebihan-dan-
kekurangan/
https://suneducationgroup.com/news-id/sistem-pendidikan-di-australia/
https://kuliahdiaustralia.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-belajar-di-
australia/