Laporan Kasus TMS
Laporan Kasus TMS
Laporan Kasus TMS
Disusun Oleh:
Nama: Lusi Indah Silvia
NIM: 2018040050
I. Latar Belakang
Tumor mammae merupakan kelainan mammae yang sering terjadi pada
wanita. Tumor terbagi memjadi dua, tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak
memiliki ciri-ciri tumbuh secara terbatas, memiliki selubung, tidak menyebar dan
bila dioperasi dapat dikeluarkan secara utuh sehingga dapat sembuh sempurna,
sekitarnya, dan sel kanker dapat ditemukan pada pertumbuhan tumor tersebut.
terjadi pertumbuhan jaringan ikat maupun kelenjar, yang banyak ditemukan pada
Di seluruh dunia 8,2 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat
kanker. Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah orang meninggal dunia akibat
kanker meningkat menjadi 11,5 juta bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan
dengan persentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan persentase kematian tertinggi
2014- 2015 jumlah penduduk Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa. Selain itu BPS
menunjukkan dari total tersebut penduduk laki-laki mencapai 128,1 juta jiwa dan
tertinggi pada klien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia.
Pada tahun 2010 jumlah klien kanker mammae28,7 persen dari total penderita
1,4% dari 1000 penduduk atau sekitar 347.000 orang. Di Indonesia kasus baru
setiap 100.000 penduduk, sekitar 70% kasus klien kanker mammae baru datang
general anestesi pada pasien dengan tindakan Explorasi . Dilihat dari uraian diatas
dan literatur yang ada maka mendorong penulis untuk melakukan asuhan
parenkim, stroma, areola dan papilla mammae (Lab. UPF Bedah RSDS,
II. Etiologi
Belum ada penyebab spesifik Tumor payudara yang diketahui, para
peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut
tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan
strategi yang efektif untuk mencegah Tumor payudara. Faktor-faktor resiko
mencakup (Susan Martin,1999) :
1. Menstruasi dini,menofause lebih awal / lambat
2. Melahirkan anak pertama dengan usia 30 th keatas
3. Kontrasepsi oral
4. Status social ekonomi tinggi
5. Factor genetika
6. Obesitas
7. Diet tinggi masukan lemak
8. Stress fisiologi kronis
I. Form Pengkajian
A. Biodata Pasien
Nama : Nn. Z
No.RM : 00312679
Umur : 14 tahun
Alamat : Kaliayyu 3/1 Cepiring
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Diagnose : Tumor Mamae Sinistra
Tindakan : Explorasi
Tanggal Masuk RS : 30 Juli 2021 Jam : 06.52
Tanggal Pengkajian :30 Juli 2021 Jam : 14.00
(kamar operasi)
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dan ada benjolan di payudara kiri
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Nn. Z umur 14 tahun datang ke RSI Kendal bersama
keluarganya pada tanggal 29 Juli 2021 dengan keluhan nyeri dan ada
benjolan di payudara kiri, pasien akan direncanakan untuk dilakukan
Tindakan Ekplorasi pada tanggal 29 Juli 2021 Pukul 14.30 WIB oleh
spesialis bedah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma, alergi, jantung, paru,
darah tinggi dan diabetes.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yg mempunyai
riwayat penyakit menurun.
5. Pemeriksaan Fisik.
• Kepala : lonjong, simetris, kulit kepala bersih, rambut utuh
• Mata : conjungtiva merah muda, sclera tidak iterik, pupil
isokor
• Hidung : Bentuk dan fungsi normal, bersihan hidung (+)
• Telinga : simetris kiri kanan, tidak ada gangguan.
• Mulut : bibir tidak ada sianosis, tidak ada gigi palsu
• Tenggorokan : tidak ada gangguan.
• Leher : tidak ada gangguan.
• Thorak : Paru - Paru (PULMONAL)
➢ Inspeksi: Dinding dada simetrisdan tidak ditemukan retraksi
dan tidak ada paradoksal Movemen.
➢ Palpasi : Simetris, vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
➢ Perkusi : Sonor kedua lapang paru
➢ Auskultasi: Tidak terdengar suara rhonkhi pada kedua
pulmo. Tidak terdengar suara wheezing.
• Abdomen : Pemeriksaan Abdomen
➢ Inspeksi : Perut datar, simetris, tidak terdapat jejas,
➢ Auskultasi : Terdengar suara bising usus 8x/mnt
➢ Perkusi : Timpani
➢ Palpasi : Supel, terdapat nyeri tekan pada bagian . Hepar dan
lien tidak teraba.
• Genitalia : tidak ada kelainan,urine +.
• Ektremitas : tidak ada gangguan pada ektremitas.
• Tanda-tanda vital :
Keadaan umum : baik, kooperatif
Kesadaran : compos mentis
Tek. Darah : 107/74 mmHg
Nadi : 92x/menit, reguler, adekuat
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36 º C
BB : 50 kg
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 12.6 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 37.2 % 37 – 43
Leukosit 6.940 Ribu/Ul 4000 – 11.000
Trombosit 309.000 Ribu/Ul 150.000 – 450.000
Eritrosit 4.59 Juta/Ul 4.2 – 5.4
KOAGULASI
CT 4’30” menit 2–6
BT 2’00” menit 1–3
INDEX ERITOSIT
MCV 81.2 Fl 80 - 97
MCH 27.4 Pg 26 - 34
MCHC 33.8 g/dL 31 - 366
RDW 14.4 % 10.0 - 15.0
MPV 9.7 fL 7.0 – 11.0
IMUNOLOGI
HbSAg Kualitatif 0,02 S//CO Negatif
HIV Non reaktif Non reaktif
Antigen SARS-Cov-2 Negatif Negatif
Intra anestesi
1. Pola napas Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Pengecekan dengan 1. Memonitor tanda-tanda S:-
tidak efektif tindakan 2. Monitor tingkat saturasi monitor vital O:
b/d efek agen keperawatan Pola oksigen 2. Memberikan bantuan 2. Memonitor tingkat saturasi Pasien tidak sadar
napas tidak efektif 3. Monitor frekuensi, irama, oksigen agar pernafasan oksigen
anestesi Pasien terpasang LMA no 3
dengan kriteria hasil: suara pernafasan pasien terkontrol dan 3.Memonitor frekuensi,
• Frekuensi, irama, 4. Berikan oksigen sesuai adekuat irama, suara pernafasan Bagging 10-12 x/menit
suara pernapasan kebutuhan 4.Memberikan oksigen Oksigen 3 lpm
dalam batas 5. Pertahankan kepatenan sesuai kebutuhan Isoflurane 1,2
normal jalan nafas 5.Mempertahankan TTV : TD : 117/75 mmHg
• Saturasi oksigen kepatenan jalan nafas N : 90 x/menit
normal RR : 20 x/ menit
• Tanda-tanda vital
Spo2 : 99%
dalam rentang
normal A:
• Pasien tenang Masalah Pola nafas teratasi
• Jalan nafas paten P:
Lanjutkan intervensi
• Mempertahankan kepatenan
jalan nafas
Pasca anestesi
1. Nyeri b/d Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian 1. Untuk mengetahui 1. Mengkajian nyeri S:
insisi tindakan keperawatan nyeri secara komprehensif: tingkatan nyeri yang secara komprehensif: Pasien mengatakan nyeri saat ini
pembedahan nyeri terkontrol lokasi, karakteristik, durasi, dirasakan pasien lokasi, karakteristik, sudah terkontrol
dengan kriteria hasil: frekusensi, kualitas, dengan cara onset atau durasi,
• Melaporkan nyeri intensitas. pedekatan verbal frekusensi, kualitas,
terkontrol 2. Berikan informasi maupun non-verbal intensitas atau beratnya O:
• Melaporkan skala mengenai nyeri, seperti untuk mendapatkan nyeri dan faktor Pasien tampak koperatif
nyeri berkurang penyebab nyeri, berapa data yang akurat. pencetus. Pasien tampak lebih tenang
• Pasien tampak lama nyeri di rasakan dan 2. Mengurangi dan 2. Memberikan informasi TTV : TD : 115/75 mmHg
lebih tenang antisipasi dari memberikan mengenai nyeri, seperti N : 94 x/menit
ketidaknyamanan akibat kenyamanan kepada penyebab nyeri, berapa RR : 20 x/ menit
prosedur. pasien agar tetap lama nyeri di rasakan
Suhu : 36oC
3. Ajarkan penggunaaan tenang. dan antisipasi dari
teknik nonfarmakologi 3. Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat Injeksi Petidin 100mg dan lactor
(misalnya relaksasi, nafas nyeri yang dirasakan prosedur 30 mg
dalam, terapi musik, pasien dengan cara 3. Mengajarkan A:
hipnoterapi). non farmakologi. penggunaaan teknik Masalah Nyeri teratasi sebagian
4. Kolaborasi pemberian 4. Untuk mengurangi nonfarmakologi P:
analgetik sesuai dosis. nyeri yang dirasakan (relaksasi) Lanjutkan intervensi
pasien dengan cara 4. Melakukan kolaborasi
farmakologi/obat • Lanjutkan pemberian
dengan dokter anestesi
sesuai dosis. analgetik sesuai dosis dokter
untuk pemberian
• Lanjutkan tehnik non-
analgetik sesuai dosis
farmakologi