Tugas Makalah Lahan Kritis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

LAHAN KRITIS

Oleh:

NAMA : MUHAMMAD RAHMAD RAY


NPM : 194110298
KELAS : AGROTEKNOLOGY (5C)

DOSEN PENGAMPUH : Dr.ir.EDY SABLI,M.SI

PROGRAM STUDI LAHAN MARGINAL DAN TEKNOLOGY


PENGOLAHANNYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting untuk memenuhi

segala kebutuhan hidup, sehingga dalam pengelolaannya harus sesuai dengan

kemampuannya agar tidak menurunkan produktivitas lahan. Dalam penggunaan

lahan sering tidak memperhatikan kelestarian lahan terutama pada lahan – lahan

yang mempunyai keterbatasan - keterbatasaan baik keterbatasan fisik maupun

kimia. Lahan tidak terlindung dari pukulan air hujan secara langsung, akibat

berberkurangnya bahan organik, aliran permukaan lebih besar daripada yang

meresap ke dalam tanah dan sebagainya maka tanah akan berkurang

produktivitasnya. Dengan adanya kondisi ini apabila berlangsung terus menerus

sangat dikhawatirkan akan terjadi lahan kritis yang akan mengakibatkan

penurunan kesuburan tanah dan produktivitas tanah.

Lahan kritis merupakan kondisi lahan yang terjadi karena tidak sesuainya

kemampuan lahan dengan penggunaan lahannya, sehingga mengakibatkan

kerusakan lahan secara fisik, khemis, maupun biologis Untuk menanggulangi

adanya lahan kritis perlu dilakukan rehabilitasi lahan. Rehabilitasi lahan adalah

usaha yang sungguh-sungguh dalam memulihkan kondisi lahan baik secara fisik,
kimia maupun organik agar lahan kembali dapat produktif (Sitanala

Arsyad,1989).

Peningkatan keragaman aktivitas penduduk dalam rangka meningkatkan

produksi tanaman pertanian terkait erat dengan peningkatan kebutuhan


terhadap

lahan. Masalah tersebut dapat menyebabkan terjadinya pengeksploitasian lahan

pertanian yang terus menerus tanpa memperhatikan kaidah-kaidah konservasi,

sehingga menyebabkan penurunan produktifitas lahan baik sifatnya sementara

maupun tetap yang pada gilirannya akan berdampak pada perubahan

ekosistem yang menyebabkan terjadinya lahan kritis.

Lahan Kritis merupakan lahan yang telah mengalami kerusakan

secara fisik, kimia, dan biologis. Lahan tersebut mengalami kemerosotan

kesuburannya baik secara fisik maupun kimia dan biologi. Sehingga lahan

tersebut tidak dapat berfungsi secara baik sesuai dengan peruntukannya

sebagai media produksi maupun sebagai media tata air. Lahan kritis memiliki

kondisi lingkungan yang sangat beragam tergantung pada penyebab kerusakan

lahan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi lahan kritis menyebabkan

tanaman tidak cukup mendapatkan air dan unsur hara, kondisi fisik tanah

yang tidak memungkinkan akar berkembang dan proses infiltrasi air hujan.

Lahan kritis ditandai oleh rusaknya struktur tanah, menurunnya kualitas dan
kuantitas bahan organik, defisiensi hara dan terganggunya siklus hidrologi,

perlu direhabilitasi dan ditingkatkan produktivitasnya agar lahan dapat kembali

berfungsi sebagai suatu ekosistem yang baik atau menghasilkan sesuatu yang

bersifat ekonomis bagi manusia (Jamulya, 2012).

Pada hakikatnya lahan kritis merupakan lahan yang sudah tidak berfungsi

sebagai media pengatur tata air dan unsur produksi pertanian yang baik dicirikan

oleh keadaan penutup vegetasi <25%, topografi dengan kemiringan >15%, atau

ditandai dengan adanya gejala erosi lembar ( sheet erosion ) dan erosi parit (gully

erosion). Berdasarkan tingkat kerusakan fisik tanah, maka lahan kritis tidak lain

adalah lahan yang tidak produktif akibat penggunaan lahan yang tidak sesuai

dengan kemampuannya. Pendayagunaan lahan atau tanah yang kurang tetap


akan

menyebabkan lahan atau tanah tersebut menjadi rusak (kritis) dan kehilangan

fungsinya. Hilangnya fungsi produksi dari sumber daya tanah dapat terus menerus

diperbaharui, karena diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk

pembentukan tanah tersebut.


B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan lahan kritis di

Kecamatan Onanrunggu diantaranya adalah : 1) Penggunaan lahan kurang

memperhatikan kelestarian lahan terutama pada lahan–lahan yang mempunyai

keterbatasan-keterbatasaan baik keterbatasan fisik maupun kimia sehingga

memicu terjadinya lahan kritis. 2) Adanya pendayagunaan lahan atau tanah yang

kurang tepat menyebabkan lahan atau tanah tersebut menjadi rusak (kritis) dan

kehilangan fungsinya. 3) Terjadinya lahan kritis dipengaruhi oleh erosi dan air

hujan. 4) Laju erosi akan menjadi lebih berbahaya apabila didukung oleh

hilangnya tutupan tanah, lahan berlereng dan panjang ketebalan olahan tanah

sehingga terangkutnya bahan organik yang ada di atas permukaan tanah oleh

aliran permukaan (run off).

5) Terjadi pertambahan luas lahan kritis di kecamatan Onanrunggu seluas 56,01

Ha selama 1 tahun, dengan luas 175,68 Ha (pada tahun 2014) menjadi 231,69 Ha
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah yang akan diteliti

adalah :

1. Pertambahan luas lahan kritis di Kecamatan Onanrunggu tahun 2014 -

2015

2. Faktor penyebab terjadinya lahan kritis (kemiringan lereng, tanah, erosi,


vegetasi penutup lahan) di Kecamatan Onanrunggu

D. Rumusan Masalah
Sebagai rumusan masalah dalam penenlitian ini, berdasarkan identifkasi

masalah dan pembatasan masalah adalah sebagai berikut :

1. Berapakah pertambahan luas lahan kritis di Kecamatan Onanrunggu

pada tahun 2014 dan 2015?

2. Apakah faktor penyebab terjadinya lahan kritis (kemiringan lereng,

tanah, erosi, vegetasi penutup lahan) di kecamatan Onanrunggu?


BAB II

PENGERTIAN

Lahan kritis adalah lahan yang fungsinya kurang baik sebagai media produksi, baik
untuk menumbuhkan tanaman yang dibudidayakan maupun yang tidak
dibudidayakan.

Begitulah kurang lebih pengertian lahan kritis menurut Undang-Undang Republik


Indonesia No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air.

Lahan kritis di Indonesia umumnya disebabkan oleh degradasi lahan. Secara


ringkas, degradasi lahan adalah menurunnya kualitas lahan.

Para ahli menyebutkan degradasi lahan adalah proses di mana kondisi lingkungan
biofisik berubah. Hal ini diakibatkan oleh ulah manusia melalui aktivitas tertentu
terhadap suatu lahan.

Aktivitas merugikan dari manusia itulah yang menyebabkan kondisi lingkungan


pada lahan berubah, cenderung tidak diinginkan hingga merusak kesehatan lahan.

2. Penyebab Lahan Kritis

Seperti yang kami sampaikan di awal, penyebab terjadinya lahan yang dalam
keadaan kritis sangat banyak. Faktor utama terjadinya tidak lain adalah degradasi
lahan.

Degradasi sifat lahan bisa menurun baik dari segi fisik, kimia, dan biologi tanah.
Berikut kami kategorikan secara lebih spesifik.
SEJARAH

Suatu lahan bisa menjadi lahan kritis karena aktivitas manusia atau terjadi secara
alami. Namun bila dilihat dari kecenderungannya lebih banyak disebabkan oleh
aktivitas manusia.

Kerusakan lahan akibat aktivitas manusia terjadi karena tidak sesuainya


penggunaan lahan dengan kemampuan lahan, sehingga menyebabkan kerusakan
fisik, kimia maupun biologis

Lahan kritis di areal pertanian terjadi karena proses degradasi pada faktor-faktor
fisik, kimia, dan biologi tanah menuju pada keadaan yang lebih buruk.
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

LAHAN KRITIS DI INDONESIA

KELEBIHAN nya ialah Terdapat lahan baru untuk digunakan sebagai ladang,
industri, dan atau perumahan

Tersedia kayu dalam jumlah banyak untuk diekspor, sehingga meningkatkan


perekonomian negara

KEKURANGAN nya ialah hilangnya lapisan permukaa tanah yang subur, produksi
pertanian yang menurun, hilangnya nilai estetika, terjadinya erosi, kerugian
ekonomi, hilangnya spesies- spesies hewan, dan terjadinya perubaan kondisi
iklim
DAERAH YANG TERDAMPAK
LAHAN KRITIS

Pemerintah Provinsi Riau turut melaksanakan program penanaman


pohon satu miliar secara nasional. Apa lagi saat ini di Bumi Lancang
Kuning lahan berstatus kritis sudah mencapai 1,2 juta hektar dan butuh
penghijauan.

jumlah lahan kritis yang mencapai 1,2 juta hektar itu setara dengan 25
persen dari luas kawasan hutan di Riau yaitu 4,3 juta hektar. Kondisi
lahan merupakan kawasan yang tidak lagi memiliki tegakan pohon
alam. Kondisi ini dengan sendirinya telah menghilangkan fungsi daya
serap air untuk melindungi ekosistem

Kondisi kerusakan lingkungan ini berdampak pemanasan global yang


mempengaruhi iklim yang semakin parah setiap tahunnya
CARA REHABILITASI TANAMAN
DI LAHAN KRITIS

Dengan kondisi lahan kritis yang cukup luas , Pemprov Riau


melaksanakan program penghijaun. Pemprov Riau telah menanam
75.420.000 bibit pohon di seluruh kabupaten dan kota.

Pohon yang di tanam itu selain jenis pohon-pohon langka seperti


pohon mahoni, trembesi, matoa. Pemprov Riau juga menanam pohon
buah seperti durian dan sukun
PENUTUP

KESIMPULAN

Lahan kritis merupakan suatu bentuk keadaan lahan atau tanah yang
sebenarnya dapat menjadi ladang peluang bagi suatu kelompok
masyarakat
khususnya masyarakat petani. Bagi sebagian individu khusunya para
petani saat
ini, dalam mengelola lahan krtitis tersebut menjadi hal yang sangat sulit
karena
faktor topografi dan keadaan lahan yang kurang subur dan kurang
cocok untuk
dilakukan kegiatan cocok tanam di wilayah itu. Namun beberapa
masyarakat atau
kelompok masyarakat petani menunjukan bukti bahwa sangat
memungkinkan
untuk melakukan kegiatan pertanian, perladangan serta perkebunan di
lahan yang
sangat identik dengan semak belukar dan alang-alang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai