Praktek Bisnis Teknologi Di Era Digital Di Indonesia Kelompok 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRAKTIK BISNIS
“Praktek Bisnis Teknologi di Era Digital di Indonesia”

Disusun Oleh : Kelompok III

Ari Budhi Laksono


Armawati
Hesti
Marwulan
Nurhayana
Rinri Ani

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang pantas saya ucapkan


kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka saya dapat
menyelesaikan sebuah makalah PRAKTIK BISNIS yang membahas tentang
Praktek Bisnis Berbasis Teknologi di Era Digital di Indonesia.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesain makalah ini terutama kepada dosen pengampu
yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang


mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mohon maaf, kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan agar saya lebih baik lagi.
Terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif
bagi kita semua.

Majene, Oktober 2021

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Bisnis Berbasis Teknologi..................................................2
B. Jenis-Jenis Teknologi Dan Bisnis Online........................................2
C. Kekuatan Dan Kelemahan Praktik Bisnis Berbasis Teknologi Di Era
Digital di Indonesia..............................................................................4
D. Contoh Perusahaan Berbasis Teknologi Yang Sukses Di Indonesia
.............................................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era digital saat ini, dunia telah diiringi dengan sebuah perkembangan
teknologi informasi yang pesat menjadikan internet sebagai salah satu teknologi
komunikasi dan informasi saat ini. Dampak dari sebuah kebutuhan penggunaan
internet inipun tidak lepas dari sisi bisnis yang digunakan untuk memasarkan produk
dari segala sector online. Perkembangan internet menyebabkan terciptanya dunia
baru yang sering disebut dengan dunia maya. Di dalam dunia maya individu
mempunyai kemampuan dan hak untuk berkomunikasi kepada individu lain tanpa
ada halangan yang bisa membatasinya. Sektor bisnis adalah sektor yang sangat
terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta
sangat cepat tumbuh. Pergerakan manusia yang sangat cepat dan pesat menuntut
dunia perdagangan untuk mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan
cepat sesuai dengan permintaan pembeli.
Berdasarkan di atas maka sangat penting memahami tentang Business Plan
diketahui oleh semua kalangan baik pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Oleh
karena melalui makalah ini akan dibahas mengenai Praktek Bisnis Berbasis
Teknologi di Era Digital di Indonesia yang dapat dijadikan suatu pedoman untuk
melakukan investasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa Perlu Memahami Definisi Bisnis Berbasis Teknologi?
2. Mengapa Perlu Memahami Jenis-Jenis Teknologi Dan Bisnis Online?
3. Mengapa Perlu Memahami Kekuatan Dan Kelemahan Praktik Bisnis Berbasis
Teknologi Di Era Digital di Indonesia?
4. Mengapa Perlu Memahami Contoh Perusahaan Berbasis Teknologi Yang
Sukses Di Indonesia?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Mengenai Definisi Bisnis Berbasis Teknologi?
2. Mengetahui Mengenai Jenis-Jenis Teknologi Dan Bisnis Online?
3. Mengetahui Mengenai Kekuatan Dan Kelemahan Praktik Bisnis Berbasis
Teknologi Di Era Digital di Indonesia?
4. Mengetahui Mengenai Contoh Perusahaan Berbasis Teknologi Yang Sukses
Di Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bisnis Berbasis Teknologi
Bisnis berbasis teknologi adalah salah satu jenis usaha yang memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk menciptakan produk maupun dalam pemasaran
produk itu sendiri. Bisnis digital semakin lama kian berkembang pesat dan banyak
diminati oleh masyarakat di berbagai daerah. Contoh bisnis digital yang paling
terkenal adalah e-commerce atau perdagangan secara online dengan
memanfaatkan jaringan internet. Produk bisnis digital bisa berupa barang ataupun
jasa. Sebagai contoh, jika Anda memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi
pengembangan diri, Anda bisa menjadi seorang motivator online yang sukses.
Keahlian ini bisa menjadi inti bisnis digital yang Anda tekuni.
Pada prakteknya, banyak sekali contoh bisnis digital yang terbukti mampu
menghasilkan omset yang menggiurkan. Salah satu contohnya, Ade Iskandar. Ialah
sosok di balik sukses datangya.com, sebuah website yang menawarkan jasa
pembuatan undangan online. Ide yang dimiliki sungguh kreatif, berawal dari
keinginan untuk mengurangi penggunaan kertas undangan yang pada akhirnya
terbuang sia-sia, ia membangun bisnisnya dari nol. Bagaimana tanggapan
masyarakat tentang bisnis ini? Sangat baik! Hingga saat ini, jumlah undangan yang
telah terkirim mencapai 190 ribu. Pesan yang bisa kita ambil adalah siapa saja bisa
terjun di bisnis digital dan peluang bisnisnya masih terbuka lebar. Anda bisa saja
menjadi sosok sukses berikutnya.
B. Jenis-Jenis Teknologi Dan Bisnis Online
Berikut beberapa Jenis-jenis teknologi untuk bisnis:
1) Teknologi Cloud yang Adaptif dengan Pandemi
Teknologi cloud langsung meraih popularitas saat pandemi COVID-19.
Pasalnya, cloud atau komputasi awan dapat membantu Anda menyimpan data
secara online. Jadi, operasional bisnis tetap bisa berjalan lancar tanpa harus
membuka kantor dan bertatap muka. Alasan inilah yang menjadikan cloud
sebagai teknologi paling banyak digunakan selama pandemi. Apabila semua
data bisnis dapat tersedia secara online, operasional bisnis tetap dapat berjalan
di mana pun Anda dan pegawai berada.
2) Membuka Toko Online di Platform E-commerce
Jika bisnis lain banyak yang gulung tikar, e-commerce kian menunjukkan
gaungnya selama pandemi. Anda pun harus mengikuti tren ini dengan
bergabung di platform e-commerce. Apabila membuat website bisnis terlalu berat

2
untuk dilakukan, silakan membuka akun di e-commerce, seperti Tokopedia,
Shopee, Bukalapak, Blibli, Lazada, dan lainnya. Platform e-commerce ini
menawarkan pelbagai keuntungan, seperti bebas biaya administrasi,
kemudahaan promosi, jangkauan seluruh Indonesia, dan menyasar audiens yang
lebih besar. Anda pun dapat menghemat bujet sewa toko offline dengan
membuka toko online di e-commerce.
3) Media Sosial Menjadi Ladang Empuk untuk Meraup Cuan
Media sosial menjadi salah satu produk teknologi yang berpihak pada
para entrepreneur. Dengan banyaknya media sosial yang dipakai orang
Indonesia, peluang untuk promosi pun kian meningkat. Kini Anda dapat
mempromosikan bisnis di platform Facebook, Instagram, YouTube sampai
TikTok. Oh, iya, walaupun pilihannya banyak, Anda tidak bisa sembarangan
dalam mempromosikan bisnis. Silakan memilih platform yang sesuai dengan
identitas dan target bisnis. Kalau market bisnis Anda adalah anak muda,
pertimbangkan Instagram dan TikTok.
4) Memanfaatkan Aplikasi Gratis untuk Mengelola Bisnis
Anda bisa meningkatkan produktivitas bisnis sekaligus pemangkasan
karyawan dengan memanfaatkan aplikasi gratis manajemen bisnis. Aplikasi
gratis ini dapat membantu Anda mengelola bisnis dengan mudah dan praktis
tanpa harus menggunakan lebih banyak SDM. Aplikasi manajemen bisnis ini juga
dapat membantu Anda yang tengah berjibaku dengan bisnis rintisan. Walaupun
belum banyak SDM yang dapat direkrut, operasional bisnis dapat tetap berjalan
dengan bantuan aplikasi. Rekomendasi teknologi di atas bisa menjadi pilihan
untuk mengembangkan bisnis online Anda. Meskipun semuanya memiliki
manfaat, carilah teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Kemudian Adapun jenis-jenis bisnis online sebagai berikut:

1. Dropshipping
Dropshipping merupakan contoh bisnis online yang paling banyak
dikembangkan karena keunggulan yang ditawarkan. Anda bisa menjalankan
bisnis dropshipping dengan hanya bermodalkan koneksi internet dan smartphone
atau laptop. Untuk memulai usaha dropshipping, Anda perlu mencari produsen
dari produk yang ingin Anda jual. Selanjutnya, Anda akan membentuk suatu kerja
sama dropshipping dimana Anda berperan sebagai dropshipper dan bertanggung
jawab dalam memasarkan produk. Bisnis online jenis ini banyak digunakan untuk
produk baju, kosmetik, dan frozen food. Meskipun Anda tidak terlibat secara

3
langsung, tapi Anda perlu memastikan bahwa produk yang dijual benar-benar
berkualitas dan sesuai dengan keinginan konsumen.
2. Afiliasi Bebas Bayar
Daftar bisnis online selanjutnya adalah program afiliasi atau referral.
Program ini pada dasarnya memberikan komisi apabila Anda berhasil mengajak
konsumen untuk menggunakan produk dari penyedia program afiliasi.
Sistem pemberian dan besaran uang yang diberikan sangat bergantung
pada skala bisnis dan tingkat kesulitan mendapatkan konsumen. Bisnis ini tentu
cocok bagi Anda yang memiliki jaringan sosial yang luas dan memiliki
kemampuan untuk mengajak orang lain.
3. Pay Per Click
Pay Per Click pada dasarnya sama dengan sistem afiliasi dimana Anda
akan mendapatkan bayaran untuk setiap pengunjung yang berasal dari situs
Anda. Perbedaannya terletak pada sistem yang digunakan. Pada PPC, Anda
akan menerima bayaran untuk setiap klik yang dihasilkan oleh pengunjung.
Besaran komisi akan sangat bergantung pada penyedia bisnis PPC. Beberapa
penyedia layanan PPC adalah Google AdSense, Adsensecamp.com, atau
sitti.co.id. Anda bisa meletakkan gambar, gif, atau teks pada halaman website
Anda. Usahakan untuk meletakkan link di tempat yang mudah dijangkau
pengunjung tetapi jangan sampai mengganggu kenyamanan pengunjung website
Anda.
4. Online Shop
Kalau bisnis online yang satu ini, tentu Anda sudah sangat familiar.
Online shop pada dasarnya sama dengan toko pada umumnya karena Anda
menjual produk atau jasa kepada konsumen. Hal yang membedakan adalah
media yang digunakan.Untuk membuat online shop, Anda bisa memanfaatkan
media sosial mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Selain itu,
ada juga platform jual beli online yang bisa digunakan secara gratis seperti
Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Jd.id. Kehadiran platform jual beli online
sangat memudahkan pemilik online shop untuk menjangkau konsumen dengan
lebih luas. Selain itu, beberapa platform juga menyediakan voucher potongan
ongkos kirim sehingga konsumen menjadi semakin tertarik membeli produk.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Praktik Bisnis Berbasis Teknologi Di Era Digital di
Indonesia
Adapun kekuatan praktik bisnis berbasis teknologi diera digital di Indonesia
yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Customer Experience yang Lebih Baik

4
Kemajuan teknologi telah meningkatkan cara perusahaan berinteraksi
dengan para pelanggan. Hasilnya, perusahaan dapat memberikan
pengalaman yang lebih baik dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan. Salah satu elemen penting untuk bisa menciptakan pengalaman
pelanggan yang memuaskan adalah kecepatan. Oleh karena itu, perusahaan
yang merangkul teknologi digital memiliki peluang untuk melibatkan dan
melayani pelanggannya dengan cepat.
2. Kegiatan Pengumpulan dan Analisis Data yang Lebih Baik
Keunggulan bisnis yang berbasis digital lainnya adalah kemampuan
untuk mengumpulkan data yang berguna. Ditambah dengan banyaknya alat
analitik data yang tersedia, maka akan lebih mudah untuk memantau,
mengumpulkan, dan menganalisis data pelanggan untuk membuat keputusan
yang tepat dal lebih efektif. Proses pengumpulan dan analisis data telah
membuka peluang baru bagi bisnis digital. Pada dasarnya, ini membantu
untuk lebih meningkatkan strategi bisnis dengan mempelajari kebiasaan
konsumen.
3. Produktivitas yang Lebih Tinggi
Platform teknologi modern yang berbasis cloud akan bisa
meningkatkan efisiensi dan waktu operasional dari sebuah perusahaan
secara menyeluruh. Platform-platform ini meminimalkan gangguan
produktivitas sehari-hari dari para karyawan, membebaskan staff IT untuk
bisa lebih fokus pada proyek prioritas tinggi. Hal yang paling penting saat ini
adalah untuk memaksimalkan manfaat transformasi digital dengan
memastikan bahwa semua karyawan mendapatkan pelatihan yang tepat
tentang aplikasi/platform bisnis yang digunakan
4. Manajemen Sumber Daya yang Lebih Baik
Teknologi digital akan bisa menggabungkan informasi dan sumber
daya menjadi seperangkat alat untuk bisnis. Alih-alih penggunaan software
dan database yang tidak saling terintegrasi, akan lebih baik jika semua
sumber daya perusahaan dibuat menjadi terintegrasi menuju satu tempat.
Perusahaan berbasis teknologi sudah pasti akan memanfaatkan hal yang
satu ini.
5. Komunikasi yang Lebih Gampang
Bisnis berbasis teknologi akan bisa memberikan solusi yang bisa
membantu komunikasi yang bisa memungkinkan karyawan untuk berbicara
satu sama lain ataupun membantu konsumen atau pelanggan berkomunikasi

5
dengan perusahaan serta mendapatkan informasi penting yang mereka
butuhkan.
Selain itu adapun kelemahan praktik bisnis berbasis teknologi diera
digital di Indonesia yaitu sebagai berikut:
- Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan
komunikasi
- Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-
commerce, baik nasional maupun internasional
- Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak
bisa menyentuh atau mencoba produk)
- Hilangnya privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian
negara
- Rawannya melakukan transaksi bisnis online
- Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang
ditampilkan di website dengan produk asli
D. Contoh Perusahaan Berbasis Teknologi Yang Sukses Di Indonesia
1. Gojek
Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan
Michaelangelo Moran pada Oktober 2010. Gojek memulai bisnisnya sebagai
layanan ojek motor panggilan lewat call center dan saat berdiri hanya
memiliki 20 pengemudi. Selama lebih dari 8 tahun beroperasi, kini aplikasi
dan ekosistem GOJEK telah diunduh oleh lebih dari 142 juta, dengan lebih
dari 2 juta mitra pengemudi, hampir 400 ribu mitra merchants, dan lebih dari
60 ribu penyedia layanan di Asia Tenggara, dengan volume transaksi
tahunan sebanyak sebesar 2 miliar per akhir 2018. GOJEK kini beroperasi di
204 kota dan kabupaten di Indonesia, tidak hanya itu ekspansi ke luar negeri
juga sudah dilakukan di beberapa negara kawasan Asia Tenggara,
diantaranya Vietnam, Singapura, dan Thailand.
2. Tokopedia
Tahun 2019 ini, startup e-commerce Tokopedia akan memasuki usia
1 dekade. Tokopedia pertama kali didirikan oleh dua sekawan, William
Tanuwijaya sebagai CEO dan Leontinus Alpha Edison sebagai CTO dan
COO pada 6 Februari 2009. Pada 17 Agustus 2009, situs Tokopedia(dot)com
resmi meluncur. Seiring perkembangan waktu, sampai akhir tahun 2018,
Tokopedia mencatat sudah menjangkau 93 persen kecamatan di Indonesia di
lebih dari 17.000 pulau. Tokopedia juga telah menyediakan akses ke lebih
dari 100 juta jenis produk kepada masyarakat Indonesia. Pada tahun 2018,

6
gross merchandise value (GMV) Tokopedia meningkat hingga empat kali
lipat. Tokopedia juga telah membuka pusat riset yang dinamakan Tokopedia-
UI AI Center of Excellence ini hadir untuk mendorong pelaku akademi dan
peneliti dalam memanfaatkan teknologi, khususnya AI.
3. Bukalapak
Achmad Zaky bersama dua orang temannya Nugroho Herucahyono
dan Fajrin Rasyid merintis startup Bukalapak pada tahun 2011. Kala itu,
mereka membaca peluang yang berpotensi untuk mengembangkan situs toko
online yang kini dikenal dengan e-commerce. Kejeliannya itu akhirnya
membuahkan hasil, kini Bukalapak menjelma menjadi salah satu startup
dengan gelar unicorn. Hingga usianya yang ke-9 tahun ini, Bukalapak
mengklaim telah merangkul lebih dari 4 juta pelapak (sebutan untuk penjual
di Bukalapak) dan 50 juta pengguna di Indonesia. Bukalapak juga punya
pusat riset AI yang dibangun di dua kota, Bandung dan Surabaya. Di
Bandung, Bukalapak bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung,
sementara di Surabaya, bersama Institut Teknologi Surabaya.
4. Traveloka
Albert Zhang, Derianto Kusuma, dan Ferry Unardi adalah sosok yang
mendirikan salah satu startup unicorn, Traveloka pada tahun 2012.
Pertumbuhan Traveloka tergolong cukup cepat. Sejak beroperasi tujuh tahun
kini Traveloka telah tersedia di tujuh negara, antara lain Indonesia, Thailand,
Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan terbaru di Australia. Aplikasi
Traveloka sendiri saat ini sudah diunduh lebih dari 40 juta kali di Asia
Tenggara.
Traveloka juga telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 100
maskapai low-cost dan full service untuk rute domestik dan internasional,
menghadirkan pilihan lebih dari 200.000 rute di Asia Pasifik dan Eropa.
Traveloka juga membangun Research & Development Center yang terletak di
Embassy Tech Village, Bangalore, atau yang biasa dikenal sebagai ‘Silicon
Valley’ ala india. Ada lebih dari 60 karyawan teknisi Traveloka yang bekerja di
kantor riset tersebut. Traveloka mengungkapkan kini sudah mempekerjakan
lebih dari 500 engineer dari seluruh dunia.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan ekonomi berbasis digital di Indonesia mulai berkembang
pesat sejak tahun 2015, dengan ditandai oleh kemunculan startup e-commerce,
seperti Tokopedia dan Bukalapak,startup transportasi online, seperti Go-Jek dan
Grab serta financial teknologi seperti Paymu, Payfazz, Panen.id, dan Privy.id.
Indonesia dapat memanfaatkan peluang perkembangan ekonomi berbasis digital
dengan berfokus pada transformasi digital dan perkembangan bisnis/usaha berbasis
digital. Antisipasi dan respon kebijakan pemerintah Indonesia dalam memanfaatkan
ekonomi berbasis digital diharapkan bisa mendorong pembangunan ekonomi yang
lebih baik

Anda mungkin juga menyukai