Imam Maulana - Tugas BK - Minggu 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Seni budaya

Psikologis
Latar belakang BK
IPTEK dan
globalisasi

Pendidikan
Latar belakang BK

Latar Belakang pentingnya BK di sekolah ditinjau dari:

1. Latar belakang psikologis

Latar belakang psikologis dalam BK memberikan pemahaman tentang


tingkah laku individu yang menjadi sasaran (klien). Hal ini sangat penting
karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien,
yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi
masalah yang dihadapi.

Peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses
perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan
lingkungannya. Di samping itu, peserta didik senantiasa mengalami berbagai
perubahan sikap dan tingkah lakunya. Proses perkembangan tidak selalu
berlangsung secara linier (sesuai dengan arah yang diharapkan atau norma
yang dijunjung tinggi), tetapi bersifat fluktuatif dan bahkan terjadi stagnasi
atau diskontinuitas perkembangan.

Latar belakang dari segi psikologis menyangkut masalah perkembangan


individu, perbedaan individu, kebutuhan individu penyesuaian diri serta
masalah belajar.

2. Latar belakang sosial budaya

Individu merupakan biopsikososiospiritual, yang artinya bahwa individu


makhluk biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Setiap anak sejak lahir
tidak hanya mampu memenuhi tuntutan biologisnya, tepapi juga tuntutan
budaya di mana individu itu tinggal, tuntutan budaya itu dilakukan agar
segala dampak modrenisasi dapat di filter oleh individu tersebut secara
otomatis, serta individu diharapkan dapat menyesuaikan tingkah lakunya
sesuai dengan budaya yang sudah ada, agar dapat di terima dengan baik oleh
lingkungan tersebut. Untuk mengembangkan semua kemampuan
penyesuaian tersebut, sangat diperlukan sebuah bimbingan.

Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia, Moh.


Surya mengatakan tentang tren bimbingan dan konseling multikultural,
bahwa bimbingan dan konseling dengan pendekatan multikultural sangat
tepat untuk lingkungan berbudaya plural seperti Indonesia. Bimbingan dan
konseling dilaksanakan dengan latar belakang berlandaskan semangat
bhinneka tunggal ika, yaitu kesamaan di atas keragaman. Layanan
bimbingan dan konseling hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai
budaya bangsa yang secara nyata mampu mewujudkan kehidupan yang
harmoni dalam kondisi pluralistik

3. Latar belakang pendidikan

Bimbingan dan konseling diperlukan untuk mengembangkan pendidikan


yang bersifat meninggi, meluas dan mendalam. Meninggi artinya membantu
membimbing individu memilih jenjang pendidikan yang lebih tepat, karena
semakin bertambahnya kesempatan dan kemungkinan untuk mencapai
tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Serta sangat diperlukan untuk
membuat individu lebih mandiri dan berkembang secara optimal dalam
berbagai bimbingan, seperti: bimbingan pribadi, sosial, belajar dan
bimbingan karir melalui berbagai jenis kegiatan bimbingan, sehingga
pendidikan dapat berjalan dengan lancar dengan adanya bimbingan dan
konseling.

Arah meluas tampak dalam pembagian sekolah dalam berbagai jurusan


khusus dan sekolah kejuruan. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan
bimbingan untuk memilih jurusan yang khusus dan memilih bidang studi
yang tepat bagi setiap murid. Arah mendalam tampak dalam berkembangnya
ruang lingkup dan keragaman disertai dengan pertumbuhan tingkat
kerumitan dalam tiap bidang studi. Hal ini menimbulkan masalah bagi murid
untuk mendalami tiap bidang studi dengan tekun. Perkembangan ke arah ini
bersangkut paut pula dengan kemampuan dan sikap serta minat murid
terhadap bidang studi tertentu. Ini semua menimbulkan akibat bahwa setiap
murid memerlukan perhatian yang bersifat individual dan khusus. Dalam hal
ini pula terasa sekali kebutuhan akan bimbingan di sekolah.

Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan


pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa
kegiatan instruksional (pengajaran), akan tetapi meliputi kegiatan yang
menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan
sehingga akhirnya dapat berkembang secara optimal. Kegiatan pendidikan
yang diinginkan seperti tersebut di atas, adalah kegiatan pendidikan yang
ditandai dengan pengadministrasian yang baik, kurikulum beserta proses
belajar mengajar yang memadai, dan layanan pribadi kepada anak didik
melalui bimbingan.

Dalam hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang amat


penting dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar
berkembang secara optimal. Dengan demikian maka hasil pendidikan
sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang
baik secara akademik, psikologis, maupun sosial.

Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan
dilihat dan segi pendidikan.

1. Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha


sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung
implikasi bahwa proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang
lebih luas dari pada sekedar pengajaran. Pendekatan yang dimaksud
adalah pendekatan pribadi melalui layanan bimbingan dan konseling.
2. Kedua, pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan
karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian dalam
komponen-komponennya. Menghadapi perkembangan ini para siswa
sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri
melalui layanan bimbingan.
3. Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya
sebagai pengajar,tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik.
Sebagai pendidik, maka guru harus dapat menggunakan pendekatan
pribadi dalam mendidik para siswanya. Pendekatan pribadi ini
diwujudkan melalui layanan bimbingan.

4. Latar belakang IPTEK dan Globalisasi

Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang sangat


pesat, oleh karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar
individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari
perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu
diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada
penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin
kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar
individu.

Dengan teknologi jaringan tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja
yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi, melainkan hampir sebagian besar
proses belajar mengajar termasuk BK (Bimbingan Konseling) atau
Bimbingan Karier sudah bisa memanfaatkan teknologi.

Terkait sasaran layanan makin kompleks, diperlukan pelayanan BK yang


profesional. Salah satu syarat pekerjaan profesional itu adanya komitmen
menerapkan keahlian. Lembaga ataupun sekolah harus selalu menyiapkan
guru BK yang adaptif dengan perubahan iptek sehingga teori yang dipelajari
relevan dengan tugas BK.
Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun
Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien
bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan khususnya
Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dan maksimal.

Bimbingan merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan


memiliki kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan disekolah
(Juntika,2005). Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahawa
proses pendidikan disekolah termasuk madrasah tidak akan berhasil secara
baik apabila tidak didukung oleh penyelenggaraan bimbingan secara baik
pula

Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu


siswa agar berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah
hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk mengtasi masalah-
masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Dalam kondisi seperti
ini, pelayanan bimbingan dan konseling sekolah dan madrasah sangat
penting untuk dilaksanakan guna membantu siswa mengatasi berbagai
masalah yang dihadapinya.

Secara umum masalah-masalah yang dihadapi oleh individu khususnya


oleh siswa di sekolah dan madrasah sehingga memerlukan bimbingan dan
konseling adalah: (1) masalah-masalah pribadi, (2) masalah belajar
(masalah-masalah yang menyangkut pembelajaran), (3) masalah pendidikan,
(4) masalah karir atau pekerjaan, (5) penggunaan waktu senggang, (6)
masalah-masalah sosial dan lain sebagainya.

Pelayanan bimbingan dan konseling telah menjadi salah satu pelayanan


yang penting dan dibutuhkan disetiap sekolah termasuk madrasah. Menurut
Suradi (1996) dan Salwa (2004) ada sepuluh alasan mengapa pelayanan
bimbingan konseling perlu diadakan khususnya disekolah yaitu :

1. Membantu siswa agar berkembang dalam semua bidang


2. Membantu siswa untuk membuat pilihan yang sesuai pada semua
tingkatan sekolah
3. Membantu siswa membuat perencanaan dan pemilihan karier di masa
depan (setelah tamat)
4. Membantu siswa membuat penyesuaian yang baik disekolah dan juga
diluar sekolah
5. Membantu dan melengkapi upaya yang dilakukan orang tua di rumah
6. Membantu mengurangi atau mengawasi dan kelambanan dalam sistem
pendidikan
7. Membantu siswa yang memerlukan bantuan khusus
8. Menambah daya tarik sekolah terhadap masyarakat (user)
9. Membantu sekolah dalam mencapai sukses pendidikan (akademik)
baik pada tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi;
10. Membantu mengatasi masalah disiplin pada siswa.

Paparan di atas menjelaskan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling


perlu diadakan disekolah-sekolah karena pelayanan ini dapat membantu para
siswa mencapai tujuan yang diinginkan, membantu siswa untuk
meningkatkan pencapaian akademik dan mengembangkan siswa untuk
meningkatakan pencapaian akademik dan mengembangakan potensi yang
ada pada diri mereka agar mereka dapat menghasilkan perubahan positif
dalam dirinya sendiri. Selain itu, melalui pelayan bimbingan dan konseling,
para siswa disekolah dan madrasah juga berpeluang untuk menyatakan
perasaan dan berbagai masalah yang mereka hadapi kepada guru bimbingan
konseling.

Anda mungkin juga menyukai