TUGAS AUDIT FORENSIK Bab 5
TUGAS AUDIT FORENSIK Bab 5
TUGAS AUDIT FORENSIK Bab 5
Disusun Oleh :
Ayu Rustika (222019021)
Wahyu Triwinasi (222019156)
Widiya Evitasari (222019159)
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan
rahmatnya ,serta taufik dan hidayanya kami dapat menyelesaikan makalah audit forensix.
(Adaptasi Mark F.Zimbelman) dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterimakasih kepada Bapak DR.Betri Sirrajuddin, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen
kuliah Audit forensix yang telah memberikan tugas ini kepada kami
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangkah menambah wawasan
ilmu ilmu pengetetahuan kita mengenai Audit Forensix kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu berharap
adanya keritik saran dan usuran demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna yang membangun.
Semoga makalah ini dapat di pahami dan dapat memberikan wawasan yang luas kepada
pembacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalah kata kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan sara yang membangun demi kebaikan dimasa depan.
Hormat Kami
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
PEMBAHASAN KASUS........................................................................................................1
Kasus 02
Investigasi kecurangan menemukan bahwa 70 persen dari hampir $160 jiua penjualan
yang dibukukan oleh sebuah anak perusahaan Eropa di Asia antara September 2006 dan juni
2007 adalah fiktif. Dalam upaya untuk mendapatkan bonus besar yang bergantung pada target
penjualan, menejer anak perusahaan di Asia menggunakan skema yang sangat canggih untuk
mengelabui auditor. Salah satu metode yang paling mengejutkan adalah menyalurkan pinjaman
bank melalui pihak ketiga agar terlihat seolah-olah pelanggan telah melakukan pembayaran,
padahal kenyataannya tidak demikian.
Dalam tuntutan hukum yang diajukan oleh auditor perusahaan, mantan eksekutifnya “dengan
sengaja” memberikan “informasi yang salah atau tidak lengkap" kepada auditor dan
berkonspirasi untuk menghalangi auditor perusahaan. Untuk mengelabui auditor anak
perusahaan tersebut menggunakan dua jenis skema. Skema yang pertama adalah dengan
pelakukan anjak piutang yang belum dibayar kepada bank untuk mendapatkan kas diawal. Surat
sepihak yang diinformasikan kepada auditor memberikan hak kepada bank untuk mengambil
uang kepada mereka kembali jika mereka tidak dapat menagih uang tersebut dari pelanggan.
Dengan demikian, kesepakatan anjak piutang dinilai sedikit lebih banyak dari pada pinjaman.
Skema yang kedua, lebih kreatif, karena skema digunakan setelah auditor mempertanyakan
mengapa perusahaan tidak melakukan penagihan atas piutang-piutang pelanggan yang mekebihi
jatuh tempo. Ternyata, anak perusahaan meminta banyak pelanggan untuk mentransfer kontrak
mereka kepada pihak ketiga.Pihak keetiga kemudian mengambil pinjaman bank yang diberi
jaminan oleh perusahaan dan membayar" tagihan yang jatuh tempo dengan uang pinjaman
tersebut.Hasilnya adalah perusahaan membayar dirinya sendiri, Ketika Kontrak tersebut
kemudian di batalkan,perusahaan membayar "sanks' kepade pelanggan dan pihak ke tiga
memberikan kompensasi "atas ketidak nyamanan berurusan dengan auditor”.
Investigator juga menemukan bahwa perjalan Perusahaan dalam jumlah besar berasal dari
kontrak yang di tandatangani pada akhir kuartal, agar menejer dapat memenuhi target penjualan
kuartal yang menjadi ambisinya dan dapat menerima bonus jutaan dolar. Contohnya, 90 persen
dari pendapatan di catat oleh anak perusahaan pada kuartal ke dua pada tahun 2007 yang
dibukukan dalam beberapa kesepakatan yang ditandatangani pada Sembilan hari terakhir dari
kuartal tersebut. Namun, perusahaan dipaksa untuk membatalkan tujuh puluh persen dari nilai
kontrak tersebut karena pelanggan-sebagian besar merupakan perusahaan kecil yang baru
berdiri-sehingga tidak mampu untuk membayar.
Sebutkan indicator kecurangan pendapatan dan skema-skema yang digunakan dalam kasus ini.
Diskusikan secara singkat bagai mana upaya pencarian secara aktif dan pemahaman terkait
indicator kecurangan pendapatan dapat membantu auditor dalam menemukan kecurangan.
Jawab:
Sebelumnya kita harus tau dulu apa itu kecurangan pendapatan, Kecurangan Pendapatan
committee of Sponsoring Organization (COSO) menemukan bahwa yang paling sering
dimanipulasi ketika melakukan kecurangan laporan kcuangan adalah pendapatan dan/atau
piutang dagang. COSO juga mememukan bahwa cara yang paling umum untuk memanipulasi
akun pendapatan adalah dengan mencatat pendapatan fiktif dan mencatat pendapatan yang tidak
sesuai waktunya. Ada dua alasan umum kecumngan laporan kcuangan terkait dengan
pendapatan.Alasan pertama adalah karena ketersediaan berbagai alternative yang dapat diterima
dalam pengakuan pendapatan, dan alasan kedua yaitu mudahnya memanipulasi pendapatan
bersih menggunakan akun pendapatan dan piutang dagang. Alternatif-Alternatif yang Dapat
Diterima Setiap organisasi itu berbeda begitu pula dengan jenis pendapatannya.Perbedaan ini
memerlukan kriteria dan metode pengakuan dan pelaporan yang berbeda pula. Dalam banyak
kasus. sulit untuk mengidentifikasi suatu peristiwa yang seharusnya menimbulkan aktivitas
pencatatan pendapatan. Sejumlah perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan kriteria antar-
organisasi mempersulit pengembangan standar pengakuan pendapatan untuk berbagai macam
model bisnis dalam perekonomian saat ini .
Mengidentifikasi Eksposur Kecurangan Pendapatan
Eksposur kecurangan pendapatan harus diperhatikan dalam setiap bisnis. Salah satu cara
terbaik untuk memahami berbagai kecurangan pendapatan dapat dilakukan dengan memahami
berbagai transaksi pendapatan dalam perusahaan. Berikut adalah beberapa skema kecurangan
pendapatan yang umum dilakukan:
Transaksi dengan pihak terkair adalah kesepakatan atau perjanjian bisnis yang dibuat
oleh pihak yang memiliki hubungan
Penjualan fiktif adalah ungkapan antuk berbagai penjualan fiktif
Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan (bill-and-hold sale) adalah permintaan terhadap
barang yang disimpan penjual namun pembeli behum siap menerima barang pada saat
pemesanan
Kesepakatan sepihak adalah syarat dan perjanjian penjualan di luar saluran pelaporan
yang biasa digunakan
Penjualan konsinyasi adalah transaksi ketika suatu perusahaan menyimpan dan menjual
barang yang dimiliki oleh perusahaan lain
Channel stufing adalah praktik yang digunakan unnik membujuk pelanggan membeli
persediaan ckstra agar penjualan tahun berjalan meningkat
Lapping atau kiting adalah suatu praktik ketika penerimaan kas dicatat secara tidak benar
untuk menyembunyikan piutang fiktif
Penanggalan ulang atau pembaruan transaksi merupakan tindakan mengubah tanggal
transaksi penjualan ke periode yang lebih baru untuk mencegah agar transaksi tersebut
tidak dianggap sehagai piulang macet
Kebijakan pengembalian bebas memimgkinkan pelanggan untuk mengenbalikan
barangdan membatalkan penjualan di masa mendatang
Pengiriman sebagian merupakan skema yang mencakup pencatatan atas penjualan
dengan jumlah penuh walaupun penjualan yang dikirimkan hanya sebagian
Pisah batas yang tidak tepat terjadi ketika transaksi di catat diperiode yang salah
Round-tripping merupakan tindakan penjualan asset yang tidak digunakan dengan janji
akan membeli kembali asset tersebut atau sejenis dengan harga yangsama Keseluruhan
skema kecurangan tersebut menghasilkan pendapatan danaba bersih yang lebih saji.
Indikator kecurangan dapat dibagi menjadi enam kategori.yaitu:
1. Indikator analitls,Peristiwa ekonomi, transaksi akuntansi, atau hubungan keuangan dan
non keuangan terlihat tidak wajar
2. Indikator akuntansi atau dokumentasi.Ketidaksesuaian dalam pencatatan atau istem
akuntansi
3. Indikator gaya hidup. Kebutuhan gaya hidup mendesak memotivasi kecurangan terjadi
4. Indikator pengendalian. Berbagai gangguan dalam lingkungan pendendalian. sistem
akuntansi, atau aktivitas prosedur pengendalian intemal yang sering kali sangat serius
sehingga mengisyaratkan adanya pengabaian oleh pihak manajemen
5. Indikator perilaku dan indicator verbal. Sebagian besar pelaku kecurangan adalah orang
yang melakukannya untuk pertama kali. Akibatnya akan muncul rasa bersalah yang
berujung pada stress. Unluk mengatasi stress,pelaku kecurangan mengubah perilaku
mereka untuk menyembunyikan indieator kecurangan Perubahan perilaku ini sering kali
merupakan indicator kecurangan yang sangat terlihat
6. Informasi dan pcngaduan. Indikator kecurangan dapat dilihat dari pengaduan dari
pegawai.pasangan,pemasok, pelanggan, maupun pihak lainnya.
Contoh :
Fraud melalui tindak korupsi juga terjadi di dua perusahaan pelat merah nasional, yakni PT
Angkasa Pura II (Persero) dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Kedua perusahaan milik negara itu memutuskan untuk bersinergi dalam menggarap proyek
pengadaan baggage handling system (BHS) senilai Rp 86 miliar.
Dalam prosesnya, Direktur Keuangan AP II diduga menerima suap sebesar 96.700 dolar
Singapura dari Direktur Utama PT INTI sebagai hadiah terima kasih atas proyek tersebut. Dalam
prosesnya, transaksi suap dilakukan melalui perantara dari pihak PT INTI, dan diduga
berlangsung dengan sepengetahuan Direktur Utama AP II.
Pada akhirnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Direktur Keuangan AP II,
Direktur Utama PT INTI, dan perantara dari PT INTI, serta menjadikan mereka sebagai
tersangka.
Salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk membuat laporan keuangan dengan benar dan
cepat ialah dengan bantuan Aplikasi Laporan Keuangan seperti Jurnal.
Jurnal dapat membantu Anda menjalankan sistem akuntansi perusahaan dengan cepat dan akurat.
Anda hanya perlu menginput semua transaksi, Jurnal secara otomatis akan mengolahnya menjadi
laporan keuangan.
Tak hanya itu, masih banyak fitur-fitur lain yang akan memudahkan pekerjaan tanpa
mengabaikan faktor keamanan dalam pencatatan transaksi keuangan.
Lakukan analisis vertikal terhadap data dari table berikut untuk mengindikasikan adanya
sejumlah indikator potensial terkait kemungkinan HPP yang lebih saji.Untuk kasus 6 dan 7,
gunakan informasi berikut.