F 2. Pengobatan TB Di PKM
F 2. Pengobatan TB Di PKM
F 2. Pengobatan TB Di PKM
Pengobatan TB di PKM
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) bukanlah obat tunggal, melainkan kombinasi antara
beberapa jenis, yaitu isoniazid, rimfampisin, pirasinamid, dan etambutol pada tahap
intensif; dan isoniazid, rifampisin pada tahap lanjutan. Pada kasus tertentu, ditambahkan
suntikan streptomisin.
Penderita dengan tuberkulosis pada dahulu hanya memakai satu macam obat saja.
Dengan hanya digunakannya satu macam obat itu, banyak terjadi resistensi karena sebagian
besar bakteri penyebab tuberkulosis bisa dimatikan, tetapi sebagian kecil bakteri tidak
dapat dimatikan. Bagian kecil ini dapat berkembang biak dengan cepat. Maka dari itu,
untuk mencegah terjadinya resistensi ini, pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan
memakai panduan obat, sedikitnya diberikan dua macam obat yang bersifat bakterisid,
yaitu obat primer dan obat sekunder
Dibawah ini merupakan pengobatan tuberkulosis paru menggunaakan Obat Anti
Tuberkulosis (OAT):
1) Kategori I (2 HRZE/4 H3R3) untuk pasien TBC paru BTA (+), BTA (-)
2) Kategori II (2 HRZES/1 HRZE/H3R3E3) untuk pasien ulangan pengobatan
kategorinya I-nya gagal atau pasien yang kambuh.
3) Kategori III (2 HRZ/4 H3R3) untuk pasien baru dengan BTA (-), Ro (+)
4) Kategori IV (RHZES + obat lini) untuk pasien dengan tuberkulosis kronik
Kategori IV (OAT lini 2 atau H seumur hidup) untuk pasien MDR TB