TBCCC
TBCCC
TBCCC
NAMA NIM
A. LATAR BELAKANG
Kebiasaan merokok dapat mengganggu kesehatan, tidak dapat di pungkiri lagi
banyak penyakit yang terjadi akibat dari kebiasaan merokok. Perilaku merokok apabila
sudah tertanam sejak usia muda maka akan sulit untuk dihentikan. Hal ini disebabkan
karena dalam rokok terdapat kandungan nikotin yang dapat menimbulkan kecanduan
bagi perokok. Indonesia menempati urutan ke-3 tertinggi di dunia yang mengkonsusmi
rokok yaitu sebesar 28% dari 65 juta penduduk Indonesia (Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, 2018). Merokok dapat meningkatkan kerentanan terhadap
berbagai penyakit. Asap rokok merusak mekanisme pertahanan paru, merusak mukosa
saluran napas, meningkatkan tahanan saluran napas, dan menyebabkan bocornya
pembuluh darah paru sehingga mempermudah terkena mycobacterium tuberculosis
(Kemenkes RI,2021).
• Pada tahun 2017, WHO melaporkan bahwa kasus TB • Begitupulah di Indonesia, pada tahun 2017
paru menyebabkan 1,3 juta kematian yang terjadi di ditemukan sebanyak 425.089 kasus
seluruh dunia. Lima negara dengan insiden kasus (IR=13/10.000 penduduk), meningkat bila
tertinggi yaitu India (27%), China (9%), Indonesia dibandingkan semua kasus yang ditemukan
(8%), Philipina (6%), dan Pakistan (5%). Indonesia pada tahun 2016 sebesar 360.565 kasus.
menjadi negara ketiga menyumbang kasus Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan
tuberkulosis setelah India dan China. WHO
terdapat di provonsi dengan jumlah penduduk
memperkirakan bakteri ini membunuh sekitar 2 juta
yang banyak yaitu Jawa Bara sebesar 20%
orang setiap tahunnya (World Health Organization,
(IR=17/10.000 penduduk) dan jawa tengan
2018). Berdasarkan laporan WHO 2017, angka insiden
sebesar 11% (IR=13/10.000 penduduk).
tuberkulosis di Indonesia sebesar 391/100.000
Jumlah kasus tuberkulosis di tiga provinsi
penduduk dan angka kematian 42/100.000 penduduk,
sedangkan berdasarkan data hasil survei prevalensi TB
tersebut sebesar 43% dari jumlah seluruh kasus
paru tahun 2013-2014 619/100.000 penduduk, baru di indonesia. Kasus tuberkulosis sebanyak
sedangkan pada tahun 2016 sebesar 628/100.000 18,2% dan pada kelompok umur 35-44 tahun
penduduk (World Health Organization, 2018). sebesar 16,4% (Kemenkes RI, 2018).
Data dari Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun
2021 jumlah orang yang mengalami Tuberkulosis Paru
sebanyak 4.798 orang (BPS, 2021)